• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. REDESAIN KURIKULUM IPA MENUJU NSTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2. REDESAIN KURIKULUM IPA MENUJU NSTA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

REDESAIN KURIKULUM S1 PENDIDIKAN IPA MENUJU STANDARDS FOR SECONDARY SCIENCE TEACHER PREPARATION

Insih Wilujeng

Prodi Pendidikan IPA, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY insihuny@yahoo.co.id

Abstrak

Lulusan Program Studi Pendidikan IPA jenjang S1 memiliki salah satu kewenangan yaitu menjadi guru IPA SMP/MTs. National Science Teachers Association (NSTA) dan Permendiknas No 16 Tahun 2007 merekomendasikan bahwa guru-guru IPA sekolah menengah harus memiliki kecenderungan interdisipliner pada sains (IPA) atau integrated science. Kecenderungan interdisipliner pada IPA harus diartikan dalam perspektif yang lebih luas yang mengacu pada standards of content; nature of science; inquiry; issues; general skills of teaching; curriculum; science in the community; assesment; safety and welfare serta professional growth. Tujuan untuk mengacu pada standards for secondary science preparation, maka Program Studi S1 Pendidikan IPA sangat perlu melakukan peninjauan kembali kurikulum yang telah ada. Salah satu bentuk redesain kurikulum S1 Pendidikan IPA adalah penghapusan beberapa mata kuliah, menambahan SKS dan revisi deskripsi mata kuliah yang sudah ada serta pengembangan mata kuliah baru guna membekali pedagogy content knowledge integrated science berbasis standar bagi lulusannya..

Kata-kata kunci: redesain kurikulum, integrated science, standards for secondary science teacher preparation

Pendahuluan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa kompetensi guru mata pelajaran IPA SMP/MTs salah satunya adalah memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan matematika dan teknologi. Sebagai usaha untuk memenuhi tuntutan tersebut, guru-guru IPA SMP/MTs hendaknya disiapkan untuk memiliki kompetensi dalam biologi, kimia, fisika, bumi dan antariksa serta bidang IPA lainnya, seperti kesehatan, lingkungan, dan astronomi.

(2)

kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Selanjutnya dalam pasal 28, ayat (1) disebutkan, bahwa pendidikan tinggi harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pada ayat (2) disebutkan, bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat (2) menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Pada ayat (4) dijelaskan, bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, sedangkan pada ayat (7) dijelaskan, bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya.

Mulai tahun akademik 2007/2008, beberapa universitas yang dulunya IKIP khususnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) telah membuka Program Studi Pendidikan IPA. Kurikulum Program Studi Pendidikan IPA jenjang S1 di LPTK Yogyakarta (2007: 58) memiliki visi mewujudkan program studi yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif di abad 21 (di era global) dalam pendidikan IPA. Apabila dikaitkan dengan pasal 28 PP No. 19 Tahun 2005, khususnya ayat 2 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran ternyata jika ditelaah terdapat kesesuaian dengan rumusan dalam kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan IPA di LPTK tersebut.

(3)

Mahasiswa program studi pendidikan IPA di LPTK Yogyakarta berdasarkan kurikulum 2002 (2007: 59) memiliki beban 136 SKS mata kuliah wajib dan 8 SKS mata kuliah pilihan, sehingga jumlah total 144 SKS. Mata kuliah wajib 136 SKS tersebut memiliki distribusi 9 SKS mata kuliah pengembangan kepribadian; 69 SKS mata kuliah keilmuan dan keterampilan; 51 SKS mata kuliah keterampilan berkarya; 4 SKS mata kuliah perilaku berkarya dan 3 SKS mata kuliah berkehidupan bermasyarakat. Distribusi mata kuliah wajib bertujuan menyiapkan mahasiswa pada 4 kompetensi sebagai calon guru. Selain itu mata kuliah juga dikelompokkan berdasarkan standar kompetensi guru pemula SMP yang meliputi standar penguasaan bidang studi, standar pemahaman tentang peserta didik, standar penguasaan pembelajaran yang mendidik dan standar pengembangan kepribadian dan keprofesionalan (Dirjen DIKTI, 2004: 11).

Lulusan Program Studi Pendidikan IPA memiliki beberapa kewenangan, salah satunya menjadi guru IPA SMP/MTs. Apabila kita kaitkan dengan rekomendasi guru IPA sekolah dasar dan menengah dari NSTA (2003: 8) dan Permendiknas (2007: 26) ternyata juga terdapat kesesuaian, yaitu bahwa guru-guru IPA sekolah menengah harus memiliki kecenderungan interdisipliner pada sains (IPA) atau lebih dikenal dengan istilah integrated science.

(4)

integrasi IPA, karena penyajian perkuliahan masih terpisah serta pedagogisnya juga belum nampak. Mata kuliah praktikum IPA-1, praktikum IPA-2 dan praktikum IPA-3 juga masih belum menunjukkan adanya integrasi IPA, karena ketiga mata kuliah praktikum tersebut hanya penggabungan saja dari mata kuliah-mata kuliah praktikum fisika, biologi dan kimia.

Berdasar pada kondisi nyata tentang implementasi Kurikulum 2007 FMIPA tersebut, maka guna membekali integrated science mahasiswa sebagai calon guru IPA SMP/MTS, dilakukan peninjauan terhadap kurikulum 2007 menjadi Kurikulum 2010. Adapun fokus peninjauan adalah menambah SKS, mengganti nama, mengubah deskripsi, dan menghapus mata kuliah prasarat dari aspek materi dan pedagogi yang dirasa tumpang tindih serta mengembangkan mata kuliah baru, yaitu IPA terintegrasi dan pembelajarannya.

Standards for Science Teacher Preparation

NSTA (2003) menetapkan 10 standar bagi persipan guru IPA, meliputi standar isi (content), hakikat IPA (nature of science), inkuiri (inquiry), isu-isu IPA (issues), keterampilan umum mengajar (general skills of teaching), kurikulum (curriculum), komunitas IPA (science in the community), penilaian (assesment), keselamatan dan kesejahteraan (safety and welfare), serta pengembangan profesional (professional growth).

Standar isi IPA merekomendasikan, bahwa guru IPA harus memahami dan mengemukakan pengetahuan IPA dan praktik IPA secara aktual. Guru IPA dapat menghubungkan dan menginterpretasikan konsep-konsep, ide-ide IPA dan mengaplikasikannya di lapangan. Guru IPA dapat melakukan penyelidikan ilmiah. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar isi, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Memahami dan berhasil menyampaikan konsep-konsep utama, prinsip-prinsip, teori-teori, hukum-hukum IPA pada siswa serta membuat keterkaitan dalam aplikasi di lapangan.

b. Memahami dan berhasil menyampaiakan kesatuan konsep IPA pada siswa c. Memahami dan berhasil menyampaikan aplikasi IPA dalam bidang

teknologi dan kepentingan personal siswa

d. Memahami penelitian dan berhasil merancang, melaksanakan, membuat laporan serta mengevaluasi penyelidikan IPA

(5)

Guru IPA harus mengajak siswa untuk membedakan IPA dan non IPA, memahami evolusi dan praktik IPA sebagai usaha manusia, serta kritis dalam menganalisis tuntutan dalam IPA. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar hakikat IPA, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Memahami terhadap sejarah dan perkembangan IPAserta evolusi IPA b. Memahami filosofi, asumsi, tujuan dan nilai-nilai yang membedakan IPA

dari teknologi

c. Mengajak siswa berhasil dalam belajar hakikat IPA, kritis dalam menganalisis kesalahan atau ketidak jelasan dalam IPA.

Guru IPA mengajak siswa-siswanya belajar variasi metode inkuiri ilmiah dan aktif belajar melalui inkuiri ilmiah. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar inkuiri ilmiah, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Memahami proses, prinsip dan asumsi dari metode inkuiri dalam menemukan pengetahuan ilmiah

b. Mengajak siswa berhasil mengembangkan inkuiri yang tepat dalam mengembangkan konsep dan hubungan pengamatan, data dan kesimpulan secara ilmiah

Guru IPA harus siap untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan berkaitan dengan IPA, teknologi dan isu-isu IPA dalam masyarakat umum. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar isu-isu IPA, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a Memahami pentingnya isu-isu IPA di masyarakat berkaitan dengan teknologi, menggunakan proses ilmiah dalam menganalisis dan membuat keputusan terkait dengan isu-isu IPA tersebut

b Mengajak siswa berhasil dalam menganalisis masalah, mempertimbangkan resiko, keuntungan dan pemecahan alternatif, menghubungkan isu-isu dengan pengetahuan, tujuan dan nilai-nilai mulia.

Guru IPA menciptakan komunitas untuk memberi fasilitas pada perbedaan kharakteristik siswa dalam belajar. Guru IPA menggunakan dan mempertimbangkan variasi manajemen kelas, pengelompokkan, aksi, strategi dan metodologi. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar keterampilan umum mengajar, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Memvariasikan aksi, strategi dan metode dalam pembelajaran guna mengembangkan keterampilan ganda dan tingkat pemahaman siswa. b. Berhasil mengembangkan pembelajaran IPA dengan perbedaan

kemampuan, kebutuhan, minat dan latar belakang siswa

(6)

d. Berhasil menggunakan piranti teknologi, meliputi teknologi komputer untuk mengakses sumber, mengumpulkan dan memproses data serta memfasilitasi pembelajaran science.

e. Memahami dan membangun keyakinan awal, pengetahuan, pengalaman dan minat siswa secara efektif.

f. Menciptakan dan mengatur keselamatan psikologi dan sosial serta lingkungan pembelajaran yang sportif

Guru IPA merencanakan dan menciptakan kurikulum yang aktif, koheren dan efektif serta konsisten dengan tujuan yang mengacu pada standar. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar kurikulum, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Memahami standar kurikulum dan dapat mengidentifikasi, mengakses, serta menciptakan sumber dan aktivitas pendidikan IPA yang konsisten dengan standar.

b. Menerncanakan dan mengimplementasikan kurikulum berbasis standar dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan siswa Guru IPA menghubungkan bidang ilmu IPA dengan masyarakat lokal dan regional menyangkut dengan pembuat keputusan serta menggunakan sumber individual, institusional, alam dalam masyarakat untuk kepentingan pembelajaran IPA. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar masyarakat IPA, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Mengidentifikasi cara-cara untuk menghubungkan IPA dengan masyarakat (pembuat keputusan) dan menggunakan sumber-sumber masyarakat untuk mengembangkan pembelajaran IPA.

b. Mengajak siswa berhasil dalam aktivitas yang berhubungan dengan sumber-sumber IPA dan pembuat keputusan di masyarakat atau untuk memberikan pemecahan permasalahan-permasalahan penting di masyarakat.

Guru IPA menyusun dan menggunakan strategi penilaian yang efektif untuk menentukan latar belakang dan hasil belajar siswa serta memfasilitasi perkembangan kemampuan intelektual, sosial dan personal siswa. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar penilaian, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Menggunakan strategi penilaian beragam sesuai tujuan pembelajaran b. Menggunakan hasil penilaian untuk memandu dan memodifikasi

pembelajaran lingungan kelas dan proses penilaian.

(7)

Guru IPA mengorganisasikan lingkungan pembelajaran yang aman dan efektif untuk mewujudkan keberhasilan siswa dalam belajar. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar keselamatan dan kesejahteraan IPA, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Memahami responsibilitas legal dan etika pembelajaran IPA guna keselamatan siswa, melindungi makhluk hidup dan mengelola bahan-bahan pembelajaran di lingkungan.

b. Mengetahui dan mempraktikkan keselamatan dan kesejahteraan dalam pembelajaran (keselamatan kerja laboratorium dan penggunakan sumber belajar di lingkungan dengan tetap menjaga kelestariannya),

c. Mengetahui prosedur keselamatan, mengatur peralatan keselamatan dalam [pembelajaran IPA

d. Memperlakukan semua makhluk hidup dan sumber belajar alam dengan selalu memikirkan kelestariannya.

Guru IPA secara terus menerus berusaha pengembangkan kemampuan personal, profesional. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar pertumbuhan profesional, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Aktif dan terus menerus mengambil kesempatan mengembangkan profesional dan kepemimpinan

b. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran agar semakin berkembang profesionalismenya

c. Menggunakan informasi dari siswa tentang pembelajaran yang sudah dilakukan untuk terus menumbuhkan profesionalismenya

d. Berinteraksi secara efektif dengan teman sejawat, orang tua dan siswa serta masyarakat untuk peningkatan profesionalismenya.

Redesain Kurikulum S1 Pendidikan IPA

(8)

sistem tata surya) masuk dalam standar Fisika. Standar isi khusus untuk Sains-Fisika sekolah menengah juga sudah sesuai dengan hasil penelitian Zajkov, et al. (2001: 2)

[image:8.595.112.520.366.720.2]

Mata kuliah prasyarat aspek pedagogik yang meliputi IPA Dasar (metode ilmiah/keterampilan proses); Pendidikan IPA (model, metode, strategi dan pendekatan pembelajaran dan media pembelajaran IPA sudah sesuai dengan standar pedagogik sains SMP yang direkomendasikan oleh Carribean Examination (2007: 2-6) dan Curriculum Development Center (2002: 13-15). Khusus untuk knowledge of assesment dan knowledge of curriculum aspek pedagogik (Osman, 2010: 946) muncul pada mata kuliah Kajian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA serta Penilaian dan Evaluasi Pendidikan IPA.

Tabel 1. Jenis Program integrated science dan Daftar Mata Kuliah Prasyarat

No Jenis Sub Program Mata Kuliah Prasarat

Content (Materi) Pedagogy(Pedagogi)

1 Program integrated-1 a. Biologi Dasar I dan II

b. Praktikum Biologi Dasar I dan II

c. Fisika Dasar I dan II

d. Praktikum Fisika Dasar I dan II

e. Kimia Dasar I dan II

f. Praktikum Kimia Dasar I dan II

a. IPA Dasar

b. Praktikum IPA Dasar

2 Program integrated-2

Semua mata kuliah prasyarat materi program integrated science 1

(9)
[image:9.595.115.519.124.582.2]

Tabel 1. Jenis Program integrated science dan Daftar Mata Kuliah Prasyarat

No Jenis Sub Program Mata Kuliah Prasarat

Content (Materi) Pedagogy(Pedagogi)

a. Ilmu Kebumian b. Praktikum Ilmu

Kebumian

science 1

a. Pendidikan IPA b. Praktikum Pendidikan

IPA

3 Program integrated science 3

Semua mata kuliah prasyarat materi integrated science 1 dan 2

a. Ilmu Lingkungan b. Astronomi

c. Praktikum Astronomi

Semua mata kuliah prasyarat pedagogi program integrated science 1 dan 2

a. Pengembangan Media Pembelajaran IPA-1

dan Media

Pembelajaran IPA-2 b. Praktikum

Pengembangan Media Pembelajaran

IPA-1 dan

Pengembangan Media Pembelajaran IPA-2 c. Kajian dan

Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA

(10)

Hasil analisis standar-standar pedagogi terdiri dari I: Analisis keterampilan ilmiah (keterampilan proses sains dan keterampilan-keterampilan manipulatif); II: Analisis keterampilan-keterampilan-keterampilan-keterampilan berpikir (keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif; III: Analisis strategi berpikir; IV: Analisis sikap-sikap ilmiah dan nilai-nilai mulia/luhur serta V: Analisis strategi pembelajaran (A. Pendekatan-pendekatan pembelajaran IPA: Inkuiri-Diskoveri, Sains-Teknologi-Masyarakat, Kontekstual, Belajar Tuntas; B. Metode-metode Pembelajaran IPA: Eksperimen, Diskusi, Simulasi, Proyek, Karyawisata serta penggunaan Teknologi).

[image:10.595.115.514.401.731.2]

Mengacu pada standar-standar untuk guru sains SMP (NSTA, 2003: 4-30) terutama standar isi, standar hakikat sains, standar inkuiri, standar keterampilan umum mengajar, standar asesmen, maka hasil jabaran standar core materi dan pedagogi sudah mencakup semua standar yang direkomendasikan NSTA, karena untuk setiap topik dan sub topik sudah dijabarkan dalam tujuan pembelajaran, indikator, materi, aktivitas pembelajaran dan asesmen yang disarankan.

Tabel 2. Topik-topik dan sub Topik-sub Topik Standar Materi IPA SMP Hasil Analisis

Topik Sub Topik Jumlah Indikator per Sub Topik (*)

Jumlah Indikator per Topik

1

Sains dan Teknologi 3

7

Keselamatan Kerja 2

Tantangan-tantangan Penggunaan Sains

dan Teknologi 2

2 Pengukuran 5 34

Wujud Zat 6

(11)

Topik Sub Topik Jumlah Indikator per Sub Topik (*)

Jumlah Indikator per Topik

Logam dan Non Logam 5

Asam dan Basa 8

Pemisahan Campuran 6

3

Organisme Hidup 7

31

Tumbuhan 11

Hama dan Pestisida 3

Tanah 5

Udara 5

4

Reproduksi 7

31

Obat-obatan 2

Penyebaran Penyakit 3

Makanan dan Saya 4

Darah dan Manfaatnya 5

(12)

Topik Sub Topik Jumlah Indikator per Sub Topik (*)

Jumlah Indikator per Topik

5

Bentuk-bentuk Energi 3

43

Konversi Energi 2

Sumber-sumber Energi 5

Kelistrikan 7

Kemagnetan 4

Kalor 2

Dinamika 5

Kerja dan Daya 6

Getaran dan Gelombang 6

Pesawat Sederhana 3

(*) Setiap indikator dijabarkan aspek materi, aktivitas pembelajaran dan asesmen yang disarankan

Keterangan : Topik 1: Kerja Ilmiah dalam IPA, Topik 2: Penyelidikan Zat (Materi), Topik 3: Pemahaman Kehidupan, Topik 4: Tubuh Kita, Topik 5: Eksplorasi Energi

(13)
[image:13.595.112.511.185.714.2]

Ketiga program IPA Terintegrasi (integrated science) dikemas menjadi mata kuliah “IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya” wajib tempuh bagi mahasiswa S1 Pendidikan IPA pada semester VI, berbobot 3 SKS teori dan 1 SKS praktikum dan menjadi mata kuliah baru pada Kurikulum 2010.

Tabel 3. Karakteristik atau Persamaan dan Perbedaan Setiap Program IPA Terintegrasi (integrated science)

Program dan Tema Program

Karateristik/Persamaan dan perbedaan

I

Terapan Pendekatan Keterampilan Proses: Penjernihan Air

1. Interdisipliner IPA dengan kompetensi utama bidang Fisika

2. Tema utama terkait dengan kehidupan sehari-hari.

3. Perangkat meliputi: Silabus Program I; Pemodelan (contoh Analisis Kompetensi Kurikulum dan contoh Silabus Pembelajaran IPA Terintegrasi dengan Terapan PKP, contoh RPP, contoh LKS, contoh Penilaian); Panduan Pengembangan RPP; Panduan Peer Teaching; Penugasan Mahasiswa dan Materi Pengayaan.

II

Terapan Sains Teknologi Masyarakat: Pencemaran Lingkungan dan Cara Mengatasinya

1. Interdisipliner IPA dengan kompetensi utama bidang Kimia

2. Tema utama terkait dengan kehidupan sehari-hari.

3. Perangkat meliputi: Silabus Program II; Pemodelan (contoh Analisis Kompetensi Kurikulum dan contoh Silabus Pembelajaran IPA Terintegrasi dengan Terapan STM, contoh RPP, contoh LKS, contoh Penilaian); Panduan Pengembangan RPP; Panduan Peer Teaching; Penugasan Mahasiswa; Materi Pengayaan.

III

Terapan Inkuiri: Mengapa Bisa Terjadi Hipertensi?

1. Interdisipliner IPA dengan kompetensi utama bidang Biologi

2. Tema utama terkait dengan kehidupan sehari-hari.

(14)

Program dan Tema Program

Karateristik/Persamaan dan perbedaan

Silabus Pembelajaran IPA terintegrasi dengan terapan Inkuiri, contoh RPP, contoh LKS, contoh Penilaian); Panduan Pengembangan RPP; Panduan peer teaching; Penugasan Mahasiswa; Materi Pengayaan.

Perkuliahan integrated science bertujuan meningkatkan kompetensi pedagogical content knowledge (PCK) bagi mahasiswa calon guru IPA SMP, sehingga berbagai jenis perangkat yang dikembangkan sudah memenuhi tujuan tersebut, seperti contoh analisis kompetensi kurikulum dan pengembangan silabus pembelajaran IPA terintegrasi memberikan pemahaman mahasiswa tentang knowledge of curriculum (KC), contoh RPP, contoh LKS dan analisis standar pedagogi memberikan pemahaman mahasiswa tentang knowledge of student’s learning difficulties (KSLD) serta knowledge of instructional strategies and activities (KISA), contoh penilaian memberikan pemahaman mahasiswa tentang knowledge of assesment (KA), materi pengayaan aspek content dan standar core materi memberikan pemahaman mahasiswa tentang subject matter knowledge (SMK)(Osman, 2009: 964).

Pelaksanaan perkuliahan IPA terintegrasi dalam bentuk terpadu dari aspek materi dan pedagogi dan perkuliahan teori dan praktikum untuk seluruh program. Masing-masing sub program model perkuliahan memuat tahap aktivitas, yaitu (a) modeling; (b) diskusi (c) penyusunan analisis kompetensi kurikulum dan silabus pembelajaran IPA terintegrasi (d) penyusunan RPP; (e) Peer Teaching; dan (f) pengayaan materi aspek content dan pedagogy. Pembahasan tentang tahap aktivitas perkuliahan sebagai berikut.

(15)

b. Khusus untuk aktivitas perkuliahan pemberian materi pengayaan bagi mahasiswa tidak bersifat wajib, tetapi mengacu pada hasil ketercapaian kompetensi materi mahasiswa sesudah tes akhir dan hasil ketercapaian kompetensi pedagogi mahasiswa sesudah penugasan penyusunan analisis kompetensi kurikulum dan silabus pembelajaran IPA terintegrasi; pengembangan RPP; dan peer teaching. Kompetensi materi dan pedagogi yang dikuasai oleh kurang 75% mahasiswa menjadi fokus pengayaan.

c. Penilaian pada mahasiswa digunakan instrumen-instrumen penilaian meliputi: tes tertulis untuk mengetahui kompetensi mahasiswa terhadap integrasi IPA dengan metode ilmiah; tes tertulis untuk mengetahui kompetensi interdisipliner bidang IPA; tes kinerja untuk mengetahui kompetensi mahasiswa dalam melakukan analisis kompetensi kurikulum dan silabus pembelajaran IPA terintegrasi serta tes kinerja pengembangan RPP; tes praktik untuk mengetahui kompetensi mahasiswa melakukan peer teaching.

Penutup

(16)

Keseluruhan hasil pengembangan program IPA terintegrasi ini sebagai mata kuliah wajib di program studi S1 Pendidikan IPA, semester VI dan sekaligus sebagai mata kuliah baru dengan bobot 3 SKS teori dengan nama IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya serta 1 SKS praktikum dengan nama Praktikum IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya.

Program IPA Terintegrasi yang telah dikembangkan melalui research and development ini merupakan mata kuliah yang mampu membekali mahasiswa S1 pendidikan IPA yang memiliki kewenangan menjadi calon guru IPA SMP. Dengan demikian bagi LPTK yang membuka program studi S1 pendidikan IPA perlu menerapkan mata kuliah IPA terintegrasi agar lulusannya memiliki kompetensi sesuai yang direkomendasikan Standards for Science Teacher Preparation (NSTA, 2003) dan memenuhi Permendiknas, No. 16 Tahun 2007, yaitu memiliki kompetensi interdisipliner bidang IPA.

Daftar Pustaka

American Assosiation for the Advancement of Science. 1993. Benchmarks for Science Literacy. Project 2061. New York: Oxford University Press.

Bruce Joyce & Masha Weil. 1996. Models of Teaching 5th Ed. United States of America: Allyn & bacon. A Simon & Schuster Company

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP Depdiknas.

Carribbean Examination Council. 2007. Integrated Science. Carribbean Certificate of Secondary Level Competence

Curriculum Development Center. 2002, Integrated Curriculum for Secondary School (Curriculum Specification. Science Form 2. Ministry of Education Malaysia

NSTA. 1988. Standards for Science Teacher Preparation

NSTA. 2003. Standards for Science Teacher Preparation. Revised 2003

(17)

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 tentang Guru

Zajkov, O. et. al. 2001. Secondary School Student’s Conceptual and Conventional Knowledge of Mechanics and Some Socioeconomic Parameters. Faculty of Natural Sciences and Mathematics, Macedonia, 15 halaman. Tersedia; zoliver@iunona.ukim.edu.mk. [21 Januari 2008]

---. 2004. Standar-standar Guru Pemula untuk SMP/MTs. Jakarta: Dirjen DIKTI. Departemen Pendidikan Nasional.

---. 2006. Pengembangan Kurikulum Program Studi S1. Jakarta:

Departemen Pendidikan nasional. Direktorat jenderal pendidikan Tinggi. Direktorat Ketenagaan.

---.2007. Kurikulum 2002 FMIPA . Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Yogyakarta

---. 2007. Panduan Penyusunan KTSP Lengkap. Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Lampiran

DAFTAR MATA KULIAH PRASARAT IPA TERINTEGRASI ASPEK MATERI DAN PEDAGOGI BESERTA REVISINYA

No

Semester I

Materi Pedagogi

Kurikulum Lama

(2007) Kurikulum Baru (2010) Kurikulum Lama(2007) Kurikulum Baru(2010)

1 (IPA 307/IPA 108)

Fisika Dasar (3/1)

(SSC 207/SSC 108) Fisika Dasar I (2/1)

(IPA 201/IPA 102) IPA Dasar (2/1)

(SSC 201/SSC 102)

IPA Dasar (2/1)

2 (IPA 303/IPA 104)

Biologi Dasar (3/1) (SSC 203/SSC 104)Biologi Dasar I (2/1)

3 (IPA 311/IPA 112)

Kimia Dasar (3/1)

(SSC 211/SSC 112) Kimia Dasar I (2/1)

Semester II 1

---(SSC 209/SSC 110) Fisika Dasar II (2/1)

---

---2 (SSC 205/SSC 106)

Biologi Dasar II (2/1)

3 (SSC 213/SSC 114)

Kimia Dasar II (2/1) Semester III

1 (IPA 321/IPA 122)

Ilmu Kebumian (3/1) (SSC 219/SSC 120)Ilmu Kebumian (2/1) (PIP 301/PIP 102)Pendidikan IPA (2/1)

(PSC 301/PSC 102)

(18)

(3/1)

2 (IPA 218/IPA 118)

IPA-1 (2/1) Pelaksanaan perkuliahan IPA terpisah per bidang

kajian fokus untuk konsep dasar IPA kelas VII SMP/MTs

(SSC 216/SSC 117) IPA-1 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan content IPA Terintegrasi fokus untuk kelas VII

SMP/MTs

(PIP 206/PIP 107)

Strategi dan

Manajemen

Pendidikan IPA (2/1) dihapus

Mata kuliah diganti nama IPA Terintegrasi dan Pembelajaran nya dan masuk Semester VI

3 (PIP 203/PIP 104)

Pengelolaan dan Teknik

Laboratorium (2/1) Sebelumnya berada di Semester VI

(PSC 203/PSC 104)

Pengelolaan dan Teknik Laboratorium (2/1) Semester IV 1 (IPA 225) Ilmu Lingkungan (2)

(SSC 223) Ilmu Lingkungan (2)

(PIP 308/PIP 109) Pengembangan Media

Pembelajaran IPA (3/1)

(PSC 208/PSC 109) Pengembangan

Media Pembelajaran IPA-I

(2/1)

2 (IPA 227/IPA 128)

Astronomi (2/1) (SSC 225/SSC 126)Astronomi (2/1)

3 (IPA 223/IPA 124)

IPA-2 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan IPA terpisah per bidang

kajian fokus untuk konsep dasar IPA kelas VIII SMP/MTs

(SSC 221/SSC 222) IPA-2 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan content IPA Terintegrasi fokus untuk kelas VIII

SMP/MTs

Semester V

1

(IPA 229/IPA 230) IPA-3 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan IPA terpisah per bidang kajian fokus untuk konsep dasar IPA kelas IX SMP/MTs

(SSC 227/SSC 228) IPA-3 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan content IPA Terintegrasi fokus untuk kelas VIII

SMP/MTs (PIP 307) Kajian dan Pengembangan Kurikulum Pend. IPA (3) (PSC 307) Kajian dan Pengembangan Kurikulum Pend. IPA (3) 2

--- (PSC 210/PSC 111) Pengembangan

Media Pembelajaran

IPA-II (2/1) Semester VI

1 (IPA )

IPA-4 (2/1) IPA Terintegrasi dan(PSC 305/PSC 106) Pembelajaran nya (3/1)

---

---Semester VII

1 (IPA )

(19)

Gambar

Tabel 1. Jenis Program integrated science dan Daftar Mata Kuliah Prasyarat
Tabel 1. Jenis Program integrated science dan Daftar Mata Kuliah Prasyarat
Tabel 2. Topik-topik dan sub Topik-sub Topik Standar Materi IPA SMP
Tabel 3. Karakteristik atau Persamaan dan Perbedaan Setiap Program IPA

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan PCK ( Pedagogical Content Knowledge ) merupakan kemampuan yang secara tidak sadar sudah dimiliki oleh setiap pendidik sebab PCK ( Pedagogical Content Knowledge )

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Model Penyiapan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Calon Guru untuk Meningkatkan Kemampuan Merancang dan Mengimplementasikan Pengajaran Fisika.. Universitas Pendidikan Indonesia

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Guru Peserta Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (Mgmp) Ipa Di Kota Sumedang.. Universitas Pendidikan Indonesia

Program pembekalan kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Bioteknologi (P2CKBiotek) bagi calon guru Biologi yang telah dilakukan dalam penelitian ini disarankan untuk

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren.. Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) calon guru biologi yang mengikuti program pendidikan guru melalui