• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah mengikuti kuliah topik ini, mahasiswa mampu memahami obat sebagai penunjang penatalaksanaan kesehatan, meliputi batasan obat, kategori obat,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Setelah mengikuti kuliah topik ini, mahasiswa mampu memahami obat sebagai penunjang penatalaksanaan kesehatan, meliputi batasan obat, kategori obat,"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Isnaini

(2)

Setelah mengikuti kuliah topik ini, mahasiswa mampu memahami obat sebagai penunjang penatalaksanaan kesehatan, meliputi batasan obat, kategori obat, derivat obat, dosis obat, faktor-faktor

yang mempengaruhi dosis obat, cara menghitung dosis obat, cara pemberian obat, waktu pemberian obat, dan prinsip-prinsip memilih cara dan waktu pemberian

(3)

• Nama latin • Acidum acetylsalicylicum • Acetaminophenum • Nama Indonesia • Asam asetisalisilat • Asetaminofen • Nama lazim/generik • Acetosal • Paracetamol

(4)

Aktif secara

fisiologis

Zat kimia

(5)

“Obat : bahan/paduan bahan untuk

menetapkan diagnosis, mencegah,

mengurangkan, menghilangkan,

menyembuhkan penyakit/gejala

penyakit, luka/kelainan badaniah &

rohaniah pada manusia/hewan &

memperelok/memperindah

(6)

Obat jadi : “Sediaan/paduan

bahan untuk

mempengaruhi/menyelidiki sistim

fisiologi/keadaan patologi untuk

penetapan diagnosis,

pencegahan, penyembuhan,

pemulihan, peningkatan

(7)

a. Obat baku = bahan obat

b. Obat Jadi : obat dalam bentuk sediaan Komposisi standar = “preparat standar”. c. Obat Paten : nama spt diinginkan pabrik d. Obat asli : Dari bahan alam diolah secara

sederhana

e. Obat baru : mengandung bhn yg belum diketahui khasiat & keamanannya

f. Obat generik : “Nama obat yang lazim atau umum; bukan obat paten

(8)

a. UU Farmasi:

1. Obat Daftar O (Narkotika) ciri:

– Harus dengan resep dokter, lengkap dengan tanda tangannya

– Tidak boleh diulang, kec resep baru

– Disimpan di lemari khusus terkunci rapat dari kayu

– Bila lemarinya kecil, maka dipaku ke dinding – Mempunyai pintu dua

(9)

• Definisi

obat yang berkhasiat mengobati,

menguatkan, mendesinfeksikan tubuh manusia, dan lain-lain, obat berada baik dalam bungkusan maupun tidak.

• Ditetapkan dengan Surat Keputusan

Menteri Kesehatan berupa “Daftar Obat Keras” dengan pemberian nomor-nomor

(10)

Dijual dalam bungkusan asli

Pada wadah tercantum tanda

peringatan (tanda P) berwarna

hitam tulisan putih, berukuran 5

x 2 cm & berisi:

(11)

* P1 : Awas! Obat Keras, baca aturan pakainya. Contoh: - Benadryl tablet = Difenhidramin tablet,

maximum 10 tablet @ 50mg

* P2 : Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur. Jangan ditelan

Contoh: Gargarisma Kan

* P3 : Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar badan

Contoh: - Obat luka: Jodium tinctuur,

* P4 : Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar Contoh: Asma sigaret

* P5 : Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan Contoh: Sulfanilamid puyer steril 5 g

* P6 : Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.

(12)

Obat bebas terbatas

(13)

Mempengaruhi SSP:

Istilah-istilah lain yang digunakan adalah psikomimetik, psikotogenik

Suatu bahan halusinogen dapat memberikan halusinasi

Termasuk halusinogen:

LSD atau LSD – 25 , DMT, DMNP, THC, STP, DOM, Mescaline, Psilocine, Psilocybin, Semua isomer dari 3-methyl-2-phenylmorpholine

(14)

Perangsang SSP: Amfetamin, Deksamfetamin, Metamfetamin, Metilfenidat, Pipradrol

Penekan SSP:

* Barbiturat dan semua derivat serta garamnya:

* Hipnotika : antara lain Metilprilon, Metakualon, Etinamat

(15)

Obat Dalam

Obat Luar

(16)

D

ibagi berdasarkan

kelas terapi

(

tercantum di

(17)

1.

Tempat Kerja Dalam Tubuh

2.

Aktivitas Terapeutik atau

penerapannya

3.

Mekanisme Kerja Farmakologi

4.

Sumber asal

(18)

Asam Basa Garam

Garam/senyawa kompleks Ester

Kristal mengandung air Isotop Radioaktif

(19)

• Diturunkan/berasal dari senyawa yang sama (= senyawa induk)

• rumus kimia yang berbeda

• ri Umumnya mempunyai khasiat yang sama. • “manipulasi molekuler”:

*Efek sama, contoh amoksisilin & ampisilin *Lebih poten, contoh golongan Penisilin

*Efek samping berkurang, contoh Na salisilat bila dibandingkan

dengan asetosal

(20)

DOSIS LAZIM

DOSIS TERAPETIK

Sejumlah obat

(berat/volume/unit) yang

memberikan efek terapeutik

(21)

Dosis toksis

Dosis letalis

Dosis awal atau dosis permulaan

(loading dose

atau

initial dose)

Dosis pemeliharaan

(dosis

maintenance)

Dosis regimen

Dosis maksimum

(22)

A. Faktor obat

1. Sifat fisika

- Daya larut dalam air/lemak

- Bentuk kristal/amorf 2. SIFAT KIMIA

asam, basa, garam, ester, pH, pKa.

(23)
(24)

Umur

Berat Badan

Ras

Jenis kelamin

Sensitivitas individual

Toleransi

Keadaan patofisiologi

(25)

barbiturat untuk

sedasi

berbeda dengan

(26)

Individual

(27)

a. Dosis obat untuk anak

1. Prematur

2. Neonatus ( 0-1 bulan )

3.

Infant

( s.D. 1 tahun )

4. Balita ( 1-5 tahun )

5. Anak

( 6 - 12 tahun )

(28)

Bagaimana Dosis anak?

Anak Bukan Miniatur Dewasa

• ORGAN (HEPAR, GINJAL & SSP) BELUM BERFUNGSI SECARA SEMPURNA

• DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH BERBEDA * NEONATUS : > 29,7% DARI DEWASA

(29)

1. ABSORPSI

a. pH lambung

b. waktu pengosongan lambung c. waktu transit 2. DISTRIBUSI a. massa jaringan b. kandungan lemak c. aliran darah d. permeabilitas membran e. kadar protein plasma f. volume cairan ekstrasel

(30)

3. METABOLISME

a. ukuran hepar

b. kemampuan enzim mikrosomial

4. EKSKRESI

a. kecepatan filtrasi glumerolus b. proses ekskresi & reabsorpsi tubuler

(31)

1. Didasarkan perbandingan dengan dosis dewasa: A. Umur Rumus “YOUNG” n Da = Dd (mg) n + 12

(32)

Rumus “DILLING” n Da = Dd (mg ) 20 Da : dosis anak Dd : dosis dewasa n : umur anak

(33)

B. Berat badan

Berat badan dewasa : 70 kg

Rumus “CLARK”

BBa

Da = x Dd (mg)

70

C. Luas permukaan tubuh (lpt) Orang dewasa : 1,73 m2

Rumus “CRAWFORD-TERRY ROURKE”

LPTa

Da = x Dd (mg )

(34)

DIDASARKAN ATAS

UKURAN FISIK

ANAK

SECARA INDIVIDUAL:

sesuai BB anak (kg )

(35)

Kelemahan perhitungan dosis anak bila dibandingkan dengan dewasa:

•Umur

TIDAK TEPAT karena ADA VARIASI berat badan & LPT yang berarti

•Berat badan

TIDAK UNTUK SEMUA OBAT: Narkotika pada anak lebih kecil

Atropin, belladona, fenobarbital pada anak lebih besar

•LPT

Tidak praktis, karena:

* Sulitnya menghitung LPT secara akurat * UNTUK KASUS GAWAT yang perlu penanganan segera.

(36)

A. Tujuan terapi:

* Indikasi penyakit

* Onset & durasi obat B. Kondisi pasien

* Kenyamanan dari pasien * Keamanan

* Dapat menelan atau tidak * Sadar/tidak

C. Sifat fisika - kimia obat * Stabilitas

(37)

ORAL

PARENTERAL

SECARA INHALASI

MELALUI MEMBRAN

MUKOSA

PENGGUNAAN

PADA/DALAM KULIT

(38)

AMAN

EKONOMIS

(39)

FISIOLOGI GIT dan hepar

SIFAT OBAT

BIOAVAILABILITAS

BENTUK SEDIAAN

KOOPERATIFITAS

PENDERITA

(40)

Macam pemberian obat secara parenteral, yaitu: •I.C. (Intrakutan) •I.V. (Intravena) •INTRATHECAL •S.C. (Subkutan) •I.P. (Intraperitonial) •INTRA ARTERIAL •I.M. (Intramuskular) •INTRAKARDIAK

Berdasarkan masuknya jumlah obat: •Bolus

(41)

Obat diberikan secara parenteral bila:

• Tidak/sedikit diabsorpsi melalui membran mukosa

• Rusak/inaktif di lambung • Menyebabkan muntah

• Respon/efek cepat atau teratur

• Kondisi pasien muntah, tidak sadar, gangguan mental/jiwa

Efek pemberian parenteral bersifat:

a. Sistemik b. Lokal

(42)

MASALAH

• Asepsis/steril/pirogenitas

• Tidak ekonomis:

1. Mahal

2. Perlu bantuan

3. “

Storage life

• Keamanan

(43)

1. Melalui endotel alveoli/pulmo dengan cara dihirup melalui:

• Mulut • Hidung

2. Bentuk sediaannya:

• Padat/cair mudah menguap • Gas

(44)

3. Efek yang dihasilkan cepat:

• Aksi lokal

• Aksi sistemik

4. Masalah:

• Perlu alat khusus • Dosis sukar diatur • Iritasi

• Faktor sifat obat: a. Koefisien partisi b. Ukuran partikel

(45)

Diberikan selain melalui mukosa pada GIT dan paru.

Efek/aksinya:

• Lokal • Sistemik

Absorpsi melalui membran mukosa di:

• Mulut: - Sublingual - bukal - Hisap • Mata: - Konjungtiva - Kornea

(46)

• HIDUNG: >> UAP >> CAIRAN * TETES * SEMPROT • TELINGA - TETES - CAIRAN PENCUCI • VAGINA AKSINYA LOKAL.: - ANTIINFEKSI - SPERMISIDAL

(47)

• Aksi:

>> lokal

>> sistemik

• Efek cepat

• Cocok untuk penderita

:

>> tidak sadar, muntah

>> tidak dapat menelan

(48)

Masalah:

>>

Absorpsi obat tidak menentu:

* tercampur dengan feses

* absorpsi tidak sempurna

* luas permukaan terbatas

>>

Kepatuhan penderita

>>

Tidak bisa untuk semua obat

• Beberapa obat yang dapat diberikan

dengan cara suppositoria :

(49)

1. Aksi:

• Lokal

• Sistemik

2. Masalah:

• Sifat obat

• Kondisi kulit

• Bentuk sediaan

(50)

OBAT

CARA PEMBERIAN

KONDISI PENDERITA

(51)

1. Perlu ditulis dalam resep

Absorpsi yang paling baik terjadi pada saat lambung kosong, kecuali:

• Obat yg mengiritasi lambung

• Obat yg bekerja untuk mencerna makan • Obat yg absorpsi meningkat krn

makanan

Obat yang perlu perhatian pemberiannya:

(52)

2. Remember!!!!

• Mencapai efek optimal • Efek samping minimal

3. Contoh waktu pemberian

• a.c. d.c. p.c.

• m v

(53)

• Penyakit:

>> Indikasi

>> Perjalanan

Akut

(54)

• Tujuan terapi

>>Kausatif

>>Simptomatik

• Obat yang

diberikan

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk lambung kapal dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kriteria kapal ikan, antara lain ruang muat luas, mudah loading-unloading ikan, olah gerak

Disini hanya ada satu keturunan yaitu tubuh yang diploid, dengan demikian tidak mempunyai pergantian keturuanan.. Meiosis terjadi sebelum gametogenesis, jadi yang bersifat haploid

Semangat keagamaan dimulai dengan melihat kembali tentang masalah-masalah keagamaan yang mereka miliki sejak kecil. Mereka ingin menjalankan agama sebagai suatu lapangan yang..

Calcium chloride mempunyai kegunaan yang luas pada industri kimia di. Indonesia, hal ini dapat kita lihat pada kegunaan calcium chloride

Hasil penelitian pada aliran satu fase horizontal menunjukkan bahwa pada pipa dengan groove berjumlah 2, 8 dan 32 aliran fluida mengalami pengurangan gesekan karena ukuran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa Bakso sapi terpilih dari segi organoleptik dengan menggunakan uji deskripsi yaitu bakso sapi dengan

Data yang terkait dengan penelitian “Adab Al-„ilmi Menurut al-Mawardi (Analisis Etika Keilmuan)”, yaitu data mengenai kondisi pendidikan, sosial kultural, dan

Dari semua ayat yang telah tertulis di atas semuanya dicover dalam enam point diantaranya yaitu mempersuasi seseorang dengan perkataan yang benar dan jujur (Qaulan