• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Kinerja dan Kompensasi :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Kinerja dan Kompensasi :"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Bagian I

Manajemen Kinerja dan Kompensasi :

Praktek-Praktek Pengelolaan Reward

(2)

1. Konseptual dan Kerangka Kerja Penilaian kinerja 2. Sistem Manajemen Kinerja dan Pengelolaan kinerja, 3. Best Practise Implementasi Kinerja di Perusahaan

1st Week

Materi Kuliah

4. Proses dan Rancangan Manajemen Kinerja

5. Analisis dan Evaluasi Metode-metode Pengelolaan Kinerja 6. Peran Manager lini dalam Penilaian Kinerja

7. Evaluasi Manajemen Kinerja

U T S: 06 s.d 15 Maret 2017

8. Performance management & compensation dan.

Macam-macam compensation (financial dan non financial)

9. Melakukan penilaian pekerjaan secara internal (Job grading and valueing)

10. Melakukan penilaian pekerjaan secara eksternal (membandingkan suatu pekerjaan dengan harga market)

(3)

1st Week

Materi Kuliah

11. Pengembangan sistem remunerasi.

12. Pengelolaan sistem remunerasi

13. Evaluasi sistem remunerasi dan Best Practise remuneration di perusahaan.

14. Analisis Implementasi sistim remunerasi di perusahaan

U A S : 08 s.d 18 Mei 2017

31 Juli s.d 15 Agustus 2017

Perwalian dan Registrasi

(4)

87 % Perusahaan yang terdaftar dalam fortune tahun 1955 tidak ada lagi.

Case IBM, Fujifilm, Airbnb, Facebook,

Uber, Amazon Go, dan Argos.

Meskipun banyak inovasi evolusioner (hanya memperbaiki ide2 yg ada), inovasi tsb sangat dirasakan sebagai suatu yg radikal, ambil contoh Airbnb dan Uber, perubahan yg mereka lakukan seakan-akan radikal karena yg mereka lakukan adalah mengubah model bisnis standard sehingga perubahannya benar2 dirasakan.

(5)
(6)

Strategic

Policies Strategic

Objective Alignment Work Description Evaluation/ Internal

Analysis Certification Structure Techniques

Administration Planning Budgeting Communication Evaluation Competitivenes Market Surveys Policy Lines Pay

Definitions Structure

Contributors Seniority Performance Merit Incentive Based Based Guidelines Programs

Efficiency: -Performance -Quality -Customers & Stockholder -Cost Fairness Compliance

(7)

Pengelolaan Sistim

Remunerasi

(8)

Syarat filosofi yang efektif dalam pemberian remunerasi

dan benefit adalah sebagai berikut:

 Konsisten akan penetapan budaya dan nilai-nilai

organisasi.

 Mendukung strategi HR dalam organisasi

 Bagaimana program kompensasi diterapkan untuk

individu, tim kerja hingga keseluruhan orang di dalam

organisasi tersebut.

 Membayar orang yang tepat dengan jumlah yang tepat

dan untuk alasan yang tepat

(9)

Bagaimana Mendesain Menyeluruh Pemberian Komponen Kompensasi

Untuk menjawab kebutuhan jangka panjang organisasi, maka pengelolaan pemberian kompensasi perlu mempertimbangkan beberapa factor antara lain sebagai berikut:

1. Pengelola SDM harus mengetahui setiap bentuk kompensasi dan filosofi yang mengikutinya,

2. Mengetahui praktik industry terkini yang diperlukan bagi pemimpin perusahaan maupun professional yang bekerja dalam bidang sumber daya manusia untuk memudahkan dalam mereview dan menetapkan strategi kompensasi yang sesuai dalam mendukung kebutuhan bisnis untuk masa mendatang.

(10)

Dengan Memahami hal di atas, diharapkan akan dapat dicapai sasaran dari program kompensasi yang telah dijelaskan dalam kuliah sebelumnya, yaitu untuk :

a. Mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan yang berprestasi dan memberikan kontribusi bagi perusahaan. b. Memotivasi karyawan untuk bekerja memberikan kinerja

maksimal.

c. Mendorong karyawan mengembangkan diri, pengetahuan, sikap, dan keterampilannya

d. Meningkatkan pengendalian biaya sumber daya manusia.

