• Tidak ada hasil yang ditemukan

memahami-kaidah-ajaran-agama-yang-dianutnya (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "memahami-kaidah-ajaran-agama-yang-dianutnya (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI KAIDAH AJARAN AGAMA YANG DIANUT

Dalam UUD pasal 29 ayat 1 dan 2 dikatakan: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang

Maha Esa (ayat 1) dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agama masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu (ayat 2). Sebagai remaja yang merupakan warga Negara dan makhluk Tuhan sudah seharusnya memeluk agama agar mendapat tuntunan dalam mengarungi dunia dan kehidupan yang fana ini. Sebagaimana tujuan hidup didunia adalah tercapainya kebahagiaan hidup, kelak di yamul akhir atau hari kiamat. Keyakinan terhadap agama yang kita anut merupakan akidah yang senantiasa menuntun hati sehingga mengarahkan langkah kita menuju keridhaan Allah. Keyakinan terhadap suatu agama merupakan hubungan vertical manusia dengan RabNya (Tuhan penguasa alam semesta). Percaya kepada Tuhan berarti meyakini dalam hati ,diucapkan dengan lisan dan diwujudkan dalam bentuk sikap dan tindakan nyata.

Berkeyakinan akan kebesaran Tuhan dapat kita lakukan dengan kita berusaha untuk menemukan tanda-tanda adanya Tuhan melalui pemikiran, pengamatan dari berbagai gejala alam ,sehingga dapat menambah keimanan kepada Tuhan seru sekalian alam.

Berkeyakinan akan adanya Tuhan akan dapat mendorong manusia untuk melakukan hal –hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang buruk dan merugikan.

(2)

A. Fungsi Akidah bagi kehidupan :

1. Akidah Dapat Menimbulkan Optimisme Dalam Kehidupan.

Manusia yang di dalam dirinya tertanam akidah atau keyakinan yang kuat, akan selalu merasa optimis dan merasa akan berhasil dalam segala usahanya. Keyakinan ini didorong oleh keyakinan yang lain bahwa allah sangat dekat padanya, bahkan selalu menyertainya dalam usaha dan aktivitas-aktivitasnya. Sementara bagi orang yang tidak memiliki akidah yang benar dan kuat tidak akan memilki keyakinan yang kuat, jiwanya akan menjadi gersang dan hampa, dan selalu diliputi keraguan dalam bertindak. Sehingga jika tertimpa sedikit cobaan dan rintangan, ia menjadi gelisah, keluh kesah, yang sering kali berakhir dengan putus asa, karena ia tidak memiliki pegangan batin yang kuat di luar kemampuanya.

2. Akidah Dapat Menumbuhkan Kedisiplinan.

Disiplin dimaksud, seperti disebut oleh beberapa Ulama, adalah kepatuhan dan ketaatan dalam mengikuti semua ketentuan dan tata tertib yang berlaku, termasuk hukum alam (sunnah allah) dengan kesadaran dan tanggung jawab. Akidah yang mantap akan mampu menempatkan diri seseorang sebagai makhluk berdisiplin tinggi dalam kehidupanya. Disiplin adalah kata kunci untuk keberhasilan. Karena itu bila seseorang muslim ingin berhasil, ia harus berdisplin. Tanpa dsiplin, tidak munngkin seseorang dapat meraih kesuksesanya. Dalam konteks peningkatan kualitas hidup displin sangat dituntut terutama:

Disiplin dalam waktu. Artinya, tertib dan teratur dalam memanfaatkannya dalam penanganan kerja maupun dalam melakukan ibadah mahdhah.

(3)

Sebab penangan kerja dengan kedisplinan akan menghasilkan sesuatu secara maksimal dan membahagiakan.

3. Aqidah Berpengaruh Dalam Peningkatan Etos Kerja/ pencapaian prestasi belajar

Seseorang yang memilki keyakinan yang mantap akan selalu berupaya keras untuk keberhasilan kerjanya atau pencapaian prestasi belajarnya. Hal ini sebagai bagian dari pemenuhan kataatanya pada Allah. Dengan demikian melalui aqidahnya akan tersimbul etos kerja/ semangat berprestasi yang baik dan tercermin dengan ciri-ciri berikut ini:

Memiliki jiwa kepeloporan dalam menegakan kebenaran

Kepeloporan yang dimaksud adalah mampu mengambil peran secara aktif untuk mempengaruhi orang lain agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Jadi, ia memilki kemampuan untuk mengambil posisi dan sekaligus memainkan peran (role) sehingga kehadiranya selalu dirasakan memberikan spirit bagi munculnya semangat peningkatan kualitas hidup setiap orang di sekitarnya. Kehadirannya bagaikan angin sejuk dipagi hari dan mampu memberikan kesejukan bagi setiap orang, teman yang berada didekatnya.

Memiliki perhitungan (kalkulatif)

Setiap langkah dalam hidupnya selalu diperhitungkan dari segala aspek, termasuk untung dan resikonya. Apabila aktivitasnya tidak menguntungkan dan tidak mendatangkan pahala maka ia akan berfikir sebelum bertindak, bahkan akhirnya tidak akan dikerjakan, tapi bila aktivitas itu membawa kebaikan dunia dan akhirat akan dikejar dan dikerjakan sampai maksimal.

Memiliki rasa tidak puas untuk selalu berbuat kebajikan.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, jika kita ingin BISA memahami bahasa Arab, maka kita harus memahami dengan baik terlebih dahulu ISIM, FI‘IL, dan HURUF..

Konsep nilai waktu dari uang (time value of money) pada dasarnya menjelaskan bahwa uang dalam jumlah yang sama yang diterima hari ini nilainya lebih besar dari nilainya di masa

Dengan tahannya batu bata ini dipanasi sampai suhu sekitar 1000 0 C, sedangkan suhu dapur yang direncanakan hanya lebih kurang 800 0 C sehingga batu bata deli clay ini dapat

Guna meningkatkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan ashitaba maka diformulasikan granul effervescent, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi

sistem/teknologi informasi. Adanya teknologi akan memunculkan dan menambah inovasi dalam organisasi. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan keunggulan kompetitif, tetapi

Dengan demikian dari segi efisiensi waktu, tenaga dan penggunaan bahan, serta hasil yang diperoleh, penggunaan sampel tetramerik Hb dalam uji kemurnian sapi Bali

Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara dapat melakukan intervensi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam setiap pelanggaran

Berdasarkan hasil penelitian strategi yang dapat digunakan adalah product yaitu dengan mengkombinasikan penjualan gas 3 kg dan 5,5 kg/12 kg pada seorang konsumen industri