• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

46

1. Gambaran Umum

Laporan keuangan menyediakan suatu informasi yang bersifat kuantitatif yang sangat diperlukan oleh pemilik maupun pihak terkait lainnya seperti investor, calon kreditor, pemerintah, dan sebagainya. Dengan kata lain lapaoran keuangan harus bersifat relevan (relevance) dan dapat diandalkan (realeble) dengan cara selalu menjaga keaslian data dan dokumen terkait atas laporan keuangan tersebut. Maka dalam hal ini perusahaan membutuhkan jasa terkait (auditor) untuk mengecek apakah laporan keuangan perusahaan tersebut bebas dari hal-hal yang dapat merugikan pihak terkait dengan cara diaudit oleh auditor.

a. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai 28 Oktober 2014 sampai 09 Januari 2015, dan dalam penelitian yang dilakukan ini yaitu menganalisis pendapat dari responden (Auditor) mengenai Independensi, Kompetensi, dan Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Kualitas Audit Di KAP Jakrata Barat. Dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap KAP yang terdaftar pada IAI serta Direktori KAP untuk Auditor yang bekerja di KAP tersebut. Terdapat 22 KAP yang tercantum, serta peneliti telah mendatangi satu persatu KAP tersebut dan hanya memperoleh 11 KAP

(2)

yang bersedia untuk menerima kuesioner dalam pencarian data ini. Berikut data distribusi penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti:

Tabel 4.1

Data Distribusi Penyebaran Kuesioner

No TGL

penyebaran

KAP ALAMAT

1 28 Oktober 2014.

KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan.

Jl. Anggrek Garuda Raya No.9 Slipi Jakarta Barat 11480

2 28 Oktober 2014.

KAP Moch. Zainudin & Sukmadi

Jl. Anggrek garuda blok I no 3 Kemanggisan Slipi

3 30 Oktober

2014. KAP Drs. Sutopo Insja.

Komplek Daan Mogot Baru Blok LC 1 No.3 Jakarta Barat 11840

4 30 Oktober 2014.

KAP Y. Santosa & Rekan

Jl. Duri Kosambi Raya no 69 C Jakarta Barat 11750

5 30 Oktober 2014.

KAP Soejatna, Mulyana & Rekan.

Kompleks Rukan Taman Meruya Blok M No.78 Jakarta Barat 11620

6 30 Oktober 2014.

KAP Purba Lauddin & Rekan.

Jl. Rudal Raya Blok M No.12 Lantai 2 & 3 Kav. Hankam, Joglo Jakarta Barat 11640

7 30 Oktober 2014.

KAP Sukrisno, Sarwoko & Sandjaja

Ruko Central Green Ville No.2 R

Jl. Tanjung Duren Barat Jakarta Barat 11510

8 31 Oktober

2014. KAP Idris & Sudiharto

Total Building Lantai 8 Suite 808 Jl. Letjen. S. Parman Kav.106 A. Tomang, Grogol

Petamburan Jakarta Barat 11440

9 31 Oktober 2014.

KAP Herman Dody Tanumihardja & Rekan

Taman Ratu Indah Blok F 1 No. 22A Jakarta Barat 11510.

10 3 November 2014.

KAP Tjhin Tjiap Lung & Rekan

Jl. Mandala Utara No.604 Tomang Jakarta Barat 11440 11 13 November

2014. KAP Michelle Kristian

Ruko City Square Blok F No. 11 Jl. Peta Selatan Raya, Kalideres Jakarta Barat

(3)

Dari 11 Kantor Akuntan Publik tersebut peneliti telah menyebar kuesioner sebanyak 80, jumlah yang di kembalikan sebanyak 77, dan jumlah kuesioner yang tidak kembali sebanyak 3.

Tabel 4.2

Hasil Distribusi Penyebaran Kuesioner

NO Nama KAP Distribusi

Penyebaran Kuesioner Hasil Distribusi Penyebaran Kuesioner persentase

1 KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan. 10 7 9,09 %

2 KAP Moch. Zainudin & Sukmadi. 10 10 12,99 %

3 KAP Drs. Sutopo Insja. 5 5 6,49 %

4 KAP Y. Santosa & Rekan. 5 5 6,49 %

5 KAP Soejatna, Mulyana & Rekan. 5 5 6,49 %

6 KAP Purba Lauddin & Rekan. 5 5 6,49 %

7

KAP Sukrisno, Sarwoko &

Sandjaja. 5 5 6,49 %

8 KAP Idris & Sudiharto. 10 10 12,99%

9

KAP Herman Dody Tanumihardja

& Rekan. 10 10 12,99 %

10 KAP Tjhin Tjiap Lung & Rekan. 10 10 12,99 %

11 KAP Michelle Kristian. 5 5 6,49 %

Jumlah 80 77 100 %

(4)

b. Karakteristik Profil Responden

Dalam penelitian ini menggunakan responden yaitu auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta Barat. Berikut ini adalah deskripsi identitas responden penelitian yang terdiri dari jabatan reponden pada KAP tersebut.

i. Profil responden berdasarkan jabatan auditor

Dari hasil pendistribusian kuesioner sebanyak 77 responden pada KAP wilayah Jakarta Barat terdapat masing-masing jabatan auditor sebagai berikut:

Tabel 4.3

Profil responden berdasarkan jabatan auditor

Jabatan Frekuensi Persentase

Magang 0 0 %

Yunior Auditor 48 62.34%

Senior Auditor 29 37.66%

Total 77 100 %

Sumber : Data diolah tahun 2015.

Berdasarkan hasil dari tabel 4.3 di atas responden yang mempunyai jabatan sebagai magang sebanyak 0 responden dengan persentase 0, dan yang menjabat sebagai auditor yunior (junior) sebanyak 48 responden dengan persentase 62.34%, sedangkan yang berjabatan sebagai senior auditor sebanyak 29 dengan persentase sebesar 37.66% hasil ini sesuai

(5)

dengan penyebaran yang telah dilakukan kepada KAP di wilayah Jakarta Barat.

ii. Profil responden berdasarkan umur responden auditor

Dari hasil pendistribusian kuesioner sebanyak 77 responden pada KAP wilayah Jakarta Barat terdapat masing-masing umur auditor sebagai berikut:

Tabel 4.4

Profil responden berdasarkan umur auditor

Umur Responden Frekuensi Persentase

≤20 tahun 0 0 21-30 tahun 50 65% 31-40 tahun 25 32.5% 41-50 tahun 2 2.5% <50 tahun 0 0 Total 77 100%

Sumber : Data diolah tahun 2015.

Berdasarkan hasil dari tabel 4.4 tersebut di dapat umur responden yang ≤ 20 tahun tidak ada hasil, untuk umur 21-30 tahun sebanyak 50 responden dengan persentase 65%, umur 31-40 tahun sebanyak 25 responden dengan persentase 32.5%, umur 41-50 tahun sebanyak 2 responden dengan persentase 2.5%, sedangkan umur < 50 tahun tidak ada, hasil ini berdasarkan penyebaran kuesioner yang telah dilakukan.

(6)

iii. Profil responden berdasarkan jenis kelamin auditor

Dari hasil pendistribusian kuesioner sebanyak 77 responden pada KAP wilayah Jakarta Barat terdapat masing-masing jenis kelamin auditor sebagai berikut:

Tabel 4.5

Profil responden berdasarkan jenis kelamin auditor

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki (Pria) 46 59.74%

Perempuan (Wanita) 31 40.26%

Total 77 100%

Sumber : Data diolah tahun 2015.

Berdasarkan hasil dari tabel 4.5 diatas terdapat 46 sampel laki-laki dengan persentase sebesar 59.74%, dan untuk perempuan sebanyak 31 sampel dengan persentase sebesar 40.26%. Jumlah rata-rata auditor di Jakarta Barat diduduki oleh gender laki-laki dimana laki-laki menduduki jumlah yang lebih banyak dari pada perempuan.

iv. Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir auditor

Dari hasil pendistribusian kuesioner sebanyak 77 responden pada KAP wilayah Jakarta Barat terdapat masing- masing pendidikan terakhir auditor sebagai berikut:

(7)

Tabel 4.6

Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir auditor

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

SLTA / Sederajat 0 0 D3 2 2.6% S1 66 85.71% S2 9 11.69% S3 0 0 Total 77 100%

Sumber : Data diolah tahun 2015.

