• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dampak Pengumuman Dividen terhadap Reaksi Pasar (Studi Empiris pada Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2008)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Dampak Pengumuman Dividen terhadap Reaksi Pasar (Studi Empiris pada Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2008)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN DIVIDEN

TERHADAP REAKSI PASAR

(Studi Empiris pada Bursa Efek Jakarta periode Tahun 2008)

Andi Mirdah dan Agus Solikhin

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi 36361

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan informasi dari pengumuman dividen perusahaan dan efisiensi pasar setengah kuat di pasar modal Indonesia. Dengan menggunakan sampel semua perusahaan yang mengumumkan diveden periode 2008, secara umum peneliti menemukan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi bagi investor yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan pada periode jendela. Hasil ini menunjukkan bahwa investor di pasar modal Indonesia masih menggunakan informasi pengumuman dividen untuk melakukan keputusan investasi. Penelitian ini juga menguji dampak pengumuman dividen terhadap efisiensi pasar modal. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kondisi pasar modal di Indonesia belum termasuk pasar efisien setengah kuat, hal ini tercermin dari pasar yang bereaksi secara lambat dan berkepanjangan untuk menyerap informasi (pasar membutuhkan waktu paling tidak sampai lima hari untuk menuju ke keadaan ekuilibrium yang baru) yang ditunjukkan pada masih adanya abnormal return sampai hari ke +5.

Kata kunci : dividen, abnormal return, efisiensi pasar

PENDAHULUAN

Pasar modal sebagai alternatif untuk

menghimpun dana masyarakat, bagi emiten

memberikan banyak manfaat. Dalam kondisi

risiko hutang dan

equity yang tinggi maka

akan sulit menarik pinjaman baru dari bank,

oleh karena itu pasar modal menjadi alternatif

lain. Keuntungan lain bagi perusahaan adalah

tidak adanya keharusan bagi perusahaan untuk

membayar

angsuran

sehingga

tidak

membebani perusahaan. Semakin maraknya

permintaan

dan

penawaran

surat-surat

berharga di pasar modal menunjukkan

semakin tingginya kepercayaan masyarakat

terhadap pasar modal dalam memperoleh dana

dan dalam memperoleh penghasilan bagi

investor.

Salah satu jenis investasi yang paling

familiar di pasar modal adalah investasi pada

saham, disamping investasi pada surat

berharga lainnya. Pada umumnya investor

menanamkan investasinya pada saham dengan

maksud untuk memperoleh dividen dan

capital gain. Walaupun tujuan investor adalah

capital gain, namun informasi mengenai

dividen merupakan salah satu unsur penting

yang dapat mempengaruhi harga saham.

Aharony dan Swary (1980) mengemukakan

bahwa dua isyarat paling penting yang

tersedia yaitu pengumuman dividen dan

laporan keuangan. Kedua isyarat tersebut

digunakan

oleh

perusahaan

untuk

menyampaikan informasi kepada publik.

Berdasarkan

dividend signaling theory,

informasi

yang

terkandung

dalam

pengumuman dividen sangat berarti bagi

investor sehingga dapat mempengaruhi

return

saham. Teori ini dikembangkan oleh

Bhattacharya (1979). Miller dan Rock (1985)

menyatakan bahwa ketika terdapat asimetri

informasi antara manajer dan investor, dividen

memberikan informasi penting mengenai arus

kas dan nilai perusahaan dimasa depan. Hal

tersebut menyebabkan investor kemudian

bereaksi terhadap sinyal dividen. Kenaikan

dividen, initiation, dan resumption merupakan

sinyal “good news”, dan seharusnya diterima

(2)

investor yang diperlihatkan dengan naiknya

harga saham (Setiawan dan Hartono, 2003).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan

dalam menguji kandungan informasi dividen

memberikan kesimpulan yang berbeda. Satu

sisi ada yang membuktikan bahwa kandungan

informasi dividen ternyata mengandung

informasi yang bermanfaat bagi investor, hal

ini berarti kandungan informasi dividen dapat

mempengaruhi

harga

saham

karena

pengumuman dividen tersebut direaksi oleh

pasar, hal ini dapat dilihat dalam penelitian

yang dilakukan oleh Pettit (1972), Aharony

dan Swary (1980), Asquith dan Mullins

(1983), Healy dan Palepu (1985) dalam

Sujoko dan Jogiyanto (2001), Eddy dan

Siefert (1992), De Angelo dan Lawrence

(1996), Choi dan Chen (1997) dalam

Suparmono (2000), Brown, Choi, dan Kim

(1998). Sisi yang lain ternyata ada yang

berpendapat bahwa kandungan informasi

dividen sama sekali tidak memberikan

informasi atau nilai kandungan informasinya

tidak relevan bagi investor (Setiawan dan

Hartono, 2003).

Penelitian dalam pasar modal Indonesia,

juga terdapat pertentangan. Bandi dan

Hartono (2000), Suparmono

(2000), Sujoko

dan Jogiyanto (2001), serta Setiawan dan

Hartono

(2003)

menyatakan

bahwa

pengumuman dividen memberikan sinyal

positif, sedangkan Soetjipto (1995, dalam

Sujoko dan Jogiyanto, 2001) menemukan

bukti bahwa pengumuman dividen tidak

memiliki kandungan informasi. Ratnawati

(2002) juga menemukan bukti bahwa tidak

cukup adanya kandungan informasi dalam

pengumuman dividen.

Berdasarkan apa yang telah diungkapkan

dalam latar belakang peneltian di atas, maka

dalam penelitian dirumuskan permasalahan

sebagai berikut : “ Apakah informasi yang

dipublikasikan

khususnya

pengumuman

dividen akan tercermin pada harga-harga

sahamnya”.

Kajian Teoritis dan Hipotesis

Studi kandungan informasi dimaksudkan

untuk melihat reaksi pasar dari suatu

pengumuman. Apabila suatu pengumuman

mengandung informasi maka diharapkan

pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman

tersebut diterima. Adapun reaksi pasar dapat

ditunjukkan dengan perubahan harga sekuritas

dari

perusahaan

yang

melakuakn

pengumuman tersebut. Reaksi pasar dalam

hal ini perubahan harga dapat diukur dengan

menggunakan

return atau

abnormal return.

Dengan menggunakan

abnormal return,

apabila

terdapat

pengumuman

yang

mengandung informasi maka akan tercermin

dengan adanya abnormal return yang diterima

oleh

investor.

Sebaliknya

apabila

pengumuman tidak mengandung informasi,

maka pasar tidak memberikan

abnormal

return kepada investor (Jogiyanto, 1998:318).

Pembayaran

dividen

memberikan

informasi kepada pasar mengenai pandangan

manajemen terhadap prospek masa depan

perusahaan. Sehingga informasi yang

terdapat

dalam

perubahan

pembayaran

dividen ikut pula mengubah prediksi investor

mengenai prospek masa depan perusahaan.

Konsekuensi dari hal ini adalah adanya

penyesuaian pada harga saham perusahaan

ketika perusahaan tersebut mengumumkan

perubahan pembayaran dividen (Sujoko dan

Jogiyanto,2001).

Pettit

(1972)

melakukan

penelitian mengenai pengaruh pengumuman

dividen terhadap

return

saham. Sampelnya

terdiri dari 625 perusahaan dengan perioda

penelitian Januari 1964 sampai Juni 1968.

Data yang digunakan adalah harga saham

harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

harga saham menyesuaikan secara cepat di

sekitar tanggal pengumuman dividen, hal ini

membuktikan bahwa pengumuman dividen

merupakan informasi yang digunakan oleh

investor untuk membeli saham. Hal ini dapat

diartikan

bahwa

pengumuman

dividen

merupakan informasi yang penting bagi

investor.

Aharony dan Swary

(1980), melakukan

penelitian di NYSE dengan mengambil

sampel dari 149 perusahaan industri yang

tercatat di NYSE tahun 1963-1976, dengan

tujuan menguji kandungan informasi dari

pengumuman dividen dan laba. Hasil yang

diperoleh

menunjukkan

bahwa

pasar

menyesuaikan dalam interval waktu 2 hari

(3)

saja, yaitu sehari sebelum pengumuman dan

pada waktu pengumuman dividen. Sehingga

dapat

disimpulkan

bahwa

dividen

mengandung informasi dan pasar sudah cukup

efisien dalam bentuk setengah kuat terhadap

informasi yang terlihat dengan cepatnya pasar

menyerap informasi pengumuman dividen.

