• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

35

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dan deskriptif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan penelitian deskriptif pada umumnya menggunakan data sekali tembak atau cross section. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis advertising (X1), word-of-mouth (X2), perceived quality (Y) yang diterapkan oleh PT. Gzox Indonesia dan dampaknyaterhadap purchase intention(Z). Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survey. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu konsumen PT. Gzox Indonesia.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian

Jenis dan Metode Penelitian

Unit Analisis Time Horizon

T1 Asosiatif/survey Individu Konsumen Cross section T2 Asosiatif/survey Individu Konsumen Cross section T3 Asosiatif/survey Individu Konsumen Cross section T4 Asosiatif/survey Individu Konsumen Cross section T5 Asosiatif/survey Individu Konsumen Cross section

(2)

T6 Asosiatif/survey Individu Konsumen Cross section T7 Asosiatif/survey Individu Konsumen Cross section

Sumber : Pengolahan Data, 2013

Cross section adalah data yang dikumpulkan pada waktu (satu kurun waktu)

dan tempat tertentu saja. (Durianto, et al, 2004, p19) Keterangan:

T1: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh advertising terhadap perceived quality

padaPT. Gzox Indonesia.

T2: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh word of mouth terhadap perceived

qualitypada PT. Gzox Indonesia.

T3: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh advertising dan word of mouth secara

simultan terhadap perceived quality pada PT. Gzox Indonesia.

T4: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh advertisingterhadap purchase intention

pada PT. Gzox Indonesia.

T5: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh word-of-mouth terhadap purchase

intentionpada PT. Gzox Indonesia.

T6: Untuk mengetahui apakah ada pengearuh perceived quality terhadap purchase

intention pada PT. Gzox Indonesia.

T7: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh advertising, word-of-mouth, dan

perceived qualitysecara simultan terhadap purchase intentionpada PT. Gzox

Indonesia.

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

(3)

1) Variabel Bebas (independent variable)

Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiono, 2006, p33). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah advertising (X1) danword-of-mouth (X2).

2) Variabel Intervening (Intervening variable)

Menurut Tuckman (dalam Sugiyono, 2006) variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela / antara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel interveningnya adalah perceived quality (Y).

3) Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006, p33). Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat (Z) adalah purchase decision.

Tabel 3.2 Metode Operasional Variable

Variable Dimensi Indikator Ukuran Skala

Advertising (X1)

Empati -Iklan Gzox terlihat menarik bagi konsumen.

-isi pesan dari iklan dapat diterima dengan baik.

Ordinal Interval

(4)

Persuasi -konsumen menggunakan produk Gzox karena iklan.

-iklan Gzox dapat memperkuat

karakter perusahaan.

Ordinal Interval

Likert

Impact -iklan Gzox berbeda dari iklan produk lainnya untuk mudah diingat. -iklan memberikan pengetahuan tentang produk kepada konsumen. Ordinal Interval Likert

Komunikasi -kekuatan daya inget konsumen terhadap produk melalui iklan. -kelengkapan informasi yang dikomunikasikan lewat iklan Gzox.

Ordinal

Interval

(5)

Word-of-Mouth (X2)

Cerita Positif --Mayoritas berita

yang terdapat di masyarakat tentang Gzox berbentuk positif. Ordinal Interval Likert Rekomendasi -Kesediaan konsumen menyampaikan informasi tentang produk kepada orang lain.

-Informasi kualitas produk pantas untuk direkomendasi oleh konsumennya kepada orang lain.

Ordinal

Interval

Likert

Ajakan -Kesediaan

konsumen mengajak orang lain untuk menggunakan produk Gzox.

Ordinal Interval

(6)

Perceived Quality(Y) Kinerja -Fasiilitas operasional bengkel (hidrolik, coating mobil dsb) yang baik. -kinerja karyawan bengkel yang baik.

Ordinal Interval Likert Pelayanan -Cepattanggap dalam melayani konsumen. -Ketepatan waktu pengerjaan. Ordinal Interval Likert

Ketahanan -hasil kerja sesuai

dengan garansi selama 5 tahun.

