PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA
TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI
Studi Kasus SMA Negeri 1 Karangmojo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Yashinta Ria Kurnianingsih 041334094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA
TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI
Studi Kasus SMA Negeri 1 Karangmojo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Yashinta Ria Kurnianingsih 041334094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PENGARUII PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAI\I GT]RU DI KELAS, STRATEGT SrSWA DALAM BELAJA& DAhIPERSEST SrSWA
TENTANG PENTINGI{YA BELAJAR TERIIADAP KEBERIIASILAN STUIII
Studi Kasus: SMA Negeri I Karangmojo
Oleh:
Yashinta Ria Kumianingsih NIM: &4133409,+
Telah disetujui oleh :
PSNGARTJI{ PERSEPSI SISWA TENTAI\G PERANAI{ GI'RU DI KELAS, STRATEGI SIS\ryA DALAM BELAJA& DAI\ PERSEPSI SISWA
TENTAI\IG PENTINGNYA BELAJAR TERIIADAP KEBERIIASILAI\I STUDI
Studi Kasus di SMA Negeri I Karangmojo
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Yashinta Ria Kuniirariingsih
NIM:04133,1094
Telah dipertahankan di depan Panitia penguji Pada tanggal 2l Agusitrs 2009 dan dirryatakan telah mernenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Ketua Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Sekretaris L. Saptono, S.Pd-, M.Si.
Anggota llenedecta Indah N., S.Pd., S.I.B M.pd. Anggota Drs. FX. Muhadi, M.Pd.
Anggota A. Heri Nugroho. S.Pd., M.Pd.
Yogyakart4 2l Agustus 2009
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma
lll
iv
PERSEMBAHAN
Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa
kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan
kepadamu. (Markus 11:24)
Skripsi ini Kupersembahkan untuk:
o
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
o
Bapak dan Ibu tercinta
v
MOTTO
o
Fokuskan diri kepada kelebihan-kelebihan kita dan
bukan pada kekurangan-kekurangan kita.
o
Awal dari suatu perubahan disekeliling kita dimulai
dari diri kita sendiri.
o
Waktu adalah asset yang sangat berharga.
o
Kesuksesan adalah hasil dari suatu perubahan.
o
Karakter yang kuat adalah modal awal kesuksesan.
o
Pujian adalah benih yang menumbuhkan kepercayaan
diri manusia.
o
Mengucap syukur dalam segala hal adalah kehendak
Tuhan dalam hidup kita.
PERNYA T AAN KEASLIAN KARY A
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain. kecuali yang telah disebutkan dala:n
kutipan dan daftar pusraka. sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Y ogyakarta. 21 Agustus 2009
Penulis
((~tu
Yashinta
~ianingSih
LEMBAR PERNY ATAAN PERSETUJUAN
PUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahsiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : YASHINTA RIA KURNIANINGSIH
Nomor Mahasiswa : 041334094
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
PENGARUH PERSEPSI SISW A TENT ANG PERANAN GURU DI KELAS,
STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA
TENTANG PENTINGNY A BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN
STUDI
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam belltuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pad a tanggal 21 Agustus 2009
Yang menyatakan
C'J/J:'~
1°:---Yashinta Ria Kurnianingsih
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di Kelas,
Strategi Siswa dalam Belajar, dan Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar
Terhadap Keberhasilan Studi”. Penyusunan skripsi dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1), Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam Penyusun
skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan, dukungan, semangat, motivasi,
dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Benedecta Indah N., S.Pd., S.I.P, M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan kritik
ix
5. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. dan Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd.,
M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran
untuk kesempurnaan skripsi ini..
6. Segenap staff pengajar Program studi Pendidikan Akuntansi atas
semua ilmu yang telah disampaikan melalui perkuliahan.
7. Tenaga Administrasi Program studi Pendidikan Akuntansi yang telah
memberikan informasi dan membantu kelancaran dalam proses
belajar.
8. Ibu Dra. Lusia Dwi Haryati, selaku Kepala Sekolah SMA Dominikus
Wonosari yang telah memberikan ijin penelitian validitas.
9. Bapak Drs. Sutarman, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Karangmojo yang telah memberikan ijin penelitian.
10. Kedua orang tuaku (Bapak dan Ibu) yang telah memberikan kasih
sayang, doa, semangat, dan motivasi.
11. Adikku Nicholas dan Alchidhio yang telah memberikan doa dan
semangat.
12. Kekasih hatiku Antonius Bheny, terima kasih atas cinta, semangat,
dan perhatian yang telah engkau berikan.
13. Keluarga Ibu Christina Martuti yang telah memberikan doa dan
semangat.
14. Mbak Rindha dan Whisda yang telah membantu dan memberikan
x
15. Sahabat-sahabatku: Shisil, Tanti, Ely, Via, Vhivin, Nova, Ana,
Nukcy, Nenes, Shanti, Kristi, Lasmi, Tantri, Venti, Rinie, Rani,
Moko, Tepe, Koco, Brahma, Pungky, Bleky.
16. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2004 terima kasih atas
semangat dan kerja samanya selama kuliah di Universitas Sanata
dharma.
17. Keluarga Bapak Suminah yang telah menyediakan tempat tinggal
(kos-kosan) selama kuliah.
18. Anak-anak Kost STM 20: Mas Setyo, Mbak Pipit, Satrio, Wisnu,
Pak Kris.
19. Anak-anak Kost Amelia 20 F: Shita, Yuyun, Riska, Mbak Nita,
Whiwin, Mbak Fajar.
20. Semua pihak yang telah memberikan doa, semangat, dan motivasi,
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Terimakasih.
Yogyakarta, 21 Agustus 2009
xi
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA
TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI
Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri I Karangmojo
Yashinta Ria Kurnianingsih Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap keberhasilan studi, (2) ada pengaruh yang signifikan strategi siswa dalam belajar terhadap keberhasilan studi, (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi, (4) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar secara bersama-sama terhadap keberhasilan studi.
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri I Karangmojo pada bulan Desember 2008 sampai dengan bulan Maret 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 212 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 siswa, teknik pengambilan sampel dengan sampel acak proporsional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan yang pertama, kedua, dan ketiga menggunakan analisis regresi linier sederhana, sedangkan untuk menjawab permasalahan yang keempat menggunakan analisis regresi linier ganda.
xii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHERS’ ROLE IN CLASS, STUDENTS’ STRATEGY IN LEARNING, AND STUDENTS’ PERCEPTION ON THE IMPORTANCE OF STUDY TO
LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study on the Eleventh Grade Department of Karangmojo 1 Senior High School
Yashinta Ria Kurnianingsih Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to find out whether: (1) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class to learning achievement, (2) there is significant influence of students’ strategy in learning to learning achievement, (3) there is significant influence of students’ perception on the importance of study to learning achievement, (4) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class, students’ strategy in learning, and students’ perception on the importance of study simultaneously to learning achievement.
This research is a case study and conducted in Karangmojo 1 Senior High School from December 2008 up to March 2009. The population of this research were 212 students of the eleventh class. The participants of this research were 100 students. These participants were chosen by applying proportional random sampling method. The data were collected by using questionnaire and documentation. The technique of data analysis to answer the first, second, and third problem was by using the simple linier regression analysis, whereas to answer the fourth problem is by using double linier regression analysis.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ... xii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 3
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
xiv
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Tinjauan Teoretik ... 6
1. Pengertian Keberhasilan Studi ... 6
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Studi ... 9
3. Pengertian Persepsi ... 12
4. Peranan Guru ... 13
5. Pengertian Belajar ... 15
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 17
7. Strategi Belajar ... 19
8. Arti Penting Belajar ... 20
9. Tujuan Belajar ... 20
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 21
C. Kerangka Berpikir ... 22
D. Perumusan Hipotesis ... 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A. Jenis Penelitian ... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 26
D. Variabel dan Pengukuran ... 27
1. Variabel Penelitian ... 27
2. Pengukuran Variabel ... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
xv
2. Metode Dokumentasi ... 35
F. Uji Instrumen Penelitian ... 36
G. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 54
A. Sejarah Berdiri Sekolah ... 54
B. Visi dan Misi Sekolah ... 54
C. Lingkungan Fisik Sekolah SMA Negeri 1 Karangmojo ... 55
D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Karangmojo ... 56
E. Siswa SMA Negeri 1 Karangmojo ... 58
F. Fasilitas Pendidikan SMA Negeri 1 Karangmojo ... 60
G. Struktur Organisasi UPT SMA Negeri 1 Karangmojo... 62
BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 64
A. Deskripsi Data ... 64
B. Pengujian Hipotesis ... 70
C. Pembahasan ... 79
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 84
A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 86
C. Keterbatasan ... 88
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di Kelas ... 37
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Strategi Siswa dalam Belajar ... 38
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar ... 40
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 41
Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ... 45
Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Karangmojo ... 56
Tabel 4.2 Daftar Siswa SMA Negeri 1 Karangmojo ... 59
Tabel 4.3 Fasilitas Pendidikan SMA Negeri I Karangmojo ... 60
Tabel 5.1 Penilaian Acuan Patokan (PAP II) ... 64
Tabel 5.2 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di kelas ... 65
Tabel 5.3 Interpretasi Strategi Siswa dalam Belajar ... 66
Tabel 5.4 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar ... 67
Tabel 5.5 Interpretasi Keberhasilan Studi ... 69
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 91
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 97
Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 122
Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 134
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Linearitas ... 137
Lampiran 6 Korelasi Sederhana dan Analisis Regresi Sederhana ... 139
Lampiran 7 Korelasi Ganda dan Analisis Regresi Ganda ... 145
Lampiran 8 Sumbangan Efektif (SE%) dan Sumbangan Relatif (SR%) ... 146
Lampiran 9 Tabel r,f dan t... 148
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini pendidikan merupakan kunci pokok bagi
seseorang untuk meraih masa depan, karena ketidakberhasilan seseorang
dalam pendidikan akan membuat seseorang miskin akan pengetahuan dan
wawasan. Pada dasarnya pendidikan mempunyai tujuan untuk menciptakan
sumber daya manusia yang terampil dan mempunyai wawasan yang luas.
Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat menjadi bekal untuk mencapai
masa depan yang cerah.
Dalam menempuh pendidikan diharapkan setiap orang dapat mencapai
suatu keberhasilan. Keberhasilan seseorang dalam suatu jenjang pendidikan
disebut sebagai suatu keberhasilan studi. Hal- hal yang dapat mempengaruhi
keberhasilan studi seseorang adalah motivasi, minat, perhatian, cara belajar,
lingkungan, dan sebagainya. Untuk dapat mencapai suatu keberhasilan dalam
studi seorang siswa harus mempunyai motivasi untuk belajar dan strategi atau
cara belajar.
Pihak sekolah telah memberikan berbagai upaya untuk membantu
siswa agar dapat mencapai keberhasilan studi seperti: mengadakan les
tambahan, pengayaan, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya. Dari berbagai
upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah yang paling penting dan pokok
guru dalam suatu proses belajar- mengajar adalah guru sebagai motivator bagi
siswa, artinya adalah bahwa seorang guru harus mampu memberikan motivasi
bagi siswanya untuk belajar karena dengan belajar seorang siswa mampu
mencapai keberhasilan studinya.
Meskipun seorang guru telah melaksanakan peranannya dengan baik
tetapi keberhasilan studi bagi seorang siswa belum tercapai secara maksimal,
hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan yang kurang baik atau negatif
tentang peran guru di kelas. Tanggapan langsung atau yang sering disebut
sebagai persepsi muncul dari seorang siswa. Selain itu pemahaman tentang
pentingnya belajar juga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar.
Setiap siswa mempunyai persepsi yang berbeda- beda tentang peranan
guru di kelas. Seorang siswa yang mempunyai persepsi yang baik maka akan
menimbulkan motivasi, minat, dan perhatian bagi siswa untuk belajar
sehingga akan mencapai keberhasilan studi. Sebaliknya jika seorang siswa
mempunyai persepsi yang tidak baik tentang peranan guru di dalam kelas
maka siswa tersebut tidak akan termotivasi untuk belajar karena perhatian dan
minatnya kurang sehingga tidak akan mencapai keberhasilan studi.
Seorang siswa mempunyai strategi atau cara belajar yang berbeda
dengan siswa lainnya. Seorang siswa yang mempunyai strategi belajar yang
baik dan efektif maka akan dengan mudah mencapai keberhasilan studi.
Sebaliknya jika seorang siswa mempunyai strategi belajar yang tidak teratur
maka siswa tersebut akan kesulitan dalam mencapai keberhasilan studi. Jadi
Belajar sangat penting bagi seseorang terutama bagi seorang siswa.
Seorang siswa mempunyai persepsi yang berbeda- beda tentang pentingnya
belajar. Seorang siswa yang mengerti dan memahami bahwa belajar itu
penting, maka siswa tersebut akan belajar dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan. Sedangkan bagi seorang siswa yang tidak
memahami tentang pentingnya belajar maka siswa tersebut tidak akan belajar.
Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan studinya.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang “Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas,
strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar
terhadap keberhasilan studi.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang timbul dalam
mencapai keberhasilan studi adalah minat dan perhatian siswa, motivasi siswa,
bakat, strategi siswa dalam belajar, lingkungan, fasilitas belajar, hubungan
antara guru dengan siswa, peranan guru di kelas, persepsi siswa tentang
peranan guru di kelas dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar.
C. Batasan Masalah
Dengan adanya faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan studi,
maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai persepsi
siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan
guru di kelas terhadap keberhasilan studi ?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi siswa dalam belajar
terhadap keberhasilan studi ?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pentingnya
belajar terhadap keberhasilan studi?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan
guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang
pentingnya belajar secara bersama-sama terhadap keberhasilan studi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang peranan
guru di kelas terhadap keberhasilan studi.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi siswa dalam belajar
terhadap keberhasilan studi.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang peranan
guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang
pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi guru untuk
melaksanakan peranan dan tugasnya dengan baik serta dapat digunakan
sebagai masukan bagi siswa dalam menciptakan strategi belajar dan untuk
membangun persepsi yang baik tentang peranan guru di kelas dan
pentingnya belajar sehingga keberhasilan studi akan tercapai.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi maupun
sumber bacaan bagi mahasiswa dan pihak- pihak yang membutuhkan serta
menambah pengetahuan mahasiswa khususnya tentang pendidikan.
3. Bagi Penulis
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretik
1. Pengertian Keberhasilan Studi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 343) hasil
merupakan sesuatu yang diadakan oleh usaha. Jadi dari pengertian tersebut
keberhasilan dapat disimpulkan sebagai hal yang menggambarkan suatu
keadaan dimana seseorang mendapatkan hasil yang diinginkan atau
berhasil mendapatkan sesuatu. Keberhasilan studi dapat diartikan sebagai
suatu hasil yang diperoleh seorang siswa melalui suatu usaha atau melalui
kegiatan belajar.
Menurut Nana Sudjana (1989: 49- 54) tipe hasil belajar
digolongkan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
a. Tipe hasil belajar bidang kognitif.
1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowlegde)
Tipe hasil belajar ini termasuk tipe hasil belajar yang
tingkatnya rendah jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar
lainnya, tetapi tipe hasil belajar ini penting sebagai prasyarat untuk
menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lainnya.
2) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention)
Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna
atau arti dari suatu konsep. Jadi perlu adanya hubungan antara
3) Tipe hasil belajar penerapan (aplication)
Aplikasi adalah suatu kesanggupan menerapkan, dan
mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang
baru.
4) Tipe hasil belajar analisis
Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai (kesatuan
yang utuh) menjadi unsur- unsur atau bagian- bagian yang
mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan.
5) Tipe hasil belajar sintesis
Sintesis lawan dari analisis. Pada analisis tekanan pada
kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi bagian yang
bermakna, tetapi pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan
unsur atau bagian menjadi satu integritas.
6) Tipe hasil belajar evaluasi
Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan
tentang nilai berdasarkan kriteria yang dipakai. Tipe hasil belajar
ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung dalam semua tipe
hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya.
b. Tipe hasil belajar afektif
Ada beberapa tipe hasil belajar afektif antara lain sebagai berikut:
1) Receiving adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsangan
(stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk
2) Responding adalah suatu reaksi yang diberikan seseorang terhadap
stimulasi yang datang dari luar.
3) Valuing adalah berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap
gejala atau stimulus tadi.
4) Organisasi adalah pengembangan nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai
lain dan kemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
5) Karakteristik nilai adalah keterpaduan dari semua sistem nilai yang
telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadiannya
dan tingkah lakunya.
c. Tipe hasil belajar psikomotor
Ada 6 tingkatan hasil belajar psikomotor antara lain:
1) Gerakan refleks.
2) Keterampilan pada gerakan- gerakan dasar.
3) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif motorik.
4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,
dan ketepatan.
5) Gerakan- gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai
yang kompleks.
6) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Studi
Sangalang (Kartini Kartono, 1985: 1) menyebutkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan studi digolongkan menjadi 2
macam, yaitu sebagai berikut:
a. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seorang
siswa, meliputi:
1) Kecerdasan.
Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting yang sangat
menentukan berhasil tidaknya studi seseorang.
2) Bakat.
Bakat merupakan potensi atau kemampuan jika diberi kesempatan
untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang
nyata.
3) Minat dan Perhatian.
Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat
sekali. Seseorang yang mempunyai minat pada mata pelajaran
tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran
tersebut. Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi belajarnya.
4) Motif.
Motif merupakan dorongan yang mendasari dan mempengaruhi
setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang
5) Kesehatan Jasmani.
Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang
memungkinkan seseorang untuk dapat belajar secara aktif.
Dengan demikian sehat dan tidaknya jasmani seorang siswa dapat
mempengaruhi prestasi belajarnya.
6) Cara Belajar.
Seorang siswa yang mempunyai cara belajar yang efisien,
memungkinkan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada
siswa yang mempunyai cara belajar yang tidak efisien.
b. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seorang
siswa, meliputi:
1) Lingkungan.
Lingkungan alam atau keadaan di sekitarnya
mempengaruhi hasil belajar bagi siswa karena lingkungan yang
tenang dan sejuk akan mempengaruhi konsentrasi seorang siswa
dalam belajar. Selain itu lingkungan keluarga juga mempunyai
pengaruh yang baik terhadap keberhasilan dalam belajar bagi
siswa, apabila keluarga khususnya orang tua bersifat merangsang,
mendorong, dan membimbing terhadap aktivitas belajar anaknya.
Keadaan ekonomi keluarga dapat juga mempengaruhi hasil
belajar anaknya, karena keadaan ekonomi yang serba kekurangan
atau miskin dapat menjadikan anak mengalami kesukaran dalam
berpengaruh terhadap keberhasilan studi seseorang karena
pergaulan dengan teman sebayanya sehingga dapat mempengaruhi
belajarnya.
2) Sekolah.
Hubungan guru dengan murid yang kurang baik karena suatu
pengalaman, hubungan murid dengan murid yang tidak
menyenangkan, tujuan pelajaran yang ditetapkan ada di atas
kemampuan murid, semuanya dapat mempengaruhi belajar dan
hasil belajar murid. Di samping itu guru yang kurang atau tidak
menyadari peranannya di dalam proses belajar- mengajar, dapat
mempengaruhi hasil belajar murid-muridnya.
3) Peralatan Belajar.
Lengkap dan tidaknya peralatan belajar baik yang dimiliki
oleh siswa maupun sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar
bagi seorang siswa.
Nana Sudjana (1989: 39) berpendapat ada 2 faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:
a. Faktor dari dalam diri siswa itu sendiri (kemampuan, motivasi
belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar ).
Sardiman (1986: 30) menjelaskan bahwa pencapaian
tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar, maka hasil
belajar tersebut meliputi 3 hal yaitu:
a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta
(kognitif).
b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif).
c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan
(psikomotorik).
3. Pengertian Persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 759) persepsi dapat
diartikan sebagai tanggapan langsung dari sesuatu atau sebagai suatu
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Jadi
persepsi siswa adalah suatu tanggapan langsung dari seorang siswa tentang
sesuatu hal.
Menurut Sugihartono (2007: 8) persepsi merupakan proses untuk
menerjemahkan atau menginterprestasi stimulus yang masuk dalam alat
indra.
Nursalam (1998: 49) berpendapat bahwa persepsi pada hakikatnya adalah
proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi
tentang lingkungannya,baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan,
perasaan, dan penciuman. Daviddof (1981: 232) mendefinisikan persepsi
kita (pengindraan) untuk mengembangkan sedemikian rupa sehingga kita
dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri sendiri.
4. Peranan Guru
Menurut Dimyati Mahmud (1986: 25- 30) peranan seorang guru
ada 7 yaitu sebagai berikut:
a. Guru sebagai pembuat keputusan.
Guru sebagai pembuat keputusan harus selalu membuat
keputusan- keputusan mengenai bahan pelajaran dan metode mengajar.
b. Guru sebagai motivator.
Tidaklah dengan sendirinya murid- murid berhasil dalam
belajarnya. Sehubungan dengan inilah peranan guru sebagai motivator
sangatlah penting.
c. Guru sebagai manajer.
Kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai seorang manajer
adalah mengelola kelas, yaitu kegiatan- kegiatan yang bersangkutan
dengan keputusan- keputusan dan tindakan- tindakan yang diperlukan
untuk membina ketertiban di dalam kelas.
d. Guru sebagai pemimpin.
Guru yang efektif adalah pemimpin yang efektif, yaitu
memanfaatkan potensi kelompok untuk meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan individual. Dalam peranannya sebagai pemimpin
kelompok demikian itu, guru diharapkan menjadi wasit, pelerai
bermusuhan dan frustasi, teman dan orang kepercayaan, pengganti
orang tua, sumber kasih sayang, dan pemberi semangat.
e. Guru sebagai konselor.
Sebagai konselor, guru harus menjadi pengamat yang peka
terhadap tingkah laku dan gerak-gerik murid-muridnya. Guru harus
berusaha memberikan tanggapan yang konstruktif apabila murid
mengalami kelesuan dalam belajar.
f. Guru sebagai insinyur atau perekayasa lingkungan.
Istilah di atas tampaknya seperti mengada-ada, tetapi dalam
kenyataannya memang demikian. Penataan tata ruang kelas itu
mungkin saja tidak menyolok, seperti menggantungkan gambar di
depan kelas atau menyuruh murid untuk duduk dalam posisi lingkaran
untuk keperluan diskusi.
g. Guru sebagai model.
Guru juga berperan sebagai model atau contoh bagi murid-
muridnya. Gairah murid terhadap suatu mata pelajaran timbul karena
pelajaran itu diberikan oleh guru yang penuh gairah dengan
menggunakan metode demonstrasi. Sebaliknya gairah murid terhadap
suatu mata pelajaran memudar karena mata pelajaran itu diberikan
dengan metode ceramah yang gersang.
Menurut Roestiyah. N. K (1982: 76) peranan guru akan
informasi menjadi orang yang memberikan bimbingan dan bantuan
kepada tiap siswa secara individual.
Prey Katz (Sardiman, 1986: 141) menggambarkan bahwa
peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan
nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan,
pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta
nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.
Sedangkan James W. Brown (Sardiman, 1986: 142)
mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai
dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan
pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
5. Pengertian Belajar
W. S Winkel (1987:36) menyimpulkan pengertian belajar
merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai- sikap.
Muhibbin Syah (1997: 89) mendefinisikan pengertian belajar
adalah suatu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
Menurut Nana Sudjana (1989 :28) belajar adalah suatu proses
aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu
atau suatu proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui
Sardiman (1986: 22- 23) memberikan beberapa pengertian
tentang belajar adalah sebagai berikut:
a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya
berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk
kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak,
dan penyesuaian diri.
b. Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko- fisik menuju
perkembangan pribadi seutuhnya.
c. Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya.
d. Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko- fisik untuk menuju
perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut
unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Crow dan Crow (S. Nasution,1984: 149) mengemukakan bahwa
pengertian belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan,
pengetahuan, dan sikap.
Menurut Bruner (Nana Sudjana, 1989:9- 10) dalam proses belajar
dapat dibedakan menjadi 3 fase atau episode, antara lain:
a. Informasi.
Dalam setiap pelajaran kita memperoleh sejumlah informasi,
ada yang menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang
bertentangan dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya, misalnya
bahwa tidak ada energi yang lenyap.
b. Transformasi.
Informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasikan ke
dalam suatu bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat
digunakan untuk hal- hal yang lebih luas.
c. Evaluasi.
Menilai sampai manakah pengetahuan yang kita peroleh dan
transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala- gejala
lain.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas belajar dapat diartikan
sebagai suatu proses perubahan tingkah laku menuju perkembangan
manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing oleh
seseorang yang lebih tahu.
6. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut S. Nasution (1984: 159) faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa antara lain:
a. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu
sendiri, seperti: kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan
sebagainya.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri si anak,
seperti: kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan, dan
Sedangkan menurut Thomas F. Staton (Sardiman, 1986:39- 44)
faktor-faktor psikologis belajar ada 6 yaitu:
a. Motivasi
Motivasi meliputi dua hal yaitu: (1) mengetahui apa yang dipelajari,
dan (2) mengenai apa hal tersebut patut dipelajari.
b. Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian
pada suatu situasi belajar.
c. Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik atau
mental, sebagai suatu wujud reaksi.
d. Organisasi
Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan,
menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam
suatu kesatuan pengertian.
e. Pemahaman
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu
dengan pikiran.
f. Ulangan
Lupa merupakan sesuatu yang tercela dalam belajar. Tetapi suatu
biasa, lupa adalah sifat umum manusia. Sehubungan dengan kenyataan
Mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari,
kemampuan para siswa untuk mengingatnya akan semakin bertambah.
Muhibbinsyah (Sugihartono, 2007: 77) membagi faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar menjadi tiga macam, yaitu: (1) faktor internal
yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa, (2) faktor eksternal yang
merupakan kondisi lingkungan disekitar siswa, (3) Faktor pendekatan
belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi
dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari
materi-materi pelajaran.
7. Strategi Belajar
Menurut S. Nasution (1984: 169- 171) strategi belajar ada 3 yaitu
sebagai berikut:
a) Cara mengatur waktu belajar.
b) Cara mempelajari bahan pelajaran.
c) Cara mempelajari buku bacaan.
Sangalang (Kartono Kartini, 1985: 4) berpendapat tentang cara
atau strategi belajar yang efisien antara lain sebagai berikut:
a) Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar.
b) Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima.
c) Membaca dengan teliti dan betul bahan yang sedang dipelajari, dan
berusaha menguasai dengan sebaik- baiknya.
8. Arti Penting Belajar
Menurut Muhibbin Syah (1997: 94-95) arti penting belajar adalah
sebagai key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha
pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada
pendidikan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa arti penting
belajar bagi siswa adalah bahwa dengan belajar seorang siswa akan
mencapai hasil yang diharapkan dan dengan belajar pengetahuan serta
wawasannya akan bertambah. Bagi seorang siswa belajar itu sangat
penting bagi dirinya.
9. Tujuan Belajar
Sardiman (1986: 28- 29) mengemukakan bahwa tujuan belajar
meliputi 3 jenis yaitu:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan
dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan
kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa
bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya
pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peran guru
sebagai pengajar lebih menonjol.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
rohani. Keterampilan itu memang dapat dididik, yaitu dengan banyak
melatih kemampuan.
c. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik,
guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu
dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan
tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau
model.
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Beberapa hasil penelitian sebelumnya, yang meneliti tentang variabel
dalam penelitian ini seperti penelitian Cicilia Sari Wahyuni yang berjudul
“Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar,
dan kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Tarakanita
Kalasan”. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan
signifikan antara kompetensi guru, motivasi belajar, dan kegiatan belajar
dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Tarakanita Kalasan.
Penelitian lainnya yaitu penelitian Dwi Retna Rahayuni yang berjudul
“Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap
prestasi belajar siswa” studi kasus: siswa- siswi kelas II pada mata pelajaran
Ekonomi Akuntansi SMA Pangudi Luhur Sedayu. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa
Penelitian Febianus Marsuki dengan judul “ Peranan guru dalam
proses belajar di sekolah”. Menunjukkan bahwa seorang guru mempunyai
peranan yang sangat penting dalam proses belajar di sekolah. Tanpa peranan
guru, pendidikan tidak akan terlaksana dengan baik.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap
keberhasilan studi
Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas yang baik dan positif
akan mempengaruhi keberhasilan studinya karena persepsi siswa tersebut
akan menimbulkan perhatian dan minat serta motivasi bagi siswa untuk
belajar baik di kelas maupun rumah. Sebaliknya jika persepsi siswa
tentang peranan guru negatif atau tidak baik maka akan menghambat
proses belajarnya sehingga mempengaruhi keberhasilan studinya.
2. Pengaruh strategi siswa dalam belajar terhadap keberhasilan studi
Jika seorang siswa mempunyai strategi belajar yang teratur dan
efektif maka siswa tersebut akan mencapai keberhasilan studinya dengan
baik. Sebaliknya jika seorang siswa tidak mempunyai strategi belajar yang
teratur dan efektif maka siswa tersebut akan kesulitan dalam mencapai
3. Pengaruh persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap
keberhasilan studi
Persepsi siswa tentang pentingnya belajar akan mempengaruhi
keberhasilan studinya karena persepsi siswa menimbulkan motivasi dalam
diri seorang siswa untuk belajar dan merasa bahwa belajar itu penting bagi
dirinya untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Seorang siswa yang
mempunyai persepsi yang baik tentang pentingnya belajar akan selalu
belajar kapanpun dan di manapun karena belajar itu merupakan suatu
kebutuhan. Sebaliknya bagi seorang siswa yang merasa belajar itu tidak
penting maka siswa tersebut tidak akan belajar sehingga siswa tersebut
akan mengalami kesulitan dalam mencapai keberhasilan studinya.
4. Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa
dalam belajar, persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap
keberhasilan studi
Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas yang baik dan positif
akan mempengaruhi minat dan motivasi siswa untuk belajar, disertai
dengan adanya strategi siswa dalam belajar yang teratur dan efektif maka
siswa akan mencapai keberhasilan studi dengan baik. Selain itu persepsi
siswa tentang pentingnya belajar juga menimbulkan motivasi dalam diri
siswa untuk belajar dan merasa bahwa belajar itu sangat penting bagi
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan sementara yang belum final
dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan pengertian hipotesis
di atas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang peranan
guru di kelas terhadap keberhasilan studi siswa.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan strategi siswa dalam belajar
terhadap keberhasilan studi.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang
pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi.
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang peranan
guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian studi
kasus atau penelitian kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan
secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisme, lembaga,
atau gejala tertentu dan ditinjau dari wilayahnya maka penelitian ini hanya
meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit (Suharsimi, 1989:115).
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus tentang pengaruh
persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar,
dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi di
SMAN I Karangmojo Gunungkidul.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMAN I Karangmojo Gunungkidul dengan
alamat di Ngipak, Karangmojo, Gunungkidul.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai dengan
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Gay (Consuelo, 1993: 160) populasi dapat didefinisikan
sebagai kelompok di mana peneliti akan menggeneralisasikan hasil
penelitiannya. Sedangkan menurut Kerlinger (Consuelo, 1993: 160)
populasi sebagai keseluruhan anggota, kejadian, atau objek - objek yang
telah ditetapkan dengan baik.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa- siswi kelas XI SMAN I
Karangmojo yang berjumlah 212 siswa. Populasi penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas XI SMAN I Karangmojo. Siswa-siswi kelas XI SMAN I
Karangmojo dipilih sebagai populasi karena adanya pertimbangan bahwa
siswa-siswi kelas XI lebih mempunyai pengalaman mengenai
pembelajaran di SMAN I Karangmojo.
2. Sampel
Menurut Ferguson (Consuelo, 1993: 160) sampel merupakan beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. Dalam penelitian ini, sampel diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel acak proporsional.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa. Sampel
penelitian dengan jumlah 100 siswa diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut:
Kelas XI SIA 1 = 31/212 X 100 siswa = 14,62 siswa.
Kelas XI SIA 2 = 33/212 X 100 siswa = 15,57 siswa.
Kelas XI SIS 2 = 38/212 X 100 siswa = 17,92 siswa.
Kelas XI SIS 3 = 36/212 X 100 siswa = 16,98 siswa.
Kelas XI SIS 4 = 37/212 X 100 siswa = 17,45 siswa.
Hasil perhitungan di atas dibulatkan, sehingga sampel yang
diambil dari kelas XI SIA 1 sebanyak 15 siswa, kelas XI SIA 2 sebanyak
16 siswa, kelas XI SIS 1 sebanyak 17 siswa, kelas XI SIS 2 sebanyak 18
siswa, kelas XI SIS 3 sebanyak 17 siswa, dan untuk kelas XI SIS 4
sebanyak 17 siswa. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa.
D. Variabel dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (independent variable)
Menurut Kerlinger (Consuelo, 1993: 21) variabel sebagai
sesuatu yang konstruk atau sifat yang diteliti. Sedangkan menurut Gay
(Consuelo, 1993: 22) variabel bebas merupakan suatu variabel yang
dapat dimanipulasi atau variabel yang tidak dapat dimanipulasi.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas.
2) Variabel strategi siswa dalam belajar.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan hasil atau objek yang diteliti. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan studi siswa kelas XI SMAN I Karangmojo.
2. Pengukuran Variabel
a. Pengukuran Variabel Bebas
Pada penelitian ini variabel bebas diukur dengan skala Likert menggunakan “metode penilaian terakhir.” Pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju (Consuelo, 1993: 225- 226).
Pengukuran yang digunakan dalam skala Likert adalah sebagai berikut:
Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur variabel bebas adalah sebagai
berikut:
1) Variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas
Pengembangan Variabel Persepsi Siswa Tentang Peranan Guru di
Kelas kedalam Indikator-Indikator
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas
a. Guru sebagai pembuat keputusan
b. Guru sebagai motivator
c. Guru sebagai manajer
• Membuat metode mengajar yang menarik •Memberikan
bahan pelajaran kepada siswa •Memberikan
motivasi atau dorongan kepada siswa •Memberikan
nasihat bagi siswa • Mengelola
kelas •Membuat
keputusan dan tindakan pada kelas
1
3
5
8
2
4
d. Guru sebagai pemimpin
e. Guru sebagai konselor
f. Guru sebagai insinyur
•Memanfaat kan potensi kelompok •Mampu
menjadi orang tua, teman, wasit di kelas •Menjadi
pengamat terhadap tingkah laku siswa
•Memberikan tanggapan jika siswa mengalami kelesuan dalam belajar •Berperan
dalam penataan ruang kelas. •Mengatur
siswa untuk duduk dalam posisi
lingkaran untuk keperluan diskusi
9
10
12
13
15
16
11
g. Guru sebagai model
• Memberikan contoh yang baik bagi siswa
•Mengajarkan cara
bertingkah laku saat pelajaran
18
19
17
20
2) Variabel strategi siswa dalam belajar
Pengembangan variabel strategi siswa dalam belajar ke dalam
indikator-indikator
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Strategi siswa
dalam belajar
a.Strategi siswa dalam belajar di rumah
•Mengatur waktu belajar •Mempelajari
bahan pelajaran •Mempelajari
buku bacaan •Berkonsentra
si sebelum dan pada saat belajar •Mempelajari
kembali bahan
1
3
4
5
2
b.Strategi siswa dalam belajar di sekolah
pelajaran yang telah diterima •Membaca
dengan teliti dan benar bahan pelajaran yang sedang dipelajari dan berusaha menguasai bahan pelajaran dengan sebaik-baiknya •Mencoba
menyelesai-kan soal-soal latihan •Mengerjakan
PR atau tugas dari guru
•Siswa tertib dan disiplin pada saat mengikuti jam pelajaran
7
8
9, 11
15
•Mengikuti pelajaran dengan baik dan
berkonsentra si
•Mempelajari bahan pelajaran sebelum pelajaran dimulai •Aktif dalam
kegiatan diskusi •Bertanya
kepada guru jika
mengalami kesulitan dalam belajar •Berusaha
untuk jujur saat
mengerjakan Soal-soal ulangan
12
14
16
17
18
3) Variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar
Pengembangan variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar
ke dalam indikator-indikator
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Persepsi siswa tentang pentingnya belajar
a. Belajar untuk mencapai hasil
b. Belajar untuk mendapatkan pengetahuan
c. Belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan
d. Belajar untuk Pembentukan sikap
• Siswa belajar agar
mendapatkan nilai baik dan juara kelas •Siswa belajar
untuk memperoleh pengetahuan •Siswa belajar
untuk pemahaman konsep dan keterampilan •Belajar sebagai
pembentukan sikap untuk bertingkah laku yang baik
1, 2
4, 7
6
9
3
5
8, 10
b. Pengukuran Variabel Terikat
Keberhasilan studi merupakan hasil belajar yang diperoleh
seorang siswa setelah menempuh suatu kegiatan belajar. Keberhasilan
penelitian ini. Pengukuran pada variabel terikat ini dilakukan dengan
melihat hasil belajar siswa yang terdapat pada rata-rata nilai raport
semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti ada 2 yaitu:
1. Metode Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang memberikan
pertanyaan secara tertulis kepada responden yang telah dipilih sebagai
sampel dalam suatu penelitian. Metode kuesioner ini digunakan untuk
mengukur variabel bebas dalam penelitian ini yang meliputi: variabel
persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar,
dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk mendapatkan data tentang sampel yang diteliti. Data yang
dikumpulkan melalui metode dokumentasi ini berupa data-data tentang
siswa hasil belajar siswa yang berupa nilai raport dari siswa kelas XI
SMAN I Karangmojo. Metode dokumentasi ini digunakan untuk
mengukur variabel terikat yang berupa variabel keberhasilan studi siswa
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas Kuesioner
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat
pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat
atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode
analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor
atau indikator yang ingin diselidiki. Menurut Suharsimi (1989: 136-138)
untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dapat dilakukan
dengan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan
rumus:
( )( )
( )
{
2 2}
{
2( )
2}
,y y
N x x
N
y x xy N Rxy
∑ − ∑ ∑
− ∑
∑ ∑ − ∑ =
Keterangan:
Rxy
N = Jumlah respoden
= Koefisien korelasi antara variabel x dan y
X = Skor setiap item
Y = Skor total seluruh item
Harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi
product moment pada tabel. Jika r hitung > r tabel, maka butir soal tersebut
dapat dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka butir soal
Uji validitas dilaksanakan di SMA Dominikus Wonosari dengan
responden siswa-siswi kelas XI dengan jumlah 32 orang.
Uji validitas dilakukan pada item-item pernyataan variabel persepsi siswa
tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi
siswa tentang pentingnya belajar.
Uji validitas ini dilakukan dengan empat puluh delapan (48) butir
pernyataan.
a. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Peranan Guru di
Kelas.
Untuk variabel ini terdapat dua puluh (20) butir pertanyaan. Berikut
adalah hasil dari uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang
peranan guru di kelas.
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas untuk Persepsi Siswa Terhadap Peranan Guru di
Kelas
Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,349 0,376 Valid
2 0,349 0,692 Valid
3 0,349 0,730 Valid
4 0,349 0,461 Valid
5 0,349 0,591 Valid
6 0,349 0,518 Valid
7 0,349 0,667 Valid
8 0,349 0,462 Valid
10 0,349 0,564 Valid
11 0,349 0,366 Valid
12 0,349 0,710 Valid
13 0,349 0,577 Valid
14 0,349 0,415 Valid
15 0,349 0,365 Valid
16 0,349 0,409 Valid
17 0,349 0,688 Valid
18 0,349 0,599 Valid
19 0,349 0,672 Valid
20 0,349 0,443 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa 20 butir pertanyaan untuk variabel
persepsi siswa tentang peranan guru di kelas dinyatakan valid, sehingga
dapat dipergunakan untuk penelitian.
b. Hasil Uji Validitas Variabel Strategi Siswa dalam Belajar
Untuk variabel ini terdapat delapan belas (18) butir pernyataan. Berikut
adalah hasil uji validitas untuk variabel strategi siswa dalam belajar.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas untuk Strategi Siswa dalam Belajar
Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,349 0,536 Valid
2 0,349 0,405 Valid
3 0,349 0,635 Valid
5 0,349 0,591 Valid
6 0,349 0,642 Valid
7 0,349 0,807 Valid
8 0,349 0,556 Valid
9 0,349 0,469 Valid
10 0,349 0,448 Valid
11 0,349 0,530 Valid
12 0,349 0,540 Valid
13 0,349 0,409 Valid
14 0,349 0,603 Valid
15 0,349 0,426 Valid
16 0,349 0,733 Valid
17 0,349 0,538 Valid
18 0,349 0,460 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa 18 butir pertanyaan untuk variabel strategi
siswa dalam belajar dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk
c. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Pentingnya Belajar.
Untuk variabel ini terdapat sepuluh (10) butir pernyataan. Berikut adalah
hasil uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas untuk Persepsi Siswa Tentang Pentingnya Belajar
Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1 0,349 0,689 Valid
2 0,349 0,363 Valid
3 0,349 0,467 Valid
4 0,349 0,678 Valid
5 0,349 0,511 Valid
6 0,349 0,502 Valid
7 0,349 0,548 Valid
8 0,349 0,564 Valid
9 0,349 0,676 Valid
10 0,349 0,774 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa 10 butir pertanyaan untuk variabel strategi
siswa dalam belajar dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk
penelitian.
2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas merupakan suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan rumus Alpha
(Suharsimi, 1989: 165- 167):
(
)
− −=
∑
22 11 1 11 t b k k r σ σ dengan keterangan: r11
K = banyaknya butir pertanyaan atau soal. = koefisien reliabilitas instrumen
∑
2 bσ = jumlah varians butir
2 t
σ = varians total
Apabila r11 > 0,60 maka dapat dikatakan memenuhi syarat
reliabilitas dan sebaliknya jika r11
Tabel 3.4
< 0,60 maka dapat dikatakan tidak
memenuhi syarat reliabilitas (Duwi Priyatno, 2008: 26). Berikut ini adalah
tabel tentang hasil uji reliabilitas instrumen penelitian:
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai konstanta Nilai r11 Keterangan
Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas
0,60 0,895 Reliabel
Stategi siswa dalam belajar
0,60 0,893 Reliabel
Persepsi siswa tentang pentingnya belajar
Untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat reliabilitas dapat
menggunakan indeks korelasi (Suharsimi,2002) sebagai berikut:
0,800 sampai 1,00 : tinggi
0,600 sampai 0,800 : cukup
0,400 sampai 0,600 : agak rendah
0,200 sampai 0,400 : rendah
0,000 sampai 0,200 : sangat rendah
Indeks korelasi untuk variabel persepsi siswa tentang peranan guru
di kelas tinggi karena mempunyai nilai r hitung sebesar 0,895. Untuk
variabel strategi siswa dalam belajar mempunyai indeks korelasi tinggi
karena nilai r hitung sebesar 0,893. Untuk variabel persepsi siswa tentang
pentingnya belajar mempunyai nilai r hitung sebesar 0,853 maka
mempunyai indeks korelasi tinggi.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Pengujian Normalitas Data
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas data dilakukan dengan uji one sample Kolomogorov
dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dengan
Program SPSS.
Analisis pertama untuk variabel Persepsi Siswa tentang
Peranan Guru di Kelas diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov hitung
sebesar 0,721 dengan probabilitas sebesar 0,676. Dimana probabilitas
sebesar 0,676 > 0,05 berarti Variabel Persepsi Siswa tentang Peranan
Guru di Kelas berdistribusi normal.
Analisis kedua untuk variabel Strategi Siswa dalam Belajar
diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov hitung sebesar 0,654 dengan
probabilitas 0,785. Karena probabilitas 0,785 > 0,05 berarti variabel
Strategi Siswa dalam Belajar berdistribusi normal.
Analisis ketiga untuk variabel Persepsi Siswa tentang
Pentingnya Belajar diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov hitung
sebesar 1,311 dengan probabilitas 0,064. Karena probabilitas 0,064 >
0,05 berarti variabel Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar
berdistribusi normal.
Analisis keempat untuk variabel Keberhasilan Studi diperoleh
hasil Kolmogorov Smirnov hitung sebesar 0,995 dengan probabilitas
0,275 Karena probabilitas 0,275 > 0,05 berarti variabel Keberhasilan
b. Pengujian Linearitas
Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan variabel terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Menurut Sudjana (2002) rumus yang digunakan untuk mencari F adalah sebagai berikut:
E TC
S S
F 2
2
=
Keterangan :
F = harga bilangan F untuk garis regresi
S2 TC
2 ) (
−
k TC JK
= Varians tunai cocok yang dicari dengan cara
S2E
k n
E JK
−
) (
= varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan
Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika Fhitung < Ftabel
Uji linearitas dalam penelitian ini dengan menggunakan
Program SPSS. Dalam Uji linearitas ini, kesimpulan dapat diambil
dengan membandingkan F
dianggap hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan
variabel terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak
linear.
hitung dan F tabel. Apabila F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel terikat dengan
disimpulkan bahwa hubungan antara variabel terikat dengan variabel
bebas tidak linier. Berikut ini adalah hasil perhitungan Uji Linieritas :
Tabel 5.6
Rangkuman Hasil Uji Linearitas
Variabel Bebas Variabel
Terikat
Df Fhitung Ftabel Kesimpulan
Persepsi Siswa tentang Peranan
Guru di Kelas
Keberhasilan Studi
21:77 0,892 1,7075 Linear
Strategi Siswa dalamBelajar
Keberhasilan Studi
26:72 0,848 1,6493 Linear
Persepsi Siswa tentang Pentingnya
Belajar
Keberhasilan Studi
16:82 0,974 1,768 Linear
2. Pengujian Hipotesis Penelitian.
a. Pengujian hipotesis penelitian yang pertama, kedua, dan ketiga
menggunakan regresi linier sederhana dengan langkah sebagai berikut:
1) Perumusan Hipotesis
(a) Ho: ρ≤ 0, tidak ada pengaruh positif variabel bebas terhadap
variabel terikat.
(b) Ha: ρ> 0, ada pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel
terikat.
2) Menentukan koefisien korelasi sederhana
Pengujian hipotesis penelitian selain menggunakan regresi
sederhana, juga menggunakan korelasi sederhana. Korelasi sederhana
digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara dua
Rumus dalam korelasi sederhana adalah sebagai berikut
(Pangestu Subagyo, 2004: 164-166):
Dengan keterangan: n = jumlah responden
ΣXiYi = jumlah XiY
ΣX
i
i = jumlah Xi ΣYi = jumlah Y
ΣX
i
i2 = jumlah Xi ΣY
2
i2 = jumlah Yi
Untuk mengetahui korelasi atau hubungan di antara
variabel-variabel tersebut kuat atau tidak dengan menggunakan uji t. Nilai t
dicari dengan rumus sebagai berikut: 2
Dengan keterangan: n = jumlah responden
r = nilai korelasi
Besarnya nilai t hitung dibandingkan nilai t tabel
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
dengan taraf
signifikansi 5 %, dk = n-2.
- Hipotesis di terima apabila t hitung < t tabel
Koefisien determinasi dapat dihitung dengan r .
2
3) Mencari persamaan regresi linier sederhana
. Koefisien
determinasi menunjukkan persentase perubahan nilai dependent
variable yang disebabkan oleh perubahan nilai independent variable
dan sisanya dipengaruhi oleh perubahan faktor yang lain.
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linear
sederhana dengan rumus ( Sudjana, 2002: 315) sebagai berikut:
bX a
Y= +
∧
Dengan keterangan : Yˆ : Persamaan regresi
a : Harga Konstanta
b : Koefisien regresi untuk variabel
bebas
X : Variabel Bebas
Untuk menghitung nilai a dan nilai b dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Pangestu Subagyo, 2004 : 156 – 163):
(
) (
) (
)
(
2) (
)
21
ˆ
∑
∑
∑
∑
∑
− − =
xi x
n
yi xi
yi xi n β
(
)
n xi b
n
yi
∑
∑
−=
αˆ
Dengan keterangan : xi : variabel bebas
Uji signifikansi terhadap αˆ dan βˆ menggunakan uji t dengan taraf
signifikansi 5%, dk = n-2. Untuk uji signifikansi terhadap α
menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :
tα
α
α
S
=
Dengan keterangan : α : nilai α
Sα
dengan rumus Sα =
: standar penyimpangan α, dapat dihitung
n Syx
, sedangkan Syx
dapat dihitung dengan rumus
(
(
)
)
2 ˆ − − n i y yiKriteria pengujian untuk α adalah sebagai berikut :
- Hipotesis ditolak apabila t hitung lebih besar dari t tabel.
- Hipotesis diterima apabila t hitung maksimum sebesar t tabel.
Untuk uji signifikansi terhadap β menggunakan uji t dengan rumus
sebagai berikut :
tβ
β β S =
Dengan keterangan : β : nilai β
Sβ : standar penyimpangan β, dapat dihitung
dengan rumus Sβ
sedangkan Syx dapat dihitung dengan rumus
(
(
)
)
2 ˆ −
− n
i y