• Tidak ada hasil yang ditemukan

س م الله ال رح من ال رح یم

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "س م الله ال رح من ال رح یم"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor 0012/Pdt.G/2014/PA.Msh

ِمﯾِﺣ ﱠرﻟا ِنﻣ ْﺣ ﱠرﻟا ِﷲ ِم ْﺳ

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA MASOHI

Memeriksa dan mengadili dalam persidangan Majelis Hakim pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan cerai gugat atas perkara yang diajukan oleh:

Penggugat, Umur 23, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah;

melawan

Tergugat, Umur 24, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Maluku Kie Raha, tempat tinggal di Dahulu bertempat tinggal di Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, sekarang tidak diketahui alamatnya dalam wilayah Republik Indonesia (gaib).

Pengadilan Agama tersebut.

Telah mempelajari berkas perkara.

Telah mendengar keterangan Penggugat. Telah memeriksa bukti-bukti dan saksi-saksi.

Telah memperhatikan segala sesuatunya dalam persidangan.

TENTANG DUDUK PERKARA

Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 30 Januari 2014 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Masohi dengan register perkara nomor 0012/Pdt.G/2014/PA.Msh, tanggal 30 Januari 2014, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang menikah di Masohi, Maluku Tengah pada tanggal 19 Oktober 2010, namun tidak tercatat dan sampai sekarang ini belum memiliki Buku Nikah;

(2)

2. bahwa sebelum menikah, Penggugat berstatus lajang/perawan dan Tergugat berstatus bujang/perjaka.

3. bahwa yang menikahkan Penggugat dan Tergugat pada saat itu adalah Bapak Imam Mesjid Sugiarto yaitu berinisial Bapak HO dan yang menjadi saksi nikah yaitu dua orang laki-laki yang adil berinisial Bapak RD dan AD; 4. bahwa yang menjadi wali nikah Penggugat adalah ayah kandung Penggugat

yang berinisial Bapak AK, Mas Kawin Penggugat berupa uang sebesar Rp 50.000,00 dibayar tunai;

5. bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak terdapat hubungan mahram, pernikahan mana telah memenuhi rukun dan syarat nikah;

6. bahwa maksud dari pengajuan pengesahan nikah ini agar Penggugat dan Tergugat disahkan sebagai suami istri oleh Pengadilan selanjutnya dengan pengesahan nikah tersebut dapat Penggugat ajukan atau dapat dijadikan dasar untuk bercerai di pengadilan;

7. bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat tersebut telah lahir seorang anak perempuan berinisial AD berumur 2 tahun, sejak anak tersebut lahir diasuh dan dipelihara oleh Penggugat sampai sekarang;

8. bahwa setelah Penggugat dan Tergugat menikah, Penggugat dan Tergugat tidak pernah hidup bersama, hal ini disebabkan sejak itu Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sampai sekarang yaitu sejak tanggal 19 oktober 2010 sampai sekarang terhitung telah kurang lebih tiga tahun berturut-turut lamanya;

9. bahwa berdasarkan ulah Tergugat tersebut diatas, Penggugat mengalami penderitaan lahir dan batin dan untuk tidak memperpanjang penderitaan Penggugat, maka Penggugat mengajukan gugatan ini.

Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Masohi memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:

Primer:

(3)

2. Menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilaksanakan di Masohi pada tanggal 19 Oktober 2010 adalah sah menurut hukum;

3. Menyatakan putus perkara Penggugat dan Tergugat karena perceraian atau dengan putusan pengadilan;

4. Membebankan biaya perkara menurut hukum yang berlaku. Subsider:

· Bila pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.

Bahwa Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Masohi telah mengumumkan permohonan Penggugat untuk melakukan istbat nikah pada papan Pengumuman Pengadilan Agama Masohi.

Bahwa pada hari sidang yang ditentukan, Penggugat datang menghadap secara pribadi di persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang dan tidak mengutus wakilnya serta tidak pula ia mengajukan sanggahan mengenai kewenangan hakim, meskipun Tergugat telah dipanggil untuk datang menghadap di persidangan.

Bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan Penggugat, namun tidak berhasil.

Bahwa setelah perdamaian tidak berhasil, kemudian dibacakan gugatan Penggugat dalam sidang tertutup untuk umum yang maksud dan isinya oleh Penggugat tetap dipertahankan.

Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatan, Penggugat telah mengajukan bukti sebagai berikut:

· Bukti Saksi

1. Saksi I, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan Meubeler, bertempat tinggal di Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Saksi mengaku tidak ada hubungan keluarga dengan Penggugat dan Tergugat. Di bawah sumpahnya, saksi telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

(4)

- bahwa saksi kenal Penggugat sudah sejak lama dan kenal Tergugat setelah Tergugat menikah dengan Penggugat, namun tidak tahu namanya;

- bahwa Saksi hadir pada pernikahan Penggugat dan Tergugat yang dilaksanakan pada malam hari dua tahun yang lalu;

- bahwa ada acara perjamuan pada saat pernikahan Penggugat dan Tergugat, namun orang tua Penggugat tidak hadir pada saat perkawinan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa Bapak Imam yang menikahkan Penggugat dan Tergugat dan menjadi wali nikah mewakili ayah Penggugat;

- bahwa Bapak IS yang menjadi saksi nikah pada pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa Saksi dan Bapak IS yang menjadi saksi nikah pada pernikhan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa Mahar yang diberikan Tergugat kepada Penggugat berupa uang sejumlah Rp 50.000,00 tunai;

- bahwa yang hadir dalam majelis nikah pada saat pernikahan Penggugat dan Tergugat labih dari 10 orang;

- bahwa tidak ada pencegahan pernikahan dari orang lain terhadap pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa Penggugat berstatus perawan pada saat pernikahannya dengan Tergugat;

- bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak memiliki hubungan nasab; - bahwa Penggugat dan Tergugat sudah punya anak tapi tidak tahu

siapa yang mengasuhnya;

- bahwa Saksi tidak mengetahui keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat.

Bahwa atas keterangan Saksi pertama, Penggugat menyatakan membenarkan dan menerimanya.

2. Saksi II, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Mahasiswa, bertempat tinggal di, Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Saksi mengaku tidak ada hubungan keluarga dengan Penggugat dan Tergugat.

(5)

Di bawah sumpahnya, Saksi telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- bahwa Saksi kenal Penggugat telah sejak lama sebagai teman kuliah dan kenal Tergugat sejak Tergugat menikah dengan Penggugat;

- bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 2010 di Sugiarto depan sekolah Muhammadiyah pada malam hari dan ada acara perjamuannya;

- bahwa Saksi tidak tahu orang yang menikahkan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa Penggugat dan Tergugat tidak ada hubungan nasab; - bahwa Saksi tidak melihat petugas dari Kantor Urusan Agama;

- bahwa Saksi tidak tahu tempat tinggal Penggugat dan Tergugat setelah menikah;

- bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai anak;

- bahwa Tergugat sudah pergi meninggalkan Penggugat sekitar 3 tahun. Bahwa atas keterangan Saksi tersebut, Penggugat menyatakan membenarkan dan menerima.

3. Saksi III, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, dan saksi mengaku bahwa tidak ada hubungan keluarga dengan Penggugat dan Tergugat. Di bawah sumpahnya, Saksi telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- bahwa Saksi kenal Penggugat sudah sejak lama sebagai tetangga dan Saksi kenal Tergugat saat Tenggugat dan Penggugat mau menikah; - bahwa Saksi menghadiri pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- Penggugat dan Tergugat nenikah pada tiga tahun yang lalu, Saksi lupa tanggal dan bulannya;

- Penggugat dan Tergugat menikah di kecamatan Kota Masohi pada sore menjelang malam;

- bahwa Bapak Imam Masjid yang menikahkan Penggugat dan Tergugat juga menjadi wali nikah mewakili ayah Penggugat;

(6)

- bahwa Saksi dan bapak AD yang menjadi saksi nikah pada pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa Saksi sudah lupa mengenai mahar yang diberikan Tergugat pada Penggugat;

- bahwa Penggugat dan Tergugat tidak memiliki hubungan nasab;

- Antara Penggugat dan Tergugat tidak ada hubungan saudara sesusuan;

- bahwa pada saat menikah Penggugat dan Tergugat berstatus bujang; - bahwa tidak ada orang yang datang menggugat pernikahan Penggugat

dan Tergugat;

- bahwa orang tua Penggugat tidak hadir pada saat pernikhan Penggugat dan tergugat

- bahwa Keluarga Penggugat ada yang hadir kecuali ayah Penggugat tidak hadir pada saat pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa kurang lebih 50 orang yang hadir pada saat pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa Saksi tidak tahu tempat tinggal Penggugat dan Tergugat, namun setelah menikah jelang beberapa hari Saksi melihat Penggugat tinggal bersama orang tuanya dan tidak melihat Tergugat;

- bahwa beberapa hari setelah menikah Saksi tidak melihat Tergugat; - bahwa Penggugat dan Tergugat sudah mempunyai seorang anak.

Bahwa Penggugat menyatakan mencukupkan dengan alat buktinya; Bahwa Penggugat menyampaikan kesimpulan secara lisan, yang pada pokoknya tetap pada dalil-dalilnya dan bukti-bukti yang telah dikemukakan terdahulu dan mohon putusan.

Bahwa untuk lengkap dan singkat uraian putusan ini, selanjutnya menunjuk Berita Acara Sidang (BAS) perkara a quo sebagai bagian dari putusan ini.

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas.

(7)

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Penggugat datang menghadap secara pribadi di persidangan dan Tergugat tidak datang menghadap di persidangan.

Menimbang, bahwa Tergugat tidak diketahui alamatnya (gaib) telah dipanggil menghadap di persidangan menurut tatacara yang diatur dalam ketentuan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tidak datang dan pula tidak mengutus wakilnya datang menghadap di persidangan, maka panggilan tersebut oleh Majelis Hakim dinyatakan resmi dan patut dan ketidakdatangan Tergugat dinyatkan tidak berdasarkan atas alasan yang sah.

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pedoman Teknis Administrasi dan Pedoman Teknis Peradilan Agama, terhadap permohon Penggugat untuk itsbat nikah telah diumumkan pada papan pengumuman Pengadilan Agama Masohi.

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat menikah secara Islam, sehingga pemeriksaan cerai gugat dan itsbat nikah dalam perkara ini menjadi kewenangan mutlak (absolut) Pengadilan Agama, vide Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Penjelasan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat menikah secara Islam, maka Penggugat memiliki legal persona standi in yudictio mengajukan itsbat nikah dan cerai gugat terhadap Tergugat, vide Pasal 7 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Pasal 73 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang

(8)

Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan Penggugat, namun tidak berhasil.

Menimbang, bahwa proses mediasi sebagaimana yang diatur dalam PERMA Nomor 01 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan tidak dilaksanakan, karena Tergugat tidak datang dan tidak mengirimkan wakilnya datang menghadap di persidangan, vide Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi Peradilan Agama Buku II.

Menimbang, bahwa setelah upaya damai tidak berhasil, kemudian dibacakan gugatan Penggugat dalam sidang tertutup untuk umum. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974.

Menimbang, bahwa adapun pokok gugatan dalam perkara ini sebagai berikut:

- bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang menikah di Masohi, Maluku Tengah pada tanggal 19 Oktober 2010, namun tidak tercatat;

- bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah tidak pernah hidup bersama, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat yang hingga sekarang terhitung telah kurang lebih tiga tahun berturut-turut lamanya.

Menimbang, bahwa untuk menghindari persekongkolan suami istri melakukan perceraian, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 208 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan guna menghindari penyelundupan hukum dan poligami tanpa prosedur melalui permohonan itsbat nikah sebagaimana dimaksud dalam Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi Peradilan Agama Buku II, maka meskipun Tergugat tidak hadir dan tidak membantah gugatan Penggugat, kepada Penggugat tetap wajib pembuktian, vide Pasal 283 R.Bg.

(9)

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatan, Penggugat telah menghadapkan 3 (tiga) orang saksi.

Menimbang, bahwa para saksi Penggugat tidak ada hubungan nasab dengan Penggugat dan Tergugat sebagaimana maksud ketentuan Pasal 174 R.Bg, sehingga dapat didengar keterangannya.

Menimbang, bahwa ketiga saksi Penggugat secara terpisah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagaimana maksud ketentuan Pasal 171 dan Pasal 175 RBg, sehingga dapat dipertimbangkan keterangannya.

Menimbang, bahwa adapun keterangan para saksi Penggugat yang didasari atas pengetahuannya dan dipandang bersesuaian serta mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:

- Bahwa para saksi menerangkan menghadiri pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa saksi pertama dan saksi ketiga menerangkan Bapak Imam yang menikahkan Penggugat dan Tergugat juga menjadi wali nikah Penggugat mewakili ayah Penggugat dalam pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa saksi pertama dan saksi ketiga menerangkan para saksi sebagai saksi nikah dalam pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa saksi pertama menerangkan Tergugat memberikan mahar pada Penggugat berupa uang sejumlah Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah), dan saksi ketiga menerangkan sudah lupa mengenai mahar yang diberikan Tergugat pada Penggugat;

- bahwa saksi pertama dan dan saksi kedua menerangkan Penggugat dan Tergugat berstatus bujang pada saat pernikahannya;

- bahwa para saksi menerangkan Penggugat dan Tergugat tidak memiliki hubungan nasab, dan saksi pertama dan saksi ketiga menerangkan Penggugat dan Tergugat tidak ada hubungan sesusuan;

- bahwa saksi pertama dan saksi ketiga menerangkan tidak ada upaya pencegahan dari pihak lain terhadap pernikahan Penggugat dan Tergugat; - bahwa saksi pertama dan saksi ketiga menerangkan pada pernikahan

Penggugat dan Tergugat diadakan perjamuan juga dihadiri lebih dari 10 orang;

(10)

- bahwa para saksi menerangkan Penggugat dan Tergugat telah mempunyai anak;

- bahwa saksi kedua menerangkan Tergugat telah 3 tahun lebih pergi meninggalkan Penggugat dan saksi ketiga menerangkan beberapa hari setelah pernikahan saksi telah tidak lagi melihat Tergugat;

Menimbang, bahwa keterangan para saksi yang bersandar pada pengetahuannya dan saling bersesuaian tersebut telah berdasarkan ketentuan Pasal 308 (ayat 1 dan 2) R.Bg, dan Pasal 309 R.Bg, untuk itu dinyatakan telah memenuhi batas minimal pembuktian.

Menimbang, bahwa keterangan para saksi yang tidak bersesuaian satu sama lain dan tidak mendukung dalil gugatan tidak dipertimbangkan dan harus dikesampingkan.

Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat yang didukung oleh keterangan para saksi Penggugat dinyatakan terbukti dan selanjutnya oleh Majelis Hakim dipertimbangkan sebagai fakta dalam pertimbangan ini.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi yang dihubungkan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, telah terbukti fakta-fakta hukum yang diperoleh dalam persidangan sebagai berikut:

- bahwa Penggugat dan Tergugat menikah di Masohi, Maluku Tengah pada tanggal 19 Oktober 2010;

- bahwa yang menikahkan Penggugat dan Tergugat adalah Bapak Imam juga menjadi wali nikah Penggugat mewakili ayah Penggugat;

- bahwa pernikahan Penggugat dan Tergugat disaksikan oleh 2 orang saksi nikah;

- bahwa Tergugat memberikan mahar kepada Penggugat secara tunai; - bahwa Penggugat dan Tergugat berstatus bujang pada saat menikah;

- bahwa Penggugat dan Tergugat tidak terdapat hubungan nasab juga hubungan sesusuan;

- bahwa tidak ada upaya pencegahan dari pihak lain terhadap pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa pernikahan Penggugat dan Tergugat diadakan perjamuan yang dihadiri oleh lebih dari 10 orang;

(11)

- bahwa beberapa hari setelah menikah, atau saat telah 3 tahun lebih, Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh di persidagan tersebut, selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan

pendapatnya;

I. Dalam Itsbat Nikah

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dilaksanakan di Masohi, Kabupaten Maluku Tengah pada tanggal 19 Oktober 2010 dengan wali nikah ayah kandung yang diwakili oleh Bapak Imam adalah telah sesuai menurut ketentuan Pasal 21 dan 28 Kompilasi Hukum Islam (KHI) serta disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi nikah, maka pernikahan tersebut telah dilakukan berdasarkan hukum Islam dan telah terpenuhi syarat dan rukun perkawinan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 14 dan 24 Kompilasi Hukum Islam (KHI). Untuk itu, Majelis Hakim menyatakan pernikahan tersebut sah menurut hukum, yakni sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dan harus dinyatakan antara Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah;

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat pada saat menikah masing-masing berstatus bujang serta antara keduanya tidak terdapat hubungan nasab dan tidak terdapat hubungan sesusuan, sehingga dinyatakan keduanya tidak terdapat hubungan keluarga semenda, maka terhadap pernikahan Penggugat dan Tergugat oleh Majelis Hakim dinyatakan tidak terdapat larangan perkawinan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 8 dan Pasal 9 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perakawinan jo Pasal 39 s/d 44 Kompilasi Hukum Islam (KHI);

Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan pendapat ulama sebagaimana termuat dalam kitab Tuhfah juz IV halaman 133 yang selanjutnya diambil sebagai pendapat Majelis yang berbunyi :

(12)

Artinya: “Dan dapat diterima pengakuan nikahnya seorang perempuan

yang aqil-baligh.”

Menimbang, bahwa pernikahan Penggugat dan Tergugat tidak tercatatkan, dan Penggugat mengajukan permohonan itsbat nikah ini untuk mendapatkan kepastian hukum tentang status pernikahanya dalam rangka perceraian, maka oleh Majelis Hakim dinyatakan telah sesuai dan berdasarkan hukum, yaitu sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (2) dan 3 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam (KHI), untuk itu permohonan itsbat nikah sebagaimana petitum angka (2) Penggugat patut dikabulkan.

II. Dalam Cerai Gugat

Menimbang, bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat hanya tinggal beberapa hari, kemudian Tergugat pergi meninggalkan Penggugat hingga sekarang terhitung telah 3 tahun lebih tanpa diketahui alamatnya, oleh Majelis Hakim dinyatakan Tergugat telah menunjukan sikapnya tidak mau kembali pada Penggugat.

Menimbang, bahwa Tergugat pergi meninggalkan Penggugat selama 3 tahun lebih tanpa diketahui alamatnya, dan Penggugat mengajukan cerai gugat atas Tergugat adalah telah berdasarkan atas hukum, sesuai ketentuan Pasal 19 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 119 huruf b Kompilasi Hukum Islam (KHI), oleh karenanya tuntutan Penggugat sebagaimana petitum angka tiga patut dikabulkan.

Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak datang dengan tanpa alasan yang sah dan tidak mengirimkan wakilnya untuk datang menghadap di persidangan, serta tidak pula Tergugat mengajukan sanggahan kewenangan mengadili dan ternyata gugatan Penggugat mempunyai dasar hukum, maka menurut ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg, gugatan Penggugat dikabulkan secara verstek.

(13)

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka talak yang dijatuhkan pengadilan adalah talak

ba’in shughraa.

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang nomor 50 Tahun 2009, maka meskipun tidak dituntut oleh Penggugat dalam petitum gugatan, namun Majelis Hakim memandang perlu menambah amar putusan yang isinya memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal tersebut.

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka menurut ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, semua biaya yang timbul dalam proses perkara ini dibebankan kepada penggugat.

Memperhatikan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985, KUHPerdata, R.Bg., dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan putusan ini.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya secara verstek;

3. Menetapkan sahnya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2010 di Masohi, Kabupaten Maluku Tengah;

(14)

5. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kota Masohi yang mewilayahi tempat tinggal dan tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

6. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp291.000,00 (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah).

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Masohi pada hari Kamis tanggal 03 Juli 2014

Masehi, bertepatan dengan tanggal 05 Ramadan 1435 Hijriyah oleh kami Drs. MURSIDIN, M.H. sebagai Ketua Majelis, ZAENAL RIDWAN PUARADA,

S.HI., dan BURHANUDIN MANILET, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut diatas dan didampingi oleh Dra. ALAWIAH MONY sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.

Ketua Majelis, ttd

Drs. MURSIDIN, M.H. Hakim Anggota I,

ttd

ZAENAL RIDWAN PUARADA, S.HI.

Hakim Anggota II, ttd

BURHANUDIN MANILET, S.Ag.

Panitera Pengganti ttd

Dra. ALAWIAH MONY

(15)

1. 2. 3. 4. 5. Biaya pendaftaran Biaya Proses Biaya panggilan Biaya redaksi Biaya meterai Rp Rp Rp Rp Rp 30.000,00 50.000,00 200.000,00 5.000,00 6.000,00 Jumlah Rp 291.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan baru yang akan berguna bagi perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), serta menambah wawasan

Metode Newton-Raphson tidak memerlukan dua buah terkaan awal seperti halnya metode bagi dua dan Regula Falsi, melainkan cukup satu saja tetapi diusahakan terkaan tersebut

1. Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair-cair. 2. Menghitung koefisien distribusi dan yield proses

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus

Ucapan Terima Kasih merupakan bagian terpisah yang dibuat di bagian akhir naskah, sebelum Daftar Pustaka yang wajib dibuat. Pada bagian ini ditulis pihak-pihak yang telah

dan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep siswa melalui penerapan strategi Active Learning Tipe Instant Assessment lebih baik daripada pemahaman konsep siswa

namun tidak sedikit orang menyadari bahwa kalimat mukadimah berbahasa Arab dalam khotbah itu dapat direkayasa dan diolah sendiri oleh khatibnya agar sesuai dengan materi khotbah

Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penerapan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan hasil