Implementasi Algoritma Paillier Cryptosystem Untuk Keamanan Data Video
Mpeg Pada Aplikasi Chat
Asep Roy Panggabean
1Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi, Universitas Budi Darma, Medan, Indonesia Email: 1[email protected]
Abstrak
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat terutama dalam masalah komunikasi. Informasi penting dikirimkan setiap harinya lewat berbagai jenis media, contohnya aplikasi chatting. Seiring dengan banyaknya aplikasi chatting, kejahatan cybercrime
seperti penyadapan dan manipulasi pesan juga banyak terjadi karena tidak adanya sistem keamanan untuk melindungi pesan. Setiap orang bertukar data dan informasi rahasia tanpa adanya jaminan keamanan pesan pada aplikasi chatting yang digunakan selama ini. Jenis multimedia yang berkembang dan diketahui oleh semua kalangan yakni foto, video, gambar, audio dan lain sebagainya. Sering terjadi pembajakan informasi atau data dalam jenis multimedia yang sifatnya rahasia terbongkar ke publik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu pengamanan informasi dalam bentuk video dengan menggunakan Kriptografi. Berdasarkan permasalahan yang terjadi dibutuhkan suatu algoritma yang memiliki proses enkripsi dan dekripsi untuk dapat membantu mengamankan suatu video atau informasi yang bersifat rahasia. Pada penelitian ini enkripsi dilakukan pada data biner video yang menyebabkan data biner video berubah dari data biner aslinya dan video tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya proses dekripsi terlebih dahulu.
Kata Kunci: Kriptografi, Algoritma Paillier Cryptosystem, Video MPEG
1. PENDAHULUAN
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat dan memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Sebagai contoh perkembangan jaringan internet yang memudahkan setiap orang untuk melakukan pertukaran atau saling berbagi informasi. Keamanan informasi merupakan hal yang sangat penting. Informasi yang sudah dirahasiakan tidak boleh diberitahu kepublik atau kepada orang yang tidak berkepentingan dalam informasi tersebut.
Penggunaan video secara luas diberbagai bidang saat ini sangat berkembang pesat. Akan tetapi perkembangan penggunaan video ini menimbulkan berbagai permasalahan seperti penyalahgunaan akses dan penjiplakan yang telah menimbulkan dampak serius terhadap permasalahan legal, sosial, dan ekonomi. Tidak semua video yang ada dibuat untuk konsumsi masyarakat umum. Keamanan dalam penyimpanan video digital menjadi salah satu kebutuhan yang penting[1]. Hal ini terjadi karena video tersebut ditujukan kepada kelompok tertentu saja atau bersifat pribadi. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pengenkripsian video adalah tingkat keamanan.
Salah satu cara pertukaran informasi yang paling digemari adalah dengan melakukan chatting. Selain praktis, chatting juga memungkinkan pengguna berkirim pesan dimanapun dan kapanpun tanpa adanya batasan wilayah. Namun tanpa disadari terjadi banyak ancaman pencurian atas informasi data yang kita kirimkan melalui aplikasi chatting tersebut[2]. Ancaman seperti interruption atau pengerusakan data, interception atau penyadapan, modification atau manipulasi data dan Fabrication atau data palsu merupakan ancaman yang sering terjadi atas informasi data. Berbekal dari permasalahan tersebut, banyak metode yang dikembangkan untuk mengatasi berbagai permasalahan keamanan dalam komunikasi informasi.
Kriptografi adalah salah satu cara yang efektif untuk mengatasi ancaman-ancaman terhadap keamanan informasi data, dengan cara menyamarkan isi dari informasi yang hendak dikirimkan. Kerahasiaan data
merupakan tujuan utama dari kriptografi, sehingga meskipun data dicuri, infromasinya tidak dapat dibaca karena telah disandikan atau dikodekan dengan metode tertentu. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyembunyian huruf atau tulisan sehingga membuat tulisan tersebut tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berkepentingan. Kriptografi mempunyai dua bagian yang penting, yaitu enkripsi dan dekripsi.