(11)

Sasaran Program Kompensasi Dapat Dicapai Harus Didukung Oleh Rancang Program Kompensasi yang

Berkualitas dan Efektif, Hal tsb Dapat di tinjau dari:

1. Keadilan dan logis secara internal perusahaan 2. Kompetitif secara pasar

3. Mudah diadministrasikan

4. Mendukung kebutuhan pencapaian sasaran bisnis dan dapat di-update dan menyesuaikan terhadap perusahaan

5. Memenuhi ketentuan Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PER-PEM)

(12)

Memahami organisasi dan isu

dalam bisnisnya -Visi dan Misi -Sasaran bisnis

- Kekuatan dan kelemahan organisasi saat ini

- Nilai-nilai organisasi Melaksanakan analisis jabatan untuk menghadirkan deskripsi jabatan

Melaksanakan evaluasi jabatan dan membentuk sistem kepangkatan yang objektif, adil, dan sesuai kebutuhan organisasi

Melakukan analisis penggajian secara internal dan eksternal

Mengembangkan skala gaji berdasarkan sistem kepangkatan

Mengartikulasikan kebutuhan organisasi tersebut dan mengembangkan pemetaan

filosofi kompetensi

Mengembangkan kebijakan kompensasi, rencana, strategi,

dan taktik dalam implementasi

Gambar:Tahapan Proses Review

(13)

Menyusun Rencana Bayaran Strategis

Dalam kompensasi, seseorang dapat menjumpai keadilan eksternal, internal, individual, dan prosedural.

Keadilan Eksternal, merujuk pada bagaimana tingkat bayaran

suatu pekerjaan di sebuah perusahaan dibandingkan dengan tingkat bayaran pekerjaan tersebut di perusahaan lain.

Keadilan Internal, merujuk pada sejauh mana tingkat bayaran

pekerjaan tersebut adil ketika dibandingkan dengan pekerjaan lain dalam perusahaan yang sama (misalnya, apakah bayaran manajer penjualan adil, ketika dibandingkan dengan jumlah yang didapatkan manajer produksi?).

(14)

Keadilan Individual, merujuk pada keadilan bayaran individu jika

dibandingkan dengan yang didapatkan oleh rekan kerjanya atau oleh pekerjaan yang sangat serupa dalam perusahaan tersebut, berdasarkan pada kinerja setiap orang.

Keadilan Procedural, merujuk pada “keadilan proses dalam

prosedur yang dirasakan yang digunakan untuk mengambil keputusan mengenai alokasi bayaran.”

(15)

Penggelolaan Sistim Remunerasi di PNS/TNI/POLRI

(16)

Pengelolaan Sisitim Remunerasi PNS/TNI/POLRI

Dalam rangka pemerimtah untuk meningkatkan

kesejahteraan PNS/TNI/POLRI pemerintah mencanangkan program remunerasi yang dilakukan secara bertahap berdasarkan prioritas public service dari tugas pokok dan

fungsinya, tetapi tidak semua kementrian/badan

(17)

Pengelolaan Sisitim Remunerasi PNS/TNI/POLRI

Ada lima prinsip yang akan diterapkan dalam reformasi sistim remunerasi, yaitu:

1. Sistim merit, yaitu penetapan penghasilan pegawai

berdasarkan nilai jabatan.

2. Adil, dalam arti jabatan dengan beban tugas dan tanggung

jawab pekerjaan dengan bobot yang sama dibayar sama dan pekerjaan yang menuntut pengetahuan, ketrampilan serta tanggung jawab yang lebih tinggi. Dibayar lebih tinggi.

3. Layak, yaitu dapat memenuhi kebutuhan hidup layak

(18)

Pengelolaan Sisitim Remunerasi PNS/TNI/POLRI

4. Kompetitip, yaitu dimana gaji PNS setara dengan gaji

pegawai dengan kualifikasi yang sama di sector swasta, guna menghindari brain drain.

5. Transparan, yaitu dalam arti PNS hanya memperoleh gaji

(19)

Latar Belakang Pengelolaan Kebijakan Remunerasi PNS/POLRI/TNI

Perubahan dan pembaruan tersebut dilaksanakan untuk menghapus kesan pemerintahan yang selama ini masih dinilai buruk, yang ditandai antara lain beberapa indicator:

1. Buruknya kualitas pelayanan public (lambat dan arogan). 2. Sarat dengan perlakuan KKN (Korupsi. Kolusi, Nepotisme) 3. Rendahnya kualitas disiplin dan etos kerja pegawai negeri. 4. Kualitas manajemen pemerintahan yang tidak produktif,

tidak efektif dan efisien,

5. Kualitas pelayanan public yang tidak akuntabel dan tidak transparan

(20)

Skala Prioritas Pengelolaan Kebijakan Remunerasi

Kebijakan remunerasi diperuntukan bagi seluruh pegawai negeri diseluruh lembaga pemerintah, yang berdasarkan urgensinya dikelompokan berdasarkan skala prioritas kedalam tiga kelompok, yaitu:

1. Prioritas pertama adalah seluruh instansi rumpun penegak hukum, rumpun pengelola keuangan Negara, rumpun pemeriksa, dan pengawas keuangan Negara serta lembaga penertipan aparatur Negara

2. Prioritas kedua adalah kementrian/lembaga yang terkait dengan kegiatan ekonomi. Sistim produksi. Sumber penghasil penerimaan Negara, dan unit organisasi yang melayani masyarakat secara langsung termasuk pemerintah daerah,

3. Prioritas ketiga adalah seluruh kementrian/lembaga yg tidak termasuk prioritas pertama dan kedua.

(21)
(22)

Pengelolaan Tren Kenaikan Gaji

Pertumbuahan GDP Negara ASEAN secara rata-rata tahun 2008-2012 mencapai 5,1 % dibanding dg Amerika Utara 0,9%, Amerika Selatan 3,3% dan Eropa -0,04 %, ditengah

pertumbuhan tersebut 87% CEO di Asia Tenggara

mengkhawatirkan masalah people skill dengan tingginya tingkat turnover pegawai.

Untuk mengantisipasi tren tersebut diperlukan pendekatan reward yang strategis, mengubah paradigma lama “cost

(23)

Pengelolaan Tren Kenaikan Gaji

Menghadapi kelangkaan talent serta naiknya angka turnover, perusahaan harus berhati-hati dalam memberikan counter

offer kepada karyawan yang akan mengundurkan diri. Jangan

sampai pemberian counter offer malah menjadi masalah baru bagi perusahaan karena tuntutan karyawan yang lain dan kesetaraan upah internal menjadi kacau.

(24)

Pengelolaan Tren Kenaikan Gaji

Dalam penetapan strategi kenaikan gaji perusahaan harus pandai dalam meramu variable bonus dan long term incentive untuk meningkatkan retensi karyawan dari pada hanya mengandalkan gaji pokok semata dan cari informasi up to date terhadap tren yang terjadi.

(25)

Implementasi Penggelolaan Sistim Remunerasi di Berbagai Perusahaan

Hasil survey Strategi Kompensasi-Benefit

(26)

Belakangan, di dunia HR penggunaan sistem

informasi memang makin dirasakan perlu. Di

beberapa perusahaan yang sudah modern bahkan

sudah diterapkan

big data analytic

dalam

mengelola data karyawan dan catatan yang terkait

seperti soal remunerasi & benefit, kinerja dan

perkembangan kompetensinya

(27)

Penggunaan HR Information System

Mengingat strategisnya peranan system informasi remunerasi, maka sistem tersebut harus didesain sebaik mungkin agar dapat memberikan layanan yang cepat dan akurat untuk karyawan serta dapat membantu memberikan dukungan informasi bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan, melalui informasi yang berkualitas yang disajikan dalam bentuk laporan.

Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan sistem informasi remunerasi yang terintegrasi dan dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat mengingat remunerasi adalah salah satu proses dalam organisasi yang rentan terhadap masalah dan paling sering di audit. Kesalahan perhitungan atau keterlambatan pembayaran gaji merupakan contoh masalah yang sering dihadapi dalam sistem remunerasi di banyak perusahaan.

(28)

Perkembangan kesadaran akan penggunaan dan solusi analitik dalam manajemen SDM pada umumnya dan kebijakan kompensasi benefit pada khususnya di kalangan perusahaan semakin tinggi.

Divisi HR diperusahaan harus memiliki pemahaman (insight) yang bersifat data driven mengenai karyawannya. Dalam kontek ini penggunaan sistim seperti HR Information System (HRIS) ke depan dinilai tak lagi memadai, melainkan makin diperlukan aplikasi semacam HR/Talent Analytic Tool.

Manajemen dan para manajer HR khususnya harus paham

filosofi dan The Way dibelakang sebuah kebijakan kompensasi

dan benefit dan tahu cara paling efektif mengkomunikasikannya. Penggunaan HR Information System

(29)

Di ACC (Astra Credit Companies), sejak awal bergabung

tiap karyawan juga mendapatkan informasi mengenai

kompensasi dan benefit-nya, dengan menggunakan sistem

self service berbasis TI, tiap karyawan bisa mendapatkan

informasi tersebut. Sistem tersebut juga bisa dipakai untuk

mengajukan beberapa fasilitas yang memang menjadi hak

karyawan.

(30)

Di Maybank, sosialisasi rutin, untuk aneka masalah HR, dijalankan setiap tahun. Di luar itu, Maybank juga sudah dibantu pengelolaan sistem berbasis TI bernama MyHR2U di mana karyawan bisa mendapatkan berbagai informasi, termasuk soal benefit-nya, secara transparan. Mybank juga punya tim HR Care yang sifatnya dedicated, yang akan menjawab segala pertanyaan karyawan yang berhubungan dengan HR, termasuk remunerasi.” Proses komunikasi ini memadukan pertemuan tatap-muka dan dukungan sistem informasi. Sistem berbasis TI dibutuhkan agar informasi tertata dan selalu tersedia, serta mestinya bisa diakses karyawan dari manapun (sesuai dengan hak aksesnya).

(31)

HR Information System di PT Telkom

PT Telkom telah menggunakan Human Resource Information

System (HRIS) untuk Pengelolaan Sistim Remunerasi yang

terintegrasi dengan anggaran dan sistim lainnya, yang sebagian besar dapat diakses karyawannya, seperti:

1. Kinerja 2. Penghargaan 3. Promosi 4. Pensiun Dini 5. Pengembangan SDM 6. Laporan Pajak (SPT) 7. Penilaian CBHRM 8. Anggaran, dll

(32)
(33)

2015 2016

No Dimensi ESI EDI ESI EDI

1. Karir dan Promosi 77,61% 8,22% 75.47% 9.32% 2. Remunerasi 77,76% 7,36% 74.59% 8.94% 3. Penilaian Prestasi Kerja 78,35% 5,58% 75.17% 7.07% 4. Jaminan Hari Tua 80,58% 4,52% 75.76% 7.95% 5. Efisiensi dan Efektifitas Kerja 79,93% 4,82% 75.82% 7.29% 6. Pendidikan dan Pengembangan 78,56% 6,26% 75.65% 7.37% 7. Dimensi K-3 81,43% 3,51% 77.72% 5.02% 8. Penghargaan 83,36% 2,48% 78.45% 4.80% KESELURUHAN 79.43% 5.52% 75.87% 7.37%

Untuk melihat sejauh mana Pengelolaan Sistim Remunerasi memuaskan bagi karyawan, banyak perusahaan melakukan

(34)

Pengelolaan Sistim Remunerasi Membuat Stress

AIS©

• Lingkungan fisik yg tidak memadai, pengelola SDM yg tidak competence,

beban kerja yg tinggi dan sistim administrasi

remunerasi masih manual. Karena

(35)

Referensi

Dokumen terkait

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok

Peningkatan nilai swelling power dan tingkat pengembangan dari tepung ubi kayu dapat dilakukan dengan proses fermentasi menggunakan starter bakteri asam laktat Lactobacillus

Umpan balik dan Evaluasi sangat mempengaruhi akuntabilitas maka umpan balik masyarakat terhadap program Gerdu Kempling diberikan dengan masyarakat adalah mereka

Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan penggunaan buku paket terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS

Tinjauan teknis pada penelitian ini meliputi perencanaan proses produksi, dimana proses pembagian block – block dan proses outfitting yang dilaksanakan pada kapal Box

(mikrofilaremia asimtomatik). Oleh karena itu penting kiranya mengetahui beberapa teknik pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaan mikrofilaria di dalam darah maupun

Penerapan manajemen strategi dalam usaha kecil, khususnya industri kecil bertujuan untuk melakukan pengembangan usaha sehingga dapat melakukan efisiensi dan

dibawah sinar matahari dengan cara di bolak-balik agar di peroleh ampas kelapa yang benar-benar kering. Mencari minyak jelantah pada rumah tangga yang kemudian disaring