• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skema Penyalahgunaan Aset

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skema Penyalahgunaan Aset"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Skema Penyalahgunaan Aset

Pada dasarnya, penyalahgunaan aset dapat diartikan sebagai mengubah atau mempengaruhi hak milik sah aset secara ilegal untuk kepentingan pribadi. Defenisi yang lebih lanjut menjelaskan lebih rinci mengenai pengertian penyalahgunaan aset digunakan dalam buku ini.

Kamus Black Law mengartikan penyalahgunaan sebagai berikut:

Tindakan menyalahgunakan atau mengubah sesuatu untuk tujuan yang salah; pemberian yang salah; tindakan yang bukan hanya penggelapan uang meskipun bisa juga diartikan sebagai hal tersebut. Istilah tersebut juga dapat mencakup mengambil dan menggunakan properti orang lain dan reputasi dari pemilik properti semata-mata untuk mengumpulkan good will secara tidak adil.

Defenisi dari kamus Webster sedikit berbeda dan lebih digunakan dalam buku ini. Membuat sesuatu sewajarnya salah (dengan pencurian atau penggelapan).

Joe Wells mendefenisikan penyalahgunaan dengan cara berikut:

Penggelapan meliputi lebih dari pencurian atau penggelapan. Hal tersebut melingkupi penyalahgunaan aset perusahaan apapun demi keuntungan pribadi.

Sejauh ini, kecurangan yang umumnya terjadi adalah penyalahgunaan aset selama tahun 2008 menurut RTTN (88,7% dari semua kecurangan yang meliputi penyalahgunaan aset). Ada dua subkategori yaitu kas, persediaan dan aset lainnya, lima mikrokategori, kategori dalam mikrokategori pembayaran yang dilakukan dengan curang dan 18 skema yang berbeda yang termasuk di dalamnya. Total 32 kategori skema kecurangan yang berbeda ada dalam kategori utama ini.

Kas – Skema kas meliputi pengambilan kas dari bos. Skema kas mendominasi kasus penyalahgunaan aset, menurut statistik dari ACFE. Dalam RTN 2008, 85% dari semua kecurangan penyalahgunaan aset meliputi penyalahgunaan kas. Skema kas, dalam pohon kecurangan ACFE dibagi menjadi tiga kelompok: pencurian, kecurangan pembayaran, dan penyaringan kas.

Pencurian – Joe Wells mengartikan pencurian sebagai mengambil kas pemilik (mata uang dan cek) tanpa persetujuan dan melawan keinginan dari pemilik. Mengatakan secara berbeda, pencurian uang pencurian uang yang sama sekali palsu. Karena pencurian kas oleh karyawan dalam kasus skema pencurian kas telah direkam dalam sistem akuntansi, ketidakhadiran kas seharusnya lebih mudah dideteksi dari kasus skema penyaringan yang mana tidak dicatat. Agar seorang karyawan melakukan kecurangan pencurian uang, dia harus berada dalam posisi berhubungan langsung dengan kas perusahaan – kas yang masuk atau keluar. Hal ini juga berarti karyawan tersebut dianggap terpercaya. Skema pencurian uang dibagi ke dalam tiga grup, kas, deposito dan lainnya. Menurut RTTN ACFE 2008, 10,3% dari semua kecurangan adalah pencurian uang dan rata-rata kerugian adalah $75,000.

(2)

Kecurangan Pembayaran – Skema kecurangan pembayaran adalah keadaan dimana distribusi pembayaran dibuat dari beberapa akun perusahaan yang kelihatannya normal namun ternyata merupakan kecurangan. Metode untuk memperoleh dana mungkin berupa penempaan cek, pelaporan faktur yang salah, pengubahan kartu waktu, dan lainnya. Perbedaan mendasar antara skema kecurangan pembayaran dan pencurian kas adalah uang digerakkan dari perusahaan yang kelihatannya merupakan pembayaran dari dana secara sah. Skema kecurangan pembayaran dibagi ke dalam lima grup: pembayaran, penggajian, pembayaran beban, pengubahan cek secara ilegal, dan pencatatan pembayaran. Menurut RTTN ACFE 2008, 63,9% dari semua kecurangan adalah kecurangan pembayaran. Rata-rata kerugian dalam skema kecurangan pembayaran adalah sekitar $100,00. Kecurangan ini terjadi lebih sering dari jenis penyalahgunaan kas lainnya.