Suparmono

(2000),

dengan

sampel

penelitiannya meliputi 38 perusahaan yang

terdaftar di BEJ antara tahun 1991-1998,

bertujuan

untuk

menguji

pengaruh

pengumuman dividen terhadap harga saham.

Alat analisis yang digunakan adalah

market

model, dengan event window 10 hari. Hasil

penelitian: memprediksikan kenaikan dividen

berhubungan dengan

abnormal return positif

dan penurunan dividen berhubungan dengan

abnormal

return

negatif

disekitar

pengumuman dviden.

Sujoko dan Jogiyanto

(2001),

bertujuan

untuk menguji kandungan informasi dividen.

Tujuan lain dari penelitian ini adalah menguji

keefisienan reaksi keputusan pasar. Hasil

penelitian mengindikasikan bahwa dividen

menyampaikan informasi ke pasar. Hal ini

berarti

investor

di

BEJ

menggunakan

informasi

pengumuman

dividen

dalam

pengambilan keputusan. Jadi, hasil penelitian

ini mendukung

dividend signaling theory.

Hasil lain dari penelitian ini mengindikasikan

bahwa di BEJ secara keputusan belum efisien,

hal ini berarti bahwa investor tidak canggih

dan

mudah

dikelabui

oleh

manajer

perusahaan, atau dapat dikatakan bahwa

investor

Indonesia

umumnya

masih

merupakan investor yang naïf.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini yang menjadi populasi

adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Jakarta (BEJ) dan mengumumkan

dividen saham periode pengamatan tahun

2008. Penarikan sampel dilakukan dengan

menggunakan metoda

purposive sampling,

sampel ditarik berdasarkan kriteris tertentu.

Dari 165 perusahaan yang mengumumkan

dividen, diambil 40 sampel yang memenuhi

kriteria (lampiran 1). Kriteria yang dimaksud

adalah :

1.

Perusahaan yang mengumumkan dividen

periode 2008

2.

Tidak terdapat

coumfounded effect pada

tanggal pengumuman dividen serta tidak

diikuti

oleh

kejadian

lain

yang

diperkirakan akan mempengaruhi return

saham seperti

stock splits, right issue,

merger dsb.

3.

Saham tersebut merupakan saham yang

aktif diperdagangkan atau likuid

Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang diperolehdari Pusat

Data Bisnis dan Ekonomi UGM Jogjakarta

dan juga melalui

Web Site Indoexchange.

Data sekunder yang digunakan meliputi:

a.

Data tanggal publikasi pengumuman

dividen untuk periode tahun 2008, yang

digunakan untuk mengetahui return

saham sekitar tanggal publikasi.

b.

Data harga saham harian dalam perioda

penelitian, yaitu tahun 2008, digunakan

untuk mengestimasi return saham

tiap-tiap emiten.

c.

Data IHSG tahun 2008 yang digunakan

untuk mengestimasi return pasar.

d.

Data tanggal publikasi laporan keuangan

tahun 2008.

Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

Menurut Jogianto (1998), ada tiga model

yang digunakan yang digunakan untuk

mengestimasi

abnormal return yaitu model

rata-rata disesuaikan, model pasar, dan model

pasar

disesuaikan.

Penelitian

ini

menggunakan

model

pasar

disesuaikan

(market adjusted model).

Market adjusted

model menganggap bahwa penduga yang

terbaik untuk mengestimasi

return suatu

sekuritas adalah

return indeks pasar pada saat

tersebut. Mengacu model yang digunakan,

maka untuk menguji hipotesis dilakukan

tahapan sebagai berikut :

a.

Menentukan periode peristiwa yang

disebut periode pengamatan atau periode

jendela

(event

window).

Peneliti

menggunakan periode jendela 11 hari,

yang cukup untuk melihat kandungan

informasi tentang pengumuman dividen.

b.

