ANALISIS KEPEKAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTORAL DI INDONESIA
TAHUN 2005 – 2014
FESTI RISMUNADI 123401035
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl .Siliwangi No.24 kota Tasikmalaya PO BOX 164
This study goals is to determine the effect of the Gross Domestic Product and Sectoral Growth to Manpower Absorption Sector in Indonesia in 2005 - 2014. The data analysis in this study using Simple Linear Regression method. Hypothesis testing using partial test (t test). The data used in this study is the Gross Domestic Product, Growth Agriculture, Mining and Minerals, Industrial Sector, Sector Electricity, Gas and Water, Building Sector, Trade Sector, Sector Transportation and Communications, Financial Sector, Rental and Business Services, Services Sector, Sectoral Absorption Labor and Manpower Absorption every sector in Indonesia in 2005 - 2014. The results using partial test (t test) is the Gross Domestic Product have a negative impact and no significant effect on manpower absorption Sectors, Sector Growth Agriculture has a negative effect and no significant effect on manpower absorption Agriculture, Growth Sectors Mining and Quarrying have a negative impact and no significant effect on manpower absorption Mining and Quarrying, Growth Industry Sector has a positive impact and no significant effect on manpower absorption Industrial Sector, Growth Sector Electricity, Gas and Water have a negative impact and no significant effect on manpower absorption Sector Electricity, Gas and Water, growth in the Building Sector has a negative and significant impact on the absorption of Labor Building Sector, Growth Sector Trade have a negative impact and insignificant against Manpower Absorption Trade Sector, Growth Sector Transportation and Communications has a positive impact and no significant effect on manpower absorption Sector Transportation and Communications, Growth Financial Sector, Rent and Business Services has a positive impact and no significant effect on manpower absorption Financial Sector, Rental and Corporate services, services sector growth have a negative impact and no significant effect on manpower absorption Service Sector.
Keywords: GDP, growth in agriculture sector, growth of Mining and Quarrying, Growth Sector Industrial Sector Growth Electricity, Gas and Water, growth in the Building Sector, Growth Sector Trade, Growth Sector Transportation and Communications, Growth Financial Sector, Rental and Corporate Services, Service Sector Growth, Absorption Sectoral Employment and Manpower Absorption every sector.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Bruto danPertumbuhan Sektoral terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral di Indonesia tahun 2005 - 2014.Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Sederhana. Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t).Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Produk Domestik Bruto, Pertumbuhan Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Galian, Sektor Industri, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan, Sektor Jasa, Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral dan Penyerapan Tenaga Kerja setiap Sektordi Indonesia tahun 2005 – 2014.Hasil dengan menggunakan uji parsial (Uji t) adalah Produk Domestik Bruto mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral, Pertumbuhan Sektor Pertanian mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Galian mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan dan Galian, Pertumbuhan Sektor Industri mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri, Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air bersih mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air bersih, Pertumbuhan Sektor Bangunan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan, Pertumbuhan Sektor Perdagangan mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan, Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan, Pertumbuhan Sektor Jasa mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa.
Kata kunci : Produk Domestik Bruto, Pertumbuhan Sektor Pertanian, Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Galian, Pertumbuhan Sektor Industri, Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Pertumbuhan Sektor Bangunan, Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan, Pertumbuhan Sektor Jasa, Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral dan Penyerapan Tenaga Kerja setiap Sektor.
PENDAHULUAN
Struktur perkonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder, dan tersier. Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan PDB akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor industri dan sektor jasa sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan. Ditinjau dari sudut pandang keuangan, struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern. Struktur perekonomian indonesia sejak awal orde baru hingga pertengahan tahun 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan tahun 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Proses Pembangunan Ekonomi Indonesia sudah mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, hal ini sudah lama disadari oleh para ahli ekonomi, seperti menurut A.G.B Fisher yang pada tahun 1935 mengemukakan pendapat bahwa berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan kepada persentase tenaga kerja yang berada di sektor primer, sekunder dan tersier, pendapat ini dibuktikan oleh clark yang telah mengumpulkan data statistik mengenai persentase tenaga kerja di negara maju dan berkembang yang bekerja di sektor primer,sekunder dan tersier, dan data tersebut menunjukkan bahwa ada peranan sektor sektor yang mampu mempengaruhi banyaknya tenaga kerja.
Dalam berkembangnya zaman di Indonesia sektor sektor umum seperti sektor pertanian, sektor industri dan sektor jasa ini pun berkembang dari tahun ke tahun maka dari itu dalam berkembang nya sektor sektor ini penyerapan tenaga kerja di Indonesia pun meningkat dan permintaan tenaga kerja pun banyak. Adapun sektor sektor di Indonesia yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang tinggi selain sektor pertanian, sektor industri dan sektor jasa ada sektor sektor antara lain seperti, sektor pertambangan, sektor listrik, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor transportasi/ pengangkutan, dan sektor keuangan, ke 9 sektor tersebut juga mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.
METODE PENELITIAN Prosedur Pengumpulan Data
Keberhasilan dalam pengumpulan data merupakan syarat bagi keberhasilan suatu penelitian. Sedangkan keberhasilan dalam pengumpulan data tergantung pada metode yang digunakan. Berkaitan dengan hal tersebut maka pengumpulan data diperlukan guna mendapatkan data data yang obyektif dan lengkap sesuai dengan permasalahan yang diambil (M.Nasir,1983:211). Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk memperoleh kenyataan yang mengungkapkan data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Semua data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), serta bergbagai sumber yang relevan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.Tujuannya untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Alat bantu yang digunakan yaitu dengan program (Eviews) versi 8.0. Dalam penelitianini akan dilakukan menggunakan persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y = f (X) logY = a + bX Y1 =f (X1) logY1 = a + bX1 Y2 = f (X2) logY2 = a + bX2 Y3 = f (X3) logY3 = a + bX3 Y4 = f (X4) logY4 = a + bX4 Y5 = f (X5) logY5 = a + bX5 Y6 = f (X6) logY6 = a + bX6 Y7 = f (X7) logY7 = a + bX7 Y8 = f (X8) logY8 = a + bX8 Y9 = f (X9) logY9 = a + bX9 Dimana :
Y = Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral
Y1= Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Y2 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan dan Galian Y3 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri
Y4 = Penyerapan Tenaga Kerja SektorListrik, Gas dan Air Minum Y5 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan
Y6 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan
Y7 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Y8 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan
Y9 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa X = Produk Domestik Bruto
X2 = Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Galian X3 = Pertumbuhan Sektor Industri
X4 = Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Minum X5 = Pertumbuhan Sektor Bangunan
X6 = Pertumbuhan Sektor Perdagangan
X7 = Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi X8 = Pertumbuhan Sektor Keuangan
X9 = Pertumbuhan Sektor Jasa Pengujian Hipotesis
Uji t-Statistik ( Uji Parsial )
Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen denganmenganggap variabel independen lainnya adalah konstan.(Gujarati, 2004)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar presentase variasi dalam variabel terikat pada model dapat diterangkan oleh variabel bebasnya (Gujarati,2003).Koefisien determinasi ( R2) dinyatakan dalam persentase,nilai R2 ini berkisar antara 0 < R2< 1.
Pengujian Asumsi Klasik Uji Autokorelasi
Menurut Imam Ghozali (2005), uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya), dimana jika terjadi korelasi dinamakan ada problem autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas lebih sering terjadi pada data cross section (Imam Ghozali, 2005)
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independent, variabel dependent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Pengaruh Produk Domestik Bruto terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Dari hasil pengolahaan data didapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut :
LogY1 = 18.46446 – 0.000946 X
t-Statistik = (91.09944) (-0.027182) Probabilitas = 0.0000 0.9790*
(R2) = 0.000092
Prob(F-Statistik) = 0.978980
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Produk Domestik Brutoyang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Brutoterhadap Penyerapan Tenaga Kerja, kenaikan koefisien Pertumbuhan Produk Domestik Brutosebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor sebesar -.0.000946
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.000092, hal ini berarti sebesar 0.0092 % pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Produk Domstik Bruto, sisanya 99.9908 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji t Statistik
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Produk Domestik Bruto tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral.
Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Produk Domestik Bruto tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini.
Uji Asumsi Klasik Uji Autokolerasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan korelasi antar variabel dalam suatu model , adapun hasilnnya sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
χ2
Obs*R-squared 6.898886
Sumber : Hasil Pengolahan Pengolahan Eviews 8
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Brutoterhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar6.898886, maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2
tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.5
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Produk Domestik Bruto Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Periode 2005-2014
Heteroskedasticity Test: White
χ2 –tabel 25.188
Obs*R-squared 3. 360344
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia Periode 2005-2014, pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 1.815440, maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2
tabel. Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.1
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Produk Domestik Bruto Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Periode 2005-2014
0 1 2 3 4 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean 6.10e-15 Median 0.025087 Maximum 0.075379 Minimum -0.086127 Std. Dev. 0.059026 Skewness -0.287305 Kurtosis 1.465420 Jarque-Bera 1.118797 Probability 0.571553
Sumber : Pengolahan Data eviews8
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 1.118797 didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
LogY1 = 17.59882 - 0.003000 X1 t-Statistik = (392.4156) (-0.241602) Probabilitas = 0.0000 0.8152* (R2) = 0.007244
Prob(F-Statistik) = 0.815166
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Pertan ian yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pertanian sebesar 1 perse3n akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian sebesar -0,003000.
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.007244, hal ini berarti sebesar 0.72 % pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Sektor Pertanian, sisanya 99,28 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji t Statistik
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Pertanian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari
0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Pertanian tetap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji Asumsi Klasik Uji Autokolerasi
Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :
Tabel 4.7
Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Periode 2005-2014
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
χ2
–table 25.188
Obs*R-squared 1.194703
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar1.194703, maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2
tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Periode 2005-2014
Heteroskedasticity Test: White
χ2 –table 25.188
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk modelPengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadapPenyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Di Indonesia Periode 2005-2014, pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 0.519403, maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2 tabel.
Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.2
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Periode 2005-2014
0 1 2 3 4 5 -0.05 -0.04 -0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean 3.26e-15 Median 0.005334 Maximum 0.026357 Minimum -0.042224 Std. Dev. 0.021465 Skewness -0.710425 Kurtosis 2.504368 Jarque-Bera 0.943527 Probability 0.623901
Sumber : Pengolahan Data eviews8
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 0.943527 didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Galian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan dan Galian
Dari hasil pengolahaan data didapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut :
Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
LogY1 = 14.00711 - 0.041916 X2 t-Statistik = (167.3224) (-1.219652)
Probabilitas = 0.0000 0.2573* (R2) = 0.156790
Prob(F-Statistik) = 0.257331
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pertambangan & Penggalian, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pertanian sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian sebesar -0,041916.
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.156790, hal ini berarti sebesar 15.6 % pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Pertambangan & Penggalian, sisanya 84,4 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan penggalian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Pertambangan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan dan Penggalian. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi
Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :
Tabel 4.10
Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation3 LM TestPengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & PenggalianTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
Pertambangan & PenggalianPeriode 2005-2014 Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
χ2
–table 25.188
Obs*R-squared 4.666758
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian di Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar4.666758, maka nilai Obs*R-squared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut : Tabel 4.11
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan &
Penggalian Periode 2005-2014 Heteroskedasticity Test: White
χ2 –tabel 25.188
Obs*R-squared 1.355721
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian Di Indonesia Periode 2005-2014, pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 1.355721, maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian
Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2
tabel. Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.3
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
Pertambangan & PenggalianPeriode 2005-2014
0 1 2 3 4 -0.25 -0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean 1.01e-15 Median 0.066549 Maximum 0.125580 Minimum -0.220551 Std. Dev. 0.131881 Skewness -0.519480 Kurtosis 1.616677 Jarque-Bera 1.247092 Probability 0.536040
Sumber : Pengolahan Data eviews8
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 1.247092 didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri
Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
LogY1 = 16.25218+0.017667 X3 t-Statistik = (164.8615) (0.859390) Probabilitas = 0.0000 0.4151* (R2) = 0.084516
Prob(F-Statistik) = 0.415133
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Industri yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri,
kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pertanian sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian sebesar 0.017667.
Adapun Uji Signifikansi menyatakan baik dengan Uji t , Pertumbuhan Sektor Industriberpengaruh non signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industrihal ini terlihat dari nilai probabilitas t-Statistik sebesar 0.4151 dan probabilitas F-Statistik sebesar 0.415133 yang masing-masing lebih besar dari 0.05.
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.084516 hal ini berarti sebesar 8.45 % pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industridapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Industri, sisanya 91.55 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri, Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Dan jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Industri teetap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat
Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi
Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :
Tabel 4.13
Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor IndustriTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Periode 2005-2014
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
χ2
–table 25.188
Obs*R-squared 6.837865
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industriterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar6.837865, maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2
tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut : Tabel 4.14
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Periode 2005-2014
Heteroskedasticity Test: White
χ2 –tabel 25.188
Obs*R-squared 1.801822
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Di Indonesia Periode 2005-2014, pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 1.801822, maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industriterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2
tabel. 4.2.4.4 Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.4
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Periode 2005-2014
0 1 2 3 4 5 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean 2.45e-15 Median 0.007777 Maximum 0.107609 Minimum -0.111906 Std. Dev. 0.064925 Skewness -0.109979 Kurtosis 2.361093 Jarque-Bera 0.190243 Probability 0.909262
Sumber : Pengolahan Data eviews8
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 0.190243didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
LogY1 = 12.36341– 0.006548 X4 t-Statistik = (165.4576) (-0.710481) Probabilitas = 0.0000 0.4976* (R2) = 0.059353
Prob(F-Statistik) = 0.497592
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersihyang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersi di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Listrik, Gas dan Air Bersi, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar -0.006548.
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.059353 hal ini berarti sebesar 5.93% pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersihdapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Listrik, Gas dan Air Bersih, sisanya 94.07 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Listrik, gas dan air tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor listrik, gas dan air bersih. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Dan jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tetap tidakberpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat
Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi
Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :
Tabel 4.16
Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air BersihTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas
dan Air Bersih Periode 2005-2014 Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
χ2
–table 25.188
3Obs*R-squared 0.076046
33 3333 Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersihterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar0.076046, maka nilai Obs*R-squared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut : Tabel 4.17
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air bersih Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air bersih Periode
2005-2014
Heteroskedasticity Test: White
χ2 –tabel 25.188
Obs*R-squared 1.822404
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Di Indonesia Periode 2005-2014, pada3 α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 1.822404, maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersihterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2
tabel. Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.5
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air BersihTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih Periode 2005-2014 0 1 2 3 4 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean 2.38e-15 Median -0.007218 Maximum 0.136065 Minimum -0.146736 Std. Dev. 0.082967 Skewness -0.076238 Kurtosis 2.313372 Jarque-Bera 0.206128 Probability 0.902069
Sumber : Pengolahan Data eviews8
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 0.206128didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel
sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan
Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
LogY1 = 16.07040– 0.089747 X5 t-Statistik = (83.15804) (-3.388501) Probabilitas = 0.0000 0.0095* (R2) = 0.589363
Prob(F-Statistik) = 0.009521
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Bangunan yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunanterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Bangunan, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Bangunan sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan sebesar -0.089747.33
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.589363 hal ini berarti sebesar 58.93% pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunandapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Bangunan, sisanya 41.07 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Bangunan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih kecil dari 0,05. dan jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Bangunan juga berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih kecil dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat
Dependent Variable: LOG(Y5) Method: Least Squares
Date: 12/14/15 Time: 14:42 Sample: 2005 2014
Included observations: 10
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 16.07040 0.193251 83.15804 0.0000
X5 -0.089747 0.026486 -3.388501 0.0095
R-squared 0.589363 Mean dependent var 15.41893
Adjusted R-squared 0.538034 S.D. dependent var 0.090934 S.E. of regression 0.061806 Akaike info criterion -2.552772 Sum squared resid 0.030560 Schwarz criterion -2.492255 Log likelihood 14.76386 Hannan-Quinn criter. -2.619159 F-statistic 11.48194 Durbin-Watson stat 1.972170 Prob(F-statistic) 0.009521
Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Uji Asumsi Klasik
Uji Autokorelasi
Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :
Tabel 4.19
Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor BangunanPeriode 2005-2014
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
χ2
–table 25.188
Obs*R-squared 0.306796
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan di Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar0.306796, maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut : Tabel 4.20
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor BangunanTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan Periode 2005-2014
Heteroskedasticity Test: White
χ2 –tabel 25.188
Obs*R-squared 0.414003
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan Di Indonesia Periode 2005-2014, pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 0.414003, maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2
tabel. Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.6
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor BangunanPeriode 2005-2014
0 1 2 3 4 -0.10 -0.05 0.00 0.05 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean 4.10e-15 Median -0.011204 Maximum 0.072218 Minimum -0.092934 Std. Dev. 0.058271 Skewness -0.165154 Kurtosis 1.812850 Jarque-Bera 0.632679 Probability 0.728812
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 0.632679didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan
Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
LogY1 = 16.90878– 0.005739 X6 t-Statistik = (228.0492) (-3.559412) Probabilitas = 0.0000 0.5912* (R2) = 0.037645
Prob(F-Statistik) = 0.591193
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Perdagangan yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Perdagangan, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Perdagangan sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan sebesar -0.005739.
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.037645 hal ini berarti sebesar 3.76% pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangandapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Perdagangan, sisanya 96.24 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Perdagangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Dan jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Perdagangan tetap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi
Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :
Tabel 4.22
Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Periode
2005-2014
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
χ2
–table 25.188
Obs*R-squared 6.105142
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdaganganterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan di Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar6.105142, maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2
tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabe3l 4.23 berikut : Tabel 4.23
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Periode 2005-2014
Heteroskedasticity Test: White
χ2 –tabel 25.188
Obs*R-squared 2.250975
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Di Indonesia Periode 2005-2014, pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 2.250975,
maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2
tabel. Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.7
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Periode
2005-2014 0 1 2 3 4 5 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean 1.55e-15 Median 0.014009 Maximum 0.089636 Minimum -0.125451 Std. Dev. 0.071243 Skewness -0.421328 Kurtosis 1.891021 Jarque-Bera 0.808292 Probability 0.667547
Sumber : Pengolahan Data eviews8
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 0.808292didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi
Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
LogY1 = 15.47523+ 0.008789 X7 t-Statistik = (224.7850) (1.647205) Probabilitas = 0.0000 0.1381* (R2) = 0.253623
Prob(F-Statistik) = 0.138131
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi di
Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasiterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pengangkutan & Komunikasi, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi sebesar 0.008789.
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.253623 hal ini berarti sebesar 25.36% pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasidapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Pengangkutan & Komunikasi, sisanya 74.64 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasitidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasiberpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi
Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :
Tabel 4.25
Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan SektorPengangkutan & Komunikasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
Pengangkutan & KomunikasiPeriode 2005-2014 Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
χ2
–table 25.188
Obs*R-squared 1.392729
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi di Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar1.392729, maka nilai Obs*R-squared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.26 berikut : Tabel 4.26
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi
Periode 2005-2014
Heteroskedasticity Test: White
χ2 –table 25.188
Obs*R-squared 0.916547
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi Di Indonesia Periode 2005-2014, pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 0.916547, maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasiterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2 tabel.
Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.8
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan SektorPengangkutan & Komunikasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
0 1 2 3 4 -0.05 0.00 0.05 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean 2.10e-15 Median 0.001475 Maximum 0.065570 Minimum -0.066231 Std. Dev. 0.039235 Skewness -0.089116 Kurtosis 2.311373 Jarque-Bera 0.210823 Probability 0.899954
Sumber : Pengolahan Data eviews8
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 0.210823didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
LogY1 = 14.14063+ 0.006361 X8 t-Statistik = (32.32090) (0.098227) Probabilitas = 0.0000 0.9242* (R2) = 0.001205
Prob(F-Statistik) = 0.924168
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Industri yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pertanian sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian sebesar 0.006361.
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.001205 hal ini berarti sebesar 0.12% pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaandapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan, sisanya 99.88 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa & Jasa
Perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi
Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :
Tabel 4.28
Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM TestPengaruh Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa & Jasa PerusahaanTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
Keuangan, Sewa & Jasa PerusahaanPeriode 2005-2014 Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
χ2
–table 25.188
Obs*R-squared 4.129283
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaandi Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar4.129283, maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.29 berikut : Tabel 4.29
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa & Jasa
Perusahaan Periode 2005-2014 Heteroskedasticity Test: White
χ2 –tabel 25.188
Obs*R-squared 2.431792
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan Di Indonesia Periode 2005-2014, pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 2.431792, maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2
tabel. Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.9
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
SektorKeuangan, Sewa & Jasa PerusahaanPeriode 2005-2014
0 1 2 3 4 5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean -1.61e-16 Median -0.006334 Maximum 0.378574 Minimum -0.326334 Std. Dev. 0.196355 Skewness 0.169695 Kurtosis 2.939084 Jarque-Bera 0.049540 Probability 0.975534
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 0.049540didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Kerja Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa perusahaan sebesar 1% dan nilai (R2)sebesar 0,001205
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Jasa terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
LogY1 = 16.69618–0.046175 X9 t-Statistik = (25.91100) (-0.430631) Probabilitas = 0.0000 0.6781* (R2) = 0.022655
Prob(F-Statistik) = 0.678104
*Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%.
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Jasa yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Jasaterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Jasa, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pertanian sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa sebesar -0.046175.
Adapun Uji Signifikansi menyatakan baik dengan Uji t , Pertumbuhan Sektor Pertanian berpengaruh non signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian, hal ini terlihat dari nilai probabilitas t-Statistik sebesar 0,6781dan probabilitas F-Statistik sebesar 0.678104 yang masing-masing lebih besar dari 0.05.
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar 0.022655, hal ini berarti sebesar 2.26 % pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasadapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Jasa, sisanya 97,74 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Jasa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Jasa berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa. Hal ini
dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini
Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi
Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :
Tabel 4.31
Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM TestPengaruh Pertumbuhan Sektor JasaTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor JasaPeriode 2005-2014
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
χ2
–table 25.188
Obs*R-squared 8.034026
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Jasa terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa di Indonesia Periode Tahun 2005-2014, dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar8.034026, maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.32 berikut : Tabel 4.32
Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Jasa Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa Periode 2005-2014
χ2 –tabel 25.188
Obs*R-squared 1.815440
Sumber : Pengolahan Data Eviews8
Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Di Indonesia Periode 2005-2014, pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar 20 – 10 = 10 diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 25.188. Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar 1.815440, maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Di Indonesia Periode 2005-2014regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ2 tabel.
Uji Normalitas
Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.10
Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Jasa Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor JasaPeriode 2005-2014
0 1 2 3 4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 Mean 3.20e-15 Median 0.022966 Maximum 0.238581 Minimum -0.249864 Std. Dev. 0.165941 Skewness -0.284085 Kurtosis 1.891626 Jarque-Bera 0.646380 Probability 0.723836
Sumber : Pengolahan Data eviews8
Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera 0.646380didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 – 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar 25.188, artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
Pembahasan
Pengaruh Produk Domestik Bruto terhadap Penyerapan Tenanga Kerja Sektoral
Berdasarkan hasil regresi dengan tingkat keyakinan 95% diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Produk Domestik Bruto secara parsial memberikan pengaruh Negatif terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Indonesia.dan hasilnya tidak signifikan yang berarti tidak