• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Ca Penis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP Ca Penis"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA PENIS DI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA PENIS DI

RUANG

RUANG MAWMAWAR RSD dr. SOEBANDI AR RSD dr. SOEBANDI JEMBER JEMBER 

Oleh: Oleh:

Mokhla Khol!d!." S.Ke# Mokhla Khol!d!." S.Ke#

$%&'((($($)% $%&'((($($)%

PROGRAM PENDIDIKAN PRO*ESI NERS PROGRAM PENDIDIKAN PRO*ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNI+ERSITAS JEMBER  UNI+ERSITAS JEMBER 

&$(, &$(,

(2)

I. KONSEP DASAR PEN-AKIT a. Ka

Ca Penis

/. Pe01er2!a0

Kanker Penis adalah keganasan pada penis (Anurogo, 2008). Kanker Penis adalah kanker yang sangat ganas pada alat reproduksi pria, dan kalau tidak segera ditangani bisa memicu kanker pada organ tubuh yang lain dan dapat menyebabkan amputasi pada penis (in !uhsin, 20"").

3. Kla!4!ka!

Pada kanker penis, biasa digunakan sistem klasi#ikasi $ackson dan %&! sebagai berikut'

". Klasi#ikasi $ackson'

tage  (A)' tumor terbatas pada glans, prepusium, atau keduanya. tage  ()' tumor mencapai batang penis.

tage  (C)' tumor bermetastase ke inguinal.

tage * (+)' tumor menginasi struktur di sekitarnya, metastase ke inguinal, atau metastase -auh.

2. !enurut %&! (tumor, nodus, metastase)' % ' tumor tidak dapat dika-i.

%0 ' tumor tidak -elas.

%is ' ada C (Carsinoma In Situ).

%a ' ada carsinoma verrucos yang tidak in#asi#. %" ' tumor in#asi# ke -aringan sub epitel.

%2 ' tumor in#asi# ke corpora spongiosum atau caernosum. %/ ' tumor in#asi# ke uretra atau prostat.

(3)

 & ' Kelen-ar 1im#e

 &0 ' %idak terdapat metatase ke kelen-ar lim#e regional.  &" ' !etatase didalam kelen-ar lim#e inguinal super#asial.

 &2 ' !etatase multiple  bilateral di kelen-ar lim#e inguinal super#asial.  &/ ' !etatase di kelen-ar inguinal pro#undadidalam pelis (unilateral

atau belateral).

! ' !etastasis -auh

!3 ' !etastasis -auh tidak dapat diperiksa !0 ' %idak ada metastasis -auh

!" ' %erdapat metastasis -auh tadium'

tadium 0 ' %is 4 &0 4 !0 tadium  ' %" 4 &0 4 !0 tadium  ' %2,%/ 4 &0 4 !0 tadium  ' % 5 &" 4 !0

tadium * ' %iap % 4 %iap & 4 !" (!ellyssa 6utabarat, 20"0)

d. E2!olo1!

6ingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker penis. +iduga  penyebabnya adalah  smegma (cairan berbau yang menyerupai ke-u, yang terdapat di ba7ah kulit depan glans penis). %etapi penyebabnya yang pasti tidak diketahui. Pria tidak disunat yang tidak men-aga kebersihan daerah di  ba7ah kulit depan glans penis dan pria yang pernah menderita herpes

genitalis memiliki resiko tinggi menderita kanker penis.

eberapa hal diketahui men-adi #aktor resiko penyakit ini, diantaranya ' ". sia tua.

sia tua insiden meningkat (89 tahun ' :,2 ;).

2. Pria yang tak men-alani sunat. irkumsisi dilakukan untuk membantu mencegah in#eksi human papillomavirus (6P*).

/. Kebersihan daerah kemaluan yang tak ter-aga. Pria yang menghindari  personal hygiene tubuh akan meningkatkan risiko terkena kanker.

(4)

. n#eksi Human Papilloma Virus, biasanya tertular melalui hubungan intim  bebas

9. Penggunaan produk tembakau.

1aki4laki yang kebiasaan mengunyah tembakau dan produk4produk terkait  berada pada risiko lebih tinggi terkena kanker.

<. Kondisi #imosis atau tertutupnya saluran pembuangan akibat lubang pada kulit bagian depan yang menutup sehingga sulit buang air kecil.

=. Ca seriks pada pasangan seksualnya.

Peranan in#eksi irus terus dipela-ari. Kanker penis ( penile cancer )  berhubungan dengan keberadaan in#eksi irus herpes dan human papilloma irus (6P*). Human papilloma viruses (6P*) tipe "< dan "8 telah ditemukan  pada sepertiga pria yang menderita kanker penis. Apakah irus ini menyebabkan kanker ataukah hanya berperan sebagai saprophytes, belum ditetapkan.

 Penile intraepithelial neoplasia dipertimbangkan sebagai precursor , tetapi hanya 94"9; dari lesi ini yang berkembang men-adi inasie s>uamous cell carcinoma. elum ada bukti nyata bah7a smegma merupakan karsinogen (?at  penyebab kanker), meskipun hal ini telah dipercaya secara luas.

(+ito Anurogo, 2008). e. Pa2o4!!olo1!

Kanker penis biasanya dimulai sebagai lesi kecil pada glans atau kepala  penis. Kanker penis berkisar dari putih4abu4abu, tidak teratur, exophytic, massa endo#it datar dan ulserasi. el kanker berangsur4angsur tumbuh secara lateral di sepan-ang permukaan penis dan bisa menutupi seluruh kelen-ar serta  preputium sebelum menyerang corpora dan keseluruhan batang penis. emakin luas lesi, semakin besar kemungkinan inasi lokal dan metastasis nodal. Kanker penis mungkin papilari dan e3ophytic atau datar serta ulserati#. $ika kanker penis ini tidak diobati secara dini makan dapat ter-adi autoamputasi.

1esi papilaris dan colitis memiliki tingkat pertumbuhan yang serupa, tetapi lesi ulserati# cenderung bermetastasis ke kelen-ar getah bening dan hal ini  berpengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup dimana lebih rendah dari 9 tahun. kuran kanker yang lebih besar dari 9 cm dan melibatkan lebih dari =9; dari poros tersebut berasosiasi dengan prealensi tinggi metastasis nodal

(5)

dan tingkat kelangsungan hidup lebih rendah, tetapi hubungan yang konsisten antara ukuran kanker, kehadiran metastasis inguinal node, dan kelangsungan hidup belum diidenti#ikasi.

@asia uck, yang mengelilingi corpora, bertindak sebagai penghalang sementara. $ika kanker telah menembus #asia uck dan albuginea tunika, kanker telah dapat menyebar ke pembuluh darah dan bahkan secara sistemik. !etastasis ke kelen-ar getah bening #emoral dan inguinal adalah -alur a7al untuk penyebaran kanker penis. leh karena, crossoer kelen-ar getah bening maka sel kanker dapat menyebar secara bilateral ke kedua kelen-ar getah  bening inguinalis.

!etastase pada simpul4simpul daerah inguinal menyebabkan ter-adinya nekrosis kulit, in#eksi kronis, dan, akhirnya kematian akibat dari sepsis atau  perdarahan sekunder terhadap erosi ke dalam pembuluh #emoral. !etastase  -auh dari sel kanker dapat menyerang hati, tulang, paru4paru, atau otak. Karsinoma penis ter-adi secara progresi# dan terbukti berakibat #atal pada  pasien yang tidak diobati dalam 7aktu 2 tahun (rosman, 20"").

4. Ma0!4e2a! kl!0! Be-alanya berupa'

". engkak pada penis meskipun tidak dalam kondisi ereksi.

2. %erdapat tanda4tanda radang seperti nyeri atau terdapat luka  pada penis dengan sebab yang tidak -elas.

