• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASAS HUKUM TATA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASAS HUKUM TATA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ASAS HUKUM TATA NEGARA

(2)

SUMBER HTN

Sumber hukum materiil, yaitu Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan falsafah negara.

Sumber hukum formil, (menurut Pasal 7 UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan), yaitu : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

(UUDNRI Tahun 1945), yang diikuti peraturan

perundang-undangan di bawahnya dengan kekuatan hukum sesuai dengan hierarki sebagai berikut:

hierarki sebagai berikut:

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR) ; 3. Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang (UU/Perpu);

4. Peraturan Pemerintah (PP); 5. Peraturan Presiden (Perpres);

6. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi); dan

(3)

Separation of Power

• Asas Pemisahan Kekuasaan

• John Locke : kekuasaan dalam suatu negara dibagi 3 :

1. Legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang

undang-undang

2. Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang, dan

3. Federatif, yaitu kekuasaan mengenai perang dan damai, membuat perserikatan dan aliansi serta segala tindakan dengan semua orang dan

(4)

Separation of Power

• Diilhami oleh John Locke, Montesquieu mencetuskan

Trias Politica :

1. Eksekutif, yang melaksanakan undang-undang, memaklumkan perang, mengadakan perdamaian dengan negara-negara lain, menjaga tata tertib, dan lainnya. Oleh karena itu kekuasaan federatif

lainnya. Oleh karena itu kekuasaan federatif merupakan bagian dari eksekutif.

2. Legislatif, yang membentuk undang-undang 3. Yudikatif, yaitu kekuasan untuk mengadili,

menjatuhkan hukuman atas kejahatan dan

memberikan putusan jika terjadi perselisian antar warga. Kekuasaan yudikatif ini berdiri sendiri dan bukan bagian dari eksekutif.

(5)

Division (Distribution) of Power

Asas Pembagian Kekuasaan

Adanya sistem saling mengawasi dan saling

mengadakan perimbangan diantara kekuasaan

negara

(check and balance system)

(6)

Asas Negara Kesatuan

• Pasal 1 ayat (1) UUDNRI Tahun 1945 : “Negara

Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.”

• Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan,

sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.

• Pembedaan bentuk negara (Kesatuan / Serikat)

• Pembedaan bentuk negara (Kesatuan / Serikat)

ditentukan dari asal kedaulatan. Jika kedaulatan berada pada pemerintah pusat (Kesatuan), sedangkan jika

negara bagian yang berdaulat (Serikat)

• 2 (dua) sifat penting negara kesatuan, yaitu supremasi parlemen pusat dan tidak adanya badan lain yang

(7)

Asas Negara Hukum

Pasal 1 ayat (3) UUDNRI Tahun 1945 :

“Negara

Indonesia adalah negara hukum

Negara, pemerintah, lembaga negara, semua WNI,

dituntut untuk melaksanakan segala tindakan

berlandaskan oleh hukum atau dapat

berlandaskan oleh hukum atau dapat

dipertanggungjawabkan di muka umum.

Sistem

Hukum

Negara

Rechtstaat

Rule of Law

Civil Law

Common Law

Eropa Kontinental

Anglo Saxon

(8)

Asas Demokrasi

kratein (kekuasaan) dan demos (rakyat)

• demokrasi berarti rakyat yang berkuasa atau kedaulatan rakyat.

• Pasal 1 Ayat (2) UUDNRI Tahun 1945 :

Kedaulatan berada di tangan rakyat dan

• Pasal 1 Ayat (2) UUDNRI Tahun 1945 :

Kedaulatan berada di tangan rakyat dan

dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”

• Asas kedaulatan rakyat ini merupakan asas

negara demokrasi yang berdasarkan Pancasila khususnya sila Keempat : “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”

(9)

Asas Otonomi Daerah

Desentralisasi : penyerahan wewenang pemerintahan

oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI

Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu

Tugas Pembantuan (Medebewind) : penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu

(10)

Lembaga Negara

Perubahan UUD 1945 menjadi UUDNRI Tahun

1945 berakibat :

penghapusan lembaga negara tertentu

perubahan kedudukan dan hubungan

perubahan kedudukan dan hubungan

beberapa lembaga negara

(11)

Penghapusan

Lembaga Negara

Dihapuskannya Dewan Pertimbangan Agung

(DPA)

Pasal 16 UUDNRI Tahun 1945 :

“Presiden

membentuk suatu dewan pertimbangan yang

membentuk suatu dewan pertimbangan yang

bertugas memberikan nasihat dan

pertimbangan kepada Presiden, yang

(12)

Perubahan Kedudukan

Lembaga Negara

MPR : bukan lagi menjadi lembaga tertinggi

negara

MA : kekuasaan kehakiman juga dilakukan

juga oleh sebuah Mahkamah Konstitusi,

juga oleh sebuah Mahkamah Konstitusi,

sehingga terdapat 2 (dua) mahkamah (MA dan

MK) dengan kedudukan setara namun

(13)

Lembaga-lembaga Negara

dalam UUDNRI Tahun 1945

Klasifikasi berdasarkan Organ dan Fungsinya

Keberadaannya secara Eksplisit Disebutkan

Fungsi (Kewenangannya) Disebutkan secara Eksplisit

Eksistensi dan Fungsi (Kewenangannya) akan diatur

Eksistensi dan Fungsi (Kewenangannya) akan diatur dengan Peraturan Perundangan yang Lebih Rendah

Klasifikasi berdasarkan Fungsi dan Hirarkinya

Fungsi

(14)

Klasifikasi Lembaga Negara

berdasarkan Organ dan Fungsinya

Keberadaannya secara Eksplisit Disebutkan : MPR, Presiden, WaPres, Menteri & Kementerian Negara, Dewan pertimbangan Presiden, Duta, Konsul, Pemerintahan Daerah Provinsi, Gubernur Kepala Pemerintah Daerah, DPRD Provinsi,

Pemerintahan Daerah Kabupaten, Bupati Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten, DPRD Kabupaten, Pemerintahan Daerah Kota, Walikota Kepala Pemerintah Daerah Kota, DPRD Kota, DPR, DPD, Komisi pemilihan umum, Bank sentral, BPK, MA, MK, KY, TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa, Badan-badan lain yang fungsinya

yang bersifat khusus atau bersifat istimewa, Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman

Fungsi (Kewenangannya) Disebutkan secara Eksplisit : MPR, Presiden, Wakil Presiden, Menteri dan Kementerian Negara, Dewan pertimbangan Presiden, Pemerintahan Daerah Provinsi, Gubernur Kepala Pemerintah Daerah, DPRD Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten, Bupati Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten, DPRD Kabupaten, Pemerintahan Daerah Kota, Walikota Kepala

Pemerintah Daerah Kota, DPRD Kota, DPR, DPD, komisi pemilihan umum, BPK, MA, MK, KY, TNI, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia

Eksistensi dan Fungsi (Kewenangannya) akan diatur dengan Peraturan

Perundangan yang Lebih Rendah : Duta, Konsul, bank sentral, satuan pemda yang bersifat khusus atau istimewa, serta badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kehakiman.

(15)

Klasifikasi Lembaga Negara

berdasarkan Fungsi dan Hirarkinya

Fungsi :

primary constitutional organs : Presiden, DPR, DPD, MPR,

MK, MA, BPK. Main state organ tetaplah lembaga-lembaga

tinggi negara yang mencerminkan cabang-cabang kekuasaan

utama negara, yaitu legislature, executive dan judiciary.

state auxiliary organs, auxiliary institutions, self regulatory agencies, independent supervisory bodies, mix-function

state auxiliary organs, auxiliary institutions, self regulatory agencies, independent supervisory bodies, mix-function

institutions, quasi non governmental organizations :

• Lembaga Negara yang kewenangannya juga ditentukan dalam UUD : KY, TNI, Polri, Menteri Negara, Dewan Pertimbangan Presiden, dll

• Lembaga yang namanya disebut, namun kewenangannya tidak disebut dalam UUD : Kejaksaan Agung, Bank Sentral

• Lembaga yang nama dan kewenangannya tidak diatur dalam UUD : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK), dan lain-lain

(16)

Klasifikasi Lembaga Negara

berdasarkan Fungsi dan Hirarkinya

Hierarki

– Organ lapis pertama, disebut sebagai lembaga tinggi negara, antara lain : Presiden dan Wapres, DPR, DPD, MPR, MK, MA, dan BPK

– Organ lapis kedua, yaitu lembaga-lembaga negara yang :

• Nama dan kewenangan jelas disebut dalam UUD, antara lain : Menteri Negara, TNI, Kepolisian Negara, dan KY

• Nama dan kewenangan tidak jelas disebut dalam UUD, antara lain : komisi pemilihan umum (kewenangan pokoknya disebut dalam UUD tetapi namanya tidak) dan bank sentral (nama dan kewenangannya tidak tercantum secara eksplisit dalam UUD, namun sentral (nama dan kewenangannya tidak tercantum secara eksplisit dalam UUD, namun nama dan kewenangannya diatur dalam UU)

• Kewenangan bersumber dari UU : misalnya : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR), Konsil Kedokteran Indonesia, dan sebagainya.

• Kewenangan bersumber dari regulator atau pembentuk peraturan di bawah undang-undang. Misalnya Komisi Hukum Nasional dan Komisi Ombudsman Nasional yang dibentuk dengam Keputusan Presiden

– Organ lapis ketiga, yaitu lembaga daerah: Pemerintahan Daerah Provinsi, Gubernur, DPRD Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten, Bupati, DPRD Kabupaten, Pemerintahan Daerah Kota, Walikota, DPRD Kota, serta satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa.

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam

Penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya hubungan variabel konsep diri dengan interaksi sosial adalah sebesar 13,5%, besarnya hubungan variabel dukungan sosial dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keampuhan kombinasi bakteri rhizosfir dan jamur endofitik spesifik lokasi lahan pasang surut terhadap tingkat ketahanan

Hasil pembahasan analisis deskriptif terhadap setiap variable penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara umum kondisi kecerdasan emosional dan kinerja

Pilihan metode akuntansi yang terdapat dalam SAK akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian dosis pupuk hayati cair (ultra gen) tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter

Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, melakukan peran pembinaan dan fasilitasi teknis kepada Pemerintah Daerah, khususnya

Penelitian dilakukan terhadap morfologi dan morfometri serta gambaran mikroskopis ovarium (n=4), dan saluran reproduksi yang terdiri dari tuba uterina, kornua uteri,