Berdasarkan dari hasil tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada auditor yang berkelulusan SLTA/Sederajat, sementara untuk lulusan D3 sebanyak 2 responden dengan persentase 2.6%, untuk lulusan S1 terdapat 66 responden dengan persentase 85.71%, untuk S2 sebanyak 9 responden dengan persentase sebanyak 11.69%, sedangkan untuk S3 tidak ada hasil.

v. Profil responden berdasarkan lamanya bekerja auditor

Dari hasil pendistribusian kuesioner sebanyak 77 responden pada KAP wilayah Jakarta Barat terdapat masing-masing lamanya pekeerjaan auditor sebagai berikut:

(8)

Tabel 4.7

Profil responden berdasarkan lamanya pekerjaan auditor

Lama Bekerja Frekuensi Persentase

1 tahun 17 22.08% 2-4 tahun 37 48.05% 5-7 tahun 17 22.08% 8-10 tahun 4 5.19% >10 tahun 2 2.6% Total 77 100%

Sumber : Data diolah tahun 2015.

Bersdasarkan dari hasil tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa yang bekerja selama 1 tahun sebanyak 17 responden dengan tingkat persentase 22.08%, untuk yang bekerja selama 2-4 Tahun sebanyak 37 responden dengan persentase 48.05%, untuk yang bekerja selama 5-7 tahun sebanyak 17 responden dengan persentase 22.08%, untuk yang bekerja selama 8-10 tahun sebanyak 4 responden dengan persentase 5.19%, sedangkan yang lebih dari 10 tahun sebanyak 2 responden dengan persentase sebesar 2.6%, hasil ini di peroleh secara langsung dari pengisian kuesioner yang telah disebarkan untuk auditor yang ada di Jakarta Barat.

(9)

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan serta menyajikan informasi dari data yang telah di kumpulkan dalam penelitian ini, hasil dari statistik deskriptif ini nilai maksimun, nila minimum, mean, standar deviasi, berikut merupakan hasil dari statistik deskripsi pada tabel 4.8 :

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Total Independensi 77 27 45 38,39 3,650 Total Kompetensi 77 27 45 38,95 3,513 Total Skeptisisme 77 27 45 38,66 3,485 Total Kualitas Audit 77 27 45 38,44 3,736 Valid N (listwise) 77

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan hasil output SPSS diatas dengan responden sebanyak 77 memperlihatkan hasil sebagai berikut:

a. Independensi Auditor (X1)

Dari 9 pertanyaan pada variabel independensi auditor, mendapatkan hasil output SPSS dengan memperoleh total skor nilai minimum sebesar 27, nilai maksimum sebesar 45, dan nilai rata-rata (mean) sebesar 38,39 dengan standar deviansinya sebesar 3,650. Dengan demikian independensi auditor masuk pada tingkat penilaian “Sangat Setuju” atau skor 5 paling banyak di isi oleh auditor.

(10)

b. Kompetensi Auditor (X2)

Dari 9 pertanyaan pada variabel kompetensi auditor, memdapatkan hasil output SPSS dengan, memperoleh total skor nilai minimum sebesar 27, nilai maksimum sebesar 45, dan nilai rata-rata (mean) sebesar 38,95 dengan standar deviansinya sebesar 3,513. Dengan demikian kompetensi audito masuk pada tingkat penilaian “Sangat Setuju” atau skor 5 paling banyak di isi oleh auditor.

c. Skeptisime Profesional Auditor (X3)

Dari 9 pertanyaan pada variabel skeptisisme profesional auditor, mendapatkan hasil output SPSS dengan, memperoleh total skor nilai minimum sebesar 27, nilai maksimum sebesar 45, dan nilai rata-rata (mean) sebesar 38,66 dengan standar deviansinya sebesar 3,485. Dengan demikian skeptisisme profesional auditor masuk pada tingkat penilaian “Sangat Setuju” atau skor 5 paling banyak di isi oleh auditor.

d. Kualitas Audit (Y)

Dari 9 pertanyaan pada variabel kualitas audit, mendapatkan hasil output SPSS dengan Memperoleh total skor nilai minimum sebesar 27, nilai maksimum sebesar 45, dan nilai rata-rata (mean) sebesar 38,44 dengan standar deviansinya sebesar 3,736. Dengan demikian kualitas audit masuk pada tingkat penilaian “Sangat Setuju” atau skor 5 paling banyak di isi oleh auditor.

(11)

3. Uji Kualitas Data

Uji kualitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas dan uji rentabilitas pada spss 21.

a. Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang di gunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner dikatakan valid jika nilai korelasi / Rhitung > Rtabel, jika nilai korelasi / Rhitung < Rtabel maka dikatakan tidak valid . Dan untuk mendapatkan nilai R tabel yaitu dengan rumus (df)= n-2 /77-2= 75. Maka dapat di temui Rtabel adalah 0.2242 dengan tingkat signifikan 0.05.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Independensi Auditor

NO Independensi Nilai Korelasi (Pearson Corelation) Rtabel Keterangan 1 IA 1 0.762 0.2242 Valid 2 IA 2 0.666 0.2242 Valid 3 IA 3 0.823 0.2242 Valid 4 IA 4 0.735 0.2242 Valid 5 IA 5 0.742 0.2242 Valid 6 IA 6 0.736 0.2242 Valid 7 IA 7 0.733 0.2242 Valid 8 IA 8 0.613 0.2242 Valid 9 IA 9 0.773 0.2242 Valid

(12)

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Auditor

NO Kompetensi Nilai Korelasi (Pearson Corelation) Rtabel Keterangan 1 KA 1 0.816 0.2242 Valid 2 KA 2 0.737 0.2242 Valid 3 KA 3 0.813 0.2242 Valid 4 KA 4 0.737 0.2242 Valid 5 KA 5 0.864 0.2242 Valid 6 KA 6 0.692 0.2242 Valid 7 KA 7 0.629 0.2242 Valid 8 KA 8 0.631 0.2242 Valid 9 KA 9 0.642 0.2242 Valid

Sumber: Data diolah 2015

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Variabel Skeptisime Profesional Auditor

NO Skeptisime Profesional Nilai Korelasi (Pearson Corelation) Rtabel Keterangan 1 SPA 1 0.670 0.2242 Valid 2 SPA 2 0.623 0.2242 Valid 3 SPA 3 0.630 0.2242 Valid 4 SPA 4 0.713 0.2242 Valid 5 SPA 5 0.772 0.2242 Valid

(13)

6 SPA 6 0.772 0.2242 Valid

7 SPA 7 0.712 0.2242 Valid

8 SPA 8 0.716 0.2242 Valid

9 SPA 9 0.663 0.2242 Valid

Sumber: Data diolah 2015

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit

NO Kualitas Audit Nilai Korelasi (Pearson Corelation) Rtabel Keterangan 1 KUA 1 0.743 0.2242 Valid 2 KUA 2 0.609 0.2242 Valid 3 KUA 3 0.671 0.2242 Valid 4 KUA 4 0.718 0.2242 Valid 5 KUA 5 0.688 0.2242 Valid 6 KUA 6 0.718 0.2242 Valid 7 KUA 7 0.755 0.2242 Valid 8 KUA 8 0.706 0.2242 Valid 9 KUA 9 0.797 0.2242 Valid

Sumber: Data diolah 2015

Berdasarkan hasil output SPSS 21 dengan pengolahan data di atas menyatakan bahwa setiap butir pertanyaaan baik variabel dependen maupun independen dinyatakan valid karena nilai dari Rhitung lebih besar

(14)

dari Rtabel = 0.2242. R hitung dilihat dari hasil output spss sedangkan untuk Rtabel di dapat dari tabel t dan r product moment dengan signifikan 5%.

b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner apakan jawaban responnden konsisten atau tidak. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban pada pertanyaan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2013). Dalam Imam Ghozali (2013) dikatakan realibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 menurut kriteria Nunnally.

Tabel 4.13

Hasil Uji Reabilitas Variabel Independensi Auditor

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,890 ,891 9 Sumber : Output SPSS

Berdasarkan hasil output SPSS variabel Independensi mempunyai Cronbach Alpha sebesar 0.890 atau 89% yaitu lebih besar dari 0.70, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Independensi Auditor dikatakan realibel.

(15)

Tabel 4.14

Hasil Uji Reabilitas Variabel Kompetensi Auditor

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,889 ,889 9 Sumber : Output SPSS

Berdasarkan hasil output spss variabel Kompetensi mempunyai Cronbach Alpha sebesar 0.889 atau 88.9% yaitu lebih besar dari 0.70, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kompetensi Auditor dikatakan realibel.

Tabel 4.15

Hasil Uji Reabilitas Variabel Skeptisisme Profesional Auditor

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,857 ,864 9 Sumber : Output SPSS

Berdasarkan hasil output spss variabel Skeptisime Profesional mempunyai Cronbach Alpha sebesar 0.857 atau 85.7% yaitu lebih besar dari 0.70, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Skeptisisme Profesional Auditor dikatakan realibel.

(16)

Tabel 4.16

Hasil Uji Reabilitas Variabel Kualitas Audit

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,874 ,879 9 Sumber : Output SPSS

Berdasarkan hasil output spss variabel Kualitas Audit mempunyai Cronbach Alpha sebesar 0.874 atau 87.4% yaitu lebih besar dari 0.70, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Audit dikatakan realibel.

2. Uji Asumsi Klasik dan Kualitas Instrumen Penelitian

a. Uji Asumsi Klasik i. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini dengan menggunakan uji statistik dengan Z tabel sebesar 2.58. Jika Z hitung > Z tabel maka distribusi tidak normal, Zhitung < Z tabel adalah normal. dan non-parametrik Kolmogrov-Simirnov dimana data terdistribusi normal jika angka signifikansi > 0.05, sedangkan jika signifikansi < 0.05 maka tidak terdistribusi secara normal.

(17)

Tabel 4.17

Hasil Uji Statistiik

Z skewness = -0.083 : √6/77= -0.083 / 0.2791452631 = -0.29733 Zkurtosis = 0.934 : √24 / 77 = 0.934/ 0.5582905262 = 1.67296

Dari hasil perhitungan Z skewness dan Z kurtosis (Zhitung) dibawah Z tabel atau Zhitung < Z tabel maka dapat disimpulkan bahwa data residul berdistribusi normal.

Tabel 4.18

Hasil Uji non-parametrik Kolmogrov-Simirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 77

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,11984368

Most Extreme Differences

Absolute ,102 Positive ,086 Negative -,102

Kolmogorov-Smirnov Z ,899

Asymp. Sig. (2-tailed) ,394 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std.

Error Unstandardized Residual 77 -5,70190 ,0000000 2,11984368 -,083 ,274 ,934 ,541 Valid N (listwise) 77

(18)

Berdasarkan nilai Kolmogorov-Simirnov adalah 0.899 dan signifikansi (2-tailed) 0.394 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal pada penelitian yang dilakukan ini karena diatas dari nilai signifikansi 0.05, hasil ini sama seperti uji statistik.

ii. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Untuk menunjukan adanya multikolonieritas jika nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10, sedangkan tidak adanya multikolonieritas jika nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.

Tabel 4.19

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 2,897 2,957 ,980 ,331

Total Independensi ,438 ,121 ,428 3,627 ,001 ,317 3,159

Total Kompetensi ,374 ,135 ,352 2,773 ,007 ,274 3,647

Total Skeptisisme ,107 ,117 ,100 ,914 ,364 ,367 2,724

a. Dependent Variable: Total Kualitas Audit Sumber : Output SPSS

(19)

Berdasarkan hasil output SPSS di atas dapat dilihat nilai tolerance ≥ 0.10 dan nilai VIF ≤ 10, maka dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi adanya multikoloneritas antar variabel independen.

iii. Uji Heteroskedastisitas

Untuk melihat ada tidaknya heteroskodatisitas dengan melihat hasil dari grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID untuk membandingkan hasilnya. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

(20)

Berdasarkan hasil output dari grafik scatterplot di atas, terlihat hasil grafik plot residual menunjukan tidak adanya heterokedastisitas, terlihat residual terdistribusi secara acak disekitar titik nol, dan tidak membuat kumpulan di satu tempat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai untuk memprediksi Kualitas Audit berdasarkan masukan variabel independen yaitu Independensi, Kompetensi, dan Skeptisisme Profesional Auditor.

Tabel 4.20

Uji Park

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -52,399 23,846 -2,197 ,031 Total Independensi -,177 ,204 -,171 -,867 ,389 Total Kompetensi 15,337 8,576 ,385 1,788 ,078 Total Skeptisisme ,060 ,201 ,056 ,301 ,765 a. Dependent Variable: lnu21

Berdasarkan hasil output dari Uji Park di atas, terlihat hasil dari nilai signifikan yang rata-rata lebih besar dari 0.05. hasil ini menunjukan tidak adanya heterokedastisitas, Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai untuk memprediksi Kualitas Audit berdasarkan masukan variabel independen yaitu Independensi, Kompetensi, dan Skeptisisme Profesional Auditor.

(21)

b. Uji Kesesuaian Model

i. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen serta digunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1, nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, nilai yang hampir mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Tabel 4.21

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,823a ,678 ,665 2,163

a. Predictors: (Constant), Total Skeptisisme, Total Independensi, Total Kompetensi

b. Dependent Variable: Total Kualitas Audit Sumber : Output SPSS

Berdasarkan hasil output SPSS di atas diketahui nilai dari Adjusted R Square sebesar 0.665 hal ini berarti 66.5% variabel Kualitas Auditor yang dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen yaitu Independensi, Kompetensi, Skeptisime Profesional Audior.

(22)

Sedangkan sisanya (100% - 66.5% = 33.5%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dapat di jelaskan oleh keempat variabel independen dalam penelitian ini.

ii. Pengujian Hipotesis a. Uji Statistik (t)

Uji Statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen atau menguji signifikansi variabel. Jika t hitung > t tabel dengan signifikan 0.05 maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen atau dengan melihat nilai signifikan < 0.05 maka variabel X dapat mempengaruhi variabel Y.

Tabel 4.22

Uji Statistik (t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,897 2,957 ,980 ,331 Total Independensi ,438 ,121 ,428 3,627 ,001 Total Kompetensi ,374 ,135 ,352 2,773 ,007 Total Skeptisisme ,107 ,117 ,100 ,914 ,364 a. Dependent Variable: Total Kualitas Audit

(23)

Dari penelitian dengan sampel sebanyak 77 mendapatkan hasil t tabel sebesar 1.6663 (df) = n – k (banyak variabel X dan Y) Berdasarkan output SPSS diatas dapat disimpulkan sebagai berkut:

Tabel 4.23

Hasil Uji Statistik (t)

Hipotesis t tabel t hitung sig Keputusan

H1 1.6660 3.627 0.001 Diterima

H2 1.6660 2.773 0.007 Diterima

H3 1.6660 0.914 0.364 Ditolak

1) H1 = Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil output SPSS diatas menunjukan t hitung 3.627 > t tabel 1.6660 dengan nilai signifikansi 0.001 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Independensi Auditor diterima atau berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.

2) H2 = Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil output SPSS diatas menunjukan t hitung 2.773 > t tabel 1.6660 dengan nilai signifikansi 0.007 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Auditor diterima atau berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit

(24)

3) H3 = Skeptisime Profesional Auditor terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil output SPSS diatas menunjukan t hitung 0.914 < t tabel 1.6660 dengan nilai signifikansi 0.364 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Skeptisime Profesional Auditor ditolak atau tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.

b. Analisis Regresi berganda

untuk melihat apakah ada atau tidaknya hubungan positif maupun negatif antara dua variabel yaitu variabel independen (independensi, kompetensi, dan skeptisisme profesional auditor) dengan variabel dependen (kualitas audit)

Tabel 4.24

Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,897 2,957 ,980 ,331 Total Independensi ,438 ,121 ,428 3,627 ,001 Total Kompetensi ,374 ,135 ,352 2,773 ,007 Total Skeptisisme ,107 ,117 ,100 ,914 ,364 a. Dependent Variable: Total Kualitas Audit

Sumber : Output SPSS

Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

(25)

Dari hasil regresi berganda diatas dapat menghasilkan sebagai berikut:

1) Nilai koefisien regresi Independensi Auditor sebesar 0.438 atau peningkatannya sebesar 43.8 %, koefisien bernilai positif maka terjadi hubungan positif antara variabel X dengan Y. Karena Independensi Auditor meningkat maka kinerja dari auditor tersebut akan menjadi semakin baik atau meningkat.

2) Nilai koefisien regresi Kompetensi Auditor sebesar 0.374, atau peningkatannya sebesar 37.4 %, koefisien bernilai positif maka terjadi hubungan positif antara variabel X dengan Y. Karena Kompetensi Auditor meningkat maka kinerja dari auditor tersebut akan menjadi semakin baik atau meningkat.

3) Nilai koefisien regresi Skeptisime Profesional Auditor sebesar 0.107, atau peningkatannya sebesar 10.7 %, koefisien bernilai positif maka terjadi hubungan positif antara variabel X dengan Y. Karena Skeptisisme Profesional Auditor meningkat maka kinerja dari auditor tersebut akan menjadi semakin baik atau meningkat.

3. Pembahasan

Berdasarakan hasil uji statistik (t), variabel Independensi, Kompetensi Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, sedangkan variable Skeptisime Profesional Auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan semakin baik tingkat Independensi dan Kompetensi seorang auditor maka semakin baik

(26)

pula hasil kualitas audit dari auditor tersebut dalam bertugas, dan semakin rendah tingkat Skeptisisme Profesional Auditor dapat mempengaruhi kualitas audit itu sendiri.

1. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit.

Independensi diterima atau berpengaruh terhadap Kualitas Audit, hal ini didasari hasil uji statistik (t) menunjukan t hitung 3.627 > t tabel 1.6660 dengan nilai signifikansi 0.001<0.05. Semakin tinggi tingkat independensi auditor maka akan meningkatkan nilai dari kualitas audit tersebut. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya Alim. M dkk (2007) dan penelitian yang dilakukan Novrizah (2010), memperoleh hasil bahwa Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

2. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit

Kompetensi diterima atau berpengaruh terhadap Kualitas Audit, hal ini didasari hasil uji statistik (t) menunjukan t hitung 2.773 > t tabel 1.6660 dengan nilai signifikansi 0.007 < 0.05. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya Alim. M dkk (2007) dan penelitian yang dilakukan Novrizah (2010) memperoleh hasil bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

3. Pengaruh Skeptisisme Profesional Terhadap Kualitas Audit

Skeptisisme Profesional tidak diterima atau tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, hal ini didasari hasil uji statistik (t)

(27)

menunjukan t hitung 0.914 < t tabel 1.6660 dengan nilai signifikansi 0.364 > 0.05. Dan hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Maghfirah Gusti dkk (2008), dengan memperoleh hasil bahwa skeptisime profesional auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Namun penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Sulastri Mustika, dkk, yang menunjukan bahwa skeptisisme profesional auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh pada tes akhir t hitung = 3,71 pada taraf ɑ = 0,05 diperoleh t tabel = 2,56 karena t hitung &gt; t tabel sehingga H 0

Sistem informasi geografis telah banyak digunakan di berbagai bidang, baik untuk kebutuhan bisnis, pemetaan wilayah taman nasional, analisis perencanaan wilayah kota dan tata

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa dari enam elemen dari analisis risiko pemakaian alat pelindung diri masker dan sumbat telinga pada pekerja tekstil di

Dalam rangka memeriahkan HUT Paroki SanMaRe yang ke-3, akan diadakan bazar pada hari Minggu, 25 Agustus 2013, bazar terbuka bagi seluruh umat. Bagi yang berminat membuka

masukkan sos ikan, garam, gula pasir dan belacan masukkan sos ikan, garam, gula pasir dan belacan , , gaulkan hingga bercampur rata gaulkan hingga bercampur rata... bawang besar

• Peserta didik menulis model/kalimat matematika dari masalah sehari-hari yang sederhana dan berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, waktu, panjang benda,

Koperasi sebagai bentuk badan usaha yang bergerak dibidang perekonomian, mempunyai tatanan pengelolaan yang berbeda dengan badan usaha non koperasi, perbedaan

Perahu Pinisi sebagai Lambang Kabupaten Bulukumba, adapun makna Perahu Pinisi dalam lambang Kabupten Bulukumba ialah, Perahu Pinisi merupakan salah satu karya terbesar yang