• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PENILAIAN KELAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PENILAIAN KELAS"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENILAIAN KELAS

SD/MI/SDLB

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT KURIKULUM

(2)

KATA PENGANTAR

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35, mengenai standar nasional pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Salah satu tugas Pusat Kurikulum adalah mengembangkan model-model kurikulum berdiversifikasi sebagai bahan pertimbangan bagi BSNP untuk dapat menetapkan model-model kurikulum. Model-model tersebut adalah sebagai berikut ini.

1. Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran.

2. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar. 3. Model Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal. 4. Model Pengembangan Diri.

5. Model Pembelajaran Terpadu IPA SMP. 6. Model Pembelajaran Terpadu IPS SMP.

7. Model Integrasi Pendidikan Kecakapan Hidup SMP dan SMA. 8. Model Penilaian Kelas.

9. Model KTSP SD 10. Model KTSP SMP 11. Model KTSP SMA 12. Model KTSP SMK

(3)

Model-model ini bersama sumber-sumber lain dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, sehingga pengembangan kurikulum pada satuan pendidikan dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Salah satu model diatas adalah Model Penilaian Kelas SD. Model ini memberi contoh bagi guru di Sekolah Dasar untuk mengembangkan dan melaksanakan penilaian.

Pusat Kurikulum menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak pakar yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, Direktorat di lingkungan Depdiknas, kepala sekolah, pengawas, guru, dan praktisi pendidikan, serta Depag. Berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari mereka, contoh-contoh KTSP dan model-model ini dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.

Kepala Pusat Kurikulum

Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas,

(4)

Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2 B. Tujuan 2 C. Ruang Lingkup 3

D. Sasaran Pengguna Pedoman 3

Bab II KONSEP DASAR PENILAIAN

A. Pengertian Penilaian Kelas 4

B. Manfaat Penilaian Kelas 4

C. Fungsi Penilaian Kelas 5

D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas 5

E. Penilaian Hasil Belajar Masing-Masing Kelompok Mata

Pelajaran 6

F. Rambu-Rambu 6

G. Ranah Penilaian 6

Bab III TEKNIK PENILAIAN

I. Tenik-Teknik Penilaian 8

a. Penilaian Unjuk Kerja 8

b. Penilaian Sikap 13 c. Penilaian Tertulis 18 d. Penilaian Proyek 23 e. Penilaian Produk 24 f. Penilaian Portofolio 25 g. Penilaian Diri 27

II. Prinsi-Prinsip Penilaian Kelas I - III 29

Bab IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN

A. Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar 30 B. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator

dan Teknik Penilaian

31

C. Penetapan Teknik Penilaian 33

Bab V PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN

A. Pengolahan Hasil Penilaian 34

B. Interpretasi Hasil Penilaian Dalam Menetapkan Kriteria

Ketuntasan Belajar 39

Bab VI PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN

A. Pemanfaatan Hasil Penilaian 41

B. Pelaporan Hasil Penilaian Kelas 42

Lampiran-Lampiran Petunjuk Pengisian Rapor

A. Rasional 46

B. Penjelasan Umum 46

C. Penjelasan Pengisian Masing-Masing Mata Pelajaran 47

D. Mekanisme Penentuan Naik Kelas dan Tinggal Kelas 51

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Implementasi PP No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk konsep dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas.

Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik (dalam hal ini guru), satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru satuan pendidikan termasuk penilaian internal (internal assessment), sedangkan yang diselenggarakan pemerintah termasuk penilaian eksternal

(external assessment). Penilaian internal adalah penilaian yang

direncanakan dan dilakukan oleh pendidik pada proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pengendali mutu, seperti ujian nasional.

Penilaian kelas merupakan penilaian internal terhadap proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh pendidik, dalam hal ini guru di kelas atas nama satuan pendidikan untuk menilai kompetensi peserta didik pada saat dan akhir pembelajaran.

B. Tujuan

Penyusunan model Penilaian Kelas ini bertujuan untuk:

1. Memberikan informasi mengenai orientasi baru dalam penilaian hasil belajar peserta didik.

2. Memberikan wawasan tentang konsep penilaian hasil belajar yang dilaksanakan pada tingkat kelas oleh pendidik.

3. Memberikan rambu-rambu penilaian hasil belajar.

4. Memberikan prinsip-prinsip perencanaan, pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.

C. Ruang lingkup

Isi model penilaian kelas ini meliputi konsep dasar penilaian kelas, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian, pengelolahan hasil penilaian serta pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian. Dalam konsep penilaian, akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian dan rambu-rambu penilaian. Teknik penilaian akan menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan penetapan indikator, penetapan kriteria ketuntasan setiap indikator, pemetaan kompetensi dan teknik penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya. Pengelolaan hasil penilaian memberikan arahan dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan

(6)

nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran. Pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian dan penentuan kenaikan kelas.

D. Sasaran Pengguna Model Penilain Kelas

Model Penilain kelas ini diperuntukkan bagi pihak-pihak berikut:

1. Para pendidik di satuan pendidikan untuk menyusun program penilaian kelas.

2. Pengawas dan kepala satuan pendidikan untuk merancang program supervisi pendidikan di satuan pendidikan.

3. Para penentu kebijakan di daerah untuk membuat kebijakan dalam penilaian kelas yang sesuai untuk satuan pendidikan.

(7)

BAB II

KONSEP DASAR PENILAIAN KELAS A. Pengertian Penilaian Kelas

Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti proses pembelajaran.

Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing. Data tersebut diperlukan sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian tertulis (paper and pencil test) atau lisan, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelum mengikuti proses pembelajaran, dan dianalisa apakah ada peningkatan kemampuan, bila tidak terdapat peningkatan yang signifikan, maka guru memunculkan pertanyaan; apakah program yang saya buat terlalu sulit?, apakah cara mengajar saya kurang menarik?, apakah media yang digunakan tidak sesuai?, dan lain-lain. Tingkat kemampuan satu peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, agar tidak merasa rendah diri, merasa dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan.

B. Manfaat Penilaian Kelas

Manfaat penilaian kelas antara lain sebagai berikut:

1. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.

2. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

3. Untuk umpan balik bagi pendidik dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.

(8)

4. Untuk masukan bagi pendidik guna merancang kegiatan belajar.

5. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite satuan pendidikan tentang efektivitas pendidikan.

6. Untuk memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam mempertimbangkan konsep penilaian kelas yang digunakan.

C. Fungsi Penilaian Kelas

Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.

2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).

3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.

4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

5. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan perkembangan peserta didik.

D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas 1. Validitas

Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya indikator ”

mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka penilaian valid apabila

mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable

dan menjamin konsistensi. Misal, pendidik menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila

unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.

3. Menyeluruh

(9)

menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.

4. Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

5. Obyektif

Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.

6. Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

E. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran

1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian dilakukan melalui:

1). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik.

2). Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.

3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.

4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,dan kesehatan dilakukan melalui:

1). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik; dan

2). Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

(10)

F. Rambu-Rambu Penilaian Kelas

Dalam melaksanakan penilaian, pendidik sebaiknya:

1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu. 2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian

sebagai cermin diri.

3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.

4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.

5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan dan hasil belajar peserta didik.

6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan teknik atau cara penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

7. Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif mungkin.

G. Ranah Penilaian

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari standar isi dan standar kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran. Muatan dari standar isi pendidikan adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil belajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh pendidik dan komite satuan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi satuan pendidikan/daerah masing-masing. Indikator-indikator yang dikembangkan tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi dasar bersangkutan. Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif, psikomotor dan afektif.

(11)

BAB III

TEKNIK PENILAIAN DAN

PENILAIAN DI KELAS AWAL SEKOLAH DASAR

Untuk mengumpulkan informasi atau data tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi atau data tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian satu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada lima teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio.

A. TEKNIK – TEKNIK PENILAIAN . 1. Penilaian Unjuk Kerja

a. Pengertian

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dan lain-lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

1) Langkah-langkah unjuk kerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.

2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam unjuk kerja tersebut.

3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesai-kan tugas.

4) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.

5) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.

(12)

b. Teknik Penilaian Unjuk Kerja

Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan lompat jauh peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau observasi yang beragam, seperti: teknik mengambil awalan, teknik tumpuan, sikap/posisi tubuh saat di udara, teknik mendarat. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:

a). Daftar Cek (Check-list)

Pengambilan data penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak). Aspek yang akan dinilai dicantumkan di dalam format penilaian penilaian unjuk kerja. Selama melakukan pengamatan unjuk kerja peserta didik, guru memberikan tanda (V) pada setiap aspek yang dinilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar. Berikut contoh daftar cek.

Contoh checklists

Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung (Menggunakan Daftar Tanda Cek)

Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak baik

1. Teknik awalan 2. Teknik tumpuan

3. Sikap/posisi tubuh saat di udara 4. Teknik mendarat

Skor yang dicapai Skor maksimum

b). Skala Penilaian (Rating Scale)

Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Berikut contoh skala penilaian.

(13)

Contoh rating scales

Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung (Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

1. Teknik awalan 2. Teknik tumpuan

3. Sikap/posisi tubuh saat di udara 4. Teknik mendarat Jumlah Skor Maksimum 16 Keterangan penilaian: 1 = tidak kompeten 2 = cukup kompeten 3 = kompeten 4 = sangat kompeten

Jika seorang Peserta didik memperoleh skor 16 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”.

Contoh Penilaian Unjuk Kerja:

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : II / 1

Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : II / 1

No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik

Penilaian 1 Menggunakan pengukuran waktu,panjang,dan berat dalam pemecahan masalah . Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan . Peserta didik menyebutkan macam – macam alat ukur panjang tidak baku dalam kehidupan sehari-hari

(jengkal,depa,langkah, kaki dll)

Peserta didik dapat menggunakan alat ukur tidak baku (jengkal,depa,pecak (panjang telapak kaki) langkah kaki dll)

Peserta didik

menyebutkan alat ukur baku cm , m yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari .

Peserta didik dapat menggunakan alat ukur baku untuk mengukur panjang suatu benda.

Peserta didik dapat menarik kesimpulan bahwa pengukuran dengan alat ukur tidak baku hasilnya berbeda.

65% 65% 65% 65% 60% Pemahaman Konsep Penalaran dan Komunikasi Pemahaman Konsep Pemecahan masalah Pemecahan masalah Tetulis Unjuk Kerja Tertulis Unjuk Kerja Tertulis

(14)

Contoh Penilaian Kinerja

Jenis tugas: Catatlah hasil kerja pada laporan hasil kerja

Lakukan kegiatan di bawah ini secara individu . 1. Ukurlah panjang mejamu dengan jengkal! 2. Ukurlah lebar mejamu dengan jengkal!

3. Ukurlah panjang buku matematika dengan penggaris! 4. Ukurlah lebar buku matematika dengan penggaris! 5. Ukurlah lebar mejamu dengan penggaris!

Konversi Nilai: Score Yang didapat X 100 = ... Score Maksimum

Mata Pelajaran : Seni dan Budaya (Seni Musik) Kelas/Semester : IV/1

No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik Penilaian 1 Mengekspresikan diri melalui karya seni musik. Menyiapkan permainan alat musik ritmis. Mendemostrasika n permainan alat musik ritmis. Mendemonstrasika n bermain alat musik ritmis campuran. Mendemonstrasika n bernyanyi dan bermain alat musik ritmis. Memberikan penilaian terhadap penampilan bernyanyi dan bermain musik temannya. 70% 70 % 65 % 70 % Kreasi Kreasi Kreasi Apresia si Unjuk Kerja Unjuk Kerja Unjuk Kerja Tertulis

Jenis tugas: mainkanlah salah satu alat musik ritmis dengan teknik yang benar.

Bentuk Penilaian Unjuk Kerja

Permainan alat musik ritmis. No. Peserta Nama

didik Penampila n Teknik bermain alat musik

Harmoni Score Nilai

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 Yuri MR ● ● ● 9 100 2 Refi MR ● ● ● 7 77 3 Yundi AM ● ● ● 8 88 4 5 Keterangan Penilaian. Score Maksimum = 9

Konversi Nilai: Score Yang didapat X 100 = ... Score Maksimum

(15)

Penampilan.

3. Penampilan sempurna.

2. Penampilan baik, tetapi masih kaku, kurang luwes.

1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.

Teknik Bermain alat musik ritmis.

3. Teknik bermain alat musik sempurna.

2. Bermain alat musik dengan teknik sempurna, tetapi masih ada yang kurang sempurna.

1. Bermain alat musik dengan teknik tidak sempurna.

Harmoni/Aransemen.

3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik sempurna. 2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis

masih ada yang kurang sempurna.

1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis kurang sempurna.

Penilaian Unjuk Kerja.

Jenis tugas: nyanyikanlah salah lagu pilihan dengan iringan alat musik ritmis.

Bentuk Penilaian Unjuk Kerja

Bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.

No. Peserta Nama didik Penampilan Teknik bernyanyi dan bermain alat musik Harmoni Scor e Nilai 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 Yuri MR ● ● ● 9 100 2 Refi MR ● ● ● 7 77 3 Yundi AM ● ● ● 8 88 4 5 Keterangan Penilaian. Score Maksimum = 9

Konversi Nilai: Score Yang didapat X 100 = ... Score Maksimum

Kriteria Dalam Penilaian. Penampilan.

3. Penampilan sempurna.

2. Penampilan baik, tetapi masih kaku, kurang luwes.

1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.

Teknik bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.

(16)

2. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik ritmis masih ada yang kurang sempurna.

1. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik kurang sempurna.

Harmoni.

3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis sempurna.

2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis masih ada yang kurang sempurna.

1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis kurang sempurna.

2. Penilaian Tertulis a. Pengertian

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Penilaian jenis ini cenderung digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik berkaitan dengan konsep, prosedur, dan aturan-aturan. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

b. Teknik Penilaian

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: a). Soal dengan memilih jawaban

pilihan ganda

dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) menjodohkan

b). Soal dengan mensuplai-jawaban. isian singkat atau melengkapi uraian terbatas

uraian obyektif / non obyektif uraian terstruktur / nonterstruktur .

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban

benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya

menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan cenderung menerka jawaban. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman

(17)

belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas.

Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.

Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.

1) Materi, misalnya kesesuian soal dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan;

2) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.

3) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.

4) Kaidah penulisan , harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian .

Contoh Penilaian Tertulis: Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II / 1

No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik

Penilaian 1 Menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah . Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan . Peserta didik menyebutkan macam – macam alat ukur panjang tidak baku dalam kehidupan sehari-hari

(jengkal,depa,langkah, kaki dll)

Peserta didik dapat menggunakan alat ukur tidak baku (jengkal,depa,pecak (panjang telapak kaki) langkah kaki dll)

Peserta didik

menyebutkan alat ukur baku cm , m yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari

Peserta didik dapat menggunakan alat ukur baku untuk mengukur panjang suatu benda.

Peserta didik dapat menarik kesimpulan bahwa pengukuran dengan alat ukur tidak

65% 65% 65% 60% 60% Pemahaman Konsep Penalaran dan Komunikasi Pemahaman Konsep Pemecahan masalah Pemecahan masalah Tetulis Unjuk Kerja Tertulis Unjuk Kerja Tertulis

(18)

No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik Penilaian

baku hasilnya berbeda.

I. Bentuk Piliahan Ganda

Berilah tanda silang pada huruf di depan jawaban yang paling tepat ! Skor : Setiap jawaban benar diberi nilai 1 .

1. Yang termasuk alat ukur tidak baku yaitu ….

a. meter b.centimeter c.jengkal 2. Yang termasuk alat ukur baku ialah ….

a. cm b. depa c.langkah kaki

3. dst....

II. Bentuk Isian

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat ! Skor :Setiap jawaban benar diberi nilai 2.

1. Satuan panjang Centimeter dan Meter adalah contoh alat ukur ...

2. Satuan panjang langkah kaki , depa dan jengkal termasuk alat ukur ….

3. Karena menggunakan alat ukur tidak baku , maka hasil pengukurannya ….

4. dst...

Penilaian:

Nilai = Banyak jawaban benar

x 100 Banyak soal

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : IV / 2

No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik

Penilaian 1 Menunjukkan sikap terhadap globalisasi yang terjadi di lingkungannya . Menentukan sikap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Menjelaskan pengertian globalisasi . Mengidentifikasi sikap-sikap yang sesuai dengan kepribadian Indonesia . Menyebutkan contoh sikap positif dari globalisasi . Menyebutkan contoh pengaruh negatif dari globalisasi Menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kepribadian Indonesia. 65 % 70 % 65 % 70 % 65 % Penguasaan Konsep Penguasaan Konsep Penguasaan Konsep Penguasaan Konsep Penerapan Tertulis Tertulis Tertulis Tertulis Penilaian Sikap

(19)

I. Isilah titik – titik pada soal di bawah ini dengan jawaban singkat dan tepat !

1. Pengaruh positif globalisasi di bidang komunikasi di lingkugan masyarakat misalnya ….

2. Kecenderungan masyarakat menyukai jenis musik jaz termasuk pengaruh negatif globalisasi bidang ….

3. Terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sikap kita seharusnya ….

4. dst...

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Jelaskan yang dimaksud dengan istilah globalisasi !

2. Berikan tanggapan dan alasan terhadap pernyataan di bawah ini ? a. Dengan globalisasi kitta semakin mudah menikmati siaran

televisi luar negeri .

b. Karena pengaruh globalisasi masyarakat cenderung bersikap konsumtif .

3. dst...

Penilaian:

Nilai = Banyak jawaban benar

x 100 Banyak soal

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : IV / 1

No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik

Penilaian 1 Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup . Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar , misalnya kecoa , kupu-kupu dan kucing.

Mengadakan pengamatan tahapan kehidupan kupu-kupu. Kecoa dan nyamuk. Menyebutkan urutan daur hidup hewan. Misalnya : kupu-kupu , nyamuk dan kecoa secara lengkap dan jelas. Mendeskripsikan metamorfisis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Melaporkan hasil pengamatan terhadap daur hidup pada kambing dan kucing. Menyimpulkan bahwa tidak semua hewan mengalami 65% 70% 65% 60% 65% Kinerja Ilmiah Penguasaan Konsep Penguasaan Konsep Kinerja Ilmiah Penguasan Proyek Tertulis Tertulis Proyek Tertulis

(20)

No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik Penilaian perubahan dalam hidupnya (metamorfosis) berdasarkan pengamatan. Konsep Contoh Penilaian

A. Penilaian penguasaan konsep

I. Jawablah dengan singkat dan jelas

1. Urutkan gambar-gambar berikut ini yang menunjukkan pertumbuhan insekta dengan cara memberi nomor di bawahnya.

a. Kupu-kupu

Gbr. Daun dan telur kupu-kupu Gbr. Kupu-kupu hinggap di bunga Gbr. kepompong

Gbr. ulat memakan daun

b. Kecoa

Gbr. Kecoa kecil Gbr. Telur kecoa Gbr. Kecoa dewasa

2. Pada tahap apa dalam daur hidup nyamuk hidup di air? 3. Berapa hari perubahan dari telur menjadi kupu-kupu? 4. Berapa hari dari ulat berubah menjadi kepompong dan

kepompong menjadi kupu-kupu?

5. Apakah semua hewan mengalami tahapan daur hidup yang sama?

6. Berilah keterangan pada daur hidup nyamuk berikut ini. Gbr. Jentik-jentik

Gbr.telur nyamuk Gbr. Kepompong Gbr. Nyamuk

II. Silangilah huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat.

1. Daur hidup nyamuk memerlukan … tahap. a. satu c. tiga

b. dua d. empat

2. Daur hidup kupu-kupu memerlukan … tahap. a. satu c. tiga

b. dua d. empat

3. Setelah telur kupu-kupu menetas kemudian berubah menjadi …

(21)

a. kupu-kupu b. kepompong c. ulat d. jentik-jentik

4. Perubahan bentuk pada hewan menunjukkan adanya … a. pertumbuhan b. perkembangbiakan c. aktivitas hewan d. persamaan hewan

Penilaian:

Nilai = Banyak jawaban benar

x 100 Banyak soal

3. Penilaian Proyek a. Pengertian

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan sesuatu secara jelas.

Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

1) Kemampuan pengelolaan

Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

2) Relevansi

Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

3) Keaslian

Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

b. Teknik Penilaian Proyek

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, pendidik perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek: Tugas : lakukan penelitian sederhana tentang kandungan

(22)
(23)

Contoh Penilaian Proyek: Penilaian Kinerja ilmiah

Aspek yang dinilai Skor

B C K Keterampilan 1. merencanakan penelitian 2. aktivitas pengamatan 3. menggambar hasil pengamatan

4. pembuatan catatan hasil pengamatan 5. pelaporan Sikap 1. mampu bekerjasama 2. sistematis dalam mengerjakan tugas

3. mengerjakan tugas dengan serius

Keterangan: B: skor 5; C: skor 3; K: skor 1

Contoh Penilaian Proyek ( Aspek Kinerja Ilmiah ).

Unsur Yang Dinilai Skor

Baik Sedang Kurang Ketrampilan :

1. Merencanakan penelitian/pengamatan (menyiapkan perlengkapan , alat dab bahan) 2. Aktifitas pelaksanaan pengamatan.

3. Membuat laporan sementara (konsep) hasil pengamatan

4. Menyusun hasil pengamatan dan menerima masukan perbaikan.

5. Memperbaiki laporan setelah menerima masukan.

Sikap :

1. Kemampuan bekerja sama dalam kelompok 2. Sistematis dalam mengerjakan tugas kelompok 3. Tanggungjawab dalam menjalankan tugas

(keseriusan)

Keterangan:

Baik : 5 , Sedang : 3 Kurang : 1 . Contoh Penilaian Proyek

(24)

Contoh Pemetaan Penilaian

Kelompok Mata Pelajaran : Matematika/SD

Kelas/Semester : V/1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek

Tehnik Penilaian T es Per fo rm an c e Si ka p Pr od uk Pr oy ek Po rto fo li o Peni la ia n D ir i 4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok.

Menggunakan volume kubus dan balok untuk menyelesaiakan masalah. 70% Penalaran dan komunikasi √ - - - √ - -

Mata Pelajaran : Matematika.

Nama Proyek : Masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok.

Alokasi Waktu : Satu bulan

Aspek : Penalaran dan komunikasi.

Nama Siswa : ……… Kelas/semester : V/1

No Aspek Skor (1 – 5) 1 Perencanaan: a. Persiapan b. Rumusan Judul 2 Pelaksanaan: a. Sistematika Penulisan

b. Keakuratan Sumber Data/Informasi c. Kuantitas Sumber Data

d. Analisis Data e. Penarikan Kesimpulan 3 Laporan Proyek a. Performance b. Presentasi / Penguasaan Total Skor Contoh Soal

Carilah benda berbentuk bangun ruang sederhana yang ada di sekitar rumahmu, misal benda itu berbentuk kubus, balok, limas, atau prisma.

Selanjutnya hitunglah berapa banyaknya air yang dapat dimasukkan ke dalam benda ruang tersebut.

(25)

Rubrik Penskoran

Level Deskripsi

4

(superior) Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik dan menarik.

Sistematikanya baik, sumber data akurat dan memadai. Membuat daftar hasil pengukuran.

Melakukan perhitungan, hasil yang diperoleh benar, dan membuat kesimpulan.

Performance hasil pekerjaannya bersih, rapi.

3

(memuaskan) Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik dan menarik.

Sistematikanya baik, sumber data akurat dan memadai. Membuat daftar hasil pengukuran.

Melakukan perhitungan, hasil yang diperoleh benar, dan membuat kesimpulan.

Performance hasil pekerjaannya kotor dan tidak rapi.

2

(cukup memuaskan) Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik dan menarik.

Sistematikanya baik, sumber data akurat dan memadai. Membuat daftar hasil pengukuran.

Melakukan perhitungan, hasil yang diperoleh benar, dan tidak membuat kesimpulan.

Performance hasil pekerjaannya kotor dan tidak rapi.

1

(cukup) Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik tetapi tidak menarik.

Sistematikanya kurang baik, sumber data akurat dan memadai.

Membuat daftar hasil pengukuran.

Melakukan perhitungan, hasil yang diperoleh benar, dan tidak membuat kesimpulan.

Performance hasil pekerjaannya kotor dan tidak rapi.

4. Penilaian Produk a. Pengertian

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:

(26)

1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian kualitaws produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

b. Teknik Penilaian Produk

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. 1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,

biasanya dilakukan pada tahap appraisal.

2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

CONTOH PEMETAAN PENILAIAN

Kelompok Mata Pelajaran : IPTEK/Matematika/SD

Kelas/Semester : V/2

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Ketuntasan Kriteria Aspek

Tehnik Penilaian T es Per fo rm an c e Si ka p Pr od uk Pr oy ek Po rto fo li o Peni la ia n D ir i 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. 6.3. Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana. Menggambar jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. 70 65 Pemahaman Konsep Pemecahan Masalah √ - - - - - - √ - - - - - -

(27)

Mata Pelajaran : Matematika.

Nama Produk : Jaring-jaring bangun ruang sisi datar. Alokasi Waktu : Satu bulan

Aspek : Pemecahan Masalah

Nama Siswa : ……… Kelas/semester :

V/2

No Aspek Skor (1 – 4)

1 Perencanaan Bahan 2 Proses Pembuatan:

f. Persiapan Alat dan Bahan g. Tehnik Pembuatan

h. Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan 3 Hasil Produk: c. Bentuk fisik d. Inovasi Total Skor Contoh Soal:

Buatlah jaring-jaring bangun ruang sisi datar masing-masing satu buah. Ukuran panjang rusuk minimal 10 cm.

Prosedure Penilaian

Menggunakan rubrik penskoran Rubrik Penskoran

Level Deskripsi

3

(superior)

Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik. Penggunaan alat, bahan aman dan efisien

Membuat uraian langkah-langkah pembuatan Membuat uraian cara penggunaannya

Hasil yang diperoleh benar, rapih dan bersih Terdapat unsur inovasi

2

(memuaskan

Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik. Penggunaan alat, bahan aman dan efisien

Membuat uraian langkah-langkah pembuatan Membuat uraian cara penggunaannya

Hasil yang diperoleh benar, rapih dan bersih Tidak terdapat unsur inovasi

1

(cukup memuaskan) Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik. Penggunaan alat, bahan aman dan efisien Membuat uraian langkah-langkah pembuatan Membuat uraian cara penggunaannya

Hasil yang diperoleh benar, tidak rapih dan tidak bersih Tidak terdapat unsur inovasi

(28)

Level Deskripsi

0

(cukup) Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik. Penggunaan alat, bahan aman dan efisien Membuat uraian langkah-langkah pembuatan Tidak membuat uraian cara penggunaannya

Hasil yang diperoleh benar, tidak rapih dan tidak bersih Tidak terdapat unsur inovasi

5. Penilaian Portofolio a. Pengertian

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dari proses pembelajaran dan membandingkan hasil setiap karya tersebut. Dan pada setiap hasil karya peserta didik diungkapkan kekuatan dan kelemahannya, sehingga peserta didik memiliki catatan-catatan yang dapat memperbaiki hasil karyanya. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya Peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleg pendidik dan peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, pendidik dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di satuan pendidikan, antara lain:

1).Karya Peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.

Pendidik melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri.

2).Saling percaya antara pendidik dan peserta didik

Dalam proses penilaian pendidik dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.

3).Kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik

Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan

(29)

4).Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan pendidik

Pendidik dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.

5).Kepuasan

Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.

6).Kesesuaian

Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi dasar.

7).Penilaian proses dan hasil

Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan pendidik tentang unjuk kerja, sedangkan penilaian hasil diarahkan pada karya peserta didik.

8).Penilaian dan pembelajaran

Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi pendidik untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.

b. Teknik Penilaian Portofolio

Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1). Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh pendidik untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

2). Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.

3). Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di satuan pendidikan.

(30)

4). Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

5). Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) yang ditetapkan dan berusaha mencapai standar tersebut.

6). Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Pendidik dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

7). Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan pendidik perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada pendidik. 8). Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika

perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

6. Penilaian Diri (self assessment) a. Pengertian

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

(31)

Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:

1). Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;

2). Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;

3). Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

b. Teknik Penilaian Diri

Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

1). Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. 2). Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.

3. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.

4). Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.

5). Pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.

6). Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. Contoh Penilaian Diri .

Mate Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas / Semester : II / 2

Standar Kompetensi : 4. Menampilkan nilai-nilai Pancasila. Kompetensi Dasar : 4.1 Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan,

senang bekerja dalam kehidupan sehari– hari.

Aspek : Penerapan .

PETUNJUK :

1. Isilah tabel di bawah ini dengan tanda ceklis (V) pada kolom yang sesuai

2. Dengan pernyataan sikapmu terhadap pernyataan pada kolom sebelumnya.

(32)

No Aspek Penilaian/Kriteria Selalu

Kadang-kadang Tidak Pernah A Kejujuran .

1 Setiap hari berkata jujur kepada orang tua .

2 Mengembalikan uang kembalian belanja kepada orang tua .

3 Menyerahkan nilai ulangan di satuan pendidikan walaupun nilainya jelek. 4 Menyampaikan alasan yang benar ketika

terlambat masuk kelas

B Kedisiplinan

1 Datang ke satuan pendidikan tidak terlambat

Bahkan lebih awal.

2 Mengerjakan Tugas / PR sesuai dengan yang dujadwalkan.

3 Pulang sekolah langsung bermain dengan teman sebelum sampai ke rumah.

4 Mengerjakan ibadah tepat waktu. Catatan :

Jika peserta didik memberikan jawaban tidak sesuai dengan kenyataan sehari-hari dari hasil pengamatan pendidik di satuan pendidikan, berarti Peserta didik tersebut tingkat kejujurannya perlu diperbaiki.

B. PRINSIP – PRINSIP PENILAIAN KELAS I – III.

Beberapa prinsip penilaian UNTUK Kelas I – III antara lain :

1. Prinsip integral dan komprehensif yakni penilaian dilakukan secara utuh dan menyeluruh terhadap semua aspek pembelajaran, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap/nilai.

2. Prinsip kesinambungan yakni penilaian dilakukan secara berencana, terus-menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan tingkah laku Peserta didik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Untuk memenuhi prinsip ini, kegiatan penilaian harus sudah direncanakan bersamaan dengan kegiatan penyusunan program semester dan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun.

3. Prinsip objektif yakni penilaian dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang handal dan dilaksanakan secara objektif, sehingga dapat menggambarkan kemampuan yang diukur.

4. Mengingat bahwa peserta didik kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan

pada penilaian secara tertulis.

5. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas I - III. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ke tiga kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.

6. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator-indikator dari masing-masing kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.

(33)

7. Penilaian pembelajaran tematik mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar Peserta didik. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan Peserta didik, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada hakekatnya merupakan kompetensi-kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah indikatornya yang dapat diukur dan diamati.

8. Hasil karya/kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan pendidik dalam mengambil keputusan.

Perlu dicatat bahwa satu jenis penilian tidak dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Untuk itu dalam pelaksanaan penilaian kelas pendidik diharapkan menggunakan beragam teknik penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik.

(34)

BAB IV

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN

Untuk melaksanakan penilaian kelas terdapat beberapa urutan kerja yang harus dilakukan yaitu:

A. Langkah Pertama: menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator Pencapaian Hasil Belajar

Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti: mengidentifikasi, menghitung, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan.

Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh pendidik dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik, keluasan dan kedalaman kompetensi dasar, dan daya dukung sekolah, misalnya kemampuan guru dan sarana atau perasarana penunjang. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian hasil belajar. Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.

Contoh: Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi Indikator.

1. Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Kelas/Semester : IV/1.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator*

Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya

Mempraktikkan gerak dasar dalam

permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportivitas, dan kejujuran**)

Melempar bola ke berbagai arah Melempar bola ke sararan

Menangkap bola dengan dua tangan dari berbagai arah.

Memukul bola dengan tongkat pemukul

Menerapkan kerjasama team dalam permainan kasti.

Menyebutkan manfaat permainan kasti terahadap kesehatan tubuh.

Indikator* : dikembangkan oleh pendidik satuan pendidikan sesuai dengan kondisi daerah dan satuan pendidikan masing-masing .Satu KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator .

2. Mata pelajaran : IPS Kelas / Semester : I / 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator*

Memahami identi- Tas diri dan kelu- Arga , serta sikap Saling menghormati

Mengidentifi - kasi identitas diri, keluarga, dan kerabat.

Peserta didik dapat menyebutkan identitas diri secara lisan di depan teman-temannya.

(35)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator*

dalam

Kemajemukan keluarga .

sebutan anggota keluarga inti . Peserta didik dapat menyebutkan nama-nama anggota keluarga inti . Peserta didik dapat menyebutkan sebutan kerabat dalam keluarga.

Indikator* : dikembangkan oleh pendidik satuan pendidikan sesuai dengan kondisi daerah dan satuan pendidikan masing-masing .Satu KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator .

3. Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : III / 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator*

Menulis Mengungkapkan pikiran,perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi.

Menulis puisi ber- dasarkan gambar dengan ilihan kata yang menarik

Peserta didik dapat menyebutkan ciri – ciri kalimat dalam puisi. Peserta didik dapat menulis puisi dengan benar .

Indikator* : dikembangkan oleh pendidik satuan pendidikan sesuai dengan kondisi daerah dan satuan pendidikan masing-masing .Satu KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator .

B. Langkah kedua: menetapkan Kriteria Ketuntasan setiap indikator

Setelah menjabarkan kompetensi dasar menjadi beberapa indikator, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator, rentang persentase kriteria ketuntasan setiap indikator adalah antara 0% – 100%. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator adalah 75%. Namun satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60% atau 70%. Sudut pandang yang diguanakn dalam penetapan adalah tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung pendidik serta ketersediaan sarana dan prasarana.

Pada tahap awal penetapan kriteria ketuntasan indikator boleh-boleh saja agak rendah, namun diharapkan semaikin lama semakin meningkat, hal ini karena kualitas satuan pendidikan akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu satuan pendidikan dibandingkan dengan satuan pendidikan lain (benchmarking). Melalui pemeringkatan ini diharapkan satuan pendidikan terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria ketuntasan pencapaian indikator semakin mendekati 100%.

(36)

Contoh: penetapan kriteria ketuntasan indikator pada beberapa mata pelajaran:

1. Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Kelas/Semester : IV/1.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Kriteria

Ketuntasan Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya Mempraktikkan gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportivitas, dan kejujuran**)

Melempar bola dengan kontrol yang meningkat.

85%

Menangkap bola dengan kontrol yang meningkat.

85%

Memukul bola dengan tongkat 80% Memintas dan menangkap bola

dengan konsisten

80%

Mengembalikan bola dengan cepat dan akurat

80%

Memilih jenis lemparan dan pukulan untuk menyulitkan lawan

80%

Memperkirakan kemampuan berlari untuk mencetak angka

80%

Memilih tempat berdiri saat menjadi regu penjaga untuk menyulitkan regu pemukul

80%

Bermain kasti dengan

menerapkan kerjasama team

75%

Menerapkan peraturan permainan

75%

Mengetahui manfaat setiap aktivitas terhadap tubuh

75%

2. Mata pelajaran : IPS Kelas / Semester : I / 1

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator* Ketuntasan Kriteria

Memahami identi- tas diri dan kelu- arga , serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga . Mengidentifi - kasi identitas diri , keluarga , dan kerabat.

Peserta didik dapat menyebutkan identitas diri secara lisan di depan teman-temannya. Peserta didik dapat menyebutkan sebutan anggota keluarga inti . Peserta didik dapat menyebutkan nama-nama anggota keluarga inti . Peserta didik dapat menyebutkan sebutan kerabat dalam keluarga .

90%

90 %

90 %

(37)

3. Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : III / 2

Standar Kompetensi Kompetensi

Dasar Indikator* Ketuntasan Kriteria

Menulis Mengungkapkan pikiran,perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi.

Menulis puisi ber- dasarkan gambar dengan ilihan kata

yang menarik

Peserta didik dapat menyebutkan ciri – ciri kalimat dalam puisi. Peserta didik dapat menyebutkan ketentuan menulis puisi.

Peserta didik dapat menulis puisi dengan benar .

Peserta didik dapat membacakan puisi dengan .

Peserta didik dapat menangkap isi puisi yang didengar 80 % 75 % 70 % 80 % 70 %

Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : II / 1

S K K D Indikator KK

Menggunakan pengukuran waktu,panjang,dan berat dalam pemecahan masalah .

Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan .

Peserta didik menyebutkan macam – macam alat ukur panjang tidak baku dalam kehidupan sehari-hari (jengkal,depa,langkah,kaki dll)

Peserta didik dapat

menggunakan alat ukur tidak baku (jengkal,depa,pecak (panjang telapak kaki) langkah kaki dll)

Peserta didik menyebutkan alat ukur baku cm , m yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari . Peserta didik dapat

menggunakan alat ukur baku untuk mengukur panjang suatu benda.

Peserta didik dapat menarik kesimpulan bahwa

pengukuran dengan alat ukur tidak baku hasilnya berbeda.

65%

65%

65%

60%

60%

C. Langkah ketiga: pemetaan Stanar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, kriteria ketuntasan dan Aspek yang terdapat pada raport Contoh: pemetaan Stanar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator,

kriteria ketuntasan dan Aspek yang terdapat pada raport pada beberapa mata pelajaran (pada raport)

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan membaca dan menulis, khususnya kemampuan membaca harus segera dikuasai oleh para siswa kelas 1 di SDN Jajar I No. 73 Laweyan Surakarta karena kemampuan ini secara

Akram Kemampuan peserta didik baru sampai mengenal huruf a dan b, kemampuan menulis baru mampu dalam menirukan kata namun belum begitu rapi, kemampuan

0,05) dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berhitung peserta didik kelas III SD Muhammadiyah 08 Dau

Winarsih, Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca, Menulis dan Berhitung (Calistung) pada Peserta didik kelas I SD Negeri Jatiroto, Wonosari,

Selain itu untuk kelas I, II, dan III yang menekankan pada penguasaan kompetensi membaca, menulis, dan berhitung untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, menjodohkan dan sebab akibat merupakan alat yang hanya menilai kemampuan

Untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam kegiatan membaca dapat dinilai dari aspek penilaian membaca yang sesuai dengan kompetensi dasar dan materi pembelajaran.. Menurut

Menurut guru tersebut peserta didik di kelas III B hanya lebih berminat membaca dan berbicara sedangkan minat untuk menulis hanya satu atau dua peserta didik di kelas III B yang masih