• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi : studi kasus SMA Negeri 1 Karangmojo - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi : studi kasus SMA Negeri 1 Karangmojo - USD Repository"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI

Studi Kasus SMA Negeri 1 Karangmojo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Yashinta Ria Kurnianingsih 041334094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI

Studi Kasus SMA Negeri 1 Karangmojo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Yashinta Ria Kurnianingsih 041334094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)

PENGARUII PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAI\I GT]RU DI KELAS, STRATEGT SrSWA DALAM BELAJA& DAhIPERSEST SrSWA

TENTANG PENTINGI{YA BELAJAR TERIIADAP KEBERIIASILAN STUIII

Studi Kasus: SMA Negeri I Karangmojo

Oleh:

Yashinta Ria Kumianingsih NIM: &4133409,+

Telah disetujui oleh :

(4)

PSNGARTJI{ PERSEPSI SISWA TENTAI\G PERANAI{ GI'RU DI KELAS, STRATEGI SIS\ryA DALAM BELAJA& DAI\ PERSEPSI SISWA

TENTAI\IG PENTINGNYA BELAJAR TERIIADAP KEBERIIASILAI\I STUDI

Studi Kasus di SMA Negeri I Karangmojo

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Yashinta Ria Kuniirariingsih

NIM:04133,1094

Telah dipertahankan di depan Panitia penguji Pada tanggal 2l Agusitrs 2009 dan dirryatakan telah mernenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap

Ketua Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Sekretaris L. Saptono, S.Pd-, M.Si.

Anggota llenedecta Indah N., S.Pd., S.I.B M.pd. Anggota Drs. FX. Muhadi, M.Pd.

Anggota A. Heri Nugroho. S.Pd., M.Pd.

Yogyakart4 2l Agustus 2009

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma

lll

(5)

iv

PERSEMBAHAN

Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa

kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan

kepadamu. (Markus 11:24)

Skripsi ini Kupersembahkan untuk:

o

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

o

Bapak dan Ibu tercinta

(6)

v

MOTTO

o

Fokuskan diri kepada kelebihan-kelebihan kita dan

bukan pada kekurangan-kekurangan kita.

o

Awal dari suatu perubahan disekeliling kita dimulai

dari diri kita sendiri.

o

Waktu adalah asset yang sangat berharga.

o

Kesuksesan adalah hasil dari suatu perubahan.

o

Karakter yang kuat adalah modal awal kesuksesan.

o

Pujian adalah benih yang menumbuhkan kepercayaan

diri manusia.

o

Mengucap syukur dalam segala hal adalah kehendak

Tuhan dalam hidup kita.

(7)

PERNYA T AAN KEASLIAN KARY A

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain. kecuali yang telah disebutkan dala:n

kutipan dan daftar pusraka. sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Y ogyakarta. 21 Agustus 2009

Penulis

((~tu

Yashinta

~ianingSih

(8)

LEMBAR PERNY ATAAN PERSETUJUAN

PUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahsiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : YASHINTA RIA KURNIANINGSIH

Nomor Mahasiswa : 041334094

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

PENGARUH PERSEPSI SISW A TENT ANG PERANAN GURU DI KELAS,

STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PENTINGNY A BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN

STUDI

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam belltuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pad a tanggal 21 Agustus 2009

Yang menyatakan

C'J/J:'~

1°:---Yashinta Ria Kurnianingsih

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di Kelas,

Strategi Siswa dalam Belajar, dan Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar

Terhadap Keberhasilan Studi”. Penyusunan skripsi dalam rangka memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1), Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam Penyusun

skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan, dukungan, semangat, motivasi,

dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,

penulis mengucapkakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Benedecta Indah N., S.Pd., S.I.P, M.Pd. selaku Dosen

Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan kritik

(10)

ix

5. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. dan Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd.,

M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran

untuk kesempurnaan skripsi ini..

6. Segenap staff pengajar Program studi Pendidikan Akuntansi atas

semua ilmu yang telah disampaikan melalui perkuliahan.

7. Tenaga Administrasi Program studi Pendidikan Akuntansi yang telah

memberikan informasi dan membantu kelancaran dalam proses

belajar.

8. Ibu Dra. Lusia Dwi Haryati, selaku Kepala Sekolah SMA Dominikus

Wonosari yang telah memberikan ijin penelitian validitas.

9. Bapak Drs. Sutarman, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1

Karangmojo yang telah memberikan ijin penelitian.

10. Kedua orang tuaku (Bapak dan Ibu) yang telah memberikan kasih

sayang, doa, semangat, dan motivasi.

11. Adikku Nicholas dan Alchidhio yang telah memberikan doa dan

semangat.

12. Kekasih hatiku Antonius Bheny, terima kasih atas cinta, semangat,

dan perhatian yang telah engkau berikan.

13. Keluarga Ibu Christina Martuti yang telah memberikan doa dan

semangat.

14. Mbak Rindha dan Whisda yang telah membantu dan memberikan

(11)

x

15. Sahabat-sahabatku: Shisil, Tanti, Ely, Via, Vhivin, Nova, Ana,

Nukcy, Nenes, Shanti, Kristi, Lasmi, Tantri, Venti, Rinie, Rani,

Moko, Tepe, Koco, Brahma, Pungky, Bleky.

16. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2004 terima kasih atas

semangat dan kerja samanya selama kuliah di Universitas Sanata

dharma.

17. Keluarga Bapak Suminah yang telah menyediakan tempat tinggal

(kos-kosan) selama kuliah.

18. Anak-anak Kost STM 20: Mas Setyo, Mbak Pipit, Satrio, Wisnu,

Pak Kris.

19. Anak-anak Kost Amelia 20 F: Shita, Yuyun, Riska, Mbak Nita,

Whiwin, Mbak Fajar.

20. Semua pihak yang telah memberikan doa, semangat, dan motivasi,

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari

bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Terimakasih.

Yogyakarta, 21 Agustus 2009

(12)

xi

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri I Karangmojo

Yashinta Ria Kurnianingsih Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap keberhasilan studi, (2) ada pengaruh yang signifikan strategi siswa dalam belajar terhadap keberhasilan studi, (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi, (4) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar secara bersama-sama terhadap keberhasilan studi.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri I Karangmojo pada bulan Desember 2008 sampai dengan bulan Maret 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 212 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 siswa, teknik pengambilan sampel dengan sampel acak proporsional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan yang pertama, kedua, dan ketiga menggunakan analisis regresi linier sederhana, sedangkan untuk menjawab permasalahan yang keempat menggunakan analisis regresi linier ganda.

(13)

xii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHERS’ ROLE IN CLASS, STUDENTS’ STRATEGY IN LEARNING, AND STUDENTS’ PERCEPTION ON THE IMPORTANCE OF STUDY TO

LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study on the Eleventh Grade Department of Karangmojo 1 Senior High School

Yashinta Ria Kurnianingsih Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research aims to find out whether: (1) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class to learning achievement, (2) there is significant influence of students’ strategy in learning to learning achievement, (3) there is significant influence of students’ perception on the importance of study to learning achievement, (4) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class, students’ strategy in learning, and students’ perception on the importance of study simultaneously to learning achievement.

This research is a case study and conducted in Karangmojo 1 Senior High School from December 2008 up to March 2009. The population of this research were 212 students of the eleventh class. The participants of this research were 100 students. These participants were chosen by applying proportional random sampling method. The data were collected by using questionnaire and documentation. The technique of data analysis to answer the first, second, and third problem was by using the simple linier regression analysis, whereas to answer the fourth problem is by using double linier regression analysis.

(14)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

(15)

xiv

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Teoretik ... 6

1. Pengertian Keberhasilan Studi ... 6

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Studi ... 9

3. Pengertian Persepsi ... 12

4. Peranan Guru ... 13

5. Pengertian Belajar ... 15

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 17

7. Strategi Belajar ... 19

8. Arti Penting Belajar ... 20

9. Tujuan Belajar ... 20

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 21

C. Kerangka Berpikir ... 22

D. Perumusan Hipotesis ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 26

D. Variabel dan Pengukuran ... 27

1. Variabel Penelitian ... 27

2. Pengukuran Variabel ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

(16)

xv

2. Metode Dokumentasi ... 35

F. Uji Instrumen Penelitian ... 36

G. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 54

A. Sejarah Berdiri Sekolah ... 54

B. Visi dan Misi Sekolah ... 54

C. Lingkungan Fisik Sekolah SMA Negeri 1 Karangmojo ... 55

D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Karangmojo ... 56

E. Siswa SMA Negeri 1 Karangmojo ... 58

F. Fasilitas Pendidikan SMA Negeri 1 Karangmojo ... 60

G. Struktur Organisasi UPT SMA Negeri 1 Karangmojo... 62

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Deskripsi Data ... 64

B. Pengujian Hipotesis ... 70

C. Pembahasan ... 79

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 86

C. Keterbatasan ... 88

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di Kelas ... 37

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Strategi Siswa dalam Belajar ... 38

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar ... 40

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 41

Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ... 45

Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Karangmojo ... 56

Tabel 4.2 Daftar Siswa SMA Negeri 1 Karangmojo ... 59

Tabel 4.3 Fasilitas Pendidikan SMA Negeri I Karangmojo ... 60

Tabel 5.1 Penilaian Acuan Patokan (PAP II) ... 64

Tabel 5.2 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di kelas ... 65

Tabel 5.3 Interpretasi Strategi Siswa dalam Belajar ... 66

Tabel 5.4 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar ... 67

Tabel 5.5 Interpretasi Keberhasilan Studi ... 69

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 91

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 97

Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 122

Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 134

Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Linearitas ... 137

Lampiran 6 Korelasi Sederhana dan Analisis Regresi Sederhana ... 139

Lampiran 7 Korelasi Ganda dan Analisis Regresi Ganda ... 145

Lampiran 8 Sumbangan Efektif (SE%) dan Sumbangan Relatif (SR%) ... 146

Lampiran 9 Tabel r,f dan t... 148

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini pendidikan merupakan kunci pokok bagi

seseorang untuk meraih masa depan, karena ketidakberhasilan seseorang

dalam pendidikan akan membuat seseorang miskin akan pengetahuan dan

wawasan. Pada dasarnya pendidikan mempunyai tujuan untuk menciptakan

sumber daya manusia yang terampil dan mempunyai wawasan yang luas.

Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat menjadi bekal untuk mencapai

masa depan yang cerah.

Dalam menempuh pendidikan diharapkan setiap orang dapat mencapai

suatu keberhasilan. Keberhasilan seseorang dalam suatu jenjang pendidikan

disebut sebagai suatu keberhasilan studi. Hal- hal yang dapat mempengaruhi

keberhasilan studi seseorang adalah motivasi, minat, perhatian, cara belajar,

lingkungan, dan sebagainya. Untuk dapat mencapai suatu keberhasilan dalam

studi seorang siswa harus mempunyai motivasi untuk belajar dan strategi atau

cara belajar.

Pihak sekolah telah memberikan berbagai upaya untuk membantu

siswa agar dapat mencapai keberhasilan studi seperti: mengadakan les

tambahan, pengayaan, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya. Dari berbagai

upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah yang paling penting dan pokok

(21)

guru dalam suatu proses belajar- mengajar adalah guru sebagai motivator bagi

siswa, artinya adalah bahwa seorang guru harus mampu memberikan motivasi

bagi siswanya untuk belajar karena dengan belajar seorang siswa mampu

mencapai keberhasilan studinya.

Meskipun seorang guru telah melaksanakan peranannya dengan baik

tetapi keberhasilan studi bagi seorang siswa belum tercapai secara maksimal,

hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan yang kurang baik atau negatif

tentang peran guru di kelas. Tanggapan langsung atau yang sering disebut

sebagai persepsi muncul dari seorang siswa. Selain itu pemahaman tentang

pentingnya belajar juga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar.

Setiap siswa mempunyai persepsi yang berbeda- beda tentang peranan

guru di kelas. Seorang siswa yang mempunyai persepsi yang baik maka akan

menimbulkan motivasi, minat, dan perhatian bagi siswa untuk belajar

sehingga akan mencapai keberhasilan studi. Sebaliknya jika seorang siswa

mempunyai persepsi yang tidak baik tentang peranan guru di dalam kelas

maka siswa tersebut tidak akan termotivasi untuk belajar karena perhatian dan

minatnya kurang sehingga tidak akan mencapai keberhasilan studi.

Seorang siswa mempunyai strategi atau cara belajar yang berbeda

dengan siswa lainnya. Seorang siswa yang mempunyai strategi belajar yang

baik dan efektif maka akan dengan mudah mencapai keberhasilan studi.

Sebaliknya jika seorang siswa mempunyai strategi belajar yang tidak teratur

maka siswa tersebut akan kesulitan dalam mencapai keberhasilan studi. Jadi

(22)

Belajar sangat penting bagi seseorang terutama bagi seorang siswa.

Seorang siswa mempunyai persepsi yang berbeda- beda tentang pentingnya

belajar. Seorang siswa yang mengerti dan memahami bahwa belajar itu

penting, maka siswa tersebut akan belajar dengan tujuan untuk menambah

pengetahuan dan wawasan. Sedangkan bagi seorang siswa yang tidak

memahami tentang pentingnya belajar maka siswa tersebut tidak akan belajar.

Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan studinya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang “Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas,

strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar

terhadap keberhasilan studi.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang timbul dalam

mencapai keberhasilan studi adalah minat dan perhatian siswa, motivasi siswa,

bakat, strategi siswa dalam belajar, lingkungan, fasilitas belajar, hubungan

antara guru dengan siswa, peranan guru di kelas, persepsi siswa tentang

peranan guru di kelas dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar.

C. Batasan Masalah

Dengan adanya faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan studi,

maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai persepsi

siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi

(23)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan

guru di kelas terhadap keberhasilan studi ?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi siswa dalam belajar

terhadap keberhasilan studi ?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pentingnya

belajar terhadap keberhasilan studi?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan

guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang

pentingnya belajar secara bersama-sama terhadap keberhasilan studi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang peranan

guru di kelas terhadap keberhasilan studi.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi siswa dalam belajar

terhadap keberhasilan studi.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang

(24)

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang peranan

guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang

pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi guru untuk

melaksanakan peranan dan tugasnya dengan baik serta dapat digunakan

sebagai masukan bagi siswa dalam menciptakan strategi belajar dan untuk

membangun persepsi yang baik tentang peranan guru di kelas dan

pentingnya belajar sehingga keberhasilan studi akan tercapai.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi maupun

sumber bacaan bagi mahasiswa dan pihak- pihak yang membutuhkan serta

menambah pengetahuan mahasiswa khususnya tentang pendidikan.

3. Bagi Penulis

(25)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoretik

1. Pengertian Keberhasilan Studi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 343) hasil

merupakan sesuatu yang diadakan oleh usaha. Jadi dari pengertian tersebut

keberhasilan dapat disimpulkan sebagai hal yang menggambarkan suatu

keadaan dimana seseorang mendapatkan hasil yang diinginkan atau

berhasil mendapatkan sesuatu. Keberhasilan studi dapat diartikan sebagai

suatu hasil yang diperoleh seorang siswa melalui suatu usaha atau melalui

kegiatan belajar.

Menurut Nana Sudjana (1989: 49- 54) tipe hasil belajar

digolongkan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:

a. Tipe hasil belajar bidang kognitif.

1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowlegde)

Tipe hasil belajar ini termasuk tipe hasil belajar yang

tingkatnya rendah jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar

lainnya, tetapi tipe hasil belajar ini penting sebagai prasyarat untuk

menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lainnya.

2) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention)

Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna

atau arti dari suatu konsep. Jadi perlu adanya hubungan antara

(26)

3) Tipe hasil belajar penerapan (aplication)

Aplikasi adalah suatu kesanggupan menerapkan, dan

mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang

baru.

4) Tipe hasil belajar analisis

Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai (kesatuan

yang utuh) menjadi unsur- unsur atau bagian- bagian yang

mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan.

5) Tipe hasil belajar sintesis

Sintesis lawan dari analisis. Pada analisis tekanan pada

kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi bagian yang

bermakna, tetapi pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan

unsur atau bagian menjadi satu integritas.

6) Tipe hasil belajar evaluasi

Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan

tentang nilai berdasarkan kriteria yang dipakai. Tipe hasil belajar

ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung dalam semua tipe

hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya.

b. Tipe hasil belajar afektif

Ada beberapa tipe hasil belajar afektif antara lain sebagai berikut:

1) Receiving adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsangan

(stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk

(27)

2) Responding adalah suatu reaksi yang diberikan seseorang terhadap

stimulasi yang datang dari luar.

3) Valuing adalah berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap

gejala atau stimulus tadi.

4) Organisasi adalah pengembangan nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai

lain dan kemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

5) Karakteristik nilai adalah keterpaduan dari semua sistem nilai yang

telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadiannya

dan tingkah lakunya.

c. Tipe hasil belajar psikomotor

Ada 6 tingkatan hasil belajar psikomotor antara lain:

1) Gerakan refleks.

2) Keterampilan pada gerakan- gerakan dasar.

3) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan

visual, membedakan auditif motorik.

4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,

dan ketepatan.

5) Gerakan- gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai

yang kompleks.

6) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi

(28)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Studi

Sangalang (Kartini Kartono, 1985: 1) menyebutkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi keberhasilan studi digolongkan menjadi 2

macam, yaitu sebagai berikut:

a. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seorang

siswa, meliputi:

1) Kecerdasan.

Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting yang sangat

menentukan berhasil tidaknya studi seseorang.

2) Bakat.

Bakat merupakan potensi atau kemampuan jika diberi kesempatan

untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang

nyata.

3) Minat dan Perhatian.

Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat

sekali. Seseorang yang mempunyai minat pada mata pelajaran

tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran

tersebut. Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi belajarnya.

4) Motif.

Motif merupakan dorongan yang mendasari dan mempengaruhi

setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang

(29)

5) Kesehatan Jasmani.

Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang

memungkinkan seseorang untuk dapat belajar secara aktif.

Dengan demikian sehat dan tidaknya jasmani seorang siswa dapat

mempengaruhi prestasi belajarnya.

6) Cara Belajar.

Seorang siswa yang mempunyai cara belajar yang efisien,

memungkinkan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada

siswa yang mempunyai cara belajar yang tidak efisien.

b. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seorang

siswa, meliputi:

1) Lingkungan.

Lingkungan alam atau keadaan di sekitarnya

mempengaruhi hasil belajar bagi siswa karena lingkungan yang

tenang dan sejuk akan mempengaruhi konsentrasi seorang siswa

dalam belajar. Selain itu lingkungan keluarga juga mempunyai

pengaruh yang baik terhadap keberhasilan dalam belajar bagi

siswa, apabila keluarga khususnya orang tua bersifat merangsang,

mendorong, dan membimbing terhadap aktivitas belajar anaknya.

Keadaan ekonomi keluarga dapat juga mempengaruhi hasil

belajar anaknya, karena keadaan ekonomi yang serba kekurangan

atau miskin dapat menjadikan anak mengalami kesukaran dalam

(30)

berpengaruh terhadap keberhasilan studi seseorang karena

pergaulan dengan teman sebayanya sehingga dapat mempengaruhi

belajarnya.

2) Sekolah.

Hubungan guru dengan murid yang kurang baik karena suatu

pengalaman, hubungan murid dengan murid yang tidak

menyenangkan, tujuan pelajaran yang ditetapkan ada di atas

kemampuan murid, semuanya dapat mempengaruhi belajar dan

hasil belajar murid. Di samping itu guru yang kurang atau tidak

menyadari peranannya di dalam proses belajar- mengajar, dapat

mempengaruhi hasil belajar murid-muridnya.

3) Peralatan Belajar.

Lengkap dan tidaknya peralatan belajar baik yang dimiliki

oleh siswa maupun sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar

bagi seorang siswa.

Nana Sudjana (1989: 39) berpendapat ada 2 faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

a. Faktor dari dalam diri siswa itu sendiri (kemampuan, motivasi

belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar ).

(31)

Sardiman (1986: 30) menjelaskan bahwa pencapaian

tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar, maka hasil

belajar tersebut meliputi 3 hal yaitu:

a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta

(kognitif).

b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif).

c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan

(psikomotorik).

3. Pengertian Persepsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 759) persepsi dapat

diartikan sebagai tanggapan langsung dari sesuatu atau sebagai suatu

proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Jadi

persepsi siswa adalah suatu tanggapan langsung dari seorang siswa tentang

sesuatu hal.

Menurut Sugihartono (2007: 8) persepsi merupakan proses untuk

menerjemahkan atau menginterprestasi stimulus yang masuk dalam alat

indra.

Nursalam (1998: 49) berpendapat bahwa persepsi pada hakikatnya adalah

proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi

tentang lingkungannya,baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan,

perasaan, dan penciuman. Daviddof (1981: 232) mendefinisikan persepsi

(32)

kita (pengindraan) untuk mengembangkan sedemikian rupa sehingga kita

dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri sendiri.

4. Peranan Guru

Menurut Dimyati Mahmud (1986: 25- 30) peranan seorang guru

ada 7 yaitu sebagai berikut:

a. Guru sebagai pembuat keputusan.

Guru sebagai pembuat keputusan harus selalu membuat

keputusan- keputusan mengenai bahan pelajaran dan metode mengajar.

b. Guru sebagai motivator.

Tidaklah dengan sendirinya murid- murid berhasil dalam

belajarnya. Sehubungan dengan inilah peranan guru sebagai motivator

sangatlah penting.

c. Guru sebagai manajer.

Kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai seorang manajer

adalah mengelola kelas, yaitu kegiatan- kegiatan yang bersangkutan

dengan keputusan- keputusan dan tindakan- tindakan yang diperlukan

untuk membina ketertiban di dalam kelas.

d. Guru sebagai pemimpin.

Guru yang efektif adalah pemimpin yang efektif, yaitu

memanfaatkan potensi kelompok untuk meningkatkan pertumbuhan

dan perkembangan individual. Dalam peranannya sebagai pemimpin

kelompok demikian itu, guru diharapkan menjadi wasit, pelerai

(33)

bermusuhan dan frustasi, teman dan orang kepercayaan, pengganti

orang tua, sumber kasih sayang, dan pemberi semangat.

e. Guru sebagai konselor.

Sebagai konselor, guru harus menjadi pengamat yang peka

terhadap tingkah laku dan gerak-gerik murid-muridnya. Guru harus

berusaha memberikan tanggapan yang konstruktif apabila murid

mengalami kelesuan dalam belajar.

f. Guru sebagai insinyur atau perekayasa lingkungan.

Istilah di atas tampaknya seperti mengada-ada, tetapi dalam

kenyataannya memang demikian. Penataan tata ruang kelas itu

mungkin saja tidak menyolok, seperti menggantungkan gambar di

depan kelas atau menyuruh murid untuk duduk dalam posisi lingkaran

untuk keperluan diskusi.

g. Guru sebagai model.

Guru juga berperan sebagai model atau contoh bagi murid-

muridnya. Gairah murid terhadap suatu mata pelajaran timbul karena

pelajaran itu diberikan oleh guru yang penuh gairah dengan

menggunakan metode demonstrasi. Sebaliknya gairah murid terhadap

suatu mata pelajaran memudar karena mata pelajaran itu diberikan

dengan metode ceramah yang gersang.

Menurut Roestiyah. N. K (1982: 76) peranan guru akan

(34)

informasi menjadi orang yang memberikan bimbingan dan bantuan

kepada tiap siswa secara individual.

Prey Katz (Sardiman, 1986: 141) menggambarkan bahwa

peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan

nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan,

pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta

nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

Sedangkan James W. Brown (Sardiman, 1986: 142)

mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai

dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan

pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

5. Pengertian Belajar

W. S Winkel (1987:36) menyimpulkan pengertian belajar

merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai- sikap.

Muhibbin Syah (1997: 89) mendefinisikan pengertian belajar

adalah suatu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

Menurut Nana Sudjana (1989 :28) belajar adalah suatu proses

aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu

atau suatu proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui

(35)

Sardiman (1986: 22- 23) memberikan beberapa pengertian

tentang belajar adalah sebagai berikut:

a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya

berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk

kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak,

dan penyesuaian diri.

b. Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko- fisik menuju

perkembangan pribadi seutuhnya.

c. Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya

kepribadian seutuhnya.

d. Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko- fisik untuk menuju

perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut

unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Crow dan Crow (S. Nasution,1984: 149) mengemukakan bahwa

pengertian belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan,

pengetahuan, dan sikap.

Menurut Bruner (Nana Sudjana, 1989:9- 10) dalam proses belajar

dapat dibedakan menjadi 3 fase atau episode, antara lain:

a. Informasi.

Dalam setiap pelajaran kita memperoleh sejumlah informasi,

ada yang menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang

(36)

bertentangan dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya, misalnya

bahwa tidak ada energi yang lenyap.

b. Transformasi.

Informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasikan ke

dalam suatu bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat

digunakan untuk hal- hal yang lebih luas.

c. Evaluasi.

Menilai sampai manakah pengetahuan yang kita peroleh dan

transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala- gejala

lain.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas belajar dapat diartikan

sebagai suatu proses perubahan tingkah laku menuju perkembangan

manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing oleh

seseorang yang lebih tahu.

6. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut S. Nasution (1984: 159) faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa antara lain:

a. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu

sendiri, seperti: kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan

sebagainya.

b. Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri si anak,

seperti: kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan, dan

(37)

Sedangkan menurut Thomas F. Staton (Sardiman, 1986:39- 44)

faktor-faktor psikologis belajar ada 6 yaitu:

a. Motivasi

Motivasi meliputi dua hal yaitu: (1) mengetahui apa yang dipelajari,

dan (2) mengenai apa hal tersebut patut dipelajari.

b. Konsentrasi

Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian

pada suatu situasi belajar.

c. Reaksi

Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik atau

mental, sebagai suatu wujud reaksi.

d. Organisasi

Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan,

menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam

suatu kesatuan pengertian.

e. Pemahaman

Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu

dengan pikiran.

f. Ulangan

Lupa merupakan sesuatu yang tercela dalam belajar. Tetapi suatu

biasa, lupa adalah sifat umum manusia. Sehubungan dengan kenyataan

(38)

Mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari,

kemampuan para siswa untuk mengingatnya akan semakin bertambah.

Muhibbinsyah (Sugihartono, 2007: 77) membagi faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar menjadi tiga macam, yaitu: (1) faktor internal

yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa, (2) faktor eksternal yang

merupakan kondisi lingkungan disekitar siswa, (3) Faktor pendekatan

belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi

dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari

materi-materi pelajaran.

7. Strategi Belajar

Menurut S. Nasution (1984: 169- 171) strategi belajar ada 3 yaitu

sebagai berikut:

a) Cara mengatur waktu belajar.

b) Cara mempelajari bahan pelajaran.

c) Cara mempelajari buku bacaan.

Sangalang (Kartono Kartini, 1985: 4) berpendapat tentang cara

atau strategi belajar yang efisien antara lain sebagai berikut:

a) Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar.

b) Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima.

c) Membaca dengan teliti dan betul bahan yang sedang dipelajari, dan

berusaha menguasai dengan sebaik- baiknya.

(39)

8. Arti Penting Belajar

Menurut Muhibbin Syah (1997: 94-95) arti penting belajar adalah

sebagai key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha

pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada

pendidikan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa arti penting

belajar bagi siswa adalah bahwa dengan belajar seorang siswa akan

mencapai hasil yang diharapkan dan dengan belajar pengetahuan serta

wawasannya akan bertambah. Bagi seorang siswa belajar itu sangat

penting bagi dirinya.

9. Tujuan Belajar

Sardiman (1986: 28- 29) mengemukakan bahwa tujuan belajar

meliputi 3 jenis yaitu:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan

dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan

kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa

bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya

pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar

perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peran guru

sebagai pengajar lebih menonjol.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu

(40)

rohani. Keterampilan itu memang dapat dididik, yaitu dengan banyak

melatih kemampuan.

c. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik,

guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu

dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan

tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau

model.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Beberapa hasil penelitian sebelumnya, yang meneliti tentang variabel

dalam penelitian ini seperti penelitian Cicilia Sari Wahyuni yang berjudul

“Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar,

dan kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Tarakanita

Kalasan”. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan

signifikan antara kompetensi guru, motivasi belajar, dan kegiatan belajar

dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Tarakanita Kalasan.

Penelitian lainnya yaitu penelitian Dwi Retna Rahayuni yang berjudul

“Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap

prestasi belajar siswa” studi kasus: siswa- siswi kelas II pada mata pelajaran

Ekonomi Akuntansi SMA Pangudi Luhur Sedayu. Hasil penelitian ini

menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa

(41)

Penelitian Febianus Marsuki dengan judul “ Peranan guru dalam

proses belajar di sekolah”. Menunjukkan bahwa seorang guru mempunyai

peranan yang sangat penting dalam proses belajar di sekolah. Tanpa peranan

guru, pendidikan tidak akan terlaksana dengan baik.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap

keberhasilan studi

Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas yang baik dan positif

akan mempengaruhi keberhasilan studinya karena persepsi siswa tersebut

akan menimbulkan perhatian dan minat serta motivasi bagi siswa untuk

belajar baik di kelas maupun rumah. Sebaliknya jika persepsi siswa

tentang peranan guru negatif atau tidak baik maka akan menghambat

proses belajarnya sehingga mempengaruhi keberhasilan studinya.

2. Pengaruh strategi siswa dalam belajar terhadap keberhasilan studi

Jika seorang siswa mempunyai strategi belajar yang teratur dan

efektif maka siswa tersebut akan mencapai keberhasilan studinya dengan

baik. Sebaliknya jika seorang siswa tidak mempunyai strategi belajar yang

teratur dan efektif maka siswa tersebut akan kesulitan dalam mencapai

(42)

3. Pengaruh persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap

keberhasilan studi

Persepsi siswa tentang pentingnya belajar akan mempengaruhi

keberhasilan studinya karena persepsi siswa menimbulkan motivasi dalam

diri seorang siswa untuk belajar dan merasa bahwa belajar itu penting bagi

dirinya untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Seorang siswa yang

mempunyai persepsi yang baik tentang pentingnya belajar akan selalu

belajar kapanpun dan di manapun karena belajar itu merupakan suatu

kebutuhan. Sebaliknya bagi seorang siswa yang merasa belajar itu tidak

penting maka siswa tersebut tidak akan belajar sehingga siswa tersebut

akan mengalami kesulitan dalam mencapai keberhasilan studinya.

4. Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa

dalam belajar, persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap

keberhasilan studi

Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas yang baik dan positif

akan mempengaruhi minat dan motivasi siswa untuk belajar, disertai

dengan adanya strategi siswa dalam belajar yang teratur dan efektif maka

siswa akan mencapai keberhasilan studi dengan baik. Selain itu persepsi

siswa tentang pentingnya belajar juga menimbulkan motivasi dalam diri

siswa untuk belajar dan merasa bahwa belajar itu sangat penting bagi

(43)

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan sementara yang belum final

dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan pengertian hipotesis

di atas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang peranan

guru di kelas terhadap keberhasilan studi siswa.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan strategi siswa dalam belajar

terhadap keberhasilan studi.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang

pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi.

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang peranan

guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang

(44)

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian studi

kasus atau penelitian kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan

secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisme, lembaga,

atau gejala tertentu dan ditinjau dari wilayahnya maka penelitian ini hanya

meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit (Suharsimi, 1989:115).

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus tentang pengaruh

persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar,

dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi di

SMAN I Karangmojo Gunungkidul.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMAN I Karangmojo Gunungkidul dengan

alamat di Ngipak, Karangmojo, Gunungkidul.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai dengan

(45)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Gay (Consuelo, 1993: 160) populasi dapat didefinisikan

sebagai kelompok di mana peneliti akan menggeneralisasikan hasil

penelitiannya. Sedangkan menurut Kerlinger (Consuelo, 1993: 160)

populasi sebagai keseluruhan anggota, kejadian, atau objek - objek yang

telah ditetapkan dengan baik.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa- siswi kelas XI SMAN I

Karangmojo yang berjumlah 212 siswa. Populasi penelitian ini adalah

siswa-siswi kelas XI SMAN I Karangmojo. Siswa-siswi kelas XI SMAN I

Karangmojo dipilih sebagai populasi karena adanya pertimbangan bahwa

siswa-siswi kelas XI lebih mempunyai pengalaman mengenai

pembelajaran di SMAN I Karangmojo.

2. Sampel

Menurut Ferguson (Consuelo, 1993: 160) sampel merupakan beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. Dalam penelitian ini, sampel diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel acak proporsional.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa. Sampel

penelitian dengan jumlah 100 siswa diperoleh dengan perhitungan sebagai

berikut:

Kelas XI SIA 1 = 31/212 X 100 siswa = 14,62 siswa.

Kelas XI SIA 2 = 33/212 X 100 siswa = 15,57 siswa.

(46)

Kelas XI SIS 2 = 38/212 X 100 siswa = 17,92 siswa.

Kelas XI SIS 3 = 36/212 X 100 siswa = 16,98 siswa.

Kelas XI SIS 4 = 37/212 X 100 siswa = 17,45 siswa.

Hasil perhitungan di atas dibulatkan, sehingga sampel yang

diambil dari kelas XI SIA 1 sebanyak 15 siswa, kelas XI SIA 2 sebanyak

16 siswa, kelas XI SIS 1 sebanyak 17 siswa, kelas XI SIS 2 sebanyak 18

siswa, kelas XI SIS 3 sebanyak 17 siswa, dan untuk kelas XI SIS 4

sebanyak 17 siswa. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa.

D. Variabel dan Pengukuran

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (independent variable)

Menurut Kerlinger (Consuelo, 1993: 21) variabel sebagai

sesuatu yang konstruk atau sifat yang diteliti. Sedangkan menurut Gay

(Consuelo, 1993: 22) variabel bebas merupakan suatu variabel yang

dapat dimanipulasi atau variabel yang tidak dapat dimanipulasi.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas.

2) Variabel strategi siswa dalam belajar.

(47)

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan hasil atau objek yang diteliti. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan studi siswa kelas XI SMAN I Karangmojo.

2. Pengukuran Variabel

a. Pengukuran Variabel Bebas

Pada penelitian ini variabel bebas diukur dengan skala Likert menggunakan “metode penilaian terakhir.” Pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju (Consuelo, 1993: 225- 226).

Pengukuran yang digunakan dalam skala Likert adalah sebagai berikut:

Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

(48)

Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur variabel bebas adalah sebagai

berikut:

1) Variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas

Pengembangan Variabel Persepsi Siswa Tentang Peranan Guru di

Kelas kedalam Indikator-Indikator

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan

Positif Negatif

Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas

a. Guru sebagai pembuat keputusan

b. Guru sebagai motivator

c. Guru sebagai manajer

• Membuat metode mengajar yang menarik •Memberikan

bahan pelajaran kepada siswa •Memberikan

motivasi atau dorongan kepada siswa •Memberikan

nasihat bagi siswa • Mengelola

kelas •Membuat

keputusan dan tindakan pada kelas

1

3

5

8

2

4

(49)

d. Guru sebagai pemimpin

e. Guru sebagai konselor

f. Guru sebagai insinyur

•Memanfaat kan potensi kelompok •Mampu

menjadi orang tua, teman, wasit di kelas •Menjadi

pengamat terhadap tingkah laku siswa

•Memberikan tanggapan jika siswa mengalami kelesuan dalam belajar •Berperan

dalam penataan ruang kelas. •Mengatur

siswa untuk duduk dalam posisi

lingkaran untuk keperluan diskusi

9

10

12

13

15

16

11

(50)

g. Guru sebagai model

• Memberikan contoh yang baik bagi siswa

•Mengajarkan cara

bertingkah laku saat pelajaran

18

19

17

20

2) Variabel strategi siswa dalam belajar

Pengembangan variabel strategi siswa dalam belajar ke dalam

indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan

Positif Negatif

Strategi siswa

dalam belajar

a.Strategi siswa dalam belajar di rumah

•Mengatur waktu belajar •Mempelajari

bahan pelajaran •Mempelajari

buku bacaan •Berkonsentra

si sebelum dan pada saat belajar •Mempelajari

kembali bahan

1

3

4

5

2

(51)

b.Strategi siswa dalam belajar di sekolah

pelajaran yang telah diterima •Membaca

dengan teliti dan benar bahan pelajaran yang sedang dipelajari dan berusaha menguasai bahan pelajaran dengan sebaik-baiknya •Mencoba

menyelesai-kan soal-soal latihan •Mengerjakan

PR atau tugas dari guru

•Siswa tertib dan disiplin pada saat mengikuti jam pelajaran

7

8

9, 11

15

(52)

•Mengikuti pelajaran dengan baik dan

berkonsentra si

•Mempelajari bahan pelajaran sebelum pelajaran dimulai •Aktif dalam

kegiatan diskusi •Bertanya

kepada guru jika

mengalami kesulitan dalam belajar •Berusaha

untuk jujur saat

mengerjakan Soal-soal ulangan

12

14

16

17

18

(53)

3) Variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar

Pengembangan variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar

ke dalam indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan

Positif Negatif

Persepsi siswa tentang pentingnya belajar

a. Belajar untuk mencapai hasil

b. Belajar untuk mendapatkan pengetahuan

c. Belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan

d. Belajar untuk Pembentukan sikap

• Siswa belajar agar

mendapatkan nilai baik dan juara kelas •Siswa belajar

untuk memperoleh pengetahuan •Siswa belajar

untuk pemahaman konsep dan keterampilan •Belajar sebagai

pembentukan sikap untuk bertingkah laku yang baik

1, 2

4, 7

6

9

3

5

8, 10

b. Pengukuran Variabel Terikat

Keberhasilan studi merupakan hasil belajar yang diperoleh

seorang siswa setelah menempuh suatu kegiatan belajar. Keberhasilan

(54)

penelitian ini. Pengukuran pada variabel terikat ini dilakukan dengan

melihat hasil belajar siswa yang terdapat pada rata-rata nilai raport

semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti ada 2 yaitu:

1. Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang memberikan

pertanyaan secara tertulis kepada responden yang telah dipilih sebagai

sampel dalam suatu penelitian. Metode kuesioner ini digunakan untuk

mengukur variabel bebas dalam penelitian ini yang meliputi: variabel

persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar,

dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar.

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk mendapatkan data tentang sampel yang diteliti. Data yang

dikumpulkan melalui metode dokumentasi ini berupa data-data tentang

siswa hasil belajar siswa yang berupa nilai raport dari siswa kelas XI

SMAN I Karangmojo. Metode dokumentasi ini digunakan untuk

mengukur variabel terikat yang berupa variabel keberhasilan studi siswa

(55)

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas Kuesioner

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat

pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat

atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode

analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor

atau indikator yang ingin diselidiki. Menurut Suharsimi (1989: 136-138)

untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dapat dilakukan

dengan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan

rumus:

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

,

y y

N x x

N

y x xy N Rxy

∑ − ∑ ∑

− ∑

∑ ∑ − ∑ =

Keterangan:

 Rxy

 N = Jumlah respoden

= Koefisien korelasi antara variabel x dan y

 X = Skor setiap item

 Y = Skor total seluruh item

Harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi

product moment pada tabel. Jika r hitung > r tabel, maka butir soal tersebut

dapat dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka butir soal

(56)

Uji validitas dilaksanakan di SMA Dominikus Wonosari dengan

responden siswa-siswi kelas XI dengan jumlah 32 orang.

Uji validitas dilakukan pada item-item pernyataan variabel persepsi siswa

tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi

siswa tentang pentingnya belajar.

Uji validitas ini dilakukan dengan empat puluh delapan (48) butir

pernyataan.

a. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Peranan Guru di

Kelas.

Untuk variabel ini terdapat dua puluh (20) butir pertanyaan. Berikut

adalah hasil dari uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang

peranan guru di kelas.

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas untuk Persepsi Siswa Terhadap Peranan Guru di

Kelas

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan

1 0,349 0,376 Valid

2 0,349 0,692 Valid

3 0,349 0,730 Valid

4 0,349 0,461 Valid

5 0,349 0,591 Valid

6 0,349 0,518 Valid

7 0,349 0,667 Valid

8 0,349 0,462 Valid

(57)

10 0,349 0,564 Valid

11 0,349 0,366 Valid

12 0,349 0,710 Valid

13 0,349 0,577 Valid

14 0,349 0,415 Valid

15 0,349 0,365 Valid

16 0,349 0,409 Valid

17 0,349 0,688 Valid

18 0,349 0,599 Valid

19 0,349 0,672 Valid

20 0,349 0,443 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa 20 butir pertanyaan untuk variabel

persepsi siswa tentang peranan guru di kelas dinyatakan valid, sehingga

dapat dipergunakan untuk penelitian.

b. Hasil Uji Validitas Variabel Strategi Siswa dalam Belajar

Untuk variabel ini terdapat delapan belas (18) butir pernyataan. Berikut

adalah hasil uji validitas untuk variabel strategi siswa dalam belajar.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas untuk Strategi Siswa dalam Belajar

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan

1 0,349 0,536 Valid

2 0,349 0,405 Valid

3 0,349 0,635 Valid

(58)

5 0,349 0,591 Valid

6 0,349 0,642 Valid

7 0,349 0,807 Valid

8 0,349 0,556 Valid

9 0,349 0,469 Valid

10 0,349 0,448 Valid

11 0,349 0,530 Valid

12 0,349 0,540 Valid

13 0,349 0,409 Valid

14 0,349 0,603 Valid

15 0,349 0,426 Valid

16 0,349 0,733 Valid

17 0,349 0,538 Valid

18 0,349 0,460 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa 18 butir pertanyaan untuk variabel strategi

siswa dalam belajar dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk

(59)

c. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Pentingnya Belajar.

Untuk variabel ini terdapat sepuluh (10) butir pernyataan. Berikut adalah

hasil uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas untuk Persepsi Siswa Tentang Pentingnya Belajar

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan

1 0,349 0,689 Valid

2 0,349 0,363 Valid

3 0,349 0,467 Valid

4 0,349 0,678 Valid

5 0,349 0,511 Valid

6 0,349 0,502 Valid

7 0,349 0,548 Valid

8 0,349 0,564 Valid

9 0,349 0,676 Valid

10 0,349 0,774 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa 10 butir pertanyaan untuk variabel strategi

siswa dalam belajar dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk

penelitian.

2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas merupakan suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

(60)

Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan rumus Alpha

(Suharsimi, 1989: 165- 167):

(

)

     −       −

=

2

2 11 1 11 t b k k r σ σ dengan keterangan: r11

K = banyaknya butir pertanyaan atau soal. = koefisien reliabilitas instrumen

2 b

σ = jumlah varians butir

2 t

σ = varians total

Apabila r11 > 0,60 maka dapat dikatakan memenuhi syarat

reliabilitas dan sebaliknya jika r11

Tabel 3.4

< 0,60 maka dapat dikatakan tidak

memenuhi syarat reliabilitas (Duwi Priyatno, 2008: 26). Berikut ini adalah

tabel tentang hasil uji reliabilitas instrumen penelitian:

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai konstanta Nilai r11 Keterangan

Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas

0,60 0,895 Reliabel

Stategi siswa dalam belajar

0,60 0,893 Reliabel

Persepsi siswa tentang pentingnya belajar

(61)

Untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat reliabilitas dapat

menggunakan indeks korelasi (Suharsimi,2002) sebagai berikut:

0,800 sampai 1,00 : tinggi

0,600 sampai 0,800 : cukup

0,400 sampai 0,600 : agak rendah

0,200 sampai 0,400 : rendah

0,000 sampai 0,200 : sangat rendah

Indeks korelasi untuk variabel persepsi siswa tentang peranan guru

di kelas tinggi karena mempunyai nilai r hitung sebesar 0,895. Untuk

variabel strategi siswa dalam belajar mempunyai indeks korelasi tinggi

karena nilai r hitung sebesar 0,893. Untuk variabel persepsi siswa tentang

pentingnya belajar mempunyai nilai r hitung sebesar 0,853 maka

mempunyai indeks korelasi tinggi.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah

data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas data dilakukan dengan uji one sample Kolomogorov

(62)

dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dengan

Program SPSS.

Analisis pertama untuk variabel Persepsi Siswa tentang

Peranan Guru di Kelas diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov hitung

sebesar 0,721 dengan probabilitas sebesar 0,676. Dimana probabilitas

sebesar 0,676 > 0,05 berarti Variabel Persepsi Siswa tentang Peranan

Guru di Kelas berdistribusi normal.

Analisis kedua untuk variabel Strategi Siswa dalam Belajar

diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov hitung sebesar 0,654 dengan

probabilitas 0,785. Karena probabilitas 0,785 > 0,05 berarti variabel

Strategi Siswa dalam Belajar berdistribusi normal.

Analisis ketiga untuk variabel Persepsi Siswa tentang

Pentingnya Belajar diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov hitung

sebesar 1,311 dengan probabilitas 0,064. Karena probabilitas 0,064 >

0,05 berarti variabel Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar

berdistribusi normal.

Analisis keempat untuk variabel Keberhasilan Studi diperoleh

hasil Kolmogorov Smirnov hitung sebesar 0,995 dengan probabilitas

0,275 Karena probabilitas 0,275 > 0,05 berarti variabel Keberhasilan

(63)

b. Pengujian Linearitas

Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan variabel terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Menurut Sudjana (2002) rumus yang digunakan untuk mencari F adalah sebagai berikut:

E TC

S S

F 2

2

=

Keterangan :

 F = harga bilangan F untuk garis regresi

 S2 TC

2 ) (

k TC JK

= Varians tunai cocok yang dicari dengan cara

 S2E

k n

E JK

) (

= varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan

Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika Fhitung < Ftabel

Uji linearitas dalam penelitian ini dengan menggunakan

Program SPSS. Dalam Uji linearitas ini, kesimpulan dapat diambil

dengan membandingkan F

dianggap hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan

variabel terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak

linear.

hitung dan F tabel. Apabila F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel terikat dengan

(64)

disimpulkan bahwa hubungan antara variabel terikat dengan variabel

bebas tidak linier. Berikut ini adalah hasil perhitungan Uji Linieritas :

Tabel 5.6

Rangkuman Hasil Uji Linearitas

Variabel Bebas Variabel

Terikat

Df Fhitung Ftabel Kesimpulan

Persepsi Siswa tentang Peranan

Guru di Kelas

Keberhasilan Studi

21:77 0,892 1,7075 Linear

Strategi Siswa dalamBelajar

Keberhasilan Studi

26:72 0,848 1,6493 Linear

Persepsi Siswa tentang Pentingnya

Belajar

Keberhasilan Studi

16:82 0,974 1,768 Linear

2. Pengujian Hipotesis Penelitian.

a. Pengujian hipotesis penelitian yang pertama, kedua, dan ketiga

menggunakan regresi linier sederhana dengan langkah sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

(a) Ho: ρ≤ 0, tidak ada pengaruh positif variabel bebas terhadap

variabel terikat.

(b) Ha: ρ> 0, ada pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel

terikat.

2) Menentukan koefisien korelasi sederhana

Pengujian hipotesis penelitian selain menggunakan regresi

sederhana, juga menggunakan korelasi sederhana. Korelasi sederhana

digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara dua

(65)

Rumus dalam korelasi sederhana adalah sebagai berikut

(Pangestu Subagyo, 2004: 164-166):

Dengan keterangan: n = jumlah responden

ΣXiYi = jumlah XiY

ΣX

i

i = jumlah Xi ΣYi = jumlah Y

ΣX

i

i2 = jumlah Xi ΣY

2

i2 = jumlah Yi

Untuk mengetahui korelasi atau hubungan di antara

variabel-variabel tersebut kuat atau tidak dengan menggunakan uji t. Nilai t

dicari dengan rumus sebagai berikut: 2

Dengan keterangan: n = jumlah responden

r = nilai korelasi

Besarnya nilai t hitung dibandingkan nilai t tabel

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

dengan taraf

signifikansi 5 %, dk = n-2.

(66)

- Hipotesis di terima apabila t hitung < t tabel

Koefisien determinasi dapat dihitung dengan r .

2

3) Mencari persamaan regresi linier sederhana

. Koefisien

determinasi menunjukkan persentase perubahan nilai dependent

variable yang disebabkan oleh perubahan nilai independent variable

dan sisanya dipengaruhi oleh perubahan faktor yang lain.

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linear

sederhana dengan rumus ( Sudjana, 2002: 315) sebagai berikut:

bX a

Y= +

Dengan keterangan : Yˆ : Persamaan regresi

a : Harga Konstanta

b : Koefisien regresi untuk variabel

bebas

X : Variabel Bebas

Untuk menghitung nilai a dan nilai b dengan menggunakan rumus

sebagai berikut (Pangestu Subagyo, 2004 : 156 – 163):

(

) (

) (

)

(

2

) (

)

2

1

ˆ

− − =

xi x

n

yi xi

yi xi n β

(

)

n xi b

n

yi

=

αˆ

Dengan keterangan : xi : variabel bebas

(67)

Uji signifikansi terhadap αˆ dan βˆ menggunakan uji t dengan taraf

signifikansi 5%, dk = n-2. Untuk uji signifikansi terhadap α

menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

α

α

S

=

Dengan keterangan : α : nilai α

dengan rumus Sα =

: standar penyimpangan α, dapat dihitung

n Syx

, sedangkan Syx

dapat dihitung dengan rumus

(

(

)

)

2 ˆ − − n i y yi

Kriteria pengujian untuk α adalah sebagai berikut :

- Hipotesis ditolak apabila t hitung lebih besar dari t tabel.

- Hipotesis diterima apabila t hitung maksimum sebesar t tabel.

Untuk uji signifikansi terhadap β menggunakan uji t dengan rumus

sebagai berikut :

β β S =

Dengan keterangan : β : nilai β

Sβ : standar penyimpangan β, dapat dihitung

dengan rumus Sβ

(68)

sedangkan Syx dapat dihitung dengan rumus

(

(

)

)

2 ˆ −

n

i y

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Karangmojo  ..............................
TABEl  r,  f  DAN   TABElt

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan ketentuan yang berlaku kepada BUMN dan BUMD dapat diberikan Hak Guna Bangunan selama maksimum 30 tahun atau bagi BUMN/BUMD tertentu dimungkinkan

Secara umum sika`p mahasiswa FPEB terhadap aspek pendidikan perkoperasian berada pada kategori positif, yang diartikan sebagai sikap positif.. Hal ini menunjukan

Adanya faktor-faktor atau dapat disebut variabel yang terdapat pada masalah di atas akan dianalisis menggunakan analisis faktor untuk menyelidiki faktor-faktor

The instrument of the research is a data card to write and categorize the backchannel types and functions from Conversation Analysis (CA) approach to analyze a conversation

Analisis Model Matematika Proses Pembkaran Batu Bata Dengan Me- tode Volume Hingga; Fery Hendra Mukti, 080210191054; 2012: 128 halaman; Program Studi Pendidikan Matematika,

Untuk pembuktian pengalaman pekerjaan, penyedia agar membawa kontrak pekerjaan(ASLI (ASLI (ASLI (ASLI dan REKAMAN) dan REKAMAN) dan REKAMAN) yang merupakan kontrak

[r]

Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber- sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempattempat yang membutuhkan