Kebijakan dan
j
Implemantasinya:
Setahun Pelaksanaan
Master Plan
Master Plan
Percepatan dan
Perluasan
P
b
Pembangunan
Ekonomi Indonesia
(MP3EI)
Randy R. Wrihatnolo
Selaku Kepala Divisi Pemantauan Evaluasi Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan - KP3EI
1 Sedikit Pemahaman Konsep
Kisi-kisi
1. Sedikit Pemahaman Konsep
MP3EI
2 Perkembangan Terkini
Kisi-kisi
Bahasan
2. Perkembangan Terkini
3. Analisis Kinerja Kawasan
Materi Kebijakan
dan Implemantasi:
Perhatian Investasi (KPI)
4. Persepsi Pemberitaan Online
dan Implemantasi:
Setahun Pelaksanaan
Master Plan
P
t
d
p
5. Estimasi Dampak MP3EI di 6
Koridor Ekonomi Utama
Percepatan dan
Perluasan
Pembangunan
Koridor Ekonomi Utama
6. Harapan ke Depan
Ekonomi Indonesia
(MP3EI)
Sedikit
Pemahaman
Pemahaman
Konsep MP3EI
Konsep MP3EI
INDONESIA
INDONESIA
The world’s largest archipelagic
The world s largest archipelagic
state and is located in the heart of
South East Asia.
Indonesia has always regarded the seas within its
hi
l
i t
l
t
archipelago as internal waters.
In 1957, Indonesia announced the policy of ‘Wawasan Nusantara’ (Unity/
A hi l i O tl k) t id b l f it Thi h i d ffi i l
Archipelagic Outlook) to provide a symbol of unity. This has remained official government policy ever since.
5200 KM
east-west 5200 KM Nort-south
1900 KM
In the benefit of all
In the benefit of all …
Indonesia aims to
iti
it lf
Abundant natural1 6
East Asia
position itself …
as one of the world’s i f d li
resources
Large, productive and
1.6
billion
pop
South Asia
main food suppliers, as a processing center for agricultural, fishery, and natural resources young population
Strategic access to the l b l bili
1.5 billion
pop
and natural resources, as well as a center for global logistics by 2025 or earlier
global mobility
network and market.
p p or earlier.
I N D O N E S I A
I N D O N E S I A
Indonesia aims to earn its place as one of the
ld’ d
l
d
b
world’s developed country by 2025, ...
2025
2014
PDB: US$ ~ 1 2 Trilion
2025
PDB: US$ 3,8 – 4,5 Trillion Per capita income 13 000 16 100 US$
2010
PDB: US$ ~ 1,2 Trilion Percapita income US$ ~
4.800
13.000 – 16.100 US$ (high income country)
12
ndin the world
2010
PDB ~ US$ 700 Milyar Per capita income US$ 3,005
Indicators to Quality of Growth
Indicators to Quality of Growth
Indicators to Quality of Growth
Indicators to Quality of Growth
Presiden RI, May 2011 ...
“
bl
d
bl ”
“Smart, Focus, Measureable and Sustainable”
GDRP in the corridors
BENEFICIAL GOALS OF P3EI
INDICATORS OF P3EI
... High economy growth, inclusive
and sustainable in the archipelago
GDRP in the corridors Gini Ratio and Human
D l I d
... Through “breakthrough” and
“business as not usual” ways...
Development Indexes Resources Accounting
Major player of world economy
Asset and Access Management Indonesia Position in the
to accelerate its economic development, Indonesia will need to embrace
a
new way of thinking
,a new way of working
, anda new way of
conducting business
. Regulations at the central and regional level needt b t li d t d i b i A f thi ki h ld b
to be streamlined to ease doing business. A new way of thinking should be based on the spirit of
“Not Business as Usual”
“Not Business as Usual”
The focus of development was classified
8
i
into
8 main programs
, i.e.:agriculture
,mining
,energy
,industrial
,marine
,tourism
,telecommunication
, andthe
d
l
t f
development of
strategic areas
. The eight main22
i
programs consist of
22 main
ICT Shipping Sunda Straits Transporta-tion Equipment Textiles Food Beverages Jabodetabek Area Straits Strategic Area Steel Food Agriculture
22 Main
Economic
Defence Equipment Tourismco o
c
Activities
Palm OilFishery Rubber Bauxite Cocoa Animal Husbandry Nickel Copper Timber Oil and Gas
Indonesia Vision 2025
Indonesia Vision 2025...
“to create a self sufficient, advanced, just and
prosperous Indonesia ”
Main Strategy of MP3EI
3 Main Strategies of MP3EI
3 Main Strategies of MP3EI
ECONOMIC
STRENGTHENING
NATIONAL HUMAN
RESOURCES CAPABILITY
STRENGTHENING
THE NATIONAL
ECONOMIC
POTENTIAL
DEVELOPMENT
THROUGH
RESOURCES CAPABILITY
AND SCIENCE &
TECHNOLOGY
THE NATIONAL
CONNECTIVITY
THROUGH
ECONOMIC
CORRIDORS
Improving Regional Economic Potential through The
Development of Six Economic Corridors
The Six Indonesia’s Economic Corridors
The Six Indonesia’s Economic Corridors
Sumatera
The Six Indonesia s Economic Corridors
The Six Indonesia s Economic Corridors
1 Economic Corridor Kalimantan Economic C id Sulawesi Economic Corridor 3 4 6 Corridor Papua – Maluku Economic Corridor Corridor 2
5 Bali – Nusa Tenggara Java Economic Corridor Economic Corridor Corridor
Theme of every economic corridor for acceleration
Theme of every economic corridor for acceleration
Theme of every economic corridor for acceleration
Theme of every economic corridor for acceleration
and expansion of economic development
and expansion of economic development
Sumatera
Sumatera JavaJava KalimantanKalimantan SulawesiSulawesi Bali-Nusa Tenggara Bali-Nusa Tenggara Papua – Kep. Maluku Papua – Kep. Maluku Tenggara
Tenggara MalukuMaluku
Center for Production
and Center for Production
and Driver for Driver for
Center for Production and Center for Production and Center for Production and Processing of Center for Production and
Processing of Gateway forGateway for Center for Center for Processing of Natural Resources and As Nation’s Processing of Natural Resources and As Nation’s National Industry and Service Provision National Industry and Service Provision and Processing of National Mining and and Processing of National Mining and Processing of National Agricultural, Plantation, Processing of National Agricultural, Plantation, Gateway for Tourism and National Food Support Gateway for Tourism and National Food Support Development of Food, Fisheries, Energy, and National Mining Development of Food, Fisheries, Energy, and National Mining As Nation s Energy Reserves As Nation s Energy Reserves Provision Provision Energy Reserves Energy Reserves
Fishery, Oil & Gas, and
Mining Fishery, Oil &
Gas, and Mining
National Mining National Mining
EXPECTED GROWTH OF GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT OF THE CORRIDORS (P3EI SIMULATION)
In demand of
”business as not usual”
KORIDOR EKONOMI KALIMANTAN GRDP 2010 US$ GRDP 2014 US$ GRDP 2025 US$
KORIDOR EKONOMI SULAWESI US$ BILLION US$ BILLION US$ BILLION 52,10 71,83 282,56 GRDP 2010 US$ BILLION GRDP 2014 US$ BILLION GRDP 2025 US$ BILLION 17,33 87,91 323,58
KORIDOR EKONOMI PAPUA DAN KEPULAUAN MALUKU GRDP 2010 US$ GRDP 2014 US$ GRDP 2025 US$ BILLION BILLION BILLION
5,36 34,13 170,52
KORIDOR EKONOMI SUMATERA GRDP 2010 GRDP 2014 GRDP 2025 US$ BILLION US$ BILLION US$ BILLION
137,85 301,07 1,168,97 KORIDOR EKONOMI JAWA
GRDP 2010 US$ GRDP 2014 US$ GRDP 2025 US$
KORIDOR EKONOMI BALI-NUSA TENGGARA GRDP 2010 US$ BILLION GRDP 2014 US$ BILLION GRDP 2025 US$ BILLION US$ BILLION US$ BILLION US$ BILLION 319,80 625,63 2,220,02
US$ BILLION US$ BILLION US$ BILLION
Perkembangan
T ki i
Perkembangan Umum
(1) Realisasi proyek GB 2011 mencapai 87% (99 proyek, Rp 356 T) dari total rencana proyek GB 2011 sebanyak 114 proyek (Rp 420 T) dengan detil sebagai berikut:
Î S b k 49 k (R 194 T) kt iil d 50 k (R 162 T) i f t kt
Î Sebanyak 49 proyek (Rp 194 T) sektor riil dan 50 proyek (Rp 162 T) infrastruktur yang teralisasi di 2011.
(2) Realisasi proyek GB 2012 sampai dengan Juli 2012 mencapai 65% atau sebanyak 9 (2) Realisasi proyek GB 2012 sampai dengan Juli 2012 mencapai 65% atau sebanyak 9
proyek (Rp 89 T) sektor riil dan 27 proyek (Rp 51 T) proyek infrastruktur dari total
rencana GB di 2012 sebanyak 59 proyek (Rp 370 T).
(3) T d t b b k ih t k d l l h hi b bk (3) Terdapat beberapa proyek yang masih terkendala masalah sehingga menyebabkan
proyek-proyek tersebut tertunda GB nya. Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi diantaranya sbb:
• Masalah seputar IPPKH, seperti belum didapatkannya surat rekomendasi Gubernur, asa a seputa , sepe t be u d dapat a ya su at e o e das Gube u , tumpang tindih dengan lahan hutan produksi, berubahnya status lahan menjadi hutan restorasi ekosistem;
• Tumpang tindih Izin Usaha Pertambangan (IUP); B l t bit RTRW di P i i t t t
• Belum terbitnya RTRW di Provinsi tertentu;
• Adanya keberatan dari investor atas pelaksanaan Permen ESDM 07/2012;
• Belum keluarnya izin pembangunan pelabuhan khusus;
Rencana vs realisasi proyek yang
ground breaking
di 2011 dan 2012
Î
Masih terdapat permasalahan yang menghambat realisasi
Sektor Riil Infrastruktur
Realisasi GB di 2011 (87%)
Bottleneck issues yang dihadapi oleh proyek ▪ IPPKH (tumpang tindih lahan dengan kawasan
R Mil
Rencana 250.455 169.510 419.965
Sektor Riil Infrastruktur IPPKH (tumpang tindih lahan dengan kawasan hutan) ▪ RTRW ▪ IUP ▪ Izin lokasi Rp Milyar 56 proyek 58 proyek 114 proyek Realisasi di 2011 194.233 162.147 356.380 Izin lokasi ▪ Konflik lahan ▪ Pendanaan
▪ Konflik dengan masyarakat
▪ Kekurangan pasokan energi (khususnya gas)
50 proyek 49 proyek proyek 99 proyek k l f k Realisasi GB s.d. Juli 2012 (65%)*
Kekurangan pasokan energi (khususnya gas)
Permasalahan yang dihadapi Timja KE dan Lintas Sektor Riil Infrastruktur
Rencana 305.143 64.710369.853
Permasalahan yang dihadapi Timja KE dan Lintas Sektor dalam fasilitasi penyelesaian masalah
▪ Terdapat beberapa permasalahan internal yang dihadapi Sekretariat KP3EI, Tim Kerja KE, dan Tim
K j Li S k
Rp Milyar
39
16 proyek 55 proyek
Realisasi di 2012 88.501 51.436 139.938
Kerja Lintas Sektor
proyek
p y p y
27 proyek
9 proyek 36 proyek
Terdapat perbedaan jumlah serta nilai investasi untuk proyek GB 2011
dan 2012 per Juli 2012 dengan yang dipublikasikan sebelumnya
Proyek GB 2011 yang sebelumnya dipublikasikan adalah 94 proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp 490.527 milyar, sedangkan per Juli 2012, nilai ini p y g p berubah menjadi 114 proyek dengan total nilai investasi Rp 419.965 milyar.
Perbedaan ini dikarenakan, setelah dilakukan validasi langsung ke investor:
Terdapat pengurangan proyek yang tidak valid dan yang pelaksanaan GB nya tertunda;
Terdapat penambahan proyek baru yang valid dari investor yang belum tercatat dalam daftar GB 2011 yang lalu;
Terdapat koreksi nilai investasi yang lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan yang dicatat sebelumnya di database MP3EI.
Proyek GB 2012 yang sebelumnya dipublikasikan adalah 86 proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp 493.689 milyar, sedangkan per Juli 2012, nilai ini turun menjadi 55 proyek dengan total nilai investasi Rp 369.853 milyar.
Perbedaan ini dikarenakan, setelah dilakukan validasi langsung ke investor:
T d t k tid k lid dib t lk l h i t
Terdapat pengurangan proyek yang tidak valid, dibatalkan oleh investor dan yang pelaksanaan GB nya tertunda;
Terdapat penambahan proyek dari GB 2011 yang tertunda pelaksanaannya ke 2012;
ke 2012;
Terdapat koreksi nilai investasi yang lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan yang dicatat sebelumnya di database MP3EI.
Skip to 3
Analisis Kinerja
K
P
h ti
Kawasan Perhatian
Investasi (KPI)
Analisis Hasil Pemantauan KPI
A li i h il
t
KPI
Analisis hasil pemantauan KPI:
• Dilakukan sebagai bagian dari upaya pemantauan
terhadap pelaksanaan proyek-proyek dengan unit
analisis dan observasi pada KPI.
• Informasi hasil pemantauan memperkuat analisis
desk-study
untuk memahami permasalahan dan
kinerja KPI di seluruh Koridor Ekonomi.
• Beberapa KPI yang dinilai penting dilakukan
Analisis Hasil Pemantauan KPI
Berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil
pemantauan atas
perkembangan
kegiatan-kegiatan di masing-masing
KPI, dapat disajikan
sebagai berikut:
Terdapat 24 KPI (29,3%)
mempunyai kinerja
perkembangan sangat
p
g
g
tinggi. Sementara masih
terdapat 52 KPI (63,4%)
dengan kinerja
dengan kinerja
perkembangan rendah.
Kategori KPIg fn f% KPI Berkinerja Tinggi 24 29,3% KPI Berkinerja Sedang 6 7,3% KPI Berkinerja Rendah 52 63,4%
Jumlah 82 100,0% Skip
Persepsi
P
b
it
Pemberitaan
O li
Persepsi Tentang MP3EI
Analisis Isi Pemberitaan di Media Massa
Æ
Periode Januari-April 2012
Kelompok referensi:
• Berita online dengan tag MP3EI
• Berita online dengan tag MP3EI.
• Periode 1 Januari – 27 April 2012.
Pengelompokan isi berita:
• Lembaga.
• Pandangan terhadap MP3EI
• Pandangan terhadap MP3EI.
• Kesiapan kelembagaan KP3EI dalam menangani proyek MP3EI.
• Perbaikan kinerja kelembagaan KP3EI.
Grafik 1. Lembaga Yang Diobservasi
Lembaga Terobservasi
Grafik 2. Pandangan Terhadap MP3EI
Pemerintah Daerah Sangat setuju 86.7% Pemerintah P t BUMN/Sw asta 40% 53% Sudah cukup 13.3% Pusat 7% S b i b i i b it li Sangat tidak setuju 0.0% S b i b i i b it li Sebagian besar isi pemberitaan online
tentang MP3EI bersumber dari
Pemerintah Daerah dan BUMN/Swasta. Jajaran pemerintah p sat j str k rang
Sebagian besar isi pemberitaan online tentang MP3EI bernada positif terhadap MP3EI. Tidak ada yang tidak setuju
terhadap kebijakan MP3EI Moment m Jajaran pemerintah pusat justru kurang
menjadi sumber pemberitaan. Artinya: “sosialisasi” MP3EI justru “dilakukan” oleh bukan Pemerintah Pusat
terhadap kebijakan MP3EI. Momentum ini harus tetap dijaga agar dukungan terhadap pelaksanaan MP3EI tetap positif
oleh bukan Pemerintah Pusat.
Rekomendasi: perlu “sosialisasi” MP3EI lebih gencar dari jajaran Pemerintah
positif.
Rekomendasi: perlu terus
menghidupkan pertemuan dengan para Pusat yang harus dirilis oleh media
massa.
pihak dalam pelaksanaan MP3EI agar kebijakan MP3EI dapat diklaim sebagai “milik bersama”.
Pandangan tentang MP3EI
#2
Pandangan positif tentang MP3EI terbanyak keluar dari pihak
pemerintah daerah disusl BUMN/swasta Artinya bahwa
BUMN/swasta. Artinya bahwa dukungan terhadap kebijakan MP3EI dari sebagian besar kalangan masyarakat sangat besar
besar.
Pandangan positif tentang MP3EI yang baik ini didukung oleh persepsi mereka yang cukup baik tentang mereka yang cukup baik tentang kesiapan kelembagaan KP3EI dalam menangani program MP3EI.
Meskipun pandangan terhadap MP3EI baik dan terhadap KP3EI cukup baik, p , sebagai besar g kelompok terobservasi masih mengharapkan perbaikan kinerja kelembagaan KP3EI (khususnya semua Tim Kerja).j )
Kesiapan KP3EI
Grafik 3. Kesiapan Kelembagaan KP3EI dalam Menangani Grafik 4. Perbaikan Kinerja Kelembagaan KP3EI Grafik 3. Kesiapan Kelembagaan KP3EI dalam Menangani
Proyek MP3EI Sudah cukup 66.7% Sangat perlu Sangat siap 33.3% 80.0% Sudah cukup 20.0% Sangat tidak siap 0 0% Sangat tidak perlu 0 0%
Sebagian besar isi pemberitaan online tentang MP3EI menyatakan bahwa kelembagaan KP3EI dianggap sudah cukup siap. Tidak ada yang
0.0% 0.0%
Meskipun kelembagaan KP3EI
dianggap siap, namun sebagian besar sumber berita terobservasi menyatakan
menyatakan tidak siap. Sepertiga lebih
menyatakan bahwa kelembagaan KP3EI sudah sangat siap.
sumber berita terobservasi menyatakan bahwa kinerja KP3EI harus
ditingkatkan.
R k d i k i k i KP3EI
Rekomendasi: kinerja kelembagaan KP3EI harus dipertahankan dan “dipublikasikan”, mulai dari pelibatan Presiden dan para Menteri sebagai Ketua KP3EI hingga para pemangku di Tim Kerja
Rekomendasi: kegiatan-kegiatan KP3EI harus tetap hidup seiring dengan
kinerja pelaksanaan program MP3EI.
Ketua KP3EI, hingga para pemangku di Tim Kerja dan Sekretariat KP3EI.
Perbaikan Kinerja KP3EI
#2Sebagian besar kelompok observasi yang menyatakan positif terhadap MP3EI sebagian besar juga
menyatakan positif terhadap menyatakan positif terhadap
kesiapan KP3EI dalam menangani MP3EI.
Meskipun sebagian besar kelompok observasi memandang positif
MP3EI namun sebagian besar MP3EI, namun sebagian besar mereka menyatakan perlunya
perbaikan kinerja seluruh komponen kelembagaan KP3EI.
Perbaikan kinerja KP3EI diharapkan oleh mereka yang sebagian besar menyatakan bahwa kesiapan KP3EI y p sudah cukup. Suara ini sebagian besar berasal dari kalangan pemerintah daerah disusul BUMN/swasta.
Estimasi Dampak
MP3EI di 6 Koridor
MP3EI di 6 Koridor
Ekonomi Utama
Estimasi Dampak Pengembangan Koridor Ekonomi
Mendorong Pertumbuhan PDRB Secara Signifikan
1
Koridor Sumatera, PDRBnya meningkat menjadi 3-4x di tahun 2030.
PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000)
Koridor Jawa, PDRB nya akan meningkat menjadi 4-5x di tahun 2030.
PDRB koridor ($ milyar, riil 2000) PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000)
Koridor Kalimantan, PDRBnya akan meningkat menjadi 2-3x di tahun 2030. 488 3 3--4x4x 4 4--5x5x Dampak KE 1,307 22--3x3x 488 Basis KE Basis Dampak KE 144 Basis Dampak KE 2010 2030
Sumber: BPS, EIU, analisa tim 2010 2030 2010 2030
Koridor Sulawesi, PDRBnya akan
meningkat menjadi 3-4x di tahun 2030. Koridor Bali-Nusa Tenggara,PDRBnya meningkat menjadi 4-5x di tahun 2030.
Koridor Papua, PDRB nya meningkat menjadi 5-6x sampai ke tahun 2030.
PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000) PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000)
4 4--5x5x
PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000)
5 5--6x6x 3 3--4x4x Dampak KE 86 22 22 7.6%7.6% Dampak KE Basis 76 5 6% 5 6% 7.6% 7.6% Dampak KE 72 8.9%8.9% Basis 2030 2010 6.0% 6.0%
Sumber: BPS; Analisa tim
Basis 2030
2010
5.6% 5.6%
Sumber: BPS; Analisa tim
Basis 2030
2010
6.8% 6.8%
Estimasi Dampak MP3EI terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Metode: Model CGE Invindo
2
Impelementasi MP3EI secara nasional mampu mempercepat
penambahan
Skenario Kebijakan Pertumbuhan PDB (%)
2012 2013 2014
Dampak kenaikan investasi infrastruktur
h k ( b
pertumbuhan ekonomi secara nasional sebesar 0,38% - 0,4%.
1 pemerintah di semua sektor (sebesar 15%).
0,36 0,36 0,38
2
Dampak kenaikan investasi infrastruktur
pemerintah di sektor transportasi saja 0,06 0,05 0,12 pe e a d se o a spo as saja
(sebesar 15%).
0,06 0,05 0,
3
Dampak kenaikan investasi infrastruktur pemerintah di semua sektor (sebesar
1 %) di b h k ik i i 0,38 0,38 0,4
15%), ditambah kenaikan investasi transportasi (15%).
, , ,
Hasil estimasi dampak:
•MP3EI akan berdampak lebih besar apabila pembangunan infrastruktur di semua sektor dilakukan ditambah pembangunansektor transportasi di semua koridor
ekonomi. ekonomi.
Estimasi Dampak MP3EI terhadap Pengurangan Ketimpangan Wilayah
Metode: Model CGE Invindo
3
Skenario Kebijakan 2012 2013 2014 KE 1 KE 2 KE 3 KE 4 KE 5 KE 6 KE 1 KE 2 KE 3 KE 4 KE 5 KE 6 KE 1 KE 2 KE 3 KE 4 KE 5 KE 6 1 Dampak kenaikan investasi infrastruktur pemerintah di semua sektor (sebesar 15%). 0,01 0,00 0,03 0,04 0,02 0,02 0,01 0,01 0,03 0,04 0,02 0,24 0,02 0,03 0.04 0,010,04 0,29 Dampak kenaikan 2 Dampak kenaikan investasi infrastruktur pemerintah di sektor transportasi saja (sebesar 15%). 0,00 0,00 0,01 0,01 0,00 0,03 0,01 0,00 0,00 0,01 0,00 0,04 0,00 0,00 0,02 0,00 0,01 0,04 3 Dampak kenaikan investasi infrastruktur pemerintah di semua sektor (sebesar 15%), ditambah k ik i t i 0,00 0,00 0,04 0,05 0,02 0,02 0,00 0,00 0,03 0,05 0,02 0,30 0,02 0,03 0,07 0,04 0,02 0,31 kenaikan investasi transportasi (15%).KE 1 Koridor Ekonomi Sumatera KE 4 Koridor Ekonomi Sulawesi KE 2 Koridor Ekonomi Jawa KE 5 Koridor Ekonomi Bali-Nusra
Hasil estimasi dampak:
• MP3EI akan berdampak mengurangi kesenjangan antar-wilayah lebih besar apabila pembangunan infrastruktur di semua sektor dilakukan ditambah pembangunansektor
KE 3 Koridor Ekonomi Kalimantan KE 6 Koridor Ekonomi Papua-Maluku
pembangunan infrastruktur di semua sektor dilakukan ditambah pembangunansektor transportasi di semua koridor ekonomi.
• Koridor ekonomi Papua-Maluku akan memperoleh manfaat pertumbuhan paling besar dibandingkan wilayah lain.
Estimasi Dampak MP3EI terhadap Pengurangan Kemiskinan
Metode: Model Quick-scanning
4
Tambahan Penurunan Tingkat Kemiskinan dari
MP3EI Dibandingkan Business as Usual Koridor Ekonomi Sulawesi dan Papua
0,30 0 30
MP3EI Dibandingkan Business as Usual
Titik Persen Impelementasi MP3EI
secara nasional mampu mempercepat
penurunan tingkat k k b
Sulawesi dan Papua-Maluku akan memperoleh percepatan penurunan 0,17 0,22 0,16 0,21 0,30 0,30 kemiskinan sebasar 0,17% dari populasi penduduk. penurunan kemiskinan terbesar apabila MP3EI dilakukan di KE tersebut , 0,11 tersebut.
Hasil evaluasi (terestimasi):
• MP3EI akan berdampak mengurangi kesenjangan kemiskinan antar-koridor ekonomi.