• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRASANGKA SOSIAL PELAJAR KETURUNAN CINA DAN KECENDERUNGANNYA PADA TINGKAT INTERAKSI SOSIAL. Kotamadya Cirebon, Propinsi Jawa Barat )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRASANGKA SOSIAL PELAJAR KETURUNAN CINA DAN KECENDERUNGANNYA PADA TINGKAT INTERAKSI SOSIAL. Kotamadya Cirebon, Propinsi Jawa Barat )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PRASANGKA SOSIAL PELAJAR KETURUNAN CINA DAN

KECENDERUNGANNYA PADA TINGKAT INTERAKSI SOSIAL

(

Kasus Pelajar SMU Keturunan Cina, SMU Kristen 1 Cirebon,

Kotamadya Cirebon, Propinsi Jawa Barat )

Oleh : ETY SUMIYATI

A 31.0578

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2000

(2)

"Hai manusia, sesungguhnya Kami mencipfakan kamu dan seorang laki-laki dan seorang perempuan

dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.

Seungguhnya orang yang paling mulia dianfara kamu disisi Allah ialah orang yang paling berfakwa dianfara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha mengefahui lagi Maha mengenal". (QS. Al Hujuraf ayaf 13)

Karya kecil ini kupersembahkan unfuk Ibunda, dede 'yang: dede kaji, kakak dan adik

(3)

ETY SUMIYATI. Prasangka Sosial Pelajar Keturunan Cina dan Kecenderungannya Pada Tingkat Interaksi Sosial. Kasus Pelajar SMU Keturunan Cina, SMU Kristen 1

Cirebon, Kotamadya Cirebon, Propinsi Jawa Barat. (Dibawah Bimbingan ENDRIATMO SOETARTO).

Masih banyak faktor terkait yang menyelimuti masalah keturunan Cina, sedangkan keturunan asing lainnya seperti Arab dan India tidak menimbulkan masalah yang berarti. Faktor-faktor yang terkait tersebut antara lain disebabkan adanya kesenjangan sosial ekonomi, eksklusiftsme dan rasa etnosentrisme yang tinggi dikalangan golongan keturunan Cina. Faktor-faktor tersebut menimbulkan hubungan sosial antara masyarakat Cina dengan pribumi kurang begitu harmonis.

Penelitian ini mernfokuskan pada pelajar SMU keturunan Cina, karena mereka memiliki banyak kesempatan untuk bergaul dengan orang diluar golongannya baik melalui pendidikan formal maupun informal. Pelajar ini dianggap sudah dapat menilai pergaulannya, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prasangka sosial pelajar keturunan Cina dan kecenderungannya pada tingkat interaksi sosial dengan pribumi dengan adanya prasangka tersebut.

Unit anatisa dari penelitian ini adalah individu keturunan Cina. Responden diambil dari kelas dua, pemilihan kelas dilakukan secara sengaja berdasarkan petunjuk dari Kepala Sekolah. Dari lima kelas dipilih dua kelas. Jumlah respoden sebanyak 60 responden, yang terdiri dari 30 responden dari kelas 23 dan 30 responden dari kelas Z4, pemilihan responden ini dilakukan secara acak sederhana (simple

(4)

Data primer diperoleh dari kuesioner dan data sekunder diperoleh dari data keadaan sekolah dan berbagai literatur yang menunjang penelitian ini Data diolah dan disajikan dalam tabel frekuensi untuk mengetahui karakteristik responden, prasangka sosial yang terdiri dari stereotip, jarak sosial dan tingkatan sosial serta tingkat interaksi sosial Tabel silang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yangtejadi Untuk menyimpulkan populasi darimana sampel berasal digunakan test statistik chi-kuadrat

( X

') dengan selang kepercayaan 95%.

Prasangka sosial dilihat dari tiga faktor yaitu stereotip, jar& sosial dan tingkatan sosial Stereotip merupakan garnbaran atau tanggapan mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang yang bercorak negatif. Tanggapan responden mengenai sifat dan watak pribadi pribumi sebagian besar adalah positif (63,3%) Tanggapan negatif responden terhadap pribumi adalah pribumi lekas marahltidak sabar, lekas berubah pikiran dan malas.

Jarak sosial dikategorikan menjadi dua yaitu jauh dan dekat. Jarak sosial antara responden dengan pribumi sebagian besar jauh (56,7%). Hal ini terjadi karena responden lebih memilih keturunan Cina dalam berbagai bentuk hubungan sosial seperti teman akrab dan teman bepergian. Responden rnelakukan hubungan dengan pribumi hanya untuk kebutuhan tertentu saja, yaitu hanya untuk motif belajar saja.

Tingkatan sosial menunjuk pada posisi hubungan antara responden dengan pribumi. Posisi responden terhadap pribumi adalah sama karena sebagian besar responden memiliki tingkatan sosial rendah (65,0%)

(5)

Jika dihubungkan antara prasangka sosial (stereotip,jarak sosial dan tingkatan sosial) dengan tingkat interaksi sosial, maka dihasilkan tanggapan yang positif mengenai sifat dan watak pribadi pribumi belum disertai dengan tingkat interaksi sosial yang tinggi. Responden yang memiliki tanggapan positif cenderung berinteraksi sosial sedang (53,3%), sedangkan responden yang memiliki tanggapan negatif cenderung berinteraksi sosial rendah (59,0%). Berdasarkan hasil tes statistik

x

3 hubungan stereotip dengan tingkat interaksi sosial signifikan ( X =10,61, 2dk,

p< 0,Ol). Berarti ada perbedaan yang signifikan pada tingkat interaksi sosial antara responden yang merniliki tanggapan positif dengan negatif.

Responden yang memiliki jarak sosial dekat cenderung berinteraksi sosial sedang (53,8%), sedangkan yang memiliki jarak sosial jauh cenderung berinteraksi sosial rendah (52,9%). Berdasarkan hasil tes statistik

x Z

hubungan jarak sosial dengan tingkat interaksi sosial signifikan

( x 2

=17,73 2dk, p< 0,001).

Responden yang memiliki tingkatan sosial rendah cenderung berinteraksi sosial sedang (56,4%) sedangkan yang memiliki tingkatan sosial tinggi cenderung berinteraksi sosial rendah (62,0%). Berdasarkan hasil tes statistik ,y2 hubungan tingkatan sosial dengan tingkat interaksi sosial signifikan ( X =11,95 2dk, p< 0,01).

Untuk mencapai hubungan yang harmonis dan untuk mengurangi prasangka diantara dua golongan diperlukan interaksi yang cukup intensif dengan dimulai dengan adanya saling menerima secara ikhlas kehadiran golongan lain disekitar kita.

(6)

PRASANGKA SOSIAL PELAJAR KETURUNAN CINA DAN KECENDERUNGANNYA PADA TINGKAT INTERAKSI SOSIAL (Kasus Pelajar SMU Keturunan Cina, SMU Kristen 1 Cirebon, Kotamadya Cirebon,

Propinsi Jawa Barat)

Oleh : ETY SUMIYATI

A31.0578

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

SLTRUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000

(7)

FAKULTAS PERTANJAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini kami menyatakan bahwa skipsi yang ditulis oleh :

Nama : Ety Sumiyati

Nomor Pokok : A31.0578

Judul : Prasangka Sosial Pelajar Ketumnan Cina dan Kecendemngannya Pada Tingkat Interaksi Sosial (Kasus Pelajar SMU Ketumnan Cina, SMU Kristen 1 Cirebon, Kotamadya Cirebon, Propinsi Jawa Barat)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan sarjana pertanian Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Pertanian

(8)

Penulis lahir di Cirebon pada tanggal 13 Oktober 1975 sebagai anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Ayahanda Damira (alm) dan Ibunda H. Sofiyah.

Pada tahun 1988 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Karangampel, kemudian pada tahun 1991 menyelesaikan pendidikan menengah pada SMP Negeri 1 Karangampel dan pada tahun 1994 penulis menyelesaikan pendidikan lanjutan atas di SMA Negeri Karangampel. Penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada tahun 1994 melalui jalur undangan seleksi masuk IPB (USMI). Penulis diterima di Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian.

(9)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan bagi seluruh umat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Prasangka Sosial Pelajar Keturunan Cina dan Kecenderungannya pada Tingkat Interaksi Sosial (Kasus Pelajar SMU Keturunan Cina, SMU Kristen 1 Cirebon, Kotamadya Cirebon, Propinsi Jawa Barat)". Dalam skripsi ini penulis berusaha menggambarkan prasangka sosial pelajar keturunan Cina terhadap pribumi dan kecenderungannya pada tingkat interaksi sosial dengan adanya prasangka tersebut.

Di lingkungan kita masih ada prasangka sosial yang beredar di kalangan golongan keturunan Cina terhadap pribumi, begitu juga sebaliknya. Jika prasangka sosial ini terus dipupuk dapat menimbulkan kerusuhan dan pertentangan demi suatu kepentingan golongan tertentu.

Pada penelitian ini Prasangka sosial pada generasi muda sudah mulai berkurang, dan ha1 ini merupakan suatu awal yang baik untuk menuju integrasi bangsa. Kita mulai langkah pembauran ini dengan mengurangi prasangka kita terhadap ketrurunan Cina maupun sikap keturunan Cina terhadap pribumi, ha1 itu berarti kita telah menuju pada suatu asimilasi sikap dengan tidak adanya prasangka.

(10)

UCAPAN TERIR/LA KASIH

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Dr. Endriatmo Soetarto, MA selaku dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi atas segala bimbingan, petunjuk dan nasehat yang diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya juga penulis sampaikan kepada Ir. Bambang S. Utomo, MDS selaku dosen penguji dan Ir. Harmini, MS selaku dosen penguji Komdik yang telah meluangkan waktu demi perbaikan skripsi ini dengan saran dan ulasannya.

Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Mimi, dede 'yang' dan dede 'kaji' atas doa, cinta dan kasih sayang yang diberikan

selama ini.

2. Ang Mif, Mbak Joe, Ang Din dan Umamah atas dorongannya agar penulis segera

menyelesaikaan studi, terutama Mbak Joe terima kasih atas "omelan dan ocehannya".

3. Bapak Drs. Napitupulu selaku Kepala Sekolah SMU Kristen 1 Cirebon dan Bapak

Subagjo atas bantuannya selama penelitian.

4. Guru dan karyawan SMU Kristen 1 Cirebon atas bantuan dan informasi selama

penelitian.

5. Siswa-siswa SMU Kristen 1 Cirebon sebagai responden atas informasi dan opini- opini yang diberikan dengan sejujur-jujumya tanpa ada kecurigaan sedikitpun.

Referensi

Dokumen terkait

Hal itu sesuai dengan pendapat Moleong (2012) yang mengatakan bahwa data dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Data dalam penelitian ini adalah

massa lembaran kertas atau karton dalam gram dibagi dengan satuan luasnya dalam meter massa lembaran kertas atau karton dalam gram dibagi dengan satuan luasnya dalam meter

Pengujian alat dengan melakukan validasi dengan metode, mengukur kadar glukosa darah dengan teknik invasive, dan diukur kembali dengan teknik non invasive .Sistem sirkuit

1) Pola pikir guru perempuan dalam menerapkan pendekatan saintifik pada proses pembelajaran matematika. Guru perempuan tidak selalu menerapkan pendekatan saintifik,

 Peserta yang didapati menggunakan body hull yang bukan hasil pembuatan sendiri atau tidak mengumpulkan linesplan saat hari-H perlombaan akan didiskualifikasi. 

• Relasi dengan subyek : tidak simpatik, kurang ada ikatan emosional dan cenderung memberontak terhadap ibu; orang tua terutama ibu akan terpaksa mendukung keputusan

Responden yang me- ngalami sakit paling tinggi setelah mengonsumsi makanan yang dihidangkan dalam acara tersebut adalah laki-laki sebanyak 41 orang (68,33%) se-

Untuk mempercepat waktu segmentasi, komputasi yang tadinya dilakukan secara sekuensial dirubah menjadi komputasi paralel dengan menggunakan bantuan Compute Unified Device