• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSAT PENGEMBANGAN PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI. Hotel Inna Garuda, Jogjakarta 4 Oktober 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUSAT PENGEMBANGAN PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI. Hotel Inna Garuda, Jogjakarta 4 Oktober 2017"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT PENGEMBANGAN PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

4 Oktober 2017

(2)

Kompetensi, Sertifikasi, dan Wawasan Kebangsaan SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN KEBIJAKAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI SHOWCASE PELAKSANAAN ASESMEN & UKP

2013-2017

Lingkungan Strategis & Tantangan

Global

Asesmen & Uji Kompetensi Pustakawan Dasar Hukum Tujuan Roadmap LSP Pustakawan Hasil Pelaksanaan Sertifikasi Pustakawan 2013-2017

AFTA

MEA

(3)
(4)
(5)

Faktor-faktor Kunci dalam Perubahan

Lingkungan Strategis

1. Pasar kerja menurun 2. Teknologi berkembang sangat cepat 3. Keterampilan kerja yang dibutuhkan: 1. Sangat cepat berubah 2. Daur hidupnya singkat 4. Tenaga kerja: 1. In-demand skills 2. High-supply skills

(6)

Global Workforce Trend

Moving from a low to high-skilled

equilibrium

Source: OECD, 2009. Adapted from Green et al., 2003) Exhibit 1 Martin Prosperity Institute

(7)

Penciptaan SDM berketerampilan

tinggi merupakan faktor kunci

terjadinya pertumbuhan dan inovasi.

Penciptaan SDM Berketerampilan Tinggi

• Pemerintah menginginkan SDM

Indonesia dapat berpindah dari

“kesetimbangan keterampilan

rendah” (

low skill equilibrium

)

menuju “kesetimbangan

keterampilan tinggi.”

• Ditandai dengan berpindahnya

atribut upah ekonomi, dari

bernilai rendah kepada bernilai

tinggi.

(8)

Atribut Upah Ekonomi

Nilai Kesetimbangan Rendah

Nilai produk rendah

Nilai jasa/layanan

rendah

Gaji/upah rendah

Nilai Kesetimbangan Tinggi

• Nilai produk tinggi

• Nilai jasa/layanan

tinggi

(9)

1. Koleksi & layanannya (services and collections)

2. Kemudahan mengakses (accessability)

3. Ragam literasi & sastra yang ditawarkan (variety of literary offerings)

4. Ketersediaan ruang baca/belajar yang nyaman (Comfort and availlability of reading/studying spaces)

5. Tercapainya kepuasan pemustaka (user statisfication)

Indikator Perpustakaan Bertaraf

Internasional

(10)

2015 MEA blue print: “ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi

internasional dengan elemen aliran bebas:

barangjasainvestasi

modal

tenaga kerja terdidik

248.818 5.399 29.948 99.384 66.644 68.251 14.962 61.573 406 89.708

*Jumlah dalam ribu Sumber: Kompas, 28 November 2014

Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA)

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Ancaman

Atau

Peluang

?

(16)

Bangsa Indonesia harus memiliki daya saing. Sertifikasi

meningkatkan daya saing professional.

Bangsa Indonesia harus terserap dalam pasar kerja di

dalam dan luar negeri.

MEA membuka penuh pasar tenaga kerja di lingkup

regional.

MEA

&

(17)

Sertifikasi dapat meningkatkan stabilitas

perekonomian dan kesejahteraan bangsa.

MEA memberikan kesempatan kepada produsen

untuk mendistribusikan produknya ke pasar yang lebih luas.

MEA menghapus hambatan tarif maupun non tarif.

MEA

&

(18)

“Pasar tunggal Asia Tenggara dalam kerangka MEA mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2016. Sejak saat itu, tenaga kerja terampil dari seluruh negara ASEAN bebas bekerja di negara ASEAN lainnya. Negara tak boleh lagi menghambat arus bebas tenaga kerja terampil itu demi melindungi tenaga kerjanya.”

(Sumber: Kompas, Jumat 28 November 2014).

Pasar Bebas Tenaga Kerja

&

(19)
(20)

Berada di Era MEA,

(21)

PERSIAPAN PEMERINTAH RI

Mengeluarkan Regulasi:

– UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan – PP No. 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional

Sertifikasi Profesi UU RI No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

– UU RI No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara – PP No. 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU RI No.

43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

– Peraturan MenPAN dan Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala BKN RI No. 9 Tahun 2014

– Surat Edaran Kepala Perpustakaan Nasional RI Tahun 2015 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan.

(22)

PERSIAPAN PEMERINTAH RI

Merealisasikan regulasi:

– Mendorong lahir dan berkembangnya Lembaga Sertifikasi Profesi + perangkatnya (asesor)

Mendorong kesepakatan antar negara

melalui MRA (

Workhop ASEAN Tentang

Pedoman Pengakuan Kesetaraan

Sertifikat Kompetensi. Jakarta, Hotel

Shangri La, 22 Agustus 2016).

Melakukan percepatan sertifikasi

kompetensi profesi.

(23)

Persiapan Asosiasi Profesi dan Individu Profesional

Mengetahui regulasi: KKNI, SKKNI Bidang

Perpustakaan, Uji Kompetensi

Pustakawan.

Mempersiapkan kompetensi profesional

SKKNI Bidang Perpustakaan.

Mendapatkan pengakuan atas

(24)

POKOK-POKOK SUBSTANSI JABATAN FUNGSIONAL

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. NOMENKLATUR JABATAN TUGAS POKOK

HASIL KERJA/OUTPUT KEGIATAN URAIAN KEGIATAN/TUGAS

KOMPETENSI

JENJANG JABATAN

KUALIFIKASI PENDIDIKAN

PENGANGKATAN DALAM JABATAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

DIKLAT

UJI KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI FORMASI JABATAN

PROFESIONAL

PELAYANAN PRIMA, INOVATIF,

(25)

KOMPETENSI & PERSYARATAN JABATAN FUNGSIONAL

pengetahuan di bidang

menggunakan metodologi

mengembangkan teknik dan

tertentu

vokasional/kejuruan

vokasional/ kejuruan dan teknik vokasional/

1. Teknisi profesional dan/atau penunjang profesional dengan pendidikan minimal SLTA dan setinggi-tingginya Diploma III (D-3);

2. Memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan teknis operasional; 3. Syarat-syarat lainnya sesuai dengan

peraturan perundangan. Jabatan Fungsional Keterampilan 1. memiliki pengetahuan 2. mampu melaksanakan kegiatan teknis

3. mampu menerapkan prosedur kejuruan tertentu

1. Profesional dengan pendidikan minimal Sarjana (strata –1) atau D.IV;

2. Memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, pengkajian dan

pengembangan, peningkatan dan penerapan konsep dan teori serta metoda operasional dan penerapan disiplin ilmu pengetahuan yang mendasari pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan fungsional yang bersangkutan;

3. Syarat-syarat lainnya sesuai dengan peraturan perundangan. Jabatan Fungsional Keahlian 1. memiliki kemampuan tertentu 2. memiliki kemampuan

3. memiliki kemampuan berfikir analitis dan konseptual

4. Memiliki kemampuan untuk metoda dalam bidang tugas didasarkan pada keilmuan

(26)

Pariwisata Medis

Dokter gigi Akuntansi

Saling Pengakuan 8 Jenis

Kualifikasi Profesional

(MRA)

Teknik Rekayasa Keperawatan Arsitektur Pemetaan

(27)

KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

PUSTAKAWAN INDONESIA

(28)

• KOMPETENSI adalah:

• Spesifikasi dari pengetahuan dan

keterampilan

• penerapan pengetahuan dan keterampilan

dalam suatu pekerjaan atau perusahaan atau

lintas industry

• Sesuai dengan standar kinerja yang

disyaratkan.

(sumber: National Training Board, Australia 1992)

• Kompetensi erat kaitannya dengan kewenangan. • Orang yang kompeten ialah orang yang memiliki

kemampuan sekaligus juga kewenangan.

(29)

KOMPETENSI DALAM PEKERJAAN

Kompetensi diartikan sebagai:

kemampuan yang bisa diperagakan

untuk menerapkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja sesuai

dengan persyaratan

jabatan/pekerjaan dalam

melaksanakan tugas personal

sebagaimana yang ditetapkan

dalam ketentuan yang berlaku

(30)
(31)

Aspek Keterampilan dalam Kompetensi

Kerja (Cakupan Aspek Keterampilan)

• Keterampilan melaksanakan

pekerjaan (

Task Skill

),

• Keterampilan mengelola pekerjaan

(

Task Management Skill

),

• Keterampilan mengantisipasi

Kemungkinan (

Contingency

Management Skill

),

• Keterampilan mengelola lingkungan

kerja (Job/Role Environment Skill),

• Keterampilan beradaptasi (

Transfer

(32)

Aspek SIKAP dalam

Kompetensi Kerja

Merupakan jembatan antara

pengetahuan dan keterampilan

(33)

KOMPETEN?

Kompeten memenuhi aspek: pengetahuan, sikap, keterampilanKompeten = Goal = Result = 100%

(34)

Sertifikasi Pustakawan

Sertifikasi Pustakawan adalah:

– Proses pemberian sertifikat

– Dilakukan secara sistematis dan

objektif melalui asesmen

– Mengacu pada SKKNI Bidang

Perpustakaan terhadap

(35)

Sertifikasi Pustakawan

Sertifikasi kompetensi

pustakawan berkaitan

dengan kompetensi terkini.

Bukan pencapaian

(36)

Proses Sistematis dan Keluaran

Sertifikasi Pustakawan

• Menjalani sekumpulan prosedur dan sumber daya.

• Keluaran dari sertifikasi kompetensi Pustakawan adalah

Sertifikat Kompetesi Pustakawan.

• Sertifikat kompetensi Pustakawan adalah:

• pengakuan atas penguasaan kompetensi pada bidang

perpustakaan

• dikeluarkan oleh LSP Pustakawan

• terdapat masa waktu berlaku sertifikat (tidak permanen). • Pemegang sertifikat harus dimonitor.

(37)

DASAR HUKUM

Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi

Profesi (BNSP)

Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja

Nasional;

Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;Peraturan Presiden RI RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN

Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia;

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 83

Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Kemasyarakatan, Hiburan dan Perorangan Lainnya Bidang Perpustakaan Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2012 tentang

(38)

DASAR HUKUM

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5

Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2014 Tentang jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya

Peraturan Bersama Kepala perpustakaan Nasional Nomor 8

Tahun 2014 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 32 Tahun 201 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya

(39)

UU RI Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 18

(1) Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja;

(2) Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerja;

(3) Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat pula diikuti oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman; (4) Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk Badan

(40)

Undang-Undang Nomor RI Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perpustakaan

Pasal 1 (8):

– Pustakawan adalah seorang yang memiliki kompetensi

yang diperoleh melalui pendidikan serta mempunyai

tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan

pengolahan dan pelayanan perpustakaan

Penjelasan Pasal 11 ayat (1) huruf (d):

– Yang dimaksud standar tenaga perpustakaan juga

mencakup kualifikasi akademik, kompetensi, dan

(41)

Halaman 42

LAMA

(Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor

132/KEP/M.PAN/12/2002)

BARU

(Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 9 Tahun

2014)

KOMPETENSI PUSTAKAWAN

Pasal 33

Tidak ada

ketentuan uji

kompetensi

bagi Pejabat

Fungsional

(1)Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, Pustakawan yang akan naik jabatan harus mengikuti dan lulus uji

kompetensi.

(2)Dikecualikan dari uji

kompetensi sebagaimana

(42)

Surat Edaran Kepala Perpustakaan

(43)

Sertifikasi &

Uji Kompetensi

Pustakawan

(44)

Sertifikasi Kompetensi Pustakawan (SKP)

Uji Kompetensi Pustakawan (UKP)

PUSTAKAWAN INDONESIA KOMPETEN

(45)

PERBEDAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN

DENGAN

(46)

SERTIFIKASI KOMPETENSI

 Mulai dilaksanakan tahun 2013.  Persyaratan peserta:

– PNS dan non-PNS (swasta)

– Profesi: Pustakawan (dibuktikan dengan SK) – Pendidikan: minimal Sarjana:

• Ilmu Perpustakaan, atau • Bidang lain + lulus CPTA

– Mendaftarkan diri ke LSP Pustakawan (CP: Hendra dan Lisianah)

– Mengisi form APL-01 (dapat diunduh dari web pustakawan.perpusnas.go.id)

– Telah mempelajari SKKNI No.83/2012 Bidang Perpustakaan, khususnya kriteria unjuk kerja dari seluruh unit kompetensi dalam klaster yang akan diikuti.

 Sertifikat kompetensi berlaku selama 3

tahun.

 Sertifikat dapat diperpanjang 3 th lagi jika

tetap bekerja di unit kerja yang sama dengan klaster yang diikuti.

UJI KOMPETENSI

 Mulai dilaksanakan tahun 2016.  Persyaratan peserta:

– Pejabat Fungsional Pustakawan (PNS) jenjang Keterampilan (DII /DIII) dan Keahlian (S1/S2/S3)

– Sudah mendekati waktu untuk

kenaikan jabatan (bukan kenaikan pangkat); atau

– Mendaftarkan diri ke Dinas Perp Provinsinya & ke penyelenggara uji kompetensi (c.q Pusat

Pengembangan Pustakawan, Perpusnas)

– Mengisi form permohonan uji

kompetensi dan mengumpulkannya ke BPAD setempat & Bid. Akreditasi Pustakawan, Perpusnas)

– Telah mempelajari Standar

Kompetensi Kerja JFP/Petunjuk Teknis JFP/Juknis Pustakawan Tahun 2015),

(47)

Halaman 48 SERTIFIKASI KOMPETENSI

Sertifikat kompetensi

dapat digunakan 1x

untuk memenuhi

persyaratan

kenaikan jabatan.

Mendapatkan

angka kredit sesuai

jumlah unit

kompetensi dalam

klaster yang diikuti.

UJI KOMPETENSI

Sertifikat kompetensi

dapat digunakan 1x

untuk memenuhi

persyaratan

menduduki

JFP/kenaikan jabatan

(kategori Keterampilan

atau Keahlian)

Tidak mendapatkan

angka kredit.

Tidak dikenakan biaya.

Jika dinyatakan belum

(48)

IRISAN ASPEK YANG DIUJI

UKP & SKP

UKP

2016

Keterampilan: Sikap kerja:

-SKP

Keterampilan Metode: praktek, demonstrasi-observasi Sikap kerja

Metode: observasi dan wawancara

P

enget

ahuan

M et ode : te s te rt u lis P ilih a n G anda

(49)

Pengertian

(50)

Sertifikasi kompetensi adalah proses

pemberian sertifikat kompetensi yang

dilakukan secara sistematis dan

objektif melalui uji kompetensi yang

mengacu pada standar kompetensi

nasional dan/atau internasional.

(51)

Proses penilaian atas kompetensi

seorang Pustakawan yang

dilakukan secara sistematis dan

objektif melalui asesmen dengan

mengacu pada standar

kompetensi yang diakui sebagai

acuan profesi Pustakawan.

(52)

Standar Kompetensi yang Digunakan

Sertifikasi Kompetensi Pustakawan

Uji Kompetensi Pustakawan

(53)

• Kompetensi terkini.

• Hasil: Sertifikat Kompetesi

• Sertifikat dikeluarkan oleh

lembaga sertifikasi profesi (LSP) Pustakawan.

• Sertifikat kompetensi ada

masa berlaku (tidak

permanen).

• Surveilan kepada pemegang

sertifikat dan LSP oleh BNSP.

(54)

Manfaat Sertifikasi Kompetensi

Pustakawan

Untuk Perpustakaan:

1. Menjawab tuntutan masyarakat akan pemberian layanan prima oleh perpustakaan:

1. Memastikan perpustakaan mendapatkan Pustakawan yang kompeten.

2. Membantu perpustakaan meyakinkan pemangku kepentingan bahwa layanan perpustakaan dilakukan oleh tenaga yang

kompeten.

3. Membantu pimpinan dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi  meningkatkan efisiensi

pengembangan SDM.

4. Membantu perpustakaan dalam sistem pengembangan karir dan renumerasi tenaga berbasis kompetensi.

(55)

Manfaat Sertifikasi Kompetensi untuk

Pustakawan

(56)

Manfaat Sertifikasi Kompetensi Pustakawan untuk Lembaga Diklat

1.Memastikan link and match antara kompetensi lulusan dengan tuntutan dunia kerja

2.Memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat.

3.Memastikan pencapain hasil diklat yang berkualitas. 4.Memastikan dan memelihara kompetensi peserta

(57)

Manfaat Sertifikasi Kompetensi Pustakawan untuk Pemerintah

1. Memastikan pencapaian program pengembangan SDM bidang perpustakaan

2. Memastikan kesesuaian sistem pembinaan dan pengendalian SDM bidang perpustakaan

3. Memastikan sasaran perencanaan program pembangunan pada bidang perpustakaan

(58)

KEBIJAKAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TERKAIT

SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN

Mewujudkan Pustakawan Indonesia yang kompeten dan profesional di semua jenis perpustakaan

Memfasilitasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi Pustakawan bersama dengan LSP Pustakawan

Menyusun standar kompetensi khusus dan Nasional

Menyusun KKNI: pemetaan – pemaketan

Mengembangkan skema sertiifikasi

Mengembangkan lembaga sertifikasi profesi Pustakawan

(59)

1. Fasilitasi sertifikasi Pustakawan 2. Pengembangan standar

kompetensi (khusus dan nasional)

