• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR LINTONG SOPANDI HUTAHAEAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR LINTONG SOPANDI HUTAHAEAN"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Keramik disusun sebagai perwujudan pelaksanaan kewajiban Balai Besar Keramik selaku Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan secara tepat, jelas, terukur, dan legitimate baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi Balai Besar Keramik dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Balai. Laporan ini disusun sesuai dengan format yang ditetapkan Peraturan Menteri Perberdayaan Aparatur Negara No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan terdiri dari 4 (empat) bab. Bab I (pertama) menjelaskan tentang tugas pokok dan fungsi Balai Besar Keramik seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 40/M-IND/PER/6/2006Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Keramik, peran strategis organisasi, serta struktur organisasi. Pada Bab II (dua) diuraikan secara singkat tentang rencana strategis Balai Besar Keramik mulai dari Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran organisasi untuk kurun waktu 5 tahun dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Kemudian secara terpisah dijelaskan pula tentang Rencana Strategis dan Rencana Kinerja untuk tahun 2014 yang merupakan bagian dan penjabaran dari Rencana Strategis yang dilaksanakan pada tahun 2014, dan mencakup tujuan, sasaran, program dan kegiatan. Bab III (tiga) berisi tentang akuntabilitas kinerja yang mencakup pengukuran dan analisis capaian kinerja untuk tiap tujuan, sasaran berdasarkan target yang telah ditetapkan, serta memuat akuntabilitas keuangan yang menyajikan informasi alokasi dan realisasi anggaran tahun 2014. Bab IV (empat) adalah penutup yang mempresentasikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan atau kegagalan, permasalahan dan kendala yang berkaitan dengan kinerja BBK serta strategi pemecahan masalah yang dilaksanakan pada tahun 2014 .

Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Badan Pengkajian, Kebijakan Iklim dan Mutu Industri dalam merumuskan kebijakan-kebijakan di Kementerian Perindustrian, dan semoga laporan ini memberi manfaat bagi semua pihak yang terkait.

Terimakasih.

Bandung, Januari 2015 Kepala Balai Besar Keramik,

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ...vi

IKHTISAR EKSEKUTIF ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI ... 1

B. PERAN STRATEGIS ORGANISASI ... 2

C. STRUKTUR ORGANISASI ... 4

BAB II PERENCANAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 7

A. RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR KERAMIK ... 7

B. RENCANA KINERJA BBK TA. 2014 ... 12

C. RENCANA ANGGARAN... 15

D. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR KERAMIK ... 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 20

A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ... 20

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN ... 64

BAB IV PENUTUP ... 71

1. KESIMPULAN ... 71

2. PERMASALAHAN DAN KENDALA ... 72

3. SARAN DAN REKOMENDASI ... 72

(4)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Indikator sasaran meningkatnya penguasaan teknologi ... 9

Tabel 2.2. Indikator sasaran peningkatan kompetensi sumber daya manusia ... 10

Tabel 2.3. Indikator sasaran peningkatan sarana dan prasarana ... 10

Tabel 2.4. Indikator sasaran peningkatan pengelolaan anggaran ... 11

Tabel 2.5. Indikator peningkatan kualitas pelayanan jasa teknis ... 11

Tabel 2.6. Daftar indikator peningkatan kuantitas jasa pelayanan teknis ... 11

Tabel 2.7. Daftar indikator peningkatan standardisasi industri/ Balai Besar Keramik ... 12

Tabel 2.8. Rencana Kinerja Balai Besar Keramik Tahun 2014... 13

Tabel 2.9. Output Kegiatan dan Indikator Keluaran BBK Tahun 2014 ... 15

Tabel 2.10. Output Kegiatan dan Anggaran BBK Tahun 2014 ... 16

Tabel 2.11. Rencana Anggaran BBK Th 2014... 16

Tabel 2.12. Penetapan Kinerja BBK 2014 ... 19

Tabel 3.1. Capaian Kinerja BBK Berdasarkan Renstra Kemenperin dan Renstra BPKIMI Tahun 2010- 2014….. ... 21

Tabel. 3.2. Capaian Penetapan Kinerja Per-Triwulan TA. 2014 ... 24

Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan dari Tahun 2010-2014 ... 27

Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diimplementasikan dari tahun 2010-2014 ... 28

Tabel 3.5. Perbandingan Capaian Jumlah Kerjasama Litbang Instansi dengan Industri dari Tahun 2010-2014... 36

Tabel 3. 6. Jumlah publikasi ilmiah di tahun 2014 ... 37

Tabel 3.7. Perbandingan Capaian Jumlah Karya Tulis Imiah yang Dipublikasikan dari Tahun 2010-2014 ... 38

Tabel 3.8. Perbandingan Capaian Jumlah Peningkatan Jumlah Jenis Produk yang Sudah Bisa di uji di Laboratorium dari Tahun 2010-2014 ... 39

Tabel 3.9. Perbandingan Capaian Jumlah Orang dari Tahun 2010-2014 ... 41

Tabel 3.10. Perbandingan Capaian Jumlah Sampel dari Tahun 2010-2014... 42

Tabel 3.11. Perbandingan Capaian Jumlah Desain dari Tahun 2010-2014 ... 43

Tabel 3.12. Total Pelanggan BBK 2013 dan 2014 ... 44

(5)

iv

Tabel 3.14. Perbandingan Capaian Jumlah Perusahaan yang Dilayani dari Tahun 2010-2014... 46

Tabel 3.15. Jumlah penerimaan PNBP BBK dari Tahun 2010-2014 ... 46

Tabel 3.16. Perbandingan Capaian Nilai (Rp) JPT dari Tahun 2010-2014 ... 47

Tabel 3.17 kegiatan promosi dan komersialisasi BBK di tahun 2014 ... 48

Tabel 3.18. Jenis pelatihan yang diikuti pegawai BBK ... 50

Tabel 3.19. Perbandingan Capaian Jumlah SDM yang Memperoleh Sertifikat dari Tahun 2010-2014 ... 50

Tabel 3.20. Perbandingan Capaian Jumlah Pengadaan Alat Laboratorium dari Tahun 2010-2014 52 Tabel 3.21. Perbandingan Capaian Jumlah Lingkup Pengakuan Produk LPK yang Diakui oleh KAN dari Tahun 2010-2014... 52

Tabel 3.22. Perbandingan Capaian Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di Unit Kerja dari Tahun 2010-2014 ... 54

Tabel 3. 23 Data indeks kepuasan pelanggan BBK tahun 2014 ... 55

Tabel 3.24. Perbandingan Capaian Tingkat Kepuasan Pelanggan dari Tahun 2010-2014 ... 55

Tabel 3.25. Perbandingan Capaian Maksimal Komplain dari Total Layanan dari Tahun 2010-201456 Tabel 3.26. Perbandingan Capaian Ketepatan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal dari Tahun 2010-2014 ... 57

Tabel 3.27 Perbandingan Capaian Meng-Update Sistem Informasi Layanan Jasa Teknis BBK dari Tahun 2010-2014 ... 58

Tabel 3.28 Perbandingan Capaian Meng-update Website dari tahun 2010-2014 ... 58

Tabel 3.29. Rencana dan Realisasi Anggaran per Bulan (Rupiah)... 60

Tabel 3.30. Perbandingan Capaian Konsistensi Perencanaan dan Implementasi dari Tahun 2010-2014 ... 60

Tabel 3.31. Perbandingan Capaian Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan (Zero Star) dari Tahun 2010-2014... 61

Tabel 3.32. Perbandingan Capaian Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan dari Tahun 2010-2014... 61

Tabel 3.33 Perbandingan Capaian Tingkat Penyerapan Anggaran dari Tahun 2010-2014 ... 62

Tabel 3.34 Perbandingan Capaian Meng-update Website dari tahun 2010-2014 ... 63

Tabel. 3. 35. Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan Tahun 2014 ... 65

Tabel 3.36.Realisasi Anggaran Kegiatan Balai Besar Keramik ... 66

Tahun 2014 ... 66

Tabel 3.37 Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2010-2014 ... 67

(6)

v

Tabel 3.39 Tabel Penerimaan PNBP Berdasarkan Jenis JPT ... 69

(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data pegawai berdasarkan tingkat pendidikan ... 2 Gambar 1.2. Data pegawai berdasarkan jabatan fungsional ... 3 Gambar 1.3. Struktur organisasi Balai Besar Keramik ... 4 Gambar. 3.1. Dokumentasi hasil kegiatan litbang pembuatan email gelas dari limbah kaca untuk dekorasi manik gelas ... 29 Gambar. 3.2. Dokumentasi hasil kegiatan litbang percobaan pembuatan bahan bangunan dari bahan geoplymer ... 30 Gambar. 3.3. Gambar Prototip Pisau Keramik dari Bahan Mg-PSZ ... 32 Gambar. 3.4. Dokumentasi kegiatan litbang pengembangan proses perolehan zirkonia dan silika dengan teknologi destruksi sintering dari bahan teknis dan pasir zirkon kalimantan. ... 33 Gambar. 3.5 Dokumentasi kegiatan rekayasa rancang bangun dan rekayasa unit pembangkit listrik jenis oxide fuel cell. ... 35

