• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA MATERI ORGANISASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS V SD NEGERI 1 ADIARSA - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA MATERI ORGANISASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS V SD NEGERI 1 ADIARSA - repository perpustakaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menurut kamus besar bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan dalam arti yang luas, dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu di optimalkan pada siswa. PKn adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik serta kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi dirinya juga bagi masyarakat dan bangsa. Di dalam PKn terkandung makna sosialisasi, diseminasi, dan aktualisasi konsep, sistem, nilai, budaya, serta praktik demokrasi dan keadaban.

(2)

Kesimpulan yang berada di balik penerapan PKn antara lain bahwa pemeliharaan tradisi demokrasi tidak bisa diwariskan begitu saja, tetapi sebaliknya, harus diajarkan, disosialisasikan, dan diaktualisasikan kepada generasi muda mealalui lembaga pendidikan.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Adiarsa, bahwa proses pembelajaran di sana sudah menggunakan model pembelajaran aktif, salah satunya dengan model pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), akan tetapi model pemebelajaran tersebut di laksanakan belum maksimal, karena metode atau model pembelajaran yang digunakan pada setiap pelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Tidak terkecuali pada mata pelajaran PKn salah satu kendala dalam pembelajaran Pkn yaitu cakupan materi PKn yang sangat luas. Hal itu menyebabkan siswa sulit dalam menyerap pelajaran karena mereka dituntut untuk menghafal dan mengingat materi pelajaran.

(3)

Guru juga diharapkan menggunakan alat peraga atau media yang menarik perhatian siswa agar siswa tidak merasa cepat bosan dan jenuh mengikuti pelajaran PKn, tetapi tidak semua atau hanya sebagian saja proses pembelajaran yang menggunakan media atau alat peraga yang menarik. Hal itu disebabkan karena ketersediaan alat peraga yang ada di sekolah kurang begitu lengkap. Kejenuhan dan kebosanan siswa dalam mengikuti pelajaran PKn tersebut sehingga menyebabkan kurangnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Dengan kondisi yang demikian akan membuat siswa merasa bosan dan kurang maksimal dalam menerima pelajaran PKn sehingga akan berdampak pada prestasi belajar yang kurang memuaskan.

Hal itu ditunjukkan pada perolehan Nilai Ulangan harian mata pelajaran PKn kelas V semester dua Tahun Pelajaran 2010/2011 terdapat 65% dari 24 siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah yaitu 72. Dengan diperoleh nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 55. Berdasarkan nilai ulangan harian tersebut masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh sekolah.

(4)

Praktiknya dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan Kewarganegaraan harus dikembangkan mulai dari calon anggota masyarakat yang masih belia sampai mereka sadar akan tanggung jawab kemasyarakatan sepenuhnya. Hal itu bertujuan agar siswa mampu beradaptasi secara seimbang membangun kemampuan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Itulah yang mendasari pengajaran PKn di tingkat sekolah dasar. Diharapkan pelajaran PKn di Sekolah Dasar dapat mengajarkan siswa untuk mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, dapat memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, memiliki rasa kecintaan yang tinggi terhadap negara, memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dalam masyarakat, memperoleh pemahaman materi PKn yang optimal sehingga meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa

Mewujudkan harapan-harapan tersebut, maka peran seorang guru sangat penting dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran PKn, karena berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh guru. Guru harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Peningkatan prestasi akan tercapai apabila terjadi pembelajaran yang bermakna, yakni pembelajaran yang mampu melibatkan siswa aktif baik fisik, mental intelektual dan emosional. Hal itu tergantung pada kemampuan guru di dalam mengajar.

(5)

menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari PKn sehingga motivasi dan prestasi belajar dapat meningkat. Untuk menciptkan pembelajaran yang menarik tersebut diperlukan metode pembelajaran yang lebih bervariasi yang dapat menyegarkan suasana kegiatan belajar mengajar. Jika motivasi siswa dalam belajar PKn meningkat maka siswa akan mudah mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung dan siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan baik.

Prestasi belajar dan motivasi belajar yang rendah tersebut yang menjadi pertimbangan untuk melakukan pembaharuan dan perubahan dalam pembelajaran. Karena pentingnya pelajaran PKn bagi peserta didik maka guru harus bisa memberikan pengetahuan yang benar-benar mempermudah siswa untuk menangkap pelajaran, salah satunya dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang cocok, Numbered heads together merupakan model dan metode pembejaran yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut. Karena model pembelajaran ini menuntut siswa aktif bekerjasama dengan kelompoknya dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together siswa akan lebih termotivasi karena siswa akan berperan langsung untuk menyampaikan dan menerima materi dari temannya sendiri. Dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together juga akan dapat mengatasi masalah luasnya materi PKn karena

dengan metode ini materi akan dibagi-bagi pada tiap sub pokoknya.

(6)

kooperatif tipe Numbered Heads Together akan menuntut siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga suasana belajar akan lebih menyenangkan.

Berdasarkan paparan di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Pkn Pada Materi Organisasi Melalui Pembelajaran koopetarif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas V Sd Negeri 1 Adiarsa”

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah melalui pembelajaraan kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas V SD Negeri 1 Adiarsa pada mata pelajaran PKn dengan materi pembelajaran organisasi?

2. Apakah melalui pembelajaraan kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas V SD Negeri 1 Adiarsa pada mata pelajaran PKn dengan materi pembelajaran organisasi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Masing-masing tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut:

(7)

a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran

b. Pengembangan ketrampilan guru dalam menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi

c. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah a. Untuk meningkatkan motivasi belajar PKn kelas V di SD Negeri 1

Adiarsa pada materi organisasi melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT.

b. Untuk meningkatkan prestasi belajar PKn kelas V di SD Negeri 1 Adiarsa pada materi organisasi melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan alternatif untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif penerapan pembelajaran dengan menggunakan tipe NHT

(8)

peneliti sendiri maupun peneliti-peneliti lainya. 2. Manfaat Praktis

1. BagiSiswa:

a. Siswa kelas V SD N 1 Adiarsa Kecamatan Kertanegara lebih termotivasi terhadap mata pelajaran PKn

b. Membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir c. Meningkatkan rasa percaya diri bagi masing-masing siswa

d. Meningkatkan kemampuan mengingat, memahami dan menyampaikan informasi

2. BagiGuru

a. Informasi yang disampaikan dapat menambah variasi strategi pembelajaran, termasuk dalam memilih metode dan media yang sesuai dengan tujuan dan materi yang akan diberikan. Sehingga masalah yang dihadapi guru yang berhubungan dengan materi dan siswa dapat diminimalkan.

b. Sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan belajar siswa c. Sebagai dasar memperbaiki proses pembelajaran

d. Membantu guru untuk memilih dan memperbaiki model pembelajaran agar lebih aktif inovatif dan menyenangkan. 3. BagiSekolah

(9)

b. Meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat menghasilkan kualitas siswa dan kualitas lulusan yang baik dan dapat bersaing untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi

4. Bagi Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data yang digunakan adalah hubungan antara panjang usus dan panjang total tubuh ikan, serta jenis makanan yang ada dalam usus ikan untuk

Faktor fisik yang menyebabkan aktivitas pertannian lebih banyak dilakukan pada wilayah beting gisik yang relatif jauh dari garis

Pertama , periode diskursus kenabian ( Prophetic Discourse ), di mana al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapat dipercaya dibanding ketika dalam bentuk

Teman - teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu bersedia membantu dan menemani saya pada waktu bersamaan menyelesaikan studi di STIE

[r]

Seperti yang disampaikan oleh guru Akidah Akhlak berikut ini. Buku Kurikulum 2013 memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut. Yang pertama ini berisi cerita secara

Area cagar budaya memiliki keterikatan yang sangat jelas terhadap waktu, terutama berkaitan dengan aspek kesejarahannya, sehingga untuk menghadirkan objek yang ’abadi’,

Administrator adalah entitas yang memiliki wewenang penuh pada program ini, dimana administrator dapat mengatur pengguna aplikasi ini, memasukkan data kapal,