• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI. Kata Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang. untuk menggambarkan berhentinya haid. Sebenarnya secara linguistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN TEORI. Kata Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang. untuk menggambarkan berhentinya haid. Sebenarnya secara linguistik"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Menopause 1. Pengertian

Kata “Menopause” berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang berati ‘bulan’ dan peusis artinya ‘penghentian sementara’ yang digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Sebenarnya secara linguistik yang lebih tepat adalah ‘Menocease’ yang berarti berhentinya masa menstruasi Menopause diartikan sebagai suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi berhenti, hal ini berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan (Smart, 2010, p.17).

2. Etiologi

Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita kira kira 400 folikel primodial tubuh menjadi folikel vesikuler dan berevulasi. Sementara beratus ratus dan ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa folikel primodial tetap tertinggal untuk dirangsang oleh FSH dan LH, dan pembentukan estrogen oleh ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial mendekati nol. Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen tidak dapat lagi menghambat pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk menyebabkan siklus ovulasi.

Akibatnya, FSH dan LH (terutama FSH) setelah itu dihasilkan dulu jumlah besar dan tetap. Estrogen dihasilkan dalam jumlah subkritis

(2)

dalam waktu pendek setelah menopause, tetapi setelah beberapa tahun, waktu sisa terakhir. Folikel primodial menjadi atretis, pembentukan estrogen oleh ovarium turun sampai nol (Guyton, 2002, p.150)

3. Periode Menopause

a. Pre menopause (klimakterium) 1) Pengertian

Merupakan masa perubahan antara pramenopause dan pasca menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari dan sisanya <18 hari. Sebanyak 40% wanita mengalami siklus haid yang anovulatorik.

2) Tanda tanda pre menopause

Wanita yang mengalami masa menopause, baik menopause dini, pre-menopause dan post menopause, umumnya mengalami gejala puncak (klimakterium) dan mempunyai masa transisi atau masa peralihan. Fase ini disebut dengan periode klimakterium

(climacterium= tahun perubahan, pergantian tahun yang

berbahaya). Periode klimakterium ini disebut pula sebagai periode kritis yang ditandai dengan rasa terbakar (hot flush), haid tidak teratur, jantung berdebar dan nyeri saat berkemih. Hal ini disebabkan karena keluarnya hormon dari ovarium (indung telur) berkurang, masa haid menjadi tidak teratur dan kemudian hilang sama sekali. Perubahan-perubahan dalam system hormonal ini

(3)

mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis (rohani dan jasmani),sehingga berlangsung proses kemunduran. Banyaknya perubahan dan kemunduran tersebut menimbulkan krisis dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan

Pada umumnya, menopause ini diawali dengan suatu proses “pengakhiran” maka munculah tanda –tanda .antara lain:

a) Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur

b) “Kotoran” haid yang keluar banyak sekali,ataupun sangat sedikit.

c) Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah

d) Merasa pusing disertai sakit kepala e) Berkeringat tiada hentinya

f) Neuralgia atau gangguan/sakit syaraf.

Semua keluhan ini disebut fenomena klimakteris, akibat dari timbulnya modifikasi atau perubahan fungsi kelenjar-kelenjar selain terjadi perubahan-perubahan fisik, pada tahap pre menopause terjadi pula pergeseran atau erosi dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan. (Proverawati, 2010, p.32).

(4)

b. Menopause

Jumlah folikel yang mengalami atresia semakin meningkat. Hingga pada suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogen berkurang dan haid tidak terjadi lagi. Yang berakhir dengan terjadinya menopause. Setelah memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35 mIU/ml). Perubahan dan keluhan psikologi baik fisik makin menonjol. Terjadi pada usia 56-60 tahun

- Pada Fisik terjadi : ketidakteraturan siklus haid, gejolak panas, kekeringan vagina, perubahan kulit, keringat dimalam hari, sulit tidur, perubahan pada mulut, kerapuhan tulang, penyakit mulai muncul. - Pada psikologis terjadi : Ingatan menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress, depresi. Terjadi pada usia 56-60 tahun. Tanda-tanda terjadinya menopause antara lain Perdarahan, Rasa panas dan keringat malam, gangguan berkemih, gejala emosional, perubahan fisik yang lain ( Baziad, 2008, p.116).

c. Pasca Menopause

Adalah setelah menopause sampai senium yang dimulai setelah 12 bulan amenorea. Kadar FSH dan LH sangat tinggi (>35mIU) dan kadar estradiol sangat rendah (<30pg/ml). Rendahnya kadar estradiol mengakibatkan endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak mungkin terjadi lagi (Baziad, 2008, p.117).

(5)

d. Senium

Seorang wanita dikatakan senium bila telah memasuki usia pascamenopause lanjut sampai usia >65 tahun. (Ali baziad, 2008, p117).

Faktor – faktor yang mempengaruhi menopause

Menurut Baziad, 2008, p.116. Saat masuknya seorang dalam fase menopause sangat berbeda –beda. Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Faktor-faktornya yaitu :

a. Menarche (umur haid pertama kali)

Beberapa penelitian menemukan hubungan antara umur pertama mendapat haid pertama dengan umur sewaktu memasuki menopause. Semakin muda umur sewaktu mendapat haid pertama kali, semakin tua usia memasuki menopause.

b. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan

Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang tidak menikah dan bekerja, umur memasuki menopause lebih muda disbanding dengan wanita sebaya yang tidak bekerja dan menikah.

c. Jumlah anak

Meskipun kenyataan ini masih kontronersial, ada peneliti yang menemukan, semakin sering melahirkan.makin tua baru memasuki usia menopause. Kelihatanya kenyataan ini lebih terjadi pada golongan ekonomi berkecukupan dibandingkan pada golongan masyarakat ekonomi kurang mampu.

(6)

d. Penggunaan Obat-obat Keluarga berencana (KB)

Karena obat-obat KB menekan fungsi hormone dari indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama baru memasuki umur menopause.

e. Merokok

Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

f. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut

Dari penelitian yang masih sedikit dilakukan, kelihatannya wanita yang tinggal diketinggian lebih dari 2000-3000m dari permukaan laut lebih cepat 1-2 tahun memasuki usia menopause dibanding dengan wanita yang tinggal diketinggian <1000m dari permukaan laut.

g. Sosial-ekonomi

Seperti juga usia pertama mendapat haid, menopause juga kelihatannya dipengaruhi oleh faktor status sosial-ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami

4. Tanda dan Gejala Menopause

Menurut Ali baziad, 2003, p.7, tanda-tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:

a. Gejolak panas

b. Jantung berdebar-debar c. Gangguan tidur

(7)

e. Mudah tersinggung,merasa takut,gelisah dan mudah marah f. Sering sakit kepala

g. Cepat lelah,sulit berkonsentrasi,mudah lupa,kurang tenaga h. Kesemutan

i. Gangguan libido j. Obstipasi

k. Berat badan bertambah l. Nyeri tulang dan otot

5. Perubahan Tubuh atau dampak pada Saat Menopause

Perubahan –perubahan yang terjadi akibat berhentinya haid,sebagai berikut :

a. Uterus

Uterus mengecil selain disebabkan oleh menciutnya selaput lendir rahim (Atrofi endometrium ) juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel.

b. Tuba falopi

Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut , endosalping menipis, mendatar serta rambut getar dalam tuba (silia) menghilang

c. Ovarium (indung telur)

Semakin tua jumlah folikel primodial tersebut akan makin berkurang sehingga siklus haid menjadi anovulasi

(8)

d. Serviks

Servik akan mengerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripea servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN MENOPAUSE ANTARA LAIN :

1. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Penelitian Rogers ( 1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), (Notoatmodjo, 2003, P.121) didalam diri orang tersebut proses yang berurutan yakni :

1) Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).

(9)

2) Interest (merasa tertarik), terhadap stimulus atau obyek tersebut.disisni sikap subyek sudah mulai timbul.

3) Evalution (menimbang-nimbang), terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berati sikap rensponden sudah lebih baik lagi.

4) Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5) Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan , kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Menurut (Notoatmodjo, 2003, p.122) Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yakni : 1) Tahu ( know )

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

2) Memahami ( comprehension )

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi ( Application )

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil ( sebenarnya )

(10)

4) Analisis ( Analysis )

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis ( synthesis )

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru

6) Evaluasi ( Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan 1) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan, sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Semakin tinggi tingkat pendidikan. Maka semakin tinggi (Rahmat, 2002, p.122).

2) Umur

Semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah sehingga akan meningkatkan pengetahuannya pada objek. (Notoatmodjo, 2003, p.114).

(11)

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan (Nursalam, 2008, p.133). 4) Sosial ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup (Nursalam, 2008, p.134).

c. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat tingkat tersebut diatas (Notoatdmodjo, 2005, p.95).

Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Digolongkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang, kurang. Dikatakan baik >75% (skor >15), cukup 60-75% (skor 12-15), dan kurang <60% (skor <12) (Nursalam, 2008, p.120).

2. Pendidikan

a. Definisi Pendidikan

Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

(SISDIKNAS) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

(12)

kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

b. Fungsi Pendidikan

Mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

c. Jenjang pendidikan

Jenjang pendidikan terdiri dari pendidikan formal, informal, non formal.

1) Pendidikan Formal

Pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.

a) Pendidikan Dasar

Adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan serta mempersiapkan untuk mengikuti pendidikan menengah, merupakan bakal bagi dasar perkembangan kehidupan baik pribadi maupun masyarakat terdiri dari SD

b) Pendidikan Menengah

Adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan

(13)

hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dengan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau perguruan tinggi. Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum (SMP&SMA).

c) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan tingkat tinggi yang bersifat akademik/profesional sehingga dapat menerapkan, mengembangkan, menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam pembangunan nasional serta meningkatkan

kesejahteraan manusia. Terdiri dari SMA, akademi, Instansi, Sekolah tinggi, dan Universitas.

2) Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,

(14)

pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditunjukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

3) Pendidikan Informal

Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

3. Kesiapan

a. Kesiapan berasal dari kata “Siap” mendapat awalan ke dan akhiran -an, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) kesiapan adalah suatu keadaan bersiap-siap untuk menyiapkan sesuatu.

b. Kesiapan menghadapi menopause

Kesiapan seorang wanita menghadapi menopause akan sangat membantu seorang wanita menjalani masa ini dengan lebih baik (Kasdu, 2002, p.65).

1) Mengkonsumsi makanan bergizi 2) Menghindari stress

(15)

3) Menghentikan merokok dan minum alcohol 4) Olahraga secara teratur

5) Berkonsultasi dengan dokter 6) Dukungan keluarga

c. Faktor –faktor yang mempengaruhi kesiapan dalam menghadapi Menopause

1) Pengetahuan

Pengetahuan yang cukup akan membantu wanita memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa menopause dengan lebih baik (Kasdu, 2002, p.115).

2) Pendidikan

Menurut Kasdu, 2002, p.89, wanita yang berpendidikan akan mempunyai pengetahuan kesehatan yang lebih baik. pendidikan

merupakan pembelajaran untuk mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan bisa berdiri sendiri (Notoatmodjo, 2003, p.44).

3) Sosial ekonomi

Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan pendidikan. Wanita yang berasal dari golongan ekonomi rendah cenderung pasrah dan mampu beradaptasi dengan baik saat mengalami menopause (Kasdu, 2002, p.92).

(16)

4) Budaya

Budaya berpengaruh sangat besar terhadap cara wanita menanggapi Proses berhentinya haid atau menopause.wanita Indonesia yang mayoritas muslimah umumnya dapat menerima menopause dengan baik (Kasdu, 2002, p.94).

5) Usia

Semakin bertambahnya usia seorang pengalamannya makin bertambah,sehingga akan lebih baik menghadapi menopause (Notoatmodjo, 2003, p.22).

4. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Kesiapan Menopause

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Desa Candirenggo 3 Mar 2010 Banyak faktor yang berperan dalam kehidupan menopause, yaitu faktor internal dan eksternal, yang mempengaruhi menopause dan upaya menghadapi menopause Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang menopause cukup. Gambaran Pengetahuan Keterampilan dan Sikap BidanT . Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Desa Candirenggo 3 Mar 2010 Banyak faktor yang berperan dalam kehidupan menopause, yaitu faktor internal dan eksternal. yang mempengaruhi menopause dan upaya menghadapi menopause. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang menopause cukup. Dan ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan menopause

(17)

5. Hubungan Antara Pendidikan dengan Kesiapan Menopause

Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia (Urnobasuki, 2004). Hasil survey awal dari 10 wanita premenopause di Dusun Pucung Desa Dayu Kecamatan Godangrejo Kabupaten Karanganyar menunjukkan 40% wanita premenopause tidak bisa menerima premenopause dengan ciri-ciri sulit tidur, gelisah tanpa alasan, sering tersinggung dan tak mudah mengendalikan emosi.

Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi di masyarakat adalah kecemasan, takut, lekas marah, ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna, mudah tersinggung, stress bahkan depresi (Anonim, 2008). Para wanita usia lanjut tersebut juga rentan terhadap penyakit degeneratif misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner, kanker, darah tinggi dan Dimensia tipe Alzheimer (Kasdu, 2002, p.40-74).

Upaya-upaya yang bisa dilakukan wanita di masa premenopause untuk mengurangi berbagai keluhan yang sedang dialaminya adalah dengan meningkatkan cara berfikir positif bahwa terjadinya premenopouse merupakan suatu proses alamiah yang harus diterima sebagai alur perjalanan hidup manusia, Terapi Sulih Hormon (TSH), olahraga, nutrisi yang cukup terutama dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kedelai, gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan minum minuman

(18)

keras, pemeriksaan kesehatan secara berkala, meningkatkan kehidupan religi, menganjurkan para wanita premenopause untuk mengikuti posyandu lansia, seminar dan ceramah tentang menopause (Kasdu, 2002, p.84-124).

Berdasarkan hal-hal di atas peneliti mengetahui ada hubungan tingkat pendidikan wanita dalam menghadapi premenopause.

C. KERANGKA TEORI

Menopause diartikan sebagai suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi berhenti, hal ini berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. (Smart,2010,p.17)

Gambar1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan menopause. Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2008), dan Kasdu (2002). D. KERANGKA KONSEP

Gambar 2. Kerangka konsep penelitian. Pengetahuan wanita

pre menopause tentang menopause

Pendidikan ibu Pre menopause

Kesiapan Wanita pre menopause menghadapi menopause Pengetahuan Usia Sosial ekonomi Budaya Pendidikan Kesiapan wanita pre menopause menghadapi menopause

(19)

E. HIPOTESIS

1. Ada hubungan antara pengetahuan wanita pre menopause dengan kesiapan menghadapi menopause

2. Ada hubungan antara pendidikan wanita pre menopause dengan kesiapan menghadapi menopause

Gambar

Gambar 2. Kerangka konsep penelitian. Pengetahuan wanita

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan, termasuk perlindungan terhadap bahaya atau risiko bencana alam bagi penduduk Kabupaten Bantul, maka

Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pemantauan konsentrasi PM 2.5 , CO 2 , dan O 3 , serta dilengkapi dengan sensor untuk mengukur parameter meteorologi

“Toksisitas Akut Ekstrak Daun Sirsak Ratu (Annona Muricata) Dan Sirsak Hutan (Annona Glabra) Sebagai Potensi Antikanker”.. Bogor: Institut

signifikan 5%. Hasil analisis data penelitian diperoleh bahwa : 1) Ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan memberikian sumbangan sebesar 30,1% terhadap hasil

Untuk kepentingan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, maka dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga sampai saat ini masih memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan, maka dapat disimpulkan 1) Kerja ilmiah mahasiswa yang dilatihkan dan proporsi mahasiswa yang bisa