• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI STOP BULLYING MENGGUNAKAN METODE DENGAN TEKNIK STOP MOTION NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI STOP BULLYING MENGGUNAKAN METODE DENGAN TEKNIK STOP MOTION NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI “STOP BULLYING” MENGGUNAKAN METODE DENGAN

TEKNIK STOP MOTION

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh Faris Nurrahman

10.11.4086

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2016

(2)
(3)

1

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI “STOP BULLYING” MENGGUNAKAN

METODE DENGAN TEKNIK STOP MOTION

Faris Nurrahman

)

, Tonny Hidayat

)

,

1), 2)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281

Email : faris.nurrahman@students.amikom.ac.id1), tonny_hank@amikom.ac.id2)

ABSTRAK - Bullying has a serious impacts that cause negative effect for the victim which can lead to mental disorders, crime and death. It could threaten their future as the future of this nation.

Therefore, the presence of this media sosialization is expected to add stop bullying awareness about the dangers of bullying and that all parties should be able to appreciate each other.

Keyword :Bullying, Stopmotion,Sosialisasi, 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Tindakan Bullying memiliki dampak serius yang dapat mempengaruhi kondisi psikis dari si korban dan menimbulkan dampak yang buruk bagi perkembangan jiwa mereka, oleh karena itu perlunya tindakan tegas dari pemerintah dalam menangani masalah bullying ini. Dampak Negatif yang muncul akibat tindakan Bullying ini dapat berakibat fatal bagi si korban, segala hal negatif baik gangguan jiwa, tindakan kriminal hingga berujung maut bisa terjadi bila tak segera di hentikan. Kebanyakan kejadian ini dialami oleh generasi-generasi muda bangsa ini, dan hal ini bisa mengancam masa depan mereka dan secara tidak langsung mengancam masa depan bangsa ini. Bullying memiliki dampak yang serius, sehingga perlu ditanggulangi[1].

Jadi penulis sendiri, memikirkan sebuah cara untuk membuat sebuah karya yang membahas mengenai permasalahan Bullying ini. Harapan penulis melalui media ini, orang akan menjadi sadar akan dampak negatif dari Bullying dan memiliki perhatian mengenai hal ini agar dapat saling menghargai satu dengan yang lain.

1.2 Rumusan Masalah

“Bagaimana membuat sebuah media sosialisasi yang mudah dipahami menggunakan teknik stop motion untuk memberikan informasi mengenai bullying serta memberikan wawasan kepada masyarakat agar dapat mengetahui pentingnya melakukan gerakan anti kekerasan”.

1.3 Tujuan Penelitian

Diharapkan media sosialisasi ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli tentang masalah bullying dan dari pihak orang tua pelaku juga bisa mengajari, memperingati serta memberikan pengertian bahwa tindakan Bullying adalah tindakan yang salah dan mengajarkan kepada mereka bahwa kita sebagai manusia memiliki derajat dan kemampuan yang sama, dan belajar menghargai sesama apapun kekurangan mereka

1.4 Metode Pengumpulan Data 1. Studi pustaka.

Mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan penelitian yang merupakan koleksi pribadi, perpustakaan dan tulisan dari internet.

2. Browsing.

Mencari data-data yang berhubungan dengan topik yang diangkat melalui internet

2. Landasan Teori 2.1 Multimedia

Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio dan gambar bergerak dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi[2]

2.2 Elemen Multimedia 1.Teks

Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah teks. Teks merupakan yang paling dekat dengan kita dan yang paling banyak kita lihat. Teks dapat berbentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa kita. Kebutuhan teks bergantung pada kegunaan aplikasi multimedia.

(4)

2.Grafik

Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang baru dan lebih berguna. Sering dikatakan bahwa sebuah gambar mampu menyampaikan seribu kata. Tapi itu hanya berlaku ketika kita bisa menampilkan gambar yang diinginkan saat kita memerlukannya

.

3.

Bunyi

Bunyi dalam PC multimedia, khususnya pada aplikasi bidang bisnis dan game sangat bermanfaat. PC multimedia tanpa bunyi hanya disebut unimedia, bukan multimedia

.

4.

Video

Video menyediakan sumberdaya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Ada empat macam video yang dapat digunakan sebagai objek dalam aplikasi multimedia: live video feeds, videotape, videodisc, dan digital video.

5.Animasi

Dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar. Ada sembilan macam, yaitu animasi sel, animasi frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi

vector, animasi karakter, animasi computational dan

morphing. sumber dan footnote

2.3 Pengertian Bullying

Bullying adalah bentuk – bentuk perilaku kekerasan

dimana terjadi pemaksaan secara psikologis ataupun fisik terhadap sesesorang atau sekelompok orang yang lebih “lemah” oleh seseorang atau sekelompok orang[3] 2.4 Pengertian Stopmotion

Pengertian stopmotion adalah animasi yang memanipulasi gambar agar suatu benda mati dapat bergerak sendiri dan tergantung dalam perhitungan

frame. Cara kerja stopmotion yaitu mengharuskan

animator mengubah scene secara fisik, memfoto satu per satu frame, mengubah scene lagi dan memfoto satu

frame lagi, dan seterusnya[4]

2.5 Tahap-Tahap Produksi 2.5.1 Tahap Pra Produksi

a. Analisis ide cerita

Sebelum membuat cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film. Hanya sebagai hiburan,

mengangkat fenomena, pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah menyampaikan pesan moral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film lebih terfokus, terarah dan sesuai. Jika tujuan telah ditentukan maka semua detail cerita dan pembuatan film akan terlihat dan lebih mudah.

b.Menyiapkan naskah skenario

Jika penulis naskah sulit mengarang suatu cerita, maka dapat mengambil cerita dari cerpen, novel ataupun film yang sudah ada dengan diberi adaptasi yang lain. Setelah naskah disusun maka perlu diadakan breakdown naskah.

Breakdown naskah dilakukan untuk mempelajari rincian

cerita yang akan dibuat film. c. Pembuatan Storyboard

Storyboard adalah representasi grafis dari bagaimana

video akan diceritakan shot by shot. Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah dipahami. Storyboard akan memperlihatkan setiap adegan / scene dalam beberapa angel kamera pada semua orang.

2.5.2 Tahap Produksi

a. Pembuatan Property dan Kostum Semuanya dibuat manual menggunakan tangan oleh seorang Property Maker untuk menghasilkan bentuk yang seperti seharusnya.Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit. Itu juga untuk mendapatkan bentuk yang tepat. b. Pembuatan Model dan Tokoh Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine atau silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk bahan bisa digunakan apa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion). Setiap bagian anggota tubuh dapat dilepas dan dipasang dan setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian tubuh yang sama untuk memudahkan perubahan ekspresi karakter.

c. Pengaturan Posisi Karakter/Obyek Stop Motion dibuat dengan menggerakkan karakter/obyek sedikit demi sedikit dan dilakukan pengambilan gambar pada setiap perubahan karakter/obyek tersebut. pada tahap ini harus sangat teliti dan sabar karena berpengaruh langsung pada hasil produksi animasi. Untuk mendapatkan hasil gerakan yang halus.

d.Pembuatan Background dapat dibuat secara sederhana atau kompleks sesuai keinginan. Background yang baik harus memperhatikan detail, termasuk perspektif dan lighting yang disesuaikan dengan situasi pada adegan yang diinginkan, Background merupakan lokasi dan seting dimana animasi itu dibuat.

(5)

3 2.5.3 Tahap Pasca Produksi

a. Proses Editing Video

Secara sederhana, proses editing merupakan usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan film menjadi lebih berguna dan enak ditonton. Dalam kegiatan ini seorang editor akan merekonstruksi potongan-potongan gambar yang diambil oleh juru kamera.

Gambar 1. Editing Video

b.Editing Audio

Setelah film selesai diproduksi maka kegiatan selanjutnya adalah memasukkan audio sebagai penyelaras dalam sebuah film, suara yang bisa membuat film menjadi lebih menyatu dan lebih bisa di nikmati oleh penikmat film ketika audio sudah pas untuk suatu gerakan dalam sebuah film. Jika ternyata terdapat kekurangan atau penyimpangan dari skenario maka dapat segera diperbaiki. Bagaimanapun juga editor juga manusia biasa yang pasti tidak lepas dari kelalaian. Maka kegiatan review ini sangat membantu tercapainya kesempurnaan hasil akhir suatu film.

c. Finishing Film

Setelah Editing Audio dan Video selesai dan siap untuk di lihat oleh penikmat film, perlu adanya finishing terakhir yaitu proses Rendering. Sebagai bukti hasil karya yang telah kita buat[5].

Gambar 2. Finishing Film 3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Analisis Masalah

Tahap ini menjelaskan masalah yang sedang dihadapi remaja saat ini, masalah yang dihadapi adalah materi video yang digunakan untuk sosialisasi Stop bullying ini yang bersumber dari pemerintah dari segi informasi bagus namun dari segi visual mungkin kurang merangsang daya tarik pemirsa.

3.2 Analisis Ide Cerita

Penulis berkeinginan untuk mengajak serta menyampaikan bahwa tindakan bullying adalah hal yang semestinya kita cegah dan tidak kita lakukan. Disetiap scene yang dibuat terkandung makna tersembunyi yang dapat diambil hikmah bagi penonton maupun penulis

.

3.2.1 Sinopsis

Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. dalam media sosialisasi ini yang bercerita tentang apa saja faktor penyebab terjadinya kasus bullying yang digambarkan dengan beberapa karakter yang muncul yang kemudian di tiap scene dijelaskan dengan contoh jenis bullying

3.2.2 Skenario

Pada stopmotion ini tidak ada dialog/percakapan yang dilafalkan oleh pemain atau pemeran. Dan lebih banyak menggunakan text dan bahasa tubuh untuk mewakili maksud cerita diringi alunan audio/musik.

3.2.3 Storyboard

Storyboard memberikan gambaran mengenai bagaimana

sebuah cerita berjalan dan mudah dipahami.

Gambar 3. Storyboard 3.2.4 Karakter

Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Setiap karakter memiliki kepribadian

(6)

yang berbeda. Dalam pembuatan bentuk karakter, harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh dalam sebuah film

Gambar 4. Karakter 3.2.5 Penentuan Lokasi

lokasi yang dipergunakan dalam pengambilan gambar hanya dilakukan pada satu lokasi guna mempermudah dan menghemat dana yang dikeluarkan. Lokasi yang digunakan adalah mini studio yang diletakan didalam sebuah ruangan.

3.2.6 Pengambilan gambar dilakukan dengan mengambil fot objek satu per satu dengan gerakan yang berbeda pada setiap framenya

Gambar 5. Pengambilan Gambar 3.3 Analisis Kebutuhan

Dari hasil analisis yang dilakukan, terdapat dua entitas yang berkaitan langsung dengan sistem dan dapat menggunakan sistem, yaitu perangkat lunak dan perangkat keras.

1. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan media sosialisasi ini adalah seperangkat komputer, kamera digital, whiteboard, spidol snowman dan penghapus.

2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dipergunakan dalam pembuatan media sosialisasi ini adalah Adobe Photoshop CS6 yang berfung sebagai editor gambar yang diambil, Adobe Premiere CS6 yang dipergunakan untuk melakukan compositing gambar dan editing video

sehingga dapat menghasilkan hasil akhir berupa film pendek.

3.3.1 Analisis Manfaat

Manfaat dalam hal ini berwujud dalam sebuah video pendek untuk media sosisalisasi yang didalamnya terkandung informasi penting bahaya Bullying yang nantinya dapat membantu memberikan penyuluhan dengan lebih menarik dari segi visual dan bermanfaat kepada masyarakat.

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Setelah melalui proses implementasi dan pembahasan pada perancangan media sosialisasi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

 Hasil video Stop Motion dapat terlihat lebih teratur jika pengaturan resolusi saat pengambilan gambar disesuaikan dengan resolusi yang akan digunakan saat editing video.

 Cahaya pada saat pangambilan gambar akan terlihat lebih baik jika pengaturan jumlah lampu di sesuaikan dengan intensitas cahaya yang ada. Agar lebih terang hasil video yang didapat dari proses pengambilan gambar Live Shoot.

5.2 Saran

Berikut ini saran yang dapat diberikan penulis untuk penelitian pengembangan sistem informasi dengan topik serupa di masa mendatang antara lain:

1. Penyesuaian ide awal dengan implementasi bisa lebih baik lagi sehingga scene nya lebih menarik

2. Konsep dan alur skenarionya bisa di detailkan lagi. Membuat semacam kejutan baik di ceritanya, alurnya sehingga yang melihat videonya pun bisa lebih antusias lagi.

(7)

5 Daftar Pustaka

[1.] Winda agustin sulvia, 2014 Profil Bullying Di Sekolah Dasar dan Implikasinya terhadap program bimbingan pribadi, Universitas Pendidikan Indonesia

[2.] Marco, 2014, ” Pengertian dan Prinsip Multimedia ,http://marcoturnip.blog.widyatama.ac.id/2014/06/14/pengerti an dan prinsip multimedia .tanggal akses 03 Februari 2016

[3.] Ariefa Efianingrum (2009), penelitian dengan Judul “ Mengurai Akar Kekerasan (Bullying) di Sekolah” jurnal dinamika fisip UNY

[4.] Mark Kermode,2015, “Teaching With Film “ http://www.filmeducation.org/resources/primary/teaching_wit h_film/primary_animation/animation _techniques/ Film Critic & Broadcastertanggal akses 03 Februari 2016

[5.] Doddy, 2015, Karya Animasi “http://www.dodyanimation.com/2013/08/29/proses-pemuatan-karya-animasi/diakses 03 Februari 2016

Biodata Penulis

Faris Nurrahman, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.

Tonny Hidayat, saat ini bekerja sebagai Dosen tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Gambar

Gambar 3.  Storyboard  3.2.4 Karakter
Gambar 4. Karakter   3.2.5 Penentuan Lokasi

Referensi

Dokumen terkait

b. Studi Lapangan adalah untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana gitar elektrik senar 8 dengan kombinasi smartphone ini agar bisa direalisasikan. Studi Lapangan adalah teknik

Pengembangan produk dilakukan untuk memperbaiki performansi alat bantu mesin gergaji belah, khususnya pada fungsi alat bantu yang digunakan dalam proses pemotongan

Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana mengolah data perusahaan dan data mengenai potensi yang ada menjadi sebuah video infografis dan bagaimana menerapkan

vii KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul

Membuat video animasi 2 dimensi berbasis motion graphic yang digunakan sebagai media penyuluhan BNN Sumsel untuk mengedukasi mengenai bahaya zat adiktif.. Untuk mengetahui cara

Printer Printer merupakan sebuah perangkat keras yang dihubungkan pada komputer yang berfungsi untuk menghasilan cetakan baik berupa tulisan ataupun gambar dari komputer pada media

Sebaiknya dalam pembuatan video edukasi animasi 2D teknik motion graphic mengenai bahaya pengguna zat adiktif yang akan datang memperpanjang durasi video agar informasi yang disampaikan

Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Premiere Pro Pada Kompetensi Dasar Mengelola Kegiatan Humas Kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 2