• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYARAKAT PEDESAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYARAKAT PEDESAAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS

PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF

MASYARAKAT PEDESAAN”

KEMENTERIAN:

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENELITI/PEREKAYASA:

1. Yufridawati 2. Sujatmiko

3. Meni Handayani 4. Effi Heriyati

5. Agus Amin Sulitono

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

2012

(2)

A. Identitas Lembaga Penelitian dan Pengembangan

1.Nama Lembaga Penelitian dan Pengembangan

: Pusat Penelitian Kebijakan,

Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2.Pimpinan : Dr. Bambang Indriyanto

3.Alamat : Puslitjak, Balitbang, Kemdikbud

Gedung E, Lt 19

Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 12041

4.Telepon/fax : (021) 5736365, fax: (021) 5741664

5.E-mai : puslitjaknov@yahoo.com

B. Identitas Kegiatan

1.Judul : Pengembangan Model Agriwisata Di SMK

Berbasis Pertanian Dalam Mendukung Ekonomi Kreatif Masyarakat Pedesaan

2.Abstraksi :

Pada saat ini terdapat adanya fenomena menurunnya sumber daya di sektor pertanian dan minat siswa untuk melanjutkan SMK berbasis pertanian. Hal ini tampak dalam hasil penelitian hibah 2011 tentang Pengembangan Pendidikan SMK Sesuai Potensi Wilayah Pertanian yang menunjukkan rendahnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMK berbasis pertanian. Agar SMK berbasis pertanian ini dapat diminati siswa dan orang tua kembali, maka diperlukan pengembangan kompetensi keahlian siswa yang memiliki “nilai tambah”, sehingga SMK berbasis pertanian memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Tahapan kegiatan penelitian dan pengembangan ini mulai dari studi eksplorasi, penyusunan desain pengembangan, penyusunan instrumen penelitian, pengembangan buram konsep model, ujicoba instrumen dan validasi buram konsep

(3)

model, perbaikan instrumen dan revisi buram konsep model, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data, penyusunan laporan penelitian dan saran kebijakan, ujicoba konsep model, pemaparan hasil litbang dan revisi konsep model final. Manfaat dari hasil kegiatan litbang ini: (i) siswa SMK berbasis pertanian ini diharapkan dapat memiliki rekayasa bidang pertanian berbentuk kompentensi keahlian agribisnis tanaman pangan dan holtikultural yang berdimensi agriwisata, sehingga mereka dapat mengelola usaha agriwisata yang menarik untuk dikunjungi ; (ii). Kemampuan ini dapat ditularkan kepada masyarakat sekitar, sehingga melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar sekolah akan dapat berkembang wisata pertanian yang memiliki nilai tambah secara ekonomi.

Kegiatan ini dilakukan melalui studi kasus pada tiga SMKN berbasis pertanian di kabupaten Jeneponto dengan metode penelitian dan pengembangan (R & D). Sedangkan yang menjadi sumber data adalah unsur sekolah (kepala sekolah dan kepala prodi/guru matapelajaran produktif maupun unsur di luar sekolah (dinas pendidikan, dinas pertanian, DU/DI setempat). Data yang terkumpul dari hasil penelitian diolah secara kualitatif dan dianalisis secara deskriptif. Selain itu juga dilakukan pengembangan buram model agriwisata di SMK berdasarkan studi literatur, di mana kemudian divalidasi dan diujicobakan kepada pihak stakeholders terkait (unsur sekolah dan luar sekolah). Hasilnya digunakan untuk merevisi konsep model tersebut menjadi konsep model final, agar pembelajaran program produktif melalui kompetensi keahlian APTH yang berwawasan agriwisata dapat diterapkan bagi siswa dan memberi nilai tambah dalam usaha agriwisata masyarakat sekitar.

3. Tim Peneliti

a. Nama Koordinator/ : Dra. Yufridawati, M.Si. Peneliti Utama (PU) Bidang keahlian : Sosiologi Pendidikan

Alamat Koordinator/PU : Puslitjak, Balitbang, Kemdikbud Gedung E, Lt 19

Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 12041 b. Nama Anggota Peneliti : 1) Drs. Agus Amin Sulisationo, MPd

Bidang keahlian (Penelitian dan Evaluasi Pendidikan) 2) Meni Handayani, S.S., M.Si

(4)

3) Dra. Effi Heriyati (Manajemen Informatik) 4) Drs. Sujatmiko

(Matematika)

4.Waktu Pelaksanaan : Dimulai tgl 13 Februari 2012

Berakhir tgl 07 Oktober 2012

5.Publikasi : a. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Balitbang

Dikbud, 2013, Jakarta

b. Buku: Pengembangan Model Agriwisata Di SMK Berbasis Pertanian Dalam Mendukung Ekonomi Kreatif Masyarakat Pedesaan, 2013, Jakarta

C. Identitas Kekayaan Intelektual dan Hasil Litbang

1. Ringkasan Kekayaan Intelektual

a. Nama Penemuan Baru Non Komersial

Hasil litbang yang dikembangkan Tim berupa integrasi dimensi agriwisata dalam kompetensi keahlian agribisnis tananaman pangan dan holtikultural (ATPH) yang berguna dalam pembelajaran matapelajaran produktif di SMK berbasis pertanian. Hasil litbang ini berbentuk non komersial berupa kompetensi dasar dari kompetensi keahlian APTH yang berdimensi agriwisata (memiliki aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan agriwisata).

b. Cara Alih Teknologi

Hasil litbang dari kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama dengan pihak terkait baik unsur sekolah (SMK berbasis pertanian) maupun unsur di luar sekolah. Selanjutnya hasil litbang tersebut akan dipublikasikan melalui media cetak (buku dan jurnal).

(5)

2. Ringkasan Hasil Penelitian dan Pengembangan

a. Hasil penelitian dan pengembangan

1). Potensi Kabupaten Jeneponto untuk menerapkan usaha agriwisata a) Potensi Alam

(1) Letak Geografis

Kabupaten Janeponto secara geografis terletak pada 5o23 12 - 5o42 1,2 LS dan antara 119o29 12 - 119o56 44,9 Bujur Timur, dengan batas wilayahnya :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Takalar

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Takalar - Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores

Kabupaten Janeponto yang beribukota di Bontongsunggu memiliki luas 903,35 Km2 yang terbagi dalam 113 Desa / Kelurahan dan 11 Kecamatan. Komoditi unggulan Kabupaten Janeponto yaitu sektor perkebunan, pertanian dan jasa. Sub sektor jasa Pariwisatanya yaitu wisata alam dan budaya. Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di wilayah ini tersedia 2 pelabuhan, antara lain Pelabuhan Jeneponto dan Pelabuhan Khusus Biringkassi.

(2) Iklim

Jeneponto merupakan daerah beriklim panas. Daerah Jeneponto memiliki garis pantai yang panjang, sehingga banyak menghasilkan garam.

(3) Air

Air termasuk sulit diperoleh di Jeneponto, sedangkan irigasi belum menjangkau seluruh daerah Jeneponto.

(4) Jenis Tanah

Jenis tanah berpasir. Tanaman yang cocok di sektor perkebunan adalah Kakao, kopi, kelapa, Cengkeh, jambu Mete, kemiri dan Lada. Sub sektor pertanian komoditi yang diunggulkan berupa

(6)

jagung, tembakau dan ubi kayu.cocok ditanami palawija terutama jagung. Terdapat dua jenis jagung yang cocok ditanam di Jeneponto yakni jagung putih dan jagung merah

b) Sarana dan Prasarana (1) Lahan

Lahan pertanian di wilayah Jeneponto untuk tanaman padi dan palawija tergolong luas. Sedangkan lahan yang dimiliki oleh SMK berbasis pertanian di SMK sampel tergolong kecil, berkisar antara satu sampai dua hektar. Lahan yang terbatas membuat SMK harus berusaha mencari lahan tambahan milik masyarakat sekitar sekolah.

(2) Jalan

Jalan menuju lokasi sekolah SMK 2 cukup baik, namun dua SMK selebihnya kondisi jalan agak rusak. Perlu ada perbaikan jalan menuju SMK pertanian, untuk menarik minat warga untuk berkunjung ke sekolah

(3) Transportasi

Transportasi umum belum ada, begitu pula transportasi khusus. Karena letak SMK pertanian sebagian besar berlokasi tidak di pinggir jalan besar, maka dibutuhkan transportasi wisata untuk menuju ke SMK pertanian.

(4) Penginapan

Hotel di daerah Jeneponto sebagian besar berada di daerah kota Kabupaten, sedangkan letak SMK pertanian agak jauh dari kota kabupaten, namun masih terjangkau dalam waktu kurang lebih satu jam. Sehingga para calon wisatawan agrowisata dapat menginap di hotel yang berada di daerah kota kabupaten

(5) Irigasi

Irigasi untuk persawahan hanya terbatas di sebagian daerah Jeneponto. Selebihnya masyarakat mengandalkan hujan untuk menyirami tanaman. Hal ini menyebabkan tanah tidak digarap ketika musim kemarau.

(7)

c) Modal Sosial

1) Kepedulian Masyarakat

Masyarakat Jeneponto sebagian besar hidup dengan bertani dan beternak sapi. Namun tidak semua petani merupakan pemilik tanah, sebagian adalah petani penggarap. Kepedulian masyarakat sekitar SMK pertanian terhadap perkembangan SMK masih perlu disadarkan untuk bersama menunjang berkembangknya SMK.

Pada saat sekolah melakukan usaha pembibitan bekerjasama dengan dunia usaha. Siswa dan orang tua siswa merawat bibit yang yang sudah dibiakan di rumah masing- masing. Setelah bibit tumbuh besar, baru dijual kepada pengusaha bibit melalui dunia usaha yang menjadi mitra SMK.

2) Peran Serta Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI)

DU/DI berperan dalam melatih siswa SMK agar terampil melakukan praktek. Siswa di SMK 2 Jeneponto melakukan praktek pembibitan dan pembuatan pupuk ketika praktek kerja lapangan di dunia usaha mitra SMK. Selain memberikan kesempatan praktek, dunia usaha dan dunia industri juga membantu memasarkan dan membeli produk bibit dan pupuk siswa SMK.

2). Pelaksanaan pembelajaran program produktif dalam Kompeteni Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura di SMK

a) Perencanaan pembelajaran

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat oleh kelompok MGMP, kemudian dikembangkan lagi di sekolah. RPP dibuat berdasarkan Silabus. Pertemuan menyelaraskan silabus

(8)

dan RPP, antara guru produktif pertanian dan perikanan dilakukan di dinas pendidikan kabupaten.

b) Pelaksanaan pembelajaran

Kurikulum yang digunakan KTSP disesuaikan dengan keinginan dunia usaha. Materi yang diajarkan dalam Kompetensi Keahlian Agribisnis dan Tanaman Pangan adalah okulasi dan sambungan pohon mangga, pohon naga untuk stek, selain pohon naga, juga jambu biji, jambu air, sukun, dan delima serta tanaman hias seperti kamboja. materi pembelajaran disesuaikan dengan keadaan tanah dan iklim di Jeneponto.

Dalam pelaksanaan pembelajaran media ajar yang digunakan adalah alat-alat LCD. Sedangkan sarana untuk praktek pertanian digunakan traktor dan bahan praktek disediakan di sekolah. Namun untuk alat praktek pertanian di sekolah belum memadai. Rata-rata jumlah lahan di sekolah SMK pertanian perintis belum memadai, berkisar satu sampai dua hektar. Sumber ajar dari buku teks, modul, pengalaman orangtua menjadi sumber ajar , begitu pula dengan tokoh masayarakat. Sedangkan tenaga pengajar di SMK pertanian sebagian besar berasal dari luar daerah Jeneponto. Praktek kerja lapangan dillalukan di dunia usaha/dunia industri bidang pertanian, seperti pembibitan dan pengusaha pupuk.

Potensi alam Jeneponto kurang menarik untuk usaha agriwisata. Namun dengan adanya pohon naga yang kini ditanam di SMK sampel diharapkan dapat menjadi usaha produktif dan menarik serta memiliki nilai plus untuk mengelola usaha agriwisata. Kendala sementara ini adalah lokasi SMK sampel yang jauh dari jalan raya, sementara transportasi tidak ada.

Para informan kunci dari unsur sekolah memberikan saran secara umum bahwa kompetensi keahlian agriwisata perlu ditambah dalam kurikulum matapelajaran produkrif SMK berbasis pertanian dengan cara berdiri sendiri atau terintegrasi. Artinya sarana, bahan ajar dan silabus perlu disiapkan sesuai dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan agriwisata . Guru diharapkan dapat

(9)

menyisipkan nilai-nilai agriwisata pada materi matapelajaran produktif yang diajarkan.

3). Pengembangan model agriwisata pada SMK berbasis pertanian guna menunjang Ekonomi Kreatif (memberikan nilai tambah) bagi masyarakat. Konsep model ini dikembangkan melalui peranan/kontribusi, kerjasama dan koordinasi antara berbagai pihak berikut:

a) Pemerintah Daerah (Bappeda/Balitbangda Provinsi dan Bappeda/Balitbangda, Dinas Pendidikan maupun Dinas Pertanian Kabupaten). Pemerintah Daerah (Pemda) berfungsi sebagai fasilitator dalam hal:

(1) Pengalokasian dana kepada dinas terkait (dinas pendidikan dan dinas pertanian) dalam pengembangan usaha agrowisata di SMK berbasis pertanian

(2) Bekerjasama dengan pihak di luar SMK seperti Dunia Usaha dan dunia Industri, perbankan/koperasi, masyarakat sekitar SMK. Bentuk kerjasama dapat berupa pelatihan, menjalin mitra usaha

b) Dalam melaksanakan pembelajaran di SMK berbasis pertanian, pihak SMK bekerjasama dengan pihak Du/Di bidang pertanian.

c) Pembelajaran di SMK berbasis pertanian selama ini dilakukan melalui kompetansi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura tanpa nuansa agrowisata dan selanjutnya dikembangkan kompetensi keahlian agriwisata.

d) Kerjasama antara SMK berbasis pertanian telah dilakukan dengan masyarakat petani di sekitar sekolah. Bentuk kerjasama yang dilakukan antara lain siswa melakukan penyuluhan dan praktek, sehingga masyarakat memperoleh pengetahuan dan hasil

(10)

pertanian yang lebih baik dan bagi siswa dapat menambah pengalaman dan keretampilan.

e) Dengan dikembangkannya kompetensi keahlian model agriwisata di SMK berbasis pertanian diharapkan dapat menjadikan masyarakat di sekitar sekolah berwawasan agriwisata, sehingga masyarakat petani di sekitar sekolah memiliki usaha di bidang agriwisata yang akan meningkatkan ekonomi kreatif (nilai tambah) bagi masyarakat dan siswa.

Berikut ini adalah bagan dari Konsep Model Agriwisata Di SMK Berbasis Pertanian

(11)

4). Integrasi Pendidikan Agriwisata dalam Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

Pendidikan agriwisata diintegrasikan dalam mata pelajaran produktif karena berkaitan langsung dengan praktek pertanian. Integrasi yang dilakukan berkaitan dengan pendidikan agriwisata adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang agriwisata.

Sebagai contoh Standar Kompetensi menanam. Ketika menanam maka pengetahuan agrowisata seperti bagaimana mengatur tanaman supaya tampak rapi. Menanam dengan melihat aspek warna jenis tanaman, agar tampak indah dipandang. Tata letak tanaman menurut tinggi rendah tanaman dan pengelompokan jenis tanaman yang dapat dipadu, agar indah dilihat.

(12)

Keterampilan agrowisata diperoleh dalam praktek. Pada saat mempraktekkan Standar kompetensi menanam, maka setiap indikator yang berkaitan dengan menanam dapat sekaligus dipraktekkan pengetahuan yang berkaitan dengan agrowisata. Sehingga pendidikan agrowisata dapat terintegrasi dalam kompetensi keahlisan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura.

Setelah pendidikan agrowisata diintegrasikan dalam kompetensi keahlian agrobisnis tanaman pangan dan hortikultura maka sikap siswa akan terbentuk dan terbiasa untuk selalu menggunakan pengetahuan dan keterampilan agrowisata dalam setiap kesempatan bertani.

Pengunjung wisata agrowisata pada akhirnya dapat pula ikut serta dalam proses menanam, memupuk dan memanen, seperti yang dilakukan siswa dengan menyisipkan pengetahuan agriwisata.

b. Produk, spesifikasi, dan pemanfaatannya

Produk/ hasil litbang secara umum berupa konsep model pengelolaan usaha agriwisata di SMK berbasis pertanian. Sedangkan produk litbang ini secara khusu adalah konsep model pembelajaran matapelajaran produktif dari kompetensi keahlian ATPH yang berdimensi agriwisata di SMK berbasis pertanian. Penerapan kompetensi keahlian ini dapat bermanfaat bagi siswa SMK dan masyarakat sekitar dalam mengelola usaha agriwisata yang memiliki nilai tambah secara ekonomis.

Di bawah ini merupakan pengembangan kompetensi keahlian yang dibutuhkan yakni meliputi Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan dari kompetensi keahlian ATPH. Pengembangan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan aspek pengetahuan, sikap/periaku dan keterampilan agriwisata dalam kompetensi keahlian APTH.

(13)

1) DASAR KOMPETENSI KEJURUAN KOMPETENSI

DASAR

PENGETAHUAN SIKAP/PERILAKU KETERAMPILAN

1.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 1.2 Melaksanakan prosedur K3 1.3 Menerapkan pekerjaan sesuai dengan SOP 1.4 Menerapkan konsep lingkungan hidup 1.5 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan -Persyaratan produksi -Bahan Beracun dan Berbahaya /B3 -Peralatan Pelindung -Macam-macam resiko - Hak dan kewajiban tenaga keja -sistem manajemen kerja -Menjelaskan konsep Linkungan Hidup -mamfaat Limbah -Tata cara konservasi tanah dan air

Pelestarian lingkungan hidup -Taat Prosedur -Teliti -Disiplin -Hati-hati dan -Disiplin -Keselamatan kerja di tempat kerja -Penerapan SOP K3 -Penerapan kondisi darurat di lapangan -Unsur-unsur lingkungan hidup dan kerusakan LH

-Tujuan dan teknik Konservasi tanah dan air -Melakukan konservasi tanahdan air -Pemamfaatan limbah pertanian dan non pertanian -SOP Penanaganan darurat berdasarkan persyaratan kerja 2. Mengidentifikasi tanaman dan pertumbuhannya 1.1 Menjelaskan sistem produksi tanaman 1.2 Menjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh tanaman 1.3 Menjelaskan air sebagai unsur esensial bagi tanaman

1.4 Menjelaskan cuaca sebagai faktor penting bagi tanaman

1.5 Menjelaskan biotik-biotik dan abiotik-biotik dengan biotik sebagai faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman Syarat tumbuh tanamabn Perrtumbuhan dan perkembangan tanaman Sumberdaya spesifik lokasi -Teliti -Tekun -Cermat dan -Disiplin

-Syarat tanah dan iklim diciptakan vegetasi yang terstandar

-Menampilkan tahapan pertumbuhan dan perkembangan tanaman -Menemutunjukkan sumberdaya tanah. Aii dan iklim

-Menampilkan potensi/produksi tanaman

(14)

1.6 Menjelaskan hubungan antara tanaman dan pertumbuhannya 1.7 Menjelaskan sumberdaya spesifik lokasi 3.1 Mengidentifikasi alat dan mesin sesuai fungsinya

3.2 Menjelaskan manual prosedur dari alat dan mesin 3.3 Menyiapkan alat dan mesin

3.4 Merawat alat dan mesin 4.1 Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara generatif 4.2 Melakukan pembiakan tanaman secara generatif 4.3 Memelihara benih hasil pembiakan secara generatif -Prinsip perbanyakan tanaman Macam perbanyakan tanaman -Teliti -Tekun -Cermat -Rajin dan -Disiplin -Melakukan berbagai macam teknik perbanyakan tanaman -Proses pembbibitan tanaman -Menyemei benih -Memelihara bibit 5.1 Menjelaskan prinsip pembiakkan tanaman secara vegetatif 5.2 Melakukan pembiakkan tanaman secara vegetatif 5.3 Memelihara bibit hasil pembiakan secara vegetatif -Prisip perbanyakan tanaman secara vegetatif

-Cara dan syarat perbanyakan tananam secara vegetatif -Proses pemeliharaan bibit -Hati-hati -Teliti dan -Cermat -Melakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif -Menampilknan hasil perbanyakan tanaman vegetatif berupa berbagai macam bibit tanaman - Memelihara bibit di dalam Greenhouse -Menampilkan berbagai tanaman yang berproduksi hasil perbanyakan Vegetatif .

(15)

2) KOMPETENSI KEJURUAN KOMPETENSI

DASAR

PENGETAHUAN SIKAP/PERILAKU KETERAMPILAN

1.1 Mengidentifikasi karakteristik lahan (topografi)

1.2 Mengidentifikasi pengaturan jarak dan jumlah populasi dengan konsep topografi

1.3 Mengidentifikasi pembuatan bedengan media khusus untuk tanaman tertentu 1.4 Membersihkan gulma dan sisa tanaman 1.5 Mengolah tanah 1.6 Memasang mulsa plastik -Menjelaskan topografi lahan -Pemamfaat lahan -Proses persiapan lahan dijelaskan

-Mamfaat penggunaan mulsa baik organik maupun mulsa plastik

-Hati-hati -Teliti -Cermat dan -Disiplin -Menampilkan topografi lahan -Mengolah tanah dengan berbagai macam cara baik secara manual maupun cara mekanis

-Memasang mulsa organik dan mulsa plastik 2.1 Mengidentifikasi karakteristik benih dormansi 2.2 Menguji daya kecambah benih 2.3 Memberi perlakuan benih terhadap hama dan penyakit

2.4 Mengidentifikasi perlakuan benih untuk mencegah dormansi 2.5 Menyemai benih

-Menjelaskan bahan tanaman berupa benih -Proses produksi benih tanaman

-Teliti dan Cermat -Menampilkan berbagai contoh benih tanaman pangan dan hortilkultura -Memilih benih/menyeleksi benih 3.1 Menyiapkan media pembibitan 3.2 Menyapih bibit 3.3 Memelihara bibit 3.4 Memindahkan bibit (sapih)

-Syarat dan jenis media tanam

-Menyemei benih -Proses menyapih bibit

-Teliti -Cermat -Disiplin

-Membuat media tanam dengan berbagai bahan dan formulasi

-Menyemei benih dan memindahkan/menyapih bibit

(16)

KOMPETENSI DASAR

PENGETAHUAN SIKAP/PERILAKU KETERAMPILAN

4.1 Menyiapkan media tanam 4.2 Menanam dengan benih 4.3 Menanam dengan bibit 4.4 Menyulam -Proses pembuatan lubang tanam untuk penanman bibit

-Teliti -Cermat -Disiplin

-Membuat lubang tanam -Menanam bibit

tanaman

5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis pupuk anorganik dan organik 5.2 Menghitung kebutuhan pupuk 5.3 Menggunakan berbagai teknik pemupukan

-Definisi fungsi dan peranan pupuk -Penggolongan pupuk -Proses pembuatan pupuk organik -Teknik memeupuk tanaman -Taat asaa -Tekun -Teliti dan -Tepat -Membuat pupuk organik dengan menggunakan bioaktifator -Melakukan pemupukan dengan berbagai jenis pupuk dan cara pemupukan

6.1 Menentukan kebutuhan air pada tanaman

6.2 Mengidentifikasi teknik irigasi 6.3 Memberikan air irigasi sesuai dengan kebutuhan tanaman

-Mengidentifikasi air -Peranan air bagi tanaman

-Sumber air

-Proses pemberian air

-Cermat -Tekun -Disiplin -Menerapkan berbagai peralatan irigasi -Menyiram tanaman/bibt tanaman -Mengairi tanaman 7.1 Mengidentifikasi jenis-jenis dan karakteristik gulma 7.2 Menghitung kebutuhan larutan herbisida 7.3 Mengendalikan gulma secara mekanis dan kimiawi

-Pengertian gulma -Macam dan jenis gulma -Kerugian akibat

keberadaan gulma -Ruang lingkup gulma

-Cermat -Teliti -Taat asas

Mengendalikan gulma dengan berbagai macam dan metode pengendalian

8.1 Mengidentifikasi jenis dan ciri-ciri hama beserta agen pengendali hayatinya 8.2 Menghitung -Identifikasi jenis Organisme Pengganggu tanaman/OPT -Teliti -Cermat -Tekun -Menemutunjukkan berbagai contoh OPT dan Kehidupan OPT di Lapangan/Pertanaman -Menangkap OPT

(17)

KOMPETENSI DASAR

PENGETAHUAN SIKAP/PERILAKU KETERAMPILAN

kebutuhan larutan pestisida

8.3 Mengendalikan hama secara kultur teknis, mekanis, dan kimiawi

8.4 Mengidentifikasi konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

-Taat asas berupa kupu-kupu

dengan menggunakan jaring -Mengendalikan OPT dengan menerapkan konsep PHT 9.1 Mengidentifikasi jenis-jenis, gejala, dan tanda penyakit 9.2 Menghitung kebutuhan larutan pestisida

9.3 Mengendalikan penyakit secara kultur teknis, mekanis, biologis, dan kimiawi

-Mengidentifikasi jenis, gejala dan tanda penyakit -Teliti -Cermat -Tekun dan -taat asas -Menemutunjukkan Jenis, gejala dan tanda penyakit

-Mengendalikan OPT dengan prinsif

berwawasan lingkungan

10.1 Menjelaskan tujuan dan teknik pembumbunan 10.2 Menerapkan pembumbunan pada pemeliharaan tanaman 11.1 Menjelaskan berbagai bentuk dan teknik pemangkasan tanaman 11.2 Menerapkan pemangkasan pada pemeliharaan tanaman 11.3 Mengidentifikasi karakteristik umur awal pemangkasan

-Tujuan dan teknik pemangkasan -karakteristik pemangkasan -Teliti -Tekun -Tanggung Jawab -Disiplin -Memangkas berbagai macam tanaman berdasarkan tujuannya -Teknik penggunaan alat pangkas 12.1 Mengidentifikasi berbagai jenis dan bentuk naungan 12.2 Memberikan naungan pada

-Identifikasi jenis,bentuk dan tujuan pemberian naunganpada tanaman

-Tekun -Cermat -Taat asas

-Membuat naungan sedrhana untuk tempat pembibitan tanaman -Memberi naungan pada tanaman pada tanaman

(18)

KOMPETENSI DASAR

PENGETAHUAN SIKAP/PERILAKU KETERAMPILAN

tanaman 12.3 Mengidentifikasi prosentase naungan yang dibutuhkan muda/transplanting 13.1 Mengidentifikasi jenis-jenis ZPT dan karakteristiknya 13.2 Menghitung konsentrasi larutan ZPT 13.3 Membuat larutan ZPT 13.4 Menyemprotkan larutan ZPT 13.5 Mengidentifikasi teknik aplikasi 14.1 Menjelaskan ciri-ciri tanaman siap panen 14.2 Melakukan pemanenan 14.3 Menangani hasil panen 14.4 Mengidentifikasi potensi produksi

-Kriteria tanaman siap panen -Memahami karakteristik fisiologis -Teknik memanen -Taat asas -Cermat -Teliti -Disiplin

-Memilih hasil tanaman yang akan dipetik -Melakukan

pemanenenan pada tanaman sayur dan buah

-Menempatkan hasil panen dalam wadah -Menentukan Periode panen

-Mempertahankan kesegaran hasil panen 15.1 Mengidentifikasi

traktor dan fungsinya 15.2 Mengoperasikan traktor 15.3 Merawat traktor -Identifikasi bagian-bagian traktor -Proses pengoperasian traktor -Teliti -Cermat -Taat asas -Disiplin Mengoperasikan hand traktor, Mini traktor dan farm traktor baik di lahan kering maupun di lahan basah 16.1 Mengidentifikasi jenis sprayer, bagianbagian sprayer, dan fungsinya -Mengidentifikasi alat mesin pengendalian OPT -Taat asas -Teliti -Disiplin Menggunakan hand sprayer dan power sprayer

(19)

KOMPETENSI DASAR

PENGETAHUAN SIKAP/PERILAKU KETERAMPILAN

16.2 Mengkalibrasi sprayer 16.3 Mengoperasikan sprayer 16.4 Merawat sprayer 17.1 Mengidentifikasi pompa dan fungsinya 17.2 Mengoperasikan pompa irigasi 17.3 Merawat pompa irigasi -Mengidentifikasi pompa irigasi -Cermat -Taat asas -Disiplin

Memberi air irigasi pada tanaman dengan menggunakan sprinkler

18.1 Mengendalikan mikrobia bermanfaat sebagai stabir pupuk organik dan penyedia hara 18.2 Mengidentifikasi bahan dasar pembuatan pupuk organik 18.3 Mengidentifikasi jenis dan sifat bahan pembuatan pupuk organik

18.4 Membuat pupuk organik (microbia) 18.5 Mengidentifikasi kandungan hara pupuk

-Identifikasi bahan organik

-Identifikasi bioaktifator -Identifikasi kandungan unsur hara pupuk organik -Cermat -Tekun -Disiplin -Hati-hati -Menemutunjukkan bahan organik/limbah hasil panen -Membuat pupuk organik dengan menggunakan bioaktifator -Mengemas pupk organik 19.1 Menyiapkan lath

house (green house)

19.2 Menyiapkan media tanam 19.3 Menyiapkan bibit 19.4 Menyiapkan nutrisi 19.5 Menanam dan menyulam -Identifikasi Model Green house -Spesifikasi media tanaman -Pembibitan tanaman -Identifikasi Nutrisihidroponik -Pemeliharaan tanaman hidroponik -Taat asas -Disiplin -Hati-hati -Melakukan sanitasi green hause -Membuat berbagai media tanaman hidroponik

-Menanam bibit pada Media

-Memberikan nutrisi/hara

(20)

KOMPETENSI DASAR

PENGETAHUAN SIKAP/PERILAKU KETERAMPILAN

19.6 Memelihara tanamn hidroponik 19.7 Memanen dan menangani hasil panen

-Mengajir dan mewiwil -Memanen

-Menangani hasil panen

20.1 Mengidentifikasi mutu hasil panen 20.2 Mengelola hasil pertanian

20.3 Merancang pemasaran

-Standar mutu hasil panen

-Perlakuan terhadap hasil panen

-Teknik dan prosedur pemasaran - -Hati-hati -Teliti -Cermat -Tekun -hemat -jujur

-Melakukan sortasi dan grading pada hasil panen

-Mengemas hasil panen -Display hasil

- Memasarkan hasil pada tempat /kios pemasaran hasil panen 21.1 Mengidentifikasi

potensi sumber daya lokal yang berpotensi sebagai sumber pangan baru 21.2 Mengidentifikasi pengelolaan sumber daya genetik -Identifikasi sumberdaya pangan lokal -Diversifikasi pangan -Kritis -Teliti -Rajin -Tanggung jawab

-Produk pangan lokal di tananam di lahan produksi

-Mengenalkan produk lokal

-Produk/hasil panen diolah dikemas yang menarik

22.1 Mengidentifikasi sistem pola tanaman monokultur

22.2 Mengidentifikasi sistem pola tanaman polykultur.

-Sistempola tanam monokultur dan polikultur

-Persyaratan aplikasi sistim pola tanam

-Teliti -Rajin -Tekun -Disiplin

-Menampilkan lay out sistem pola tanam -Mengelola komoditas sistem polykultur -Menata lay out sistem pola tanaman yang rapih dan indah

(21)

Gambar 1: Pertemuan dan wawancara Tim dengan Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten Jeneponto di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Jeneponto, Sulsel.

Gambar 2: Lahan tanaman holtikultura (buah naga) sebagai kegiatan praktek siswa SMK Negeri 5 Jeneponto.

(22)

Gambar 3 : Tim dan Kepala SMKN 5 dan Kepala SMKN 2 Jeneponto Di lahan praktek siswa SMKN 5 Jeneponto

Gambar 4: Tim sedang mewawancari kepala SMKN 5 Jeneponto yang

(23)

3. Pengelolaan Anggaran

Sumber Pembiayaan Penelitian dan Mitra Kerja a. APBN : Rp 250.000.000 b. APBD : Rp. 0. c. Mitra Kerja : Rp. 0. - Dalam Negeri : Rp. 0 Mitra : Rp. 0 - Luar Negeri : Rp. 0. Mitra : Rp. 0 . 4. Sarana -Prasarana

a. Sarana : literature buku, komputer b. Prasarana : tidak ada

5. Pendokumentasian

Hasil litbang berupa konsep model agriwisata di SMK berbasis pertanian didokumentasikan berupa CD dan buku.

Jakarta, 28 September 2012 Kepala Pusat Penelitian Kebijakan,

Dr. Bambang Indriyanto NIP 195809101983031001

Gambar

Gambar 1: Pertemuan dan wawancara Tim dengan Kepala Dinas

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu formula produk makanan dalam bentuk cookies dengan menggunakan bahan dasar ubi jalar ungu, terigu, tempe dan kayu

Dalam amar putusan Hakim menyatakan terdakwa HATTA UDA`A terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut yang

Pen dekatan logika dan sistematis beliau dalam pe- nye lesaian linear dan notasi kuadrat memberikan ke- aku ratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama

Niat konsumen untuk melakukan pembelian secara online dipengaruh oleh beberapa faktor seperti diantaranya dilihat dari kualitas sistem dari website maupun media

a) Hutan mangrove di tepi Sungai Donan berperan dalam mengurangi konsentrasi polutan Pb dalam air dan substrat dari sumber polutan ke.. terutama kemampuan kawasan

Menurut Sugiyono (2007:363) menyebutkan validilitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang di dapat dilaporkan oleh peneliti.Di

Fasilitas Dukungan Pemberian Pinjaman Intermediasi Bank adalah pinjaman dengan suku bunga rendah yang diberikan oleh Bank of Korea kepada bank berdasarkan pada pertunjukan pinjaman

Tetapi untuk referensi ringkas, saya mencoba manyajikannya dalam grafik tunggal (mudah-mudahan bermanfaat) khusus beberapa hubungan penting yang mendasari empat