• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

S U R A T E D A R A N Kepada

SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

Sehubungan dengan telah diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005 tentang Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4516), perlu diatur mengenai jadwal penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dalam Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut.

I. JADWAL SKNBI A. Kliring Kredit

1. Penyelenggara Kliring Nasional (PKN) menetapkan jadwal Kliring Kredit yang berlaku secara nasional untuk kegiatan sebagai berikut:

a. Kliring Kredit Siklus Pertama

1) penyediaan pendanaan awal (prefund);

2) pengiriman Data Keuangan Elektronik (DKE) Kredit ke Sistem Sentral Kliring (SSK);

3) penyediaan informasi awal hasil Kliring Kredit secara nasional;

4) penambahan pendanaan awal (prefund); dan

(2)

5) Penyelesaian Akhir hasil Kliring Kredit secara nasional.

b. Kliring Kredit Siklus Kedua

1) pengiriman DKE Kredit ke SSK;

2) penyediaan informasi awal hasil Kliring Kredit secara nasional;

3) penambahan pendanaan awal (prefund); dan

4) Penyelesaian Akhir hasil Kliring Kredit secara nasional.

2. Penyelenggara Kliring Lokal (PKL) menetapkan jadwal penyampaian media rekam data elektronis yang berisi rekaman DKE Kredit bagi Peserta yang penyampaian DKE Kreditnya dilakukan melalui PKL untuk diteruskan ke SSK.

3. Dalam menetapkan jadwal penyampaian media rekam data elektronis dari Peserta kepada PKL sebagaimana dimaksud pada angka 2, PKL harus memperhatikan batas waktu pengiriman DKE Kredit ke SSK sebagaimana dimaksud pada butir 1.a.2) dan 1.b.1).

B. Kliring Debet

1. Jadwal Kliring Debet yang Ditetapkan oleh PKN

PKN menetapkan jadwal Kliring Debet yang berlaku secara nasional untuk kegiatan sebagai berikut:

a. penyediaan pendanaan awal (prefund);

b. pengiriman data transaksi dan hasil perhitungan Kliring Debet oleh PKL dari Komputer Penyelenggara Kliring (KPK) ke SSK sebagai berikut :

1) DKE Debet Kliring penyerahan; 2) DKE Debet Kliring pengembalian; 3) Bilyet Saldo Kliring penyerahan lokal;

(3)

4) Bilyet Saldo Kliring pengembalian lokal; dan 5) Bilyet Saldo Kliring Debet lokal;

c. penyediaan informasi awal hasil Kliring Debet secara nasional;

d. penambahan pendanaan awal (prefund); dan

e. Penyelesaian Akhir hasil Kliring Debet secara nasional. 2. Jadwal Kliring Debet yang Ditetapkan oleh PKL

PKL menetapkan jadwal Kliring Debet yang berlaku secara lokal untuk kegiatan sebagai berikut:

a. Kliring Penyerahan

1) penyampaian DKE Debet penyerahan dari Peserta kepada PKL;

2) penyampaian Warkat Debet penyerahan dari Peserta kepada PKL atau kepada Peserta lainnya; dan

3) distribusi laporan Kliring penyerahan oleh PKL kepada Peserta.

b. Kliring Pengembalian

1) penyampaian DKE Debet pengembalian dari Peserta kepada PKL;

2) penyampaian Warkat Debet pengembalian dari Peserta kepada PKL atau kepada Peserta lainnya; dan 3) distribusi laporan Kliring pengembalian oleh PKL

kepada Peserta.

3. Penetapan Jadwal Kliring Debet Secara Lokal Oleh PKL

a. Penetapan jadwal Kliring Debet secara lokal oleh PKL untuk kegiatan sebagaimana dimaksud pada angka 2 harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(4)

mempunyai waktu yang cukup untuk mengumumkan kepada Peserta di Wilayah Kliring yang bersangkutan apabila terdapat Bank yang tidak ikut SKNBI karena tidak memenuhi ketentuan mengenai penyediaan pendanaan awal (prefund).

2) Batas akhir pengiriman Bilyet Saldo Kliring Debet dari KPK ke SSK yang ditetapkan oleh PKN.

b. Penetapan jadwal Kliring Debet di suatu Wilayah Kliring oleh PKL untuk pertama kali dan perubahannya harus memperoleh persetujuan dari PKN, dengan tata cara sebagai berikut:

1) PKL menyampaikan usulan secara tertulis kepada PKN mengenai rencana jadwal Kliring Debet di Wilayah Kliring yang bersangkutan untuk kegiatan-kegiatan sebagaimana dimaksud pada angka 2; dan 2) Dalam hal PKN menyetujui rencana jadwal Kliring

Debet sebagaimana dimaksud pada angka 1), PKN memberikan persetujuan secara tertulis.

c. PKL memberitahukan kepada seluruh Peserta di Wilayah Kliring yang bersangkutan mengenai jadwal penyelenggaraan SKNBI atau perubahannya yang telah disetujui oleh PKN melalui pengumuman dengan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Surat Edaran ini.

C. Rincian jadwal Kliring Kredit dan Kliring Debet yang berlaku secara nasional sebagaimana dimaksud pada huruf A dan butir B.1. sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 Surat Edaran ini.

(5)

II. KETENTUAN PERALIHAN

A. Pada saat implementasi SKNBI untuk pertama kali di Wilayah Kliring Jakarta, jadwal yang terkait dengan kegiatan penyediaan dan penambahan pendanaan awal (prefund) sebagaimana dimaksud pada butir I.A.1 dan butir I.B.1. tidak berlaku.

B. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf A berlaku paling lama 3 (tiga) bulan sejak SKNBI diimplementasikan di Wilayah Kliring Jakarta.

C. PKN mengumumkan mengenai pemberlakuan penyediaan pendanaan awal (prefund) dan penambahan pendanaan awal (prefund) sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf B.

D. Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini, ketentuan dalam

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 4/12/DASP tanggal 24 September 2002 perihal Jadwal Kliring dan Tanggal Valuta

Penyelesaian Akhir, Sistem Penyelenggaraan Kliring Lokal serta Jenis dan Batasan Nominal Warkat dan Data Keuangan Elektronik tetap berlaku untuk Wilayah Kliring yang belum mengimplementasikan SKNBI sampai Wilayah Kliring tersebut mengimplementasikan SKNBI.

III. PENUTUP

Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini, ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 4/12/DASP tanggal 24 September 2002 perihal Jadwal Kliring dan Tanggal Valuta Penyelesaian Akhir, Sistem Penyelenggaraan Kliring Lokal serta Jenis dan Batasan Nominal Warkat dan Data Keuangan Elektronik dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Ketentuan dalam Surat Edaran ini dilaksanakan sejak tanggal implementasi SKNBI di Wilayah Kliring yang bersangkutan sesuai dengan pengumuman Bank Indonesia.

(6)

Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 22 Juli 2005.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Demikian agar maklum.

BANK INDONESIA,

MOHAMAD ISHAK DIREKTUR AKUNTING DAN

SISTEM PEMBAYARAN

Referensi

Dokumen terkait

Apabila setiap Kalurahan sudah dapat membuat jaringan demikian niscaya warisan budaya yang berada disetiap Kalurahan dapat terselamatkan.Tahl:!pan berikutnya kelompok

Maka dari itu, peneliti bisa melakukan kegiatan interview , observasi atau teknik lain pada waktu yang berbeda guna mendapatkan informasi yang lebih kredibel

08 02 01 02 003, Mahasiswa Program Studi Muamalah Jurusan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Qaimuddin Kendari, telah diuji dan dipertahankan dalam ujian

Latar Belakang www.themegallery.com PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN PENUTUP

disimpulkan oleh IBM, Big data adalah data yang memiliki scope informasi yang sangat besar, model informasi yang real-time, memiliki volume yang besar, dan berasalkan social media

From the observation data (Observation sheet, see appendix 2) and the discussion held in the classsroom with the students, researcher found some students’ problems in cycle 1, as

1) Diharapkan menambah pengetahuan dan referensi tentang teori kebisingan dan kelelahan terutama tentang hubungan kebisingan dengan kelelahan tenaga kerja shift pagi

Billy delivers the command using bald on record strategy because at the time Carl insists his son, Jody, to go with him but Jody does not want to go with his father and it makes