• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei Awal merupakan survei yang dilakukan oleh Biro Riset dan Pengembangan untuk mengetahui bagaimana harapan mahasiswa IPB terhadap kegiatan-kegiat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Survei Awal merupakan survei yang dilakukan oleh Biro Riset dan Pengembangan untuk mengetahui bagaimana harapan mahasiswa IPB terhadap kegiatan-kegiat"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Survei Awal merupakan survei yang dilakukan oleh Biro Riset dan Pengembangan untuk mengetahui bagaimana harapan mahasiswa IPB terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM KM IPB 2018. Survei Awal ini menggunakan metode contoh acak sederhana dengan besar kesalahan 9%.

Setelah disurvei ternyata 54% dari mahasiswa IPB tertarik mengikuti acara yang diselenggarakan BEM KM IPB karena pengisi acaranya, 42% lainnya tertarik karena konten acara, sedangkan 4% mahasiswa IPB tertarik mengikuti sebuah acara karena waktu diselenggarakannya sebuah acara.

Dari grafik disampung

dapat dikatakan jika 28%

mahasiswa IPB memanfaatkan

waktu jeda kuliah untuk

mengunjungi kantin, sedangkan 22% mahasiswa IPB memilih untuk pergi ke kost/kontrakan dan mushola/masjid, dan 7% memilih untuk pergi ke perpustakaan ketika ada waktu jeda kuliah.

(2)

Menurut survei yang diadakan , sebanyak 79% mahasiswa IPB sudah mengetahui dimana untuk membeli souvenir khas IPB, dan sisanya sebanyak 21% mahasiswa IPB belum mengetahui dimana untuk membeli souvenir khas IPB.

Menurut 59% mahasiswa IPB wadah yang seharusnya disediakan IPB untuk

menghimpun produk yang dihasilkan

mahasiswa IPB adalah pada acara expo, 23% beranggapan lebih baik pada stand di

event-event kampus, sedangkan 18%

sisanya menganggap bazaar lebih baik untuk menghimpun produk mahasiswa.

(3)

Pada grafik diatas didapatkan informasi jika sebagian besar mahasiswa IPB sebanyak 95% menambahkan akun Official LINE sebagai teman karena membutuhkan informasi dari akun tersebut, sedangkan 1% mahasiswa menambahkan akun Official LINE sebagai teman karena dipaksa teman dan iba karena pengikut akun tersebut masih sedikit serta 2% mahasiswa IPB menambahkan akun Official LINE karena merasa terikat dengan OA, dan 2% lainnya memiliki alasan lain.

Sebesar 65% mahasiswa IPB

menjadikan akun Official LINE yang

menyampah/ spamming menjadi alasan untuk memblokir akun tersebut, 27% mengatakan jika

memblokir akun tersebut karena tidak

membutuhkan akun tersebut, dan 8% memiliki alasan lain.

(4)

Berdasarkan survei kepada mahasiswa IPB, separuhnya membuka media sosialnya pada jam 18.00-21.00, 18% mahasiswa IPB menggunakan media sosialnya pada pukul 21.00-24.00. Sembilan persen membuka media sosial pada pagi hari pukul 06.00-09.00, 3% mahasiswa IPB membuka media sosialnya pada rentang 00.00-03.00 dan 03.00-06.00 serta pada rentang 12.00-15.00. Tujuh persen sisanya membuka media sosial pada rentang waktu 15.00-18.00.

Sebagian besar mahasiswa IPB sebanyak 79% memilih media sosial seperti LINE, Instagram, Twitter menjadi media publikasi yang paling disenangi, 9% mahasiswa IPB memilih poster sebagai media publikasi, 7% mengatakan spanduk dan baliho menjadi media publikasi yang paling disenangi, serta 5% sisanya menjadikan website sebagai media publikasi yang paling disenangi.

(5)

Dari grafik tersebut dapat dikatakan jika ebanyak 52% mahasiswa IPB belum mengetahui adanya sekolah jurnalis dan 48% sisanya sudah mengetahui program sekolah jurnalis tersebut.

Jika disuruh memilih

pelatihan jurnalistik yang

diminati, 33% mahasiswa IPB

memilih untuk mengikuti

pelatihan desain, sebanyak

28% memilih pelatihan

jurnalistik, 22% memilih

mengikuti pelatihan fotografi dan 17% sisanya memilih

mengikuti pelatihan

videografi.

Sebanyak 53% mahasiswa IPB

mengatakan jika portal media yang paling disenangi untuk mengakses informasi kegiatan pelayanan dan timeline kemahasiswaan adalah akun official di media sosial, 25% memilih aplikasi pada smartphone untuk mengakses informasi kegiatan, dan 22% sisanya memilih website terpadu untuk mengakses mengakses informasi kegiatan pelayanan dan timeline kemahasiswaan.

(6)

Pada grafik diatas didapatkan informasi bahwa 27% mahasiswa IPB memilih himpunan profesi sebagai wadah untuk mengembangkan softskill mereka, 23% memilih BEM/DPM/MPM, 22% memilih UKM, 16% memilih komunitas, 7% memilih Lembaga Dakwah/Organisasi Keagamaan, 1% memilih berkontribusi di kepanitiaan dan masyarakat, serta 3% sisanya memiliki alasan lain.

(7)

Untuk mengembangkan softskill, menurut 28% mahasiswa IPB yang dapat dilakukan BEM KM yaitu dengan membuat wadah aspirasi, 24% mengatakan dengan diadakannya pelatihan merupakan langkah yang dapat dilakukan BEM KM IPB, 16% mahasiswa IPB menjadikan acara yang diadakan BEM KM IPB sebagai langkah untuk mengembangkan softskill mereka, 9% mengatakan berkolaborasi dengan seluruh elemen merupakan langkah untuk mengembangkan softskill, 2% memilih dengan diadakannya lomba serta 21% sisanya tidak menjawab.

Pada grafik dibawah sebanyak 95% mahasiswa IPB membutuhkan adanya komunitas StartUp sedangkan 5%nya belum membutuhkan adanya komunitas tersebut

Pada grafik di atas dikatakan jika sebanyak 86% mahasiswa IPB tertarik terhadap StartUP sedangkan 14% sisanya belum ada ketertarikan terhadap StartUP

(8)

Menurut hasil survei terhadap

mahasiswa IPB, sebanyak 67%

mahasiswa setuju jika closing OMI dan IAC dijadikan satu. Namun sebanyak 33% mahasiswa tidak setuju dengan penggabungan closing tersebut.

Menurut hasil survei

terhadap mahasiswa IPB

terhadap kesetujuan awarding Genus dan IAC dijadikan satu.

Sebanyak 62% mahasiswa

setuju jika dijadikan satu, namun sebanyak 38% tidak setuju jika dijadikan satu.

(9)

Berdasarkan diagram venn diatas, survei terhadap bidang yang perlu mendapatkan apresiasi dapat disimpulkan bahwa sebanyak 58% mahasiswa IPB setuju jika yang sebaiknya diapresiasi adalah seluruh bidang pengembangan mahasiswa termasuk olahraga, seni, pendidikan, dan organisasi kemahasiswaan. Sebanyak 12% mahasiswa IPB setuju jika yang sebaiknya diapresiasi hanyalah bidang olahraga, seni, dan pendidikan. Sebanyak 5% mahasiswa IPB memilih bidang olahraga, seni, dan organisasi kampus yang sebaiknya diberikan apresiasi. Sebanyak 1% mahasiswa IPB setuju jika yang diapresiasi hanyalah bidang olahraga, organisasi kampus, dan pendidikan. Empat persen mahasiswa IPB memilih jika yang sebaiknya diapresiasi hanya bidang olahraga dan seni. Sekitar 3% mahasiswa IPB memilih bidang olahraga dan pendidikan serta pendidikan dan organisasi kampus sebagai bidang yang sebaiknya diapresiasi. Serta sebanyak 7%, 2%, 2%, 3% secara berturut-turut mahasiswa IPB hanya menginginkan bidang olahraga, seni, pendidikan, organisasi kampus yang sebaiknya diberikan apresiasi

(10)

Berdasarkan grafik di samping yang

merupakan hasil survey terhadap

mahasiswa IPB tentang forum seni mahasiswa IPB apakah sudah mewadahi minat dan bakat mahasiswa ipb dalam bidang seni. Sebanyak 66% mahasiswa tidak setuju kalau forum seni sudah mewadahi dan sisanya sebanyak 34% mahasiswa setuju kalau forum seni sudah mewadahi.

Berdasarkan hasil survei terhadap mahasiswa IPB tentang kepuasan kebijakan UKT di IPB. Sebanyak 25% mahasiswa merasa puas terhadap kebijakan tersebut, namun sebanyak 75% mahasiswa tidak puas terhadap kebijakan tersebut.

Menurut hasil survey terhadap mahasiswa IPB tentang kepuasan birokrasi di IPB. Sebanyak 79% mahasiswa merasa belum puas terhadap birokrasinya, namun sebanyak 21% mahasiswa merasa puas terhadap birokrasinya.

(11)

Menurut hasil survei

terhadap mahasiswa IPB

tentang alasan ketidak puasan pada birokrasi IPB. Sebanyak 37.5% karena pelayanan yang lama. Sebanyak 39% karena alur pelayanannya yang rumit. Sebanyak 17.5% karena petugas yang kurang ramah, dan sisanya sebanyak 16% karena hal yang lainnya.

Menurut hasil survei terhadap mahasiswa IPB

tentang bentuk donasi

mahasiswa IPB. Sebanyak 82% mahasiswa memilih

dalam bentuk donasi

langsung dan sebanyak 18% memilih dengan transfer.

(12)

Grafik di samping merupakan hasil dari survei terhadap mahasiswa IPB tentang

kepuasan fasilitas kampus.

Sebanyak 79% mahasiswa

merasa belum puas terhadap fasilitas kampus dan sebanyak 21% mahasiswa sudah merasa puas terhadap fasilitas kampus.

Berdasarkan grafik di

samping, sebanyak 59%

mengetahui rencana

pembangunan jalan lingkar Dramaga, namun sebanyak

41% tidak mengetahui

(13)

Menurut hasil survei terhadap mahasiswa IPB, sebanyak 94% mahasiswa memerlukan Tim Aksi dan Forum Diskusi kajian ada di setiap Fakultas. Namun sisanya sebanyak 6% mahasiswa tidak memerlukan itu.

Berdasarkan grafik di samping yang

merupakan hasil

survei terhadap

mahasiswa IPB

tentang perlu atau

tidaknya gerakan disiplin kampus. Sebanyak 89% merasa perlu gerakan tersebut. Namun sisanya sebanyak 11% tidak memerlukan gerakan tersebut.

(14)

Menurut hasil survei terhadap mahasiswa IPB tentang keetujuan jika Birokrasi IPB berbasis IT. Sebanyak 57% mahasiswa sangat setuju dengan birokrasi tersebut, sebanyak 36% mahasiswa setuju dengan birokrasi tersebut, sebanyak 5% mahasiswa ragu-ragu dengan birokrasi tersebut, dan sisanya sebanyak 2% mahasiswa tidak setuju dengan birokrasi tersebut.

(15)

Gambar tersebut menunjukkan bahwa semakin besar ukuran kata maka semakin banyak pula kata yang muncul dalam survei ini. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan jika banyak mahasiswa IPB yang berharap untuk BEM KM IPB 2018 lebih baik dari yang lalu. Mahasiswa IPB pun berharap agar BEM KM IPB 2018 dapat menyalurkan aspirasi mahasiswa serta dapat merangkul seluruh warga IPB. Banyak pula yang berharap agar BEM KM IPB 2018 dapat lebih bijak untuk segala keputusan yang telah dibuat. Serta kata-kata yang menjadi harapan mahasiswa IPB lainnya adalah agar BEM KM IPB 2018 dapat berkolaborasi, tetap aktif dan eksis, dapat mengayomi, dapat membuat gebrakan, lebih maju, selalu jaya serta amanah dalam mengemban tugas yang sudah diberikan.

Gambar

Grafik  di  samping  merupakan  hasil  dari  survei  terhadap mahasiswa IPB tentang
Gambar tersebut menunjukkan bahwa semakin besar ukuran kata maka semakin banyak  pula kata yang muncul dalam survei ini

Referensi

Dokumen terkait

This paper will show how metaphors formulated from the metaphoric expressions used in the letters to editors of Suara Merdeka daily newspaper, become a dynamic

Melalui pendekatan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat dengan melibatkan unsur pemerintah, petugas kesehatan, kader dan masyarakat diharapkan

Segenap Dosen Prodi Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, yang berkenan membagikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya

Adapun yang dimaksud dengan perbuatan menggugurkan kandungan adalah melakukan perbuatan bagaimanapun wujud dan caranya terhadap kandungan seorang perempuan yang

Tahap Kemandirian merupakan tahapan keempat atau (tahun ke IV) dalam pelaksanaan Program Penyelenggaraan kemandirian pangan. Kemandirian ditunjukkan adanya

(2) Sesuai pengamatan kami selama ini LPM Desa Salibabu kurang sekali berperan dalam membantu pemerintah desa pada pelaksanaan program-program pembangunan di desa

Balai Pemasyarakatan (BAPAS) juga meminta pendapat keluarga, korban, pihak masyarakat, dan pihak sekolah mengenai masalah tersebut dari kesemua hal tersebut akan ditarik

Yermanyetik alanının eğimine bağlı olarak araştırma deriliği ve özdirenç arası ilişki (Legchenko et al 2002)..