Ordinal

Interval

(7)

Sumber : Pengolahan Data, 2014 Keandalan -Hasil kerja yang

diberikan perusahaan bersifat konsisten dalam setiap layanannya. -Karyawan yang bekerja di Gzox memiliki keahlian dalam bekerja. Ordinal Interval Likert Kesesuaian dengan spesifikasi

-hasil kerja tidak terdapat cacat produk.

-hasil kerja sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan perusahaan. Ordinal Interval Likert Purchase Intention (Z) Kepuasanpasca pembelian

-Hasil kerja berbeda dengan produk lainnya. Ordinal Interval Likert Tindakan pasca pembelian -Datang kembali untuk menggunakan produk Gzox. -Produk digunakan secara berkelanjutan. Ordinal Interval Likert

(8)

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini, berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, jenis data yang digunakan adalah kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka atau data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada para konsumen salon mobil Gzox.

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

TUJUAN DATA JENIS

DATA

SUMBER DATA T1 Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh advertising terhadap perceived quality

pada PT. Gzox Indonesia

Kualitatif Primer – Kuesioner

T2 Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh word of mouth terhadap perceived

quality pada PT. Gzox Indonesia

Kualitatif Primer – Kuesioner

T3 Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh advertising dan word of mouth secara simultan terhadap perceived

intention pada PT. Gzox Indonesia

Kualitatif Primer – Kuesioner

T4 Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh advertising terhadap purchase intention

pada PT. Gzox Indonesia

Kualitatif Primer – Kuesioner

(9)

T5 Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh word-of-mouth terhadap purchase

intention pada PT. Gzox Indonesia

Kualitatif Primer-Kuisioner

T6 Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh perceived quality terhadap purchase

intention pada PT. Gzox Indonesia

Kualitatif Primer-Kuisioner

T7 Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh advertising, word-of-mouth, dan perceived quality secara simultan terhadap purchase

intention pada PT. Gzox Indonesia

Kualitatif Primer-Kuisioner

Sumber : Pengolahan Data, 2014

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

1) Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mencatat, mempelajari text book dan buku-buku pelengkap atau referensi, seperti: jurnal dan media cetak lainnya di perpustakaan dan tempat lainnya, serta sumber data lainnya seperti fasilitas internet yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang

(10)

bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.

2) Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut data primer. Cara yang dilakukan untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah:

a. Kuesioner

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner penelitian ini merupakan sekumpulan daftar pertanyaan yang ditujukan khususnya kepada sampel responden Hoka Hoka Bento mengenai kualitas pelayanan, kualitas produk, kepuasan pelanggan dan corporate image pada Hoka Hoka Bento secara langsung.

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. (Sugiyono, 2006, p130)

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p40), teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

(11)

Teknik dalam pengambilan sampel, yaitu: 1) Probability Sampling

Adalah suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, dimana pemilihannya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara ini dianggap objektif karena bersifat netral.

1. Simple Random Sampling

Semua unsur dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Anggota sampel dipilih secara acak dengan cara:

a. Pengundian menggunakan nomor anggota sebagai nomor undian

b. Menggunakan table angka random (bilangan acak) berdasarkan nomor anggota

Syarat Penggunaan Metode Simple Random Sampling: a. Sifat populasi adalah homogen

b. Keadaan anggota populasi tidak terlau tersebar secara geografis c. Harus ada kerangka sampling (sampling frame) yang jelas Kebaikan : Prosedur penggunaannya sederhana

Kelemahan: Persyaratan penggunaan metode ini sulit dipenuhi

2. Stratified Random Sampling

a. Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi berdasarkan criteria tertentu yang dimiliki unsure populasi. Masing-masing sub populasi diusahakan homogen

b. Dari masing-masing sub populasi selanjutnya diambil sebagian anggota secara acak dengan komposisi proporsional atau disproporsional

(12)

c. Total anggota yang dipilih ditetapkan sebagai jumlah anggota sampel penelitian

Contoh: Dari 1000 populasi pemilih pada PEMILU akan diambil 100 orang (10%) sebagai sampel berdasarkan usia pemilih secara proporsional

Syarat Penggunaan Metode Stratified Random Sampling: a. Populasi mempunyai unsure heterogenitas

b. Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratifikasi/lapisan sesuai dengan unsure heterogenitas yang dimiliki

c. Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota sampel yang akan dipilih (secara proporsional atau disproporsional) Kebaikan : Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili Kelemahan: Memerlukan pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti untuk menentukan ciri heterogenitas yang ada pada populasi

3. Cluster Sampling

a. Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergrombol (cluster)

b. Dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil

c. Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel penelitian

Contoh: Akan dipilih sampel penelitian untuk meneliti rata-rata tingkat pendapatan buruh bangunan diKodya Semarang

a. Kodya Semarang dibagi menjadi16 Kecamatan, dari 16 Kecamatan dipilih 2 Kecamatan sebagai Populasi dari sampling I

b. Dari 2 Kecamatan masing-2 dipilih 2 Kelurahan sebagai Populasi dari sampel II

(13)

c. Dari 2 Kelurahan masing-2 dipilih 50 buruh bangunan sebagai sampel penelitian

Peneliti mengambil keputusan teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan yaitu simple random smpling.

Sedangkan populasi yang dijadikan sampel memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Konsumen yang datang ke Gzox. 2. Melakukan modifikasi pada mobilnya.

3. Merukan anggota dari suatu komunitas otomotif khususnya mobil. 4. Mengerti akan otomotif khususnya mobil.

5. Pelanggan yang datang ke Gzox lebih dari satu kali dalam 10 bulan terakhir.

3.6 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode analisis yang digunakan. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner diolah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas setelah itu diteruskan dengan uji normalitas data. Kemudian pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis deskriptif dan asosiatif, serta uji asumsi dengan menggunakan metode path analysis.

3.6.1 Penelitian Deskriptif

Analisis deskriptif adalah mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2005, hal 95). Deskriptif dapat dilakukan 2 bagian, yaitu:

a. Deskriptif dalam bentuk tulisan atau teks yaitu bagian-bagian penting yang menggambarkan isi data secara keseluruhan seperti rata-rata, standar deviasi, varian, dan sebagainya.

(14)

b. Deskriptif dalam bentuk gambaran atau grafik yaitu grafik sebuah data yang disajikan untuk melengkapi deskriptif berupa teks agar data dapat tampak lebih impresif dan komunikatif dengan para penggunanya.

3.6.2 Penelitian Asosiatif

Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 1) Uji Validitas

Menurut Riduwan (2004, p109-110), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur, dimana alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap butir-butir pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Person

Product Moment. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

ΣX = Jumlah skor item X

ΣY = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah responden

r

=

}

)

(

.

}{

)

(

.

{

)

)(

(

)

(

2 2 2 2 2

Y

Y

n

X

x

n

Y

X

XY

n

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

(15)

Dasar pengambilan keputusan :

(1) Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.

(2) Jika r hitung positif serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

(3) Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Instrumen reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006, p110). Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s Alpha (σ). Berikut rumus dari alpha:

Keterangan :

r11 = Nilai reliabilitas

ΣSi = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total k = Jumlah item





=

2 2 11

1

1

t

b

R

σ

σ

κ

κ

(16)

Dasar pengambilan keputusan :

(1) Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliabel.

(2) Jika r alpha positif dan r alpha < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel.

(3) Jika r alpha > r tabel tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel.

3) Uji Normalitas

Distribusi normal merupakan salah satu distribusi yang sering digunakan dalam statistik. Distribusi ini sangat penting, karena banyak sekali uji statistik yang memerlukan data berdistribusi normal. Menguji normalitas data gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik. Normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan grafik atau uji statistik.

Menurut Rochaety (2007, p99-100), ada plot dan statistik khusus yang lebih mudah untuk memeriksa kenormalan, yaitu dengan menggunakan Q-Q plot. Oleh karena itu, jika data berdistribusi normal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus, sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk huruf S, maka menunjukkan bahwa data tersebut menjulur (skew).

Imam Ghozali (2007, p112) menyatakan bahwa pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusan :

(1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan data berdistribusi normal.

(2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, tidak menunjukkan pola distribusi normal.

Menurut Imam Ghozali (2007, p30), untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov melalui menu

analyze, kemudian non parametric test dan pilih sub menu 1-sampel K-S,

(17)

Ho : Data berdistribusi secara normal

Ha : Data tidak berdistribusi secara normal

Dasar pengambilan keputusan :

Nilai signifikansi (sig) atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak terdistribusi secara normal.

Nilai signifikansi (sig) atau nilai probabilitas > 0,05, data terdistribusi secara normal.

3.6.4 Transformasi Data

Sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu harus dilakukan transformasi data. Transformasi data digunakan untuk mengubah data ordinal menjadi interval. Transformasi data penting dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat parametrik adalah setidaknya data berskala interval. Teknik trasformasi data yang paling sederhana menggunakan MSI (Method of

Succesive Interval). Riduwan dan Kuncoro (2008) menjelasakan

langkah-langkah transormasi data ordinal menjadi interval adalah sebagai berikut : 1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang

disebarkan

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan proporsi secara berurutan perkolom skor.

5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel tinggi densitas.

(18)

7. Tentukan nilai skala dengan rumus :

NS =

• Tentukan nilai transformasi dengan rumus :

Y = NS + [1 + NSmin]

3.6.5 Analisis Korelasi Sederhana (Pearson Correlation)

Berdasarkan pendapat Riduan dan Kuncoro (2007, p62), apabila nilai koefisien korelasi pearson (r) = +1, maka korelasi atau hubungan positif dan sempurna. Apabila koefisien korelasi pearson (r) = -1, maka korelasi atau hubungannya negatif dan sempurna. Arti positif disini, misalkan hubungan antara variabel X dan Y (rxy) nilainya

positif (+), maka hubungannya searah. Jika X naik maka Y pun akan naik, jika X turun maka Y pun akan turun, begitu juga sebaliknya. Sedangkan arti dari negatif (-) adalah hubungan antara X dan Y berbanding terbalik, jika X naik maka Y turun, jika X turun maka Y naik, begitu juga sebaliknya.

Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product

Moment (PPM), dengan rumus: rxy =

Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r (-1 ≤ r ≤ +1). Nilai r = -1 maka artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat.

Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p62), arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut :

(19)

Tabel 3.4Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007:62)

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:

Dimana:

KP= Nilai koefisien determinan R= Nilai koefisien korelasi

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p62), pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut.

Hipotesis:

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

Ha: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y KP = r2 x 100%

(20)

Dasar Pengambilan Keputusan:

(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 < sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 > sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

3.6.6 Analisis Jalur (Path Analysis)

Menurut Sarwono ( 2007, p1 ) analisis jalur adalah suatu tehnik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung,tetapi juga secara tidaklangsung. Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepetingan ( magnitude ) dan signifikansi ( significance ) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel. Analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti.Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi dikenakan pada masing-masing variabel dalam suatu model sebagai variabel tergantung ( pemberi respons ) sedang yang lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variabel dan dilakukan juga perhitungan uji keselarasan statistik.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis jalur (path analysis) merupakan kepanjangan dari analisis regresi berganda.

Path analysis digunakan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 dan X2 kepada Y dan dampaknya terhadap Z. Untuk mengetahui derajat variabel advertising (X1) dan word-of-mouth(X2) kepada

(21)

dilakukan penyebaran kuesioner yang bersifat tertutup dan analisis yang menggunakan teknik korelasi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Data kemudian diolah menggunakan program SPSS Windows 20.0.

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007), pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut:

Hipotesis :

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Ha: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan :

(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan

(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya signifikan

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007), analisa korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y).

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda, bandingkan antara probabilitas 0,05 dengan probabilitas sig sebagai berikut:

Hipotesis :

Ho: Tidak ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel X dengan variabel Yterhadap Z

Ha: Ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel X dengan variabel Y terhadap Z

(22)

Gambar 3.1 Model Hubungan Kausal X1, X2, dan Y ke Z

Sumber : Pengolahan Data, 2014

Keterangan :

X1 = Variabel Advertising X2 = Variabel Word-Of-Mouth Y = Variabel Perceived Quality Z = Variabel Purchase Decision

3.6.6.1 Manfaat Path Analysis

Menurut Riduwan & Kuncoro ( 2007, p2 ) manfaat model Path Analysis adalah sebagai berikut :

1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti.

2. Prediksi nilai variabel terikat ( Y ) berdasarkan nilai variabel bebas ( X ) dan prediksi dengan Path Analysis ini bersifat kualitatif. 3. Faktor determinan yaitu penentu variabel bebas ( X ) mana yang

berpengaruh dominan terhadap variabel terikat ( Y ), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme ( jalur-jalur ) pengaruh variabel bebas ( X ) terhadap variabel terikat ( Y ).

(23)

4. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas ( uji keajegan ) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.

3.6.6.2 Asumsi-asumsi Path Analysis

Menurut Riduwan & Kuncoro (2007, p2) asumsi yang mendasari Path Analysis adalah sebagai berikut :

1) Pada model Path Analysis, hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif, dan bersifat normal.

2) Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik.

3) Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio.

4) Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 5) Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran

valid dan reliabel ) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.

6) Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.

3.6.6.3 Langkah-langkah Pengujian Path Analysis

Riduwan dan Kuncoro (2007, p3) mengatakan terdapat beberapa langkah pengujian path analysis, yaitu :

1) Merumuskan hipotesis dalam persamaan struktural Struktur : Y = ρZXX + pZYY + pZε1

(24)

2) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub

strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.

Hipotesis : naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X1 dan X2)

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.

c. Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan

1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

d. Menghitung koefisien jalur secara individu.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

(25)

Gambar 3.2 Struktur Pengaruh X1, X2, Y dan Z

Sumber : Riduwan dan Kuncoro, 2008

Persamaan hubungan diatas adalah :

Sub sruktur-1 yaitu : Y = pyx1X1 + pyx2X2 + pyε1 Sub struktur-2 yaitu : Z = pzx1X1 + pzx2X2 + zyY + pzε2

Untuk Sub-Struktur 1 : 1 1 ΥΧ ρ

ε

1 1 ΥΧ ρ Gambar 3.3 Sub-Struktur 1

Sumber: Riduwan & Kuncoro, 2008

T1: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh advertising terhadap perceived quality

padaPT. Gzox Indonesia.

T2: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh word of mouth terhadap perceived

qualitypada PT. Gzox Indonesia.

T3: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh advertising dan word of mouth secara

simultan terhadap perceived quality pada PT. Gzox Indonesia.

Advertising (X1) Word of Mouth (X2) Perceived Quality (Y)

(26)

Pengujian secara simultan X1, X2, dan Y

Hipotesis :

Ho :Tidak ada pengaruh simultan antaraadvertisingdan word-of-mouth terhadap perceived qualitypada PT. Gzox Indonesia

Ha :Ada pengaruh simultan antaraadvertisingdan word-of-mouth terhadap

perceived qualitypada PT. Gzox Indonesia

Pengujian secara parsial X1 dan Y

Hipotesis :

Ho :Tidak ada pengaruh parsial advertisingterhadap perceived qualitypada PT. Gzox Indonesia

Ha :Ada pengaruh parsial advertisingterhadap perceived qualitypada PT. Gzox Indonesia

Pengujian secara parsial X2 dan Y

Hipotesis :

Ho :Tidak ada pengaruh parsial word of mouthterhadap perceived

qualitypada PT. Gzox Indonesia

Ha :Adapengaruh parsial word of mouthterhadap perceived qualitypada PT. Gzox Indonesia

(27)

Untuk Sub-Struktur 2 : 1 ΥΧ ρ ΖΥ ρ ΥΧΖ ρ ΖΧ ρ Gambar 3.4 Sub-Struktur 2

Sumber : Pengolahan Data, 2014

T4: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh advertisingterhadap purchase intention

pada PT. Gzox Indonesia.

T5: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh word-of-mouth terhadap purchase

intention pada PT. Gzox Indonesia.

T6: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh perceived quality terhadap purchase

intention pada PT. Gzox Indonesia.

T7: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh advertising, word-of-mouth, dan

perceived qualitysecara simultan terhadap purchase intention pada PT. Gzox

Indonesia.

Pengujian secara simultan X1, X2, Y, dan Z

Hipotesis :

Ho :Tidak ada pengaruh simultan advertising, word-of-mouth, dan

perceived qualityterhadap purchase intention pada PT. Gzox

Indonesia

Ha :Ada pengaruh simultan advertising, word-of-mouth, dan perceived

qualityterhadappurchase intention pada PT. Gzox Indonesia Advertising (X1) Word of Mouth (X2) Purchase Intention (Z) Perceived Quality (Y)

(28)

Pengujian secara parsial X1 dan Z

Hipotesis :

Ho :Tidak ada pengaruh parsial advertisingterhadap purchase intention pada PT. Gzox Indonesia

Ha :Adapengaruh parsial parsial advertisingterhadap purchase intention pada PT. Gzox Indonesia

Pengujian secara parsial X2dan Z

Hipotesis :

Ho :Tidak ada pengaruh parsial word of mouthterhadap purchase intention pada PT. Gzox Indonesia

Ha :Adapengaruh parsial word of mouthterhadap purchase intention pada PT. Gzox Indonesia

Pengujian secara parsial Ydan Z

Hipotesis :

Ho :Tidak ada pengaruh parsial perceived qualityterhadap purchse

intention pada PT. Gzox Indonesia

Ha :Adapengaruh parsial perceived qualityterhadap purchse intention pada PT. Gzox Indonesia

3.7 Rancangan Implikasi Penelitian

Rancangan pemecahan masalah didapatkan setelah semua data dan analisis selesai dilakukan. Dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan baik dari data perusahaan dan dari kuesioner yang disebarkan kepada individu, maka selanjutnya akan dilakukan pengolahan data penelitian. Pengolahan data penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh antar variabel baik secara simultan ataupun secara parsial terhadap PT. Gzox Indonesia. Maka akan dapat diketahui bagaimana analisa pengaruh advertising dan word-of-mouth terhadap

perceived quality serta dampaknya terhadap purchaseintention pada PT. Gzox

(29)

Hasil dari pemecahan masalah ini diharapkan akan dapat sangat berguna bagi perusahaan khususnya untuk meningkatkan penjualannya agar lebih baik lagi dan akanberguna bagi masa depan perusahaan kedepannya. Selain itu juga diharapkan pemecahan masalah dalam penelitian ini akan menjadi pedoman bagi pembaca ataupun bagi penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Metode Operasional Variable
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data
Tabel 3.4Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat kecukupan konsumsi pangan strategis di Kota Medan, dilakukan perbandingan data antara konsumsi energi dan protein yang dikonversi dari jumlah konsumsi

Ending : Karena kegigihan Jeremy dalam bekerja dan kesiapannya dalam menghadapi perubahan, Jeremy mendapatkan tawaran untuk menjadi direktur di sebuah

Dalam wawancara penulis dengan lora mukhdor, ia melakukan pernikahan sejak ia mengetahui perempuan dan suka pada perempuan, perkiraan antara umur 16 atau 17 tahun,

Metode kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka dalam penyajian data dan analisis yang menggunakan uji statistika Menurut Saebani (2008: 128). Tahap Penelitian,

Dari hasil penelitian terhadap parameter-parameter,maka dapat disimpulkan bahwa daerah perairan sungai Tambak Bayan yang memiliki kualitas air terbaik adalah stasiun 1, hal ini

Tujuan penelitian adalah untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu kerja peneliti atau pemerhati tanaman kopi dalam melakukan diagnosis penyakit pada

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Saat ini Nanny’s Pavillon menggunakan strategi diferensiasi sebagai strategi untuk menghadapi persaingan di dalam industri restoran di

Karni, M.Pd PENGAWAS SD UPTD Cab.Din.. Sunaryoto PENGAWAS SD