• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - SEKOLAH DASAR LUAR BIASA BAGIAN C DI SEMARANG - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - SEKOLAH DASAR LUAR BIASA BAGIAN C DI SEMARANG - Unika Repository"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

79

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1 Analisis Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas

Pengelompokan Aktivitas

Aktivitas - aktivitas pada sekolah dasar luar biasa bagian C dikelompokkan menjadi 4 kategori aktivitas yaitu aktivitas utama, aktivitas pengelola, aktivitas penunjang dan aktivitas servis.

Aktivitas Utama

Aktivitas – aktivitas penting dan utama yang berkaitan dengan anak-anak tuna grahita secara langsung maupun tidak pada sekolah dasar luar biasa bagian C.

Tabel 7. Aktivitas Utama Sumber: Analisis Pribadi

No Aktivitas Pelaku Jumlah Kebutuhan ruang tuna grahita sedang dan ringan) 4 orang per kelas (anak tuna grahita berat)

12 ruang kelas untuk SD kelas 1 sampai kelas 6 dengan

pemisahan kelas anak tuna grahita ringan dan

sedang dengan anak tuna grahita berat

(2)

80 untuk dijari secara ringan dan sedang

Ahli bidang bina

mandiri: 2 orang Tuna grahita ringan dan sedang

Ruang Bina Mandiri

(3)

81 3 Aktivitas

belajar di luar kelas: olahraga, ringan dan sedang olahraga, area bermain anak outdoor, lapangan bendera, kolam renang dan ruang outdoor buku, surat kabar, ringan dan sedang Ruang komputer

(4)

82 an

5 Istirahat 2 kali selama 15 – 20 ringan dan sedang sekolah (ruang outdoor, teras dan lain –lain)

Privat

Aktivitas Pengelola

Aktivitas – aktivitas yang berkaitan dengan pengelola yayasan dan pengelola SDLB C pada area sekolah dasar luar biasa bagian C.

Tabel 8. Aktivitas Pengelola Sumber: Analisis Pribadi

No Aktivitas Pelaku Jumlah Kebutuhan ruang yayasan, ruang rapat, ruang tamu

(5)

83 kinerja

para staff 2 Mewakili

wewenang ketua yayasan bila ketua yayasan

Wakil ketua yayasan

1 orang Ruang wakil ketua yayasan

Privat

3 Mengurus administra si

Sekretaris 2 orang Ruang kerja administrasi, Ruang

arsip/penyimpana n

Privat

4 Menerima, menyimpa

Bendahara 2 orang Ruang kerja bendahara

1 orang Ruang pengurus bagian

(6)

84 mengurus

pendidikan

pendidikan pendidikan

6 Membantu

1 orang Ruang pengurus bagian humas

Privat

1 orang Ruang pengurus bagian sosial

Privat medic tuna grahita

Pengurus bagian rehabilitasi medik

1 orang Ruang pengurus bagian

rehabilitasi medik

Privat

1 orang Ruang pengurus bagian organisasi

Privat

(7)

85

bagian dana pengurus bagian dana menjadi satu dengan ruang kerja bendahara

1 orang Ruang pengurus bagian

maintenance

Privat

12 Mengkoord inasi pelayanan operasiona l

rehabilitasi medik tuna grahita

1 orang Ruang pengurus bagian

rehabilitasi medik

Privat

SEKOLAH DASAR LUAR BIASA BAGIAN C

1 Memimpin guru, staff SDLB C, sekolah luar biasa bagian C, ruang rapat, ruang tamu

Privat

(8)

86 mendampi

ngi kepala SDLB C tidak bisa hadir

kepala sekolah

kepala sekolah luar biasa bagian C (bisa menjadi satu dengan ruang kepala SDLB C)

1 orang Ruang pengurus bagian sarana SDLB C

1 orang Ruang pengurus bagian kurikulum SDLB C

1 orang Ruang pengurus bagian kesiswaan SDLB C

1 orang Ruang pengurus bagian humas

(9)

87

2 orang Ruang pengurus bagian

administrasi

Privat

Aktivitas Pendukung / Penunjang

Aktivitas – aktivitas yang mendukung aktivitas utama SDLB C pada area sekolah dasar luar biasa bagian C.

Tabel 9. Aktivtas Pendukung / Penunjang Sumber: Analisis Pribadi

No Aktivitas Pelaku Jumlah Kebutuhan ruang

Sifat

1 Mengikuti dan tampil di acara / event tetrtentu di luar ringan dan sedang keadaan event yang berlangsung

Publik

2 Mengadak an acara

Aula indoor, area outdoor

(10)

88 3 Ekstrakurik

uler olahraga, ruang musik, ruang ekstrakurikuler lain seperti: ruang batik, gambar, prakarya dan lain-lainruang outdoor serbaguna

Ruang musik Privat

5 Aktivitas kapasitas 30 orang dan kapel

kapasitas 50 orang

Tempat

beribadah seperti musholla, kapel

Privat

(11)

89 didik tuna grahita

Ruang makan umum SDLB C dari peneliti

SDLB C Publik

10 Melakukan konseling

Ruang konseling/ asesmen

(12)

90 Aktivitas Servis

Aktivitas – aktivitas yang berkaitan dengan service / pelayanan, maintenance pada area sekolah dasar luar biasa bagian C

Tabel 10. Aktivitas Servis Sumber: Analisis Pribadi

No Aktivitas Pelaku Jumlah Kebutuhan ruang maintenance dan gudang peralatan perawatan

keamanan, CCTV

Privat

3 Menyimpa n pakaian, gudang makanan dan gudang barang

Privat

4 Mengatur parkir

Staff parkir

2 orang Ruang istirahat staff parkir, parkir mobil, parkir motor sampah dan ruang staff

(13)

91 kebersihan

6 Membuat masakan, mencuci piring

Chef dan staff memasak lainnya

4 orang Dapur Servis

7 Mengaman kan barang dan

mengatur parkir saat keadaan darurat

Staff parkir ambulan, loading dock, staff keamana n

2 orang Ruang parkir ambulan dan loading dock

Servis

Pola Aktivitas

Berikut ini merupakan pola – pola aktivitas pada sekolah dasar luar biasa bagian C dikelompokkan menjadi 4 kategori aktivitas yaitu aktivitas utama, aktivitas pengelola, aktivitas penunjang dan aktivitas servis. Aktivitas Anak-Anak Tuna Grahita

(14)

92 Diagram 7. Pola Aktivitas Utama Anak – Anak Tuna Grahita

Sumber: Analisis Pribadi

Aktivitas Pengelola Yayasan

Berikut ini merupakan pola aktivitas pengelola Yayasan yang menaungi sekolah dasar luar biasa bagian C dari datang untuk berkerja sampai dengan pulang bekerja.

Diagram 8. Pola Aktivitas Pengelola Yayasan

(15)

93 Aktivitas Pengelola SDLB Bagian C

Berikut ini merupakan pola aktivitas pengelola sekolah dasar luar biasa bagian C dari datang untuk berkerja sampai dengan pulang bekerja.

Diagram 9. Pola Aktivitas Pengelola SDLB Bagian C Sumber: Analisis Pribadi

Aktivitas Orang tua dan Pembantu Peserta Didik Anak-Anak Tuna Grahita

(16)

94 Diagram 10. Pola Aktivitas Orang tua dan Pembantu Peserta didik

Anak-anak Tuna Grahita Sumber: Analisis Pribadi

Aktivitas Pengunjung

Berikut ini merupakan pola aktivitas pengunjung sekolah dasar luar biasa bagian C yang mempunyai aktivitas untuk berkunjung ke SDLB C dengan tujuan yang bermacam-macam yaitu bertamu, memberi sumbangan, ikut Live in dalam SDLB C, melakukan penelitian dan lain-lain.

(17)

95 Aktivitas Maintenance

Berikut ini merupakan pola aktivitas maintenance, perawatan bangunan sekolah dasar luar biasa bagian C dan lingkungannya dari mulai bekerja sampai dengan selesai bekerja.

Diagram 12. Pola Aktivitas Maintenance Bangunan dan Lingkungan Sumber: Analisis Pribadi

Aktivitas Darurat

(18)

96 Diagram 13. Pola Aktivitas Darurat

Sumber: Analisis Pribadi

Aktivitas Loading Dock

(19)

97 Diagram 14. Pola Aktivitas Loading Dock

Sumber: Analisis Pribadi

Waktu Operasional Bangunan SDLB C

Berikut ini merupakan waktu operasional aktivitas pada sekolah dasar luar biasa bagian C.

Tabel 11. Waktu Operasional Aktivitas SDLB Bagian C Sumber: Analisis Pribadi

Fasilitas Aktivitas Waktu Operasional dan Jam Buka

Ruang Kelas (Anak - anak tuna grahita ringan, sedang dan berat)

Berangkat sekolah Senin – Jumat: 07.00

Datang sekolah dan absensi

Senin – Jumat: 07.10

(20)

98 guru dan bisa fleksibel) Bermain :

Bermain puzzle, membaca cerita,

menyusun balok dan lain-lain

Senin – Jumat:

07.00 – 12.00 (tergantung guru dan bisa fleksibel)

Ruang khusus anak –anak tuna grahita (Ruang bina mandiri)

Melakukan kegiatan tidur, melipat selimut,

merapikan tempat tidur, mengganti sprei

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

dan jam luar sekolah sampai jam 16.00 ( max seminggu 3 kali / kelas) jam disesuaikan dengan jadwal masing –masing kelas dan kebutuhan peserta didik SDLB C Mencuci baju dengan

cara konvensional dan dengan mesin, mencuci peralatan makan, menata peralatan makan,

memasak dengan berbagai peralatan

Mandi, BAB, BAK dengan fasilitas WC duduk dan jongkok, cuci tangan di wastafel dengan kran putar, tekan dan sensor Merias bagi perempuan Menyetrika,

mengeringkan pakaian, menata pakaian

(21)

99 makan yang benar,

merapikan meja dan kursi ruang makan

Memakai berbagai jenis pakaian yaitu seragam, pakaian santai, pakaian pesta, pakaian dalam, kaos

Menggunakan beberapa jenis elektronik

Menggunakan furniture yang sudah update dengan lingkungan sekarang dan cara membuka pintu, jendela dengan beragam model dan cara buka

Ruang

perpustakaan dan ruang komputer

Membaca buku, surat kabar, majalah

Senin – Jumat: 07.00 – 13.00 Menggunakan komputer,

internet Belajar Diskusi

Menata buku dan memilah buku

Administrasi buku dan keuangan

(22)

100 Kepengurussan

perpustakaan lain

Kantor pengelola Yayasan

Memimpin yayasan, mengkoordinasi dan mengawasi kerja staff yayasan dan SDLB C

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00 Mengatur administrasi,

keuangan dan dana Humas, kesiswaan, pendidikan dan organisasi

Sarana dan Prasarana Mengurus Maintenance dan perawatan bangunan Melayani terapi medis anak-anak tuna grahita Keamanan

Diskusi, rapat dengan pihak SDLB C dan

yayasan, menerima tamu Ruang Kepala

Sekolah dan wakil kepala sekolah

Memimpin SDLB C, mengkoordinasi, mengawasi kinerja di SDLB C, menerima tamu, melakukan hubungan kerja sama dengan masyarakat

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

Ruang Guru Istirahat dan tempat kerja guru untuk memeriksa tugas, membuat jadwal, diskusi dan lain-lain

(23)

101 Ruang Tata

Usaha

Mengurus administrasi, keuangan, pendidikan SDLB C

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

Ruang konseling / asesmen

peserta didik SDLB C mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir, serta berfungsi sebagai tempat kegiatan dalam menggali data

kemampuan awal peserta didik sebagai dasar

layanan pendidikan selanjutnya

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

(hanya pada saat anak-anak tuna grahita

membutuhkan konseling)

Ruang organisasi kesiswaan

Tempat melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi kesiswaan di SDLB C

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

Ruang rapat Tempat untuk rapat diskusi tentang segala aktivitas SDLB C dan juga diskusi dengan pihak yayasan

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

(dipakai saat pada event tertentu saja)

Ruang UKS Tempat untuk

penanganan dini peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan di SDLB C.

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

Ruang beribadah

Tempat beribadah untuk pemangku kepentingan dalam SDLB C

(24)

102 Aula indoor Tempat komunal untuk

berkumpul tertutup dan mengadakan event dalam SDLB C

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

(digunakan pada saat ada acara SDLB C atau ada yang menyewa)

Lapangan / area outdoor

olahraga, upacara, pramuka dan

mengadakan event SDLB secara outdoor

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

dan diluar jam sekolah sampai jam 16.00 Playground Anak-anak SDLB C

bermain dan

bersosialisasi Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

dan diluar jam sekolah sampai jam 16.00

Ruang makan umum

Makan bersama dan tempat berkumpul, berbincang dalam SDLB C

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

Dapur Memasak makanan

membuat minuman dan menyediakannya

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

Ruang cuci Mencuci semua peralatan makanan dan minuman

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00 Kamar mandi

umum

BAK, BAB, Mencuci tangan, mencuci muka

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00 Ruang

generator listrik

Meletakkan generator listrik untuk daya listrik darurat di tempat tertutup supaya aman

(25)

103 Ruang

penyimpanan barang dan makanan

Menyimpan barang , makanan dingin maupun normal, pakaian dan peralatan secara terpisah dan aman

Mengolah sampah menjadi pupuk, memilah sampah untuk bahan daur ulang dan tempat membuang sampah, tempat mengambil sampah

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00

Ruang pompa air

Tempat untuk meletakkan pompa air

Senin – Jumat: 07.00 – 12.00 Parkir loading

dock, parkir ambulan

Tempat memarkirkan khusus loading dock dan ambulan

Senin – Jumat: 07.00 – 16.00

Parkir mobil, motor, sepeda umum

Tempat memarkirkan mobil, motor dan sepeda untuk umum

Senin – Minggu: 07.00 - 22.00

Parkir mobil, motor, sepeda pengelola

Tempat memarkirkan mobil, motor dan sepeda untuk pengelola

Senin – Jumat: 07.00 – 16.00

Ruang keamanan

Memantau kemanan dengan CCTV, tempat istirahat staff keamanan, mendata arsip untuk keamanan

(26)

104 Pendekatan Jumlah Pelaku

Pendekatan jumlah pelaku dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu pelaku pengelola yayasan, pelaku pengelola SDLB, pelaku utama (anak-anak tuna grahita dan para guru), pelaku servis dan pengunjung.

Pelaku Utama (Anak-anak Tuna grahita dan para guru)

(27)

105 Tabel 12. Kapasitas Guru dan Anak-anak Tuna grahita pada setiap SLB C yang ada di Semarang.

Sumber: http://www.bp2klk.org/v2/index.php?page=slb

Pengelola Yayasan

Pendekatan data kapasitas pengelola yayasan yang berasal dari studi banding projek sejenis.

Tabel 13. Pendekatan Kapasitas Orang Kantor Pengelola Yayasan Sumber: Analisis Pribadi

Pelaku Jumlah Keterangan

Ketua yayasan 1 orang Wakil ketua yayasan 1 orang Sekretaris / Administrasi 2 orang

Kab/Kota Nama Sekolah

Alamat Akreditasi Jumlah Rasio TK SD SMP SMA Guru Siswa Kota

Semarang

SLB C1 Widya Bhakti

Jl. Supriyadi No. 12 Afa Permai Klipang Smrg

Jl. Supriyadi No. 12

Jl. Seteran Utara II no. 2 Semarang

0 C 0 0 14 57 4.07

Kota Semarang

SDLB-C Widya Bhakti

Jl. Supriyadi No. 12

Jl. Kemuning III/ 6-8

Jl. Erowati Utara No. 15 Dharma Mulia Semarang

(28)

106

Bendahara 2 orang

Pengurus bagian

pendidikan 1 orang

Pengurus bagian humas 1 orang Pengurus bagian sosial 1 orang Pengurus bagian

rehabilitasi medik 1 orang Pengurus bagian

organisasi 1 orang

Pengurus bagian dana 1 orang Pengurus bagian

maintenance 1 orang

TOTAL 13 orang

Pengelola SDLB Bagian C

Pendekatan data kapasitas pengelola SDLB bagian C yang berasal dari studi banding projek sejenis.

Tabel 14. Pendekatan Kapasitas Orang Kantor Pengelola SDLB C Sumber: Analisis Pribadi

Pelaku Jumlah Keterangan

Kepala sekolah 1 orang Wakil kepala sekolah 1 orang Pengurus bagian sarana 1 orang Pengurus bagian

kurikulum 1 orang

Pengurus bagian

kesiswaan 1 orang

Pengurus bagian

(29)

107

TOTAL 7 orang

Pelaku Servis

Pendekatan data kapasitas pelaku servis SDLB bagian C yang berasal dari studi banding projek sejenis dan analisis pribadi.

Tabel 15. Pendekatan Kapasitas Orang Area Servis Sumber: Analisis Pribadi

Pelaku Jumlah Keterangan

Staff maintenance

bangunan 2 orang

Staff bagian keamanan

SDLB C 2 orang

Staff parkir / satpam 4 orang Staff kebersihan 4 orang Chef dan staff memasak

lainnya 4 orang

Staff parkir ambulan, loading dock, staff keamanan

1 orang

TOTAL 17 orang

Pengunjung

Pendekatan data kapasitas pengunjung SDLB bagian C yang berasal dari studi banding projek sejenis dan analisis pribadi.

Tabel 16. Pendekatan Kapasitas Pengunjung Sumber: Analisis Pribadi

Pelaku Jumlah Keterangan

(30)

108 hari

Peneliti Asumsi max 10

orang 10 orang dalam 1 hari

Keluarga

Asumsi : 2 anggota keluarga / anak 2 x 72 : 144 orang

Banyaknya anggota keluarga tergantung dari aktivitas keluarga anak masing-masing

TOTAL 164 orang

Pengelompokan ruang berdasarkan aktivitas, sifat dan indoor-outdoor pada kompleks bangunan sekolah dasar luar biasa bagian C adalah sebagai berikut.

Tabel 17. Pengelompokan Ruang – Sifat Ruang – Indoor / Outdoor di SDLB Bagian C

Sumber: Analisis Pribadi Area

Aktivitas

Jenis Ruang Sifat Indoor /

Outdoor

Area Aktivitas Utama

Ruang kelas anak-anak tunagrahita ringan dan anak tunagrahita sedang

Privat Indoor

Ruang kelas anak-anak

tunagrahita berat Privat Indoor Ruang khusus anak-anak

tuna grahita (ruang bina mandiri)

(31)

109 Ruang Perpustakaan dan

ruang komputer Privat Indoor

Ruang belajar luar kelas:

Lapangan, playground Privat Outdoor

Area Aktivitas Pengelola

YAYASAN

Ruang ketua yayasan, ruang

rapat, ruang tamu Privat Indoor Ruang wakil ketua yayasan Privat Indoor Ruang kerja administrasi,

Ruang arsip/penyimpanan Privat Indoor Ruang kerja bendahara Privat Indoor Ruang pengurus bagian

pendidikan Privat Indoor

Ruang pengurus bagian

humas Privat Indoor

Ruang pengurus bagian

sosial Privat Indoor

Ruang pengurus bagian

rehabilitasi medik Privat Indoor Ruang pengurus bagian

organisasi Privat Indoor

Ruang kerja pengurus bagian dana menjadi satu dengan ruang kerja

bendahara

Privat Indoor

Ruang pengurus bagian

maintenance Privat Indoor

Ruang pengurus bagian

rehabilitasi medik Privat Indoor SEKOLAH DASAR LUAR BIASA BAGIAN C

Ruang kepala sekolah luar biasa bagian C, ruang rapat, ruang tamu

Privat Indoor

Ruang wakil kepala sekolah luar biasa bagian C (bisa menjadi satu dengan ruang kepala SDLB C)

Privat Indoor

Ruang pengurus bagian

(32)

110 Ruang pengurus bagian

kurikulum SDLB C Privat Indoor

Ruang pengurus bagian

kesiswaan SDLB C Privat Indoor

Ruang pengurus bagian

sarana Privat Indoor

Ruang pengurus bagian

administrasi Privat Indoor

Area Aktivitas Penunjang /pendukung

Ruang Guru Privat Indoor

Ruang Tata Usaha Privat Indoor

Ruang konseling / asesmen Privat Indoor Ruang organisasi kesiswaan Privat Indoor

Ruang rapat Privat Indoor

Ruang UKS Privat Indoor

Ruang beribadah Privat Indoor

Aula indoor Privat Indoor

Lapangan / area outdoor Privat Outdoor Playground

Privat Indoor /

Outdoor

Ruang makan umum Privat Indoor

Ruang musik Privat Indoor

Area Servis

Ruang staff maintenance dan gudang peralatan perawatan bangunan

Servis Indoor

Ruang keamanan, CCTV Servis Indoor Gudang penyimpanan

pakaian, gudang makanan dan gudang barang

Servis Indoor

Ruang istirahat staff parkir,

parkir mobil, parkir motor Servis

Indoor dan Outdoor

Ruang penampung sampah

dan ruang staff kebersihan Servis

Outdoor dan Indoor

Dapur Servis Indoor

Ruang parkir ambulan dan

(33)

111 Persyaratan Ruang

Persyaratan ruang pada semua ruang yang ada pada sekolah dasar luar biasa bagian C di Semarang adalah sebagai berikut.

Tabel 18. Persyaratan Ruang Sumber: Analisis Pribadi

No. NAMA RUANG PERSYARATAN RUANG

1.

Ruang kelas anak-anak tunagrahita ringan

 Minimal untuk visual pencahayaan 500 lux untuk aktivitas menulis, membaca dan lain-lain dalam kelas (dimungkinkan sebagian cahaya berasal dari cahaya alami)

 Penghawaan alami diperhatikan.

 Memiliki akustik yang tenang ± 60 dB yang berguna untuk konsentrasi dan fokus anak dalam belajar.

 Warna perabot dan ruang netral seperti putih, biru muda, hijau muda (jangan terlalu mencolok yang mengakibatkan keagresifan)

 Luas ruang / space kelas normal yaitu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit agar anak-anak dalam bergerak dapat dikontrol dan tidak tertekan

 Material yang aman, lembut dan dimensi perabot, ruang yang menyesuaikan antropometri anak-anak SD

 Terdapat CCTV untuk keamanan

2.

Ruang kelas anak-anak tunagrahita sedang, berat

 Minimal untuk visual pencahayaan 500 lux untuk aktivitas menulis, membaca dan lain-lain dalam kelas (dimungkinkan sebagian cahaya berasal dari cahaya alami)

 Penghawaan alami diperhatikan.

 Memiliki akustik yang tenang ± 60 dB yang berguna untuk konsentrasi dan fokus anak dalam belajar.

(34)

112 mencolok yang mengakibatkan keagresifan)

 Luas ruang / space kelas normal yaitu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit agar anak-anak dalam bergerak dapat dikontrol dan tidak tertekan

 Material yang aman, lembut dan dimensi perabot, ruang yang menyesuaikan antropometri anak-anak SD

 Terdapat CCTV untuk keamanan

3.

Ruang khusus anak-anak tuna grahita (ruang bina mandiri)

 Visual pencahayaan < 500 lux untuk aktivitas psikomotorik dan kemandirian

 Penghawaan alami diperhatikan.

 Kebisingan rendah ± 60 dB yang berguna untuk konsentrasi dan fokus anak dalam belajar.

 Warna perabot dan ruang netral seperti putih, biru muda, hijau muda (jangan terlalu mencolok yang mengakibatkan keagresifan)

 Luas ruang / space yang memungkinkan integrasi

 Material yang aman, lembut dan dimensi perabot, ruang yang menyesuaikan antropometri anak-anak SD

 Terdapat CCTV untuk keamanan Minimal terdapat ruang latih mandiri dasar pada:

 Ruang makan dan dapur, cuci alat makan

 Ruang rias

 Ruang berpakaian

 Ruang cuci baju

 Ruang pengering dan setrika baju

 Ruang kamar mandi dengan shower dan bathtub

 Ruang toilet dengan jenis WC dank ran berbeda

 Ruang tidur

4. Lapangan

Multifungsi

(35)

113

 Material yang aman, lembut dan dimensi perabot, ruang yang menyesuaikan antropometri anak-anak SD

 Pencahayaan dan penghawaan alami maksimal serta diusahakan adanya peneduh dan tempat istirahat di sekitar berbahan plastik sesuai dengan dimensi anak-anak SD

 Suasana yang rindang, berwarna

 Pencahayaan dan penghawaan alami

6. Kolam renang

 Kedalaman kolam renang tidak terlalu dalam yaitu max 1 meter

 Material yang aman, lembut, tidak beracun

 Disediakan ramp dan pegangan untuk sirkulasi dan bantuan

 Material yang aman, lembut, tidak beracun

7.

Ruang ketua yayasan dan ruang tamu

 Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja

 Pencahayaan alami sebagian kecil

 Penghawaan buatan: AC

 Terdapat CCTV untuk keamanan

 Akustik tenang

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

8. Ruang wakil

ketua yayasan

 Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja

 Pencahayaan alami sebagian kecil

 Penghawaan buatan: AC

 Terdapat CCTV untuk keamanan

 Akustik tenang

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

9. Ruang rapat

 Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja, diskusi

 Terdapat alat media presentasi

 Penghawaan buatan: AC

(36)

114

 Akustik tenang

 Pengaturan tata ruang yang mengarah pada center untuk diskusi

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

10.

Ruang kerja administrasi, Ruang

arsip/penyimpa nan

 Visual pencahayaan memiliki 350 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus busa (yang tidak merusak arsip), fire alarm

11. Ruang kerja

bendahara

 Visual pencahayaan memiliki 350 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus busa / CO2 (yang tidak

merusak berkas keuangan), fire alarm

12.

Ruang pengurus bagian pendidikan

 Visual pencahayaan memiliki 350 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus busa / CO2 (yang tidak

merusak berkas keuangan), fire alarm

13.

Ruang pengurus bagian humas

 Visual pencahayaan memiliki 350 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

(37)

115

14.

Ruang pengurus bagian sosial

 Visual pencahayaan memiliki 350 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

15.

 Visual pencahayaan memiliki 300 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

16.

Ruang pengurus bagian organisasi

 Visual pencahayaan memiliki 350 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

18.

Ruang kerja pengurus bagian dana menjadi satu dengan ruang kerja bendahara

 Visual pencahayaan memiliki 400 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

19.

Ruang pengurus bagian maintenance

 Visual pencahayaan memiliki 400 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang stabil

 Terdapat penyimpanan peralatan

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

(38)

116

20.

Ruang kepala sekolah luar biasa bagian C dan ruang tamu

 Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja

 Pencahayaan alami sebagian kecil

 Penghawaan buatan: AC

 Terdapat CCTV untuk keamanan

 Akustik tenang

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

21. Ruang rapat

 Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja, diskusi

 Terdapat alat media presentasi

 Penghawaan buatan: AC

 Terdapat CCTV untuk keamanan

 Akustik tenang

 Pengaturan tata ruang yang mengarah pada center untuk diskusi

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

22.

Ruang wakil kepala sekolah luar biasa bagian C (bisa menjadi satu dengan ruang kepala SDLB C)

 Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja

 Pencahayaan alami sebagian kecil

 Penghawaan buatan: AC

 Terdapat CCTV untuk keamanan

 Akustik tenang

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

24.

Ruang pengurus bagian sarana SDLB C

 Visual pencahayaan memiliki 350 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang stabil

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

25.

Ruang pengurus bagian

kurikulum SDLB C

 Visual pencahayaan memiliki 400 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

(39)

117

 Visual pencahayaan memiliki 400 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus busa / CO2 (yang tidak

merusak berkas keuangan), fire alarm

27.

Ruang pengurus bagian

administrasi / tata usaha

 Visual pencahayaan memiliki 400 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus busa / CO2 (yang tidak

merusak berkas keuangan), fire alarm

28. Ruang guru

 Visual pencahayaan memiliki 500 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus busa / CO2 (yang tidak

merusak berkas keuangan), fire alarm

29.

Ruang konseling / asesmen

 Visual pencahayaan memiliki 300 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang, nyaman berkonsultasi

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

30. Ruang

(40)

118 kesiswaan  Menggunakan penghawaan buatan berupa

AC

 Memiliki akustik yang stabil

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

31. Ruang

penerimaan

 Visual pencahayaan memiliki 500 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

32. Ruang UKS

 Visual pencahayaan memiliki 600 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC, bersih

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

 Fasilitas kesehatan cukup lengkap

33. Ruang

beribadah

 Visual pencahayaan memiliki 350 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC maupun penghawaan alami

 Memiliki akustik yang tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

34. Aula indoor

 Visual pencahayaan memiliki 400 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang stabil

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

(41)

119

35. Taman dan

gardening

 Visual pencahayaan alami

 Menggunakan penghawaan alami

 Memiliki akustik yang stabil

 Kelembaban stabil

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

36. Playground

 Visual pencahayaan alami

 Menggunakan penghawaan alami

 Memiliki akustik stabil

 Bersih

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Peralatan main aman dan lembut

37. Ruang makan

umum / kantin

 Visual pencahayaan memiliki 250 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC maupun penghawaan alami

 Memiliki akustik yang cukup stabil

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

38. Ruang musik

 Visual pencahayaan memiliki 400 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang baik untuk musik

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus busa / CO2 (yang tidak

merusak alat musik), fire alarm

 Mempunyai lapisan peredam bunyi pada dinding, lantai dan langit-langit

39.

Ruang

keterampilan: batik

 Visual pencahayaan memiliki 800 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Terdapat tempat membersihkan peralatan batik

 Butuh tempat luas pada meja kerja batik

 Tidak lembab dan tidak berair

(42)

120

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus (yang tidak merusak hasil karya batik), fire alarm

40.

Ruang staff maintenance dan gudang peralatan perawatan bangunan

 Visual pencahayaan memiliki 300 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC maupun penghawaan alami

 Memiliki akustik yang stabil

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

41.

Ruang keamanan, CCTV

 Tingkat pencahayaan 350 lux

 Akustik stabil dan tidak membutuhkan ketenangan

 Penghawaan buatan: AC

 Terdapat CCTV

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

42.

Gudang penyimpanan pakaian, gudang makanan dan gudang barang

 Visual pencahayaan memiliki 350 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC dan penghawaan alami untuk pertukaran udara

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus (yang tidak merusak barang-barang), fire alarm

 Khusus gudang makanan butuh area khusus pendingin / suhu yang tepat

43. Ruang istirahat

staff

 Visual pencahayaan memiliki 200 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC

 Memiliki akustik yang cukup tenang

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR, fire alarm

 Butuh space luas dan nyaman

44. Parkir mobil,

parkir motor

 Visual pencahayaan alami

(43)

121 pengelola  Memiliki akustik yang stabil

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

45.

Parkir mobil, parkir motor umum

 Visual pencahayaan yang alami

 Menggunakan penghawaan alami

 Memiliki akustik yang stabil

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

46

Ruang penampung sampah dan ruang staff kebersihan

 Visual pencahayaan alami

 Menggunakan penghawaan alami

 Memiliki control terhadap bau busuk

 Terdapat satpam sebagai keamanan

47 Dapur

 Visual pencahayaan memiliki 600 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC maupun penghawaan alami

 Memiliki akustik yang stabil

 Terdapat pertukaran udara untuk pembuangan asap masakan

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus (yang tidak merusak makanan), fire alarm

48 Ruang Genset

 Visual pencahayaan memiliki 300 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC dan penghawaan alami

 Memiliki akustik yang memiliki peredaman bunyi pada mesin

 Tidak lembab dan tidak berair

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus (yang tidak merusak mesin), fire alarm

49 Ruang Pompa

 Visual pencahayaan memiliki 300 lux

 Menggunakan penghawaan buatan berupa AC dan penghawaan alami

 Memiliki akustik yang diredam kebisingannya

 Kelembaban stabil

(44)

122

 Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus (yang tidak merusak mesin), fire alarm

50

Ruang parkir ambulan dan loading dock

 Visual pencahayaan alami

 Menggunakan penghawaan alami

 Memiliki area khusus dan jelas

 Sirkulasi mudah dan cepat

 Terdapat CCTV sebagai keamanan

(45)

123 Pola Hubungan Ruang

a. Pola Hubungan Ruang Mikro

Pola hubungan mikro merupakan pola hubungan ruang yang dimana masing-masing aktivitas dalam SDLB C maupun yayasan memiliki keterkaitan dengan hubungan ruang yang berbeda-beda, tertentu dan berskala mikro (lingkup kecil).

Area Aktivitas Utama (Anak-anak tuna grahita dan para guru)

Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas anak-anak tuna grahita dan para guru.

Diagram 15. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Utama Sumber: Analisis Pribadi

Area Aktivitas Pengelola Yayasan

(46)

124 Diagram 16. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Pengelola Yayasan

Sumber: Analisis Pribadi

Area Aktivitas Pengelola SDLB Bagian C

Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas antar pengelola di SDLB bagian C.

(47)

125

Area Aktivitas Orang tua, pembantu

Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas orang tua dan pembantu pada saat mengantar peserta didik SDLB C ke sekolah sampai pulang menjemput anak-anaknya.

Diagram 18. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Orang tua, pembantu Sumber: Analisis Pribadi

Area Aktivitas Pengunjung

(48)

126 Diagram 19. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Pengunjung SDLB C

Sumber: Analisis Pribadi

Area Aktivitas Maintenance

Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas maintenance dan perawatan bangunan SDLB C dan lingkungan sekitar.

(49)

127

Area Aktivitas Darurat

Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas darurat terhadap bahaya bencana maupun darurat medik.

Diagram 21. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Darurat Sumber: Analisis Pribadi

Area Aktivitas Loading dock

(50)

128 Diagram 22. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Loading Dock

Sumber: Analisis Pribadi

b. Pola Hubungan Ruang Makro SDLB C

(51)

129 Diagram 23. Pola Hubungan Ruang Makro SDLB C

Sumber: Analisis Pribadi

c. Pola Hubungan Ruang Indoor - Outdoor SDLB C

Pola hubungan ruang indoor-outdoor merupakan pola hubungan ruang yang menunjukkan penataan ruang dalam dan ruang luar di kompleks SDLB C berada

(52)

130 Studi Ruang Khusus

a. Ruang Khusus Anak-Anak Tunagrahita (Ruang Bina Mandiri)

Merupakan 1 area ruang yang dikhususkan bagi anak-anak tunagrahita dengan tuntunan ahli terkait dan guru pendamping untuk membantu melatih kemandirian dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.

1. Ruang untuk Melatih Aktivitas Tidur

Merupakan area latihan di ruang tidur dengan konfigurasi bed yang bermacam – macam yaitu 1 bed, 2 bed dan ranjang susun. Dalam hal ini, anak-anak tunagrahita dilatih untuk bergerak (psikomotorik) untuk melakukan aktivitas tidur yaitu berbaring, duduk, naik, turun, merapikan tempat tidur, menata bantal, guling dan selimut, mematikan dan menyalakan lampu tidur dan lain-lain supaya mereka dapat mandiri dalam melakukan aktivitas ini.

(53)

131 Gambar 24. Ruang Latih Tidur

Sumber: Analisis Pribadi

Area latih mandiri di ruang tidur ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yaitu dengan ukuran ruang 4,6 m x 6,8 m : 31,3 m2 yang memiliki fasilitas

perabot ranjang susun, 1 bed jenis 2 bed, 1 bed jenis 1 bed, 4 set bantal guling, rak-rak, 2 night table beserta 2 lampu tidur, 3 lemari selimut, sprei dan kebutuhan tidur lain. Sirkulasi antar ruang memiliki ukuran minimal 50% dari besaran ruang tidur yaitu 15,7 m2.

2. Ruang untuk Melatih Aktivitas Merias Diri

(54)

132 Gambar 25. Ruang Latih Merias

Sumber: Analisis Pribadi

Area latih mandiri di ruang rias ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yaitu dengan ukuran ruang 4,3 m x 3,1 m : 13,4 m2 yang memiliki fasilitas

perabot peralatan rias, 2 set meja dan kursi rias, rak-rak, cermin. Sirkulasi antar ruang memiliki ukuran minimal 50% dari besaran ruang rias yaitu 6,7 m2.

3. Ruang untuk Melatih Berpakaian

(55)

133 Gambar 26. Ruang Berpakaian

Sumber: Analisis Pribadi

Area latih mandiri di ruang berpakaian ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yaitu dengan ukuran ruang 5 m x 5,3 m : 26,5 m2 yang memiliki fasilitas

perabot perlengkapan baju, 2 set meja dan kursi untuk berpakaian, lemari penyimpanan pakaian, rak-rak, cermin. Sirkulasi antar ruang memiliki ukuran minimal 50% dari besaran ruang berpakaian yaitu 13,3 m2.

4. Ruang untuk Melatih Aktivitas Makan

(56)

134 Gambar 27. Ruang Makan

Sumber: Analisis Pribadi

Area latih mandiri di ruang makan ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yang didampingi oleh ahli terkait dan guru pendamping yaitu dengan ukuran ruang 6 m x 5 m: 30 m2 yang memiliki fasilitas perabot 2 set meja dan kursi

makan, peralatan makan, taplak meja dan berintegrasi dengan area dapur dan area cuci alat makan. Sirkulasi antar ruang memiliki ukuran minimal 100% dari besaran ruang makan yaitu 30 m2.

(57)

135 Gambar 28. Ruang Dapur dan Cuci Alat Makan

Sumber: Analisis Pribadi

Area latih mandiri di ruang dapur dan ruang cuci alat makan dan alat masak ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yaitu dengan ukuran ruang 8 m x 2,6 m : 21 m2 yang memiliki fasilitas perabot peralatan memasak, lemari alat

makan dan alat masak, kompor, pemanggang, oven, penghisap asap makanan, meja hidangan dan tempat cuci. Sirkulasi antar ruang memiliki ukuran minimal 100% dari besaran ruang dapur dan ruang cuci alat makan yaitu 21 m2.

6. Ruang untuk Melatih Aktivitas Mencuci, Mengeringkan Baju dan Menyetrika Baju

(58)

136 baju dengan mesin maupun konvensional, menyetrika baju, lalu menata baju dalam rak dan menggantung baju

Gambar 29. Ruang Cuci, Pengering Baju dan Setrika Baju Sumber: Analisis Pribadi

Area latih mandiri di ruang cuci, pengering baju dan setrika baju ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yaitu dengan ukuran ruang 5 m x 3,25 m : 16,25 m2 yang memiliki fasilitas perabot peralatan cuci, 1 set mesin cuci

dan mesin pengering baju, deterjen, sikat, parfum baju, setrika, meja setrika dan rak-rak. Sirkulasi antar ruang memiliki ukuran minimal 50% dari besaran ruang cuci, pengering dan setrika baju yaitu 8,2 m2.

7. Ruang untuk Melatih Aktivitas di Toilet

(59)

137 Gambar 30. Ruang Toilet

Sumber: Analisis Pribadi

Area latih mandiri di ruang toilet ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yaitu dengan ukuran ruang masing-masing 2,73 m x 2,23 m : 6,1 m2 yang

memiliki fasilitas perabot WC duduk, WC jongkok dengan cara penggunaan dan flushing yang berbeda, wastafel dengan kran yang memiliki cara penggunaan berbeda, pengering tangan, tisu, sabun, alat bantu pegang dan tempat sampah. Sirkulasi antar ruang memiliki ukuran minimal 50% dari besaran ruang toilet yaitu 3 m2.

8. Ruang untuk Melatih Aktivitas Mandi

(60)

138 Gambar 31. Ruang Mandi

Sumber: Analisis Pribadi

Area latih mandiri di ruang mandi yang terpisah antara laki-laki dan perempuan ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yaitu dengan ukuran ruang masing-masing 7,71 m x 3,38 m : 26,1 m2 yang memiliki fasilitas perabot peralatan

(61)

139 b. Rekapitulasi Program Ruang Khusus Anak-Anak

Tunagrahita (Ruang Bina Mandiri)

Dari hasil studi ruang khusus bina mandiri untuk anak-anak tunagrahita dapat disimpulkan besaran ruang dan sirkulasinya dalam tabel berikut ini.

Tabel 19. Rekapitulasi Program Ruang Khusus Sumber: Analisis Pribadi

Ruang

khusus Jenis Ruang

Luas

Ruang Sirkulasi antar ruang

Ruang Bina Mandiri

Ruang Tidur 31,3 m2 Sirkulasi minimal 50%:

15,7 m2

Ruang Rias 13,4 m2 Sirkulasi minimal 50%:

6,7 m2

Ruang Berpakaian 26,5 m2 Sirkulasi minimal 50%:

13,3 m2

Ruang Makan 30 m2 Sirkulasi minimal 100%:

30 m2

Dapur dan Ruang

Cuci Alat Makan 21 m2

Sirkulasi minimal 100%: 21 m2

Ruang Cuci, Pengering dan Setrika Baju

16,25 m2 Sirkulasi minimal 50%:

Ruang Mandi

Laki-laki 26,1 m2

Sirkulasi minimal 100%: 26 m2

Ruang Mandi

Perempuan 26,1 m2

Sirkulasi minimal 100%: 26 m2

Jumlah 202,85

m2 152,9 m2

Total Luas Ruang + Sirkulasi

antar ruang 355,75 m2

(62)

140 Studi Besaran Ruang

Fasilitas Aktivitas Utama SDLB C

Berikut ini merupakan besaran ruang – ruang aktivitas utama bagi anak-anak tunagrahita dan pelaku yang terkait, terlibat dalam aktivitas di SDLB C Semarang.

Tabel 20. Besaran Ruang Aktvitas Utama SDLB C Sumber: Analisis Pribadi

FASILITAS AKTIVITAS UTAMA (BELAJAR MENGAJAR)

Nama Ruang

Jumlah

Ruang Sumber Kapasitas Analisis Besaran

Sirkula si

Luas Ruang Ruang kelas

anak-anak tunagrahita ringan dan anak ringan dan sedang

Memiliki 8 set meja dan kursi untuk anak-anak tunagrahita, 1 set meja dan kursi

(63)

141 guru, 1 lemari, 3 rak, papan tulis, 2

wastafel, 1 tempat sampah Luas 1 ruang kelas: 57,52 m2

Ruang kelas anak-anak tunagrahita ringan dan anak ringan dan

sedang

Memiliki 8 set meja dan kursi untuk anak-anak tunagrahita, 1 set meja dan kursi

(64)

142 Ruang kelas

anak-anak tunagrahita berat kelas 1-3

Memiliki 4 set meja dan kursi untuk anak-anak tunagrahita, 1 set meja dan kursi

guru, 1 lemari, 3 rak, papan tulis, 2 wastafel, 1 tempat sampah Luas 1 ruang kelas: 38,3 m2

(65)

143 Memiliki 4 set meja dan kursi untuk

anak-anak tunagrahita, 1 set meja dan kursi guru, 1 lemari, 3 rak, papan tulis, 2

wastafel, 1 tempat sampah Luas 1 ruang kelas: 39,07 m2

Ruang khusus anak-anak tuna grahita (ruang bina mandiri)

Luas ruang khusus (ruang bina mandiri) : 202,85 m2

terdiri dari :

 Ruang makan dan dapur, cuci alat makan

 Ruang rias

 Ruang berpakaian

 Ruang cuci baju

 Ruang pengering dan setrika baju

 Ruang kamar mandi dengan shower dan bathtub

(66)

144 terdiri dari

ruang

Memiliki 80 set meja dan kursi baca untuk anak-anak tunagrahita dan guru, 4 set meja dan kursi petugas, 1 mesin fotocopy, 12 rak majalah dan koran, 8 set meja dan kursi untuk area komputer,

rak-rak buku, 4 tempat sampah, rak-rak sepatu, dispenser

Luas ruang : 614,5 m2 upacara dan kegiatan pelaku lain

Merupakan lapangan outdoor yang digunakan untuk pramuka, upacara dan

kegiatan lain

(67)

145 Lapangan

Olahraga (sepakbola, basket, voli, badminton)

Merupakan lapangan outdoor yang digunakan untuk olahraga basket, voli,

(68)

146 Playground

+ kolam renang

1 area yang terdiri dari

kolam renang, playground dan sirkulasi

anak duduk dan bermain

Analisis

tua Merupakan area playground khusus anak-anak tuna grahita dapat bermain dan

bersosialisasi dan pelaku

lain

(69)

147 Area

gardening

6 petak tanaman

Analisis pribadi

Guru, anak-anak tunagrahita,

orang tua, staff perawatan

tanaman

Area anak-anak tunagrahita untuk mengenal tanaman dan cara

menanamnya Luas ruang : @ petak tanaman: 30 m2

6 x 30 m2 + sirkulasi 100%: 360 m2

Sirkulas i antar ruang: 50% dari besaran area gardeni ng yaitu 180 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

antar ruang adalah 540 m2

Total Luas Ruang dan Sirkulasi Antar Ruang 4283,5

(70)

148 Fasilitas Aktivitas Penunjang SDLB C

Berikut ini merupakan besaran ruang – ruang aktivitas penunjang yang mendukung aktivitas utama bagi anak-anak tunagrahita, pelaku yang terkait dan terlibat dalam aktivitas di SDLB C Semarang

Tabel 21. Besaran Ruang Aktivitas Penunjang SDLB C Sumber: Analisis Pribadi

FASILITAS AKTIVITAS PENUNJANG

Nama Ruang Jumlah

Ruang Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi

Luas Ruang

Ruang guru

(71)

149 Ruang

konseling / asesmen

1 ruang Analisis pribadi

1 orang ahli konseling dan 1 guru pendampin

g, 8 orang anak-anak tunagrahita

Luas ruang: 58,2 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang konseling yaitu 29 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

(72)

150 Ruang

organisasi

kesiswaan 1 ruang

Analisis

pribadi 3 orang

3 x 1 unit ruang kerja (5,1 m2): 15,3 m2

+ ruang sirkulasi dalam ruang 100%: 30,6 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang organisasi kesiswaan yaitu 15,3 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

antar ruang adalah

(73)

151 Ruang

penerimaan 1 ruang

Analisis antar ruang

Total

yang sakit

Luas ruang: 107,7 m2

(74)

152 Ruang

beribadah umum

1 ruang Analisis pribadi

Kapasitas 72 orang + 1 pemimpin

Luas ruang: 194,3 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang beribadah umum yaitu 97,15 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

antar ruang adalah

(75)

153 Aula indoor 1 ruang Analisis

pribadi

Kapasitas 72 - 85 orang + area panggung

20 orang

Luas ruang: 217,2 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang aula indoor yaitu 108,6 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

antar ruang adalah

(76)

154 Ruang makan

umum / kantin 1 ruang

Analisis pribadi

Kapasitas 72 orang + 4 area blok

penjual

Luas ruang: 369,8 m2

Sirkulasi antar ruang: 20% dari besaran ruang kantin yaitu

73,96 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

antar ruang adalah 443,76

(77)

155 Ruang musik 1 ruang Analisis

pribadi

11 orang di panggung musik, 42

orang duduk, 10 orang main

angklung dan 2 orang main

kenong

Luas ruang: 186 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang musik yaitu

93 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

(78)

156 Ruang

keterampilan: batik

1 ruang Analisis pribadi

1 orang ahli batik dan 1 guru pendampin g, 16 orang

anak-anak tunagrahita

Luas ruang: 76,5 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang keterampila n batik yaitu 38 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

(79)

157 Ruang display

batik mini 1 ruang

Analisis pribadi

Kapasitas 20 orang

Luas ruang: 84 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang

display batik mini yaitu 42 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

(80)

158 Ruang audio

visual 1 ruang

Analisis pribadi

Kapasitas 15 orang

Luas ruang: 95 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang audio visual yaitu 47,5 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

antar ruang adalah

142,5 m2

Total Luas Ruang dan Sirkulasi Antar Ruang 2476,8

(81)

159 Fasilitas Aktivitas Kantor Pengelola Yayasan

Berikut ini merupakan besaran ruang – ruang aktivitas pada kantor pengelola yayasan yang berhubungan dan menaungi SDLB C Semarang.

Tabel 22. Besaran Ruang Aktivitas Kantor Pengelola Yayasan Sumber: Analisis Pribadi

FASILITAS AKTIVITAS KANTOR PENGELOLA YAYASAN

Nama Ruang

Jumlah Ruang

Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Luas

Ruang

Ruang wakil ketua

yayasan

1 ruang Analisis

(82)

160 Ruang rapat 1 ruang Analisis

pribadi 16 orang rapat yaitu 47,5 m2

(83)

161 Ruang kerja

bendahara 1 ruang

Analisis

pribadi 2 orang

3 x 1 unit ruang kerja (5,1 m2): 15,3 m2

+ ruang sirkulasi dalam ruang 100%: 30,6 m2

Ruang kerja

bagian dana 1 ruang

(84)

162

+ ruang sirkulasi dalam ruang 100%: 10,2 m2

(85)

163

+ ruang sirkulasi dalam ruang 100%: 10,2 m2

(86)

164 Ruang

pengurus bagian maintenanc e

1 ruang Analisis

pribadi 1 orang

1 unit ruang kerja (5,1 m2): 5,1 m2

+ ruang sirkulasi dalam ruang 100%: 10,2 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang pengurus maintenan ce yaitu 5,1 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

antar ruang adalah 15,3 m2

Total Luas Ruang dan Sirkulasi Antar Ruang 403,2

(87)

165 Fasilitas Aktivitas Kantor Pengelola SDLB C

Berikut ini merupakan besaran ruang – ruang aktivitas pada kantor pengelola SDLB C Tabel 23. Besaran Ruang Aktivitas Pengelola SDLB C

Sumber: Dokumen Pribadi

FASILITAS AKTIVITAS PENGELOLA SDLB C

Nama Ruang Jumlah

Ruang Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi

Luas Ruang Ruang kepala sekolah

luar biasa bagian C dan ruang tamu

1 ruang Analisis pribadi

1 orang dan 6 orang tamu

Luas ruang: 57,6 m2

Ruang wakil kepala sekolah luar biasa bagian C (bisa menjadi satu dengan ruang kepala SDLB C)

1 ruang Analisis

(88)

166 Ruang rapat 1 ruang Analisis

pribadi 16 orang rapat yaitu 47,5 m2

Ruang pengurus

bagian sarana SDLB C 1 ruang

Analisis

pribadi 1 orang

1 unit ruang kerja (5,1 m2): 5,1

m2

(89)

167 Ruang pengurus

bagian kurikulum

SDLB C 1 ruang

Analisis

pribadi 1 orang

1 unit ruang kerja (5,1 m2): 5,1

m2

+ ruang sirkulasi dalam ruang 100%:

Ruang pengurus bagian kesiswaan SDLB C

1 ruang Analisis

pribadi 1 orang

1 unit ruang kerja (5,1 m2): 5,1

m2

(90)

