• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Penentuan metode penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab pertanyaan penelitan, oleh karena itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah.

Metode penelitian berhubungan dengan cara – cara yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu dalam penelitian mempertimbangkan metode penelitian, sampling, metode pengumpulan data, instrumentasi, dan teknik analisis data yang akan membantu penulis dalam melakukan penelitian. Penelitian diharapkan mempunyai tujuan dan kegunaan yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010 : 6),metode penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

(2)

28 A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010 : 14), metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk meneyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan cara tertentu berdasar atas pengamatan terhadap data dari faktor akibat yang ada, kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui pengumpulan data dengan melakukan perbandingan diantara data yang terkumpul/diteliti. Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X) yaitu Disiplin Belajar (X1), dan Lingkungan Keluarga (X2) yang mempengaruhi satu variabel terikat yaitu Hasil belajar (Y).

B. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Salatiga.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

(3)

29

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). W. Gulo mengatakan “keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut populasi” (2010: 77). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Salatiga tahun ajaran 2012/2013 kelas XI IPS dengan gambaran sebagai berikut :

Tabel 3.1

Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga 2012/2013

2. Sampel

Merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono (2011:81). Metode penarikan yang dilakukan teknik Proportional Random Sampling dengan presisi 10% serta tingkat kepercayaan 95% didapatkan sampel sejumlah 48 siswa.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Peneliti dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan dalam mendapatkan data yang lengkap dan obyektif. Dalam

Kelas Jumlah siswa

XI IPS 1 32 siswa

XI IPS 2 32 siswa

XI IPS 3 32 siswa

(4)

30

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut

1. Kuesioner/Angket

Menurut Sugiyono (2010 : 199), “kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Pertanyaan/pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Kuesioner (angket) digunakan dalam penelitian ini agar peneliti dapat melakukan kontak langsung dengan responden sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan obyektif.

Data yang dikumpulkan menggunakan angket merupakan informasi dari responden tentang pengaruh disiplin belajar dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. Kisi-kisi lembar angket sebelumnya dilakukan validasi pada ahlinya dalam hal ini pembimbing. Metode utama menjelaskan kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti menggunakan angket atau kuesioner langsung kepada siswa (sampel) berdasarkan responden yang telah ditentukan sebelumnya.

(5)

31

2. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158), “Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya”. Metode ini digunakan untuk melengkapi informasi yang telah didapat dari pengumpulan angket. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi ini adalah data hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda dan sebagainya.

E. Definisi Operasional

W.Gulo (2010:44) mengatakan “Definisi operasional dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia bisa berfungsi sebagai penunjuk untuk menemukan data yang tepat dalam dunia empiris. Definisi operasional memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti dan dapat memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Disiplin Belajar

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta melalui proses latihan yang dikembangkan menjadi serangkaian perilaku yang didalamnya terdapat unsur-unsur ketaatan terhadap tata tertib, taat dalam kegiatan belajar di sekolah, taat dalam mengerjakan latihan, taat dalam kegiatan belajar di

(6)

32

rumah dan semua itu dilakukan sebagai tanggung jawab yang bertujuan untuk mawas diri oleh siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

2. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial antara anggota keluarga yang relatif tetap dan didasarkan pada ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Hal ini berhubungan dengan cara mendidik orang tua, kondisi ekonomi keluarga, hubungan anak dan orang tua, dan suasana rumah atau keluarga siswa kelas XI IPS SMA Kristen1 Salatiga.

3. Hasil belajar

Hasil belajar adalah suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam nilai raport di dalam hasil belajar peserta didik kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010 : 148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian. Instrumen penelitian disusun dengan maksud mendapatkan data penelitian dengan tingkat ketercukupan data tertentu sesuai dengan fokus masalah penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran harus mempunyai skala. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah

(7)

33

skala Likert. Menurut Sugiyono (2010: 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan/pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan termasuk kuesioner (angket) langsung sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan obyektif.

Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian didasarkan pada variabel dan indikator penelitian yang ada. Kisi-kisi instrumen variabel Disiplin Belajar (X1), kembangkan sendiri dengan memperhatikan indikator ketaatan terhadap

tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas latihan dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah. Sedangkan kisi – kisi instrumen variabel lingkungan Keluarga ( X2 ) dengan indikator kondisi ekonomi keluarga, perhatian orang tua, dan suasana rumah atau keluarga. Penyusunan kisi–kisi instrumen dari variabel Hasil belajar (Y), peneliti lakukan dengan mengembangkan kisi-kisi instrumen yang disusun oleh Hasanatin Syahadatin (2011) pada penelitiannya tentang Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMAN 1 Malang. Kisi – kisi instrumen yang dikembangkan telah disesuaikan dengan kondisi siswa SMA Kristen 1 Salatiga.

(8)

34

Berdasarkan definisi operasional dari masing-masing variabel maka dapat disusun indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel tersebut sehingga dapat ditentukan kisi-kisi yang akan diwujudkan dalam butir-butir pernyataan. Jawaban dari pernyataan dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk Skala Likert dengan skala pengukuran ordinal,yang dikategori dalam 5 jawaban dengan nilai, yaitu ungkapan Tidak Pernah (1), Pernah (2), Kadang-kadang (3), Sering (4), dan Selalu (5), sedangkan untuk hasil belajar menggunakan skala pengukuran interval Jenis pernyataan terdiri dari 2 macam yaitu pernyataan positif dan pernyataan negative yang terlihat dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2 kisi kisi instrumen penelitian.

no variabel Indikaor Pernyataan Item

1 Disiplin belajar

a. Ketaatan

terhadap tata tertib sekolah

1. Memakai seragam dan atribut secara lengkap.

2. Memakai baju seragam dengan rapi.

3. Mengikuti upacara bendera.

1,2,3 b. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah 4. Memperhatikan pejelasan guru saat guru menjelaskan materi.

5. Mencatat dan menanyakan

materi yang belum

dimengerti.

6. Membaca buku pelajaraan saat guru tidak masuk kelas.

7. Membaca buku di

perpustakaan.

8. Membawa buku pelajaran ekonomi setiap ada jadwal pelajaran.

4,5,6,7,8

c. Ketaatan dalam mengerjakan tugas latihan

9. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ekonomi.

10.Berusaha menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru.

9,10,11,1 2,13

(9)

35

11.Aktif dalam membahas soal kelompok dan berdiskusi memecahkan soal.

12.Belajar dengan tekun untuk memperbaiki hasil ulangan yang jelek

13.Mengerjakan ulangan dengan kemampuan sendiri.

d. Ketaatan terhadap

kegiatan belajar dirumah

14.Belajar di rumah setiap hari 15.Membuat jadwal belajar di

rumah.

16.Membaca buku pelajaran dan mengerjakan soal latihan yang ada.

17.Membaca kembali catatan pelajaran sepulang sekolah. 18.Belajar dengan sungguh

sungguh jika besuk ada ulangan. 14,15,16, 17, 18 2 Lingkung an Keluarga

a. Cara orang tua mendidik anak

19.Orang tua mendidik dengan baik.

20.Orang tua mengingatkan untuk belajar

21.Orang tua membimbing saat belajar

22.Orang tua menanyakan dan memeriksa hasil ujian.

23.Orang tua selalu mengontrol perkembangan dan kemajuan belajar.

24.Orang tua menanyakan kesulitan belajar dan membatu mencari jalan keluarnya.

25.Orang tua memberi hukuman ketika mendapat nilai jelek 26.Orang tua memarahi atau

menghukum ketika tidak mau belajar.

19,20, 21, 22, 23,24, 25, 26

(10)

36

b. Kondisi ekonomi keluarga

27.Orang tua memenuhi

kebutuhan sekolah dan membeli buku serta peralatan sekolah.

28.Biaya sekolah ditanggung oleh orang tua.

29.Pendapatan/gaji orang tua mencukupi untuk biaya sekolah.

30.Orang tua selalu membayar iuran sekolah/ spp tepat waktu.

27, 28, 29, 30

c. Hubungan anak dan orang tua

31.Keluarga memberi perhatian dan kasih sayang yang cukup buat saya

32.Orang tua memperlakukan secara adil dengan saudara dalam hal perhatian dan dukungan belajar.

33.Interaksi keluarga dirumah berjalan dengan baik.

34.Orang tua memperhatikan kemajuan belajar.

35.Terbuka pada semua anggota keluarga dengan kesulitan belajar.

36.Orang tua selalu menaggapi keluhan ketika membutuhkan buku pelajaran.

37.Orang tua menanyakan kesulitan mempelajari mata pelajaran ekonomi.

38.Orang tua selalu menanggapi kesulitan dalam belajar. 39.Orang tua memperhatikan

dan memperingatkan apabila tidak belajar.

40.Orang tua membimbing ketika belajar

41.Orang tua mengetahui nilai-nilai hasil belajar di sekolah 42.Orang tua memberi dorongan

untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.

31,32, 33, 34, 35, 36, 37,38, 39,40,41, 42

(11)

37

d. Suasana rumah atau keluarga

43.Suasana lingkungan rumah mendukung dalam belajar, sehingga dapat belajar dengan tenang

44.Orang tua berusaha membuat nyaman saat belajar dirumah.

45.Orang tua selalu

membiasakan mengikuti peraturan dirumah dan waktu yang telah disepakati.

46.Orang tua selalu mendorong untuk giat belajar.

47.Orang tua memberi prioritas waktu untuk belajar.

48.Keadaan orang tua harmonis, saling pengertian dan tidak ada pertengkaran.

43,44,45, 46,47, 48

Jumlah 48

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang dimaksudkan untuk memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel.

1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010 : 176) bahwa instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi

(12)

38

construct validity (validitas kontruksi) dan content validity (validitas isi), Sedangkan untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi construct validity (validitas kontruksi). Validitas eksternal dikembangkan dari fakta empiris. Menurut Sugiyono (2010 : 176),

instrumen yang mempunyai validitas eksternal, bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.

Peneliti telah menyusun instrumen penelitian yang telah dikonstruksikan sesuai aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori yang ada dan telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi untuk mendapatkan perbaikan. Instrumen penelitian ini termasuk instrumen nontest karena hanya digunakan untuk mengukur sikap dimana tidak ada jawaban “benar dan salah” tetapi bersifat “positif dan negatif”. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas kontruksi (construct validity). Pengujian validitas dilakukan melalui analisis faktor terhadap instrumen penelitian. Instrumen penelitian dapat dikatakan memiliki validitas tinggi jika korelasi tiap faktor tersebut positif dan memiliki koefisien korelasi diatas 0,3. Menurut Masrun (1979) dalam Sugiyono (2010 : 188), syarat minimum item instrumen dapat dianggap valid adalah kalau r = 0,3. Jadi item instrumen yang memiliki korelasi di bawah 0,3 dinyatakan tidak valid dan perlu diperbaiki atau dibuang.

(13)

39

Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi

pearson product moment dari karl pearson dengan rumus sebagai berikut 𝑟xy = 𝑛∑𝑥𝑖𝑦𝑖 – (∑𝑥𝑖) (∑𝑦𝑖) {𝑛∑𝑥𝑖2−(∑𝑥𝑖)2}{𝑛∑𝑦𝑖2−(∑𝑦𝑖)2} Keterangan : 𝑟xy = koefisien korelasi 𝑛 = jumlah responden 𝑥𝑖 = skor item tertentu 𝑦𝑖 = skor total (seluruh item)

Instrumen penelitian diolah dengan alat bantu melalui komputer dan alat menghitungnya melalui program SPSS 16.0 for windows untuk menguji validitasnya. Jika nilai r hitung dari item instrumen lebih besar dari nilai r kritis yang ditentukan (r hitung > r kritis), maka item instrumen dinyatakan valid. Sedangkan untuk item instrumen yang memiliki r hitung lebih kecil dari r kritis (r hitung < r kritis), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3. Interpretasi koefisien korelasi nilai r Interval Korelasi Tingkat Hubungan

0,80-1,000 0,60-0,799 0,40-0,599 0,20-0,399 0,00-0,199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber: Riduwan (2005:136

(14)

40

Tabel 3.4 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen disiplin belajar

Item-Total Statistics

Corrected

Item-Total Correlation Keterangan

VAR00001 .304 .valid

VAR00002 .175 .tidak valid

VAR00003 .298 .tidak valid

VAR00004 .470 .valid VAR00005 .524 .valid VAR00006 .471 .valid VAR00007 .424 .valid VAR00008 .336 .valid VAR00009 .533 .valid VAR00010 .337 .valid VAR00011 .520 .valid VAR00012 .513 .valid VAR00013 .432 .valid VAR00014 .525 .valid VAR00015 .475 .valid VAR00016 .574 .valid VAR00017 .635 .valid VAR00018 .500 .valid

Sumber: hasil perhitungan SPSS dari setiap variabel

Tabel 3.4. dapat dilihat bahwa 16 item dari 18 item Instrumen variabel disiplin belajar dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid

(15)

41

Tabel 3.5. Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen lingkungan keluarga

sumber: hasil perhitungan SPSS dari setiap variabel

Pada tabel 3.5. dapat dilihat bahwa 25 item dari 30 item Instrumen variabel lingkungan keluarga dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi di

Item-Total Statistics Corrected

Item-Total Correlation keterangan

VAR00001 .402 .valid VAR00002 .382 .valid VAR00003 .418 .valid VAR00004 .563 .valid VAR00005 .526 .valid VAR00006 .616 .valid

VAR00007 .143 .tidak valid

VAR00008 .241 .tidak valid

VAR00009 .089 .tidak valid

VAR00010 .208 .tidak valid

VAR00011 .230 .tidak valid

VAR00012 .308 .valid VAR00013 .457 .valid VAR00014 .571 .valid VAR00015 .484 .valid VAR00016 .321 .valid VAR00017 .574 .valid VAR00018 .413 .valid VAR00019 .457 .valid VAR00020 .396 .valid VAR00021 .418 .valid VAR00022 .425 .valid VAR00023 .406 .valid VAR00024 .598 .valid VAR00025 .579 .valid VAR00026 .554 .valid VAR00027 .364 .valid VAR00028 .522 .valid VAR00029 .424 .valid VAR00030 .607 .valid

(16)

42

atas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid.

2. Uji Validitas Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan, walaupun instrumen sudah valid. Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data akan memberikan hasil penelitian yang valid dan reliabel juga. Menurut Sugiyono (2010 : 176), pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan pengujian reliabilitas instrumen secara internal dapat dilakukan dengan menganalisis konsistensi itemitem yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 221), teknik pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha (α) yaitu :

𝑟11 =( 𝑘 𝑘−1 ) (1 − Ʃ𝑠𝑖 𝑠𝑡 ) Keterangan : 𝑟11 = reliabilitas instrumen

k = jumlah item dalam instrumen

(17)

43

𝑆𝑡 = varians total

Tabel 3.6. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Intrumen disiplin belajar

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .846 .848 18

Tabel 3.6. Di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 18 instrumen disiplin belajar (X1) sebesar 0,846 Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel disiplin belajar adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen disiplin belajar (X1) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.6 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 18 instrumen dari variabel hasil belajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,846 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

Tabel 3.7. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen lingkungan keluarga

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .879 .886 30

(18)

44

Tabel 3.7. Di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 30 instrumen lingkungan keluarga (X2) sebesar 0,879 Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel lingkungan keluarga adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen lingkungan keluarga (X2) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.7 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 30 instrumen dari variabel hasil belajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,879 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul Menurut Sugiyono (2010 : 207), kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji dipotesis yang telah diajukan. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenaranya melalui pengolahan data kuantitatif (sebagai perhitungan) maupun kualitatif untuk menginterprestasikan dari data kuantitatif tersebut.

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

(19)

45

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis varian dengan garis regresi yang diperoleh dari harga F, rumusnya sebagai berikut:

𝐹𝑟𝑒𝑔 = 𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑅𝐾𝑟𝑒𝑠 Keterangan :

𝐹𝑟𝑒𝑔 = harga bilangan F untuk garis regresi 𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔= rerata kuadrat garis regresi

(20)

46

Sutrisno Hadi (2004: 13) mengatakan Hasil uji F kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier apabila Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung seberapa signifikan pengaruh tersebut. Sebaliknya hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan tidak linier jika Fhitung lebih besar dari Ftabel.

c. Pengujian Hipotesis 1) Regresi Linear Berganda

Arikunto (2002:180) manyatakan bahwa regresi linear berganda adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X). Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows. Model hubungan variabel akan dianalisis sesuai dengan persamaan regresi. Langkah – langkah yang dilakukan untuk menganalisis adalah sebagi berikut:

Mencari persamaan garis regresi

Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana:

(21)

47

X1 : Variabel disiplin belajar X2 : Variabel lingkungan keluarga a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi disiplin belajar b2 : Koefisien regresi lingkungan keluarga

Dalam pengujian regresi berganda dapat digunakan uji statistik t. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel.

Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Ho diterima bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas > 0,05.

Ho ditolak bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas < 0,05.

2) Uji hipotesis distribusi t

Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predictor X1 (Disiplin Belajar) terhadap YHasil belajari ) dan X2 (Lingkungan Keluarga) terhadap Y (Hasil belajar ). Penghitungan harga thitung kemudian di konsultasikan dengan ttabel dalam taraf signifikansi

5%.Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima.Sebaliknya jika

thitung lebih kecil dari pada ttebel maka H0 diterima.

3) Uji hipotesis distribusi F

Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predikor X ( Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga ) dan Y (Hasil belajar ). Dari perhitungan harga Fhitung kemudian dikonsultasikan dengan

(22)

48

harga Ftabel dalam taraf signifikan 5%. Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel

maka Ha diterima. Sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari pada Ftebel maka

H0 diterima.

4) Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent/terikat Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.Jika R mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen/bebas terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R mendekati 0 maka semakin lemah variasi varibel independen menerangkan variabel dependen/terikat sangat terbatas.

Hipotesis kerja 1

Hipotesis empirik :

H0 = Tidak ada pengaruh postif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap Hasil

belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

H1 = Ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar

Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

Hipotesis Statistik :

H0 : ρ =0 artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar

terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

(23)

49

H1 : ρ >0 artinya ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

Hipotesis Kerja 2

Hipotesis Empirik

H0 = Tidak ada pengaruh postif dan signifikan Lingkungan Keluarga terhadap

Hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

H2 = Ada pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil

Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

Hipotesis Statistik :

H0 : ρ =0 artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Keluarga

terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

H2 : ρ >0 artinya ada pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Keluarga

terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

Hipotesis kerja 3

Hipotesis empirik

H0 = Tidak ada pengaruh postif dan signifikan Disiplin Belajar dan Lingkungan

Keluarga terhadap Hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

(24)

50

H3 = Ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar dan Lingkungan

Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

Hipotesis Statistik :

H0 : ρ =0 artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar dan

Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

H3 : ρ >0 artinya ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar dan

Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga.

Gambar

Tabel 3.2 kisi kisi instrumen penelitian.
Tabel 3.3. Interpretasi koefisien korelasi nilai r  Interval Korelasi  Tingkat Hubungan
Tabel 3.4 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen disiplin belajar
Tabel 3.5. Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen lingkungan keluarga
+2

Referensi

Dokumen terkait

15 Subjek terlihat menyerah dan tidak ingin melakukan kegiatan-kegiatan apapun setelah mengetahui dirinya sakit.. 30 Ketakutan subjek untuk memeriksakan diri ke rumah sakit 6 +++

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti memberikan saran untuk meningkatkan kinerja Pegawai Dinas Pendapatan dan Pengelolaan

Berdasarkan diagram 4.38 di atas memberikan gambaran tanggapan melaporkan kegiatan kepada pimpinan dengan menyusun laporan untuk diketahui tingkat kinerja yang

4.3 Analisis Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Administrasi Bisnis (D3)

Informan : Menurut saya anak – anak cukup senang dengan pembelajaran Akhlaq yang menggunakan arab pegon, karena pelajaran Akhlaq. itu pelajaran hafalan dan mudah

Koperasi produsen adalah koperasi yang para anggotanya tidak memiliki badan usaha sendiri tetapi bekerja sama dalam wadah koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan

persyaratan penting karena dengan higienitas diri dari staf yang buruk maka. konsekuensinya tentu saja higienitas dan sterilitas dari peralatan

KREDIT PAJAK TAHUN PAJAK YANG LALU ATAS PENGHASILAN YANG TERMASUK DALAM ANGKA 14a.. YANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK