Kandungan
Air,
pH
Dan
Cooking
Loss
Daging
Sapi
Pesisir
Hilda Susanty dan
Arnim
Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang
Abstract
The aims of the present research were to study the
ffict of
time periodsof
electrics stimwlation and muscle type on water content,pH
and cooking loss of meat of pesisir csttle. This research was designed according to factorial attempt pattern 3 x 3 based onRarudamized Block Design (RBD). The treatments were
3
levelsof
electric stimulated time, i.e.AI
:
t
minute,A2:2
minutes andA3:
3 minutes as Afactor,for
the B factor is the muscle they are Bt:Longisimus dorsi,82:
Supra spinatus and B3:Biceps femoris.Results showed that water content of meat pesisir cattle rangedfrom 78.17
-
77.41 %,pH
6.03- 5.70 md cooking loss rangedfrom 42.31
-
37.96.The electric stimulated didn't givesignificant effect (P>0.05)
on
water content andpH, but
cooking loss percentagedecreased signtficantly (P<0.05) by increasing the time periods of electric stimulation
time. Muscle type gave significant
ffict
(P<0.05) on cooking loss'Keylyord : meat processing, pesisir cattle
Pendahuluan
Permintaan
daging
untukkonsumsi
dalam negeri
terusmeningkat
dari
tahunke
tahun, tetapibelum dapat
diimbangi
olehpeningkatan
produktivitas
ternakpenghasil
daging. Selain
itu
pertum-buhan
penduduk, peningkatan
pen-dapatan, kesadaran
pangan
dan
gizi
masyarakat, meningkatnya arus wisa-tawan luarke
Indonesia serta peluang ekspor ke beberapa negaradi
kawasanAsia Pasifik (Korea Selatan, Thailand,
Taiwan, Hongkong
dan
Singapura) merupakan peluang baru dalam usahapetemakan, khususnya
peternakansapi pedaging yang berkualitas
tinggi
(Gurnadi, 1993).
Impor
daging
berkualitas untukmemenuhi permintaan
pasar
di
supermarket,
hotel
berbintang
danrestoran internasional setiap tahunnya
juga
meningkat,
sedangkan
dagingHilda S.: Pengaruh Stimulasi Listrik dan Jenis Otot terhadap Kandungan Air, pH dan Cooking
Loss Sapi Pesisir
sapi produksi dalam negeri (sapi
lokal)
kualitasnya
belum
memenuhi standarpersyaratan.
Produksi
daging
sapilokal
khususnyasapi
Pesisir
umum-nya untuk memenuhi permintaan pasar
lokal.
Selain itujuga
l'rargajual
yangditerima
oleh
peternnk
loknl
masihrelatif
rendah,tidak
sebanding denganbiaya,
waktu
dan
tenaga
yangdikeluarkan. Secara
kuantitatif,
meski-pun
pangsa pasamya terbesar, tetapimanfaatnya
bagi
peternak
rakyat belumnyata.
Permasalahannya adalahbagaimana meningkatkan
kualitasdaging sapi
lokal,
sehingga pctcrnaksapi
lokal
dapat
menerima
tingkat hargajual yang layak.Untuk tujuan
ini,
metodeproduksi
temak
perlu
diarahkankepada peningkatan
kualitas
dagingsesuai dengan
kriteria
persyaratanpusar
intcrrrusional.[Jsaha
irri
tlapatHilda S.: Pengaruh Stimulasi Listrik dan Jenis Otot terhadap Kandungan Air, pH
dan
l9
Cooking Loss Sapi Pesisirpula
mengakibatkan
penghematandevisa
negara
jika
hasilnya
diper-gunakanuntuk
mensubstitusi dagingberkualitas
tinggi
yang
selama ini
diimpor.Bagaimanapun
baiknya
mutudan
kondisi sapi
potongan, jika
penanganan sebelumdipotong,
padawaktu
dipotong
dan
sesudahpemotongan
kurang
memadai
makadaging
yang
dihasilkan
tidak
akanmemenuhi standar
mutu yang
baik.Pada penanganan sesudah pemotongan
(pasca panen)
untuk
memperbaikikualitas daging
perlu
dilakukanpenggunarm
teknologi
stimulasilistrik
pada potongan karkas. Stimulasi
listrik
dilaksanakan
dengan
memberikanransangan
listrik
terhadap
dagingsetelah
dilaksanakan
pemotongan.Stimulasi
listrik juga
dapat dilakukan terhadapkarkas,
yang
mana
denganadanya stimulasi
listrik
prosesrigormortis atau pelayuan
terhadapdaging atau karkas
bisa
lebih dipercepat, sehinggakita
tidak
perlumenunggu waktu rigormortis beberapa
jam
agar dapat melakukan
pemo-tongan
terhadap
karkas.
MenurutBouton
et
al.
(1978) stimulasi
listrik
mempunyai beberapa keuntungan; (1) hanya memerlukansedikit modifikasi
di
dalam praktek abatoir,
dan
(2) pemisahan daging dari karkas prerigoryang
disebut hotboning
dapatdilakukan terhadap karkas secara utuh,
belahan karkas
atau
potongan-potongan karkas. Selanjutnya
dila-porkan pula olehMcKeit
etal.
(1980),bahwa
stimulasi
listrik
dapat dilaksanakan pacla karkas sapi dewasayang
memberikanhasil
memperbaikimutu
daging,
menguragi
kolagen daging dan meningkatkan keempukan.Swatland
(1984)
menyatakanbahwa
resistensi
karkas
terhadapperlakuan stimulasi
listrik
dipengaruhioleh
beberapafaktor
sebagai berikut;(1)
tenggang
waktu
antara
pemo-tongan ternak dengan stimulasilistrik,
(2)
jarak
antara elektroda,(3)
kontakarea
permukaan elektroda
dengandaging,
(4)
ukuran karkas,
apakahkarkas
utuh,
belahan
karkas
ataupotongan karkas,
(5) lokasi
stimulasilistrik,
(6)
lama
waktu dan
voltasestimulasi
listrik.
Penelitian bertujuan
untuk mengetahui pengaruhlama
stimulasilistrik
dan
jenis otot
terhadapkandungan
air,
pH
dan cooking
lossdaging
sapi
Pesisir
dan
melihatkualitas daging
sapi
Pesisir
yangterbaik yang dihasilkan oleh perlakuan
stimulasi
listrik
Materi
DanMetode
Dalam penelitian
ini
digunakandaging
sapi
Pesisir
jantan
umursekitar
2
tahun yang
dipotong
di
Rumah
PotongHewan
Kota
Padang. Pengambilan sampel daging dilakukanpada bagian
otot
Longissimus
dorsi, Supra spinatus dan Bicep femoris.Alat
yang
digunakan
dalampenelitian, antara lain: timbangan sapi,
seperangkat
alat abatoir,
timbangankarkas,
alat
stimulasi
listrik
yangmempunyai
tegangan
220
volt
dan perulatan analisisair,
pH
dan cookingloss daging.
Penelitian
ini
dirancang menurut pola percobaanlaktorial 3
x
3
dengandasar
Rancangan
Acak
Kelompok,dcngarr 3 kckrnrpok (ularrgarr). [;nktor
A
ardalahlurna wuktu
diluksanakalrstimulasi
listrik,
dimanaterdiri
dari
3taraf
yaituAl
:
I
menit,
A2:2
menit dan .A.3:
3
menit.
Sedangkanfaktor
B
adalahjenis
otot
dagingyaitu
Bl
:
Otot
Longissimus
dorsi,
82
:
OtotSupra spinatus dan
83
:
Otot
Bicepsfbmoris.
Sebagaikelompok
adalah hari pengambilan sampel.Model
statistik yang
digunakan adalah model linear (Steel dan Torrie,1980),
yaitu
:Y(rjk)
:
p
+
ki
+
crj+
Pk+ (up)jk
+sUk, dimana:
Y (rjk)
:
nilai
pengamatan
Padaperlakuan
i
dan
j,
ke-lompok ke
k
tl
:
nilai
tengah umumKi
:
pengaruh kelompok yangke-i
uj
:
pengaruhtaraf
ke-j
dariperlakuan
A
Bk :
pengaruh
taraf
ke-kperlakuan B
(crp)jk:
pengaruh
interaksi
taraf
ke-j
perlakuan
A
dan taraf ke-k perlakuanB
sljk :
pengaruh sisaPeubah
yang
diamati
adalahkandungan
air,
pH
dan cooking
loss daging sapi Pesisir.Kandungan
Air
Kandungan
air
ditentukanmenurut metode
Buckle et
al.
(1985)yaitu
dengan
pemanasan
sampledalam oven selama
1l jam
pada suhu 1050C,kemudian
dimasukkan dalameksikator selama
I
jam, lalu
ditimbangsampai beratnya tetap. Perhitungan:
a-b
Kadarair
:-
x
100%
c
Keterangan :
a:
berat cawan*
berat sampelb:
berat
cawan*
berat
sampel setelah dikeringkanc
:
berat sampelpH Daging
Sampel
daging
sebanyak10
g,diiris
kecil
-
kecil
dan dicacah sampaihalus.
Selanjutnya dimasukkan
kedalam beker
glas 50
ml,
diencerkandengan dengan aquades sebanyak
l0
ml
diaduk
sampai homogendan pH
(derajat keasaman)
diukur
dengan pHmeter (Ngadiono, 1 995).
Cooking Loss
Timbang
sampeldaging
seberat 100 gr,lalu
rebus selama lebih kurangI
jam
pada temperatur80 oC.
Bilasdengan
kertas
tissu
lalu
ditimbangkembali. Hitung selisih
antara
beratsebelum dimasak dengan
sesudahdimasak. Kemudian
hasil
ini
dipre-sentasekan
terhadap
berat
sebelum dimasak.Tempal Penelitiun
Penelitian
ini
dilaksanakandalam
dua
t*up,
yaitu (a)
tahap pemotongan (penyembelihan), dan (b)tahap
evaluasi
daging.
Tahappemotongan dilaksanakan
di
RumahPotong
Hewan (RPH)
Kota
Padangdan
tahap
evaluasi
daging
dilak-sanakan
di
Laboratorium
Ternak Potong&
Kerja Fakultas Peternakan.Hasil
Dan PembahasanKandungan
Air
Kandungan
air
daging
sapi Pesisir yang distimulasilistrik
dengantegangan 220
volt
dengan waktu yang berbeda pada berbagaijenis
otot dapatdilihat
pada Tabel 1.Dari
hasil
analisis
keragamandiketahui
bahwa
tidak
terdapatpengaruh
interaksi
antara
lamastimulasi
listrik
denganjenis
otot
sapiPesisir (P>0,05)
terhadap kandunganafu
daging.
Begitu
juga
pengaruhHilda S.: Pengaruh Stimulasi Listrik dan Jenis Otot terhadap Kandungan Air, pH
dan
2l
Cooking Loss Sapi Pesisir
masing
masing
faktor
(lamastimulasi
listrik
dan
jenis
otot)terhadap
kandungan
air
tidak
memperlihatkan pengaruh yang nyata.
Kandungan
air
daging
sapi
Pesisirternyata
tidak
dipengaruhioleh
lamastimulasi
listrik,
berarti
ransanganstimulasi
listrik
selama
l, 2
dan
3menit
memberikan pengaruh
yangsama terhadap
daya
ikat air
daging.Rataan
kandungan
air
daging
sapiPesisir
hasil
penelitian
adalah antara 76,55-
78,17 %. Hasilini
lebihtinggi
dari
penelitian
Parakkasi
(1985),dimana kadar
air
karkas tanpa lemakdari
berbagaijenis
spesies berkisarantara
71
73 %.
Tingginyakandungan
air
daging sapi Pesisir erathubungannya
dengan
kandunganlemaknya
yang
rendah.
Biasanyakandungan
air
daging
berbandingterbalik
dengan kandungan lemaknya.Menurut
Minish dan
Fox
(1979)
kandungan
lemak
daging mempunyaikorelasi negatif dengan kandungan air daging, sehingga semakin
tinggi
kadarlemak daging akan
semakin
rendah kandungan air daging.Air
di
dalamurat
daging dibagitiga
lapisan,
yaitu
air
yang
terikat secarakimiawi
oleh protein
daging sebesar4-5%
sebagailapisanmono
molekuler
pertarna,
air
terikat
agaklemah
sebagai
lapisan kedua
darimolekul
air
terhadap
grup
reaktif
protein,
sebesarkira
-
kira 4 Yo.
Air
lapisan keduaini
biasanya disebut airimobilisasi (tidak
bergerak).
Lapisanketiga
adalahmolekul
-
molekul
air
bebas diantara
molekul
protein,berjumlah
kira
-
kira
2A
-
60
%(Wismer,
l97l).
Tabel
l.
Rataan KandunganAir
Daging Sapi
Pesisiryang
Distimulasi Listrik
dengan Waktu yang Berbeda pada Berbagai Jenis Otot (%)
Jenis
Otot
(FaktorA)
Lama SL (Faktor
A)
RataanLD
SS BFI
menit 2 menit 3 menit Rataan 78,17 76,55 77,10 77,24 76,75 75,84 76,9r 7 76,71 77,35 77,41 77,16 77,21 76,58 77,11 76,97Tabel
2.
RataanNilai
pH
Daging
Sapi Pesisir yangDistimulasi
Listrik
denganWaktu yang Berbeda pada Berbagai Jenis Otot
Jenis
Otot
(FaktorA)
Lama SL (Faktor
A)
Rataan SSLl)
lJlrl
menit 2 menit 3 menit Rataan 6,03 5,63 5,73 5,80 6.00 5,74 5,39 .s.89 5,64 5,70 5,70 5.964 5,67ub 5,61b 5.74 5.74Keterangan
:
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda Nyata ( P < 0.05)pH Daging
Nilai pH daging
saPi
Pesisiryang
distimulasi
listtik
dengan waktu1 menit, 2 menit dan 3 menit Pada otot
iongissimus
dorsi,
supra spinatus dan bicep femoris dapatdilihat
pada Tabel:. l)uri
hnsil urullsis
hctugulttuttdiketahui bahwa
tidak
terdaPat pengaruhinteraksi
antara lama waktustirnulasi
listrik
dengan
jenis
ototsapi Pesisir (P>0,05) terhadap
nilai pH
daging
sapi
Pesisir.
Begitu
j,tga
pengaruhjenis
otot
tidak berpengaruhnyata terhadap
nilai PH
(P>0,05).Sedangkan
lama waktu
stimulasilistrik
berpengaruh
nyata
terhadapnilai
pH daging sapi Pesisir (P<0,05).Semakin
lama waktu
stimulasilistrik
nilai
pH
daging
semakinrendah,
hal
ini
berarti
semakin lamawaktu
stimulasi
listrik
semakinbanyak terjadinya
perombakan
gli-kogen menjadi
asam
laktat.
Rataannilai
pH
daging daging
yangdistimulasi
listrik
selama1 menit,
2menit dan
3
menit berturut
-
turut
adalah 5,96;5,67 dan 5,61.Hasil
uji
statistik
memper-lihatkan
bahwanilai pH
daging yangdistimulasi
listrik
selama 1 menittidak
berbeda nyata dengan yang distimulasilistrik
2
menit, tetapi
berbeda nyatadengan
nilai
pH
daging
yangdistimulasi
listrik
selama
3
menit.Sedangkan
pH
daging
yang
disti-mulasi
listrik
selama2
menit
tidakberbeda nyata dengan
pH
daging yangdistimulasi
listrik
selama 3 menit.Stimulasi
listrik
akan
dapatmempercepat penurunan
pH,
karenastimulasi
listrik
akan
mempercepatterjadinya
glikolisis,
sehingga penim-bunan asamlaktat
akeurlebih
banyak.Penimbunan asam
laktat
yang tinggi
akan
menyebabkanterjadinya
penu-nrnan
pH
daging.
Hal
ini
sesuaidengan
pendapat
McCollum
danHenrickson
(1977) bahwa
stimulasilistrik
akan
mempercepat prosesgli-kolisis
postmortem, sehingga
akanmempercepat
habisnya
ATP
danpenurunan
pH
daging.
PendaPatRessang (
lq6l
)
hehrvn
plI
rl:rgirrg.sesaat
dipotong adalah
"1,
lalu
menurun dengan adanya asam laktat
hasil
perombakanglikogen
pada saatterjadinya
glikolisis,
sampai suatu saatglikogen habis dan pH terendah 5,4.
Cooking Loss
Nilai
cooking loss daging
saPiPesisir yang distimulasi
listrik
denganwaktu
I
menit,
2
menit dan
3
menitpada
otot
longissimus
dorsi,
supraspinatus
dan
bicep
femoris
daPatdilihat
pada Tabel 3.f)nri
hnsil
rrnnlisis kt'rnp',rtm:tndiketahui bahwa
tidak
terdapat pengaruhinteraksi
antara lama waktustimulasi
listrik
dengan
jenis
ototsapi Pesisir
(P>0,05) terhadap
nilai
cooking
loss
daging
sapi
Pesisir.Begitu
juga
pengaruh
lama
waktustimulasi
listrik tidak
berpengaruhnyata
terhadap
nilai
cooking
losss(P>0,05).
Sedangkan
jenis
ototberpengaruh
nyata
terhadap
nilai
cooking
loss daging sapi Pesisir.Dari
hasil
uji statistik
diketahui bahwa ototlongissimus
dorsi
cooking
lossnyaberbeda
nyata
dengan
nilai
cookingloss
otot
supra spinatus danotot
bicepfemoris. sedangkan otot srtpra spinatus
nilai
cooking losnya
tidak
berbedanyata
dengan
otot
bicep
femoris,dimana
nilai
coking
loss
otot longissimusdorsi,
supra spinatus danbicep femoris
berturut-
tttrut
adalah41,04 Yo, 38,09
"h
dan
38,69
%.Mentrut
Soeparno(1992)
jenis
otot mempengaruhikualitas
otot
terutama keempukannya, dimana semakin tidakHilda S.: Pengaruh Stimulasi Listrik dan Jenis Otot terhadap Kandungan Air, pH
dan
23Cooking Loss Sapi Pesisir
Tabel 3. Rataan
Nilai
Cookingloss
Daging Sapi Pesisir yangDistimulasi
Listrik
dengan Waktu yang Berbeda pada Berbagai Jenis Otot (%)
Jenis
Otot
(FaktorA)
Lama SL (Faktor
A)
RataanLD
SS BFl
menit 2 menit 3 menit Rataan 42,3I 40,51 40,30 41,044 38,99 38,14 37,14 3g,Ogb 39,50 38,62 37,96 38,69b 40,27 39,09 38,46 39.27Keterangan
:
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda Nyata (P<0,05)aktif
otot
tersebut
seratnya semakinhalus dan
otot
yang mempunyai seratyang halus
lebih
empuk.
Namundemikian semakin
empuk
dagingtersebut
maka
susut
masaknya semakintinggi.
Untuk
itu
dianjurkan
padadaging yang
mempunyai serat
yang halus tidap perlu membutuhkan waktuyang
lama.
Hal
ini
juga
disebabkankarena pada
otot
yang
mempunyai serat daging yang halus gugus proteinyang mengikat aimya akan
mudahmenjadi rusak,
sehingga
waktupemasakan
lebih
banyak
air
yang keluar.Rataan
nilai
cooking loss
atau susut masak selama penelitian berkisarartara37,l4
-
42,31 %.Nilai
tersebuthampir
sama
yang
didapatkan
olehLawrie (1985) yairu 40,5
%.
Hasilpenelitian
Bouton
et al.
(197S)menyatakan
susut masak
menurunsecara
linear
dengan
hertamhahnyaumur
ternak. Misalnya
pada
sapi,susut masak
otot
SM yang
dimasakpada
temperatur
80
oC
selama
90menit, menurun dengan meningkatnya
umur.
Umur
2,9,
16,27,
42 dan
120bulan,
susut masak
masing-masing adalah 34,5; 33,3; 33,6; 32,3; 32,5 dan31,3
%.
Perbedaan
nilai
tersebutkemungkinan disebabkan oleh banyak
hal,
seperti materi yang
digunakandalam
penelitian, waktu
pengambilan data,jenis otot
yang digunakan, besarpotongan
daging contoh,
teknisperebusan dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Dari
hasil penelitian
ini
dapatdisimpulkan
bahwa
tidak
terdapatinteraksi
(P>
0,05) antara lama waktu stimulasilistrik
danjenis
otot terhadap kandunganair,
pH
dancooking
lossdaging
sapi
Pesisir.
Lama
waktustimulasi
listrik
berpengaruh nyata (P<0,05)
terhadappH
daging
dan tidakberpengaruh
nyata
terhadap
kan-dungan
air
dan cooking loss
daging.Jenis
otot
berpengaruhnyata
(P
< 0,05) terhadapcooking
loss dantidak
berpengaruh
nyata
terhadap
kan-dungan air dannilai
pH daging.Daftar
PustakaBouton,
P.E.,A.L.
Ford,
P.V.
Harrisdan
F.D.
Shaw.
1978.
Effectof
low
voltage stimulation
of
beefcarcasses
on
muscle tendernessand
pH. J.
Fd. Sci.
43:1392-1396.
Edwards,
R.L., S.B.
Tove,
T.N. Blumer dan E.R.Barrick.
1961.Effects
oJ addeddietary
.fat
on
Minish,
G'L.
dan D.G.
Fox.
1979--fotty
acid
composition
and
Beef
Production
andcarcass
characteristics
of
Management. Reston Publishingfattening
steers.
J. Anim.
Sci.
Co, Inc,
A
Prentice
Hall
Co.,2A:712-717.
Reston.Virginia.
Forrest, G.J.,
Aberle,
H.B.
Hendrick,
Natasasmita,
A.
1978.
BodyM.D.
Judge
dan
R.A.
Merkel.197
5.
l'rinciples
oJ
MeutScience.
W.H.
Freeman
and Company. San Francisco.Gumadi,
E. 1993.
PerananPMA
danPermintaan
Daging
SapiKualitas Ekspor.
LokakaryaStrategi Operasional
Investasidan
PerdaganganAgro-Industri
Sapi Potong, Jakarta.Khasrad.
1998.
Pengaruh Stimulasicomposition
of
swamp
buffalo(llubalus bubalis),
a
study
ol'development
growth
and
sexdiffercnccs.
Ph.D.
Thcsis.University
of
Melbourne.Makanan Temak.
Vol.
2
B. Fakultas Petemakan IPB, Bogor.Ressang.
1961.
Ilmu
KesehatanDaging.
Fakultas
KesehatanHewan,
Institut
Pertanian Bogor,Bogor.
Wismer,
P.J.
1971.
Chemistry
of
animal
tissues:Water.
Dalam:Science
of
Meat
and
Meatproducts, 2 nd ed. J. F. Price dan
B.S.
Schweigert
(Eds).
W.H.
Freeman and Co., San Francisco,HaL 177-207.
PMDN dalam
Memenuhi
Parakkasi,A.
1985. Ilmu
Nutrisi
danListrik
rerhadap
Keernpukan
Soepamo. 1992.
Ilmu
dan Teknologidan uji
organoleptik
sapi
Daging.
Gajah MadaUniversity
Pesisir.
Fakultas
Peternakanuniversitas
Andalas.
Press' Yogyakarta'Lawrie,
R.A.
rg74.
Meat
science.4
steel' R'G'D'
danJ'H'
Torrie'
1980'*"'il'
"i.
'
p"'e"*on
press,oxrord-
:lffit
$H.t"i:H"'J,i111"1*i,
New
York'
Gramedia Pustaka
utama,
McCollum,
P.D. danR.L.
Henrickson.
Jakarta.1977.
In
Animal
ScienceResearch
Report.
Editor
R.H.
swatland'
H'J'
1984'
struldure
andThayer
dan J.R. cozart.
Developmentof
Meat
Animals'okrahoma
Stateuniversity
dan
Nii;::tr::1',;rrtl"
Englewood USDA.McKeit, F.K., G.C.
Smith,
J.W.Savell,
T.R.
Dutson,
Z.L.
Carpenter
dan
D.R.
Hammons.1980.
Electrical
stimulation
of
mature
cow
carcasses.J. Anim.
Sci.50:694-698.
Alamat koresponden.sl:
Hilda
Susanti, S.PtJurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan
lJniversitas Andalas, Kampus l.imau Manis Padang
Diterima:
I
Januari 2007,