/. 1esi yang sulit sembuh, disertai  subtle indurationD pada kulit,  pertumbuhan kecil di kulit (a small excrescence), papula, pustula, tumbuhnya kutil atau eruka (a warty growth), atau  pertumbuhan exophytic.

 Kategori lesi pada penis:

a) 1esi yang -inak (benign lesions)

!isalnya' pearly penile papules, hirsute papillomas, dan coronal  papillae.

(6)

ni berhubungan dengan 1eukoplakia dan suamous cell  carcinoma! Contoh yang paling umum adalah balanitis xerotica obliterans.

c) 1esi yang ganas (malignant neoplasm atau malignant carcinoma)

ni termasuk ariants dari suamous cell carcinoma seperti' carcinoma in situ (C), erythroplasia o" #ueyrat , dan $owen disease!

. Perubahan 7arna pada kulit penis -uga dapat men-adi tanda a7alnya.

9. %erdapat ben-olan pada lipat paha, artinya ter-adi pembesaran kelen-ar  getah bening pada daerah tersebut. %erkadang ditemukan suatu massa, ulceration, suppuration, atau perdarahan (hemorrhage) di daerah lipat paha (inguinal ) karena nodal metastases. Kondisi ini menandakan  bah7a stadium kanker sudah dalam tara# lan-ut.

<. &yeri penis dan perdarahan dari penis (pada stadium lan-ut).

=. Penderita dengan kanker yang telah menyebar luas (advanced metastatic cancer ) dapat mengeluhkan lemah (wea%ness), penurunan berat badan (weight loss), kelelahan ( "atigue), lesi pada penis kemungkinan dapat  berdarah.

8. anyak pria tidak periksa ke dokter sampai kanker mengerosi (eroded )  preputium dan men-adi berbau tidak sedap karena in#eksi dan nekrosis.

(+ito Anurogo, 2008) 1. Pe5er!kaa0 *!!k 

". nspeksi '

a) %ampak adanya bengkak pada penis

 b) %ampak adanya perubahan 7arna pada penis c) %ampak adanya kutil pada kulit penis

d) %ampak adanya lesi pada penis

e) %ampak adanya massa, ulceration, suppuration, atau perdarahan (hemorrhage) di daerah lipat paha (inguinal) karena nodal metastases. #) %ampak adanya nekrosis pada preputium dan berbau tak sedap.

g) Klien tampak meringis akibat nyeri

h) Apabila kanker sampai metastase -auh maka klien tampak kurus dan lemah.

i) Klien tampak pucat. 2. Palpasi '

a) Adanya massa pada daerah inguinal.  b) &yeri tekan pada daerah inguinal h. Pe5er!kaa0 D!a10o2!k6Pe007a01

(7)

". %idak ada pemeriksaan laboratorium khusus ( speci"ic) atau petanda tumor  (tumor mar%ers) pada kanker penis.

2. Pemeriksaan umum, meliputi' hitung darah lengkap, pemeriksaan kimia dengan tes #ungsi hati (a chemistry panel with liver "unction tests), dan  penilaian (assessment ) status -antung, paru4paru, dan gin-al, sangat

membantu untuk mendeteksi masalah yang tak terduga.

/. Pasien dengan penyakit yang parah dapat anemis, dengan leu%ocytosis dan hypoalbuminemia.

.  Hypercalcemia ditemukan pada beberapa pasien saat ketiadaan  penyebaran (absence o" metastases).

 Prosedur diagnosti%: ". iopsi

%es diagnostik yang paling penting adalah biopsi. iopsi diperlukan untuk  menentukan perluasan tumor sehingga dapat direncanakan pengobatannya. iopsi adalah pengangkatan dalam -umlah kecil -aringan untuk diperiksa di ba7ah mikroskop. %es4tes lain -uga dapat mengindikasikan kanker yang ada, tetapi hanya biopsi yang dapat membuat diagnosis pasti. iopsi kelen-ar getah bening sentinel adalah -enis lain dari biopsi. 6al ini penting untuk mengetahui apakah sel4sel kanker telah menyebar ke daerah lain di luar penis. +alam teknik ini, dokter menghapus satu atau beberapa kelen-ar getah bening sentinel4node pertama ke dalam sistem getah bening yang mengalir dekat dengan nodul untuk memeriksa sel4sel kanker. +alam kasus kanker penis, kelen-ar getah bening sentinel terletak tepat di ba7ah kulit di pangkal paha. $ika sel kanker yang terdeteksi, itu berarti bah7a  penyakit ini mungkin telah menyebar ke kelen-ar getah bening lain di