(8)

vii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Besar Keramik (BBK) adalah unit pelaksana teknis yang berada di bawah Badan Pengkajian, Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI), Kementerian Perindustrian. BBK mengemban tugas untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi keramik serta memberikan layanan jasa teknis khususnya kepada industri keramik dan industri pengguna produk keramik. Dalam upaya melaksanakan tugas tersebut serta untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan struktur industri keramik nasional, Balai Besar Keramik telah menetapkan Rencana Strategis organisasi untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 yang kemudian disebut sebagai “Rencana Strategis Balai Besar Keramik (Renstra – BBK) 2010 - 2014. Renstra BBK ini memaparkan kondisi yang ingin dicapai BBK dalam kurun waktu 5 tahun ke depan serta cara atau strategi untuk mencapai kondisi tersebut; yang secara rinci dijabarkan kedalam visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, serta program BBK.

Dengan mengacu pada Renstra, Balai Besar Keramik telah pula merumuskan dan menetapkan sasaran-sasaran yang ingin dicapai pada setiap tahunnya, sehingga tujuan organisasi pada lima tahun ke depan dapat diwujudkan. Seluruh sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun dijabarkan ke dalam program-program dan kegiatan yang merupakan aktivitas riil untuk menuju sasaran tersebut. Kumpulan program dan kegiatan yang didesain untuk mencapai sasaran pada kurun waktu satu tahun ini kemudian disebut sebagai “Rencana Kinerja/Rencana Kerja Tahunan (Renkin/RKT)” dan ditegaskan dengan Penetapan Kinerja yang merupakan perjanjian kinerja antara Kepala BPKIMI dan Kepala Balai Besar Keramik untuk mewujudkan target kinerja.

Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut di atas dibiayai oleh DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) BBK Revisi Ke-3 Nomor DIPA SP DIPA-019.07.2.247157/2014 tanggal 18 Desember 2014 sebesar Rp. 22.677.451.000,- termasuk didalamnya anggaran belanja PNBP sebesar Rp 6.022.000.000,- yang keseluruhannya masuk dalam Program 019.07.12 “Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri” dan Kegiatan 1871 “Penelitian dan Pengembangan Teknologi Keramik”. Penerimaan dari jasa pelayanan teknis ditargetkan sebesar Rp. 4.460.000.000,-.

Penilaian atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pengukuran kinerja yang mengukur dan membandingkan antara target (rencana tingkat capaian) dengan realisasinya untuk setiap indikator kinerja (masukan, keluaran dan hasil) dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 151/M-IND/PER/12/2011

(9)

viii

tanggal 20 Desember 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di

Lingkungan Kementerian Perindustrian serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 429/PMK.02/2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan di dalam Rencana Kinerja adalah sebagai berikut :

 Secara keseluruhan, pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan mencapai sasaran yang ditetapkan. Realisasi fisik mencapai 99,56 % sedangkan realisasi anggaran belanja mencapai Rp. 22.034.008.551,- atau 97,16%.

 Secara umum, target Penetapan Kinerja (Tapkin) Balai Besar Keramik telah dapat dipenuhi. Hal-hal yang belum dapat terpenuhi di tahun 2014 menjadi tantangan untuk ditingkatkan lebih baik lagi di tahun mendatang.

 Pada tahun 2014 penerimaan JPT mengalami penurunan dibandingkan penerimaan tahun 2014 dengan total penerimaan PNBP fungsional mencapai Rp. 8.718.321.464,- dari target penerimaan sebesar Rp. 4.460.000.000,-. Penerimaan fungsional terbesar diperoleh dari layanan sertifikasi yaitu sebesar Rp. 6.674.454.010,- atau 76,56 % dari keseluruhan pendapatan PNBP fungsional BBK dan jauh melampaui target pendapatan yang telah ditetapkan. Hal tersebut disebabkan adanya peraturan mengenai SNI wajib untuk beberapa komoditi terkait dengan bidang keramik. Pendapatan JPT fungsional BBK tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp. 1.604.984.659,- atau 15,55 % dibandingkan penerimaan JPT tahun 2013, sebesar Rp. 10.323.306.123,-. Berdasarkan data penerimaan JPT setiap tahunnya, BBK perlu untuk mengevaluasi secara periodik dalam menetapkan target-targetnya serta menetapkan strategi pemasaran baik pemasaran keluar (external marketing) maupun pemasaran internal (internal marketing) agar dapat terus meningkatkan kinerja serta dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan, seperti yang tertuang dalam dokumen ”Strategic Management Planning” BBK.

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian yang menggantikan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 01/M-IND/PER/06/2006 dan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 40/M-IND/PER/06/2006 tanggal 29 Juni 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Keramik, Balai Besar Keramik(BBK) adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri.

Balai Besar Keramik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri keramik sesuai kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri.

Dalam melaksanakan tugas, Balai Besar Keramik menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa teknis bidang

teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pelaksanaan pelayanan dalam bidang pelatihan teknis, konsultasi/ penyuluhan, alih teknologi serta rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi dan penanggulangan pencemaran.

b. Melaksanakan pemasaran, kerjasama, pengembangan, dan pemanfaatan teknologi informasi

c. Pelaksanaan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu dan produk industri keramik serta kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan.

d. Melakukan perencanaan, pengolahan, koordinasi sarana dan prasarana untuk kegiatan penelitian dan pengembangan di bawah Balai Besar Keramik dan juga melakukan penerapan standar industri keramik.

e. Melaksanakan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, produk keramik dan kalibrasi peralatan dan permesinan.

(11)

2

f. Melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan

Balai Besar Keramik.

B. PERAN STRATEGIS ORGANISASI

Secara historis, Balai Besar Keramik didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1922 dengan nama Keramische Laboratorium, sehingga pada tahun ini, Balai Besar Keramik telah berusia 92 tahun. Waktu yang cukup panjang tersebut telah memberikan kesempatan bagi Balai Besar Keramik untuk tumbuh dan berkembang menjadi lembaga litbang yang berkemampuan dan berpengalaman di bidang teknologi keramik. Hal ini terbentuk karena akumulasi iptek, keahlian, pengalaman, dan keterampilan yang dimiliki personil serta semakin lengkapnya sarana dan prasarana pendukung yang sekarang dimiliki Balai Besar Keramik.

Sampai dengan akhir Desember tahun 2014, Balai Besar Keramik diperkuat oleh 121 pegawai dimana lebih dari sepertiga dari jumlah tersebut adalah pegawai dengan pendidikan sarjana strata satu, sarjana strata dua dan sarjana strata tiga. Selain itu, lebih dari 50 pegawai pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan di luar negeri, antara lain di Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, Pilipina, Malaysia, dan Singapura. Gambar 1.1. menyajikan data tingkat pendidikan pegawai Balai Besar Keramik per 31 Desember 2014.

(12)

3

Dari 121 pegawai yang ada, 39 orang adalah pejabat fungsional dan 58 orang

pejabat fungsional umum, dengan rincian seperti tertuang dalam Gambar 1.2.

Gambar 1.2. Data pegawai berdasarkan jabatan fungsional

Dengan dukungan sumber daya manusia yang baik serta peralatan yang relatif lengkap dan maju seperti misalnya Diffraction Thermal Analysis, Refraktometer, Oven Pengering, Analytical Balance, Precision Balance, Masonry Saw Machine Portable, Magnetic Ferro Filter, Roller Hearth Kiln, dll., Balai Besar Keramik dapat melaksanakan peran strategisnya sebagai institusi :

 Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi keramik untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan industri keramik di Indonesia. (Peran inovator dan inventor);

 Memberikan layanan teknis kepada pengguna jasa khususnya masyarakat industri keramik nasional. (Peran pendukung industri);

 Memberikan masukan kepada Badan Pengkajian, Kebijakan Iklim dan Mutu Industri guna perumusan kebijakan di sektor industri keramik yang mengarah pada perbaikan dan penguatan struktur industri keramik di Indonesia. (Peran penyedia informasi);

(13)

4

C. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk dapat menyesuaikan dan meningkatkan peran Balai Besar Keramik dalam pembangunan ekonomi nasional khususnya melalui pelayanan jasa teknis di bidang teknologi keramik, Balai Besar Keramik memiliki struktur organisasi yang telah disempurnakan dan dinilai tepat untuk mendukung pelaksanaan misi organisasi. Struktur Organisasi Balai Besar Keramik tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 40/M-IND/PER/06/2006 Tanggal 29 Juni 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Keramik.

