• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Media Massa Dan Elektronik Terhadap Tata Tulis Bahasa Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dampak Media Massa Dan Elektronik Terhadap Tata Tulis Bahasa Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Dampak Media Massa dan Elektronik terhadap Tata Tulis

Bahasa Indonesia

Disusun oleh : Ari purnama sari (0955034)

Elias fikal Mutiara Nur akela Veni putri

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN)CURUP

2012

(2)

Kata pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas kebesaran rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “dampak media massa dan elektronik terhadap tata tulis bahasa indonesia” dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

Makalah bahasa indonesia ini dibuat sebagai bahan pembelajaran bagin kita semua dan digunakan sebagai materi untuk diskusi dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan kita semua. Sehingga, kita dapat belajar dengan aktif dan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Hal ini karena minimnya literatur yang menjadi panduan dalam penulisan. Untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan demi kemajuan penulisan makalah berikutnya.

Demikian penulisan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

curup, juni 2012

penulis

(3)

DAFTAR ISI Halaman judul……….. Kata pengantar………...i Abstrak………..ii Daftar isi………ii Pendahuluan ………. 1.1 Latar Belakang………...1 1.2 Rumusan Masalah ……….2 1.3 Tujuan……….2 Landasan teori……….. 2.1 pengertian media massa dan elektronik………3

2.2 pengertian tata tulis bahasa Indonesia……….3

Pembahasan………....4

1. Penyimpangan Klerikel (Ejaan dan Tanda Baca) ………...5

2. Penyimpangan Gramatikal………6

3. Penyimpangan Semantic……….……..7

Kesimpulan ………. Daftar pustaka

(4)

ABSTRAK

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa indonesia yang diberikan oleh dosen pembimbing dengan judul dampak media massa dan elektronik terhadap tata tulis bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui Media massa dan elektronik merupakan media yang sangat penting dan sangat berpengaruh di era modrenisasi sekarang ini. Tentunya dengan adanya media massa dan media elektronik tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap tata tulis bahasa indonesia. Dalam makalah ini penulis membuat dampak negative yang disebabkan oleh media massa dan elektronik tersebut. Adapun dampak yang disebabkan oleh media massa dan elektronik terhadap tata bahasa yaitu:

1. Penyimpangan Klerikel (Ejaan dan Tanda Baca) 2. Penyimpangan Gramatikal

3. Penyimpangan Semantic

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan berarti media massa dan elektronik memberikan effect negatif terhadap tata tulis bahasa indonesia.

(5)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media massa dan elektronik merupakan media yang sangat penting dan sangat berpengaruh di era modrenisasi sekarang ini, bahkan media massa dan elektronik sekarang ini menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Hal ini dikarenakan media massa dan elektronik memberikan segudang informasi dan membantu mempermudah manusia dalam segala hal, baik dalam berpikir maupun bekerja. Namun, dalam perkembangan teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini sangatlah berpengaruh besar bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya di kalangan pelajar di sekolah yaitu mulai terkontaminasinya bahasa terhadap perkembangan teknologi yang digunakan setiap pelajar sehingga bahasa mengalami keterpurukan karena kemunculan dari kenegatifan bahasa yang digunakan tersebut dan juga bisa merubah makna dan arti yang ada.

Peran media massa dan elektronik tidak dapat disangkal telah memberikan andil bagi pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia. Bahkan pembentukan dan pemakaian istilah baru serta pemasyarakatannya seringkali banyak dipengaruhi juga oleh media massa dan elektronik. Andaikan semua media massa dan penggunaan media elektronik menggunakan Bahasa Indonesia yang baku yaitu bahasa yang memenuhi kaidah Bahasa Indonesia terutama ragam tulis menjadi kenyataan, niscaya media akan berperan sebagai guru bahasa.

Namun harapan untuk menjadikan media massa dan elektronik sebagai guru bahasa sepertinya hanya khayalan belaka, hal ini dikarenakan akhir-akhir ini media massa dan

(6)

elektronik cendrung bersikap negative terhadap penggunaan dan tata tulis bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa yang sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia, Mereka seakan lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan Bahasa Indonesia walaupun sebenarnya situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkan. Dan juga dalam memanfaatkan media elektronik telah membuat suatu bahasa yang baku menjadi tidak baku dalam penulisannya yang pengaruhnya semakin meningkat meninggalkan norma yang berlaku sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa semakin majunya teknologi, kenapa menyebabkan kebakuan bahasa indonesia itu semakin disisihkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mencoba menulis makalah yang berjudul dampak media massa dan elektronik terhadap tata tulis bahasa indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1.1.1 apa dampak media massa dan elektronik terhadap tata tulis bahasa Indonesia 1.3 Tujuan

1.1.1 untuk mengetahui dampak media massa dan elektronik terhadap tata tulis bahasa Indonesia

(7)

LANDASAN TEORI 2.1 pengertian media massa dan elektronik

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Media Massa adalah sarana komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.1

2.2 pengertian tata tulis bahasa Indonesia

Tata tulis adalah tulisan yang disusun oleh seorang penulis yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yaitu sesuai yang telah ditetapkan atau secara baku baik dalam pemilihan kaidah ejaan, kaidah pemilihan kata atau diksi, dan kaidah struktur kalimat .2

1

file:///G:/media-massa.html.ulfa devita

(8)

PEMBAHASAN

Salah satu sarana informasi dan komunikasi yang sangat berpengaruh dalam masyarakat adalah media massa dan media elektronik. Sebagai sarana informasi dan komunikasi, media massa dan media elektronik lebih mengutamakan menggunakan ragam bahasa tertulis, dibandingkan dengan ragam bahasa lisan, pemakaian dan penggunaan ragam bahasa tulis harus lebih cermat. Kecermatan yang dimaksud meliputi: kaidah tata tulis atau ejaan, kaidah pemilihan kata atau diksi, dan kaidah struktur kalimat.

Sebagai media massa dan media elektronik yang paling produktif menggunakan ragam bahasa tulis, sasaran informasi dan penggunaan komunikasi digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, perlu diperhatikan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Baik dalam arti sesuai dengan situasi dan kondisi pemakaiannya, sedangkan benar dalam arti sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.

Instruksi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada media massa telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu kebangsaan. Secara tegas dinyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi di media massa, sebagaimana tertuang di dalam ketentuan pasal 25 ayat (3) dan pasal 39 ayat (1) berikut :

Pasal 25

Ayat (3) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana

(9)

Pasal 39

Ayat (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi melalui media massa.

Namun demikian, adanya Undang-Undang tersebut masih belum cukup signifikan untuk meredam kebebasan dan keterbukaan sebagai gaung dari proses reformasi yang telah berjalan sejak tahun 1998 lalu. Konsep keterbukaan dan kebebasan pers yang bertanggung jawab dalam perjalanannya lebih terkesan berkembang pada kebebasannya saja. Akibatnya kemurnian penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap informasi pada media masa dan penggunaan media elektronik memberikan dampak terhadap tata tulis bahasa Indonesia.

Ada beberapa dampak negative yang timbulkan oleh media massa dan media elektronik terhadapat tata tulis bahasa Indonesia yaitu:

1. Penyimpangan Klerikel (Ejaan dan Tanda Baca)

Salah satu dampak negative dari media massa dan media elektronik yaitu dapat menyebabkan penyimpangan terhadap ejaan dan tanda baca dalam bahasa indonesia.3 Biasanya dalam menggunakan media massa dan elektronik masyarakat Indonesia tidak lagi memperhatikan tata tulis bahasa yang baik dan benar terhadap ejaan dan tanda baca. Hal ini bukan disebabkan oleh ketidaktahuan mereka terhadap ejaan dan tanda baca yang baik dan benar, namun hal ini disebabkan oleh lingkungan disekitar mereka yang sering menggunakan kesalahan dalam menulis ejaan, dan kebiasaan jelek untuk tidak memperdulikan dan memperbaiki ini tetap dipertahankan sehingga muncullah kesalahan dalam ejaan dan kesalahan dalam tata tulis secara turun menurun. Selain itu, kesalaan

3

(10)

ejaan sering juga disebabkan oleh pengaruh dari bahasa daerah masyarakat bahasa Indonesia itu sendiri.

Contoh penggunaan kesalahan ejaan dan tanda baca yang sering ditemukan dalam media massa dan media elektronik yaitu seperti penulisan kata jumat ditulis jum‟at

khawatir ditulis kuatir jadual ditulis jadwal sinkron ditulis singkron

kesalahan tanda baca dalam tata tulis bahasa Indonesia sering dijumpai dalam penggunaan tanda titik, tanda koma, tanda hubung dan lain sebagainya.

Dalam media elektronik, misalnya handphone telah membuat suatu bahasa yang baku menjadi tidak baku dalam penulisannya yang pengaruhnya semakin meningkat meninggalkan norma yang berlaku sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Dalam menggunakan media ini, biasanya masyarakat Indonesia menggunakan bahasa informasi yang disampaikan dengan cepat, singkat, dan padat. Hal ini dapat merusak tata bahasa indonesia karena bukan menggunakan kosa kata yang disingkat-singkat.

2. Penyimpangan Gramatikal

Dampak dari media massa dan elektronik terhadap tata tulis bahasa Indonesia juga dapat menyebabkan penyimpangan dalam gramatikal.4 Penyimpangan gramatikal tersebut terjadi dalam :

1. Penyimpangan Morfologis

4

(11)

Penyimpangan ini sering dijumpai dalam pemakaian kata kerja tidak baku dengan penghilangan afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefix atau awalan dihilangkan. Begitu juga pada penggunaan prase atau kelompok kata. Misalnya pada media massa sering kita temukan judul berita seperti berikut ini :

‘Polisi Tembak Mati Lima Perampok Nasabah Bank’ ‘Israel Tembak Pesawat Mata-Mata’

‘Ameriaka Bom Lagi Kota Bagdad’

Dari ketiga contoh tersebut jelaslah terlihat terdapat penyimpangan morfologi,yaitu penghilangan terhadap afiks.

2. Kesalahan Sintaksis

Dalam menggunakan media massa dan media elektronik, masyarakat sering sekali dijumpai melakukan kesalahan dalam sintaksis yaitu berupa kesalahan pemakaian atau struktur kalimat yang kurang benar sehingga sering mengacaukan pengertian.hal ini biasanya disebabkan oleh logika yang kurang bagus. Contoh:

„kerajinan kasongan banyak diekspor hasilnya ke amerika serikat‟.

Judul tersebut seharusnya „ hasil kerajinan desa kasongan banyak diekspor keAmerika serikat‟. Kesalahan –kesalahan tersebut sering kita jumpai dalam media massa.

3. Penyimpangan Semantic

Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini mulai terkontaminasinya bahasa terhadap perkembangan teknologi yang

(12)

digunakan sehingga bahasa mengalami keterpurukan karena kemunculan dari kenegatifan bahasa yang digunakan tersebut dan juga bisa merubah makna dan arti yang ada.

Penyimpangan dalam sematik biasanya terjadi dalam media massa, hal ini sering dilakukan karena meraka yang beranggapan demi menjaga kesopanan (eufemisme) atau hal ini dilakukan untuk meminimalkan dampak buruk pemberitaan.5 Bahkan biasanya bahasa jurnalistik mengangkat diksi yang berbau sarkasme atau mengandung unsur kekerasan, atau paling tidak dapat menimbulkan suatu pertikaian antar pihak karena bahasa yang digunakan sangat menyinggung pribadi tertentu. Di era kebebasan pers seperti sekarang ini, kecendrungan pemakaian kosakata yang bias akan makna semakin banyak. Contoh kosakata dari media massa yang mengalami penyimpangan makna (semantic) dengan alasan kesopanan yaitu:

„penyesuaian tarif BBM merupakan kebijakan pemerintah yang tidak populis.‟

Pemakaian kata penyesuaian tarif tidak dapat dimakanai dari makna lugas saja tetapi harus dilihat dari makna figurative (kias) yang mengandung eufisme dengan alasan kesopanan.

Kosa kata yang mengandung kekerasan dalam rubric olahraga , misanya kata memukul, menghantam, menggasak, melibas , menghancurkan, menggulung, menekuk, mencukur, menghantam, menggunduli, mempermalukan dan lain sebagainya. Semua kata itu digunakan sebagai sinonim dari kata „mengalahkan‟ tetapi mengambil perbandingan dengan tindakan lain yang mungkin menyiratkan

5

(13)

kekerasan. Beberapa kata tersebut tidak dimaksudkan untuk menyakiti hati orang lain, mungkin hanya gaya bahasa semata, tetapi dapat menyebabkan orang lain merasa tersakiti.

(14)

KESIMPULAN

Media massa dan elektronik memiliki peran yang penting dalam kehidupan sosial masyarakat karena ia dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap suatu bahasa.. Mengingat pentingnya media massa, tak heran jika perkembangan media massa begitu cepat.

Adapun dampak yang dari media massa dan elektronik terhadap tata tulis bahasa indonesia yaitu:

4. Penyimpangan Klerikel (Ejaan dan Tanda Baca) 5. Penyimpangan Gramatikal

6. Penyimpangan Semantic

Karena dampak-dampak tersebut sangat berbahaya terhadap tata tulis bahasa, karena hal ini bisa saja mempunahkan bahasa indonesia, maka sebagai generasi penerus bangsa kita harus tetap menjaga dan melestarikan bahasa kita yang telah ada.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Anwar. 2008.Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Presfektif.Yogyakarta: Tiara Wacana

Ulfa, devita (2010) “ Media Massa ; Definisi, Karakteristik dan Fungsi” [online] http:///www:/media-massa.html. [1 juni 2012]

Yudhayana, Lianty (2012) “pengertian tata tulis ilmiah” [online]. http:///www:/pengertian-tata tulis.html. [1 juni 2012]

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa pertimbangan menerima permohonan calon nasabah untuk melakuakan transaksi pembiyaan istishna diantaranya yaitu dari segi caracter (karakter), capacity

Anderson (2008), juga menemukan pada desain unit perawatan paliatif atau unit perawatan penyakit yang bersifat tidak dapat disembuhkan (Palliative Care Unit Design), ada

Masalah substantif yang perlu diantisipasi di masa depan adalah bahwa akan lebih banyak lagi diperlukan guru yang inovatif, yang sadar dan mampu meningkatkan

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran kepala ruangan dalam pelaksanaan fungsi manajemen keperawatan; persepsi perawat pelaksana di ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum

Sesuai dengan proposal yang diajukan oleh lembaga, kami siap untuk menjadi menyelenggarakan program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat dan menggunakan dana bantuan penyelenggaraan

BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 oleh perusahaan Kanada Research In Motion (RIM), perangkat pintar ini mengirimkan informasi lewat jaringan data nirkabel

Setelah peneliti memperoleh data dan mengumpulkan semua data, maka peneliti melakukan proses reduksi data dengan menyeleksi dan memisahkan data-data yang akan

Hasil perhitungan menunjukkan sudut penyinaran memberikan pengaruh terhadap terimaan dosis radiasi pada permukaan fantom, namun dosis radiasi pada permukaan yang diterima