• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2014"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI

KABUPATEN PIDIE JAYA

2014

Katalog BPS : 7312.1118 Ukuran Buku : 17 cm x 25 cm

Jumlah Halaman : 38 halaman + iv halaman

Naskah:

BPS Kabupaten Pidie Jaya

Editor:

BPS Kabupaten Pidie Jaya

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya

(3)

KATA PENGANTAR

KEPALA BPS KABUPATEN PIDIE JAYA

Dalam rangka penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2014 yang berkenaan dengan Dana Alokasi Umum (DAU) 2013 dan tahun-tahun selanjutnya, adalah penting meningkatkan akurasi data dasar penghitungan DAU. Oleh karena itu, BPS Kabupaten Pidie Jaya melakukan penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) 2014 yang menggambarkan tingkat kemahalan harga pada rentang tahun 2013-2014.

Data dasar dalam publikasi ini berasal dari BPS RI, BPS Provinsi Aceh dan BPS Kabupaten Pidie Jaya. BPS Kabupaten Pidie Jaya khususnya telah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas data, antara lain dengan melakukan pengecekan lapangan dan konsolidasi berupa diskusi antara petugas pengumpul data dengan BPS Provinsi. Dari pengecekan lapangan dan diskusi tersebut diharapkan diperoleh data yang valid, akurat, dan terkini.

Akhirnya semoga publikasi IKK tahun 2014 ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Meureudu, November 2014 KEPALA BPS KABUPATEN PIDIE JAYA

Drs. Anwar A.Wahab NIP. 19590630 198103 1002

(4)

ii

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iv

I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 2

1.2 Tujuan dan Kegunaan IKK 3

1.3 Kualifikasi Data 3

1.4 Cakupan 3

1.5 Sensus dan Survei 4

1.6 Pelaksanaan 4

1.7 Pengolahan dan Rekonsiliasi Data 4

1.8 Sistematika Penyajian Laporan 5

II METODOLOGI 6

2.1 Konsep dan Definisi 7

2.2 Ruang Lingkup dan Sumber Data 10

2.3 Metode Penghitungan 12

2.3.1 Paket Komoditas 13

2.3.2 Diagram Timbang atau Bobot 17

2.3.3 Formula Penghitungan 19

III ULASAN SINGKAT 21

3.1 Gambaran Umum 22

3.2 Peranan Sektor Konstruksi 25

3.3 Indeks Kemahalan Konstruksi 26

(5)

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 2.1. Daftar Jenis Barang dan Jasa Konstruksi yang Digunakan dalam

Penghitungan IKK Tahun 2013 14

Tabel 3.1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2013 (persen)

23

Tabel 3.2. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2013 (persen).

24

Tabel 3.3. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/kota

(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

Hal. Gambar 3.1. Persentase Panjang Jalan di Kabupaten Pidie Jaya

Menurut Kondisi Jalan Tahun 2013 (persen)

24

Gambar 3.2. Kontribusi Sektor Konstruksi terhadap Total PDRB adhb

Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010-2013 (persen) 26 Gambar 3.3. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa

Kabupaten/kota Provinsi Aceh Tahun 2013-2014

(7)
(8)

2

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

1.1. Latar Belakang

Otonomi daerah yang dilaksanakan sejak 1 Januari 2001 memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan di daerah. Untuk mendukung pelaksanaan Otonomi Daerah tersebut, kepada Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk mendayagunakan potensi keuangan daerah sendiri serta sumber keuangan lain seperti perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang berupa Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Selama delapan tahun terakhir, DAU merupakan salah satu sumber pendapatan utama pendapatan Pemerintah Daerah. Azas kesenjangan fiskal (fiscal gap) yang mendasari penghitungan DAU memerlukan dukungan data yang valid, akurat dan terkini sehingga pembagian DAU ke daerah menjadi adil, proporsional dan merata. Sehubungan dengan keperluan tersebut, ketersediaan data yang akan digunakan dalam penghitungan DAU sudah sangat penting dan mendesak. Data tersebut adalah Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tingkat Kabupaten/Kota.

Sebagai salah satu variabel yang digunakan untuk menghitung kebutuhan daerah, IKK berkaitan erat dengan keinginan dan tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan pelayanan dengan membangun sarana dan prasarana yang berupa bangunan fisik, seperti: bangunan gedung, jalan, jembatan, saluran irigasi dan lain sebagainya. Perbedaan kondisi dan potensi geografis di masing-masing wilayah serta jarak antar wilayah menyebabkan terjadinya perbedaan pembiayaan untuk membangun fasilitas-fasilitas tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar digunakannya Indeks Kemahalan Konstruksi untuk penyesuaian kebutuhan daerah dilihat dari sektor bangunan/konstruksi.

(9)

1.2. Tujuan dan Kegunaan IKK

Penyusunan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Pidie Jaya tahun 2014 diharapkan dapat menjadi indikator keterbandingan tingkat kemahalan antar daerah. Dalam jangka panjang IKK dapat dipakai sebagai bahan masukan dalam penyusunan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan pembangunan berkesinambungan di daerah ini. Salah satu contoh kegunaan IKK adalah sebagai rujukan dalam memperkirakan besaran nilai proyek pembangunan terutama yang berkaitan dengan pembangunan fisik (seperti: tempat tinggal, sekolah, jalan dan jembatan) agar penentuan besaran nilai proyek pembangunan fisik tersebut efisien dan tepat sasaran.

1.3. Kualifikasi Data

Setiap saat, BPS selalu berupaya meningkatkan kualitas data untuk keperluan penghitungan DAU tahun-tahun selanjutnya. Peningkatan kualitas data tersebut meliputi: pertama, meningkatkan validitas data agar dapat menggambarkan kondisi riil daerah yang sebenarnya dengan memperbaiki konsep dan definisi variabel; kedua, meningkatkan akurasi data dengan memperluas cakupan dan cara penghitungan; dan ketiga, pemutakhiran data dengan mempercepat pengumpulan data yang selama ini mengalami keterlambatan (time gap).

Dalam upaya peningkatan kualitas data tersebut, maka BPS bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Pidie Jaya melakukan suatu kegiatan penyediaan data IKK Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini juga bertujuan sebagai alat kontrol objektivitas data hasil penghitungan dengan melakukan analisis kewajaran angka IKK antar daerah. 1.4. Cakupan

Kegiatan Penyusunan IKK Tahun Anggaran 2014 ini mencakup wilayah Kabupaten Pidie Jaya dengan cakupan tingkat keragaman yang bervariasi. Selain itu, untuk melihat keterbandingan dengan daerah lain, juga dilakukan analisis keterbandingan

(10)

4

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

untuk melihat posisi Kabupaten Pidie Jaya di antara kabupaten/kota lain di sekitarnya.

1.5. Sensus dan Survei

Sensus dan survei yang merupakan sumber utama data BPS dilaksanakan pada periode tertentu (sebagai contoh Sensus Penduduk 10 tahun sekali, Survei Harga Perdagangan Besar sebulan sekali dan PDRB setiap tahun dengan cakupan terbatas). Sementara itu data yang dibutuhkan untuk penghitungan DAU bersifat tahunan dan mencakup semua wilayah administrasi kabupaten/kota.

Hal ini menimbulkan masalah kesenjangan antara kebutuhan data dan ketersediaan data pada tingkat wilayah kecil. Untuk menutup kesenjangan ini, maka dilakukan penyesuaian (penambahan sampel), proyeksi dan proxi terhadap data hasil survei dan pengumpulan data yang ada seperti Survei Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Kontruksi, Susenas dan sumber data lainnya.

Untuk menjaga konsistensi data, dalam penghitungan IKK juga diperhatikan time

reference yang jelas. IKK tahun 2014 ini menggambarkan tingkat kemahalan harga

konstruksi pada tahun 2014. 1.6. Pelaksanaan

Kegiatan penyediaan data dasar Indeks Kemahalan Kontruksi (IKK) dilakukan melalui Survei Harga Perdagangan Besar Konstruksi (SHPB-K) terhadap berbagai jenis barang dan jasa konstruksi yang termasuk dalam paket komoditas penghitungan IKK. Selain itu dilakukan juga pengumpulan data sekunder lain dari berbagai sumber yang terkait dengan sektor konstruksi.

IKK Tahun 2014 menggunakan data harga komoditi konstruksi, sewa alat berat dan upah tenaga kerja yang dikumpulkan dalam 4 periode pencacahan, yaitu akhir Juli 2013, akhir Oktober 2013, akhir Januari 2014 dan akhir April 2014.

(11)

1.7. Pengolahan dan Rekonsiliasi Data

Tingkat heterogenitas yang tinggi baik antar kabupaten maupun antar kecamatan membutuhkan proses pengolahan data yang cukup lama. Heterogenitas yang dimaksud adalah data variabel ekonomi menyebar dan berfluktuasi tidak sesuai dengan penyebaran wilayah administratif melainkan mengikuti jalur distribusinya. Oleh karena itu diperlukan adanya rekonsiliasi data untuk menjaga konsistensi dan agregasi data.

Selain itu, dalam penghitungan IKK diperlukan data keterbandingan secara nasional terutama mengenai rata-rata tingkat kemahalan konstruksi tingkat nasional. Angka IKK Kabupaten Pidie Jaya diperoleh dengan membandingkan Tingkat Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya dengan Tingkat Kemahalan Konstruksi Nasional yang mengacu pada Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

1.8. Sistematika Penyajian

Laporan hasil penghitungan IKK Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014 terdiri dari beberapa bagian. Bagian pertama dijelaskan tentang latar belakang penyusunan, pengertian, tujuan dan kegunaan serta jadwal waktu penyusunan. Pada bagian kedua diulas tentang metodologi yang mencakup konsep dan definisi, teknis pengumpulan data dan metode penghitungan. Bagian tiga disajikan analisis ringkas mengenai data IKK Kabupaten Pidie Jaya dan beberapa data pendukung lain. Pada bagian akhir dilampirkan data dasar dan data pendukung dalam penghitungan IKK Kabupaten Pidie Jaya.

(12)
(13)

2.1 Konsep dan Definisi

Beberapa konsep dan definisi umum yang digunakan dalam proses pengumpulan data dan penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) antara lain adalah sebagai berikut:

Harga Perdagangan Besar (HPB)

adalah harga transaksi yang terjadi antara pedagang besar pertama sebagai penjual dengan pedagang besar berikutnya sebagai pembeli secara party/grosir di pasar pertama asal suatu barang.

HPB bahan bangunan/konstruksi

adalah harga berbagai jenis bahan bangunan yang digunakan dalam kegiatan konstruksi dalam jumlah besar (party) yang merupakan hasil transaksi antara pedagang besar/distributor/supplier bahan bangunan/konstruksi dengan pengguna bahan bangunan tersebut.

Pedagang Besar (PB)

adalah pedagang/distributor yang menjual bahan bangunan/konstruksi secara party/grosir atau dalam jumlah besar.

Pedagang Besar Pertama (PB I)

adalah pedagang besar sesudah produsen/penghasil.

Party/grosir atau dalam jumlah besar

yang dimaksud adalah bukan eceran. Batasan ini relative mengingat sulit menentukan besarannya, baik kuantitas maupun nilai dari suatu komoditas. Hal ini sangat tergantung dari karakteristik komoditasnya sendiri.

Kegiatan Konstruksi

Adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan konstruksi yang dimaksud dalam survey ini

(14)

8

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

adalah hanya kegiatan pembangunan baru. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan-bangunan pembangkit listrik, transmisi, distribusi dan bangunan jaringan komunikasi. Sedangkan kegiatan konstruksi meliputi perencanaan, persiapan, pembuatan, pembongkaran, dan perbaikan bangunan.

Kegiatan Konstruksi dalam penghitungan IKK dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok:

I. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, terdiri dari:

a. Konstruksi gedung tempat tinggal, meliputi: rumah yang dibagun sendiri, real estate, rumah susun dan perumahan dinas.

b. Konstruksi gedung bukan tempat tinggal, meliputi: konstruksi gedung perkantoran, industri, kesehatan, pendidikan, tempat hiburan, tempat ibadah, terminal, stasiun dan bangunan monumental.

II. Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan terdiri dari: a. Bangunan jalan, jembatan dan landasan meliputi: pembangunan jalan,

jembatan, landasan pesawat terbang, pagar/tembok, drainase jalan, marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas.

b. Bangunan jalan dan jembatan kereta.

c. Bangunan dermaga meliputi: pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga/pelabuhan, sarana pelabuhan dan penahan gelombang.

III. Bangunan Lainnya terdiri dari:

 Bangunan sipil, pembangunan lapangan olah raga, lapangan parkir, dan

sarana lingkungan pemukiman.

 Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian meliputi:

a. Bangunan pengairan diantaranya: pembangunan waduk (reservoir),

bendungan, embung, jaringan irigasi, pintu air, sipon dan drainase irigasi, talang, check dam, tanggul pengendali banjir, tanggul laut, krib dan waduk.

b. Bangunan tempat proses hasil pertanian, diantaranya bangunan penggilingan dan bagunan pengeringan.

 Bangunan elektrikal meliputi: pembangkit tenaga listrik, transmisi, dan

(15)

 Konstruksi telekomunikasi udara meliputi: konstruksi bangunan telekomunikasi dan navigasi udara, bangunan pemacar/penerima radar, dan bangunan antenna.

 Konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api, pembangunan konstruksi

sinyal dan telekomunikasi kereta api.

 Konstruksi sentral telekomunikasi meliputi: bangunan sentral

telepon/telegraph, konstruksi bangunan menara pemacar dan bangunan stasiun kecil.

 Instalasi air meliputi instalasi air bersih, air limbah dan saluran drainase pada

gedung.

 Instalasi listrik meliputi: pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan

lemah dan pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan kuat.

 Instalasi gas meliputi: pemasangan instalasi gas pada gedung tempat tinggal

dan pemasangan instalasi gas pada gedung bukan tempat tinggal.

 Instalasi listrik jalan.

 Instalasi jaringan pipa: jaringan pipa gas, jaringan air dan jaringan minyak.

Harga sewa alat berat konstruksi

Adalah harga yang terjadi ketika seseorang/organisasi/institusi menyewa alat-alat berat yang digunakan untuk kegiatan konstruksi dalam periode tertentu seperti dalam waktu jam, hari, mingguan, dan bulanan. Satuan/unit yang digunakan dalam harga sewa ini adalah unit/jam.

Tingkat Kemahalan Konstruksi (TKK)

TKK merupakan cerminan dari suatu nilai bangunan/konstruksi, yaitu besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit bangunan per satuan ukuran luas di suatu kabupaten/kota atau provinsi. TKK diperoleh melalui pendekatan terhadap harga sejumlah jenis barang/bahan bangunan dan harga sewa alat yang mempunyai nilai atau andil cukup besar dalam bangunan tersebut. TKK menggambarkan perkembangan harga di suatu wilayah pada periode tertentu terhadap harga periode tahun dasar. Akan tetapi dalam penyajian IKK dari tahun 2005 sampai tahun 2009, diperhitungkan pula perkembangan harga terhadap harga periode dasar yairu Februari 2004 (sesuai dasar penghitungan IKK 2004).

(16)

10

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >> Paket Komoditas

Paket komoditas adalah sejumlah barang terpilih yang digunakan sebagai komponen penghitungan IKK. Komoditas/jenis barang tersebut dipilih karena andil yang cukup besar dan data harganya lebih mudah dipantau dan mempunyai tingkat keterbandingan antar kabupaten/kota.

Diagram Timbang

Diagram timbang (DT) atau bobot yang digunakan dalam penghitungan IKK terdiri dari DT kelompok jenis bangunan (3 kelompok) dan DT Umum. DT kelompok jenis bangunan digunakan untuk memperoleh nilai TKK masing-masing kelompok jenis bangunan. DT umum digunakan untuk menghitung IKK umum setelah diperoleh IKK masing-masing kelompok jenis bangunan.

Indeks Kemahalan Konstruksi

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) adalah angka indeks yang menggambarkan perbandingan TKK suatu kabupaten/kota atau provinsi terhadap TKK rata-rata Nasional. Dalam hal ini Kota Samarinda (Provinsi Kalimantan Timur) yang menjadi acuan nasional. Sesuai dengan pengertiannya IKK dapat dikategorikan sebagai indeks spasial, yaitu indeks yang menggambarkan perbandingan harga untuk lokasi yang berbeda pada periode waktu tertentu. Berbeda dengan pengertian indeks periodical, seperti Indeks Harga Perdagangan Besar atau Indeks Harga Konsumen, kedua indeks harga tersebut menggambarkan perkembangan harga di suatu lokasi pada periode tertentu dibandingkan terhadap harga tahun dasar.

2.2. Ruang Lingkup dan Sumber Data

Indeks Kemahalan Konstruksi dihitung berdasarkan data harga perdagangan besar bahan bangunan/konstruksi dan sewa alat berat yang diperoleh melalui survei di Kabupaten Pidie Jaya. Jenis barang/bahan bangunan yang dikumpulkan datanya meliputi barang-barang natural hasil pertambangan/penggalian, barang-barang hasil industri pengolahan dan jasa sewa alat berat. Sumber data lain yang digunakan dalam penghitungan IKK adalah Diagram Timbang (DT) yang terdiri dari DT kelompok jenis bangunan dan DT Umum.

(17)

Data dasar yang digunakan dalam penghitungan IKK Kabupaten Pidie Jaya didapatkan dari harga perdagangan besar bahan bangunan/konstruksi dan harga sewa alat berat. Proses pengumpulan data harga tersebut dilakukan melalui Survei Harga Perdagangan Besar bahan bangunan/konstruksi (HPB-K). Data harga yang dikumpulkan dalam survey HPB-K tersebut terdiri dari harga 60 jenis barang yang mencakup sekitar 145 kualitas serta harga sewa 4 macam alat berat. Untuk keperluan penghitungan IKK 2013, selain data yang dikumpulkan melalui survey HPB-K2, dikumpulkan pula data harga melalui survey serentak khusus untuk barang-barang konstruksi yang menjadi paket komoditas penghitungan IKK yang dilakukan di bulan Mei 2013 (18 jenis barang konstruksi, 4 harga sewa alat berat dan upah jasa konstruksi).

Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan penghitungan indeks spasial adalah komoditas/jenis barang yang akan digunakan dalam penghitungan indeks (paket komoditas) harus mempunyai tingkat keterbandingan, yaitu mempunyai kualitas dan satuan yang standar untuk seluruh tempat/daerah.

IKK termasuk kategori indeks spasial, oleh karena itu dalam penghitungan IKK diperlukan data harga barang-barang konstruksi dengan kualitas dan satuan yang sama/standar untuk 508 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sehubungan dengan sulitnya untuk memperoleh data yang memenuhi persyaratan tersebut di atas maka untuk daerah-daerah atau kabupaten/kota yang tidak mempunyai atau tidak

diperdagangkan jenis barang dengan kualitas dan satuan standar yang telah ditetapkan tersebut maka perlu dilakukan estimasi harga.

Untuk menunjang keperluan dalam melakukan estimasi harga barang-barang di kabupaten/kota yang tidak mempunyai kualitas dan satuan standar maka BPS melakukan kegiatan yang disebut Survei Identifikasi Barang. Survei Identifikasi Kualitas Barang ini dilakukan di seluruh ibukota Provinsi. Dalam survey ini dikumpulkan harga seluruh kualitas barang dari 21 jenis barang yang menjadi paket komoditas IKK yang ada di masing-masing ibukota provinsi. Dengan demikian diharapkan seluruh data harga jenis barang yang dikumpulkan dari seluruh kabupaten/kota dapat di estimasi dengan cara mengkonversi harga ke kualitas dan satuan standar. Untuk daerah-daerah yang sangat sulit, seperti daerah kepulauan

(18)

12

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

dan pegunungan dimana terdapat kecamatan-kecamatan yang sulit dijangkau maka dalam melakukan estimasi harga diperhitungkan pula variable jarak antar kecamatan ke ibukota kabupaten dan biaya transportasi.

Diagram Timbang (DT) kelompok jenis bangunan disusun berdasarkan kuantitas/volume masing-masing bahan bangunan dan sewa alat berat yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit jenis bangunan per satuan ukuran luas. Data kuantitas/volume bahan bangunan tersebut disusun berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan 20 kabupaten/kota terpilih yang menyebar di 10 provinsi yang dilaksanakan pada bulan April 2003 dan April 2004. Kabupaten/kota-kabupaten/kota tersebut dipilih berdasarkan letak dan kondisi geografis serta struktur tanah yang berbeda sehingga data yang diperoleh dapat mewakili keseluruhan kondisi kabupaten/kota di Indonesia.

Dalam menyusun diagram timbang kelompok jenis bangunan, selain data hasil studi, ditunjang pula dengan data tabel input-output dan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum. Data diagram timbang kelompok jenis bangunan ini, dari tahun ke tahun selalu diupdate berdasarkan perkembangan data penunjang.

Dengan asumsi bahwa penggunaan (kuantitas/volume) barang untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di masing-masing kabupaten/kota adalah sama, maka diagram timbang kelompok jenis bangunan yang digunakan sama untuk seluruh kabupaten/kota.

Data lain yang dikumpulkan adalah perkiraan persentase pengeluaran kegiatan pembangunan fisik gedung/konstruksi setiap kelompok jenis bangunan terhadap total nilai pengeluaran kegiatan pembangunan tersebut. Data ini diperoleh dari setiap Pemerintah Kabupaten/Kota.

2.3 Metode Penghitungan

IKK dihitung menurut kelompok jenis bangunan yang mengacu pada klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI) yang disesuaikan agar memenuhi azas komparabilitas. Penghitungan IKK 2012 menggunakan 3 (tiga) kelompok jenis bangunan, yaitu:

(19)

a. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal; b. Jalan, jembatan dan pelabuhan; dan

c. Bangunan lainnya

Dalam penyajian angka IKK 2013 terdapat sedikit perbedaan dengan penyajian IKK tahun-tahun sebelumnya. Dalam IKK tahun-tahun sebelumnya disajikan menggunakan acuan rata-rata nasional sama dengan 100 yang dikalikan dengan sebuah inflator yaitu perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) barang-barang konstruksi. Untuk IKK 2013 disajikan dengan menentukan salah satu ibukota provinsi, dimana terdapat satu kabupaten/kota dalam provinsi tersebut yang memiliki IKK mendekati angka rata-rata nasional yang digunakan sebagai kota acuan atau provinsi acuan. Berdasarkan hal tersebut itulah kemudian terpilih Kota Samarinda sebagai kota acuan IKK 2013 dan akan digunakan untuk penghitungan IKK tahun berikutnya.

2.3.1. Paket Komoditas

Paket komoditas yang digunakan dalam penghitungan IKK 2013 terdiri dari 18 jenis barang, 4 sewa alat berat, dan upah jasa konstruksi yaitu: pasir, batu pondasi, batu bata, batu split, semen, pipa PVC, seng plat, seng gelombang, paku, besi beton, keramik lantai, kayu papan, kayu balok, kayu lapis, cat tembok, vat kayu/besi, kaca

lembaran, aspal, sewa alat berat excavator, bulldozer, three wheel roller (mesin

gilas), dump truck, dan upah jasa konstruksi. Jenis barang dan sewa alat berat

tersebut dipilih karena mempunyai nilai atau andil cukup besar dalam membuat masing-masing kelompok jenis bangunan serta harga barang-barang tersebut comparable atau mempunyai keterbandingan antara kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Untuk memperdalam analisis, dalam penyusunan IKK tahun 2012 ini sengaja disertakan juga data beberapa komoditas tambahan dalam berbagai kualitas dan merk yang sebenarnya tidak termasuk dalam Paket Komoditas yang digunakan untuk menghitung IKK. Hal ini dilakukan agar para pengguna data bisa mendapat gambaran yang lebih menyeluruh mengenai kondisi dan perkembangan harga barang dan jasa di sektor konstruksi/bangunan di Kabupaten Pidie Jaya. Lebih lengkapnya mengenai jenis-jenis barang yang dikumpulkan datanya dalam penghitungan IKK di Kabupaten Pidie Jaya dapat dilihat pada tabel 2.1

(20)

14

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

Tabel 2.1 Daftar Jenis Barang dan Jasa Konstruksi yang Digunakan dalam Penghitungan IKK Tahun 2013

NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN

HARGA PER SATUAN

(RP)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tanah Urug 154000100101 Biasa m3

154000100202 Liat/Lempung m3

154000100000 Lainnya………..(Tuliskan di kolom 9) m3

2 Pasir 153100100101 Pasir Pas ang m3

153100100202 Pasir Beton / Cor m3

3 Batu Pondas i 151300300001 Batu Kali Utuh m3

151300300002 Batu Kali Belah m3

151300300003 Batu Gunung m3

151300300000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

4 Batu Bata 373500100201 Batu bata tanah liat (bata merah) m3

373500100302 Batu bata tanah liat (bata muka) m3

373500100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

5 Batu Split 153201000001 Ukuran 1 - 2 cm m3

153201000002 Ukuran 2 - 3 cm m3

153201000003 Ukuran 3 - 4 cm m3

153201000000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

6 Seng Gelombang 415450100201 Ukuran ( 0,02 x 90 x 180 ) cm lembar

415450100202 Ukuran ( 0,03 x 90 x 180 ) cm lembar

415450100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) lembar

7 Paku 429440199901 Paku Kayu 2"- 6" kg

429440100302 Paku Beton kg

429440100503 Paku Seng kg

429440199904 Paku Triplek kg

429440100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) kg

8 Batu Alam 163900899901 Batu alam keras m2

163900899902 Batu alam lunak m2

163900800000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m2

9 Semen Portland 374400100201 Sem en Portland type I (SNI. 15-2049-2004) zak=….kg 374400100202 Sem en Portland type II (SNI. 15-2049-2004) zak=….kg 374400100203 Sem en Portland type III (SNI. 15-2049-2004) zak=….kg 374400100204 Sem en Portland type IV (SNI. 15-2049-2004) zak=….kg 374400100205 Sem en Portland type V(SNI. 15-2049-2004) zak=….kg 374400199906 Super Mas onary Cement(SMC) (SNI 15-3500-2004) zak=….kg 374400199907 Portland Composite Cement(PCC) (SNI 15-7064-2004) zak=….kg 374400200108 Portland Pozzoland Cement (PPC) (SNI 15-0302-2004) zak=….kg 374400100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) zak=….kg 374400100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) zak=….kg 10 Besi Beton (Full) 412420100301 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=6mm , p=12m batang

SNI 07-2052-2002 412420100302 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=8mm , p=12m batang 412420100303 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=10mm , p=12m batang 412420100504 Besi beton ulir (BJTS 32) ukuran d=10mm , p= 12m batang 412420100505 Besi beton ulir (BJTS 32) ukuran d=16mm , p=12m batang 412420100506 Besi beton ulir (BJTS 40) ukuran d=10mm , p=12m batang 412420100507 Besi beton ulir (BJTS 40) ukuran d=16mm , p=12m batang

412510100108 Besi beton canal (shape) batang

412510100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) batang 412510100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) batang

11 Bak Mandi Fiber 387030100101 Ukuran 55 x 55 x 60 cm buah

387030100102 Ukuran 60 x 60 x 60 cm buah

387030100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah 387030100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

12 Kloset 372100100201 Kloset duduk buah

372100100202 Kloset jongkok buah

(21)

Lanjutan Tabel 2.1

NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN

HARGA PER SATUAN

(RP)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

13 Seng Plat 415450100101 Seng plat BJLS 20 L=45 m

415450100102 Seng plat BJLS 20 L=60 m

415450100103 Seng plat BJLS 25 L=45 m

415450100104 Seng plat BJLS 25 L=60 m

415450100105 Seng plat BJLS 30 L=45 m

415450100106 Seng plat BJLS 30 L=60 m

415450100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m

14 Pipa PVC 363200700001AW Ф 1/2" panjang 4 m batang

363200700002AW Ф 3/4" panjang 4 m batang 363200700003AW Ф 1" panjang 4 m batang 363200700004AW Ф 2" panjang 4 m batang 363200700005AW Ф 3" panjang 4 m batang 363200700006AW Ф 4" panjang 4 m batang 363200700007D Ф 2 1/2" panjang 4 m batang 363200700008D Ф 3" panjang 4 m batang 363200700009D Ф 4" panjang 4 m batang 363200700010C Ф 5/8" panjang 4 m batang 363200700011C Ф 2" panjang 4 m batang 363200700012C Ф 3" panjang 4 m batang 363200700013C Ф 4" panjang 4 m batang

363200700000 Lainnya kw AW …...……..… (Tuliskan di kolom 9) batang 363200700000 Lainnya kw D …...………..… (Tuliskan di kolom 9) batang 363200700000 Lainnya kw C …...………..… (Tuliskan di kolom 9) batang

15 Kayu Balok 031200302701 Kayu kelas I m3

031200303402 Kayu kelas II m3

031200305503 Kayu kelas III m3

031200308304 Kayu kelas IV m3

031200302205 Kayu kelas V m3

031200300000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

16 Kayu Papan 031200302706 Kayu kelas I m3

031200303407 Kayu kelas II m3

031200305508 Kayu kelas III m3

031200308309 Kayu kelas IV m3

031200302210 Kayu kelas V m3

031200300000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

031200300000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

17 Kayu Lapis/Triplek 314100100301 Triplek 3m m lem bar

314100100302 Triplek 4m m lem bar

314100100303 Triplek 6m m lem bar

314100100304 Triplek/ Plywood 9mm lem bar

314100100305 Triplek/ Plywood 12mm lem bar

314100100300 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) lem bar 314100100300 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) lem bar

18 Cat Emulsi 351100301401 Cat Tembok eks terior (Harga) 25 kg

351100301402 Cat Tembok Interior (Harga) 25 kg

351100301403 Cat Atap (Harga) 25 kg

19 Cat Minyak 351100201001 Cat Besi/Kayu (Harga) kg

351100200102 Cat Meni Bes i/Kayu (Harga) kg

351100200000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) kg 20 Tegel/Keramik 373700100101 Tegel plint pc abu-abu uk. 10x40 cm (Harga) m2

373700100102 Tegel keram ik uk. 30x30 cm (Harga) m2

373700100103 Tegel keram ik uk. 33x33 cm (Harga) m2

373700100104 Tegel keram ik uk. 40x40cm (Harga) m2

373700100105 Tegel keram ik uk. 20x20 cm (Harga) m2

373700100106 Tegel keram ik uk. 10x20 cm (Harga) m2

373700100107 Tegel keram ik uk. 20x25 cm (Harga) m2

373700100108 Tegel keram ik uk. 60x60 cm (Harga) m2

373700100109 Tegel keram ik uk. 30x30 cm warna/motif (Harga) m2 373700100110 Tegel keram ik uk. 20x20 cm warna/motif (Harga) m2 373700100111 Tegel keram ik uk. 40x40 cm warna/motif (Harga) m2

(22)

16

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN

HARGA PER SATUAN

(RP)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

21 Genteng/Atap 373500100101 Genteng tanah liat tradisional buah

373500100102 Genteng tanah liat keramik buah

375700100003 Atap metal buah

375700100304 Atap asbes buah

375700100005 Atap beton buah

375700100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

22 Kaca 371120100501 Kaca polos bening 3 mm m2

371120100502 Kaca polos bening 5 mm m2

371120100503 Kaca polos bening 8 mm m2

371120200403 Kaca one way m2

371120200404 Kaca riben m2

371120100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m2

23 Aspal 153300100001 Curah Grade 60/70 Lokal ton

153300100002 Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal drum

153300100003 Curah Grade 60/70 Impor ton

153300100004 Drum Grade 60/70 (155 kg) Impor drum

153300100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) drum/ton*

24 Gypsum 375300000101 Gypsum plafon 9 mm m2

375300000102 Gypsum partisi 9mm m2

375300000203 Gypsum list polos 220 cm X 11cm X 3cm Batang

375300000204 Gypsum list motif 220 cm X 11cm X 3cm Batang

375300000000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) Batang

25 Kabel 463400200501 Kabel NYA ukuran 1 x 1,5 mm2 m

463400200502 Kabel NYA ukuran 1 x 2,5 mm2 m

463400200403 Kabel NYM ukuran 3 x 2,5 mm2 m

463400200404 Kabel NYM ukuran 3 x 4 mm2 m

463400200705 Kabel NYY ukuran 3 x 2,5 mm2 m

463400200706 Kabel NYY ukuran 3 x 4 mm2 m

463400200000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m

26 316000202901 Daun pintu buah

316000200902 Daun Jendela buah

316000103503 Kusen pintu buah

316000100904 Kusen jendela buah

316000100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

27 Mesin Pompa Air 432200100201 Pompa Shallow Pump buah

432200100202 Pompa Semi Jet Pump buah

432200102103 Pompa Jet Pump buah

432200101804 Submersible Pump buah

432200100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

28 Rangka Atap Baja 412510100101 Profil Canal "C" tipe C71.075 batang

412510100102 Profil Canal "C" tipe C81.075 batang

412510100103 Profil Canal "C" tipe C81.095 batang

412510199904 Profil "Omega" / reng tipe AA batang

412510199905 Profil "Omega" / reng tipe A batang

412510199906 Profil "Omega" / reng tipe AB batang

412510100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) batang

29 Batako 375400200201 Batako berlubang (hollow block) m3

375400200102 Batako tidak berlubang (solid block) ukuran 20x10x40 m3

375400200000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m3

30 Aluminium 415320200301 Profil kusen aluminium 3 inchi m

415320200302 Profil kusen aluminium 4 inchi m

415340000203 Aluminium lembaran 0,5 mm panjang 2 m, lebar 1 m lembar

415340000204 Aluminium lembaran 1 mm panjang 2 m, lebar 1 m lembar

415320200000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m

Bahan bangunan siap pasang dari kayu kelas II

(23)

Lanjutan Tabel 2.1

Lanjutan Tabel 2.1

NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN

HARGA PER SATUAN

(RP)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

31 Tangki Air Fiber 369500000101 Ukuran 450 liter buah

369500000102 Ukuran 550 liter buah

369500000103 Ukuran 1000 liter buah

369500000104 Ukuran 2000 liter buah

369500000000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

32 Lampu 465100200101 Lampu pijar 25 W buah

465100200102 Lampu pijar 40 W buah

465100200103 Lampu TL 18 W buah

465100400104 Lampu TL 20 W buah

465100400106 Lampu TL 40 W buah

465100400000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

33 MCB 462120500101 1 phasa buah

(SPLN 108-1993) 462120500102 2 phasa buah

462120500103 3 phasa buah

462120500000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

Harga per satuan/unit Ko de

(Rp) (4 digit)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

19 Sewa Excavato r 45433010116 100-120 HP unit/jam 1 500 000 1171 B anda A ceh

45433010216 kurang dari 100 HP unit/jam 4543301...16 Lainnya (tuliskan) unit/jam

20 Sewa B uldo zer 45433000116 95-120 HP unit/jam 1 900 000 1171 B anda A ceh

45433000216 kurang dari 95 HP unit/jam 454330...16 Lainnya (tuliskan) unit/jam 21 Sewa Three Wheel Ro ller 45433020116 8 - 10 to n unit/jam 45433020216 kurang dari 8 to n unit/jam 4543302...16 Lainnya (tuliskan) unit/jam

22 Sewa Dump Truck 45433030118 8 - 10 to n unit/hari 2 500 000 1171 B anda A ceh

23 Upah Jasa Ko nstruksi 55456000117 M ando r o -h 70 000 1118 P idie Jaya

55456000217 Kepala Tukang o -h 90 000 1118 P idie Jaya

55456000317 Tukang B atu o -h 70 000 1118 P idie Jaya

55456000417 Tukang Kayu o -h 70 000 1118 P idie Jaya

55456000517 Tukang Cat o -h 70 000 1118 P idie Jaya

55456000617 Tukang Listrik o -h 70 000 1118 P idie Jaya

55456000717 P embantu Tukang o -h 50 000 1118 P idie Jaya

554560...17 Lainnya (tuliskan) o -h

A sal B arang

Keterangan Nama Daerah

(24)

18

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

444260000101 100-120 HP unit/jam 444260000102 kurang dari 100 HP unit/jam 444260000100 Lainnya …….……… (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444210000101 95-120 HP unit/jam 444210000102 kurang dari 95 HP unit/jam 444210000100 Lainnya …….……… (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444250000001 70-120 HP unit/jam 444250000002 Kurang dari 70 HP unit/jam 444250000000 Lainnya …….……… (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444240000101 8 - 10 ton unit/jam 444240000102 kurang dari 8 ton unit/jam 444240000100 Lainnya …….……… (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444210000201 70-120 HP unit/jam 444210000202 Kurang dari 70 HP unit/jam 444210000200 Lainnya …….……… (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444280100001 8 - 10 ton unit/hari 444280100002 kurang dari 8 ton unit/hari 444280100000 Lainnya …15-24 ton… (tuliskan di kolom 9) unit/hari

RESPONDEN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KONTRAKTOR

No Jenis Barang Kode Kualitas Barang Satuan/Unit

1 Sewa Excavator/ wheeled Loader

2 Sewa Buldozer/ Tracked Tractor

3 Sewa Skid Steer Loader

4 Sewa Tandem Vibrating Roller

5 Sewa Compact Track Loader

6 Sewa Dump Truck

Harga per satuan/unit (Rp.)

Keterangan Dinas PU Kontraktor I Kontraktor II

600000100001 Upah O-H

600000100002 Tunjangan lainnya O-H

600000100003 Jumlah O-H

600000200001 Upah O-H

600000200002 Tunjangan lainnya O-H

600000200003 Jumlah O-H

600000300001 Upah O-H

600000300002 Tunjangan lainnya O-H

600000300003 Jumlah O-H

600000400001 Upah O-H

600000400002 Tunjangan lainnya O-H

600000400003 Jumlah O-H

600000500001 Upah O-H

600000500002 Tunjangan lainnya O-H

600000500003 Jumlah O-H

600000600001 Upah O-H

600000600002 Tunjangan lainnya O-H

600000600003 Jumlah O-H

600000700001 Upah O-H

600000700002 Tunjangan lainnya O-H

600000700003 Jumlah O-H

600000800001 Upah O-H

600000800002 Tunjangan lainnya O-H

600000800003 Jumlah O-H 3 Tukang Kayu 1 Mandor 2 Kepala Tukang 7 Pembantu Tukang 8 Lainnya ….… (tuliskan) 4 Tukang Batu 5 Tukang Cat 6 Tukang Listrik

(25)

2.3.3 Formula Penghitungan

a. Tingkat Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Kabupaten/Kota (TKKkj)

TKKkj = ij i i

Q

H

.

24 1

i = jenis barang /bahan bangunan dan sewa alat berat

j = kelompok jenis bangunan (j=1,2,3) k = kabupaten/kota

Hi = harga jenis barang/bahan bangunan i

Qij = kuantitas/volume bahan bangunan I kelompok jenis bangunan j

= diagram timbang kelompok jenis bangunan.

b. Tingkat Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Rata-rata Nasional

(TKKnj) TKKnj =

491

491 1

k kj

TKK

k= kabupaten/kota (1,2,3,…,491)

c. Indeks Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Kabupaten/Kota (IKKkj)

IKKkj=

x

100

TKK

TKK

nj kj

(26)

20

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

d. Indeks Kemahalan Konstruksi Umum Kabupaten/Kota (IKKuk)

IKKuk= j j kj

Q

IKK

.

3 1

Qj= diagram timbang IKK umum kabupaten/kota

(27)
(28)

22

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

3.1 Gambaran Umum

Otonomi daerah yang mulai bergulir pada tahun 2001, secara perlahan telah memunculkan provinsi dan kabupaten/kota baru. Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu daerah yang terbentuk sebagai hasil dari pemekaran Kabupaten Pidie berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 dengan luas

wilayah sebesar 1.073,6 KM2.

Pada awal pencanangannya, pemekaran suatu wilayah administratif diharapkan menjadi jembatan pemerataan pembangunan dan upaya agar pelayanan lebih dekat dengan masyarakat. Permasalahan akan timbul ketika dihadapkan pada masalah finansial di daerah pemekaran karena tidak semua daerah mempunyai kemampuan yang sama dalam membiayai pembangunan di daerahnya. Hal itulah yang kemudian memunculkan adanya Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai perimbangan keuangan untuk pembangunan di daerah. Dalam pengalokasian DAU maupun DAK diperlukan berbagai indikator agar alokasinya proporsional. Oleh karena itu, dalam pengalokasiannya telah mengakomodir berbagai ukuran yang sekiranya dapat mewakili proporsionalitas besaran DAU dan DAK ke daerah. Ukuran-ukuran tersebut antara lain adalah Jumlah Penduduk, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK).

Membahas ukuran IKK suatu daerah secara langsung dapat menggambarkan tingkat kemahalan barang-barang konstruksi yang akan digunakan dalam berbagai proyek prasarana fisik yang dilakukan di daerah tersebut.

Pada awal era pembangunannya, Sektor Pertanian masih menjadi sektor yang paling dominan di Kabupaten Pidie Jaya. Tercatat, tahun 2010 distribusi persentase Sektor Pertanian terhadap PDRB Kabupaten Pidie Jaya sebesar 60,21 persen. Namun Sektor ini distribusi persentasenya semakin turun. Tahun 2013 distribusinya sebesar 58,19 persen.

(29)

Di sisi lain, sektor lainnya menunjukkan adanya kenaikan distribusi persentase terhadap PDRB. Sektor Perdagangan dan Sektor Konstruksi menunjukkan kenaikan kontribusi terhadap PDRB yang semakin meningkat dalam dua tahun terakhir.

Tabel 3.1.

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2013 (persen)

No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

1 Pertanian 60,21 59,54 58,45 58,19

2 Pertambangan dan Penggalian 0,65 0,65 0,63 0,62

3 Industri Pengolahan 3,53 3,39 3,28 3,23

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,44 0,43 0,41 0,41

5 Konstruksi 5,12 5,45 5,85 6,16

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,91 10,29 10,65 10,74

7 Pengangkutan dan Komunikasi 5,74 5,51 5,49 5,31

8 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 1,64 1,70 1,83 1,94

9 Jasa-jasa 12,75 13,02 13,41 13,39

Apabila dilihat dari sisi laju pertumbuhan, beberapa sektor menunjukkan pertumbuhan yang negatif dan kecenderungan menurun tiap tahunnya. Misalnya pada Sektor Konstruksi, pada tahun 2010 hingga 2013, besaran laju pertumbuhan cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2010 sempat mencapai 11,94 persen hingga pada tahun 2012 tercatat sebesar 9,97 persen. Sedangkan Tahun 2013 tercatat 6,70 persen yang menjadikan sektor konstruksi menempati urutan pertama dari sektor-sektor yang ada dalam hal laju pertumbuhan ekonomi. Hal ini semakin mempertegas bahwa sektor konstruksi semakin mempunyai peranan penting dalam pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya.

(30)

24

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

Tabel 3.2.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2010-2013 (persen)

No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

1 Pertanian 2,29 3,63 3,39 3,45

2 Pertambangan dan Penggalian 5,74 4,68 3,79 4,77

3 Industri Pengolahan 0,62 1,11 1,78 1,69

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 14,08 12,70 12,17 2,89

5 Konstruksi 11,94 8,50 9,97 6,70

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 15,48 10,69 10,30 6,09

7 Pengangkutan dan Komunikasi 8,55 4,89 6,60 2,35

8 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 5,11 5,14 9,58 5,48

9 Jasa-jasa 7,53 7,02 8,10 3,22

Keberadaan sektor pertanian yang masih menjadi pilar perekonomian serta target pembangunan pada berbagai sektor memerlukan dukungan berbagai infrastruktur yang memadai. Sebagai Kabupaten yang masih baru, dalam perjalanannya masih dihadapkan pada berbagai kendala. Sampai saat ini pembangunan di kabupaten Pidie Jaya masih dihadapkan pada persoalan berbagai fasilitas infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi dan lain-lain yang mendukung pembangunan di berbagai sektor. Infrastruktur yang belum optimal seperti rusaknya beberapa bagian jalan dapat menjadi salah satu penghambat kemajuan di daerah ini.

Gambar 3.1.

Persentase Panjang Jalan Kabupaten Pidie Jaya Menurut Kondisi Jalan

Tahun 2013 (persen)

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Pidie Jaya, angka kondisi

panjang jalan tahun 2013 menunjukan bahwa dari 392,8 km, 61 persen jalan dalam keadaan baik; 39 persen dalam keadaan sedang; dan 0 persen dalam keadaan rusak.

(31)

Dua fakta di atas menunjukkan bahwa sampai saat ini pembangunan yang sedang berjalan masih menemui kendala. Oleh karena itu pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti salah satunya jalan menjadi sebuah program untuk memudahkan akses penduduk dalam kegiatan ekonominya.

3.2 Peran Sektor Konstruksi

Pembangunan merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan distribusi pendapatan dan meningkatkan hubungan ekonomi regional. Salah satu sektor yang berperan penting dan erat kaitannya dengan pembangunan adalah sektor konstruksi.

Apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan maraknya pembangunan sarana dan prasarana, sepertinya sektor konstruksi akan terus mengalami pertumbuhan. Demikian juga jika dilihat dari Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Sektor Konstruksi di Indonesia sejak triwulan II tahun 2007 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Artinya dalam beberapa tahun ke depan sektor konstruksi dapat menjadi ladang investasi yang potensial.

Dari sisi pertumbuhan PDRB, dalam beberapa tahun ini, output sektor konstruksi senantiasa mengalami pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2011 pertumbuhan sektor konstruksi mencapai angka 8,50 persen dan pada tahun 2012 menjadi 9,97 persen. Sementara keadaan tahun 2013 turun menjadi sekitar 6,70 persen. Walaupun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, sektor konstruksi masih menempati urutan pertama dalam hal laju pertumbuhan dibanding sektor-sektor lainnya.

Kontribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Regional Bruto dalam kurun waktu 2010-2013 selalu mengalami peningkatan. Tahun 2010 kontribusi terhadap PDRB sebesar 5,12 persen. Kontribusi ini terus mengalami peningkatan pada

(32)

tahun-26

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

terhadap PDRB. Kondisi ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun ini, Sektor Konstruksi di Kabupaten Pidie Jaya telah berkembang dan menjadi sektor yang potensial serta berperan penting dalam pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya.

Gambar 3.2.

Kontribusi Sektor Konstruksi terhadap Total PDRB adhb Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010-2013 (persen)

3.3 Indeks Kemahalan Konstruksi

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) sebagai salah satu indikator yang digunakan dalam penghitungan Dana Alokasi Umum (DAU) memegang peranan yang sangat penting karena indikator tersebut secara tidak langsung dapat menggambarkan tingkat kemahalan barang-barang konstruksi di Kabupaten/Kota yang akan digunakan dalam berbagai proyek prasarana fisik. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat angka IKK Kabupaten Pidie Jaya dibandingkan dengan tiga kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh.

Indeks Kemahalan Konstruksi adalah indeks harga yang menggambarkan tingkat kemahalan konstruksi suatu kabupaten/kota dibandingkan kota acuan, yaitu Kota

5,12 5,45 5,85 6,16 3 4 5 6 7 2010 2011 2012 2013

(33)

Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Angka IKK merupakan jenis indeks spasial yang menunjukkan perbandingan antara dua atau beberapa wilayah dalam satu kurun waktu. Sehingga Angka IKK tidak dapat membandingkan antara dua atau beberapa kurun waktu.

Tabel 3.3.

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/kota Provinsi Aceh Tahun 2010-2014

No. Kabupaten/kota Indeks Kemahalan Konstruksi

2010 2011 2012 2013 2014 [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] 1 Pidie 87,96 89,54 96,51 92,74 92,18 2 Pidie Jaya 88,72 92,88 95,02 95,75 93,21 3 Bireuen 93,43 97,64 98,39 102,63 101,25 4 Banda Aceh 86,66 89,38 102,79 99,11 102,26

Secara umum pada tahun 2013, IKK Kabupaten Pidie Jaya yakni sebesar 95,75 sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan IKK Kabupaten Pidie dengan IKK sebesar 92,74. Namun IKK Pidie Jaya ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan IKK Kabupaten Bireuen yang mencapai 102,63 dan Kota Banda Aceh sebesar 99,11. Secara implisit hal ini menggambarkan bahwa secara umum harga barang-barang konstruksi yang dibutuhkan untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di Kabupaten Pidie Jaya lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Kabupaten Pidie, namun lebih rendah/lebih murah apabila dibandingkan dengan Kabupaten Bireuen dan Kota Banda Aceh. Hal ini tentunya menjadi modal bagi pemerintah daerah dalam hal perencanaan pembangunan sarana dan prasarana fisik, bagi usaha sektor perdagangan bahan konstruksi serta bagi para pelaku usaha sektor konstruksi di Kabupaten Pidie Jaya.

Keadaan yang sama terjadi pada tahun 2014, dimana IKK Kab. Pidie Jaya lebih tinggi dari Kab. Pidie dan lebih rendah dari IKK Kab. Bireuen dan Kota Banda Aceh. IKK Pidie Jaya tercatat 93,21 pada Tahun 2014. Secara umum biaya yang dikeluarkan di Kabupaten Pidie Jaya lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Pidie sekitar

( ,, 100%) = 101,11-100 = 1,11%. Begitu juga bila dibandingkan Kabupaten

Bireuen, biaya yang dikeluarkan di Kabupaten Bireuen ( ,

, 100%)=8,62% lebih

(34)

28

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

Gambar 3.3

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/Kota Provinsi Aceh Tahun 2013-2014

Dari gambar di atas, secara umum dari empat kabupaten/kota itu tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal tingkat kemahalan konstruksinya. Hal ini memang wajar karena ke empat daerah ini secara geografis sama-sama terletak di wilayah pantai timur dimana dukungan sarana dan prasarana jalan yang sangat memadai dalam memperlancar arus barang dan jasa yang berdasarkan hasil survei, secara umum barang-barang yang masuk ke empat wilayah ini berasal dari Wilayah Sumatera Utara terutama Medan.

92,74 95,75 102,63 99,11 92,18 93,21 101,25 102,26 86 88 90 92 94 96 98 100 102 104

Pidie Pidie Jaya Bireuen Banda Aceh

2013 2014

(35)

Banyak faktor yang mempengaruhi harga barang dan jasa di suatu wilayah. Selain sisi permintaan dan penawaran, juga terdapat faktor lain seperti jumlah pedagang besar di suatu kota, kondisi jalan yang mempengaruhi jalur distribusi, jarak ke tempat asal barang dan lain-lain. Berdasarkan Tabel di atas, kecenderungan harga berbeda sesuai dengan jenis barangnya. Namun varians dari harga ke tujuh komoditi di atas di empat kabupaten/kota masih relatif kecil dan cenderung homogen. IKK yang secara tidak langsung menggambarkan perbandingan tingkat kemahalan konstruksi antar wilayah adalah agregat dari disparitas harga yang terjadi antar wilayah. Agregat perbedaan itulah yang kemudian membentuk perbedaan tingkat kemahalan antar wilayah.

Secara kasat mata, harga yang tinggi pada suatu komoditas tidak otomatis menyebabkan IKK tinggi karena selain harga yang dicatat adalah harga agregat, juga terdapat unsur lain yang masuk dalam penghitungan IKK seperti diagram timbang umum konstruksi masing-masing kabupaten/kota yang merupakan cerminan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai berbagai proyek prasarana fisik di masing-masing kabupaten/kota.

(36)
(37)

La

m

pi

ra

n

1

(38)

32

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

Rata-rata Harga Tahun 2013

NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN

HARGA PER SATUAN

(RP)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tanah Urug 154000100101 Biasa m3 30,750

154000100202 Liat/Lempung m3 30,400

154000100000 Lainnya………..(Tuliskan di kolom 9) m3 42,333

2 Pasir 153100100101 Pasir Pasang m3 82,150

153100100202 Pasir Beton / Cor m3 80,750

3 Batu Pondasi 151300300001 Batu Kali Utuh m3 133,750

151300300002 Batu Kali Belah m3 210,000

151300300003 Batu Gunung m3 1,050,000

151300300000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

4 Batu Bata 373500100201 Batu bata tanah liat (bata merah) m3 183,383

373500100302 Batu bata tanah liat (bata muka) m3 78,000

373500100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

5 Batu Split 153201000001 Ukuran 1 - 2 cm m3 377,500

153201000002 Ukuran 2 - 3 cm m3 350,000

153201000003 Ukuran 3 - 4 cm m3 325,000

153201000000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

6 Seng Gelombang 415450100201 Ukuran ( 0,02 x 90 x 180 ) cm lembar 38,550 415450100202 Ukuran ( 0,03 x 90 x 180 ) cm lembar 44,167 415450100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) lembar

7 Paku 429440199901 Paku Kayu 2"- 6" kg 14,071

429440100302 Paku Beton kg 26,063

429440100503 Paku Seng kg 22,750

429440199904 Paku Triplek kg 15,375

429440100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) kg

8 Batu Alam 163900899901 Batu alam keras m2

163900899902 Batu alam lunak m2

163900800000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m2 9 Semen Portland 374400100201 Semen Portland type I (SNI. 15-2049-2004) zak=….kg

374400100202 Semen Portland type II (SNI. 15-2049-2004) zak=….kg 48,333 374400100203 Semen Portland type III (SNI. 15-2049-2004) zak=….kg

374400100204 Semen Portland type IV (SNI. 15-2049-2004) zak=….kg 374400100205 Semen Portland type V(SNI. 15-2049-2004) zak=….kg 374400199906 Super Masonary Cement(SMC) (SNI 15-3500-2004) zak=….kg

374400199907 Portland Composite Cement(PCC) (SNI 15-7064-2004) zak=….kg 60,000 374400200108 Portland Pozzoland Cement (PPC) (SNI 15-0302-2004) zak=….kg

374400100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) zak=….kg 44,333 374400100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) zak=….kg

10 Besi Beton (Full) 412420100301 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=6mm , p=12m batang 29,309 SNI 07-2052-2002 412420100302 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=8mm , p=12m batang 39,883 412420100303 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=10mm , p=12m batang 55,671 412420100504 Besi beton ulir (BJTS 32) ukuran d=10mm , p= 12m batang 62,000 412420100505 Besi beton ulir (BJTS 32) ukuran d=16mm , p=12m batang 65,833 412420100506 Besi beton ulir (BJTS 40) ukuran d=10mm , p=12m batang 77,667 412420100507 Besi beton ulir (BJTS 40) ukuran d=16mm , p=12m batang 194,333

412510100108 Besi beton canal (shape) batang

412510100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) batang 412510100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) batang

11 Bak Mandi Fiber 387030100101 Ukuran 55 x 55 x 60 cm buah 297,500

387030100102 Ukuran 60 x 60 x 60 cm buah 376,667

387030100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah 384,250 387030100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

12 Kloset 372100100201 Kloset duduk buah 828,667

372100100202 Kloset jongkok buah 128,857

(39)

NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN

HARGA PER SATUAN

(RP)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

13 Seng Plat 415450100101 Seng plat BJLS 20 L=45 m 133,667 415450100102 Seng plat BJLS 20 L=60 m 145,500 415450100103 Seng plat BJLS 25 L=45 m 153,667 415450100104 Seng plat BJLS 25 L=60 m 161,333 415450100105 Seng plat BJLS 30 L=45 m 167,667 415450100106 Seng plat BJLS 30 L=60 m 174,667 415450100000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m

14 Pipa PVC 363200700001AW Ф 1/2" panjang 4 m batang 19,571 363200700002AW Ф 3/4" panjang 4 m batang 24,714 363200700003AW Ф 1" panjang 4 m batang 35,143 363200700004AW Ф 2" panjang 4 m batang 59,143 363200700005AW Ф 3" panjang 4 m batang 84,857 363200700006AW Ф 4" panjang 4 m batang 129,429 363200700007D Ф 2 1/2" panjang 4 m batang 58,643 363200700008D Ф 3" panjang 4 m batang 70,571 363200700009D Ф 4" panjang 4 m batang 112,143 363200700010C Ф 5/8" panjang 4 m batang 48,600 363200700011C Ф 2" panjang 4 m batang 363200700012C Ф 3" panjang 4 m batang 363200700013C Ф 4" panjang 4 m batang

363200700000 Lainnya kw AW …...……..… (Tuliskan di kolom 9) batang 650,000 363200700000 Lainnya kw D …...………..… (Tuliskan di kolom 9) batang

363200700000 Lainnya kw C …...………..… (Tuliskan di kolom 9) batang

15 Kayu Balok 031200302701 Kayu kelas I m3 4,750,000

031200303402 Kayu kelas II m3 4,375,000

031200305503 Kayu kelas III m3 3,612,500

031200308304 Kayu kelas IV m3 2,900,000

031200302205 Kayu kelas V m3 2,187,500

031200300000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

16 Kayu Papan 031200302706 Kayu kelas I m3 3,625,000

031200303407 Kayu kelas II m3 3,500,000

031200305508 Kayu kelas III m3 3,075,000

031200308309 Kayu kelas IV m3 2,583,333

031200302210 Kayu kelas V m3 1,750,000

031200300000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

031200300000 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) m3

17 Kayu Lapis/Triplek 314100100301 Triplek 3mm lembar 44,929 314100100302 Triplek 4mm lembar 62,857 314100100303 Triplek 6mm lembar 81,500 314100100304 Triplek/ Plywood 9mm lembar 91,750 314100100305 Triplek/ Plywood 12mm lembar 113,625 314100100300 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) lembar

314100100300 Lainnya …….………..… (Tuliskan di kolom 9) lembar

18 Cat Emulsi 351100301401 Cat Tembok eks terior (Harga) 25 kg 805,000 351100301402 Cat Tembok Interior (Harga) 25 kg 538,000 351100301403 Cat Atap (Harga) 25 kg 324,500 19 Cat Minyak 351100201001 Cat Besi/Kayu (Harga) kg 41,444 351100200102 Cat Meni Bes i/Kayu (Harga) kg 40,000 351100200000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) kg

20 Tegel/Keramik 373700100101 Tegel plint pc abu-abu uk. 10x40 cm (Harga) m2 236,500 373700100102 Tegel keramik uk. 30x30 cm (Harga) m2 46,333 373700100103 Tegel keramik uk. 33x33 cm (Harga) m2 68,500 373700100104 Tegel keramik uk. 40x40cm (Harga) m2 57,444 373700100105 Tegel keramik uk. 20x20 cm (Harga) m2 49,800 373700100106 Tegel keramik uk. 10x20 cm (Harga) m2

373700100107 Tegel keramik uk. 20x25 cm (Harga) m2 52,750 373700100108 Tegel keramik uk. 60x60 cm (Harga) m2 77,400 373700100109 Tegel keramik uk. 30x30 cm warna/motif (Harga) m2 55,750 373700100110 Tegel keramik uk. 20x20 cm warna/motif (Harga) m2 52,667

(40)

34

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN

HARGA PER SATUAN

(RP)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

21 Genteng/Atap 373500100101 Genteng tanah liat tradisional buah

373500100102 Genteng tanah liat keramik buah

375700100003 Atap metal buah 50,000

375700100304 Atap asbes buah

375700100005 Atap beton buah

375700100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

22 Kaca 371120100501 Kaca polos bening 3 mm m2 100,611

371120100502 Kaca polos bening 5 mm m2 133,111

371120100503 Kaca polos bening 8 mm m2 190,000

371120200403 Kaca one way m2 197,600

371120200404 Kaca riben m2 138,444

371120100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m2 46,000

23 Aspal 153300100001 Curah Grade 60/70 Lokal ton 11,300,000

153300100002 Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal drum

153300100003 Curah Grade 60/70 Impor ton

153300100004 Drum Grade 60/70 (155 kg) Impor drum

153300100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) drum/ton*

24 Gypsum 375300000101 Gypsum plafon 9 mm m2 123,333

375300000102 Gypsum partisi 9mm m2 125,000

375300000203 Gypsum list polos 220 cm X 11cm X 3cm Batang 40,667 375300000204 Gypsum list motif 220 cm X 11cm X 3cm Batang 70,000 375300000000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) Batang

25 Kabel 463400200501 Kabel NYA ukuran 1 x 1,5 mm2 m 68,411

463400200502 Kabel NYA ukuran 1 x 2,5 mm2 m 165,578

463400200403 Kabel NYM ukuran 3 x 2,5 mm2 m 109,333

463400200404 Kabel NYM ukuran 3 x 4 mm2 m 252,389

463400200705 Kabel NYY ukuran 3 x 2,5 mm2 m 1,123,400

463400200706 Kabel NYY ukuran 3 x 4 mm2 m 849,200

463400200000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m

26 316000202901 Daun pintu buah 506,429

316000200902 Daun Jendela buah 276,429

316000103503 Kusen pintu buah 150,143

316000100904 Kusen jendela buah 106,429

316000100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah 42,333

27 Mesin Pompa Air 432200100201 Pompa Shallow Pump buah 329,167

432200100202 Pompa Semi Jet Pump buah 336,250

432200102103 Pompa Jet Pump buah 484,250

432200101804 Submersible Pump buah 5,833

432200100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

28 Rangka Atap Baja 412510100101 Profil Canal "C" tipe C71.075 batang

412510100102 Profil Canal "C" tipe C81.075 batang

412510100103 Profil Canal "C" tipe C81.095 batang

412510199904 Profil "Omega" / reng tipe AA batang

412510199905 Profil "Omega" / reng tipe A batang

412510199906 Profil "Omega" / reng tipe AB batang

412510100000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) batang

29 Batako 375400200201 Batako berlubang (hollow block) m3 926,000

375400200102 Batako tidak berlubang (solid block) ukuran 20x10x40 m3 2,500,000 375400200000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m3

30 Aluminium 415320200301 Profil kusen aluminium 3 inchi m 45,000

415320200302 Profil kusen aluminium 4 inchi m 80,000

415340000203 Aluminium lembaran 0,5 mm panjang 2 m, lebar 1 m lembar 415340000204 Aluminium lembaran 1 mm panjang 2 m, lebar 1 m lembar 415320200000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) m Bahan bangunan

siap pasang dari kayu kelas II

(41)

NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN

HARGA PER SATUAN

(RP)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

31 Tangki Air Fiber 369500000101 Ukuran 450 liter buah 890,000

369500000102 Ukuran 550 liter buah 916,000

369500000103 Ukuran 1000 liter buah 1,252,000

369500000104 Ukuran 2000 liter buah 2,625,000

369500000000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

32 Lampu 465100200101 Lampu pijar 25 W buah 5,214

465100200102 Lampu pijar 40 W buah 12,714

465100200103 Lampu TL 18 W buah 23,143

465100400104 Lampu TL 20 W buah 25,625

465100400106 Lampu TL 40 W buah 28,750

465100400000 Lainnya ...(Tuliskan di kolom 9) buah

33 MCB 462120500101 1 phasa buah 45,625

(SPLN 108-1993) 462120500102 2 phasa buah 92,000

462120500103 3 phasa buah 178,571

(42)

36

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya 2014 >>

(1 ) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) (7 ) (8 ) (9 ) 44 42 60 00 01 01 10 0-12 0 H P un it/ ja m 20 7, 58 9 20 0, 00 0 24 8, 75 0 44 42 60 00 01 02 ku ra ng d ar i 1 00 H P un it/ ja m 18 0, 00 0 20 5, 00 0 44 42 60 00 01 00 La in ny a … … .… … … ( tu lis ka n di k ol om 9 ) un it/ ja m 10 2, 00 0 20 0, 00 0 44 42 10 00 01 01 95 -1 20 H P un it/ ja m 26 1, 87 5 25 0, 00 0 29 8, 75 0 44 42 10 00 01 02 ku ra ng d ar i 9 5 H P un it/ ja m 18 0, 00 0 20 5, 00 0 44 42 10 00 01 00 La in ny a … … .… … … ( tu lis ka n di k ol om 9 ) un it/ ja m 44 42 50 00 00 01 70 -1 20 H P un it/ ja m 15 0, 00 0 20 0, 00 0 44 42 50 00 00 02 K ur an g da ri 70 H P un it/ ja m 25 0, 00 0 35 0, 00 0 44 42 50 00 00 00 La in ny a … … .… … … ( tu lis ka n di k ol om 9 ) un it/ ja m 44 42 40 00 01 01 8 - 10 t on un it/ ja m 18 0, 00 0 20 7, 50 0 44 42 40 00 01 02 ku ra ng d ar i 8 t on un it/ ja m 15 0, 00 0 19 0, 00 0 44 42 40 00 01 00 La in ny a … … .… … … ( tu lis ka n di k ol om 9 ) un it/ ja m 18 7, 50 0 37 5, 00 0 44 42 10 00 02 01 70 -1 20 H P un it/ ja m 18 0, 00 0 20 0, 00 0 44 42 10 00 02 02 K ur an g da ri 70 H P un it/ ja m 17 5, 00 0 44 42 10 00 02 00 La in ny a … … .… … … ( tu lis ka n di k ol om 9 ) un it/ ja m 44 42 80 10 00 01 8 - 10 t on un it/ ha ri 60 0, 00 0 75 0, 00 0 1 ha ri = 7 ja m 44 42 80 10 00 02 ku ra ng d ar i 8 t on un it/ ha ri 30 0, 00 0 45 0, 00 0 1 ha ri = 7 ja m 44 42 80 10 00 00 La in ny a … 15 -2 4 to n… ( tu lis ka n di k ol om 9 ) un it/ ha ri 25 0, 00 0 90 0, 00 0 1, 20 0, 00 0 1 ha ri = 7 ja m H a rg a p e r sa tu a n /u n it ( R p .) K e te ra n g a n D in a s P U K o n tr a kt o r I K o n tr a kt o r II 4 S ew a Ta nd em V ib ra tin g R ol le r 5 S ew a C om pa ct T ra ck Lo ad er 6 S ew a D um p Tr uc k 1 S ew a E xc av at or / w he el ed L oa de r 2 S ew a B ul do ze r/ Tr ac ke d Tr ac to r 3 S ew a S ki d S te er Lo ad er R E S P O N D E N D IN A S P E K E R JA A N U M U M D A N K O N T R A K T O R N o Je n is B a ra n g K o d e K u a li ta s B a ra n g S a tu a n /U n it

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data dari www.djpk.depkeu.go.id, fenomena mengenai tingkat kemandirian keuangan daerah pada pemerintahan Kabupaten dan Kota di provinsi Bengkulu adalah

Pengaruh Salinitas yang Berbeda terhadap Morfologi, Ukuran dan Jumlah Sel, Pertumbuhan serta Rendemen Karaginan Kappaphycus alvarezii.. Apri Arisandi 1* , Marsoedi 2 , Happy Nursyam

Perilaku agresif peserta didik kelas IX MTsN 1 Pesisir Selatan dari 35 orang peserta didik yang dijadikan sebagai sampel, terdapat 9 orang peserta didik dengan

Chasan Boesoirie Ternate periode Januari 2019 – Desember 2019 dapat disimpulkan bahwa mayoritas kasus stroke iskemik yang didapatkan berjenis kelamin laki-laki,

Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah & Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat | 21 2.3 Indeks Kemahalan Konstruksi Provinsi Sumatera Utara Tahun

Tujuan Sebagai acuan di dalam suatu kegiatan melakukan pengawasan peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang dilakukan secara observasi langsung

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian yaitu

ilmiah dari jenis sangat penting karena sampai sekaarang MZB baru memiliki satu spesimen saja. Koleksi kali ini merupakan koleksi kedua kalinya sejak deskripsi pertamanya 123