168 Ruang pengurus

bagian administrasi / tata usaha

1 ruang Analisis

pribadi 2 orang

Luas ruang: 24,3 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang administra si yaitu 12,15 m2

Total luas ruang

dan sirkulasi

antar ruang adalah 36,5 m2

Total Luas Ruang dan Sirkulasi Antar Ruang 311,3

(91)

169 Fasilitas Aktivitas Servis SDLB C

Berikut ini merupakan besaran ruang – ruang aktivitas servis yang ada dan diperlukan dalam aktivitas SDLB C Semarang

Tabel 24. Besaran Ruang Aktivitas Servis SDLB C Sumber: Dokumen Pribadi

FASILITAS AKTIVITAS SERVIS SDLB C

Nama Ruang Jumlah

Ruang Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Luas Ruang

Ruang staff

maintenance 1 ruang

Analisis

pribadi 2 orang

2 x 1 unit ruang kerja (5,1 m2):

10,2 m2

+ ruang sirkulasi dalam ruang 100%:

20,4 m2

Sirkulasi antar ruang: 50% dari besaran ruang pengurus maintenan ce yaitu 10,2 m2

Total luas ruang dan sirkulasi antar

(92)

170 Ruang staff

kebersihan 1 ruang

Analisis

pribadi 4 orang

Ruang istirahat, simpan alat kebersihan, tempat cuci tangan, loker + sirkulasi dalam

ruang 100% ruang staff kebersihan yaitu 12,5 m2

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 37,5 m2

Ruang

keamanan, CCTV 1 ruang

Analisis

Total luas ruang dan sirkulasi antar

(93)

171

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 126 m2

Gudang penyimpanan pakaian dan barang

Total luas ruang dan sirkulasi antar

(94)

172 Gudang makanan 1 ruang Analisis

pribadi

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 126 m2

Ruang istirahat

staff 1 ruang

Total luas ruang dan sirkulasi antar

(95)

173 Ruang sampah 1 ruang Analisis

pribadi

2 bak sampah

Luas ruang

1 unit bak sampah (15 m2) x 2:

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 120 m2

Toilet difabel 2 ruang Analisis pribadi

1 orang difabel memakai kursi roda

Luas ruang: 2 x 6,1: 12,2 m2 ruang toilet difabel yaitu 12,2 m2

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 24,4 m2

Toilet pria 2 ruang Analisis pribadi

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 28,5 m2 x 2:

(96)

174 Toilet wanita 2 ruang Analisis

pribadi

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 32,3 m2 x 2:

64,6 m2

Toilet anak

laki-laki 2 ruang

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 28,5 m2 x 2:

57 m2

Toilet anak

perempuan 2 ruang

Analisis

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 32,3 m2 x 2:

(97)

175 Dapur 1 ruang Analisis

pribadi 4 orang

Luas ruang: 45,5 m2

Sirkulasi antar ruang: 100% dari besaran ruang pengurus maintenan ce yaitu 45,5 m2

Total luas ruang dan sirkulasi antar

(98)

176 Ruang Genset 1 ruang Analisis

pribadi

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 104 m2

Ruang Pompa 1 ruang Analisis pribadi

Total luas ruang dan sirkulasi antar

(99)

177 Ruang Listrik 1 ruang Analisis

pribadi

2 buah panel listrik

Luas Ruang Panel Listrik @ 0,61 m2 x 2 buah : 1,22 m2 listrik yaitu 1,22 m2

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 3 m2

Ruang Satpam,

staff parkir 2 ruang

Analisis

pribadi 4 orang

Luas Ruang @ 9 m2 x 2 buah : 18 m2

Total luas ruang dan sirkulasi antar

ruang adalah 27 m2

(100)

178 Studi Besaran Lahan Parkir

a. Anak-anak tunagrahita

Jumlah anak-anak tunagrahita : 72 peserta didik

Diantar dan dijemput dengan mobil (30 %) : 22 peserta didik (22 mobil) Diantar dan dijemput dengan motor (60 %) : 43 peserta didik (43 motor) Diantar dan dijemput dengan bus / angkutan umum dan jalan kaki (10 %) : 7 peserta didik

b. Guru

Jumlah guru : 16 orang

Mobil (30 %) : 5 orang (5 mobil)

Motor (70 %) : 11 orang (11 motor)

c. Pengelola Yayasan

Jumlah Pengelola : 13 orang

Mobil (30 %) : 4 orang (4 mobil)

(101)

179 d. Pengelola SDLB C

Jumlah Pengelola SDLB C : 7 orang

Mobil (20 %) : 2 orang (2 mobil)

Mobil (80 %) : 5 orang (5 mobil)

e. Tamu (Pengunjung, peneliti dan lain-lain)

Asumsi Jumlah Tamu : 20 orang / hari

Mobil (50 %) : 10 orang (10 mobil)

Motor (50 %) : 10 orang (10 motor)

f. Difabel

Asumsi Difabel (10 % dari total parkir mobil) : 4 parkir difabel g. Tambahan

(102)

180 Perhitungan Besaran Lahan Parkir

Berikut ini merupakan besaran lahan parkir yang ada dan diperlukan dalam aktivitas SDLB C Semarang. Tabel 25. Besaran Lahan Parkir Kompleks SDLB C

Sumber: Dokumen Pribadi

Pelaku Kendaraan Sumber Kapasitas Analisis Besaran Ruang

Parkir Luas Ruang

Anak-anak tunagrahita (72 orang)

Mobil Analisis pribadi

30 % :

22 orang 22 x 15 m2 330 m2

Motor Analisis pribadi

60 % :

43 orang 43 x 2,4 m2 103,2 m

2

Angkutan umum, jalan

kaki

Mobil Analisis pribadi

30 % :

5 orang 5 x 15 m2 75 m2

Motor Analisis pribadi

70 % :

11 orang 11 x 2,4 m2 26,4 m2

Pengelola yayasan (13 orang)

Mobil Analisis pribadi

30 % :

4 orang 4 x 15 m2 60 m2

Motor Analisis pribadi

70 % :

Gambar

Tabel 11. Waktu Operasional Aktivitas SDLB Bagian C
Tabel 13. Pendekatan Kapasitas Orang Kantor Pengelola Yayasan Sumber: Analisis Pribadi
Tabel 14. Pendekatan Kapasitas Orang Kantor Pengelola SDLB C
Gambar 24. Ruang Latih Tidur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berapa besar keuntungan dari usaha agroindustri Virgin Coconut Oil dan menganalisis kelayakan usaha agroindustri Virgin

Adapun keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan adanya kerjasama di bidang servis AC ini yaitu gedung kantor Anda akan terasa jauh lebih nyaman ketika digunakan untuk bekerja

Karena berkat rahmat dan hidayat-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan skripsi sampai proses penyusunan skripsi ini dengan baik, Laporan ini saya persembahkan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi pada semester ganjil

Hasilnya dari penelitian ini adalah metode pengelasan yang paling baik untuk menyambung material aluminium seri 5083 yaitu menggunakan metode pengelasan GMAW dengan

Data Hasil Pengamatan Aktivitas Analisis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (%) ... Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Nilai Posttest pada Kelas Eksperimen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi tidak sesuai dengan realitas perilaku seksual dan resiko seksual yang dihadapi remaja

Untuk menunjang kegiatan kurikuler dan menyalurkan minat dan bakatSMA Negeri 4 Yogyakarta menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler