• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TE 0900737 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TE 0900737 Chapter3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PROTOTIPE PENGHASIL

ENERGI LISTRIK BERBAHAN DASAR PIEZOELEKTRIK

A. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan prototipe ini adalah

metode Eksperimen. Dengan metode ini penulis terus mengembangkan berbagai

riset yang telah dilakukan baik itu ketercapaian hasil maupun yang belum

berhasil. Sehingga dari pengembangan-pengembangan yang telah dilakukan

dihasilkan sebuah produk berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan tentunya

masih bisa dikembangkan untuk penyempurnaan selanjutnya.

Adapun tahapan kegiatan yang telah dilakukan yaitu berdasarkan

flowchart pada gambar 3.1.

Mulai Perencanaan Pembuatan Pembuatan Prototipe Pengujian Prototipe Menghasilkan listrik Pembuatan Rectifier Penyempurnaan Alat Menghasilkan Tegangan DC

Selesai Ya

Ya Tidak

Tidak

(2)

B. Perancangan dan Pembuatan Alat

1. Perencanaan Pembuatan Prototipe

Perencanaan pembuatan prototipe meliputi berbagai persiapan yang

dilakukan, seperti perancangan desain, pengumpulan komponen yang diperlukan

dan persiapan alat-alat yang diperlukan. Menurut jurnal Storage Capacitor

Properties and Their Effecton Energy Harvester Performance oleh Ravodan

Faltus, dkk, piezoelektrik menghasilkan output tegangan AC, sehingga

dibutuhkan suatu rectifier untuk dapat menyimpan energi listrik yang dihasilkan

dalam baterai.

Gambar 3.2. Rancangan Pembuatan Prototipe

2. Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototipe ini dimulai dengan pembuatan desain untuk pijakan

kaki yang akan memberikan tekanan pada piezoelektrik seperti pada gambar 3.3.

Gambar 3.3. Pembuatan Pijakan Kaki

Setelah pijakan kaki dibuat, kemudian piezoelektrik di rangkai secara

paralel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Dalam prototipe ini, terdapat 21

keping piezoelektrik yang dirangkai secara paralel. Meskipun satu keping

piezoelektrik ini menghasilkan tegangan yang cukup besar yaitu sampai ≈ 5 VAC,

tetapi arus listrik yang dihasilkan masih sangat kecil, berkisar 5 µA, sehingga

Energy Source Rectifier Energy

Storage

(3)

ketika rangkaian di paralelkan (sesuai persamaan 2.12) maka arus akan naik 21

kalinya menjadi ≈ 105 µA. Sedangkan tegangannya tetap sama yaitu ≈ 5 VAC.

Gambar 3.4. Pemasangan Piezoelektrik Secara Paralel

Untuk mengetahui bahwa piezolektrik sudah benar-benar terangkai dan

terhubung paralel serta tidak ada masalah, maka dilakukan pengujian hubungan

singkat (short circuit) dengan menggunakan avometer seperti terlihat pada gambar

3.5.

Gambar 3.5. Pengujian Hubungan Singkat (Short Circuit)

(4)

Dalam tahap ini dilakukan pengujian terhadap prototipe yang dibuat

untuk mengetahui berapa arus dan tegangan keluaran yang dihasilkan. Selain itu

juga dilakukan pengujian terhadap keluaran tegangan yang dihasilkan dengan

menggunakan osciloskop untuk mengetahui jenis tegangan keluarannya, apakah

tegangan AC atau DC.

Gambar 3.6. Pengujian dengan

Osciloskop

Gambar 3.7. Pengujian dengan

Avometer

Dari hasil pengujian ini di dapatkan bahwa piezoelektrik ini

menghasilkan tegangan AC dan prototipe menghasilkan tegangan ≈ 5 VAC

bahkan dapat lebih dari itu, sedangkan arusnya hanya berkisar ≈ 0,1 mA.

4. Pembuatan Rectifier

Karena piezoelektrik akan dapat menghasilkan listrik dari tekanan yang

berupa hentakan, sehingga untuk keperluan pembebanan yang lebih besar dan

pengembangan lebih lanjut, energi listrik yang dihasilkan haruslah disimpan

terlebih dahulu dalam sebuah baterai. Energi listrik yang disimpan dalam sebuah

baterai berupa DC, sedangkan energi listrik yang dihasilkan oleh piezolektrik

berupa AC, sehingga diperlukan sebuah rectifier untuk mengubah tegangan AC

(5)

Gambar 3.8. Rangkaian Rectifier

Gambar 3.9. Simulasi Full Wave Rectifier

Setelah melakukan simulasi, dibuatlah rangkaian fullwave rectifier

sederhana, terdiri dari 4 buah dioda yang dihubung bridge dan 1 buah kapasitor.

Gambar 3.10. Fullwave Rectifier dan Keluaran Hasil Tegangan

Setelah fullwave rectifier selesai dibuat, dilakukan pengujian terhadap

rangkaian untuk mengetahui besarnya tegangan yang dihasilkan. Dari pengujian

ini didapatkan tegangan DC dengan output sebesar ≈ 6 VDC.

5. Penyempurnaan alat

Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan terhadap alat yang dibuat

seperti merapihkan desain prototipe untuk mencegah rusaknya piezoelektrik

ketika terjadi hentakan, memeriksa kembali solderan pada komponen

(6)

Gambar 3.11. Peryempurnaan Alat

(7)

Gambar

Gambar 3.1. Flowchart Pelaksanaan Penelitian
Gambar 3.2. Rancangan Pembuatan Prototipe
Gambar 3.5. Pengujian Hubungan Singkat (Short Circuit)
Gambar 3.7. Pengujian dengan
+4

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP SWITCHING INTENTION PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK.. (Survei pada Anggota HIPMI Perguruan

(2) Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LPP Radio Butta Salewangang Kabupaten Maros mempunyai fungsi sebagai media informasi bidang

The lowfat product from supplier B had a poorer acceptability mean than the standard from the same supplier, although the mean was higher than the other two low fat products,

kelas III SDLB-B di SLBN-B Garut. Tujuan Penelitian Secara Khusus.. 1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran BKPBI bagi anak. tunarungu kelas III SDLB-B di SLBN-B Garut.

Sebagaimana tahun 2015 pembukaan diawali dengan penyelenggaraan Rakor Pangan Terpadu dengan mengambil tema “Melalui Sinkronisasi Kita Tingkatkan Kemandirian Pangan

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena segala berkat dan anugerahNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk

Just as she'd finished pulling on her jeans, tucking in the brightly coloured blouse, Tricia popped her head around the door.. I've just been talking to

Untuk meningkatkan kualitas SDM pelaksana proyek, sebagian staf kantor pusat sudah mendapat pelatihan beberapa kali dari Grameen Trust, Grameen Bank dan CTS (CASHPOR Technical