• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGKA TETAP TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANGKA TETAP TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A. PADI

 Angka Tetap (Atap) produksi padi tahun 2015 mencapai 674.169 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan tahun 2014, terjadi peningkatan produksi sebanyak 36.242 ton (5,68 persen). Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 7.010 hektar (5,37 persen) diiringi dengan kenaikan produktivitas dari 48,91 ku/ha pada tahun 2014 menjadi 49,05 ku/ha pada tahun 2015 (0,29 persen).

B. JAGUNG

 Angka Tetap (Atap) produksi jagung tahun 2015 sebesar 300.490 ton pipilan kering. Dibandingkan tahun 2014, terjadi penurunan produksi sebesar 187.872 ton (-38,47 persen). Penurunan produksi terjadi karena menurunnya jumlah luas panen seluas 46.590 hektar (-36,55 persen) dan penurunan produktivitas dari 38,31 ku/ha pada tahun 2014 menjadi 37,15 ku/ha pada tahun 2015 (-3,03 persen).

C. KEDELAI

 Angka Tetap (Atap) produksi kedelai tahun 2015 sebesar 6.685 ton biji kering. Dibandingkan tahun 2014, terjadi penurunan produksi sebesar 844 ton (-11,21 persen). Penurunan produksi terjadi karena menurunnya jumlah luas panen seluas 524 hektar (-9,29 persen) dan penurunan produktivitas dari 13,35 ku/ha pada tahun 2014 menjadi 13,06 ku/ha pada tahun 2015 (-2,17 persen).

No. 44/07/71/Th. XVI, 1 Juli 2016

A

NGKA

T

ETAP

T

AHUN

2015

P

ADI DAN

P

ALAWIJA

S

ULAWESI

(2)

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 Hektar 2014 8.260 15.305 10.063 10.030 8.561 8.211 18.680 15.957 8.003 5.573 9.603 11.151 2015 7.320 8.932 10.699 15.392 10.983 15.222 12.052 11.085 13.442 10.972 8.739 12.600 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des

1. PRODUKSI PADI

1.1. Angka Tetap Tahun 2015

Angka Tetap (Atap) produksi padi tahun 2015 mencapai 674.169 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan tahun 2014, terjadi peningkatan produksi sebanyak 36.242 ton (5,68 persen). Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen mencapai 7.010 hektar (5,37 persen) diiringi dengan kenaikan produktivitas dari 48,91 ku/ha pada tahun 2014 menjadi 49,05 ku/ha pada tahun 2015 (0,29 persen).

Peningkatan produksi padi tahun 2015 terjadi pada realisasi subround Mei-Agustus sebesar 2.931 ton (1,21 persen) dan realisasi subround September–Desember sebesar 53.250 ton (28,45 persen), namun terjadi penurunan produksi pada realisasi subround Januari-April sebesar -19.939 ton (-9,56 persen), dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year on year).

1.2. Pola Panen Tahun 2014-2015

Pola panen padi tahun 2015 sedikit bergeser dibandingkan dengan pola panen tahun 2014. Pada periode Januari – Desember tahun 2015 puncak panen padi terjadi pada bulan April dan Juni, sementara pada tahun 2014 puncak panen terjadi pada bulan Februari dan Juli (Gambar 1).

(3)

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 Hektar

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des

2. PRODUKSI JAGUNG

2.1. Angka Tetap Tahun 2015

Angka Tetap (Atap) produksi jagung tahun 2015 sebesar 300.490 ton pipilan kering. Dibandingkan tahun 2014, terjadi penurunan produksi sebesar 187.872 ton (-38,47 persen). Penurunan produksi terjadi karena menurunnya luas panen sebesar 46.590 hektar (-36,55 persen) dan penurunan produktivitas dari 38,31 ku/ha pada tahun 2014 menjadi 37,15 ku/ha pada tahun 2015 (-3,03 persen).

Penurunan produksi jagung tahun 2015 sebesar 187.872 ton (-38,47 persen) terjadi pada semua subround, dengan rincian realisasi subround Januari-April sebesar 37.421 ton (-22,71 persen), realisasi subround Mei-Agustus sebesar 91.645 ton (-42,72 persen) dan realisasi subround September–Desember sebesar 58.806 ton (-53,94 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year on year).

2.2. Pola Panen Tahun 2014-2015

Pola panen jagung tahun 2015 berbeda dengan pola panen tahun 2014. Pada periode Januari – Desember tahun 2015 puncak panen jagung terjadi pada bulan April dan cenderung menurun pada bulan-bulan berikutnya, sementara pada tahun 2014 puncak panen jagung terjadi pada bulan April dan Agustus (Gambar 2).

(4)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 Hektar 2014 449 909 57 1.486 161 33 567 398 124 144 244 1.069 2015 881 523 227 111 758 733 322 463 619 169 217 94

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des

3. PRODUKSI KEDELAI

3.1. Angka Tetap Tahun 2015

Angka Tetap (Atap) produksi kedelai tahun 2015 sebesar 6.685 ton biji kering. Dibandingkan tahun 2014, terjadi penurunan produksi sebesar 844 ton (-11,21 persen). Penurunan produksi terjadi karena menurunnya luas panen sebesar 524 hektar (-9,29 persen) dan penurunan produktivitas dari 13,35 ku/ha pada tahun 2014 menjadi 13,06 ku/ha pada tahun 2015 (-2,17 persen).

Penurunan produksi kedelai tahun 2015 sebesar 844 ton (-11,21 persen) terjadi pada realisasi subround Januari-April sebesar 1.605 ton (-41,02 persen) dan realisasi subround September–Desember sebesar 613 ton (-30,73 persen), namun terjadi kenaikan produksi pada realisasi subround Mei-Agustus sebesar 1.374 ton (84,76 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year on year).

3.2. Pola Panen Tahun 2014-2015

Pola panen kedelai tahun 2015 berbeda dengan pola panen tahun 2014. Pada periode Januari - Desember tahun 2015 puncak panen kedelai terjadi pada bulan Januari, Mei, dan Juni. Sedangkan pada tahun 2014, puncak panen terjadi pada bulan April dan Desember (Gambar 3).

(5)

Tabel Produksi, Hasil Per Hektar dan Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija Propinsi Sulawesi Utara, 2013-2015

Jenis Tanaman 2013 2014 2015 Pertumbuhan (%) (ATAP) (ATAP) (ATAP) 2013-2014 2014-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Produksi (Ton) Padi Sawah 604148 587009 634890 -2,84 8,16 Padi Ladang 34225 50918 39279 48,77 -22,86 Padi (Sawah+Ladang) 638373 637927 674169 -0,07 5,68 Jagung 448002 488362 300490 9,01 -38,47 Kedelai 5780 7529 6685 30,26 -11,21 Kacang Tanah 8804 7069 3971 -19,71 -43,83 Kacang Hijau 1541 1498 969 -2,79 -35,31 Ubi Kayu 55207 46553 44123 -15,68 -5,22 Ubi Jalar 39800 39429 25705 -0,93 -34,81 Produktivitas (Ku/Ha) Padi Sawah 53,06 52,92 51,98 -0,26 -1,78 Padi Ladang 25,24 26,11 25,67 3,45 -1,69 Padi (Sawah+Ladang) 50,10 48,91 49,05 -2,38 0,29 Jagung 36,65 38,31 37,15 4,53 -3,03 Kedelai 13,36 13,35 13,06 -0,07 -2,17 Kacang Tanah 13,12 13,35 11,55 1,75 -13,48 Kacang Hijau 12,65 12,80 11,47 1,19 -10,39 Ubi Kayu 130,24 126,33 122,77 -3,00 -2,82 Ubi Jalar 98,05 99,95 96,74 1,94 -3,21 Luas Panen (Ha)

Padi Sawah 113853 110925 122139 -2,57 10,11 Padi Ladang 13560 19503 15299 43,83 -21,56 Padi (Sawah+Ladang) 127413 130428 137438 2,37 5,37 Jagung 122237 127475 80885 4,29 -36,55 Kedelai 4325 5641 5117 30,43 -9,29 Kacang Tanah 6712 5295 3438 -21,11 -35,07 Kacang Hijau 1218 1170 845 -3,94 -27,78 Ubi Kayu 4239 3685 3594 -13,07 -2,47 Ubi Jalar 4059 3945 2657 -2,81 -32,65

(6)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara

Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204

E-mail: bps7100@bps.go.id Homepage : http://sulut.bps.go.id

Gambar

Gambar 1. Pola Panen Padi, 2014-2015
Gambar 2. Pola Panen Jagung, 2014-2015
Gambar 3. Pola Panen Kedelai, 2014-2015
Tabel  Produksi, Hasil Per Hektar dan Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija  Propinsi Sulawesi Utara, 2013-2015

Referensi

Dokumen terkait

Lukis litar elektrik mengunakan simbol-simbol yang ditunjukkan dalam Rajah 3[b] bagi menghubungkan sebuah pengawal-mikro Raspberry Pi dengan sebuah penderia kelembapan dan suhu

Pelayanan pendidikan akan semakin baik apabila kode etik pendidik diterapkan secara konsisten, yang berisi tentang norma dan asas yang dijadikan sebagai pedoman

SELECT jenispertandingan dari Database WHERE kejuaraan = namakejuaraan AND kategoriusia = kategoriusia yang diinput. CLEAR field input kategori usia WHILE NOT

Penggunaan bahan organik (dosis 10, 20, dan 30 ton/ha) cenderung menunjukkan hasil produksi yang baik pada penggunaan dosis yang lebih tinggi dibandingkan dosis yang lebih rendah

Orang (people) dalam pemasaran jasa, berfungsi sebagai penyedia jasa yang dapat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam ‘orang’ ini, berhubungan

bahwa ketentuan pasal 110 huruf f dan pasal 156 ayat (1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi Pelayanan Pasar

 Rumah Sakit kelas A : Lulusan S2-Gizi/Kesehatan atau S1-Gizi/Kesehatan dengan pendidikan dasar D3-Gizi, atau minimal lulusan D4-Gizi dengan pengalaman kerja tertentu.. 

Diagnosis ditegakkan bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak, bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi