i
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL :
KAMPANYE SOSIAL PENYADARAN PENGELOLA ANGKUTAN KOTA
DI SEMARANG AGAR PASTI KIR
IGNATIUS EDWARD IRAWAN
10.13.0105
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Judul :
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL :
Kampanye Sosial Penyadaran Pengelola Angkutan Kota di Semarang Agar PASTI KIR
Nama : Ignatius Edward Irawan
NIM : 10.13.0105
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Arsitektur dan Desain
Universitas : Universitas Katolik Soegijapranata
Menyatakan bahwa proyek akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, serta telah mengikuti peraturan akademik dalam melakukan kutipan. Apabila
dikemudian hari ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi, dan atau pemalsuan data maupun bentuk-bentuk kecurangan yang lain, saya bersedia menerima sanksi dari program studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Demi kepentingan akademis,
maka saya bersedia dan menyetujui bentuk publikasi dari karya ilmiah ini.
Semarang, Juni 2014
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul :
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL :
Kampanye Sosial Penyadaran Pengelola Angkutan Kota di Semarang Agar PASTI KIR
Nama : Ignatius Edward Irawan
NIM : 10.13.0105
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Arsitektur dan Desain
Universitas : Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang, Juni 2014
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain, Kaprogdi Desain Komunikasi Visual, Koordinator Proyek Akhir DKV,
iv
HALAMAN PENGESAHAN Dan PENGUJI
Judul :
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL :
Kampanye Sosial Penyadaran Pengelola Angkutan Kota di Semarang Agar PASTI KIR
Nama : Ignatius Edward Irawan NIM : 10.13.0105
Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas : Arsitektur dan Desain
Universitas : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Juni 2014
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir. BPR. Gandhi, M.SA. Adi Nugroho, S.Ds NIDN. 0601035401 NIDN. 0601128201
Penguji I Penguji II Penguji III
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah proyek akhir dengan judul “ PASTI KIR “.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini dapat selesai dengan tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, petunjuk, saran serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis dengan segala kerendahan hari ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak –pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini khususnya kepada :
1. Bapak Adi Nugroho, S.Ds selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan perhatiannya dalam proses penyusunan makalah ini,
2. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Arsitektur dan Desain UNIKA Soegijapranata yang telah mendidik dan membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan. 3. Responden yang berkenan membantu penulis dengan berpartisipasi dalam proses wawancara yang dilakukan untuk keperluan penelitian.
4. Kedua orang tua penulis yang senantiasa memberikan perhatian, doa , dan semangat kepada penulis, serta keluarga penulis.
5. Khouw Evie Santoso, S.E yang selalu membantu, mendukung dan memberi perhatian kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
6. Semua teman penulis yang telah memberikan berbagai dukungan dan bantuan, dan pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis memohon maaf sekiranya penyajian maupun pembahasan makalah proyek akhir ini masih jauh dari sempurna. Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya bidang arsitektur dan .desain komunikasi visual.
Semarang, Juni 2014
Ignatius Edward Irawan
vii
II.2.7. Teori Komunikasi Pemasaran Terpadu / Integrated Marketing Communication (IMC)……6
II.2.8. Teori SWOT………..………7
II.3.1. Krisis Pelayanan Angkutan Umum ( Dinamika Transportasi )………11
II.3.2. Transportasi Kota Semarang ( Dinamika Transportasi )………..11
II.3.3. Pembenahan Birokrasi Managemen Transportasi Lebih Dahulu………12
II.3.4. Perekayasaan Tempat Pemberhentian Kendaraan Penumpang Umum ( Dokumentasi Departemen Perhubungan )………12
viii
II.3.6. Fakta Kebijakan Transportasi Publik di Indonesia………12
II.3.7. Keputusan Walikota Semarang tentang Peremajaan Kendaraan Angkutan Penumpang Umum dalam Kota di Wilayah Kota Semarang………..………12
II.3.8. Struktur dan Besarnya Tarif KIR………..13
II.3.9. Laporan Hasil Pemeriksaan Kendaraan Bermotor………13
II.4. Studi Komparasi………..………..14
II.4.1. Kampanye sosial Angkot Day di Bandung oleh Riset Indie……….14
II.4.2. Evaluasi Kerja dan Kebutuhan Angkutan Umum Daihatsu pada Trayek Genuk –Banget Ayu – Penggaron Semarang……….14
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI………...15
III.1. Analisis………...15
III.1.1. Menurut hasil FGD dan Wawancara………..15
III.1.2. Kesimpulan Hasil Wawancara dan FGD………...17
III.2. Sasaran Khalayak ( Target Audience )……….18
III.2.1. Creative Brief……….20
III.3. Strategi Komunikasi……….21
III.3.1.Strategi penyampaian komunikasi angkutan kota di Semarang………21
III.3.2. Tema Kampanye………..……….21 Strategi Anggaran………..…………..………...…….24
BAB IV STRATEGI KREATIF………...25
IV.1.6. Karakter yang Digunakan Dalam Pembuatan Desain………27
ix
IV.3.1.11. Agenda + TTS……….33
IV.3.1.12. Mural……….33
IV.3.1.13. Merchandise……….……….………….34
IV.3.1.14. Kupon Stempel………...34
IV.3.1.15. Stationery……….34
IV.3.1.16. Stiker Badan Angkot………..35
IV.3.1.17. Sign System / Social Control………35
BAB V KESIMPULAN dan SARAN………..37
V.1. Kesimpulan………..………..37
V.2. Saran………..37
DAFTAR PUSTAKA………...38
x
DAFTAR TABEL
Tabel III.1. Jumlah Armada Angkutan Kota Cabang di Semarang……….17
Tabel III.2. Tabel Analisis SWOT……….19 Tabel III.3. Tabel SWOT Matrix………...….19
Tabel III.4. Tabel Sasaran Khalayak………..….20
Tabel III.5. Tabel Tahapan Kampanye………23
Tabel III.6. Tabel Strategi Anggaran………24
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Permasalah yang terjadi pada angkutan kota di Semarang……….2
Gambar II.1 Kerangka Berpikir………..….4
Gambar II.2 Unsur –Unsur dalam Proses Komunikasi………..5
Gambar II.3. Elements of the Promotional Mix…………7
Gambar II.4. Struktur dan Besarnya Tarif KIR………...13
Gambar II.5. Laporan Hasil Pemeriksaan Kendaraan Bermotor………14
Gambar III.1. Lapangan KIR di Jalan Tambak Aji Semarang……….17
Gambar III.2. Operasi Rutin KIR………..18
Gambar IV.1. Logo Kampanye……….25
Gambar IV.2. Warna………..26
Gambar IV.3. Campton Bold Demo……….26
Gambar IV.4. Foto –Foto yang digunakan………26
Gambar IV.5. Karakter………...27
Gambar IV.6. Perencanaan Kampanye Selama 4 Tahun………28
Gambar IV.7. Stiker Logo……….……….28
Gambar IV.8. T –Banner…………………..29
Gambar IV.9. Poster ….………29
Gambar IV.9. Spanduk ….………30
Gambar IV.10. Poster Target Sekunder……….30
Gambar IV.11. Iklan Koran……….…..31
Gambar IV.12. Poster Event……….31
Gambar IV.13. Poster Event………..…..32
Gambar IV.14. Gapura………...……….……..32
Gambar IV.15. Denah Event………...………..……...32
Gambar IV.16. Sign Toilet dan Lahan Parkir Angkot……….………...32
Gambar IV.17. Desain Background Panggung dan Photobooth……….……………....32
Gambar IV.18. X-Banner………….…..33
Gambar IV.19. Agenda + TTS………..…...33
Gambar IV.20. Mural………..………33
Gambar IV.21. Merchandise……….………………....34
Gambar IV.22. Kupon Stempel……….………34
Gambar IV.23. Bolpoin dan Stempel………...………...34
Gambar IV.24. Stiker Badan Angkot………..……….35
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran.1. Surat Ijin dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Semarang untuk
DISHUB ……….….….39
Lampiran.2. Surat Ijin Survey Organda Kota Semarang………..41
Lampiran.3. Surat Ijin Survey KESBANGPOL Kota Semarang………..41
Lampiran.4. Daftar Pertanyaan Untuk DISHUB……….42
Lampiran.5. Daftar Pertanyaan Untuk Pengguna Angkutan Kota………..………42
Lampiran.6. Laporan Hasil Pemeriksaan Kendaraan Bermotor……….43
Lampiran.7. Tata Kala PA-04………44
vi
ABSTRAK
Semarang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dimana kota tersebut berhubungan erat
dengan transportasinya. Namun angkutan kota di Semarang masih belum menjukan kualitas keselamatan yang baik sehingga perlu diadakan kampanye sosial untuk menyadarkan para pengelola angkutan kota tersebut tentang pentingnya menjaga kelayakan armada angkutan kota mereka dengan mentaati KIR.
Metode yang digunakan adalah dengan mencari dari buku, observasi, wawancara, FGD dan melakukan kuesioner kepada pengelola maupun pengguna angkutan kota di Semarang. Maka hasil yang diperoleh adalah ternyata kurang adanya kesadaran akan para pengelola angkutan kota tentang menjaga kelayakan armada mereka disebabkan karena penghematan biaya dan ingin mencari laba yang lebih besar tanpa biaya pembenahan armada.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa masih banyak sekali pengelola angkutan kota yang melanggar peraturan KIR tersebut. Dengan menghindari KIR mereka beranggapan bahwa dapat menambah penghasilan mereka. Tetapi pandangan mereka salah karena dengan menghindari KIR sebaliknya akan membawa pengeluaran yang bertambah disebabkan oleh perbaikan armada tersebut.
Maka kesimpulan yang didapat adalah pentingnya diadakan kampanye untuk merubah pola pikir dan pandangan para pengelola angkutan kota yang tidak memperdulikan KIR sebagai syarat menjaga kelayakan armada mereka. Dan dengan kampanye tersebut dapat memperbaiki keamanan dan kelancaran lalu lintas di Kota Semarang tersebut. Sehingga terciptalah lalu lintas Kota Semarang yang aman dan nyaman.
Kata kunci : Pembenahan Angkutan Kota dengan taat KIR, Keselamatan Lalu Lintas, Keamanan.
ABSTRACT
Semarang is one of the largest cities in Indonesia where the city is closely linked to transportation. But in Semarang city transport safety quality is still good menjukan so there should be a social campaign to sensitize the public transportation managers about the importance of maintaining their feasibility city transport fleet to comply with KIR.
The method used is to seek from books, observations, interviews, focus group discussions and conduct questionnaires to managers and users of public transport in the city of Semarang. So it turns out the results obtained is a lack of awareness about the city transportation managers keep their fleet eligibility due to cost savings and want to find a bigger profit without revamping fleet costs.
The results obtained show that there is still a lot of city transport managers who violate the rules of the KIR. By avoiding KIR assume that they can supplement their income. But their view is wrong because by avoiding KIR otherwise would bring increased spending caused by the repair of the fleet.
Then the conclusions is the importance of organized campaign to change the mindset and view of the city transport managers who are not taking KIR as a condition of keeping their fleet eligibility. And with the campaign to improve the safety and traffic movement in the city of Semarang. Thus create traffic Semarang safe and comfortable.