Struktur organisasi Balai Besar Keramik seperti terlihat lampiran 1 menggambarkan bahwa Balai Besar Keramik dipimpin oleh seorang Kepala Balai Besar yang membawahi 4 (empat) Kepala Bidang dan 1 (satu) Kepala Bagian. Masing-masing Kepala Bidang membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi, sementara Kepala Bagian membawahi 4 (empat) Kepala Sub Bagian. Selain didukung oleh pejabat struktural (Kepala Bidang, Bagian, Seksi, dan Sub Bagian), Kepala Balai Besar juga didukung oleh para pejabat fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pustakawan, dan Penyuluh) yang secara organisatoris ditempatkan di bidang atau bagian terkait. Adapun nama-nama bidang, bagian, seksi, dan sub bagian yang terintegrasi dalam satu kesatuan struktur organisasi Balai Besar Keramik adalah sebagai berikut:

Gambar 1.3. Struktur organisasi Balai Besar Keramik

(14)

5

Secara garis besar, mekanisme kerja yang diterapkan adalah sebagai berikut:

1) Seluruh pelaksanaan kegiatan di Balai Besar Keramik mengacu pada Standard Operating Procedure (SOP) yang memuat sasaran, kebijakan, kewenangan, dan alur proses pelaksanaan kegiatan. SOP yang dikembangkan dan dipakai di Balai Besar Keramik terdiri dari prosedur-prosedur yang berkaitan dengan :

a. Program

Adalah prosedur yang berkaitan dengan penyusunan program (Rencana Strategis dan Rencana Kinerja) serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan (Monev dan Laporan Akuntabilitas Kinerja).

b. Layanan Jasa

Yakni prosedur yang mengatur bagaimana seharusnya layanan litbang, pengujian, sertifikasi, konsultansi, standardisasi, kalibrasi, pelatihan, rancang bangun dan perekayasaan industri, serta penanganan keluhan pelanggan dilakukan.

c. Keuangan

Terdiri dari prosedur-prosedur tentang pengambilan dan pertanggungjawaban uang muka, penerimaan uang, penyetoran uang ke kas negara, pengadaan barang dan jasa, serta prosedur pemberian insentif. d. Umum

Terdiri dari prosedur surat menyurat, penggunaan telepon, faksimili, dan kendaraan dinas, surat perintah perjalanan dinas, dan permintaan barang dan jasa.

e. Kerjasama

Terdiri dari prosedur penyusunan proposal kerjasama, penyusunan kontrak kerja, dan pelaksanaan kontrak.

f. Teknologi Informasi

Terdiri dari prosedur perencanaan pengadaan perangkat keras, sistem jaringan, sistem informasi manajemen, perangkat lunak, dan multimedia. g. Pemasaran

Terdiri dari prosedur penyusunan dan pelaksanaan kegiatan pemasaran serta prosedur penggunaan jasa pihak ketiga.

(15)

6

Terdiri dari prosedur penyusunan formasi pegawai, rekruitmen pegawai,

pengembangan pola karir, absensi kehadiran, dan pengelolaan kesejahteraan pegawai.

i. Lain-lain

Termasuk didalamnya prosedur penerimaan dan pelaksanaan praktek kerja lapangan dan tugas akhir bagi siswa/ mahasiswa dan prosedur penerimaan kunjungan.

2) Kegiatan pemasaran dan pengembangan jasa dikoordinasikan oleh Bidang Pengembangan Jasa Teknik.

3) Kegiatan yang bersifat administratif antara lain administrasi keuangan, kepegawaian, umum, penyusunan program dan laporan dikoordinasikan oleh Bagian Tata Usaha. 4) Kegiatan layanan jasa teknik, pelatihan, konsultansi, alih teknologi, serta rancang

bangun dan perekayasaan industri, dikoordinasikan oleh Bidang PKAT.

5) Kegiatan pengujian dan sertifikasi serta kalibrasi peralatan dikoordinasikan oleh Bidang PASKAL.

6) Kegiatan litbang, perencanaan, pengelolaan sarana dan prasarana litbang serta penyusunan standardisasi dikoordinasikan oleh Kelompok Peneliti (Pokti) dan Bidang SRS.

(16)

7

BAB II

PERENCANAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR KERAMIK

Dalam upaya melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta untuk mengoptimalkan perannya dalam pembangunan struktur industri keramik nasional yang tangguh, Balai Besar Keramik menetapkan rencana Strategis organisasi untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Proses perumusan rencana Strategis dilakukan secara sistematis, terarah, dan ilmiah. Proses ini diawali dari penetapan visi dan misi, kemudian dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang ada dan yang mungkin timbul, ditetapkanlah tujuan, sasaran, kebijakan, dan program yang akan membawa kepada pencapaian visi organisasi. Garis besar Rencana Strategis Balai Besar Keramik tahun 2010 – 2014:

1. VISI

2. MISI

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Keramik yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 40/M-IND/PER/06/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Keramik.

Misi Balai Besar Keramik adalah :

a) Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan dan standardisasi untuk industri keramik dan pengguna produk keramik. b) Memberikan pelayanan jasa teknologi khususnya di bidang:

• Riset teknologi keramik

• Pelatihan teknis tenaga industri • Pengujian mutu bahan/produk • Standardisasi bahan/produk

M

Me

en

nj

ja

ad

di

i

L

Le

em

mb

ba

ag

ga

a

P

Pr

ro

of

fe

es

si

io

o

na

n

al

l

D

Da

al

la

am

m

M

Me

em

mb

be

er

ri

ik

ka

an

n

P

Pe

el

la

ay

ya

an

na

an

n

T

(17)

8

• Sertifikasi

• Konsultansi teknik produksi dan pemanfaatan produk keramik • Rancang bangun dan perekayasaan peralatan industri

3. TUJUAN

Untuk mencapai Visi dan Misi, Balai Besar Keramik menetapkan 2 (dua) tujuan utama (Goals), dan memiliki 7 (tujuh) sasaran (objectives). Tujuan utama dan sasaran (objectives) Balai Besar Keramik yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kompetensi BBK dalam bidang teknologi keramik, gelas dan material nano.

Sasaran yang ingin dicapai yaitu:

1. Peningkatan penguasaan teknologi di bidang keramik, gelas dan nano material

2. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia 3. Peningkatan sarana dan prasarana

4. Peningkatan pengelolaan anggaran

b. Meningkatkan pelayanan jasa teknis Balai Besar Keramik Sasaran yang ingin dicapai, yaitu:

1. Peningkatan kualitas pelayanan jasa teknis industri keramik 2. Peningkatan kuantitas pelayanan jasa teknis industri keramik 3. Peningkatan standardisasi industri/ Balai Besar Keramik

Sebagai alat ukur dari pencapaian tujuan, maka telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) / Key Performance Indicator (KPI) yakni sebagai berikut:

a. Jumlah litbang terapan yang diterapkan minimal 2 judul (sampai dengan tahun 2014)

b. Publikasi ilmiah minimal 35 judul per tahun.

c. Kenaikan Pendapatan PNBP Th 2010 – 2014 sebesar minimal 10 % per tahun dari penerimaan tahun sebelumnya.

4. SASARAN

Tujuan BBK yang telah dirumuskan dan akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dijabarkan lebih lanjut menjadi butir-butir sasaran yang secara nyata akan

(18)

9

diwujudkan/dihasilkan oleh BBK dalam setiap tahun pelaksanaan kegiatan (kurun waktu

pencapaian sasaran lebih pendek dari kurun waktu pencapaian tujuan karena sasaran merupakan penjabaran/bagian dari tujuan).

Sasaran Strategis BBK pada tahun 2014 ini mengalami perubahan mengikuti perubahan Rencana Strategis BPKIMI. Berikut disajikan rumusan sasaran yang telah ditetapkan oleh BBK dan rumusan sasaran strategis setelah perubahan di tahun 2014.

Sasaran :

a. Peningkatan penguasaan teknologi di bidang keramik, gelas dan nano material

Penguasaan teknologi meliputi teknologi keramik konvensional, keramik maju dan material nano. Indikator capaian sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Indikator sasaran meningkatnya penguasaan teknologi

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah hasil litbang keramik konvensional 3 4 4 4 4

Jumlah hasil litbang keramik maju & gelas 2 4 4 4 3

Jumlah hasil litbang material nano 3 3 3 4 4

Jumlah hasil litbang perekayasaan - - 1 1 1

Jumlah hasil litbang yang diterapkan - - 1 1 1

Jumlah kerjasama litbang yang dilakukan dengan institusi pemerintah/ akademisi/ pelaku industri

- - 2 2 2

Jumlah publikasi ilmiah 12 12 35 35 35

Jumlah hasil riset yang didaftarkan untuk mendapatkan paten

1 - 1 1 1

b. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia

Peningkatan kompetensi sumber daya manusia meliputi SDM fungsional seperti peneliti, perekayasa, teknisi litkayasa, penyuluh perindustrian, pranata komputer, pustakawan, arsiparis, instruktur, struktural dan fungsional umum. Indikator capaian sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

(19)

10

Tabel 2.2. Indikator sasaran peningkatan kompetensi sumber daya manusia

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah pegawai yang magang 4 6 3 3 3

Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan (teknis & manajemen)

15 20 30 35 40

Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan formal 5 6 2 2 2

Jumlah pegawai baru hasil rekruitmen 10 6 - - 6

Jumlah pegawai yang mutasi 30 30 20 20 20

Satuan : jumlah orang

c. Peningkatan sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu unsur pendukung yang sangat penting dalam peningkatan kompetensi BBK. Sarana dan prasana meliputi bangunan gedung dan perkantoran, peralatan kantor, peralatan litbang, peralatan/ sarana teknologi informasi, dan kendaraan operasional. Peningkatan sarana dan prasarana ini meliputi pengadaan peralatan baru untuk mengganti peralatan yang sudah tua (tidak produktif/ rusak) maupun untuk penambahan peralatan baru serta pemeliharaannya.

Indikator capaian sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel II.3. sebagai berikut:

Tabel 2.3. Indikator sasaran peningkatan sarana dan prasarana

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah penambahan peralatan utama laboratorium pengujian dan litbang, (unit)

1 (Pkt)

1 (Pkt)

9 10 10

Jumlah penambahan pengadaan peralatan IT (unit) 6 6 30 30 30

Jumlah penambahan kendaraan operasional baru, (unit) - 1 1 2 1

Jumlah penambahan sarana dan prasarna, (unit) 3

(Pkt) 3 (Pkt)

35 35 35

d. Peningkatan pengelolaan anggaran

Pengelolaan anggaran merupakan salah satu unsur pendukung yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan.

(20)

11

Tabel 2.4. Indikator sasaran peningkatan pengelolaan anggaran

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

Persentase realisasi anggaran total - - 94 95 96

Persentase realisasi penggunaan anggaran PNBP (dari total penerimaan PNBP)

- - 85 90 90

e. Peningkatan kualitas pelayanan jasa teknis industri keramik

Indikator capaian sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel 2.5. sebagai berikut:

Tabel 2.5. Indikator peningkatan kualitas pelayanan jasa teknis

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

Persentase pertumbuhan penerimaan JPT dari tahun sebelumnya

10 10 10 10 10

Tingkat kepuasan pelanggan (indeks 1 – 5) 3,75 4 4,25 4,5 4,5

Maksimal komplain dari total layanan (%) 5 4 4 3 2

Ketepatan pelayanan sesuai standar pelayanan minimal (%)

80 85 90 95 95

f. Peningkatan kuantitas pelayanan jasa teknis industri keramik

Indikator capaian sasaran tersebut dapat dilihat pada Tabel II.6. sebagai berikut:

Tabel 2.6. Daftar indikator peningkatan kuantitas jasa pelayanan teknis

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

Persentase penambahan jumlah pelanggan – baseline jumlah pelanggan tahun sebelumnya

- - 5 5 5

Peserta pelatihan keterampilan dan keahlian SDM industri (orang)

- - 70 70 75

Penambahan jenis pelatihan - 1 - 1 -

Desain/ prototip hasil layanan RBPI kepada industri

- - 2 2 3

(21)

12

g. Peningkatan standardisasi industri/ Balai Besar Keramik

Indikator capaian sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel 2.7. sebagai berikut:

Tabel 2.7. Daftar indikator peningkatan standardisasi industri/ Balai Besar Keramik

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

Konsistensi penerapan SMM : (Jumlah

ketidaksesuaian dalam eksternal audit  mayor) - LSPro

- BBK-QACS - LPBBK

- BBK (Pelatihan dan Penelitian)

1 1 1

Penambahan jumlah lingkup pengakuan produk LPK (pengujian) yang diakui oleh KAN

2 - 3 - 2

Penambahan jumlah lingkup pengakuan produk LPK (sertifikasi) yang diakui oleh KAN

2 - - 2 2

B. RENCANA KINERJA BBK TA. 2014

Renkin BBK 2014 ini merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam RENSTRA BBK yang merupakan perencanaan jangka menengah. Di dalam RENKIN ditetapkan rencana tingkat capaian kinerja tahunan, sasaran dan seluruh indikator kinerja kegiatan. Oleh karenanya, kegiatan yang akan dilaksanakan di BBK pada Tahun Anggaran 2014 mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Renstra BBK 2010 – 2014 dan hasil Reviu Renstra untuk periode tahun 2012 - 2014. Pelaksanaan kinerja pada setiap tahun anggaran akan berkontribusi terhadap keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran, sehingga pada akhirnya tujuan utama Renstra dan visi organisasi dapat diraih.

Tahun ini merupakan tahun kelima pelaksanaan Rencana Strategis Balai (Renstra 2010-2014) yang program-programnya disusun berdasarkan format sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja (Renkin), dan Laporan Akuntabilitas di lingkungan Kementerian Perindustrian. Program kegiatan yang dilaksanakan tahun 2014 ini kemudian disebut sebagai “Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Keramik (Renkin BBK) Tahun 2014”.

(22)

13

Secara rinci, Renkin/RKT BBK tahun 2014 disajikan dalam bentuk matriks yang

menguraikan sasaran, indikator, rencana tingkat capaian, program, uraian kegiatan, indikator (masukan, keluaran dan hasil), satuan, serta rencana tingkat capaian kegiatan sebagaimana terlampir di bawah ini :

Tabel 2.8. Rencana Kinerja Balai Besar Keramik Tahun 2014

NO SASARAN INDIKATOR KERJA TARGET

1 2 3 4

1 Peningkatan Penguasaan Teknologi di Bidang Keramik, Gelas dan Nano Material

Jumlah litbang keramik konvensional 4

Jumlah litbang keramik maju 4

Jumlah litbang Nano Material 4

Jumlah litbang perekayasaan alat 1

Jumlah hasil litbang yang diterapkan 1

Jumlah kerjasama litbang yang

dilakukan dengan institusi Pemerintah/Akademisi/pelaku industri

2

Jumlah publikasi ilmiah 37

Jumlah hasil riset yang didaftarkan

untuk mendapatkan paten

1

2 Peningkatan kompetensi SDM Jumlah pegawai yang magang (orang) 3

Jumlah pegawai yang mengikuti

pelatihan teknis & Manajemen (orang)

40

Jumlah pegawai yang diusulkan untuk

mengikuti pendidikan formal (orang)

2

Jumlah pegawai yang rotasi (orang) 30

3 Peningkatan sarana dan prasarana Penambahan peralatan utama laboratorium pengujian dan litbang, (unit)

10

Penambahan pengadaan peralatan IT,

(unit)

6

Penambahan kendaraan operasional,

(unit)

2

Penambahan sarana dan prasarana

perkantoran, (unit)

35 4 Peningkatan Pengelolaan anggaran Persentase realisasi anggaran total 96

Persentase realisasi penggunaan

anggaran PNBP (dari total penerimaan PNBP)

(23)

14

Tabel 2.8. Rencana Kinerja Balai Besar Keramik Tahun 2014 (lanjutan)

NO

SASARAN

INDIKATOR KERJA

TARGET

5 Peningkatan Kualitas dan kuantitas Layanan Jasa Teknis

Pertumbuhan penerimaan JPT dari tahun sebelumnya (%) – Baseline penerimaan tahun sebelumnya

10

Dengan perincian sebagai berikut:

Pendapatan jasa litbang

150,000,000 950,000,000 Pend. Jasa pengujian

Pend. jasa pelatihan

200,000,000

P. jasa standardisasi

10,000,000

Pend. jasa sertifikasi

3,000,000,000

Pend. jasa konsultasi

60,000,000

Pendapatan Jasa Lainnya

30,000,000

Pendapatan jasa RBPI

60,000,000

Tingkat kepuasan pelanggan (indeks) 4.50

Maksimal komplain dari total layanan

(%)

2

Ketepatan pelayanan sesuai Standar

Pelayanan Minimal (%)

95

6 Peningkatan Kuantitas Layanan Jasa Teknis

Persentase penambahan jumlah pelanggan

5

Peserta pelatihan keterampilan dan

keahlian SDM industri (orang)

75

Desain/Prototip hasil layanan RBPI

kepada industri

3

(24)

15

C. RENCANA ANGGARAN

Pelaksanaan rencana kinerja tahun 2014 didukung oleh pendanaan yang bersumber dari DIPA. Anggaran Balai Besar Keramik Tahun 2014 yang tercantum dalam DIPA awal Balai Besar Keramik Tahun Anggaran 2014 seluruhnya berjumlah Rp. 20.574.939.000 atau mengalami kenaikan Rp. 3.874.761.000 dari DIPA awal BBK di Tahun Anggaran 2013.

BBK mengajukan usulan revisi PNBP sebesar 1.772.512.000 untuk kenaikan pagu anggaran penggunaan PNBP. Jumlah total anggaran BBK setelah revisi ke-2 didasarkan pada tanggal 5 Nopember 2014 menjadi sebesar Rp 22.347.451.000,-. BBK kemudian mengajukan kembali usulan revisi RM untuk kekurangan gaji pegawai tahun 2014 sebesar Rp. 330.000.000,-. Jumlah total anggaran BBK setelah revisi ke-3 didasarkan pada tanggal 18 Desember 2014 menjadi sebesar Rp 22.677.451.000,-.

Dari 10 (sepuluh) output kegiatan BBK Th. 2014 dan indikator kinerja keluarannya dapat dilihat pada Tabel 2.9. dan Tabel 2.10.

Tabel 2.9. Output Kegiatan dan Indikator Keluaran BBK Tahun 2014

No KODE OUTPUT IK OUTPUT

1 1871.01 Hasil Kajian/ Penelitian Penguasaan Teknologi Industri

6 Hasil Litbang 2 1871.02 Hasil Rekayasa Mesin/ Peralatan Teknologi Industri 1 Unit

3 1871.03 Layanan Jasa Teknis 8 Layanan

4 1871.04 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri

17 Kegiatan 5 1871.05 Dokumen Perencanaan / Penganggaran/

Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi

16 Dokumen

6 1871.994 Layanan Perkantoran 12 Layanan

7 1871.995 Kendaraan Bermotor 1 Unit

8 1871.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 57 Unit

9 1871.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 132 Unit

(25)

16

Tabel 2.10. Output Kegiatan dan Anggaran BBK Tahun 2014

No KODE OUTPUT ANGGARAN (Rp)

1 1871.01 Hasil Kajian/ Penelitian Penguasaan Teknologi Industri 526.597.000

2 1871.02 Hasil Rekayasa Mesin/ Peralatan Teknologi Industri 153.320.000

3 1871.03 Layanan Jasa Teknis 3.488.082.000

4 1871.04 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri

1.370.707.000

5 1871.05 Dokumen Perencanaan Penganggaran/ Pelaporan/ Monitoring dan Evaluasi

249.916.000

6 1871.994 Layanan Perkantoran 14.820.941.000

7 1871.995 Kendaraan Bermotor 220.000.000

8 1871.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 278.599.000

9 1871.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1.469.289.000

10 1871.998 Gedung/ Bangunan 100.000.000

Total 22.677.451.000

Secara rinci rencana anggaran BBK Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.11.

Tabel 2.11. Rencana Anggaran BBK Th 2014

Program Pengkajian Kebijaksanaan, Iklim dan Mutu Industri (019.07.12)

OUTPUT Uraian Anggaran (Ribuan Rupiah)

1871 Penelitian dan Pengembangan Teknologi Keramik

22.677.451.000 1871.001 Penelitian Penguasaan Teknologi Keramik dan

Nano Material

526.597.000

001 Litbang Keramik Konvensional 150.086.000

A. Pembuatan Email Gelas dari limbah Kaca untuk Dekorasi Manik Gelas

71.026.000 RM

B. Percobaan Pembuatan Bahan Bangunan dari Bahan Geopolymer

79.060.000 RM

002 Litbang Keramik Maju 275.151.000

A. Sintesis Pertikel Nano BaFe12O19 untuk

Bahan Keramik Magnet Menggunakan Emulsi Mikro Balik

90.161.000 RM

B. Pembuatan Perkakas Keramik Dengan Menggunakan Bodi Nano PSZ

63.690.000 RM

(26)

17

ddan Silika dengan Teknologi Destruksi

Sintering dari Bahan Teknis dan Pasir Zirkon Kalimantan

003 Litbang Nano Material 101.360.000

A. Peningkatan Kualitas Koloidal Nanosilika dari Bahan Alam Pasir Silika Sebagai Pemoles Ubin Porselen

101.360.000 RM

1871.002 Hasil Rekayasa Mesin/ Peralatan Teknologi Industri

153.320.000

001 Hasil Rancang Bangun dan Rekayasa Alat 153.320.000

Rancang Bangun dan Perekayasaan Unit Pembangkit Listrik Jenis Oxide Fuell Cell

153.320.000 RM

1871.003 Layanan Jasa Teknis 3.488.082.000

1871.004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri

1.370.707.000

001 Hasil Peningkatan Kompetensi SDM 540.172.000

A. Peningkatan Kompetensi Personil Melalui Diklat/ Workshop

164.630.000 PNBP

B. Kompetensi Personil Administrasi IT, dan Litbang

50.081.000 PNBP

C. Peningkatan Kompetensi Calon Fungsional Peneliti

27.440.000 PNBP

D. Pembinaan SDM BBK melalui Character Building

362.550.000 PNBP

D. Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui 5 K 12.992.000 RM

002 Hasil Peningkatan Kompetensi Lembaga 237.569.000

A. Pemeliharaan dan Pengembangan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 - 2008

42.330.000 RM

B. Persiapan Perluasan Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium Pengujian LPBBK

55.280.000 RM

C. Persiapan Akreditasi Laboratorium Kalibrasi

139.959.000 RM

003 Sertifikasi Lembaga/ Laboratorium 184.171.000

A. Survailen Lembaga/ Reakreditasi Laboratorium

111.410.000 RM

B. Reasesmen Lembaga/ Laboratorium 72.761.000 RM

004 Promosi Jasa Layanan Teknis BBK 169.059.000

A. Pameran Hasil Litbang 30.138.000 RM

B. Promosi dan Komersialisasi Jasa Pelayanan Teknis

88.840.000 RM

C. Pengelolaan Sistem Informasi dan Pelayanan Informasi Publik

50.081.000 RM

005 Publikasi Hasil Litbang 165.176.000

A. Publikasi Melalui Diseminasi Hasil Litbang BBK

70.347.000 RM

B. Publikasi Melalui Penerbitan Majalah Ilmiah ITKG

(27)

18

C. Publikasi Melalui Penerbitan Majalah

Ilmiah JKGI

59.076.000 RM

D. Publikasi Melalui Jurnal Internasional 5.577.000 RM

1871.005 Dokumen Perencanaan/ Penganggaran/ Pelaporan/ Monitoring dan Evaluasi

249.916.000 001 Dokumen Hasil Koordinasi Perencanaan

Program dan Anggaran

127.836.000

A. Koordinasi Penyusunan Rencana Teknis Tahun 2014

67.252.000 RM

B. Penyusunan Rencana Strategis BBK Th. 2015 - 2019

60.584.000 RM

002 Dokumen Hasil Koordinasi Monitoring ,Evaluasi dan SPIP

33.480.000 RM

003 Dokumen Hasil Koordinasi dan Pelaporan Keuangan dan BMN

88.600.000 RM

1871.994 Layanan Perkantoran 14.820.941.000

001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12.449.501.000

002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

2.371.440.000

A. Operasional Perkantoran dan Pimpinan 1.078.967.000 RM

B. Kesehatan Dan Kesejahteraan Pegawai 72.920.000 RM

C. Perawatan Tanah , Gedung Kantor dan Rumah Dinas

491.022.000 RM

D. Perawatan Peralatan Laboratorium 49.361.000 RM

E. Perawatan Kendaraan Bermotor 201.150.000 RM

F. Perawatan Sarana Gedung 58.220.000 RM

G. Langganan Daya dan Jasa 328.800.000 RM

H. Perawatan Jaringan Daya, Jasa dan Komunikasi

91.000.000 RM

1871.995 Kendaraan Bermotor 220.000.000

Kendaraan Bermotor Roda 4 220.000.000 PNBP

1871.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 278.599.000

A. Pengadaan Alat Pengolah Data 278.599.000 PNBP

1871.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1.469.289.000

A. Pengadaan Sarana Laboratorium Pendukung Layanan Teknis

814.100.000 PNBP

B. Pengadaan Sarana Laboratorium dan Litbang

85.000.000 RM

C. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor 570.189.000 PNBP

1871.998 A. Gedung/ Bangunan 100.000.000 PNBP

(28)

19

D. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR KERAMIK

Tabel 2.12. Penetapan Kinerja BBK 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) Tingginya kemampuan inovasi dan

penguasaan teknologi industri

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

1 penelitian Hasil penelitian dan pengembangan yang telah

diimplementasikan penelitian

1 penelitian Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T)

Meningkatnya kerjasama litbang Kerjasama litbang instansi dengan industri 2 kerjasama Meningkatnya publikasi ilmiah hasil

litbang

Karya tulis imiah yang dipublikasikan 35 karya tulis Meningkatnya usulan penerapan

SNI

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

16 persen Meningkatnya jasa pelayanan teknis

kepada dunia usaha

Jumlah orang 75 orang

Jumlah sampel 1500 sampel

Jumlah desain/ prototipe 1 desain

Jumlah perusahaan yang dilayani 250 perusahaan

Nilai (Rp) JPT Rp. 4.460.000.000

Meningkatnya standardisasi industri Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat 18 orang Jumlah pengadaan alat laboratorium 21 unit alat Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang

diakui oleh KAN

2 lingkup Meningkatkan budaya pengawasan

pada unsur pimpinan dan staf

Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja (satker)

1 sistem Meningkatnya kualitas pelayanan

publik

Tingkat kepuasan pelanggan 4,5 indeks Maksimal komplain dari total layanan 3 persen Ketepatan pelayanan sesuai Standar Pelayanan

Minimal

95 persen Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L)

Membangun sistem informasi yang terintegrasi dan handal

Meng-update sistem informasi layanan jasa teknis BBK

1 paket

Meng-update Website 12 kali/ tahun

Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan

Konsistensi perencanaan dan implementasi 90 persen Tingkat persetujuan rencana kegiatan (zero

star)

95 persen Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan 85 persen Meningkatkan sistem tata kelola

keuangan dan BMN yang profesional

Tingkat penyerapan anggaran 95 persen Tingkat ketepatan penyampaian laporan 95 persen

(29)

20

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Dalam mencapai visi dan misinya, BBK melaksanakan kegiatan yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) BPKIMI tahun 2010-2014 dan Renstra BBK yang setiap awal Tahun Anggaran ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) BBK tahun 2014. Pada TA. 2014 Tapkin BBK meliputi 11 (sebelas) Sasaran Strategis untuk melaksanakan kinerjanya yaitu :

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S)

1) Sasaran Strategis I: Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri;

Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T)

1) Sasaran Strategis II: Meningkatnya kerja sama litbang;

2) Sasaran Strategis III: Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang; 3) Sasaran Strategis IV: Meningkatnya usulan penerapan SNI;

4) Sasaran Strategis V: Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha; 5) Sasaran Strategis VI: Meningkatnya standardisassi Industri;

6) Sasaran Strategis VII: Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf; 7) Sasaran Strategis VIII: Meningkatnya kualitas pelayanan publik;

Perspektif Peningkatan Kapasitas Lembaga

1) Sasaran Strategis IX: Membangun sistem informasi yang terintegrasi dan handal; 2) Sasaran Strategis X: Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan;

3) Sasaran Strategis XI: Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional;

Capaian kinerja BBK selama kurun waktu 2010-2014 berdasarkan Renstra Kementerian dan Renstra BPKIMI adalah tertuang pada Tabel 3.1. sebagai berikut :

(30)

Tabel 3.1. Capaian Kinerja BBK Berdasarkan Renstra Kemenperin dan Renstra BPKIMI Tahun 2010- 2014 PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 T R T R T R T R T R (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan JPT

Berdasarkan Renstra BPKIMI

a. Penelitian dan pengembangan teknologi industri

1 Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan

9 9 11 11 11 11 3 3 1 1

2 Karya tulis ilmiah yang

dipublikasikan

- 25 12 30 30 43 35 39 35 38

3 Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan

- - 1 3 1 2 2 1 1 1

b. Pelayanan jasa teknis industri 1 Jumlah Orang - 116 - 99 70 92 70 121 75 86 2 Jumlah Sampel 940 1237 1000 1173 1250 1235 1250 1805 1500 1864 3 Jumlah Desain/Prototip - - 8 3 2 3 2 3 1 4 4 Jumlah Perusahaan yang dilayani - - - 186 230 306 250 389 5 Nilai (Rp.) JPT 2.249.000.000 1.852.702.569 2.470.000.000 2.119.154.299 2.470.000.000 3.606.730.701 2.470.000.000 10.323.306.123 4.460.000.000 8.718.321.464 c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah 1 Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat - 9 53 30 36 35 153 18 206 2 Jumlah pengadaan alat laboratorium 5 5 17 17 10 12 10 10 65 65 3 Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN - - - - 3 3 2 1 2 2 Prioritas Kementerian/Lembaga a. Penelitian dan pengembangan 1 Jumlah hasil litbang teknologi - 9 - 10 - 11 - 11 - 6

(31)

teknologi industri baru 2 Jumlah kerjasama litbang dan rancang bangun 3 2 1 1 2 2 2 2 1 1 b. Pelayanan Teknis pengujian industri Jumlah JPT 940 1237 1000 1173 1250 1235 1250 1805 1500 1864 c. Peningkatan Standardisasi Industri Jumlah RSNI - 7 7 - 8 7 7

(32)

23

Pada umumnya telah mencapai target yang ditetapkan, namun terdapat beberapa indikator

yang realisasinya tidak mencapai target, adapun kendala dalam pencapaian kinerja kegiatan prioritas tersebut adalah :

a. Beberapa kendala internal dalam hal perencanaan, pengadaan barang dan jasa dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan yang belum berjalan secara optimal;

b. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan tahun 2014 ditemukan beberapa hambatan sebagai berikut :

 Pengujian Mineralogi dan mikrostruktur tidak dapat dilaksanakan di internal BBK karena alat XRD dan SEM rusak berat sehingga harus dikirimkan ke laboratorium lain di luar BBK yang membutuhkan waktu proses pengujian yang cukup lama;

 Beberapa bahan dan alat pendukung penelitian sulit diperoleh.

c. Tidak adanya fleksibilitas dalam penarikan anggaran dari KPPN sehingga menyebabkan pelaksanaan program-program dan kegiatan Balai Besar Keramik tidak dapat dilakukan percepatan untuk mempercepat pencapaian target-target kinerja yang telah ditetapkan; d. Respon industri terhadap jasa layanan (konsultansi, RBPI, litbang, JPT lainnya) masih kurang

karena belum menjadi prioritas.

Diharapkan pada tahun selanjutnya, capaian kinerja dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebagai bahan untuk tindak lanjut, evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan program/kegiatan periode 5 (lima tahun yang akan datang).

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pada tahun 2014 BBK melaksanakan kegiatan yang terdiri dari 11 (sebelas) Sasaran Strategis dengan 24 (dua puluh empat) Indikator Kinerja. Dalam pelaksanaannya, setiap triwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian tersebut melalui Laporan Triwulanan, e-monitoring, dan ALKI. Adapun realisasi keuangan dan fisik per triwulan dari target yang dimaksud tercantum pada Tabel 3 .2. sebagai berikut:

(33)

Tabel. 3.2. Capaian Penetapan Kinerja Per-Triwulan TA. 2014

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Capaian

Pagu Indikator

Kinerja

Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)

K F K F K F K F

S R S R S R S R S R S R S R S R

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) 1 Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan (penelitian)

1 1 25 0 25 0 25 0 25 100

Hasil penelitian dan pengembangan yang telah

diimplementasikan (penelitian)

1 1 25 0 25 0 25 0 25 100

Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T)

2 Meningkatnya kerjasama litbang

Kerjasama litbang instansi dengan industri (kerja sama)

2 2 25 0 25 0 25 0 25 100

3 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Karya tulis imiah yang dipublikasikan (karya tulis) 35 38 25 0 25 54,28 25 0 25 54,29 4 Meningkatnya usulan penerapan SNI Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa di uji di laboratorium (persen) 16 25 25 0 25 66,67 25 0 25 89,58 5 Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha

Jumlah orang (orang) 75 86 25 0 25 104 25 0 25 10,67

Jumlah sampel (sampel) 1500 1864 25 18,2 25 7,26 25 46,94 25 51,87 Jumlah desain/ prototipe (desain) 1 4 25 100 25 0 25 100 25 200 Jumlah perusahaan yang dilayani 250 389 25 28,4 25 32,4 25 53,2 25 41,6 Nilai JPT (Rp) 4.460.000.000 8.718.312.464 25 36,03 25 50,45 25 61,53 25 47,47

(34)

6 Meningkatnya standardisasi industri Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat (orang) 18 206 25 22,22 25 300,44 25 0 25 821,78 Jumlah pengadaan alat laboratorium (unit alat) 65 65 25 0 25 0 25 23,81 25 76,19 Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN (lingkup) 2 2 25 0 25 0 25 0 25 100 7 Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja (sistem)

1 1 25 25 25 25 25 25 25 25 8 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Tingkat kepuasan pelanggan (indeks) 4,5 4,18 25 87,77 25 1,34 25 1,55 25 2,23 Maksimal komplain dari total layanan (persen) 3 6,43 25 25 25 19,12 25 2,54 25 0 Ketepatan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal (persen) 95 80,37 25 25 25 25 25 20 25 14,6

Perspektif Peningkatan Kapasitas Lembaga 9 Membangun sistem informasi yang terintegrasi dan handal Meng-update sistem informasi layanan jasa teknis BBK (paket) 1 1 25 25 25 25 25 25 25 25 Meng-update website (kali/tahun) 12 12 25 25 25 25 25 25 25 25 10 Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan Konsistensi perencanaan dan implementasi (persen) 90 90,17 25 25 25 17,1 25 27,9 25 21 Tingkat persetujuan rencana kegiatan (zero star) (persen)

(35)

Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan (persen) 85 100 25 25 25 25 25 25 25 25 11 Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional Tingkat penyerapan anggaran (persen) 95 97,16 25 12,71 25 21,92 25 33,36 25 29,17 Tingkat ketepatan penyampaian laporan (persen) 95 100 25 25 25 25 25 25 25 25

(36)

27

Dapat dilihat pada tabel diatas umumnya indikator kinerja yang menjadi sasaran strategis

BBK di tahun 2014 dapat tercapai, meski ada beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Adapun, hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masing-masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis I Indikator Kinerja

Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

1. Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan (penelitian)

2. Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan (penelitian)

1. Sasaran Strategis I :Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri a. Indikator Kinerja I.1. : Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

Indikator Kinerja I.1. Target Capaian % Capaian

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

1 penelitian 1 penelitian 100%

Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa :

Tingkat capaian indikator kinerja hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan telah sesuai target.

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan di tahun 2014 berjudul : ‘’Peningkatan Kualitas Koloidal Nanosilika dari Bahan Alam Pasir Silika sebagai Pemoles Ubin Proselen”.

Apabila dibandingkan, maka jumlah hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan dari Tahun 2010-2014

Indikator Kinerja I.1. Capaian TA. 2010 Capaian TA. 2011 Capaian TA. 2012 Capaian TA. 2013 Capaian TA. 2014

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

(37)

28

b. Indikator Kinerja I.2. : Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan

Indikator Kinerja I.2. Target Capaian % Capaian

Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan

1 penelitian 1 penelitian 100%

Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa :

Tingkat capaian indikator kinerja hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan telah sesuai target.

Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan berjudul “Komposisi Produk Ceiling Brick” yang telah diterapkan di PT. Abadi Genteng Jati Wangi.

Apabila dibandingkan, maka jumlah penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diimplementasikan dari tahun 2010-2014

Indikator Kinerja I.2. Capaian TA. 2010 Capaian TA. 2011 Capaian TA. 2012 Capaian TA. 2013 Capaian TA. 2014

Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan

- 3 2 1 1

Untuk meningkatkan penguasaan teknologi yang sejalan dengan kompetensi inti (core competency) dan tuntutan kebutuhan industri, beberapa kegiatan telah ditetapkan untuk mencapai sasaran ”Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri”, yaitu kegiatan riset dan rancang bangun perekayasaan industri (alat laboratorium dan alat produksi).

Kegiatan Riset dan RBPI

Kegiatan Riset dan RBPI tahun 2013 telah dilaksanakan 7 (tujuh) kegiatan, yang dibagi menjadi litbang keramik konvensional 2 (dua) judul kegiatan, litbang keramik maju 3 (tiga) judul kegiatan, litbang nano material 1 (satu) judul kegiatan, dan rancang bangun rekayasa alat 1 (satu) kegiatan. Adapun kegiatan dan hasi yang dihasilkan berupa:

(38)

29

i. Pembuatan Email Gelas dari Limbah Kaca untuk Dekorasi Manik Gelas

Telah dilakukan penelitian pembuatan email gelas dari limbah kaca untuk dekorasi manik gelas. Penggunaan email gelas ini oleh pengrajin manik-manik Jombang pada khususnya merupakan penambah nilai estetika dan seni serta penambah nilai jual terhadap manik-manik yang dihasilkan. Bahan baku yang digunakan yaitu limbah kaca dan ditambahkan oksida Keramik (Ca3(PO4)2 , ZnO,

CoO, Cr2O3, Fe2O3, SeO, TiO2, MnO2, NiO2, CuO, ZrSiO3, pewarna merah, pewarna

kuning, pewarna hijau, pewarna coklat, pewarna hitam). Metode penelitian dengan cara mencampurkan kulet, bahan pelebur dan oksida pewarna dalam berbagai variasi komposisi dan temperatur pembakaran. Bahan pewarna yang ditambahkan pada campuran sebanyak 2 % dan 3 %. Variasi temperatur berkisar antara (600-1000) ◦C. Penelitian ini telah didapatkan komposisi terbaik yang terdiri dari 75 % kulet, 25 % asam borat dengan temperatur pembakaran 1000 ◦C dan bahan CuO, NiO, CoO, TiO2, pewarna hijau, pewarna hitam dan pewarna

coklat. Email ini telah diaplikasikan pada industri manik-manik Jombang.

Gambar. 3.1. Dokumentasi hasil kegiatan litbang pembuatan email gelas dari limbah kaca untuk dekorasi manik gelas

A. Aplikasi email gelas berwarna hasil penelitian BBK pada manik-manik polos Jombang

B. Bongkahan leburan email gelas

ii. Percobaan Pembuatan Bahan Bangunan dari Bahan Geoplymer.

Telah dilakukan penelitian pembuatan bahan bangunan dari bahan geopolimer atau bahan bangunan beton tanpa menggunakan semen Portland. Dalam pembuatan bahan bangunan beton ini digunakan bahan baku seperti kaolin, trass, breksi pumice dan zeolite. Khusus untuk kaolin, sebelum digunakan

(39)

30

dilakukan kalsinasi pada suhu 650 – 800 °C terlebih dahulu agar menjadi bahan

metakaolin. Dalam proses pembuatannya, bahan baku tersebut masih harus dicampur dengan larutan NaOH dari waterglass (Na2SiO3) sebagai aktivator,

serta ditambahkan bahan agregat (pasir kuarsa atau jenis lainnya) pada perbandingan komposisi campuran tertentu. Selain itu juga dapat digunakan bahan fly ash sebagai bahan pengikat (binder) dan limbah produk keramik seperti kloset, ubin keramik, bata, genteng yang dapat digunakan sebagai bahan pengikat maupun agregat.

Setelah komposisi beton geopolimer dicampur sempurna, kemudian dicetak benda uji (specimen) dan selanjutnya specimen dipanaskan pada suhu 60 - 80oC hingga mengeras (selama ± 3 jam) sampai umur perawatan (curing) 28 hari. Sesudah itu specimen diuji sifat penyerapan air, density dan kuat tekan. Dari hasil pengujian specimen ini, dipilih hasil uji yang terbaik untuk dilakukan analisis mikrostruktur (XRD dan SEM), dan juga dibentuk prototipe produk ubin dinding, conblock dan paving block.

Dari hasil percobaan penelitian, bahan bangunan beton yang terbuat dari bahan baku metakaolin, trass, breksi pumice, diatome dan zeolite serta bahan dari fly ash dan bahan limbah produk keramik telah memenuhi syarat untuk dibuat bahan bangunan beton geopolimer jenis ubin dinding, conblock dan paving block. Kemudian menurut analisis tekno ekonomi secara sederhana, khusus untuk produk paving block diperoleh harga jual Rp. 2.450,00 per buah dengan nilai total investasi sebesar Rp. 455.000.000,00 (tidak termasuk harga lahan dan bangunan pabrik).

Gambar. 3.2. Dokumentasi hasil kegiatan litbang percobaan pembuatan bahan bangunan dari bahan geoplymer

(40)

31

A. Prototipe Bata Beton Geopolimer dari Bahan Fly Ash, Abu Sekam Padi dan

Zeolit

B. Prototipe Produk Bata Beton Geopolimer dari Bahan Fly Ash

B. Litbang keramik maju

i. Sintetis Praktikel Nano BaFe12019 untuk Bahan Keramik Magnetik

Menggunakan Emulsi Mikro Balik;

Telah dilakukan penelitian sintesis partikel nano Barium Ferrite (BaFe12O19)

untuk bahan baku keramik magnet. Metode yang digunakan dalam sintesis partikel nano Barium Ferrite ini adalah emulsi mikro balik yang dinilai lebih mudah dalam proses sintesisnya. Metode sintesis dengan mikro emulsi balik dalam penelitian ini secara umum bisa dilakukan melalui beberapa tahapan proses, diantaranya proses pembuatan mikro emulsi 1 (bahan utama), proses pembuatan mikro emulsi 2 (bahan penunjang), proses mixing (kolisi antar mikro emulsi), proses aging (reaksi pengendapan), proses sentrifus (sedimentasi), proses pengeringan, proses grinding dan proses kalsinasi. Pembuatan emulsi mikro 1 dilaksanakan dengan cara mentitrasikan bahan Fe(NO3)3 dan Ba(NO3)2

secara urut ke dalam Cyclohexane dan air yang dicampur surfaktan dan ko-surfaktan. Sedangkan untuk pembuatan emulsi mikro 2 pada perbandingan campuran surfaktan, kosurfaktan, Cyclohexane dan air yang sama dititrasikan bahan pengendap NH3.H2O-(NH4)2CO3. Selanjutnya, proses mixing dilakukan

dengan men-stirring campuran emulsi mikro 2 ke dalam emulsi mikro 1. Pada proses ini terjadi kolisi dan reaksi antar emulsi mikro, membukanya micelle emulsi mikro saat kolisi ini seolah-olah terjadi emulsi mikro balik yang dijadikan nama metode yang dipakai. Proses berikutnya adalah proses aging untuk mengendapkan campuran barium dan feric nitrat yang dibentuk. Sedimentasi partikel Barium Ferit dilaksanakan oleh proses sentrifus dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dari putaran sentrifus. Kemudian bahan padatan barium ferit dipisahkan dari cairan yang lain lalu dikeringkan. Setelah bebas dari air bahan padatan yang kering di gerinding. Bahan dari hasil proses grinding ini kemudian di kalsinasi untuk menghilangkan sisa karbon dari proses-proses sebelumnya. Untuk mengetahui kualitas bahan partikel nano (BaFe12O19) yang disintesis,

selanjutnya dilakukan karakterisasi bahan diantaranya dengan pengujian XRD, SEM dan permagraf. Hasil karakterisasi bahan hasil sintesis menunjukkan bahwa

(41)

32

telah terbentuk partikel nano (BaFe12O19) yang akan berpotensi sebagai bahan

magnet keramik yang baik (magnet permanen).

ii. Pembuatan Perkakas Keramik dengan Mengunakan Bodi Nano PSZ

Perkakas berupa alat potong seperti pisau yang banyak dipakai sekarang biasanya menggunakan bahan logam. Alat potong dari logam memiliki kelemahan yaitu mengalami abrasi atau tumpul saat dipakai untuk memotong bahan yang tangguh seperti Kevlar atau memotong kertas dalam jumlah banyak secara langsung [1]. Alat potong dari logam juga dapat mengalami korosi dan kurang tahan secara kimia. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan bahan keramik yaitu Partially Stabilized Zirconia (PSZ) yang dikenal dengan nama “ceramic steel”

Bahan Mg-PSZ yang disintesis dari pasir zirkon termasuk nanomaterial dengan ukuran partikel rata-rata 20 nm, memiliki fasa tetragonal ZrO2 jika dikalsinasi pada suhu 800 dan 900 oC serta campuran dari fasa tetragonal dan monoklin ZrO2 jika dikalsinasi pada suhu yang lebih tinggi (1100 dan 1200 oC).

Prototip Mg-PSZ yang dihasilkan memiliki bentuk partikel yang tidak beraturan dan sudah terjadi proses awal densifikasi. Nilai kekerasan vicker’s hardness (Hv) > 1100 atau 1289,2 dan 1296,7 untuk hasil pembakaran 1450 dan 1470 oC dengan waktu penahanan 16 jam

(42)

33

iii. Pengembangan Proses Perolehan Zirkonia dan Silika dengan Teknologi

Destruksi Sintering dari Bahan Teknis dan Pasir Zirkon Kalimantan.

Pengembangan perolehan ZrO2 dan SiO2 dari pasir zirkon Pulau Kalimantan telah

dilakukan dengan teknologi destruksi sintering melalui pelarutan dan pengendapan asam-basa. Campuran serbuk ZrSiO4 dan Na2CO3 pada

perbandingan berat 1:1,5 dari pendekatan stokiometri, digiling kering sampai homogen; kemudian dibentuk bongkahan atau massa padat secara cetak padat dengan bantuan larutan CMC 0,2% b/v. Pembakaran sintering dilakukan pada suhu 1000°C dengan penahanan yang cukup. Proses pelarutan air (hidrolisis) digunakan ball mill untuk mendapatkan residu senyawa zirkonat dan larutan senyawa silikat dengan bantuan saringan tekan (filter press). Produk ZrO2 dan

SiO2 dapat diperoleh melalui pengendapan dan pelarutan dengan larutan

sodium hidroksida dan asam sulfat pada variasi harga pH yang sesuai.

Karakterisasi dari hasil isolasi ZrO2 dan SiO2 meliputi analisa kimia dengan XRF

dan analisa mineral dengan XRD yang menunjukkan sebagai berikut : tingkat kemurnian ZrO2 yang diperoleh sekitar 92%, dan untuk SiO2=82%. Tahap

kepercayaan proses (rendemen) mencapai 89%. Karakteristik di atas dapat ditingkatkan dengan melakukan proses pencucian dan pengolahan secara terkontrol dengan baik.

Aspek ekonomi yang dihitung secara teoritis dan praktis secara kasar memberikan harga 1 kg ZrO2 dan 1 kg SiO2 (amorf) sekitar Rp 200.000-300.000.

Tindak lanjut dari pengembangan isolasi ZrO2 dan SiO2 ini diharapkan dapat dikomersilkan dengan baik terutama menjadi produk dengan ukuran butir mencapai skala nanometer dan memberi nilai tambah yang sangat tinggi.

Gambar. 3.4. Dokumentasi kegiatan litbang pengembangan proses perolehan zirkonia dan silika dengan teknologi destruksi sintering dari bahan teknis dan pasir zirkon kalimantan.

Gambar

Gambar 1.2.  Data pegawai berdasarkan jabatan fungsional
Gambar 1.3. Struktur organisasi Balai Besar Keramik
Tabel 2.1. Indikator sasaran meningkatnya penguasaan teknologi
Tabel 2.3.  Indikator sasaran peningkatan sarana dan prasarana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dakwah yang dilakukan Jamaah Tabligh di Kabupaten Tabalong juga tidak kalahnya dengan dakwah di kota Banjarmasin, hal itu dapat terlihat dari setiap perkampungan,

a) Guru menunjuk dan membacakan satu kalimat atau satu ayat dan para siswa mendengarkannya dengan baik. b) Kemudian guru menyuruh para siswa mengikuti/meniru

Pengantar Nota Keuangan Pemerintah dan Rancangan Undang-undang APBN: 2 tahun setelah tahun anggaran berakhir. Pidato Presiden Pengantar Nota Keuangan

Gerak menentukan titik kedalaman posisi perubahan material dasar sungai (flume) sebagai arah ordinat Z, bagian robot yang bergerak dan membawa sensor Leica Disto TM

tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate. Ada tiga tipe permainan dalam permaian softball yaitu 1) fast pitch softball dimana dalam

[r]

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan berkah dan rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang

Jika media sosial hanya dij adikan alat untuk menyebarkan informasi dan menjaring masa dirasa masih sangat mungkin, tetapi gerakan sosial di media online mustahil dapat terwujud