• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lubang Saluran Pembakaran Pada Tungku Gasifikasi Sekam Padi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Lubang Saluran Pembakaran Pada Tungku Gasifikasi Sekam Padi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Oleh:

PURNOMO D200 080 108

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

ABSTRAK

Sekam Padi dapat diubah menjadi gas metana dengan metode gasifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lubang saluran pembakaran pada tungku gasifikasi terhadap temperatur pembakaran, mengetahui waktu lama nyala efektif dan mengetahui lama pendidihan air, Penelitian diawali dengan pembuatan tungku gasifikasi sekam padi didapatkan hasil rancangan tungku gasifikasi yang terdiri reactor pembakaran dengan spesifikasi: Tinggi reacktor 900 mm, diameter luar reactor 290 mm, dan diameter dalam reacktor 240 mm. Kemudian menganalisis hasil pembakaran tungku gasifikasi dengan lubang saluran pembakaran dengan diameter 4mm,6mm dan 8mm. Dalam penelitian tersebut mengukur temperatur pembakaran serta mencatat perubahan temperatur air sebanyak 5 liter setiap 3 menit, Hasil menunjukkan bahwa lubang saluran pembakaran dengan diameter 4 mm mempuyai temperatur lebih tinggi dan nyala efektif yang lebih lama. Pada diameter 4 mm temperatur rata-rata tertinggi 673,96 oC dengan nyala efektif 1 jam 9 menit. Pada diameter 6 mm temperatur rata-rata 516,46 oC dengan nyala efektif 1 jam 3 menit. Dan pada diameter 8 mm temperatur rata-rata 425,73 oC dengan nyala efektif 57 menit. Untuk pendidihan air,diameter 4 mm mampu mendidihkan 5 liter air di 6 menit 22 detik,diameter 6 mm di 7 menit 20 detik dan diameter 8 mm di 8 menit 10 detik.

Kata kunci: sekam padi, tungku gasifikasi, lubang saluran pembakaran

ABSTRACT

Husk of rice could be converted into methane gas by gasification method. The objectives of this researh were to know the combustion hole's influences of gasification furnace to the combustion temperature, to know the duration of the flame effectively, and to know the duration of boiling the water, The research begins with the manufacturing of gasification furnace and it was obtained the gasification furnace design consisting of combustion reactor with the following spesificasions: 900mm for the high of reactor, 290mm for the outer diameter of reactor, and 240mm for the inner diameter of reactor. Then analyze the combustion result of gasification furnace with the combustion hole in diameter of 4 mm, 6 mm, and 8 mm. The measurement of combustion temperature and the recording of water changes' temperature done as much as 5 liters every 3 minutes, The result of this research shows that the combustion hole has a higher temperature and a longer effective flame in a diameter of 4 mm. At a diameter of 4 mm, the highest average temperature is 673.96 °C with an effective flame of 1 hour 9 minutes. At a diameter of 6 mm, the average temperature is 516.46°C with an effective flame of 1 hour 3 minutes. And at a

(6)

2

diameter of 8 mm, the average temperature is 425.73°C with an effective flame of 57 minutes. For boiling water, a diameter of 4 mm can boil 5 liters of water in 6 minutes 22 seconds, a diameter of 6 mm in 7 minutes 29 seconds, and a diameter of 8 mm in 8 minutes 10 seconds.

Key words: Husk of rice, gasification furnace, combustion hole

1. PENDAHULUAN

Kebutuhan energi dunia masih tergantung pada bahan bakar fosil,baik itu berupa minyak bumi,gas alam maupun batu bara. Kecenderungan kebutuhan energi tersebut meningkat dari waktu ke waktu. Hal tersebut seiring dengan bertambahnya berbagai macam alat yang menggunakan energi dari bahan bakar fosil,juga karena meningkatnya jumlah penduduk. Penggunaan bahan bakar fosil yang terus menerus mengakibatkan ketersediaannya semakin menipis dan habis.

Kebijakan pemerintah Indonesia yang mengganti minyak tanah dengan gas LPG dalam kebutuhan rumah tangga,melalui konversi minyak tanah ke gas. Masyarakat harus menerima kenyataan bahwa harga gas LPG 3kg yang masih disubsidi pemerintah naik pada awal bulan ini,yang ketersediaan gas tersebut sekarang terjadi kelangkaan di daerah saya. Dan juga rencana kenaikan harga gas LPG non subsidi semakin memberatkan rakyat

Naiknya harga dan kelangkaan gas LPG semakin menyulitkan masyarakat. Dengan demikian perlu dikembangkan suatu bentuk energi alternatif yang ketersediaannya ada disekitar kita dan dapat diperbaharui sebagai pengganti minyak dan gas. Biomassa seperti sekam padi,bonggol jagung,serbuk gergaji,sampah-sampah organik disekitar kita yang dapat kita manfaatkan untuk mengkonversi minyak dan gas.

Efisiensi juga diperlukan untuk mengurangi penggunaan energi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan adanya berbagai macam model barner yang berpengaruh terhadap temperatur pembakaran dengan bahan bakar yang relatif lebih sedikit.

(7)

3

Biomassa adalah produk fotosintesis yang menyerap energi surya dan mengubah karbon dioksida, dengan air ke campuran karbon, hidrogen dan oksigen. Biomassa adalah material biologis yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar, baik secara langsung maupun setelah diproses melalui serangkaian proses yang dikenal sebagai konversi biomassa.

Gasifikasi adalah konversi bahan bakar padat menjadi gas dengan oksigen terbatas yang menghasilkan gas yang bisa dibakar, seperti CH4, H2, CO

dan senyawa yang sifatnya impuritas seperti H2S, CO2 dan TAR. Karena

teknologi gasifikasi biomas merupakan teknologi yang relatif sederhana, mudah untuk di operasikannya dan secara ekonomi cukup terjangkau.Oleh karena itu sangat diperlukan untuk melakukan pengujian konstruksi alat produksi gas metana dari sampah organik dengan cara gasifikasi.

2. METODE PENELITIAN

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan diagram alir. Pada gambar dibawah ini:

Pembuatan desaign alat

Pembuatan alat

Pengujian pembakaran bahan sekam padi Dengan kapasitas 4 kg dengan kecepatan

4,3m/s

Tahap persiapan Survei Alat Survei Bahan

(8)

4

Adapun langkah – langkah penelitian yang direncanakan secara garis besar dapat diterangkan sebagai berikut :

Menimbang bahan organik sekam padi yang akan digunakan sebagai bahan penelitian masing-masing, Mengisi sekam padi pada reaktor gasifikasi dengan kapasitas 4 kg, pada masing-masing percobaan, Menyalakan blower pada pada air regulator, dengan kecepatan udara 4.3 m/s Membuat potongan kertas, kemudian taruh potongan kertas tersebut diatas sekam padi yang telah diisi pada reaktor pembakaran Membuat bara api dari potongan kertas sebagai penyalaan bahan bakar Mencatat lama penyalaan bahan bakar dari pembuatan bara api sampai bara api benar-benar menyala diatas reaktor tungku gasifikasi. Memasang lubang saluran pembakaran diameter 4 mm pada percobaan pertama,diameter 6 mm pada percobaan kedua dan diameter 8 mm pada percobaan ketiga.

Meletakkan panci yang telah di isi air 5 liter di atas burner Mengambil data kenaikan temperatur air. Dari temperatur awal air, temperatur air mendidih, temperatur air berubah fase setiap tiga menit sekali dari 5 liter air, Mengambil data temperatur pembakaran. Temperatur pembakaran diambil dari nyala tiga titik api yang diukur dari burner dengan ketinggian dan jarak yang sama setiap Lubang saluran 4 mm Lubang saluran 6 mm Lubang saluran 8 mm

Pengambilan Data Temperatur Pembakaran, Temperatur Air dan Lama Nyala Efektif

Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan

(9)

5

tiga menit Ulangi percobaan yang sama sesuai kapasitas yg diujikan dari kapasitas 4 kg dengan lubang saluran pembakaran diameter 4 mm pada percobaan pertama,diameter 6 mm pada percobaan kedua dan diameter 8 mm pada percobaan ketiga.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengujian dengan Diameter Lubang Saluran Pembakaran 4 mm

Gambar 4.1. Grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu dengan lubang saluran pembakaran 4 mm .

Dari gambar 4.1. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu diketahui bahwa pada menit ke 3 Tungku Gasifikasi Sekam Padi mulai beroperasi sampai menit ke 69 dengan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 21 yaitu 690,99°C. Sedangkan temperatur terendah terdapat pada menit ke 69 yaitu 341,33°C. Pada semua pengujian dengan diameter lubang saluran pembakaran 4 mm besar temperatur pembakaran dari menit ke 3 sampai menit ke 69 berbeda. Hal ini dikarenakan tidak stabilnya pembakaran sekam padi dalam reactor sehingga mengakibatkan pembentukan gas metana menjadi tidak stabil.

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69

Temperatur Pembakaran

(10)

6

Gambar 4.2. Grafik hubungan antara temperatur air dengan diameter lubang saluran pembakaran 4 mm.

Dari gambar 4.2. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air sebanyak 5 liter diperlukan waktu 6 menit 22 detik dengan temperatur 100°C. Sedangkan lama nyala efektif rata-rata dari ke 3 hasil percobaan didapatkan 69 menit. Disini dapat dilihat pada menit ke 9 air mendidih sampai ke menit 63 temperatur air konstan 100 oC. Untuk menit ke 66 air mengalami penurunan 96,33 oC hal ini disebabkan bahan bakar sekam padi dalam reactor akan habis. 3.2Hasil Pengujian dengan Diameter Lubang Saluran Pembakaran 6 mm

0 20 40 60 80 100 120 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 Temperatur air Tem p eratu r oC Waktu (menit)

TEMPERATUR AIR

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66

Temperatur Pembakaran

Tem pera tur…

(11)

7

Gambar 4.3. Grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 6mm.

Dari gambar 4.3. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu diketahui bahwa pada menit ke 3 Tungku Gasifikasi Sekam Padi mulai beroperasi sampai menit ke 63 dengan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 9 yaitu 569,89°C. Sedangkan temperatur terendah terdapat pada menit ke 63 yaitu 292,11°C. Pada percobaan dengan diameter lubang saluran pembakaran 6mm besar temperatur pembakaran dari menit ke 3 sampai menit ke 63 berbeda-beda. Hal ini dikarenakan tidak stabilnya pembakaran sekam padi dalam reactor sehingga mengakibatkan pembentukan gas metana menjadi tidak stabil.

Gambar 4.4. Grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 6mm.

Dari gambar 4.4. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air sebanyak 5 liter diperlukan waktu 7 menit 20 detik dengan temperatur 100°C. Sedangkan lama nyala efektif rata-rata dari ketiga hasil percobaan didapatkan 63 menit. Disini dapat dilihat pada menit ke 9 air mendidih 100°C. pada menit ke 9

0 20 40 60 80 100 120 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 Temperatur air Te m p eratur oC Waktu (menit)

TEMPERATUR AIR

(12)

8

sampai 54 temperatur air konstan 100oC. Hal ini dapat dilihat Untuk menit ke 57 air mengalami penurunan 97.67 oC. Hal ini disebabkan berkurangnya bahan bakar sekam padi yang terbakar dalam reactor sehingga mengakibatkan sekam padi akan habis.

3.2Hasil Pengujian dengan Diameter Lubang Saluran Pembakaran 8mm.

Gambar 4.5. Grafik hubungan antara ternperatur pembakaran dengan waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm.

Dari gambar 4.5. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu diketahui bahwa pada menit ke 3 Tungku Gasifikasi Sekam Padi mulai beroperasi sampai menit ke 57 dengan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 12 yaitu 525,67°C. Sedangkan temperatur terendah terdapat pada menit ke 48 yaitu 135,33°C. Pada percobaan dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm besar temperatur pembakaran dari menit ke 3 sampai menit ke 57 berbeda -beda. Hal ini dikarenakan tidak stabilnya pembakaran sekam padi dalam reactor sehingga mengakibatkan pembentukan gas metana menjadi tidak stabil.

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57

Temperatur Pembakaran

Temperat ur Pembak…

(13)

9

Gambar 4.6. Grafik hubungan temperatur air dengan waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm.

Dari grafik 4.6. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk mendidihkan 5 liter air diperlukan waktu 8 menit 10 detik dengan temperatur 100°C, sedangkan lama nyala efektif rata-rata dari ke 3 hasil percobaan didapatkan 57 menit. Disini dapat dilihat pada menit ke 6 air mendidih 100°C, dapat dilihat pada menit ke 9 sampai menit ke 39 temperatur air konstan 100°C sedangkan pada menit ke 42 temperatur air mulai mengalami penurunan 98.67oC. Hal ini disebabkan berkurangnya bahan bakar sekam padi yang terbakar dalam

reactor sehingga mengakibatkan sekam padi akan habis.

3.3 Hasil Pengujian Perbandingan Temperatur Pembakaran dengan Variasi Diameter Lubang Saluran Pembakaran 4mm,6mm dan 8mm.

Gambar 4.7. Grafik perbandingan variasi lubang saluran pembakaran

0 20 40 60 80 100 120 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 Temperatur air Te m p eratur oC Waktu (menit)

TEMPERATUR AIR

0 100 200 300 400 500 600 700 800 3 6 9 1215182124273033363942454851545760636669 Temperatur Pembakaran d:4mm Temperatur Pembakaran d:6mm Te m p eratur oC Waktu (Menit)

TEMPERATUR PEMBAKARAN

Te m p eratur oC Waktu (Menit)

TEMPERATUR PEMBAKARAN

(14)

10

terhadap temperatur pembakaran dengan waktu

Pada gambar 4.7. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu diketahui bahwa untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg menggunakan diameter lubang saluran 4mm temperatur pembakaran tertinggi terdapat pada menit ke 21 dengan temperatur pembakaran tertinggi 690,99°C. Untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg menggunakan diameter lubang saluran

pembakaran 6mm didapatkan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 9 dengan temperatur pembakaran 569,89°C, sedangkan untuk gasifikasi sekam padi 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm didapatkan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 12 dengan temperatur pembakaran 525,67°C. Dan perbandingan temperatur pembakaran terhadap diameter lubang saluran pembakaran menunjukkan hasil bahwa tingginya temperatur pembakaran dan waktu pendidihan 5 liter air semakin kecil diameter lubang saluran pembakaran yang melalui burner pada tungku gasifikasi sekam padi temperatur pembakaran semakin tinggi dan mempercepat proses pendidihan air dengan pembebanan sebanyak 5 liter air. Sedangkan temperatur pembakaran dari mulai pembentukan nyala api sampai nyala api mulai padam, temperatur pembakarannya berubah-ubah. Hal ini dikarenakan tidak setabilnya pembakaran sampah organik sekam padi dalam reactor sehingga mengakibatkan pembentukan gas metana menjadi tidak stabil.

Gambar 4.8. Perbandingan variasi diameter lubang saluran pembakaran pada

0 20 40 60 80 100 120 3 6 9 1215182124273033363942454851545760636669 d :4 mm d : 6mm d : 8mm Te m p eratur oC Waktu (menit)

TEMPERATUR AIR

(15)

11 temperatur air dengan waktu

Dari gambar 4.8. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu diketahui bahwa untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 4mm dapat mendidihkan air sebanyak 5 liter dalam waktu 6 menit 22 detik, dengan lama nyala efektif selama 69 menit. Untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 6mm dapat mendidihkan air sebanyak 5 liter dalam waktu 7 menit 20 detik, dengan lama nyala efektif selama 63 menit. Sedangkan untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm dapat mendidihkan air sebanyak 5 liter dalam waktu 8 menit 10 detik, dengan lama nyala efektif selama 57 menit. Dari percobaan pendidihan air sebanyak 5 liter didapatkan pendidihan air paling lama pada percobaan gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm yaitu diperoleh waktu pendidihan air 8 menit 10 detik, lama nyala efektif 57 menit.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan pembahasan data hasil pengujian pengaruh kecepatan udara pada tungku gasifikasi sekam padi terhadap temperatur didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Pengaruh variasi diameter lubang buangan pembakaran sangat mempengaruhi tingginya temperatur pembakaran, yakni dari diameter 4mm,6mm dan 8mm diperoleh temperatur pembakaran tertinggi pada diameter 4mm dan temperatur terendah pada diameter 8mm.

Pengaruh variasi diameter lubang buangan pembakaran terhadap waktu pendidihan air diperoleh bahwa diameter 4mm memerlukan waktu lebih sedikit untuk mendidihkan 5 liter air dibandingkan dengan diameter 6mm dan 8mm.

(16)

12

Pengaruh variasi diameter lubang saluran pembakaran terhadap nyala efektif diperoleh bahwa diameter 4mm mempuyai nyala efektif yang lebih lama dibanding dengan diameter 6mm dan 8mm.

4.2 Saran

Setelah melakukan pengujian terhadap pengaruh kecepatan udara pada tungku gasi fikasi sekam padi terhadap temperatur pernbakaran, maka penulis memberikan saran. Saran-saran ini di antaranya:

Pada pendesainan atau pembuatan alat hendaknya dilakukan seteliti mungkin, sehingga alat yang dibuat lebih presisi terutama pada ruang fan harap diperhatikan. Hal ini dikarenakan untuk memaksimalkan suplai udara primer ke bahan bakar.

Sebaiknya ada pengembangan lebih lanjut terhadap tungku gasifikasi sekam padi ini, misalnya pemasukan bahan bakar dapat secara berlanjut . Agar dapat diperoleh desain tungku gasifikasi yg lebih mudah dalam pengoperasiannya dan bias lebih efektif dalam penggunaan tungku gasifikasi.

Pada saat pengujian pembakaran hendaknya dilakukan ditempat yang berangin stabil atau tidak berangin kencang. Dan apabila pemakaian tungku gasifikasi ini didalam ruangan hendaknya diruangan yang berventilasi.

Perlu adanya pengujian dengan menggunakan diameter lubang buangan pembakaran diperkecil lagi,agar kita bisa mengetahui keefektifan dari tungku gasifikasi tersebut, Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat terhadap teknologi ini

DAFTAR PUSTAKA

Alexis, T. B. (2005). Rice Husk Gas Stove Handbook. Philippines: College of Agriculture Central Philippine University Iloilo City.

Badan Pusat Statistik. www.iec.co.id/index.php/site/prevnews/9?lang=ind (diakses pada 3 Maret 2013 jam 19.00 WIB )

(17)

13

Prasetyo, D. (2012). Pengaruh Kecepatan Udara Pada Tungku Gasifikasi Sekam

Padi Terhadap Temperatur Pembakaran. Tugas Akhir. Surakarta : Fakultas

Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Syawal, I. (2011). Rancang Bangun dan Pengujian Alat Produksi Gas Metana dari Sampah Organik dengan Variasi Bahan Sekam Padi, Tempurung Kelapa

dan Serbuk Gergaji Kayu. Tugas Akhir. Surakarta: Fakultas Teknik,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

S. Rislima (2011). Teknologi Energi Terbarukan Yang Tepat Untuk Aplikasi Di Masyarakat Perdesaan.

http://psflibrary.org/catalog/repository/Training%20Manual%20Renewable% 20Energy_Green%20PNPM-DANIDA.pdf

Habib, Z. A. G. A. (2008). Gasifikasi batubara dengan unggun terfluidakan. http://majarimagazine.com/2008/06/gasifikasi-batubara-dengan-unggun-terfluidakan/ ( diakses pada tanggal 10 April 2013 jam 18.30 WIB )

Sanindita ,A. (2014) Rancang Bangun dan Pengujian Tungku Gasifikasi Kapasitas 4

kg Bahan Bakar Sekam Padi, Tugas Akhir. Surakarta: Fakultas Teknik,

Gambar

Gambar 4.1. Grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu dengan                            lubang saluran pembakaran 4 mm
Gambar 4.2. Grafik hubungan antara temperatur air dengan diameter lubang                        saluran pembakaran 4 mm
Gambar 4.3. Grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan                                   waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 6mm
Gambar 4.5. Grafik hubungan antara ternperatur pembakaran dengan                       waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana alur proses produksi pengerjaan sablon pada perusahaan sablon “CV.. KENCANA PRINT”, bagaimana

Sebagai bahan penilaian dan pertimbangan bagi pengurus dalam menentukan kebijaksanaan penjualan secara kredit sehubungan dengan efisiensi dan

Strategi prioritas dalam pengembangan wisata bahari di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang utama adalah (1) memperkuat koordinasi antar sektor, pengambil

Berdasarkan analisa kelayakan yang dilakukan melalui aspek manajemen yang didukung direksi dan manajer perusahaan memiliki pengalaman cukup lama di industri Sapu,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kadar Bunuh Minimum (KBM) ekstrak etanol rimpang jahe merah terhadap Staphylococcus aureus , Escherichia coli, dan Candida albicans

Téhnik tés dilaksankeun pikeun meunangkeun data mangrupa peunteun, ieu téhnik dilaksanakeun kalawan ngagunakeun tés awal ( pretest ) jeung tés ahir ( posttest )

Praktek pembukaan lahan di pulau Ambon akhir-akhir ini kurang memperhatikan kemampuan dan kesesuaian tanah dan lingkungan sehingga menimbulkan berbagai kerusakan. Salah

Sesuai dengan masukan yang kami terima dari beberapa daerah dan kesepakatan bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi seluruh Indonesia dalam forum sosialisasi Ujian