7ilayah ini atau di luar melalui pembuluh darah dan getah bening. 2. maging !odalitas

+irekomendasikan untuk mengetahui staging dari penyakit, untuk  menentukan tindak lan-ut pasien, dan untuk menilai penyebaran (metastase) sel kanker 

/. B

B dilakukan untuk menilai keadaan, luas dan resectability kanker penis,  penilaian terhadap kelen-ar getah bening, dan mendeteksi adanya

metastase. . C% CA&

(8)

C% CA& dilakukan untuk penilaian kelen-ar getah bening, dan limited utilitas di lesi primer 

9. !E

Paling akurat dalam mendeteksi penyakit primer dan nodal. !E menggunakan medan magnet, bukan 34ray, untuk menghasilkan gambar  rinci dari tubuh. ebuah media kontras dapat disuntikkan ke pembuluh darah pasien untuk menciptakan gambaran yang lebih -elas.

<. 'omography (misi Positron (PF%) scan.

PF% scan adalah cara untuk membuat gambar organ dan -aringan dalam tubuh. e-umlah kecil ?at radioakti# disuntikkan ke dalam tubuh pasien. Gat ini diserap terutama oleh organ dan -aringan yang menggunakan energi. Karena kanker cenderung untuk menggunakan energi secara akti#, menyerap lebih dari ?at radioakti#. canner kemudian mendeteksi ?at ini untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam tubuh. eberapa dokter  akan menggunakan PF% scan untuk mencari bukti penyebaran kanker   penis, meskipun tidak secara khusus disetu-ui untuk menggunakan ini. 6al

ini diketahui berman#aat dalam stadium kanker paru4paru skuamosa dan kerongkongan, dan meningkatkan pengalaman yang pada akhirnya dapat men-adi alat yang lebih standar dalam mendiagnosis kanker penis.

(+ito Anurogo, 2008) !. Pe0a2alaka0aa0

Pengobatan kanker penis berariasi, tergandung kepada lokasi dan beratnya tumor, antara lain'

". %erapi !edikamentosa

 &eoplasma intraepitel seperti o7en disease atau erythroplasia o# Hueyrat dapat diterapi dengan topical 94#luorouracil.

2. Pembedahan

Pembedahan yang paling sering dilakukan untuk pengobatan kanker penis adalah '

a) (%sisi local 

+ilakukan -ika kanker masih terbatas pada penis dan masih kecil. b) *icrosurgery

Adalah pembedahan pada tumor penis dengan mikroskop untuk  menghilangkan -aringan tumor dan mempertahankan -aringan yang sehat sekecil mungkin.

(9)

c) $edah laser

!erupakan pembedahan dengan menggunakan sinar laser untuk  membakar atau memotong sinar laser. edah laser ( &aser surgery) digunakan pada pasien dengan lesi -inak (benign) dan ganas (malignant ) yang ada di permukaan ( super"icial ). %erapi ini telah diterapkan pada kasus4kasus local and limited invasive diseaseD. Fmpat tipe laser yang digunakan dalam bedah laser, yaitu' carbon dioxide, argon, dan potassium+titanyl phosphate (K%P) lasers.

d) Sir%umsisi

irkumsisi adalah memotong u-ung kulit penis yang terkena kanker. Pada pasien dengan tumor yang berukuran kecil yang terbatas pada  preputium, cukup dengan khitan (sirkumsisi).

e) Pene%tomi

Penektomi adalah pemotongan penis sebagian atau total. Penectomi merupakan pengobatan yang tepat untuk kanker penis. $ika tumornya terbatas pada daerah kecil di u-ung penis, dilakukan penektomi parsial (pengangkatan sebagian kecil penis). ntuk stadium lan-ut dilakukan  penektomi total disertai uretrostomi (pembuatan lubang uretra yang  baru di daerah perineum). Amputasi sebagian (amputasi parsial) cocok   -ika kanker meliputi glans penis dan bagian distal penis saat ereksi

(distal sha"t ).

Pada beberapa situasikeadaan, local wedge resection dapat diker-akan dengan mudah, ini berhubungan dengan rata4rata rekurensi sebesar  90;. $ika  surgical resection baik dengan 7edge maupun partial  penectomy tidak memberikan kebebasan yang cukup (adeuate margin), maka strategi total penectomy haruslah dipertimbangkan. $ika

(10)

sebagian sisa penis (residual  penis) dan urethra tidak cukup bagi  pasien untuk kencing sambil berdiri, maka dapat dilakukan tindakan  perineal urethrostomy.

 ") *ohs micrographic surgery **S)

%eknik bedah lainnya adalah *ohs micrographic surgery (!!), yang dapat dipakai (applicable) untuk pasien dengan noninvasive disease. /. Kemoterapi

Kemoterapi bisa dilakukan sebagai tambahan terhadap pengangkatan tumor. bat4obatan yang paling banyak digunakan antara lain' cisplatin,  bleomycin, methotre3ate, dan #luorouracil.

. %erapi EadiasiEadioterapi

Eadioterapi perupakan pengobatan pelengkap dari pembedahan yang  bertu-uan mengurangi resiko kekambuhanrekurensi. Pada stadium lan-ut

kombinasi pembedahan, kemoterapi dan radioterapi mungkin diperlukan. %erapi radiasi dilakukan setelah pengangkatan tumor yang terlokalisir dan tumor yang belum menyebar. F#ek samping dari terapi radiasi adalah na#su makan berkurang, lelah, reaksi kulit (misalnya iritasi dan kemerahan), cedera atau luka bakar pada rektum, sistitis dan hematuria. Eadiasi  biasanya dilakukan sebanyak 9 kaliminggu selama <48 minggu. (Asrul,

20"0).  7. Pe03e1aha0

Khitan (circumcision) ditetapkan sebagai pencegah ( prophylactic) yang e#ekti# untuk kanker penis. Perlu diketahui, kanker penis ditemukan lebih sering ketika khitansunat ditunda hingga pubertas. Khitan saat de7asa hanya sedikit bahkan tidak memberikan proteksi dari kanker penis (Asrul, 20"0). k. Pro10o!

(11)

Keberhasilan pengobatan tergantung pada stadium, lokasi, dan  besarnya kanker. Pengobatan untuk mengatasi kanker tergantung pada stadium kanker. ila masih dalam stadium " maka terapinya pembedahan. %erdapat berbagai -enis teknik bedah hingga -ika diperlukan dilakukan amputasi penis, hal ini tergantung kondisi tumor dan stadiumnya (!ellyssa 6utabarat, 20"0). $ika terdeteksi secara dini, kanker penis dapat disembuhkan dengan prognosis positi#. Pela-ari cara untuk mendiagnosa kanker penis untuk  memulai pengobatan dan untuk mencegah kanker dari menyebar. $ika kanker  tidak diobati selama 2 tahun, dapat menyebabkan kematian.

