• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Hukum Tata Negara Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Hukum Tata Negara Islam"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

I. Mata Kuliah : Perbandingan Hukum Tata Negara Islam

Fakultas : Syari’ah

Jurusan/ Prodi : Hukum Tata Negara

Program :

Bobot : 2 SKS

Waktu Perkuliahan : Dosen Pengampu : II. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah Perbandingan Hukum Tata Negara Islam (HTNI) dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang komperhensif kepada mahasiswa tentang berbagai pandangan besar dan berbagai praktek hukum tata negara di negara-negara yang berlandaskan Islam di dunia, pada masa lalu dan era kekinian, dengan kontekstualisasinya. Dengan kerangka (framework) atau cara pandang Islam yang baik dan benar terhadap praktek hukum tata negara Islam di dunia.

III. Tolok Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar)

1. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang berbagai pandangan besar dan berbagai praktek hukum tata negara di negara-negara yang berlandaskan Islam di dunia, pada masa lalu dan era kekinian.

2. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang kontekstualisasi praktek berbagai hukum tata negara Islam di dunia.

3. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang kerangka kerja (framework) atau cara pandang Islam yang baik dan benar terhadap praktek hukum tata negara Islam di dunia.

IV. Topik Inti Materi Pembelajaran 1. Pengantar:

a. Ruang lingkup pembahasan Perbandingan HTNI b. Pengertian HTNI

2. Landasan Bernegara Dalam Islam a. Al-Qur’an dan Sunnah

b. Khalifah 4 & Sistem Bernegara

c. Sunni, Syi’i, Khawarij, dan Mu’tazilah d. Ijtihad Para Ulama Salaf & Kontemporer e. Pandangan Para Orientalisme

3. Praktek Hukum Tata Negara Islam di Arab Saudi a. Sejarah Masuknya HTNI di Arab Saudi b. Dasar Pemikiran dan Tokoh-Tokohnya c. Implementasi dalam Sistem Politik d. Strategi, Tantangan, dan Ancaman

e. Implikasi Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Pendidikan 4. Praktek Hukum Tata Negara Islam di Mesir

a. Sejarah Masuknya HTNI di Mesir b. Dasar Pemikiran dan Tokoh-Tokohnya c. Implementasi dalam Sistem Politik d. Strategi, Tantangan, dan Ancaman

(2)

a. Sejarah Masuknya HTNI di Syiria b. Dasar Pemikiran dan Tokoh-Tokohnya c. Implementasi dalam Sistem Politik d. Strategi, Tantangan, dan Ancaman

e. Implikasi Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Pendidikan 6. Praktek Hukum Tata Negara Islam di Iran

a. Sejarah Masuknya HTNI di Iran b. Dasar Pemikiran dan Tokoh-Tokohnya c. Implementasi dalam Sistem Politik d. Strategi, Tantangan, dan Ancaman

e. Implikasi Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Pendidikan 7. Praktek Hukum Tata Negara Islam di Turki

a. Sejarah Masuknya HTNI di Turki b. Dasar Pemikiran dan Tokoh-Tokohnya c. Implementasi dalam Sistem Politik d. Strategi, Tantangan, dan Ancaman

e. Implikasi Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Pendidikan 8. Praktek Hukum Tata Negara Islam di Malaysia

a. Sejarah Masuknya HTNI di Malaysia b. Dasar Pemikiran dan Tokoh-Tokohnya c. Implementasi dalam Sistem Politik d. Strategi, Tantangan, dan Ancaman

e. Implikasi Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Pendidikan 9. Praktek Hukum Tata Negara Islam di Brunei Darussalam

a. Sejarah Masuknya HTNI di Brunei Darussalam b. Dasar Pemikiran dan Tokoh-Tokohnya

c. Implementasi dalam Sistem Politik d. Strategi, Tantangan, dan Ancaman

e. Implikasi Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Pendidikan 10. Praktek Hukum Tata Negara Islam di Indonesia

a. Sejarah Masuknya HTNI di Indonesia b. Dasar Pemikiran dan Tokoh-Tokohnya c. Implementasi dalam Sistem Politik d. Strategi, Tantangan, dan Ancaman

e. Implikasi Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Pendidikan 11. Ideologi Politik dan Agama: Pengalaman Timur dan Barat 12. Tantangan Praktek Hukum Tata Negara Islam

a. Demokrasi, HAM, Persamaan, dan Toleransi b. Liberalisasi, Sekularisasi, dan Desakralisasi c. Minoritas dan Mayoritas

V. Metode Pembelajaran

(3)

3. Pendalaman/ perluasan pemahaman materi dilakukan dengan menggunakan alternatif strategi sebagai berikut:

a. Information search b. The power of two

c. Everyone is teacher here d. Snowbolling

e. Active debate

VI. Evaluasi Pembelajaran

1. Untuk menilai proses pembelajaran masing-masing mahasiswa digunakan evaluasi forto folio, berupa resume materi kuliah. Di samping itu juga digunakan dua aspek penilaian lain, yaitu kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan dan partisipasinya dalam proses perkuliahan.

2. Untuk menilai hasil pembelajaran dilakukan tes, yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Di samping itu juga terdapat komponen penilaian lain yang digunakan untuk menilai kemampuan penguasaan materi perkuliahan, yaitu Tugas Terstruktur. Sedangkan penilaian akhir merupakan penggabungan dari skor yang diperoleh dengan pembobotan sebagai berikut:

a. Tugas Makalah/ Rangkuman : 25% b. Keaktifan/ Partisipasi Kelas : 25%

c. UTS : 25%

d. UAS : 25%

VII. Referensi

1. Toshihiko Izutsu, Konsep-Konsep Etika Religius dalam Qur’an, terj. Agus Fahri Husein dkk., (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993)

2. Khalid M. Khalid, Min Hunā Nabda’ (Libanon: Dār al-Kitāb al-‘Arabiy, 1974) cet. ke-12.

3. Imam al-Ghazali, al-Tibru al-Masbuk fi Nashihati al-Muluk, Kulliyah al-Azhariyyah 4. Najmuddin Thufi, Risalah fi Ri’ayati Maslahah, (Mesir, Dar Mashriyyah

al-Lubnaniyyah, 1993)

5. Şolāh Şowī, Al-Śawābit wa Mutagoyyirōt fī Masīroti ‘Amal Islāmī al-Mu’aşir (Sharia Academy of America, 2009, cet. 1).

6. Dhiyã’ ad-Dĭn ar-Rayis, Islam dan Khilafah: Kritik Terhadap Buku Khilafah dan Pemerintahan Dalam Islam, ‘Ali Abdur Raziq, terj. Afif Mohammad (Bandung: Pustaka Pelajar, 1985).

7. Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, terj. Ghufron A. Mas’adi (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1999).

8. G.E. Bosworth, Dinasti-Dinasti Islam, terj. Ilyas Hasan, (Bandung: Mizan, 1993) cet. I

9. Charles F. Andrain, Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial, terj. Luqman Hakim (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1992).

10. Bahtiar Effendy, Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia (Jakarta: Paramadina, 1998).

(4)

12. Philip K. Hitti, History of The Arabs, terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2010).

13. Albert Hourani, Sejarah Bangsa Muslim, terj. Irfan Abubakar (Bandung: Mizan, 2004), cet. ke-1.

14. Ismail R. Faruqi, Islam dan Kebudayaan, terj. Yustiono, Mizan, Bandung, 1404 H/ 1984 M, cet. I.

15. James Petras dan Henry Veltmeyer, Imperialisme Abad 21, terj. Agung Prihantoro, Kreasi Wacana, Yogyakarta, cet. I, 2002.

16. Donald Eugene Smith, Agama dan Modernisasi Politik: Suatu Kajian Analitis, terj. Machnun Husein (Jakarta: Penerbit CV. Rajawali, 1985), cet. ke-1.

17. Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat (Jakarta: Gema Insani Press, 2005), cet. ke-1.

Referensi

Dokumen terkait

1) Unsur itu merupakan unsur yang sama sekali baru, yang tidak memiliki kognat dalam bahasa lain. 2) Unsur itu memiliki kesamaan dalam bahasa lain, bukan karena pewarisan etimon

b) Guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Non PNS serta tidak sedang mendapat tugas tambahan atau dalam proses pengangkatan sebagai kepala satuan

Tujuan diterapkannya sistem perijinan INATRADE sebagai pendukung NSW dan ASW adalah agar proses pengajuan perijinan menjadi lebih mudah dan cepat karena diakses

Setiap guru, siswa dan staff yang tergabung dalam Global Prestasi School secara otomatis telah memiliki kartu anggota sekolah yang juga dapat digunakan sebagai kartu anggota

Secara implementatif penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tangerang Selatan yang telah diundangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 masih belum

Micromagnetic study of material thickness dependence of Barium-ferrite nano-dot magnetization dynamics has been performed. The used materials characteristics in this research

Bagaimana persiapan guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di RA AL- Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung .... Bagaimana penyampaian guru

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau