• Tidak ada hasil yang ditemukan

2015 09 AS IPF BPOM1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2015 09 AS IPF BPOM1"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Daya Saing Industri Indonesia

di Tengah Gempuran Liberalisasi Perdagangan

oleh: Ariana Susanti

(2)

ABAD 21

Dunia

mengalami

(3)
(4)
(5)

Jumlah penduduk dunia akan

berjumlah 9.7 miliar di tahun 2050

Penduduk Dunia 7,162 miliar

Asia 4,216 miliar

Asia Tenggara 602 juta

(6)
(7)

Populasi Negara Asean

10 Timor Leste 1,201,542 11 Vietnam 93,421,835

TOTAL 637,714,265

source: World Statistics update by Sept 24, 2014

Indonesia – negara ke 4 terbesar di dunia

– negara ke 1 terbesar di Asean

(8)

Integrasi ke ekonomi global > pasar & basis produksi tunggal

(9)

PELUANG, TANTANGAN, DAN RISIKO

BAGI INDONESIA DENGAN ADANYA

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Siapkah kita menghadapi persaingan di

akhir tahun 2015 ini?

(10)

PELUANG, TANTANGAN & RESIKO - MEA

Arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan tenaga ahli menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan ini

Perlu kebijakan meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), Taxation, dan E-Commerce.

Investasi : masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat

menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah ke pasar dunia.

Tantangan: permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan -

competition risk akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia

(11)
(12)
(13)

The Development of

Packaging Industry

2,5

3,9

5,95

2005 2009 2014

Market size dalam US$ miliar

AAGR = 12%

AAGR = 8%

(14)
(15)
(16)
(17)

PERMASALAHAN

Industri merupakan kegiatan usaha yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena banyak menyerap tenaga kerja, memberikan nilai tambah bagi sumber daya alam Indonesia yang melimpah dari kekayaan hasil laut nusantara; hasil kesuburan tanah pertanian, kebun, dan hutan khatulistiwa yang luas; dan beragam hasil tambang di bumi pertiwi; yang semuanya menjadi barang kebutuhan masyarakat dan sebagian dijual ke luar negeri.

• Namun berbagai gejolak ekonomi global dan kawasan sejak terjadinya krisis moneter tahun 1997/1998 berlanjut dengan krisis keuangan global tahun 2008 yang berpengaruh pada kelesuan ekonomi dunia yang sampai sekarang belum begitu pulih, serta diperpuruk dengan ketidakdisiplinan kita dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan, keterlambatan dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berintegritas, dan ketidakhati-hatian kita dalam memilih mitra modal dan teknologi, telah membuat industri nasional tidak berkembang dan cenderung terus menurun perannya terhadap pertumbuhan ekonomi kita.

(18)

PERMASALAHAN

• Meningkatnya ketergantungan industri kita terhadap impor baik karena ketertinggalan dalam infrastruktur, listrik, dan ketidakjelasan status ketersediaan lahan maupun belum terbangunnya konektivitas yang menghubungkan sumber-sumber daya secara efisien, membuat industri nasional tidak optimal dalam memproduksi barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dan barang-barang world class di pasar ekspor.

RESPON KEBIJAKAN

• Dalam kebijakan deregulasi ini, Pemerintah memangkas beban regulasi dan birokrasi

untuk memperkuat fungsi koperasi sebagai lembaga ekonomi, dan meningkatkan peran usaha mikro kecil dan menengah dalam berbagai kegiatan ekonomi masyarakat serta menangkap peluang-peluang baru dalam kerjasama ekonomi kawasan.

• Mengeluarkan serangkaian peraturan-peraturan yang memperkuat kelembagaan koperasi di daerah, memperluas kepemilikan dan permodalan, pengembangan kerjasama usaha, pembiayaan syariah, serta peningkatan kapasitas dan kredibilitas.

(19)

PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

RESPON KEBIJAKAN

• Selain itu Pemerintah mengeluarkan peraturan yang menyediakan fasilitas

kemudahan impor bagi koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah untuk mengembangkan produk-produk tujuan ekspor.

MANFAAT

• Dengan rasionalisasi kebijakan ini koperasi dan usaha mikro kecil menengah mampu berkembang secara luas di semua daerah untuk memproduksi

barang-barang kebutuhan masyarakat dan ekspor termasuk produk-produk ekonomi kreatif yang menjadi karakter produk hasil usaha koperasi dan usaha mikro kecil dan menegah.

(20)

PERMASALAHAN

• Sejak dahulu porsi peranan perdagangan kita baik volume perdagangan maupun ekspor dan impor tidak lebih dari satu persen nilai perdagangan dunia, bahkan sampai saat ini Indonesia belum banyak mensuplai jenis produk yang dikonsumsi dunia.

• Komposisi produk-produk ekspor kita masih berkisar pada produk-produk primer dan yang bernilai tambah rendah. Sebaliknya produk-produk yang kita impor terus berkembang baik jenis, volume maupun kecanggihan teknologinya.

• Beban regulasi dan birokrasi menjadi kendala utama efisiensi perdagangan dalam memenuhi kebutuhan industri, konsumsi, dan ekspor.

(21)

PERMASALAHAN

• Untuk ekspor saja terdapat 53 peraturan yang mencakup 2.278 jenis barang. Sedangkan untuk impor terdapat 79 peraturan yang mengatur 11.534 jenis barang sehingga sangat besar intervensi regulasi dan birokrasi dalam kelancaran perdagangan.

• Begitu banyak identitas sebagai pelaku ekspor maupun impor serta begitu beragam perizinan, rekomendasi, pemeriksaan, dan persyaratan dokumen yang diwajibkan untuk melakukan kegiatan ekspor impor.

• Jadi kemampuan bersaing di pasar global bukan semata dari faktor eksternal dan kapasitas sumber daya manusia, melainkan beban regulasi dan birokrasi yang memperlambat perebutan peluang bisnis.

(22)

RESPON KEBIJAKAN

• Dalam kebijakan deregulasi ini Pemerintah memangkas peraturan, menyederhanakan berbagai perizinan, dan mengurangi persyaratan yang tidak relevan, serta menghilangkan pemeriksaan yang tidak diperlukan, yang selama ini ditetapkan oleh 15 kementerian / lembaga atau 18 unit penerbit perizinan.

• Tentu deregulasi ini tidak berhenti karena masih akan terus berlanjut sampai ke peraturan dan perizinan tingkat daerah.

• Untuk meningkatkan efisiensi birokrasi dalam pelayanan perizinan telah diperkuat sistem Indonesia National Single Window (INSW) suatu pelayanan loket elektronik tunggal dalam penyelesaian proses ekspor impor, yang menerapkan prinsip single submission, single processing, dan single

synchronous decision making yang juga akan berlaku dalam kegiatan ekspor

impor di kawasan ASEAN.

(23)

MANFAAT

• Kelancaran perdagangan yang ditimbulkan dari pelaksanaan kebijakan deregulasi ini tentu akan memperlancar distribusi barang di seluruh Indonesia serta meningkatkan daya saing industri dan ekspor.

• Efisiensi supply chain akan menyelesaikan kelangkaan barang di berbagai daerah, menurunkan disparitas harga barang, dan menurunkan inflasi serta akan membuka peluang kerja yang lebih banyak.

(24)

PEMBAHASAN :

PERATURAN KA BADAN POM NO. 16 TAHUN 2014

TENTANG

PENGAWASAN KEMASAN PANGAN

(25)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Program

18 Guru pamong yang ditunjuk untuk membimbing praktikan selama melaksanakan PPL 1 di SMK Teuku Umar Semarang adalah guru mata pelajaran bahasa Jawa yang

Berdasarkan dari hasil analisis, penulis mengambil kesimpulan bahwa dibutuhkan media edukasi berupa buku untuk anak-anak dan orang tua yang dapat memberikan

Hubungan antara lingkungan kerja (X3) dengan produktivitas kerja (Y), dari hasil penelitian yang telah dilakukan secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi

1) Ketika Islam datang ke Spanyol, komposisi masyarakat yang ada dinegeri itu cukup heterogen yang terdiri dari orang Arab, orang Arab-Spanyol, orang Afrika Utara, dan orang

√ 18 Merokok dapat merusak lapisan pelindung lambung, orang yang merokok lebih sensitif terhadap gastritis √ 19 Penderita gastritis tidak perlu mengkonsumsi antasida. √

Sedangkan untuk data-data penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu jumlah penduduk usia sekolah, data siswa sekolah, data lokasi sekolah, daya tampung sekolah,

Bagian ini berisi identifikasi dari nama, nomor dan versi (jika ada atau jika sudah ada), dari item perangkat lunak (misalnya sistem operasi, kompilator, perangkat komunikasi, paket