(12)

II. POHON MASALAH !endesak sel syara#  Kerusakan  -aringan kulit !ensuplai nutrisi ke -aringan Ca nterupsi sel syara#  Penekanan saluran na#as 6ypermetabolisme ke  -aringan lain menururn 6ypermetabolisme ke -aringan Ca Per#usi -aringan terganggu !enekan -aringan  pada penis Penyempitan rongga aleolus Ga011a0 #er2kara0 1a Pertumbuhan sel abnormal !endesak -aringan sekitar  Re!ko !04ek! N8er! ak2  menururn Ketidak e#ekti#a  pola na#as Ke2!dak  e!5/a01a0 02r!! kra01 dar! ke/2ha0 2/h %umor   bermetastasis @aktor etiologi' Kurang in#ormasi Kele2!ha0 Keraka0 !02e1r!2a kl!2 Kera01 #e0e12aha0 A0!e2a

(13)

III. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA -ANG PERLU DIKAJI ") +ata yang perlu dika-i

a. dentitas Klien' untuk mengka-i status klien (nama, umur, -enis kelamin, agama, pendidikan, alamat, peker-aan, status perka7inan)

 b. Ei7ayat kesehatan' diagnosa medis, keluhan utama, ri7ayat penyakit sekarang, ri7ayat kesehatan terdahulu terdiri dari penyakit yang pernah dialami, alergi, imunisasi, kebiasaanpola hidup, obat4obatan yang digunakan, ri7ayat penyakit keluarga

c. Benogram

d. Pengka-ian Kepera7atan'

". persepsi kesehatan I pemeliharaan kesehatan,

2. pola nutrisimetabolik terdiri dari antropometri, biomedical sign, clinical sign, diet pattern

/. pola eliminasi' A dan AK (#rekuensi, -umlah, 7arna, konsistensi,  bau, karakter)

. pola aktiitas I latihan' -ctivity .aily &iving,status oksigenasi, #ungsi kardioaskuler, terapi oksigen

9. Pola tidur I istirahat ' durasi, gangguan tidur, keadaan bangun tidur  <. Pola kogniti# I perceptual ' #ungsi kogniti# dan memori, #ungsi dan

keadaan indera

=. Pola persepsi diri ' gambaran diri, identitas diri, harga diri, ideal diri, dan peran diri

8. Pola seksualitas I reproduksi ' pola seksual dan #ungsi reproduksi :. Pola peran I hubungan

"0. Pola mana-emen I koping stres

"". istem nilai dan keyakinan ' oleh pasien maupun masyarakat e. Pemeriksaan #isik

a) Keadaan umum, tanda ital

 b) Pengka-ian @isik (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)' kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, dada, abdomen, urogenital, ekstremitas, kulit dan kuku, dan keadaan lokal.

Pengka-ian #isik pada status lokalis dapat ditemukan kondisi berikut ini' ") nspeksi '

4 %ampak adanya bengkak pada penis

4 %ampak adanya perubahan 7arna pada penis 4 %ampak adanya kutil pada kulit penis

(14)

4 %ampak adanya massa, ulceration, suppuration, atau perdarahan (hemorrhage) di daerah lipat paha (inguinal) karena nodal metastases.

4 %ampak adanya nekrosis pada preputium dan berbau tak sedap. 4 Klien tampak meringis akibat nyeri

4 Apabila kanker sampai metastase -auh maka klien tampak kurus dan lemah.

2) Palpasi '

4 Adanya massa pada daerah inguinal. #. %erapi, pemeriksaan penun-ang I laboratorium 2) !asalah Kepera7atan

a) &yeri akut berhubungan dengan agen in-ury #isik (kanker)

 b) Eisiko in#eksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat (kulit tak utuh, trauma -aringan)

c) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme akibat kanker 

d) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan hyperplasia sel kanker  e) Keletihan berhubungan dengan penurunan kondisi #isik akibat

 pertumbuhan sel kanker 

#) Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan pengobatan  berhubungan dengan kurangnya in#ormasi

(15)

I. DIAGNOSA DAN INTER+ENSI KEPERAWATAN

No D!a10oa ke#era9a2a0

T7a0 Kr!2er!a ha!l I02ere0! ke#era9a2a0 Ra!o0al " &yeri akut  berhubungan dengan agen in-ury #isik (kanker) etelah dilakukan tindakan kepera7atan /32  -am nyeri dapat  berkurang  &C

•  Pain level and

 pain control 

". Klien dapat mengontrol nyerinya dengan menggunakan teknik mana-emen nyeri non #armakologis

2. Klien dapat menggunakan analgesik sesuai indikas /. Klien melaporkan nyeri

terkontrol

 &C

 Pain *anagement 

". 1akukan pengka-ian yang komprehensi# terhadap nyeri, meliputi lokasi, karasteristik, onsetdurasi, #rekuensi, kualitas, intensitas nyeri, serta #aktor4 #aktor yang dapat memicu nyeri.

2. bserasi tanda4tanda non erbal a tau i syarat dari ketidaknyamanan.

/. Ka-i tanda4tanda ital klien.

. A-arkan prinsip4prinsip mana-emen nyeri non #armakologi, (mis' teknik terapi musik, distraksi, guided imagery, masase dll).

9. Kolaborasi dalam pemberian analgetik sesuai indikasi.

". pengka-ian berguna untuk mengidenti#ikasi nyeri yang dialami klien sehinggga dapat menentukan interensi yang tepat.

2. membantu mengetahui tingkat dan perkembangan nyeri

/. peningakatan %%* menandakan adanya  peningkatan nyeri yang

dirasakan

. membantu mengurangi nyeri yang dirasakan klien, serta membantu klien untuk  mengontrol nyerinya 9. membantu mengurangi

nyeri yang dirasakan klien. 2. Eisiko in#eksi  berhubungan dengan pertahanan  primer tidak etelah dilakukan tindakan kepera7atan /32  -am diharapkan tidak 

". %idak ada kemerahan 2. %idak ter-adi hipertermia /. %idak ada nyeri

. %idak ada pembengkakan

 &C

 In"ection Control 

(16)

adekuat (kulit tak utuh, trauma  -aringan) ter-adi in#eksi  &C •  In"ection Severity

digunakan oleh klien.

2. $aga agar barier kulit yang terbuka tidak t erpapar   lingkungan dengan cara menutup dengan kasa streril. /. A-arkan klien dan keluarga

tekhnik mencuci tangan yang  benar.

. %erapkan niersal precaution

5. Pertahankan lingkungan aseptik 

selama pera7atan.

<. A-arkan pada klien dan keluarga tanda4tanda in#eksi.

7. Kola borasi pemberian

antibiotik bila perlu.

tidak menyebar dari lingkungan dan orang lain. 2. !engurangi paparan dari

lingkungan.

/. !encegah ter-adinya in#eksi dari

mikroorganisme yang ada di tangan.

. !encegah in#eksi nosokomial

9. untuk meminimalkan terkontaminasi <. agar dapat melaporkan

kepada petugas lebih cepat =. untuk mempercepat

 perbaikan kondisi klien / Ketidakseimbanga n nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan  peningkatan metabolisme akibat kanker  etelah dilakukan tindakan kepera7atan /32  -am pemenuhan nutrisi adekuat  &C' • Status /utrisi

". !asukan nutrisi adekuat 2. !asukan makanan dalam batas

normal

 &C'

'erapi nutrisi

". Ka-i status nutrisi klien 2. !onitor masukan makanan

ata u ca ira n dan hit ung kebutuhan kalori harian. /. +orong klien untuk  

mengkonsumsi makanan tinggi kalori, tinggi protein sesuai kebutuhan.

. $aga kebersihan mulut, a-arkan

". mengetahui status nutrisi klien

2. mengetahui apakah kebutuhan kalori harian sudah terpenuhi atau belum /. untuk membantu

memenuhi kalori, dan  protein sesuai kebutuhan . men-aga kebersihan mulut

(17)

oral higiene pada klienkeluarga.

9. A-arkan orang tua klien tentang pengaturan diet sesuai kebutuhan.

<. Kolaborasi dengan ahli gi?i untuk menentukan -umlah kalori dan -enis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

dapat meningkatkan na#su makan

9. agar dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien <. untuk menentukan -umlah

kalori dan -enis nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien . Kerusakan integritas kulit  berhubungan dengan hyperplasia sel kanker  etelah dilakukan tindakan kepera7atan /32  -am integritas kulit

klien tidak mengalami

kerusakan lebih -auh  &C'

• 'issue Integrity:

S%in 0 mucous membran

1! ntegritas kulit yang baik bisa dipertahankan

2! ebas lesi -aringan 3! Per#usi -aringan baik 

 &C'

 Pressure *anagement 

". Pantau perkembangan kerusakan kulit klien setiap hari.

2. Cegah penggunaan linen  bertekstur kasar dan -aga agar 

linen tetap bersih, tidak lembab, dan tidak kusut.

/. 1akukan pera7atan kulit secara aseptik 2 kali sehari.

. !onitor kulit akan adnya kemerahan

". mengealuasi status kerusakan kulit

2. keadaan yang lembab dapat meningkatkan  perkembangbiakan mikroorganisme /. mencegah ter-adinya in#eksi sekunder. . Kemerahan merupakan

(18)

DA*TAR PUSTAKA

Akatsuki. 20"0. Kan%er Penis. http'akatsuki4ners.blogspot.com.

Anurogo, +ito. 2008. Kan%er Penis! http'777.kabarindonesia.comberita.phpJ  pil/Idn200802"8"=9"".

Asrul. 20"0. Kan%er Penis. http'dokter4herbal.comkanker4penis.html. rosman, tanley. 20"". Penile Cancer!

http'emedicine.medscape.comarticle<994oerie7La0"::

runner I uddarth. 2002.  $u%u -4ar Keperawatan *edi%al $edah. $akarta' Penerbit uku Kedokteran FBC

Cra#t, !artha. 20"0. .iagnosa Keperawatan /anda. Mogyakarta' +igna Pustaka.

6utabarat, !ellyssa. 20"0.  Kan%er Penis.

http'777.meillyssach.co.cc20"00:kanker4penis.html. $oane. 200. /ursing Intervention Classi"ication. !osby ' A $oane. 200. /ursing 5utcomes Classi"ication. !osby ' A

Kurnianto, %ri. 2008.  Perawatan Ca Penis.

http'trikurnianto.multiply.comphotosalbum":Pera7atanNCANpenis.

!uhsin, in. 20"".  Kan%er Penis.

http'islamicherbalmedicine.blogspot.com20""0/kanker4penis.html.  &urari#, A.6. I Kusuma, 6.K. 20"/. -pli%asi -suhan Kepreawatan $erdasar%an

 .iagnosa *edis 0 /-/.- /IC+/5C! Mogyakarta ' !ediaction Publishing Price,.A. I Oilson, 1.!. 2009.  Pato"isiologi: Konsep Klinis Proses+Proses

 Penya%it . $akarta ' FBC

melt?er, .C. I are, .B. 200".  $u%u -4ar Keperawatan *edi%al $edah  $runner 0 Suddarth! $akarta ' FBC

Referensi

Dokumen terkait

Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidak mampuan organ reproduksi pria untuk melakukan hubungan seksual akibat tidak terjadinya ereksi pada penis.. DE merupakan masalah

Sisi kanan dalam : Berisi model Alat Reproduksi Pria berbentuk potongan depan (frontal), terdapat cekungan ke dalam untuk.. tempat

· Sisi kanan dalam : Berisi model Alat Reproduksi Pria berbentuk potongan depan (frontal), terdapat cekungan ke dalam untuk tempat penis peraga.. · Bentuk penis

Tumor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau tumor ganas.. Teorinya, setiap jenis jaringan pada payudara dapat membentuk

Tumor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau tumor ganas.. Teorinya, setiap jenis jaringan pada  payudara dapat

Kanker leher rahim (kanker serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks yaitu kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada

Primer MY09/MY11 dapat menghasilkan pita target HPV pada sampel glans dan batang penis pada salah satu responden pria pasangan wanita kanker serviks, walaupun pita

ada tubuh penderita kanker rongga mulut human papilloma virus /= yang di kenal sebagai /= "+ yang dapat memicu timbulnya kanker 8mumnya kanker rongga mulut tahap dini tidak