Algoritma paillier cryptosystem merupakan salah satu algoritma privat key dan public key yang popular dipakai dan bahkan sampai saat ini algoritma paillier cryptosystem masih dianggap aman karena public key akan digunakan pada proses enkripsi dan privat key digunakan pada proses dekripsi. Sekuritas dari algoritma Paillier ini bergantung pada problema perhitungan n-residue class yang dipercaya sangat sulit untuk dikomputasi. Problema ini dikenal dengan asumsi Composite Residuosity (CR) dan merupakan dasar dari kriptosistem Paillier ini[3].
Skema ini merupakan additive homomorphic cryptosystem, yang berarti bahwa diberikan kunci public dan enkripsi dari m1 dan m2, seseorang akan mampu menghitung enkripsi dari m1 yang digabungkan dengan m2. Enkripsi probabilistic, menyebabkan seorang crypanalyst tidak dapat lagi mengenkripsi plaintext acak untuk mencari ciphertext yang benar. Penelitian ini menguraikan bagaimana proses penerapan algoritma paillier cryptosystem untuk mengamankan pesan penting berjenis video pada aplikasi chatting.
Pada peneltian terdahulu Reinhard M. Simbolon, menjelaskan bahwa algoritma paillier crytosystem dapat mengaman file dengan adanya proses pembentukan kunci, enkripsi dan dekripsi secara sistematis dimana pengguna dapat melihat kembali hasil proses perhitungan yang telah dilakukan[3].
2. TEORITIS
2.1 KriptografiKriptografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang teknik-teknik menyembunyikan suatu informasi yang berhubungan dengan kerahasian, keutuhan dan otentikasi entitas data atau bisa juga diartikan dengan ilmu
yang digunakan untuk menyembuyikan sebuah pesan dari orang-orang yang tidak berhak atas pesan tersebut[2]. 2.2 Video
Video merupakan sekumpulan gambar yang dihasilkan dari suatu rekaman yang telah diolah sehingga menghasikan sebuah gambar yang bergerak. Video terbagi atas dua bagian yaitu video analog dan video digital. Video analog, merupakan video hasil tangkapan sebuah lensa kamera terhadap tempat (scane) yang diambil secara horizontal maupun vertikal. Video digital, merupakan video yang direpresentasikan sebagai bagian dari matriks yang beberapa elemennya dapat memiliki sebuah nilai, yaitu nilai intensitas.
2.3 Algoritma Paillier Cryptosystem
Paillier Cryptosystem adalah algoritma kriptografi yang ditemukan oleh Pascal Paillier pada tahun 1999 yang merupakan suatu algoritma asimetris probabilistic untuk kriptografi kunci publik. Problema dari perhitungan n-residue class dipercaya sangat sulit untuk dikomputasi. Problema ini dikenal dengan asumsi Composite Residuosity (CR) dan merupakan dasar dari kriptosistem
Paillier ini. Skema ini merupakan additive homomorphic
cryptosystem, yang berarti bahwa diberikan kunci publik dan enkripsi dari ml dan m2, seseorang akan mampu menghitung enkripsi dari ml + m2[4]. Berikut keterangan dari notasi-notasi yang digunakan pada algoritma ini[5], adalah:
ℤ𝑛 - Sekumpulan Bilangan Integer n
ℤ∗𝑛 - Sekumpulan Bilangan Integer yang relatif prima terhadap n
ℤ∗𝑛2 Sekumpulan Bilangan Integer yang relatif prima terhadap 𝑛2
Proses pembentukan kunci dari algoritma ini[6], adalah sebagai berikut:
a. Pilihlah dua buah bilangan prima besar p dan q secara acak dan unik.
b. Hitung nilai n dan 𝜆 𝑛 = 𝑝𝑞
𝜆 = 𝐿𝐶𝑀(𝑝 − 1, 𝑞 − 1)
c. Pilih bilangan integer acak g dimana 𝑔 ∈ ℤ∗𝑛2 d. Hitung nilai 𝜇
𝜇 = (𝐿(𝑔𝜆 𝑚𝑜𝑑 𝑛2))−1𝑚𝑜𝑑 𝑛 Fungsi L didefinisikan sebagai:
𝐿𝑢= (𝑢 − 1)/𝑛
e. Kunci publik adalah (𝑛, 𝑔). f. Kunci privat adalah (𝜆, 𝜇
Proses Enkripsi pada algoritma paillier cryptosystem ini[6], adalah sebagai berikut:
a. Input pesan (𝑝) yang ingin dienkripsi dimana 𝑝 ∈ ℤ𝑛 b. Pilihlah nilai r dimana 𝑟 ∈ ℤ∗𝑛
c. Hitung nilai ciphertext dengan rumus berikut:
𝑐 = 𝑔𝑚∗ 𝑟𝑛𝑚𝑜𝑑 𝑛2
Proses Dekripsi untuk cipherteks yang diperoleh pada proses enkripsi adalah sebagai berikut[6]:
a. Input nilai ciphertext (c) yang telah diperoleh dari hasil enkripsi dimana:
𝑐 ∈ ℤ∗𝑛2
b. Menghitung nilai dari plaintext (p) dengan menggunakan rumus:
𝑝 = 𝐿(𝑐𝜆(𝑛) 𝑚𝑜𝑑 𝑛2) ∗ 𝜇 𝑚𝑜𝑑 𝑛
3. ANALISA
Pengamanan pesan video dengan menggunakan kriptografi memerlukan sebuah kunci. Video yang akan dikirim terlebih dahulu disandikan dengan kunci yang tidak dapat diketahui orang lain dan hanya yang bersangkutan dapat mengetahui kunci pesan video tersebut.
Penelitian ini menguraikan bagaimana menginplementasikan algoritma paillier cryptosystem untuk mengamankan sebuah video dengan format mpeg-4 atau yang lebih dikenal dengan mp4 pada aplikasi chat. Pengamanan ini dilakukan karena mudahnya pengaksesan yang dilakukan oleh semua orang, sehingga rentan terhadap manipulasi value ataupun informasi dari video. Kerentanan yang dimaksud adalah dalam pendistribusian atau dalam perjalanan dari pengirim kepada penerima.
Proses pengiriman video pada aplikasi chatting diawali dengan melakukan pembangkitan kunci, dimana kunci yang dihasilkan adalah kunci privat dan kunci publik, kunci publik digunakan pengirim untuk melakukan proses enkripsi yang menghasilkan chiper video kemudian di kirimkan kepada penerima, pesan yang diterima sipenerima dalam bentuk chiper video, pesan tersebut hanya mungkin didekripsi dengan menggunakan kunci privat, dimana satu-satunya yang memiliki kunci privat tersebut hanyalah orang yang diharapkan menerima pesan tersebut. Algoritma paillier cryptosystem merupakan salah satu metode pengamanan kriptografi dalam menyelesaikan masalah penyerangan tersebut.
3.1 Penerapan Algoritma Paillier Cryptosystem Pada Aplikasi Chat
Berikut ini diuraikan contoh penerapan menggunakan algoritma Paillier Cryptosystem dalam mengamankan sebuah video. Misalkan (sebagai pengirim) dan si-B (sebagai sipenerima) sedang berkomunikasi melalui aplikasi chat, si-A ingin mengirimkan sebuah pesan video yang menggunakan format MPEG-4 atau yang lebih sering dikenal dengan format Mp4 yang memiliki durasi selama 2 menit 4 detik. Gambar di bawah merupakan gambar awal dari data video yang akan digunakan sebagai contoh kasus yaitu Enjoy.Mp4
Gambar 1. Plain Video
Setelah kita menentukan data video yang digunakan dalam contoh kasus ini, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah melihat isi data byte yang ada pada video tersebut. Data byte dari video Enjoy.Mp4 dapat dilihat menggunakan sebuah aplikasi dimana aplikasi yang digunakan pada penelitian ini untuk melihat data byte yang
ada pada video ini menggunakan aplikasi Binary Viewer. Berikut ini merupakan hasil gambar data byte dari dari data video Enjoy.Mp4 yang telah ditampilkan menggunakan aplikasi binary viewer.
Gambar 2. Data Biner Plain Video
Dari gambar 2 yang merupakan data biner video di atas diambil sebanyak 16 byte. Data biner pada baris awal tidak bisa digunakan untuk enkripsi video karena pada baris data tersebut dapat berupa baris data biner dari nama video tersebut dan data sinkronisasi sistem untuk penentuan alamat penyimpanan video. Data biner yang ditandai dengan kotak bergaris warna merah adalah data yang akan digunakan sebagai plainvideo dalam proses algoritma Paillier Cryptosystem, yaitu : “F1 8D 90 E9 4B 83 F6 B9 B5 4A 4B 45 C9 68 FC 39”. Data biner tersebut digunakan karena Konversikan bilangan hexadesimal ke bilangan desimal dan kemudian ke bilangan biner:
‘F1’ = 241 = 11110001 ‘8D’ = 141 = 10001101 ‘90’ = 144 = 10010000 ‘E9’ = 233 = 11101001 ‘4B’ = 75 = 01001011 ‘83’ = 131 = 10000011 ’F6’ = 246 = 11110110 ‘B9’ = 185 = 10111001 ‘B5’= 181 = 10110101 ‘4A’ = 74 = 01001010 ‘4B’ = 75 = 01001011 ‘45’ = 69 = 01000101 ‘C9’ = 201 = 11001001 ‘68’ = 104 = 01101000 ‘FC’ = 252 = 11111100 ‘39’ = 57 = 00111001
a.
Proses Pembentukan KunciProses pembentukan kunci dari metode paillier cryptosystem dapat dirincikan sebagai berikut: 1. Pilihlah dua buah bilangan prima besar p dan q
𝑝 = 19 𝑞 = 149
2. Hitunglah nilai n dan 𝜆
- 𝑛 = 𝑝 ∗ 𝑞 𝑛 = 19 ∗ 149 = 2831 - 𝜆 = 𝐿𝐶𝑀(𝑝 − 1, 𝑞 − 1) 𝜆 = 𝐿𝐶𝑀(18,148) = 1332 - 𝐿𝐶𝑀(18,148) 78 = 2 ∗ 32 96 = 22∗ 37 𝐿𝐶𝑀 = 22∗ 32∗ 37 = 1332
3. Pilihlah bilangan integer acak g (𝑔 = 79). 4. Hitunglah nilai 𝑢, fungsi 𝐿𝑢 dan 𝜇
- Mencari nilai u
𝑢 = 𝑔𝜆 𝑚𝑜𝑑 𝑛2
𝑢 = 791332 𝑚𝑜𝑑 28312
𝑢 = 3790710
Cara perhitungannya sebagai berikut:
791332 𝑚𝑜𝑑 28312 1332 = 1024 + 256 + 32 + 16 + 4 𝑋1= 79 𝑚𝑜𝑑 28312= 79 𝑋2= 792 𝑚𝑜𝑑 28312= 6241 𝑋4= 62412𝑚𝑜𝑑 28312= 6891837 𝑋8= 6891837 2 𝑚𝑜𝑑 28312= 3069779 𝑋16 = 30697792 𝑚𝑜𝑑 28312= 6255919 𝑋32= 62559192 𝑚𝑜𝑑 28312= 2594264 𝑋64= 25942642 𝑚𝑜𝑑 28312= 2145629 𝑋128 = 21456292 𝑚𝑜𝑑 28312= 7690582 𝑋256= 76905822 𝑚𝑜𝑑 28312= 3701585 𝑋512= 37015852 𝑚𝑜𝑑 28312= 5968381 𝑋1024 = 59683812 𝑚𝑜𝑑 28312= 5853195 = (𝑋512∗ 𝑋128∗ 𝑋32) 𝑚𝑜𝑑 28312 = (5853195 ∗ 3701585 ∗ 2594264 ∗ 6255919 ∗ 6891837 ) 𝑚𝑜𝑑 28132 = 3790710 - Mencari nilau 𝐿(𝑢) 𝐿(𝑢)= (𝑢 − 1)/𝑛 𝐿𝑢= (3790710 − 1)/2831 𝐿𝑢= 1339 - 𝜇 = 1339−1 𝑚𝑜𝑑 2831 𝜇 = 74 5. Kunci publik (𝑛, 𝑔) = (2831, 79). 6. Kunci privat (𝜆, 𝜇) = (1332,74).
b.
EnkripsiEnkripsi berfungsi untuk menghasilkan nilai cipher video dari pesan input. Proses enkripsi dari metode Paillier cryptosystem untuk pesan = F1 8D 90 E9 4B 83 F6 B9 B5 4A 4B 45 C9 68 FC 39” dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Pesan tersebut dikonversikan ke bilangan desimal dan ke bilangan biner
‘F1’ = 241 = 11110001 ‘8D’ = 141 = 10001101 ‘90’ = 144 = 10010000 ‘E9’ = 233 = 11101001 ‘4B’ = 75 = 01001011 ‘83’ = 131 = 10000011 ’F6’ = 246 = 11110110 ‘B9’ = 185 = 10111001 ‘B5’= 181 = 10110101 ‘4A’ = 74 = 01001010 ‘4B’ = 75 = 01001011 ‘45’ = 69 = 01000101 ‘C9’ = 201 = 11001001 ‘68’ = 104 = 01101000 ‘FC’ = 252 = 11111100 ‘39’ = 57 = 00111001
2. Kelompokkan pesan menjadi subblok bit, Hitung nilai 𝑏 sedemikian sehingga 2^𝑏 <= 𝑛
𝑛 = 2831, dan nilai 𝑏 yang digunakan adalah 12 M(1) = 111100011000 = 3864 M(2) = 110110010000 = 3472 M(3) = 111010010100 = 3732 M(4) = 101110000011 = 2947 M(5) = 111101101011 = 3947 M(6) = 100110110101 = 2485 M(7) = 010010100100 = 1188 M(8) = 101101000101 = 2885 M(9) = 110010010110 = 3222 M(10) = 100011111100 = 2300 M(11) = 001110010000 = 912
3. Input nilai , dimana nilai 𝑟 diambil dari bilangan prima secara acak.
4. Hitunglah nilai Ci Temp2 = (𝑟𝑛) 𝑚𝑜𝑑 𝑛2
Temp2 = (672831) 𝑚𝑜𝑑 8014561 Cara kerja:
Nilai Temp2 dihasilkan hanya berdasarkan nilai perkalian dari hasil masing-masing nilai n2 dimana
n2 adalah sebagai berikut :
2831 = 2048 + 512 + 256 + 8 + 4 + 2 + 1 Pangkat 1 : 67 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 67 Pangkat 2 : 67 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 4489 Pangkat 4 : 4489 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 4121999 Pangkat 8 : 4121999𝑚𝑜𝑑 8014561 = 6436001 Pangkat 16 : 6436001 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 4440285 Pangkat 32 : 4440285 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 6267907 Pangkat 64 : 6267907 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 1449139 Pangkat 128 : 1449139 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 4524418 Pangkat 256 : 4524418 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 7333379 Pangkat 512 : 7333379 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 5908029 Pangkat 1024 : 5908029 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 6990788 Pangkat 2048 : 6990788 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 6940754
Nilai Temp2 yang diambil adalah hasil
perhitungan nilai pangkat yang terdiri dari nilai 𝑛. Temp2 = (67 ∗ 4489 ∗ 4121999 ∗ 6436001 ∗ 7333379 ∗ 5908029 ∗ 6940754) 𝑚𝑜𝑑 8014561 Temp2 = 3343889 Mencari nilai C(1): 𝐶(1) = 𝑔𝑀(1)∗ 𝑟𝑛 𝑚𝑜𝑑 𝑛2 𝐶(1) = ((𝑔𝑀(1)𝑚𝑜𝑑 𝑛2) ∗ (𝑟𝑛 𝑚𝑜𝑑 𝑛2)) 𝑚𝑜𝑑 𝑛2 𝐶(1) = (𝑇𝑒𝑚𝑝1 ∗ 𝑇𝑒𝑚𝑝2) 𝑚𝑜𝑑 𝑛2 𝑇𝑒𝑚𝑝1 = (𝑔𝑀(1) 𝑚𝑜𝑑 𝑛2) 𝑇𝑒𝑚𝑝1 = (793864 𝑚𝑜𝑑 8014561) 3864 = 2048 + 1024 + 512 + 256 + 16 + 8 Pangkat 1 : 79 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 79 Pangkat 2 : 792 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 6241 Pangkat 4 : 62412 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 6891837 Pangkat 8 : 68918372 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 3069779 Pangkat 16 : 30697792 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 6255919 Pangkat 32 : 62559192 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 2594264 Pangkat 64 : 25942642 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 2145629 Pangkat 128 : 21456292 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 7690582 Pangkat 256 : 76905822 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 3701585 Pangkat 512 : 37015852 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 5968381 Pangkat 1024 : 59683812 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 5853195 Pangkat 2048 : 58531952 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 7728520
Nilai Temp1 yang diambil adalah hasil perhitungan nilai pangkat yang terdiri dari nilai M(1).
Temp1 = (3069779 ∗ 6255919 ∗ 3701585 ∗ 5968381 ∗ 5853195 ∗ 7728520) 𝑚𝑜𝑑 8014561 = 1706800 𝐶(1) = (𝑇𝑒𝑚𝑝1 ∗ 𝑇𝑒𝑚𝑝2) 𝑚𝑜𝑑 𝑛2 = (1706800 ∗ 3343889) 𝑚𝑜𝑑 80145 = 4536758
Lakukan dengan cara yg sama untuk mencari nilai C2 sampai C11.
5. Gabungkan semua nilai Ci menjadi cipher video C(1) = 4536758 = 4536758 C(2) = 3556585 = 3556585 C(3) = 7680980 = 7680980 C(4) = 5633618 = 5633618 C(5) = 1172231 = 1172231 C(6) = 177849 = 0177849 C(7) = 1687146 = 1687146 C(8) = 2284130 = 2284130 C(9) = 6127579 = 6127579 C(10) = 1211395 = 1211395 C(11) = 6689990 = 6689990 Cipher video = 453675835565857680980563361 811722310177849168714 62284130612757912113956689990 Ubah nilai Ci menjadi bilangan biner:
C(1) = 4536758 = 10001010011100110110110 C(2) = 3556585 = 1101100100010011101001 C(3) = 7680980 = 11101010011001111010100 C(4) = 5633618 = 10101011111011001010010 C(5) = 1172231 = 100011110001100000111 C(6) = 177849 = 101011011010111001 C(7) = 1687146 = 110011011111001101010 C(8) = 2284130 = 1000101101101001100010 C(9) = 6127579 = 10111010111111111011011 C(10) = 1211395 = 100100111110000000011 C(11) = 6689990 = 11001100001010011000110 Cipher video = 100010100111001101101101101 10010001001110100111101010011001111010100 10101011111011001010010100011110001100000 11110101101101011100111001101111100110101 01000101101101001100010101110101111111110 11011100100111110000000011110011000010100 11000110
6. Kelompokkan ciphervideo menjadi subblok bit. Data biner-1 = 10001010 = 138 Data biner-2 = 01110011 = 115 Data biner-3 = 01101101 = 109 Data biner-4 = 10110010 = 178 Data biner-5 = 00100111 = 39 Data biner-6 = 01001111 = 79 Data biner-7 = 01010011 = 83 Data biner-8 = 00111101 = 61 Data biner-9 = 01001010 = 74 Data biner-10 = 10111110 = 190 Data biner-11 = 11001010 = 202 Data biner-12 = 01010001 = 81 Data biner-13 = 11100011 = 227
Data biner-14 = 00000111 = 7 Data biner-15 = 10101101 = 173 Data biner-16 = 10101110 = 174 Data biner-17 = 01110011 = 115 Data biner-18 = 01111100 = 124 Data biner-19 = 11010101 = 213 Data biner-20 = 00010110 = 22 Data biner-21 = 11010011 = 211 Data biner-22 = 00010101 = 21 Data biner-23 = 11010111 = 215 Data biner-24 = 11111101 = 253 Data biner-25 = 10111001 = 185 Data biner-26 = 00111110 = 62 Data biner-27 = 00000001 = 1 Data biner-28 = 11100110 = 230 Data biner-29 = 00010100 = 20 Data biner-30 = 11000110 = 198
Kemudian ubah bilangan desimal ciphervideo ke bilangan hexadecimal 138 = 8A 115 =73 109 =6D 178 =B2 39 =27 79 =4F 83 =53 61 =3D 74 =4A 190 =BE 202 =CA 81 =51 227 =E3 7 =7 173 =AD 174 =AE 115 =73 124 =7C 213 =D5 22 =16 211 =D3 21 =15 215 =D7 253 =FD 185 =B9 62 =3E 1 =1 230 =E6 20 =14 198 =C6 Maka dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilasi hasil enkripsi yang terdapat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil nilai enkripsi video yang dikirim Ad dre ss( He x) Hexadecimal(1 byte) 00 00 00 50 8 A 7 3 6 D B 2 2 7 4 F 5 3 3 D 4 A B E C A 5 1 E 3 7 A D A E 00 00 00 60 7 3 7 C D 5 1 6 D 3 1 5 D 7 F D B 9 3 E 1 E 6 1 4 C 6
Maka dari hasil proses enkripsi telah diperoleh hasil nilai biner yang berbeda dengan nilai biber video sebelum dienkripsi. Berikut ini merupakan tabel nilai biner video sebelum dienkripsi.
Tabel 2. Nilai biner video sebelum dienkripsi Ad dre ss( Hex ) Hexadecimal(1 byte) 00 00 00 50 F 1 8 D 9 0 E 9 4 B 8 3 F 6 B 9 B 5 4 A 4 B 4 5 C 9 6 8 F C 3 9
c.
Proses DekripsiAlgoritma ini berfungsi untuk menghasilkan kembali pesan semula dari nilai cipher video yang di-input: 1. Masukkan nilai ciphervideo
Ciphervideo = 4536758 3556585 7680980 5633618 1172231 0177849 1687146 2284130 6127579 1211395 6689990
2. Kelompokkan cipher video menjadi subblok.
𝑛2= 28312= 8014561 jadi : B1 = 7 (B1 diperoleh dari jumlah digit 𝑛2)
3. Hitung nilau Ui dan L(Ui) Mencari nilai U(1): U(1) = 𝐶(1)𝜆 𝑚𝑜𝑑 𝑛2
U(1) = 45367581332 𝑚𝑜𝑑 8014561
4. Hitunglah nilai Mi lalu ubah menjadi bit biner dan Hitung nilai b sedemikian sehingga 2^b <= n n = 2831 dan nilai b yang dipilih = 12 M(1) = 𝐿[𝑈(1)] ∗ 𝜇 𝑚𝑜𝑑 𝑛
Bit pesan yang diperoleh dari hasil dekripsi = 11110001100011011001000011101001010010111 00000111111011010111001101101010100101001 00101100100111110010010110100011111100001 110010000
5. Gabungkan semua nilai Mi dan konversikan ke bilangan desimal dan hexadesimal untuk memperoleh kembali nilai plainvideo
Bit pesan yang diperoleh dari hasil dekripsi = 11110001 10001101 10010000 11101001 01001011 10000011 11110110 10111001 10110101 01001010 01001011 01000101 11001001 01101000 11111100 00111001 0000
Tabel 3. Hasil Perhitungan nilai dekripsi Ad dre ss( Hex ) Hexadecimal(1 byte) 00 00 00 50 F 1 8 D 9 0 E 9 4 B 8 3 F 6 B 9 B 5 4 A 4 B 4 5 C 9 6 8 F C 3 9
Maka dari hasil proses dekripsi telah diperoleh hasil nilai biner yang sama dengan plainvideo sebelum dienkripsi. Berikut ini merupakan tabel nilai biner video sebelum didekripsi.
Tabel 4. Nilai biner video sebelum didekrispi Ad dre ss( He x) Hexadecimal(1 byte) 00 00 00 50 8 A 7 3 6 D B 2 2 7 4 F 5 3 3 D 4 A B E C A 5 1 E 3 7 A D A E 00 00 00 60 7 3 7 C D 5 1 6 D 3 1 5 D 7 F D B 9 3 E 1 E 6 1 4 C 6
4. IMPLEMENTASI
Implementasi suatu proses pelaksanaan dan penerapan yang menuju aktivitas kegitaan yang terencana dalam perancangan sistem yang diterapkan dalam bahasa pemograman. Implementasi suatu sistem sangat berpengaruh pada spesifikasi komputer yang digunakan, dimana nantinya program agar bisa dijalankan dengan baik.
4.1Tampilan Program
Tampilan program merupakan tampilan yang akan muncul dilayar sebagai keluaran dan didalam tampilan program terdapat beberapa form yaitu, form pembangkitan kunci, form enkripsi, dan form deskripsi
a. Form Pembangkitan Kunci
Form pembangkitan kunci merupakan form yang
digunakan untuk menghasilkan sebuah kunci yang akan digunakan pada proses enkripsi dan dekripsi. Dimana langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan penginputan bilangan prima, kemudian klik tombol proses untuk menghasilkan nilai n dan λ setelah itu menginputkan kembali nilai integer untuk g kemudian mengklik tombol proses untuk menghitung memperoleh nilai m dan terakhir memilih penerima serta meng-klik tombol bagikan kunci membagikan kunci. Tampilan form pembangkitan kunci dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.
Gambar 3. Form Pembangkitan Kunci b. Form Enkripsi
Form enkripsi merupakan form yang digunakan untuk mengenkripsi data video yang ingin dienkripsi. Dimana hal yang harus dilakukan adalah mengklik tombol browse untuk melakukan pemilihan video yang ingin dienkripsi. Setelah itu klik tombol enkripsi untuk menghasilkan cipher video. Kemudian memilih penerima pesan dan meng-klik tombol kirim untuk mengirim video yang telah dienkripsi. Tampilan form enkripsi dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini.
Gambar 4. Form Enkripsi c. Form Dekripsi
Form dekripsi merupakan form yang digunakan untuk dekripsi data video yang telah dienkripsi yang dikirimkan oleh pengirim video. Dimana hal yang harus dilakukan adalah penerima menginputkan kunci privat dan meng-klik tombol dekripsi untuk melakukan proses dekripsi video. Setelah itu klik tombol simpan untuk menyimpan hasil dekripsi video yang telah dilakukan. Tampilan form dekripsi dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini.
Gambar 5. Form Dekripsi
5. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan pengujian yang telah lakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Proses pengamanan video yang dilakukan dengan
menggunakan Algoritma Paillier Cryptosystem terlebih dahulu digunakan dengan proses pembangkitan kunci publik dan kunci privat dimana kunci tersebut telah dispekati antara penerima dan pengirim pesan. Kunci yang digunakan untuk proses enkripsi berbeda dengan kunci yang digunakan untuk proses dekripsi. Kunci publik merupakan kunci yang digunakan oleh pengirim video untuk melakukan enkripsi dan kunci privat merupakan kunci yang digunakan oleh penerima untuk melakukan proses dekripsi video.
b. Penerapan Algoritma Paillier Cryptosystem dalam enkripsi video bergantung pada ukuran dari video yang akan dienkripsi. Semakin besar ukuran video yang akan dienkripsi maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk enkripsi.
c. Penambahan sebuah fitur pengamanan video pada aplikasi chatting membantu pengguna untuk mengamankan data pesan yang dikirim.
Daftar Pustaka
[1] T. Ramsky, “Perangkat Lunak Enkripsi Video MPEG-1 dengan Modifikasi Video Encryption Algorithm ( VEA ).” [2] W. K. Hadi and S. M. M. Kom, “Pengamanan Aplikasi
Chatting Pada Perangkat Android Menggunakan Kriptografi Dengan Metode Advanced Encryption Standard ( Aes ) 128 Pada Pt . Salam Medina Indonesia Issn : 1693-9166,” vol. 14, no. 2, pp. 62–69, 2017. [3] P. Informatika, B. Darma, and R. M. Simbolon,
“PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK ENKRIPSI PESAN DENGAN METODE PAILLIER
CRYPTOSYSTEM,” no. 911527, pp. 23–30, 2013. [4] J. I. Mulawarman et al., “IMPLEMENTASI
KRIPTOGRAFI PENGAMANAN DATA PADA PESAN TEKS, ISI FILE DOKUMEN, DAN FILE DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD,” vol. 10, no. 1, 2015. [5] R. Munir, Kriptografi. Informatika Bandung, 2006. [6] Martono, “MODEL MODIFIKASI KRIPTOGRAFI
ALGORITMA RSA UNTUK KEAMANAN DATA PADA DATABASE E-VOTING,” vol. 11, no. 2, 2017.