Pengantar Keuangan
Perusahaan dan Daerah
1. Regional Planning
• Profil daerah
• Profil Stakeholder
• Neraca & APBD Daerah
• Potensi daerah secara makro • Kondisi daerah dan prediksi
perkembangannya di masa depan
2. Public Finance
• Cakupan: wilayah, piramida penduduk, kelas ekonomi. • Prioritas daerah/ penddk:
bagian mana yang akan diprioritaskan?
• Gener al Welfar e Economic
3. Pr insip Financial M gt
• Pengelolaan keuangan daerah
• Sasaran yang akan dicapai: jangka pendek vs jangka panjang.
Potensi & Substansi
1. Political D ecision M aking Pr ocess:
• Proses ketentuan penetapan anggaran daerah: M ekanisme APBD berdasarkan UU
Keuangan Daerah
• Desentralisasi Manajemen Keuangan Daerah
• Cost & Benefit Analysis • Sumber pemasukan dan
pengeluaran • Pajak
2. Evaluasi/ Penilaian K iner ja K euangan D aer ah:
• Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
• Penggunaan berbagai ukuran rasio keuangan
Analisis & kecakapan
Pentingnya M engetahui Kondisi Saat I ni dan
Potensi M asa Depan
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam
M emudahkan pemerintah dalam membuat
kebijakan yang tepat untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
M emudahkan pengelolaan sumber dana yang
dimiliki untuk mendanai program-program
Proyeksi Perubahan Struktur Penduduk I ndonesia
dan M asalah Kesejahteraan
•Dari 2005 – 2025 akan terjadi perubahan struktur demograpi Indonesia
•Perubahan tsb sangat mempengaruhi kesejahteraan rakyat: tk pendapatan, kesehatan, pertumbuhan kemakmuran, beban ekonomi per keluarga dsb. •Sistim jaminan soaial, kesehatan dan pensiun menjadi isu penting dlm perencanaan keuangan
Luas Provinsi Aceh Tahun 2009
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase
1 Perkampungan 117,589 2.05%
2 Industri 3,928 0.07%
3 Pertambangan 115,049 2.01%
4 Persawahan 311,872 5.44%
5 Pertanian tanah kering dan semusim 137,672 2.40%
6 Kebun 305,599 5.33%
7 Perkebunan
- Perkebunan besar 691,102 12.05%
- Perkebunan kecil 51,472 0.90%
Padang 229,726 4.00%
8 Hutan 3,523,817 61.43%
9 Perairan Darat 204,292 3.56%
10 Tanah Terbuka 44,439 0.77%
11 Lainnya - 0.00%
Total 5,736,557 100%
Kepadatan Penduduk Per Kabupaten-Kota
(Jiwa/ Km
2)
N o K ab u paten/Ko ta 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Penduduk M enurut Kelompok Umur di Propinsi
Aceh (dalam 000)
Kelompok Umur 2006 2007 2008 2009
0 – 4 433,6 444,0 453,4 461,8
65 + 166,4 173,0 179,3 184,3
Jumlah Angkatan Kerja (dalam 000)
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
1998 1.019,6 611,7 1.631,3
1999 1.045,0 635,4 1.680,4
2000 1.071,2 660,1 1.731,3
2001 1.124,7 693,1 1.817,8
2002 1.101,0 727,0 1.828,0
2003 1.335,0 866,9 2.201,9
2004 1.074,1 544,9 1.619,0
2005 1.081,7 680,5 1.762,2
2006 1.125,6 687,9 1.813,5
2007 1.121,0 621,2 1.742,2
2008 1.153,5 639,9 1.793,4
Persentase Penduduk Buta H uruf
2008 2009 2008 2009 2008 2009
10-14 0.56 0.12 0.96 0.21 1.52 0.19
15-19 0.52 0 0.24 0 0.76 0
20-24 0.22 0.02 0.41 0.3 0.63 0.21 25-29 0.45 0.09 1.05 0.99 1.5 0.71 30-34 0.55 0.22 1.18 1.62 1.73 1.21 35-39 0.77 0.43 1.86 1.88 2.63 1.46 40-44 1.15 0.43 6.05 3.74 7.2 2.68 45-49 1.38 1.29 3.18 7.44 4.56 5.41 50-54 3.9 1.94 6.2 9.6 10.1 7.27 55-59 3.58 4.36 13.59 11.92 17.17 9.66 60-64 4.62 6.57 17.35 14.14 21.97 12.1 65+ 12.52 6.62 30.4 26.2 42.92 21.67
Perkotaan Pedesaan Perkotaan+Pedesaan
Tujuan Pembangunan Jangka Panjang
Berdasarkan data-data yang mencerminkan kondisi NAD saat ini, harus ditetapkan tujuan jangka
panjang yang menjadi target dari pemerintah
daerah.
Tujuan jangka panjang dapat mengacu pada
M illenium Development Goal (MDG):
Ditetapkan pada KTT Millenium PBB bulan September 2000 dimana 189 negara anggota PBB sepakat untuk mengadopsi Deklarasi Millenium yang melahirkan MDG
M illenium Development Goal
1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelapar an
Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya di bawah $1 per hari menjadi setengahnya pada 2015
Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990 – 2015
2. Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua
M emastikan pada 2015 semua anak-anak dimanapun dapat
menyelesaikan pendidikan dasar
3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan
Perempuan
Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada 2005 dan disemua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015
4. Menurunkan Angka Kematian Anak
M illenium Development Goal
5. Meningkatkan Kesehatan I bu
M engurangi rasio kematian ibu hingga 75% dalam proses melahirkan pada tahun 2015
6. Memerangi HI V/ AI DS, Malaria, dan Penyakit Menular lainnya
M enghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HI V/ AI DS dan gejala malaria dan penyakit berat lainnya pada tahun 2015
7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
M engintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta merehabilitasi sumber daya lingkungan yang hilang
Pada tahun 2015 mendat ang diharapkan jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang layak dikonsumsi berkurang setengahnya
M DG Dalam Konteks Lokal
M DG merupakan tujuan yang juga bisa diterapkan untuk tingkat lokal (pemerintah daerah)
Empat hal yang harus dipertimbangkan pada proses penerapan M DG dalam konteks lokal:
Pemahaman ulang terhadap rincian MDG: terutama kaitannya dengan kondisi lokal daerah
Penyusunan rencana str ategik untuk mencapai MDG Penyediaan sumber daya untuk mencapai MDG
M DG Dalam Konteks Lokal (lanjutan)
Advocacy and Lear ning
M D G-Based Str ategic Planning
Resour ces for the M D Gs M anaging and
M onitor ing I m plem en tation
Under lying Pr inciples for localizing the MDGs:
Process is owned and led by the community
Key drivers most prominently the political will for achieving the goals are translated into actionable interventions
Space and opportunities for civil society’s organizations and the private sector engagement is available and supported
The needs (that the goals represent) are defined and prioritized by the community
Assessments are qualitative as well as quantitative Mainstreaming issues of gender, human rights and social inclusion is essential if we are to achieve equity and equality
All stakeholders are involved Partnerships are actively sought
H ambatan Pencapaian M DG
Biaya yang besar dibutuhkan untuk mencapai semua tujuan M DG dalam waktu yang telah ditargetkan
Di tingkat nasional, penerapan M DG terkendala oleh adanya kewajiban pelunasan hutang yang harus segera dipenuhi oleh pemerintah dengan jumlah berkisar Rp 97.7 Triliun (2009) hingga Rp 81.54 Triliun (2015)
Pemerintah Daerah dan Otonomi Daerah
Otonomi daerah semakin berkembang dari masa ke masa:
Kewenangan pemerintah
Kewenangan pengaturan sumber daya keuangan (pos-pos pemasukan publik dan sumber-sumbernya)
Key Rating Factor s
Economy
Keuangan
Hutang
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi kredibilitas pemerintah daerah:
Demografi
Pendapatan/ kekayaan
Penilaian Properti
Pajak Taxpayer Base- residential/ commercial/ second homes. etc.
Lapangan pekerjaan
Financial Performance and Flexibility
Sumber pendanaan diversifikasi pendapatan dan
stabilitas
Financial flexibility pendapatan and beban
Tingkat cadangan
Arus kas / likuiditas / investasi
Dasar pajak/ tingkat pajak
Persyaratan konstitusi/ legislatif
Kondisi H utang
Debt ratios
Overlapping debt burden
Balancing growth pressures and debt issues
Ongoing maintenance
Pension, OPEB, and contingent obligations
Peran Penting Manajemen Pemerintah
• Faktor ekonomi bisa jadi merupakan dasar yang
menentukan fondasi dari kualitas kredit, namun
• Kebanyakan kasus dow ngr ades sangat berkaitan dengan
kemampuan manajerial
• Peningkatan rating juga bermula dari keputusan
manajemen yang baik
• Komponen faktor manajemen yang dinilai: Management
factors we have observed influencing financial performance include finance staff competency, ability and willingness to execute strategies, management/ governance relationships, staff turnover, and the extent to which policies and
procedures exist.
• The financial management assessment focuses on a small
Penilaian M anajemen Keuangan
1. Revenue and expenditure
assumptions
2. Budget amendments and updates
3. Long term financial planning
4. Long term capital planning
5. Investment management policies
6. Debt management policies
7. Reserve and liquidity policies
“Str ong” or
“Standar d” or