3. Pemgembangan LSP: a. Rancangan konsep b. Penyiapan perangkat c. Sosialisasi & komunikasi

1. Fasilitasi sertifikasi 2. Fasilitasi persiapan pembentukan 3 LSP P1 3. Fasilitasi persiapan pembentukan LSP P3 Ready (Monitoring) 1. Standar kompetensi update terbit 2. Skema kompetensi baru 3. Pendataan 4. Fasilitasi Roadmap

Mewujudkan Pustakawan Indonesia yang Kompeten dan Profesional di Semua Jenis Perpustakaan

2017 2017 2018 2019 2020 2021 2021

Launching (Monitoring)

(60)
(61)

Lembaga Sertifikas Profesi (LSP) adalah:

Lembaga yang memperoleh lisensi dari BNSP untuk

melaksanakan sertifikasi profesi.

BNSP, PP 24/2004:

Bab 2 Pasal 2 Ayat 1:

BNSP merupakan lembaga yang independen dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab kepada Presiden

Bab 2 Pasal 3:

BNSP mempunyai tugas melaksanakan SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA.

(62)

LSP merupakan perpanjangan tangan BNSP

dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi

profesi.

Hanya LSP yang memenuhi persyaratan sesuai

peraturan BNSP, yang akan mendapatkan

lisensi BNSP.

(63)

Jenis Lembaga Sertifikasi Profesi

• Dibentuk oleh institusi

untuk keperluannya

sendiri.

LSP Pihak

1

• Dibentuk oleh organisasi/perusahaan yang melakukan sertifikasi kompetensi terhadap karyawan perusahaan lain yang menjadi suppliernya dalam rangka menjamin mutu barang/jasa.

LSP Pihak

2

• Dibentuk oleh asosiasi

pengguna/profesi industri untuk kepentingan bersama (secara nasional).

LSP Pihak

3

(64)
(65)

LSP PUSTAKAWAN

2012-2017

(66)
(67)

Tugas Pokok LSP Pustakawan

Melaksanakan sertifikasi kompetensi Pustakawan. Membuat Materi Uji Kompetensi (MUK).

Melaksanakan verifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK). Menerbitkan sertifikasi kompetensi di bidang

perpustakaan.

Memiliki tanggung jawab teknis dan administrasi atas

implementasi, pembinaan, dan pengembangan skema sertifikasi kompetensi.

Melaksanakan tugas pokok dan fungsi LSP Pustakawan

(68)
(69)

Jadwal Sertifikasi LSP Pustakawan

Tahun 2017

AGENDA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 JAKARTA I 2 JAKARTA II 3 JAKARTA III 4 SEMARANG 5 PALANGKARAYA 6 LAMPUNG

7 ASESMEN MANDIRI UNTAD PALU

8 ASESMEN MANDIRI UNHAS MAKASSAR

9 ASESMEN MANDIRI IAIN AR RANIRY ACEH

10 ASESMEN MANDIRI DINAS PERPUSTAKAN JABAR

(70)

PERSIAPKAN

1. Pustakawan yang akan mengikuti

sertifikasi.

2. Tempat uji kompetensi (TUK) dan seluruh

sumber daya asesmen yang akan

diverifikasi LSP Pustakawan.

3. Pembekalan bagi calon asesi.

4. Hubungi LSP Pustakawan.

(71)

PELAKSANAAN SERTIFIKASI PUSTAKAWAN

2013-2017

(72)
(73)
(74)

Sertifikasi Kompetensi

Pustakawan UGM

(75)

Tempat Pelaksanaan Asesmen

Universitas Gadjah Mada

(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)

Referensi

Dokumen terkait

Kode dan nama matakuliah Jumlah kelas per penawaran Jumlah ruang kuliah dan kapasitas Jumlah set peralatan laboratorium atau studio Jumlah set peralatan TIK

Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.40 Tahun 2018. Tentang pedoman

Dari definisi dari struktur modal yang merupakan kombinasi dari porsi pinjaman dan ekuitas yang digunakan, dapat ditentukan variabel keputusannya yaitu porsi pinjaman (Wd)

Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan daya anthelmintik pada perasan dan infusa rimpang bengle terhadap cacing Ascaridia galli dibandingkan dengan larutan piperazin sitrat

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional..

Hasil penelitian ini adalah pada kondisi optimum desain dimensi alat penukar kalor dari pengering tapioka shell dan tube dengan metode eksperimen full

Tujuan pendidikan bisa dikatakan berhasil apabila siswa memperoleh hasil belajar yang baik atau dengan kata lain mencapai nilai Kriteria Ketentuan Minimal (KKM). Pada setiap

w MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAI\I REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR