• Tidak ada hasil yang ditemukan

In Pres No. 5 Tahun 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "In Pres No. 5 Tahun 2006"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PENUNTASAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN DAN

PEMBERANTASAN BUTA AKSARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dalam rangka percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sebagai satu rangkaian gerakan nasional wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar, dan dalam rangka percepatan pemberantasan buta aksara, dengan ini menginstruksikan :

Kepada : 1. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; 2. Menteri Pendidikan Nasional;

3. Menteri Dalam Negeri; 4. Menteri Keuangan; 5. Menteri Agama;

6. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan; 7. Kepala Badan Pusat Statistik;

8. Para Gubernur;

9. Para Bupati dan Walikota.

untuk :

(2)

- 2 -

PERTAMA : Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk melaksanakan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara, dengan :

a. meningkatkan persentase peserta didik sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah/pendidikan yang sederajat terhadap penduduk usia 7-12 tahun atau angka partisipasi murni (APM) sekurang-kurangnya menjadi 95 % pada akhir tahun 2008;

b. meningkatkan persentase peserta didik sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah/pendidikan yang sederajat terhadap penduduk usia 13-15 tahun atau angka partisipasi kasar (APK) sekurang-kurangnya menjadi 95 % pada akhir tahun 2008;

c. menurunkan persentase penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas sekurang-kurangnya menjadi 5 % pada akhir tahun 2009.

KEDUA : Khusus kepada :

1. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

(3)

b. Membentuk Tim Koordinasi untuk pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan Ketua Harian Menteri Pendidikan Nasional, serta beranggotakan pimpinan instansi lain yang terkait.

2. Menteri Pendidikan Nasional :

a. Menetapkan Pedoman Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

b.Melaksanakan, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara.

3. Menteri Dalam Negeri :

Memfasilitasi Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara.

4. Menteri Agama :

Memfasilitasi pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara di madrasah, pondok pesantren dan lembaga keagamaan yang menjadi binaannya.

(4)

- 4 -

5. Kepala Badan Pusat Statistik :

Melakukan kerjasama dengan Menteri Pendidikan Nasional dalam pemutakhiran data nasional untuk mendukung Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara.

6. Gubernur, Bupati dan Walikota :

Melaksanakan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara berdasarkan pedoman pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara.

KETIGA : Pembiayaan pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber lain yang tidak mengikat.

KEEMPAT : Melaporkan hasil pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara kepada Presiden.

KELIMA : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung jawab.

(5)

Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.

Dikeluarkan di Jakarta

pada tanggal 9 Juni 2006

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet

Bidang Hukum,

Referensi

Dokumen terkait

"Lean Six Sigma with environmental focus: review and framework", The International Journal of Advanced Manufacturing Technology, 2017.. Publication lidz.nl Internet

Sesuai dengan fokus penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah: mendeskripsikan persepsi siswa tentang kompetensi menjahit di jurusan Desain Kria Tekstil (DKT)

Dalam penelitian ini, dimana intellectual capital yang diproksikan dengan VACA yang merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya capital asset yang

Dari spektra UV-Vis Gambar C4, terlihat bahwa sebelum larutan remazol violet 5R dielektrolisis, terdapat puncak serapan di area Visible pada panjang gelombang 559

Unsur-unsur iklim yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas tanaman pada umumnya meliputi suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, angin,

bahwa dalam rangka pelaksanaan, monitoring, evaluasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Sistem pengambilan data nantinya menggunakan teknik purposive sampling (pengambilan data ditentukan sesuai tujuan penelitian). Proses pengambilan data yang dilakukan

Informasi atau data agregat ini menggambarkan kondisi dan situasi ekonomi di suatu wilayah secara umum yang berkaitan dengan masalah pendapatan yang tercipta, nilai seluruh barang