• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESUPOSISI DALAM YOUTUBE FILM JAWA KELUARGA SUPER EPISODE 00-07

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRESUPOSISI DALAM YOUTUBE FILM JAWA KELUARGA SUPER EPISODE 00-07"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

PRESUPOSISI DALAM YOUTUBE FILM JAWA

“KELUARGA SUPER EPISODE 00-07” Rizqi Laili Mufidah

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya rizqi.17020114065@mhs.unesa.ac.id

Dr. Surana, S. S., M. Hum.

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya surana@unesa.ac.id

Abstract

Javanese film prepositions have not been widely studied by students, so in this study we discuss presuppositions in Javanese films in detail. The presupposition in Javanese film arises from conversations between characters in the film. Based on the chapters above, the focus of the research is on the presuppositions of the conversations between the characters in Youtube's Javanese Film “Keluarga Super Episode 00-07”. The formulations of the problems in this research are, (1) What kind of presupposition is in Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”, (2) What is the result of the presupposition process in Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”. The purpose of this research is to (1) explain and explain the type of presupposition of Youtube's Javanese Film “Keluarga Super Episode 00-07”, (2) Describe and explain the presupposition of Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”. The method in this research is a qualitative descriptive method. The data form of the words spoken in every conversation between characters. The 6 types of presuppositions in this study are (1) Existentdial Presuppositions, (2) Active Presuppositions, (3) Non-factive Presuppositions, (4) Lexical Presuppositions, (5) Structural Presuppositions, and (6) Collefactual Presuppositions. The results of the presupposition process in the film were 2 (1) Accepted and (2) Not Accepted.

Keywords :Presupposition, Youtube Javanese Film "Keluarga Super Episode 00-07", social circumstances.

Abstrak

Preposisi film Jawa belum banyak diteliti oleh mahasiswa, maka dalam penelitian ini kita membahas presuposisi dalam film Jawa secara detail. Presuposisi dalam film Jawa muncul dari percakapan antar tokoh dalam film tersebut. Berdasarkan pendapat di atas, maka fokus penelitian ini adalah pada presuposisi percakapan tokoh-tokoh dalam Film Jawa berjudul “Keluarga Super Episode 00-07” karya Youtube. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, (1) Presuposisi apa saja yang ada dalam film Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”, (2) Bagaimana hasil proses presuposisi dalam film Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07 ”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan dan menjelaskan jenis presuposisi dalam Film Jawa Youtube “Keluarga Super Episode 00-07”, (2) Mendeskripsikan dan menjelaskan presuposisi dalam Film Youtube Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” . Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data tersebut berupa kata-kata yang diucapkan dalam setiap percakapan antar karakter. 6 jenis presuposisi dalam penelitian ini adalah (1) Presuposisi

(2)

2

Eksistensial, (2) Presuposisi Faktif, (3) Presuposisi Non Faktif (4) Presuposisi Leksikal, (5) Presuposisi Struktural, dan (6) Presuposisi Konterfaktual. Hasil proses presuposisi dalam film tersebut adalah 2 yaitu (1) Diterima dan (2) Tidak Diterima.

Kata Kunci : Presuposisi, Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”, Keadaan Sosial.

PENDAHULUAN

Berkomunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat, dan alat berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Bahasa sebagai alat manusia dalam sebuah percakapan yaitu dengan menghasilkan sebuah bunyi dihasilkandari tubuh kita sendiri. Bunyi tersebut berupa kata mengandung makna atau arti. Menurut Tepu, Bahasa sebagai sebuah sistem, berarti bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Diperkuat lagi oleh Tepu, bahasa juga merupakan suatu sistem tanda atau isyarat yang bersifat sewenang-wenang atau arbitrer. Mengenai konsep substansi fungsi bahasa terbagi menjadi 4 bagian yaitu: (1) Fungsi praktis untuk memperlancar kegiatan pertemanan sehari-hari, (2) Fungsi artistik adalah kegiatan manusia mengolah dan mengungkapkan bahasa dengan cara yang memuaskan rasa estetiknya, (3) Sebagai kunci menelaah pengertian lain, (4) Fungsi filosofis yaitu berfungsi mempelajari naskah-naskah kuno yang bertujuan untuk mengkaji sejarah pembukaan sejarah budaya, adat istdiadat, dan perkembangan bahasa. Dengan demikian tujuan bahasa adalah sarana komunikasi sebagai penghubung persaudaan (Tepu, 2017:1).

Pragmatik merupakan ilmu linguistik yang mempelajari penggunaan bahasa terikat konteks, karena konteks dalam bahasa memegang peranan penting agar apa yang dimaksud dengan penutur kepada lawan bicara dapat dipahami dengan baik. Ada banyak cara di mana mitra berbicara memahami arti atau maksud dari penutur secara langsung. Diperkuat oleh penutur Pragmatik selain untuk menyampaikan amanat, tugas, dan kebutuhan penutur, juga sebagai penjaga atau memelihara hubungan sosial penutur dengan pendengar. Banyak ilmu untuk memahami makna atau maksud penyair salah satunya adalah presuposisi (Gunarwan, 2014: 3).

Analisis wacana pragmatik memiliki banyak varian bentuk wacana yaitu implikatur, presuposisi, deiksis, lan tindak tutur. Deiksisi adalah suatu alat yang digunakan untuk membahas 3 prekara yaitu tempat, orang (persona), dan sosial. Nugraheni mengatakan,Tindak tutur adalah cabang ilmu pragmatik yang memilihi 3 jenis tindak tutur yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Implikatur adalah suatu cara pemberian makna atau maksud melalui suatu kalimat dalam konteks. Konteks dan aspek-aspek keadaan percakapan berdasarkan 5 bab yang merupakan studi variasi

(3)

3

bahasa yaitu, (1) Penutur dan mitra tutur, (2) Konteks tuturan, (3) Maksud tuturan, (4) Tuturan merupakan bentuk kegiatan, (5) Tuturan merupakan produk tindakan verbal (Nugraheni, 2011: 4). Presuposisi adalah cara penyampaian maksud atau makna terhadap lawan bicara dengan cara langsung dan dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Anggapan tersebut muncul karena apa yang dikatakan penutur biasanya secara langsung atau lisan, padahal hal itu juga bisa dijelaskan oleh penulis karena ada dalam wacana tertulis. Dilihat dari banyaknya asumsi dalam bahasa jawa maka presuposisi tersebut perlu dikaji dengan tujuan agar dapat memahami makna atau maksud yang diungkapkan. Yule mengatakan Presuposisi adalah sesuatu yang diasumsikan oleh penutur sevbagai kejadian sebelum menghasilkan suatu tuturan. Presuposisi dapat dibagi menjadi 6 yaitu, (1) Presuposisi Eksistensial, (2) Presuposisi Faktif, (3) Presuposisi Non Faktif, (4) Presuposisi Struktural, (5) Presuposisi Leksikal, (6) Presuposisi Konterfaktual (Yule, 2018:43).

Youtube adalah salah satu jenis media internet berupa video gambar dan suara yang biasanya digunakan manusia sebagai tempat berkreasi pembuatan film atau yang lainnya. Berkaitan dengan youtube banyak sekali film yang diunggah salah satunya yaitu film Jawa. film Jawa yang berjudul “Keluarga Super” yang memiliki 13 Episode ini menceritakan tentang kehidupan manusia dalam masyarakat yang dikemas dalam bentuk berbahasa Jawa yaitu tentang keluarga, cinta, pekerjaan, urusan kehidupan, dan lain-lain yang dikemas semenarik mungkin. Film “Keluarga Super” memiliki sebanyak 13 episode, namun dalam artikel ini kita akan membahas episode 00 sampai 07. Artikel presuposisi dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super” dapat menarik minat peneliti karena film tersebut menggunakan campuran bahasa Jawa dan bahasa Indonesdia. Ada buku-buku yang menjelaskan jenis presuposisi dalam film-film Jawa khususnya tentang youtube.

Berdasarkan penjelasan diatas artikel ini memiliki 2 rumusan masalah yaitu, (1) Jenis presuposisi apa saja yang terdapat dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”, (2) Apa hasil dari proses presuposisi dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”. Tujuan dari artikel ini adalah (1) Mendeskripsikan dan Menjelaskan jenis presuposisi dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”, (2) Mendeskrisikan dan menjelaskan hasil presuposisi dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”. Manfaat dalam artikel ini adalah diharapkan dapat memberikan wawasan dan penguatan teori-teori pragmatik khususnya di bidang presuposisi. Bermanfaat besar bagi para peneliti, pembaca, dan masyarakat Jawa dengan harapan dapat mempelajari kejadian pragmatis bidang presuposisi seperti mengapa artikel selanjutnya bisa lebih baik.

(4)

4

METODE

Artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurur Azwar, Metode deskriptif kualitatif adalah tata cara menjelaskan data dengan menggunakan kata, bukan angka yang bisa memberi keterangan terhadap subjek penelitian. (Azwar 1998:126). Diperkuat oleh Rachman, metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang menjelaskan data secara sistematis dan akurat tentang data yang diteliti berdasarkan fenomena dan fakta yang ada. Tujuan artikel dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif adalah untuk memahami hal-hal yang terjadi pada subjek artikel dengan menggunakan metode holistik dan deskriptif berupa kata-kata, dan bahasa dalam satu subjek tertentu dengan menggunakan berbagai metode ilmiah.

Data adalah catatan atau ringkasan fakta atau peristiwa yang merupakan hasil dari kehadiran pengamat empiris dalam artikel. Menurut Sugiyono, metode pengumpulan data adalah artikel lapangan yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Data dalam artikel ini adalah data yang berisi teori presuposisi, yaitu taksiran setiap tokoh dalam film sesuai dengan jenis presuposisi yang telah disebutkan dalam definisi di atas. Data dalam artikel yang berjudul “Presuposisi dalam Youtube Film Jawa ‘Keluarga Super Episode 00-07’” adalah tuturan antar tokoh dalam film tersebut (Sugiyono, 2012:21).

Sumber data adalah obyek yang diidentifikasi dalam artikel. Sumber data dalam artikel ini juga memiliki peran penting dalam artikel karena menjadi sasaran utama artikel yang akan menghasilkan hasil yang konkrit. Sumber data adalah subjek darimana data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah.

Instrumen artikel adalah instrumen yang merupakan alat yang digunakan dalam setiap metode yang dijadikan landasan artikel agar artikel dapat konsisten dan konsisten dengan teori yang digunakan. Diperkuat lagi instrumen artikel adalah alat peneliti yang digunakan dalam pengumpulan data agar artikel dapat lebih mudah dan hasilnya lebih baik yaitu cermat, lengkap dan sistematis sehingga menjadi lebih mudah diolah. Instrumen artikel yang digunakan dalam artikel ini adalah peneliti sebagai instrumen utama, sedangkan instrumen pendukung lainnya adalah Handphone (HP), laptop, pulpen, notebook sebagai alat bantu pengumpulan data.

Tata cara mengumpulkan data dalam artikel ini adalah, (1) Menonton film “Keluarga Super Episode 00-07” karya Dimas Zaenal agar penulis dapat langsung mengumpulkan semua data dengan cara terakhir yaitu dengan merekam. Kemudian hasil catatan diperiksa kembali dan data yang diperlukan dipilih untuk melengkapi apa yang belum. (2) Setelah data lengkap dari Film

(5)

5

Dimas Zaenal “Keluarga Super Episode 00-07” kemudian digolongkan kedalam jenis presuposisi yaitu, presuposisi Eksistensial, presuposisi Faktif, presuposisi Non Faktif, presuposisi Leksikal, presuposisi Struktural, presuposisi Konterfaktual, (3) kemudian setelah data dikelompokkan menurut jenis presuposisi dapat langsung di analisis masing-masing data sesuai dengan jenis presuposisi, (4) membuat rangkuman keseluruhan dari pendataan, bagian data yang berupa konflik, dan lainnya dari film “Keluarga Super Episode 00-07” karya Dimas Zaenal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rachman mengatakan, dalam mempelajari bahasa harus terikat dengan konteks, yaitu konteks di masa lalu memiliki peran yang kuat dalam menentukan makna penutur ketika melakukan percakapan dengan pendengar (mitra tutur) (Rachman, 2015: 3). Kehidupan manusia tidak lepas dari masalalu atau pengalaman, dari sebuah pengalaman tersebut mengandung makna tersendiri sehingga dalam sebuah konteks percakapan antara penutur dan lawan berbicaranya memiliki makna yang akurat berdasarkan dari sebuah pengalaman tersebut. Sumber data dalam artikel ini adalah Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”, dan sumber utamanya adalah kata-kata yang menggambarkan presuposisi, selain itu data presuposisi sebagai data tambahan seperti pembuatan cerita menjadi lebih menarik, kemudian dokumentasi, atau sebagainya (Siti, 2016:23). Presuposisi dalam film ini didasarkan pada ulasan Yule. Presuposisi dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” terlihat dari data percakapan antar karakter dibawah ini.

Presuposisi Eksistensial

Presuposisi Eksistensial adalah presuposisi yang diasumsikan kebenarannya oleh penutur (Thoyyibah: 2017:15). Dapat juga di artikan presuposisi eksistensial adalah perkiraan yang menunjukkan keadaan peristiwa yang sebenarnya, seperti menunjukkan aktivitas seseorang, menunjukkan keadaanan nyata seseorang, dan lain-lain. Presuposisi ini menunjukkan suatu hal yang dapat menunjukkan tuduhan suatu kejadian nyata. Presuposisi eksistensial yang tumbuh dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”. Presuposisi eksistensial yang berkembang akan dijelaskan di bawah ini.

(1) Penutur 1 : “Alah miskin”

“Kok miskin”

Penutur 2 : “Miskin banget” “Miskin banget Penutur 3 : “Miskin”

(6)

6

Penutur 4 : “Miskin poool”.

“Miskin banget”

Dimas : “Ora usah ngremeh”. (Eps. 00) “Tidak usah meremehkan”

Data (1) Pernyataan di atas adalah Presuposisi Eksistensial. Percakapan berlangsung antara penutur 1, penutur 2, penutur 3, penutur 4, dan Dimas. Tuturan yang terjadi saat Dimas yang hendak berangkat ke sawah untuk bekerja yaitu mencari pakan sapi. Namun di tengah jalan bertemu dengan penutur 1 penutur 2, penutur 3, dan penutur 4 yang sedang bersantai dipinggir sawah. Saat Dimas lewat di depan penutur 1 penutur 2, penutur 3, dan penutur 4, ddia meledek Dimas miskin. Dari pernyataan tersebut, Dimas merasa kesal, apa salahnya menjadi penggembala sapi, kemudian dia hanya bisa merespon sebagai seorang anak jangan suka meremehkan orang lain. Dari ledekan 4 penutur terlihat bahwa keadaan Dimas memang benar keadaan Dimas orang bdiasa orang penggembala sapi. Dimas pun belajar dan mengerti dengan apa yang dibicarakan dari 4 penutur yersebut dan dia hanya bisa pasrah dan menjawab jangan mudah meremehkan orang lain..

Tuturan presuposisi Eksistensial adalah untuk menunjukkan keberadaan atau kondisi suatu hal. Presuposisi yang tumbuh dalam tuturan tersebut adalah miskin, menunjukkan kondisi atau situasi sebenarnya Dimas yang sebenarnya.

(2) Lek Damis : “Lo iki mbak Srondeng kae to ?” “Lo ini Mbak Srondeng itu ya ?” Srondeng : “Inggih mak”.

“Iya mak”.

Lek damis : “Ya allah wis gedhe kok tambah ayu moblong-moblong”. (Eps. 04)

“Ya allah sudah besar kok tambah cantik banget”.

Data (2) menunjukkan presuposisi eksistensial. Percakapan di atas berlangsung antara Lek Damis dan Srondeng pada pagi hari. Saat itu Bu Yuni menyuruh Srondeng untuk membeli bayam dirumahnya Lek Damis tetangga sebelah desa. Lek Damis dikenal sebagai jualan bayam, bayam yang dijual segar-segar. Srondeng pergi dan membeli bayam di rumah Lek Damis. Lek Damis sudah mengenal Srondeng sejak lama ketika Srondeng masih kecil. Saat membeli bayam Lek Damis kaget setelah melihat Srondeng menjadi lebih cantik, Srondeng menjadi perempuan yang cantik sekali menurut Lek Damis.

Ucapan presuposisi eksistensial tersebut menunjukkan keberadaan atau kondisi suatu hal. Presuposisi yang tumbuh dalam percakapan tersebut adalah situasi nyata Srondeng setelah beranjak dewasa menjadi sangat cantik, terbukti dari kata-kata “Ya allah sudah dewasa kenapa

(7)

7

tumbuh moblong-moblong yang indah” adalah Lek Damis yang mengatakan bahwa Srondeng menjadi lebih cantik.

Presuposisi Faktif

Prrsuposisi Faktif merupakan praanggapan yang menginformasikan suatu keadaan yang yang nyata atau peristiwa yang dianggap kejadian nyata yang sedang dilakukan (Torang, 2020:2). Dan diperkuat oleh pendapat Karisma, Presuposisi Faktif adalah praanggapan dalam sebuah konteks yang menunjukkan adanya pemberitahuan atau pengumuman yang nyata atau fakta adnya (Karisma, 2020:5). Presuposisi faktif tersebut terjadi dalam Film Youtube Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”. Presuposisi faktual ini merupakan perkiraan yang mengindikasikan peristiwa nyata. Presuposisi faktif yang berkembang akan dijelaskan di bawah ini.

(3) Seno : “Ape ning ndi kowe ?” “Mau kemana kamu ?”

Dimas : “Ning PT Mencari Cinta Sejati” (Eps. 01) “Ke PT Mencari Cinta Sejati”.

Data (3) dari pernyataan di atas adalah presuposisi faktif. Percakapan antara Seno dan Dimas berlangsung dipagi hari. Saat Dimas duduk di depan rumah sambil membawa ijazahnya dan Dimas berbicara sendiri. Seno berkunjung dengan maksud untuk meminta bayam. Ketika Seno sampai di rumah Dimas dan mengetahui bahwa Dimas sedang duduk di depan rumah dan membawa ijazah, maka Seno menghampiri dan menanyakan sebenarnya Dimas aakan pergi kemana. Jawaban singkat Dimas adalah ingin bekerja di PT Mencari Cinta Sejati. Setelah keduanya berbincang tentang pekerjaan, Seno meminta bayam untuk dimasak untuk istrinya. Usai meminta bayam Seno pamit pulang karena sudah ditunggu istrinya di rumah.

Pernyataan tersebut mengacu pada pengandaian faktual yang mengacu pada situasi nyata. Situasi sebenarnya, Dimas duduk di depan rumah dan membawa ijazah. Ia membawa ijazahnya karena untuk mempersiapkan berkas di tempat kerja ia akan mencalonkan diri untuk bekerja di PT Mencari Cinta Sejati.

(4) Dimas : “La kowe ning omah wis pirang dina ?” “La kamu dirumah sudah berapa hari ?” Seno : “Ya lagi 3 dina iki”. (Eps. 02)

“Ya lagi 3 hari ini”

Data (4) di atas merupakan presuposisi Faktif. Presuposisi terjadi dalam percakapan antara Dimas dan Seno saat Seno berkunjung ke rumah Dimas dan mengetahui bahwa Dimas akan berangkat kerja di Surabaya. Dimas ingin bekerja di Surabaya karena ingin sepeeti Seno bisa

(8)

8

bekerja, tapi Seno malah pulang karena dipecat akibat Covid 19. Lalu Dimas menanyakan Seno sudah berapa hari di rumah, dan Seno menjawab sudah ada. 3 hari. Sudah 3 hari sejak Seno meninggalkan rumah tanpa pekerjaan, hal tersebut menunjukkan keadaan nyata Seno.

Pernyataan tersebut mengacu pada presuposisi fakttif yang mengacu pada situasi nyata. Keadaan sebenarnya adalah Seno menunjukkan bahwa ddia telah berada di rumah selama 3 hari, dan jawabannya tidak dibuat-buat, bahkan ddia dipecat dan dipulangkan selama 3 hari.

Presuposisi Non Faktif

Presuposisi yang sangat banyak contohnya dan dapat kita temukan di sekitar kita baik pada media cetak, media tulis, media internet atau lainnya dan tentang pengalaman hidup manusia sehari-hari atau lainnya (Surana, 2017:86). Percakapan pada Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” merupakan presuposisi non faktif. Presuposisi nonfaktif adalah perkiraan yang dianggap tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataan. Asumsi-asumsi tersebut berada dalam kalimat tuturan yang memiliki makna tidak pasti dan tidak sama dengan kenyataan yang sebenarnya. Presuposisi non faktif dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” akan dijelaskan di bawah ini.

(5) Bajindul : ”Dadi sampeyan pingin nek Korea tenan ?” “Jadi kamu pengen ke Korea beneran ?”

Dimas : “Iya aku pingin nek Korea mas, aku wis pingin bahagdiano wong tuwaku mas”. (Eps. 03)

“Iya aku pengen ke Kore mas, aku sudah pengen membahagdiakan orang tuaku mas”

Data (5) di atas adalah Presuposisi Non Fktif. Penuturan antara Bajindul dan Dimas terjadi saat mereka tidak sengaja bertemu di pinggir sawah. Bajindul sudah sering ke luar negeri di Korea. Dimas tahu Bajindul sering ke Korea, ddia ingin seperti Bajindul, ingin mengunjungi Korea. Dimas mengira jika ddia bisa pergi ke Korea ddia bisa membahagdiakan orang tuanya. Lalu saat bertemu Bajindul di pinggir sawah Dimas mengatakan ingin ke Korea, tapi ternyata tidak semudah yang dipikirkan Dimas. Melihat keadaan Dimas yang seperti itu akan menjadi mustahil jika dia ingin bisa berangkat ke Korea.

Tuturan tersebut menunjukkan presuposisi Non Faktif yaitu menunjukkan keadaan yang benar. Keadaan benar tersebut adalah Dimas memiliki pekerjaan menjadi tukang pencari pakan sapi, sehongga mustahil jika dia bisa berangkat ke Korea seperti Bajindul. Keinginan dia berangkat ke Korean hanya sebatas keinginan ingin menyenangkan kedua orang tuanya, akan tetapi

(9)

9

keinginan tersebut tidak akan terlaksana jika ddia belum bisa berusaha, dan hanya sebatas kata “pingin”.

(6) Dimas : “Aku wis salaman, jenenge ki ndang Srondeng ki”. “Aku sudah bersalaman, namanya itu Srondeng”.

Seno : “La jeneng kok Srondeng kaya kulupan sego pecel” (Eps. 04) “Nama kok Srondeng kaya kulupan nasi pecel”.

Data (6) adalah data yang menunjukkan Presuposisi Non Faktif. Percakapan berlangsung antara Dimas dan Seno saat berdiskusi mengenai Srondeng. Dimas bercerita jika dia suka dengan Srondeng. Seno mendengar nama Srondeng langsung tertawa, dijaman sekarang perempuan bernama Srondeng. Menurut Seno nama Srondeng seperti nama bumbu yang biasa digunakan di nasi pecel. Maka dari itu Seno berbicara nama Srondeng malah seperti dengan nama bumbu yang ada di nasi pecel, sehingga hal tersebut menimbulkan arti lain terhadap pendengar.

Pernyataan tersebut mengacu pada Presuposisi Non-Aktif yang menunjukkan situasi yang tidak benar. Seno yang mendengar nama Srondeng salah mengira adalah Srondeng seperti nama bumbu dalam nasi pecel. Terbukti dari data “La jeneng kok Srondeng kaya kulupan sego pecel”, data menunjukkan bahwa seno salah anggapan tentang nama srondeng atau mengartikan lain dengan dari nama Srondeng.

Presuposisi Leksikal

Presuposisi Leksikal adalah penutur memberikan sebuah penjelasan dengan makna yang tidak langsung yaitu praduga dimana penggunanya memiliki arti yang didefinisikan secara konvensional yang dihubungkan dengan praduga lainnya yang tidak dapat dijelaskan (Yayuk, 2020:9). Dengan maksud lain praduga yang dituturkan mengandung makna lain yang ditafsirkan lain arti oleh pendengar sehingga menimbulkan arti yang berbeda juga. Percakapan yang terdapat pada Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” juga menimbulkan presuposisi leksikal. Presuposisi leksikal dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” akan dijelaskan di bawah ini.

(7) Seno : “Kowe ketoke pathakem kemriyek, engko bengi ning telon pasar yo” “Sepertinya kepalamu pusing, nanti malam dipertigaan pasar ya”. Dimas : “Mek apa ?”

“Ngapain ?” Seno : “Mabok”.

“Minum”

Dimas : “Aja mabok lah”. (Eps. 01) “Jangan minum lah”

(10)

10

Data (7) di atas adalah presuposisi leksikal. Pertengkaran terjadi antara Dimas dan Seno saat mereka bertemu di bawah pohon besar. Seno adalah anak yang suka mencuri dan mabuk atau suka minum. Alkisah Dimas diundang dan bergabung dengan Seno, pencuri itu juga mabuk. Kemudian saat bertemu di bawah pohon besar di pinggir lapangan, Seno baru sadar Dimas sedang dalam masalah, maka ia mengajak Dimas untuk datang ke perempatan pasar nanti malam untuk minum. Namun hal tersebut ditolak atau tidak diterima Dimas. Dia merasa dia harus bisa berhenti menjadi anak nakal, dia tidak akan pernah minum lagi, sehingga permintaan Seno tidak diterima. Pernyataan di atas mengacu pada presuposisi leksikal yang menunjukkan presuposisi atau makna lain. Presuposisi leksikal dalam percakapan yang didasarkan pada ungkapan “Aja mabok lah” adalah untuk menunjukkan bahwa Dimas telah menolak, berhenti dan melarang Seno untuk minum, ketika ditanya Seno sendiri tidak menerima atau menolak. Kalimat “Aja” menunjukkan bahwa ia menolak atau melarang, sehingga kalimat tersebut menunjukkan presuposisi Leksikal.

(8) Seno : “Iki lo hmm” (karo ngulungake botol ngombe orang tua) “Ini lo hmm” (Sambil memberikan botol minum orang tua) Dimas : “Prei”. (Eps. 02)

“Libur”

Data (8) diatas menunjukkan presuposisi Leksikal. Percakapan tersebut terjadi antara Seno dan Dimas ketika bertemu dan berbincang-bincang dibawah pohon besar dipinggir sawah. Ketika itu Dimas lewat karena pulang dari terminal setelah dia dirampok, dan Seno tau masalah Dimas dia merasa ikut sedih. Seno memang orang yang kurang baik budi pekertinya, dia suka mencuri dan senang mabuk-mabukan. Ketika bertemu dengan Dimas dibawah pohon tersebut Seno mengajak Dimas ikut mabuk bersamanya dan Seno mengulurkan botolnya ke Dimas. Akan tetapi ketika Dimas ditawari hal tersebut ddia menolak dengan jawaban “Preiii”. Dimas merasa kalau dia sudah membuat kesalahan yaitu belum bisa berangkat ke Surabaya kok malahh ikut minum, masalah tersebut bukan hilang akan tetapi malah bisa tambah, sehingga dia menilak ajakan Seno.

Tuturan tersebut menunjukkan presuposisi Leksikal yaitu menunjukkan presuposisi lain atau arti lain. Presuposisi leksikal salam tuturan tersebut dilihat dari kata “Preiii” yang artinya berhenti. Arti berhenti dalam tuturan ttersebut yaitu Dimas tidak akan melakukan hal tersebut, sehingga kata tersebut menunjukkan arti lain yaitu berhenti dihalyang kurang baik.

Presuposisi Struktural

Presuposisi struktural merupakan perkiraan yang muncul karena penutur menganggap lawan bicara sudah mengetahui realitas penutur. Selama presuposisi struktural berlangsung,

(11)

11

penutur berasumsi bahwa rekan berbicara memiliki pengamat yang sama. Presuposisi struktural ini tumbuh dalam kalimat yang dimaksud. Menurut Asri, dalam presuposisi ini penutur terkadang tidak menjawab pertanyaan berdasarkan benar tidaknya fakta, akan tetapi menurut praanggapan yang telah dituturkan penutur secara langsung (Asri, 2016:49). Presuposisi struktural ini tumbuh dalam kalimat pertanyaan. Presuposisi struktural akan dijelaskan di bawah ini.

(9) Dimas : “Delok pehh” (karo ngangkat gelas kopi).

“Lihat pehh” (sambil mengangkat gelas kopi)

Seno : “Kopi santen iki” “Kopi santan ini” Dimas : “Khas endi?”

“Khas mana ?

Seno : “Khas Blora” (Eps. 04) “Khas Blora”

Data (9) menunjukkan presuposisi struktural. Percakapan berlangsung antara Dimas dan Seno saat nongkrong barsama di salah satu kedai kopi di kota Cepu. Seno yang datang duluan memesan kopi duluan dan Dimas menghampiri lalu duduk dan mengambil secangkir kopi di depannya yaitu kopinya Seno. Seno tahu bahwa secangkir kopi yang dipegang adalah kopi santen, dan Dimas menanyakan kopi santan tersebut minuman khas dari mana. Seno menjawab, kopi santan adalah kopi khas dari kabupaten Blora. Dalam situasi tersebut, Dimas sebenarnya mengetahui bahwa kopi santan asli adalah kopi khas dari Kabupaten Blora namun saat itu hanya mengetes Seno dia mengetahui kopi tersebut khas kanupaten Blora.

Pernyataan di atas merupakan presuposisi struktural bahwa penutur dan pendengar memiliki pemikiran yang sama tentang apa yang sedang dibahas. Presuposisi struktural di atas terlihat dari ungkapan “Khas Blora” dari fakta bahwa Dimas sudah mengetahui bahwa kopi santan khas Blora, namun saat itu hanya sebagai bahan perbincangan dengan Seno.

(10) Seno : “Kowe kok wis balik apa sangunem nganggur wis cukup?” “Kamu kok sudah balik apa uang nganggurmu sudah cukup ?” Dimas : “Yo urung, urung intok sangu malah” (Eps. 02)

“Ya belum, belum dapat uang malahan”. Seno : “Hahahaha”

“Hahahaha”

Data (10) diatas menunjukkan presuposisi struktural. Percakapan tersebut terjadi anatara Seno dan Dimas. Seno bersanti di bawar pohon gedhe dan ketika itu Dimas tidak sengaja melewati Seno. Seno kaget ketika mengerti kalau Dimas balik ke desa, karena sepengetahuan dari Seno, Dimas sudah berangkat ke Surabaya berkerja di PT Mencari Cinta Sejati, akan tetapi malah keluyuran dirumah. Kemudian Seno bertanya kenapa masih keluyuran dirumas, apa uang

(12)

12

nganggurnya sudah cukup. Jika dilihat keluarganya Dimas benar kekurangan. Dimas merasa malu dengan Seno, karena ketika dia mau berangkat ke Surabaya dilarang oleh Seno dengan alasan mencari pekerjaan disaat pandemi seperti ini susah, dan ternyata benar Dimas tidak jadi berangkat ke Surabaya karena kemalingan diterminal dan semua barangnya hilang.

Tuturan diatas menunjukkan presuposisi struktural karena orang ke satu dan orang kedua sama-sama memiliki pengetahuan yang sama atau jawaban yang sama. Terbukti dari kalimat “Yo urung, urung intok sangu malah” “Ya belum, bekum dapat uang mala”. Kalimat tersebut merupakan jawaban dari Dimas yang sudah dimengerti oleh Seno. Seno sudah mengerti jika Dimas pasti tidak akan bisa berangkat dan bekerja disana. Sehingga kalimat tersebut merupakan presuposisi struktural karena keduanya sama-sama mengerti jawabannya.

Presuposisi Konterfaktual

Presuposisi Konterfaktual adalah praanggapan yang tidak benar dan lawan dari praanggapan tersebut adalah sesuai fakta atau benar adanya (Monalisa, 2013:3). Presuposisi konterfaktual tumbuh dalam ungkapan di Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”. Presuposisi ini tumbuh dalam tuturan yang menggambarkan situasi yang direpresentasikan oleh realitas. Asumsi ini menggambarkan hal-hal yang tidak benar atau tidak sama dengan kenyataan (Yule, 2018:48). Presuposisi konterfaktual ini akan dijelaskan sebagai berikut.

(11) Dimas : “Upamane wong apa jenenge, nyatane aku ndek ingi dijanjei bose hardian Rp. 700.000 loh penakmen”.

“Seumpama orang apa namanya, kenyataannya aku kemarin dijanjikan sama bosnya hardian Rp. 700.000 loh pokoknya”. Seno : “Uuuuuuuuu Rp. 700.000 kui melok sapa”. (Eps. 01)

“Uwuuuuuuu Rp. 700.000 itu ikut sdiapa”.

Data (6) dari kutipan di atas merupakan presuposisi konterfaktual. Penuturan Dimas dan Seno terjadi pada pagi hari saat Dimas duduk di depan rumah dan merasa senang bisa berangkat ke Surabaya, dan Seno mendatangi rumah Dimas dengan maksud meminta bayam untuk dimasak istrinya. Mengetahui bahwa Dimas akan berangkat ke Surabaya dan ingin bekerja di PT Mencari Cinta Sejati Seno melarang Dimas untuk pergi. Karena sebelum menjadi pencuri Seno pernah bekerja di PT dan gajinya tidak cukup untuk bekerja, maka Seno melarang Dimas pergi agar Dimas tidak kecewa, dan alangkah baiknya bekerja di rumah. Namun, Dimas tetap pada keputusannya ingin tetap bekerja di PT tersebut, karena pernah diberi info dari bos PT tersebut dibayar Rp. 700.000 sehari. Gaji sehari seperti itu yang berlebihan, Dimas mulai menegaskan bahwa dia tetap akan pergi dengan tujuan untuk menyenangkan orang tua yang ingin dan ingin membantu

(13)

13

keluarganya yang tidak mampu secara finansdial, karena jika terus-menerus di rumah tidak akan bisa sukses. Tapi Seno tetap tidak percaya gaji sehari sebanyak itu tidak ada.

Pernyataan di atas merupakan presuposisi Konterfaktual yang mengacu pada situasi yang berbanding terbalik dengan kenyataan. Presuposisi tersebut dibuktikan dengan kalimat “Uwuuuuuu Rp. 700.000 kuwi melok sapa” adalah respon dari Seno yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan Dimas. Karena Seno sudah mengetahui bagaimana sebenarnya situasi kerja di PT tersebut, maka ddia tidak percaya saat Dimas mengatakan pembayarannya. Jadi kalimat sebagai presuposisi konterfaktual karena berbanding terbalik dengan realitas.

(12) Seno : “Mergawe paling penak senin ngantek sabtu prei, minggune bayaran, wis paling penak, mergawe ngene ngopeni bojo pitu wis sanggup tenan ki”. (Eps. 04)

“Kerja paling enak senin sampai sabtu terus libur, mingguna gajian, udah paling enak, kerja kaya gini mengurusi istri tujuh sanggup beneran”. Data (12) merupakan presuposisi konterfaktual. Penuturan berlangsung oleh Seno sambil minum kopi di warung kopi santan. Seno minum sendiri sebelum Dimas datang, dan berbicara sendiri saat itu. Seno merasa telah berhasil, dia merasa apa yang dilakukan sudah menghasilkan uang yang banyak. Seno memiliki posisi sebagai bos para maling, sehingga sebenarnya dia tidak bekerja, akan tetapi yang bekerja adalah anak buahnya. Oleh karena itu, dia berbicara hidup seperti ini akan nyaman, hari Senin sampai Sabtu libur dan hari minggune dapat setoran dari anak buahnya. Sehingga jika dia punya istri 7 dia akan sanggup menghidupi para astri tersebut karena hasil dari para anah buahnya. Akan tetapi hal tersebut tidak seperti keadaan aslinya yaitu istrinya Seno hanya satu dan keadaan hidupnya masih pengangguran.

Pernyataan di atas merupakan presuposisi Konterfaktual yang mengacu pada situasi yang berbanding terbalik dengan kenyataan. Keadaan dibalik dengan kenyataan bahwa istri Seno adalah satu dan kondisi kehidupannya sama sulit dan kacau. Memang Seno ana buah yang banyak, akan tetapi hasil yang didapatkan tidak seperti apa yang dibicarakan ketika itu.

Hasil Proses Presuposisi dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07”

Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” menghasilkan hasil percakapan berupa kalimat yang kalimat yang diterima dan kalimat yang tidak diterima. Situasi ini terjadi karena bisa jadi peserta menerima dan tidak bisa menerima apa yang dibicarakan. Hasil yang diterima dan tidak diterima terbukti dari kumpulan data di bawah ini.

(14)

14

Proses percakapan didalam masyarakat terjadi antara penutur dan pendengar. Dalam preses percakapan pasti menghasilkan hasil dari apa yang sudah dibahas. Salah satunya yaitu hasil yang diterima. Hasil yang diterima merupakan hasil yang tumbuh dari penutur kemudian diterima oleh pendengar (Laila, 2020:12). Hasil diterima dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” akan dijelaskan dibawah ini.

(13) Dimas : “Ya lek Srondeng iku mau ki bocahe pancen ayuu tenan”. “Ya kalau Srondeng itu tadi anaknya memang cantiiik banget”. Seno : “Iya-iya”. (Eps. 04)

“Iya-iya”.

Data (13) di atas dituturkan antara Dimas dan Seno, saat keduanya bertemu di sebuah kedai kopi di kota Cepu. Seno yang pertama kali berada di kedai kopi itu duduk untuk minum kopi sambil ngomel merasakan keadaan hidupnya yang tidak bisa ditebak. Kemudian Dimas datang ke kedai kopinya sendiri dan bertemu Seno, lalu ikut bergabung. Saat itu Dimas bercerita ke Seno tentang situasi kehidupannya dimana dia bekerja serabutan semua yang ada dikerjakan dan jika tidak ada dia mengurus sapi dirumah. Seno juga mengatakan bahwa kehidupannya tidak ada kemajuan pekerjaan pencuri masih terus berlangsung. Setelah cerita hal yang sama tentang keadaan, kemudian Dimas bercerita bertemu dengan wanita yang sangat cantik dengan keanggunanya. Perempuan itu bernama Srondeng, Dimas bertemu dengan perempuan itu saat Dimas berlari di depan rumah Srondeng saat Srondeng menyiram bunga di depan rumah, dan mereka tidak sengaja berjabat tangan dan berkenalan langsung. Dari kejaddian tersebut, Dimas jatuh hati pada Srondeng dan Seno hanya menjawab setuju dengan Dimas.

Percakapan yang diucapkan adalah presuposisi Eksistensial. Presuposisi Eksistensial yang dibuktikan dari Seno menyetujui apa yang dikatakannya Dimas. Dimas menegaskan bahwa Srondeng adalah wanita cantik, Seno belum pernah bertemu dengan Srondeng secara langsung tetapi langsung menyetujui hal itu.

Hasil dari proses presuposisi ini adalah diterima. Hal tersebut terbukti dari respon lawan bicaranya yaitu “Iya-iya”. Percakapan tersebut menunjukkan bahwa pendengar menerima penutur yang mengatakan bahwa Srondeng adalah orang yang sangat cantik meskipun pendengar belum pernah bertemu dengan Srondeng, tetapi mengiyakan ucapan penutur.

(14) Seno : “Kowe ning kene dadi marbot to ?” “Kamu disini jadi marbot ?”

Toku : “Iya bos, mugo-mugo kowe ya ndang tobat bos”. “Iya bos, semoga kamu juga cepet tobat bos”. Seno : “Iya”. (Eps. 07)

(15)

15

“Iya”.

Data (14) adalah percakapan yang terjadi antara Seno dan Toku saat berada dimushola. Seno mencari Toku karena ingin tahu sdiapa yang mengambil tvnya Dimas, akan tetapi malah tahu bahwa Toku berada dimushola sedang bersih-bersih. Anak buah yang biasanya mencuri berada dimushola sehingga menimnbulkan pertanyaan pada Seno. Toku saat itu langsung ditanyai apakah ddia seorang marbot yang membersihkan mushola dan ternyata Toku memilih untuk berhenti mencuri dan bertobat. Tokudianggap menjadi seorang pencuri tidak ada manfaatnya dan terus-terusan dikejar-kejar orang maka ddia memilih untuk bertobat. Toku pun membujuk Seno agar segera bertobat dan berhenti menjadi pencurdian karena tidak ada gunanya, dan Seno menerima apa yang menjadi doa Toku.

Presuposisi yang yang terdapat dapam tuturan adalah presuposisi Faktif. Presuposisi faktif tersebut dibuktikan dengan fakta bahwa keadaan Toku bertobat dan memilih menjadi marbot mushola didesanya, terbukti dari data “Iya bos, mugo-mugo kowe ya ndang tobat bos” “Iya bos, semoga kamu bertaubat bos” adalah tobat Toku. Dan Seno mendengar hal tersebut menerima dan menyetujui apa yang menjadi doa Toku tersebut.

Hasil dari proses presuposisi ini adalah diterima. Hal tersebut terbukti dari respon lawan bicaranya atau orang kedua yaitu “Iya”. Saat Toku mendoakan Seno agar cepat bertaubat, Seno langsung menyetujui apa itu doa Toku. Ini menghasilkan hasil yang diterima penutur kepada rekan penutur.

Tidak Ditrima

Penutur dan pendengar terjadi didalam proses percakapan. Penutur dan pendengar melakukan diskusi yang bisa menghasilkan hasil, salah satunya yaitu hasil yang tidak diterima. Hasil yang tidak diterima merupakan hasil yang tumbuh dari penutur kemudian tidak diterima oleh pendengar (Laila, 2020:12). Hasil dari tidak ditrima dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” akan dijelaskan dibawah ini.

(15) Bu Yuni : “Turu kok guya guyu ngunu kuwi ngipi apa ? Eh aja-aja ngipi togel 4 angka ndeng ?”.

“Tidur kok senyam senyum kaya gitu mimpi apa ? Eh apa jangan-jangan mimpi togel angka 4 ndeng?”

Srondeng : “Ora buk, aja ngunu kuwi musrik ngunu kuwi”. (Eps. 04) “Enggak buk, jangan gitu musrik itu”.

Data (15) diatas merupakan percakapan anatara Bu Yuni dan Srondeng di pagi hari saat Srondeng masih terlelap tidur sambil tertawa. Bu Yuni yang tahu bingung dengan Srondeng,

(16)

16

sebenarnya mimpi apa sampai senyum-senyum, selain itu Bu Yuni juga kesal karena Srondeng tidak bangun karena tidak mau membantu Bu Yuni bersih-bersih rumah dan masak. Setelah Srondeng bangun Bu Yuni langsung bertanya apa yang sebenarnya dimimpikan sampai senyum-senyum. Ibu Yuni mengira Srondeng sedang memimpikan togel 4 angka yang artinya simbol itu akan menjadi sesuatu yang baik untuk Srondeng. Tetapi Srondeng tidak setuju dengan apa yang dipikirkan ibunya, Srondeng menganggapnya sebagai hal yang musrik, umat Islam tidak perlu mempercayainya.

Pernyataan tersebut menunjukkan presuposisi non faktif bahwa presuposisi Bu Yuni tentang togel 4 angka adalah tidak benar. Srondeng tidak bermimpi seperti yang dikatakan Bu Yuni, dan mimpi seperti yang dikatakan Bu Yuni tidak perlu dipercaya.

Hasil dari proses presuposisi adalah bahwa hal itu tidak diterima. Terbukti dari jawaban Srondeng bahwa mimpi togel 4 digit itu adalah musrik dan tidak perlu dipercaya oleh umat Islam, sehingga Srondeng membantahnya.

(16) Seno : “Wis saiki ngene wae, tipine kancaku mok maling pora ?

“Sudah sekarang gini saja, tvnya temenku kamu maling atau tidak?” Toku : “Oraaa”.

“Tidaaak”.

Dimas : “Tenan sumpah ?” “Beneran sumpah ?” Toku : “Sumpah oraaa”. (Eps. 07)

“Sumpah tidak”

Data (16) merupakan percakapan yang terjadi anatara Seno, Toku, dan Dimas ketika Seno dan Dimas menuduh Toku yang sudah mencuri tvnya Dimas. Seno sudah mengaku jika ddia tidak mencuri tvnya Dimas dan Seno berganti menuduh Toku yang mencuri karena anak buahnya hanya Toku yang ada didesa yang lain sudah dikirim ke luar kota semua. Toku mengaku ke Seno dan Dimas kalau ddia tidak menculi lagi, karena sudah tobat dan berganti menjadi marbot masjid. Akan tetapi Dimas tetap tidak percaya terhadap Toku sampai ddia berani bersumpah kalau ddia bukan mencuri tv dan Toku berani bersumpah demi apapun kalu ddia benar-benar sudah tobat. Sehingga dalam percakapan tersebut Toku menolak semua tuduhan Dimas dan Seno terhadapnya, karean sudah berhenti dan menjadi orang yang lebih baik dan berguna lagi yaitu menjadi marbot mudhola.

Tuturan tersebut menunjukkan presuposisi Faktif. Preesuposisi faktif terbukti dari jawaban Toku yang menunjukkan jika ddia tidak mencuri apa-apa, apa lagi mencuri dirumah

(17)

17

teman sendiri mencuri tv hal tersebut tidak mungkin. Sehingga kejaddian tersebut menunjukkan Toku menolak dan menceritakan keadaan yang sebenarnya tentang dirinya.

Hasil dari proses presuposisi tersebut yaitutidak diterima. Terbukti dari jawaban Toku yang menolak semua tuduhan Dimas dan Seno terhadapt dirinya, terbukti dari data “Sumpah oraaa” “Sumpah tidak” yaitu Toku sampai berani bersumpah jika dia tidak melakukan hal tersebut.

PENUTUP

Kesimpulan

Berkaitan dengan film Jawa ada salah satu karya dari generasi muda adalah membuat film yang bercerita tentang kehidupan manusia dalam masyarakat bahasa Jawa yang memuat tentang keluarga, cinta, pekerjaan, urusan kehidupan, dan lain-lain dalam masyarakat semua termuat dalam film Jawa berjudul “Keluarga Super”. Film “Keluarga Super” memiliki sebanyak 13 episode, namun dalam artikel ini kita akan membahas episode 00 sampai 07. Artikel presuposisi terhadap film Jawa “Keluarga Super” dapat menarik minat peneliti karena film tersebut menggunakan campuran 2 bahasa yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesdia. Ada buku-buku yang menjelaskan jenis-jenis presuposisi dalam film-film Jawa khususnya tentang youtube.

Berdasarkan hasil artikel presuposisi dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” terdapat 6 jenis presuposisi di dalamnya, yaitu, (1) Presuposisi Eksistensial, (2) Presuposisi Faktif, (3) Presuposisi Non Faktif, (4) Presuposisi Leksikal, (5) Presuposisi Struktural, dan (6) Presuposisi Konterfaktual. Hasil proses presuposisi dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” ada 2 yaitu, (1) Diterima dan (2) Tidak Diterima. Presuposisi semacam ini berkembang dalam percakapan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya berdasarkan situasi tokoh di masyarakat.

Saran

Berdasarkan hasil artikel mengenai presuposisi dalam Youtube Film Jawa “Keluarga Super Episode 00-07” dirasakan peneliti masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, sehingga artikel ini masih perlu dikembangkan dan dibahas lebih lanjut agar dapat memberikan hasil yang sempurna. Kejadian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca mengenai presuposisi bahasa Jawa.

(18)

18

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Dr. Surana, S. S., M. Hum. selaku Dosen Pembimbing saya sehingga saya bisa menyelesaikan artikel ini selaras denga batas waktu yang sudah ditentukan. Selanjutnya saya juga mengucapkan terimakasih kepada seludruh Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa atas semua pengajaran yang sudah diberikan dan dhukungannya. Begitu juga untuk semua teman-teman angkatan 2017 dan sahabat-sahabat saya yang sudah memberikan dukungan dan motivasi, sehingga saya dapat bersemangat menyelesaikan artikel ini hingga artikel ini dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Sifuddin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Decarela, Laila Wasita. 2020. Presuposisi sajrone Pacaturan Mahasiswa Unesa Grub Whatsapp

Format-R. Surabaya: Unesa.

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/view/32626 (Diakses tanggal 19 Januari 2021).

Gunarwan, Asim. 2007. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.

Nugraheni, Yunita. Analisis Implikatur pada Naskah Film Harry Potter and The Godblet of Fire. Semarang: UMS. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/107 (Diakses tanggal 03 Januari 2021)

Primasari, Monalisa Dwi, 2013. Presupposition in The Bussiness Letters at Grand Candi Hotel. Dian Nuswantoro University. http://eprints.dinus.ac.id/8177/1/jurnal_11793.pdf (Diakses 19 Januari 2021)

Rachman. 2015. Tindak Tutur dalam Proses Belajar-Mengajar pada Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Kelurahan Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna (Kejadian

Pragmatig. Vol. 3, No. 15 (Online)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/HUMANIKA/article/view/599 (Diakses tanggal 15 Desember 2020)

Rahayu, Karisma Dwi. 2020. Presuposisi sajrone Pethilan-pethilan (Quotes) Instagram

@pathdailyjowo Taun 2017. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/viewFile/23761/21718 (Diakses tanggal 20 Januari 2020).

Rahayu, Siti Kurnia, dkk. 2016. Jurnal Riset Akuntansi. Program Studi Akuntansi. file:///C:/Users/latitude/Downloads/525-Article%20Text-1034-1-10-20171227.pdf (Diakses tanggal 13 Januari 2021)

Rahayu, Yayuk Setyo. 2020. Presuposisi sajrone Tindak Tutur Ilokusi Ngandharake ing Desa

Karangsambigalih Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Surabaya: Universitas

Negeri Surabaya. Vol. 13, No. 14. 2020.

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/view/33395 (Diakses tanggal 20 Januari 2020).

(19)

19

Siregar, Torang, dkk. 2020. Analisis Presuposisi pada Percakapan Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Negeri 3 Langsa Tahun 2019. Jurnal Samudra Bahasa Volume 3 Nomor 1 Juni 2020. https://core.ac.uk/download/pdf/327252139.pdf (Diakses 19 Januari 2021) Sugiyono. 2012. Memahami Artikel Kualitatif. Bandung: ALFABETA

Surana, S. 2017. Inferensi dan Problematika Pembelajaran Analisis Wacana. Fkip E Proceeding,237-244. (online) http://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/4878 (Diakses tanggal 14 Januari 2021)

Tepu, Rita. 2017. Bahasa Indonesia sebagai Media Primer komunikasi Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastyra Indonesia. Vol. 2, No. 1. https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/Bahastra/article/view/748 (Diakses tanggal 03 Januari 20201).

Thoyyibah, Luthfiyatun. 2017. Presuposisi Triggers: a Comparative Analysis Between Oral News and Written Online Discourse. Journal of Applied Linguistics and Literacy: September 2017, Vol. 1, No. 2 file:///C:/Users/latitude/Downloads/1733-9290-2-PB.pdf (Diakses 19 Januari 2021)

Wijaya, Asri. 2016. Presuposisi dan Implikatur pada Stand Up Comedy Indonesia. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Volume 12 Nomer 2 September 2016 file:///C:/Users/latitude/Downloads/189-402-1-SM.pdf (Diakses 19 Januari 2021) Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ketergantungan didefinisikan sebagai: “penggunaan zat-zat psikoaktif yang membuat seseorang tergantung terhadap suatu zat, dan

oleh pemasar. Misalnya menghabiskan makanan dengan cepat Sedangkan undian, kuis, atau permainan merupakan salah satu promosi yang sering dipakai oleh para pemasar. 4) Program

Adapun kriteria yang digunakan untuk memutuskan apakah butir soal diterima atau tidak sebagi berikut: Jika ada dua atau lebih pilihan jawaban dipilih oleh kurang dari 5% peserta

Dalam penelitian ini diketahui bahwa helai daun terpanjang ditemukan pada populasi Ipomoea pes- caprae dari Pantai Teluk Pacitan yang hampir sama panjang dengan populasi dari

Seperti telah kita ketahui, iklan layanan masyarakat Beasiswa Bulutangkis Djarum merupakan suatu kegiatan periklanan yang merupakan program pelatihan di Indonesia yang

Dapat kita lihat bahwa terdapat kelebihan dan manfaat yang dapat kita temukan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif video ini yaitu media video dapat digunakan dalam

[r]

Hal ini dapat dilihat pada analisis data hasil belajar siklus I, setelah dilaksanakan pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan saintifik berbantuan Project