Menghitung Return saham harian (return

(4)

Return saham harian, merupakan return

yang

telah

terjadi,

yang

dihitung

berdasarkan data historis. Return realisasi

berguna sebagai dasar penentuan

return

ekspektasi dan risiko di masa depan

(Jogiyanto, 1998:85).

Return harian

sekuritas i, indikatornya adalah harga

saham harian sekuritas i pada waktu ke t

dikurangi harga saham harian sekuritas i

pada waktu ke t-1 dibagi harga saham

harian sekuritas i pada waktu t-1.

1 -i.t 1 -i.t i.t i.t

P

P

-P

R

=

c.

Menhitung Return indeks pasar

Return indeks pasar yang digunakan

dalam penelitian ini adalah indeks harga

saham

gabungan,

yang

merupakan

indikator untuk mengamati pergerakan

harga dari sekuritas-sekuritas (Jogiyanto,

1998).

Return indeks pasar, indikatornya

adalah IHSG harian pada waktu ke t

dikurangi dengan IHSG harian pada

waktu ke t-1 dibagi dengan IHSG harian

pada waktu ke t-1.

1 -t 1 -t t

IHSG

IHSG

-IHSG

Rmt

=

d.

Menghitung

abnormal return

selama

periode pengamatan

AR

it

= R

it

– R

mt

Notasi:

AR

it

:

abnormal return sekuritas ke-i

pada perioda peristiwa ke-t

R

i,t

:

return

sesungguhnya yang terjadi

untuk sekuritas ke-i pada perioda

peristiwa ke-t

R

mt

: return pasar pada periode peristiwa

ke-t

e. Menghitung rata-rata abnormal return

k

k

1

i

ARit

AARit

=

=

Notasi:

RRTN

t

: rata-rata abnormal return pada

hari ke-t

RTN : abnormal return untuk sekuritas i

pada hari ke-t

k : jumlah sekuritas yang terpengaruh

oleh pengumumuman peristiwa

f. Akumulasi abnormal return

=

=

t

t5

a

AARit

it

CAART

Notasi:

CAAR

i,t

:

akumulasi

abnormal

return

(cumulative abnormal

return) sekuritas

ke-i pada hari ke-t yang diakumulasi

dari

abnormal return sekuritas ke-i

mulai dari awal perioda peristiwa

sampai hari ke-t.

AAR

i,t

: abnormal return untuk sekuritas

ke-i pada hari ke-a, yaitu mulai t -5

(hari awal periode jendela) sampai hari

ke-t.

g.

Melakukan pengujian

abnormal return

standardisasi untuk sekuritas ke i

KSE

ARit

t

=

Notasi:

t : t -hitung

AR

i,t

: abnormal return sekuritas i pada

hari ke-t di perioda peristiwa

KSE : kesalahan standar estimasi untuk

sekuritas ke-i

h. Menghitung kesalahan standar estimasi

digunakan rumus :

k

1)

-(k

k

1

i

2

)

t

AARTN

-t

i

(AR

KSE

t

=

=

Notasi:

KSE

i

: kesalahan standar estimasi untuk

hari ke-t di perioda peristiwa

AR

i.j

: abnormal return sekuritas ke-i

untuk hari ke-t di perioda peristiwa

AAR

t

: rata-rata abnormal return k

sekuritas untuk hari ke-t di

periodaperistiwa

k : jumlah sekuritas

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan Uji t yang dipergunakan untuk

menguji tingkat signifikansi

abnormal return

(5)

yang ada di perioda peristiwa. Signifikansi

yang dimaksud adalah

abnormal return

tersebut secara signifikan tidak sama dengan

nol.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian terhadap sampel dengan

menggunakan

metoda

market-

adjusted

model, dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1.

Hasil Pengujian Average Abnormal Return dengan Market Adjusted Model Sampel Perusahaan yang membagikan Dividen

Sumber: Lampiran 2 (diolah) Keterangan:

*: Signifikan pada tingkat α = 10 % (t> 1.282) **: Signifikan pada tingkat α = 5 % (t> 1.645) *** : Signifikan pada tingkat α = 1 % (t> 2.362)

Hasil dalam tabel 4.1 menunjukkan bahwa

selama periode peristiwa , mulai dari hari -5

sampai hari +5 terjadi rata-rata

abnormal

return baik positif maupun negatif. Rata-rata

abnormal return signifikan pada periode

jendela menunjukkan bahwa pasar sudah

bereaksi sebelum pengumuman dividen yang

berarti ada kebocoran informasi dan setelah

pengumuman dividen

pasar

juga

juga

merespon yang berarti pasar modal di

Indonesia belum menunjukkan pasar yang

efisien setengah kuat karena pengumuman

direspon secara berkepanjangan untuk

menuju ke harga keseimbangan yang baru.

Hasil uji hipotesis kandungan informasi

dividen dengan menggunakan pengumuman

dividen selama lima (5) hari dalam perioda

pengamatan, yaitu lima (-5) hari, empat (-4)

hari, tiga (-3) hari sebelum pengumuman

dividen dan dua (2) hari, empat (4) hari

setelah pengumuma, menunjukkan bahwa

pasar merespon secara positif dengan adanya

pengumuman dividen, tetapi pasar juga

merespon secara negatif pada dua (-2) hari,

satu (-1) hari dan padasaat diumumkan (0)

hari serta satu (1)hari, tiga (3)hari dan lima (5)

hari setelah pengumuman dividen. Hasil uji

hipotesis kandungan informasi dividen dengan

menggunakan

market

adjusted

model

menunjukkan bahwa secara keseluruhan

pasar memberikan reaksi yang signifikan di

perioda pengamatan, karena pasar bereaksi

terhadap pengumuman dividen. Hal ini

menunjukkan bahwa pengumuman dividen

memberikan informasi yang bermanfaat bagi

investor, sehingga pasar bereaksi terhadap

pengumuman dividen yang dilakukan oleh

perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan Pettit

(1972),

Sujoko dan Jogiyanto (2001),

Suparmono

(2000) dan Setiawan dan Hartono (2003).

Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pengumuman

dividen

masih

memiliki

kandungan informasi, yang terlihat dari reaksi

pasar secara signifikan dengan adanya

pengumuam dividen.

Penelitian

ini

ternyata

mampu

membuktikan

dividend signaling

theory,

bahwa

pengumuman

dividen

memiliki

kandungan informasi. Hal ini terlihat dari

signifikannya pada keseluruhan peristiwa

pengumuman dividen. Namun, secara umum

dapat dikatakan bahwa ternyata pasar di

Indonesia belumlah efisien secara informasi

dalam bentuk setengah kuat, karena pasar

selain

memberikan

reaksi

pada

hari

pengumuman dividen juga bereaksi pada

hari-hari sebelum dan setelah pengumuman

dividen. Pasar yang efisien secara informasi

bereaksi secara cepat yaitu hanya di waktu

pengumuman saja, dalam hal ini pengumuman

dividen. Tetapi dalam hasil pengujian

terhadap reaksi pasar dalam hal ini investor

yang dicerminkan dalam

abnormal return

Market Adjusted Model

Sampel Dividen Hari Ke-t AARNt t-Hitung -5 -4 -3 -2 -1 0.0054 *** 0.0034 *** 0.005 ** -0.0384 *** -0.0077 *** 4.4298 3.6746 2.2927 -4.4081 -3.9313 0 -0.0081 *** -8.5346 +1 +2 +3 +4 +5 -0.0095 *** 0.0034 *** -0.0063 *** 0.0055 *** -0.0035 *** -13.626 3.2283 -4.7501 5.0234 -4.0658

(6)

saham, terlihat bagaimana pasar modal

Indonesia belumlah efisien secara informasi

dalam bentuk setengah kuat.

Reaksi pasar yang terjadi, bukan hanya

pada waktu peristiwa pengumuman dividen,

tetapi juga terjadi pada waktu sebelum dan

sesudah

perioda

pengumuman

dividen.

Terjadinya reaksi pasar sebelum pengumuman

dividen menunjukkan adanya kebocoran

informasi yang diterima oleh pelaku pasar

sebelum pengumuman dividen dilakukan.

Kebocoran informasi ini mungkin disebabkan

oleh

keinginan

beberapa

pihak

dalam

perusahaan untuk mengeruk keuntungan

sendiri dengan membocorkan informasi yang

seharusnya

hanya

dimiliki

oleh

pihak

perusahaan. Hal ini dimanfaatkan oleh

investor yang menerima akses informasi

untuk digunakan dalam melakukan transaksi

(insider trading) (Sujoko dan Jogiyanto,

2001). Reaksi pasar yang terjadi pada saat

perngumuman dividen, mengindikasikan

bahwa investor bereaksi cepat dengan segera

memproses informasi pengumuman dividen,

sehingga pasar segera menuju kepada harga

kesetimbangan

baru.

Investor

dapat

memperoleh

informasi

mengenai

pengumuman dividen yang dilakukan oleh

perusahaan berdasarkan RUPS, melalui media

elektronik maupun media cetak. Reaksi pasar

yang signifikan ditunjukkan oleh

average

abnormal return yang signifikan terjadi

setelah pengumuman dividen menunjukkan

masih adanya distribusi informasi yang belum

simetris. Akibatnya kelompok investor yang

mendapatkan

informasi

tersebut

dapat

menikmati

abnormal return. Terjadinya

reaksi pasar yang signifikan sebelum, pada

saat, dan setelah terjadinya pengumuman

dividen memperkuat bukti bahwa benar

pengumuman dividen memiliki kandungan

informasi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

membuktikan bahwa pengumuman dividen,

memiliki kandungan informasi. Pengujian

dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan uji-t dengan

Market- adjusted

Model.

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa

pengumuman dividen memiliki kandungan

informasi sehingga direaksi positif dan negatif

signifikan oleh investor. Berdasarkan hasil

hipotesis,

menunjukkan

bahwa

temuan

penelitian mendukung hipotesis kandungan

informasi dividen yang menyatakan bahwa

pengumuman dividen mengandung informasi

yang berguna bagi investor. Hasil ini

menunjukkan bahwa investor di pasar modal

Indonesia masih menggunakan informasi

pengumuman

dividen

untuk

melakukan

keputusan investasi, yang konsisten dengan

penelitian

Liljeblom

(1989)

yang

mengemukakan bahwa terdapat kandungan

informasi dalam pengumuman dividen.

Dari hasil signifikansi rata-rata

abnormal

return untuk masing-masing hari di periode

peristiwa dapat ditari kesimpulan bahwa :

1.

Adanya reaksi pasar diseluruh periode

jendela yaitu pada hari -5, -4, -3, -2, -1, 0,

1, 2, 3, 4 dan 5, menunjukkan bahwa

peristiwa tersebut mengandung informasi.

2.

Pasar bereaksi lambat dan berkepanjangan

untuk

menyerap

informasi

(pasar

membutuhkan waktu paling tidak sampai

lima hari untuk menuju ke keadaan

ekuilibrium yang baru) yang ditunjukkan

pada masih adanya

abnormal return

sampai hari ke +5. Hal ini menunjukkan

pasar belum efisien bentuk setengah kuat

secara informasi

3.

Pasar juga belum efisien bentuk setengah

kuat secara keputusan, karena pasar belum

efisien secara informasi..

Saran

1.

Pengambilan sampel penelitian yang

berdasarkan

purposive

sampling,

mengakibatkan hasil penelitian ini tidak

dapat

digunakan

sebagai

dasar

generalisasi, oleh sebab itu perlu adanya

tehnik pengambilam sampel yang lain.

2.

Penelitina ini hanya menggunakan satu

model saja untuk mengetahui

abnormal

return yaitu

market adjusted model,

disarankan peneliti selanjutnya untuk

menggunakan dua model yang lain yaitu

(7)

market model dan

mean adjusted model.

Sehingga hasilnya bisa dibandingkan

antara model yang satu dengan yang lain.

3.

Penelitian ini tidak membagi dividen kas

yang naik, stabil dan menurun, oleh sebab

itu penelitian selanjutnya bisa membagi

dividen tersebut dan membandingkannya.

4.

Periode dalam penelitian ini hanya satu

tahun saja yaitu tahun 2008, sehingga

Sampel dalam penelitian ini masih sedikit

yang

dapat

menimbulkan

masalah

kecukupan statistikal, disarankan bagi

peneliti selanjutnya bisa menggunakan

periode tahun yang lebih lama sehingga

sampel penelitian ini lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Aharony, Joseph dan Itzhak Swary, 1980,

Quertly

Dividend

and

Earnings

Announcements

and

Stockholders’

Return: An Empirical Analysis,

The

Journal of Finance 35, No. 1, March,

hal. 1-12.

Asquith, Paul dan David W. Mullins Jr., 1983,

The Impact of Initianing Dividend

Payments on Shareholders’ Wealth,

Journal of Business, Vol. 56, No. 1, hal.

77-96.

Bandi, dan Jogiyanto Hartono, 2000, Perilaku

Reaksi Harga Saham dan Volume

Perdagangan terhadap Pengumuman

Dividen,

Jurnal

Riset

Akuntansi

Indonesia, Vol. 3, No. 2, Juli, hal.

203-213.

Baridwan,

Zaki,

1996,

Intermediate

Accountong, Edisi Tujuh, Cetakan

keempat, Agustus, BPFE Yogyakarta.

Battacharya, Utpal dan Amy Dittmar, 2001,

Costlees

Versus

Costy

Signaling:

Theory and Evidence from Share

Repurchases,

Social Science Research

Network Electronic Paper Collection,

(online), (http://www.ssrn.com/, diakses

pada 25 Juli 2004).

Bhattacharya, Sudipto., 1979, Imperfect

Information, Dividend Policy, and “The

Bird in The Hand” Fallacy, Bell Journal

of Economics, Vol. 10, No. 1, hal.

259-270.

Boehme, Rodney D. dan Sorin M. Sorescu,

2000, Seven Decades of Long Term

Abnormal Return Persistence: The Case

of

Dividend

Initiations

and

Resumptions,

Social Science Research

Network Electronic Paper Collection,

(online), (http://www.ssrn.com/, diakses

pada 28 Juli 2004).

Brigham, Eugene F., dan Louis C. Gapenski,

1996,

Intermediate

Financial

Management, Fifth Edition, The Dryden

Press, United State of America.

Brown, Lawrence D., D.P. Choi, dan K.Kim,

1998, The Impact of Announcement

Timing on the Informativeness of

Earnings and Dividend,

Journal of

Accounting, Auditing and Finance, Vol.

14, hal. 653-675

Bukit, Rina Br., dan Jogiyanto, 2000, Reaksi

Pasar terhadap Dividen Initiations dan

Dividend Omissions: Studi Empiris di

Bursa

Efek

Jakarta

,

Makalah

Simposium Nasional Akuntansi III

Kompartemen Akuntan Pendidik, 5

Oktober, hal.931-957.

DeAngelo, Harry, dan D. Lawrence, 1990,

Dividen Policy and Financial Distress:

An Empirical Investigation of Trouble

NYSE firm,

The Journal of Finance,

Vol. 45, hal.1415-1431.

DeAngelo, Harry, Linda DeAngelo dan

Douglas J. Skinner, 1999, Special

Devidens

and

the

Evolution

of

Devidends Signaling,

Social Science

Research Network Electronic Paper

Collection,

(online),

(http://www.ssrn.com/, diakses pada 25

Juli 2004).

Eddy, Albert dan Bruce Seifert, 1992, Stock

Price Reactions to Dividend and

Earnings

Announcements:

Contemporaneous

versus

Noncontemporaneous Announcements,

The Journal of Financial Research,

Vol. XV, No. 3, Fall, hal. 207-217.

Husnan, Suad, 1998, Manajemen Keuangan –

Teori dan Penerapan Keputusan Jangka

Panjang, Edisi Keempat, Cetakan

ketiga, BPFE, Yogyakarta.

(8)

Jogiyanto H.M, 1998,

Teori Poortofolio dan

Analisis

Investasi,

Edisi

Pertama,

Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Khang, Kenneth dan Tao-Hsien Dolly King,

2001, Is Devidend Policy Related to

Information

Asymmetry?

Evidence

From Insider Trading,

Social Science

Research Network Electronic Paper

Collection,

(online),

(http://www.ssrn.com/, diakses pada 28

Juli 2004).

Kieso, Donald, E., dan Jerry J. Weygandt,

1995, Akuntansi Intermediate, alih

bahasa: Herman Wibowo, edisi tujuh,

jilid dua, Jakarta: Binarupa Aksara.

Liljeblom, Eva, 1989, The Informational

Impact of Announcements of Stock

Dividends and Stock Splits,

Journal of

Business Finance & Accounting, Vol 16

(5), winter, hal. 681-697.

Miller, Merton K., dan Kevin Rock, 1985,

Dividend Policy under

Asymetric

Information,

The Journal of FinanceI,

Vol.XI, No. 4, September, hal.

1031-1051.

Mutmainah,

2000,

Analisis

Reaksi

Pengumuman

Dividen

terhadap

Kegiatan Perdagangan dan Variabilitas

Tingkat Keuntungan Saham di Pasar

Modal Indonesia, Thesis, Pascasarjana

Universitas Brawijaya, Malang.

Myers, Stewart C., 1989, Signaling and

Accounting

Information,

NBER

Working

Paper

Series,

(online),

(http://www.nber.com/, diakses pada 25

Juli 2004).

Pettit, R. Richardson, 1972, Dividend

Announcement Security Performance

and Capital Market Efficiency,

The

Journal of Finance, Vol. XXVII, No. 5,

Desember, hal. 993-1007.

Ratnawati, 2002, Analisa Dampak

Pengumuman Dividen terhadap Return,

Variabilitas Tingkat Keuntungan dan

Aktivitas Volume Perdagangan Saham,

Thesis,

Pascasarjana

Universitas

Brawijaya, Malang.

Sartono, Agus, 1997,

Manajemen Keuangan,

Edisi 3, Cetakan Ketiga, Mei, BPFE

Yogyakarta.

Scott,

William

R.,

1997,

Financial

Accounting

Theory,

New

Jersey:

Prentice-Hall International Inc.

Setiawan, Doddy, dan Jogiyanto Hartono,

2003, Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk

Setengah

Kuat

secara

Keputusan:

Analisis

Pengumuman

Dividen

Meningkat,

Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia,Vol. 6, No.2, Mei,

Hal.131-144

Sujoko, dan Jogiyanto HM, 2001, Analisis

Kandungan Informasi Dividen Dan

Ketepatan Reaksi Pasar: Pengujian

terhadap Dividend Signaling Theory

Studi Empiris Di Bursa Efek Jakarta,

Jurnal Widya Manajemen & Akuntansi,

Vol. 1, No. 2, Agustus, hal. 42-69.

Suparmono, 2000, Dividend Announcement

Effect on Stock Market: A Test of

Signaling Hypothesis in Indonesia

Stock

Market,

Gadjah

Mada

International Journal of Business, Vol.

2, No. 3, hal. 351-368.

Wansley, James W., C.F. Sirmans, James D.

Shilling, dan Young-jin Lee, 1991,

Dividend

Change

Announcement

Effects and Earnings Volatility and

Timing,

The Journal of Financial

Research,

Vol. XIV, No. 1, Spring, hal.

37-47.

Weston, fred J., Brigham, Eugene F., 1993,

Essentials of Managerial Finance,

Tenth Edition, The Dryden Press,

Philadelpia.

Referensi

Dokumen terkait

During this time the developing countries to focus more on pressing issues of population, but the real problem is the improvement in the level of education so

[r]

Pada tabel 4.27 perhitungan azimut dan selisih azimut didapatkan dari azimut hasil perhitungan pengamatan yang terbaik dan koreksi refraksi ditinjau dari suhu yang sama

Perantara agen (Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Untuk lebih jelasnya, agen adalah

Bahkan di dalam hadits disebutkan bahwa ada tiga golongan yang pada tata lahirnya mereka itu beramal baik, tetapi karena dilakukan karena riya', menginginkan pujian orang,

Adapun peluang yang membuat aplikasi ini bisa dikembangkan adalah jumlah dan pengembang ponsel yang mendukung sistem operasi Android semakin berkembang pesat, tetapi masih

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme penyusunan perencanaan,

 Menyelesaikan model matematika dari suatu masalah dalam matematika atau mata pelajaran lain yang berhubungan dengan pertidaksamaan satu variabel bentuk pecahan aljabar...