Skema Penagihan – Skema penagihan menggunakan sistem akuntansi untuk mencuri dana dengan melaporkan klaim palsu dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Jika penjualan dari daftar penjual yang diautorisasi, dan jika sebuah faktur disetujui oleh orang yang tepat, sistem akan mengatur sisanya – hal tersebut akan menghasilkandan/atau sebuah cek kepada pelaku untuk mencegat kas. Hal yang sama terjadi pada cek penggajian dan karyawan. Skema penagihan meliputi skema kulit penjualan (skema poni), skema penjualan tanpa kaki tangan, dan skema pembelian pribadi. Menurut RTTN ACFE 2008, 23,9% dari semua kecurangan adalah skema penagihan. Biaya rata-rata dari skema penagihan adalah $100,000.

Skema Kulit Perusahaan – Skema kulit perusahaan meliputi penggunaan perusahaan fiktif, diciptakan untuk kepentingan pribadi untuk melakukan kecurangan, untuk menghasilkan cek dari sumber perusahaan yang akan diarahkan kepada pencuri, untuk kepentingan pribadi. Biasanya perusahaan fiktif mempunyai nama palsu dan sering alamatnya adalah kotak surat. Kadang-kadang pelaku akan menggunakan nama awal dari nama penjual sah untuk membuat bingung seseorang yang mungkin melihat cek atau nama fiktif penjual. Sebagai contoh, perusahaan ABC adalah penjual sah, para pelaku kecurangan mungkin bisa menggunakan ABC co. sebagai nama fiktif penjual. Kemudian terjadilah proses kulit perusahaan. Penjual fiktif akan ditulis ke kulit penjual dan cek akan dicegato oleh pelaku atau kawanan pelaku. (Hal ini dapat terjadi sesimpel mengirim nya ke alamat kotak surat pelaku kecurangan. Seringkali, pelaku dalam posisi mengendalikan dengan otoritas untuk menambah penjual. Juga, sering pelaku ada dalam posisi menyetujui faktur poni. Atau si pelaku dapat bergantung pada cap karet atau kajian persetujuan yang kurang diperhatikan. Pelaku juga sering mengatur akun bank dengan nama palsu penjual yang dapat dengan mudah dilakukan. Sebuah cek diproses dan dikirim, mungkin ke kotak surat. Pelaku mencegat atau menerima cek, dan mendeposit ke akun bank dan mencatat cek kepada siapapun yang diinginkan. Skema Pass – Through – Skema ini adalah versi dari kulit penjual dimana pelaku mengatur sebuah perusahaan, tapi dalam skema ini, pelaku benar – benar membeli produk melewati penjual. Pelaku menjual barang kepada atasannya, namun dengan harga yang telah dinaikkan. Membayar harga yang berlebihan adalah mungkin karena pelaku dalam posisi untuk menyetujui faktur atau order untuk penjualan. Dengan menaikkan harga ke level yang berlebihan, pelaku dapat menyedot dana dari atasannya kepada vendor semu.

(3)

Nonaccomplice Vendor Schemes – Skema ini melibatkan vendor sah. Namun, vendor tersebut bukan merupakan komplotan namun merupakan pihak bersih yang digunakan oleh pelaku. Pelaku dapat menagih atau menagih secara berlebihan kepada perusahaan dengan menggunakan faktur vendor, juga mencegat cek untuk faktur atau mengirim cek kepada vendor dan meminta pembayaran kembali dari vendor mencegat cek tersebut. Versi lain dari skema ini yaitu pelaku sengaja memesan barang yang tidak dibutuhkan, mengembalikan barang tersebut secara kredit kepada vendor sah, dan mencegat cek pengembalian dari vendor.

Skema Pembelian Pribadi – Skema pembelian pribadi yaitu membeli barang pribadi dengan uang perusahaan. Dengan teknologi internet dan metode pembelian yang canggih akan lebih mudah untuk melakukan jenis skema tersebut. The General Accounting Office (GAO) melakukan audit dari sistem pengadaan secara elektronik dan menemukan ribuan dolar yang telah disalahgunakan mulai dari bordil hingga keanggotaan klub yang mahal.

Skema Penggajian – Skema penggajian mirip dengan skema penagihan kecuali daripada membayar vendor, perusahaan membayar seorang pekerja. Skema ini dapat dilakukan dengan beberapa cara; pekerja setan, komisi, kompensasi pekerja palsu atau upah yang dipalsukan. Menurut RTTN ACFE 2008, 9,3% dari kecurangan adalah skema penggajian. Rata-rata kerugian dari skema penggajian adalah $49,000.

Skema Pekerja Setan – Dalam kasus ini, seseorang menerima gaji namun sebenarnya tidak bekerja untuk perusahaan. Setan bisa jadi berupa orang fiktif atau nyata yang bekerja sama dengan pelaku. Sebagai contoh, seorang pengendali untuk universitas Texas mengatur beberap pekerja setan dalam sistem penggajian, termasuk anak dan beberapa temannya. Dia akan membawakan cek atau membagi uangnya di antara mereka. Dia mencuri beberapa ratus ribu dolar dalam skema ini selama beberapa bulan. Proses pekerja setan mirip dengan proses kulit vendor. Setan harus ditambahkan dalam data induk pekerja atau data penggajian, kartu waktu kerja atau penggajian harus disetujui dan cek dituliskan kepada setan dan cek dicegat oleh pelaku kecurangan atau komplotannya.

Skema Komisi –Dalam skema ini, pelaku kecurangan menggunakan beberapa metode: mendorong bonus penjualan, melebih-lebihkan penjualan, meningkatkan tingkat komisi atau menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan komisi lebih dari yang seharusnya didapatkan.

Skema Pemalsuan Kompensasi Pekerja – Skema ini melibatkan pekerja yang memalsukan kecelakaan kerja dan mengumpulkan pembayaran dari asuransi karir korban.

Skema Pemalsuan Upah – Skema ini kadang-kadang memalsukan jam kerja untuk membayar lembur yang berlebihan atau tingkat gaji yang berlebihan.

Skema Penggantian Beban – Skema penggantian biaya adalah skema sederhana: Menyerahkan beban bisnis palsu dan mendapatkan penggantian cek dari perusahaan korban. Menurut RTTN ACFE 2008, 13,2 persen dari semua kecurangan. Biaya kerugian rata-rata

(4)

skema penggantian biaya adalah $ 25.000. Skema yang termasuk dalam kategori ini yaitu biaya yang disalahartikan, biaya berlebihan, biaya fiktif, dan beberapa penggantian.

Skema Perusakan Cek – Skema ini unik di antara skema penipuan di mana pelaku secara fisik mempersiapkan cek penipuan. Dalam kasus lain, penipu menyebabkan perusahaan untuk menghasilkan cek dengan mengirimkan beberapa bentuk dokumen palsu untuk perusahaan korban (misalnya, faktur, kartu waktu). Menurut RTTN ACFE 2008, skema ini 14,7 persen dari semua skema penipuan. Biaya kerugian rata-rata skema ini adalah $ 138.000. Angka rata-rata ini membuat skema ini menjadi skema yang paling mahal atau kelompok skema dari semua skema. Yang termasuk dalam skema ini adalah forged makers, forged endorsements, altered payees, concealed checks, and authorized makers.

Skema Penempaan Penggadaan Barang – Sebuah skema yang melibatkan pelaku untuk mencegat cek perusahaan yang ditujukan untuk beberapa pihak lain yang sah dan mengkonversi cek dengan memalsukan nama pihak lain pada pengesahan cek. Skema dimulai dengan pemeriksaan yang lengkap terhadap cek kosong. Misalnya, dalam skema karyawan setan, penipu dapat menggunakan orang yang nyata, seperti mantan karyawan, sebagai setan, mencegat cek, dan menempa nama orang itu untuk menguangkan cek. Dalam skema vendor tanpa kaki tangan, penipu biasanya meencegat pengembalikan cek dari vendor yang sah dan menempa dibelakang.

Skema Pengubahan Penerima Gaji – Skema ini melibatkan pencegatan cek tertulis kepada pihak lain, tetapi dalam skema ini pelakunya mengubah penunjukan penerima pembayaran sehingga cek dapat dikonversi ke dirinya atau seorang komplotan. Terkadang penipu membalikkan nama penerima pembayaran dari cek dan mengganti namanya dengan nama yang sah ketika cek tersebut kembali dalam laporan bank.

Skema Cek Tersembunyi – Skema ini adalah upaya berani untuk mengambil keuntungan dari “cap stempel” atau kurangnya perhatian ketika pengendalian. Pelaku mempersiapkan cek palsu dan mengirimkannya bersama dengan cek yang sah untuk ditandatangani pihak yang berwenang, pelaku berharap akan menandatanganinya tanpa adanya kaji ulang dari pihak berwenang. Pelaku kemungkinan akan menunggu sampai penandatangan cek sibuk atau terganggu sebelum mengirimkan cek palsu.

Skema Pihak Otorisasi – Skema ini melibatkan pelaku yang memiliki otoritas menandatangani dan memeriksa cek dengan membuat keuntungan untuk dirinya sendiri untuk kepentingan pribadi. Skema semacam ini lebih sulit dideteksi karena orang tersebut memiliki otoritas. Jelas, skema ini berhasil hanya jika tidak ada pengendalia atau terlalu lemah. Dalam sebuah cabang kecil dari rantai besar toko di Mississippi, satu-satunya akuntan dari bos toko tersebut adalah pihak berwenang. Selama tiga tahun, dia menulis sendiri cek yang tidak terdeteksi. Seseorang di bank menemukan cek yang ditandatangani oleh Mary, dibayarkan kepada Mary, dan disetorkan ke rekening pribadi Maria. Pegawai bank yang diketahui adalah auditor internal yang baru direkrut dari cabang dan melaporkan kecurigaannya. Akhirnya, cek yang dibayarkan senilai lebih dari $250,000 dibayarkan kepada Mary terungkap. Ingat, bisnis ini adalah salah satu bisnis yang relatif kecil.

(5)

Skema Penghapusan Pencatatan – Skema ini melibatkan penghapusan uang dari register, di mana penghapusan pencatatan pada sistem register (tape, berkas komputer, dll). Penipuan ini adalah salah satu paling mahal dan paling sering. Menurut ACFE 2008 RTTN, skema ini 2,8 persen dari semua penipuan. Biaya kerugian rata-rata skema ini adalah $ 25.000. Skema ini melibatkan dua jenis skema: void palsu dan pengembalian uang palsu. Usaha dengan risiko lebih tinggi untuk penipuan ini: restoran, bar, PKL, dan bisnis kas lainnya.

Skimming – Skimming kadang-kadang disebut penipuan di depan ke dan belakang, seperti dana yang dicuri sebelum pesanan dibuat. Akan sangat sulit untuk mendeteksi skema skimming atau bahkan menyadari bahwa uang itu dicuri. Skimming adalah praktek umum dalam bisnis tunai seperti bar, restoran, mesin penjual, rumah modernisasi kontraktor, pompa bensin, dan toko ritel. Contoh Bugsy Siegel melakukan bisnis ketika ia mendirikan kasino di Las Vegas. Seharusnya Bugsy akan mengambil semua uang tunai dari hari atau minggu, meluncurkan beberapa untuk massa Chicago untuk membuat mereka senang dan menjauh dari Vegas, meluncurkan beberapa untuk dirinya sendiri (uang bebas pajak), dan melaporkan apa yang tersisa sebagai pendapatan. Jika pemilik bisnis, seperti Bugsy, mengambil uang dari kas masuk, kemudian melaporkan saldo ke buku, sangat sulit untuk menangkap penipuan seperti itu. Dalam contoh ini, siapa yang benar-benar peduli jika uang sedang diambil? Mungkin satu atau lebih instansi pemerintah, tetapi mereka mungkin tidaka akan mengetahui itu terjadi. Penipuan The Crazy Eddie adalah jenis penipuan skimming. Skema skimming ada tiga kelompok: penjualan (skema penjualan yang tidak dicatat, penjualan yang dicatat kurang), piutang (skema write-off, skema memutar, dan skema menutup-nutupi), dan pengembalian uang. Menurut ACFE 2008 RTTN, skema ini 16,6 persen dari semua penggelapan. Rata-rata kerugian dalam skema skimming adalah $ 80.000.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya hutang maka perusahaan harus melakukan pembayaran secara periodik terhadap bunga dan pinjaman pokoknya sehingga dapat mengurangi keinginan manajer untuk menggunakan

Bagi perusahaan yang menjual barang dan jasa, dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bank yang menggunakan kartu

Jumlah saldo kas dalam suatu perusahaan yang berlebihan dan tidak digunakan secara efektif untuk menghasilkan laba dampaknya tidak baik bagi perusahaan tersebut, dan

Perusahaan dapat dilibatkan secara lengkap dan sekaligus berfungsi sebagai salah, skema tarif telkomsel internet untuk murah, yang ingin menang sudah satu tarif improve your

Salah satu perilaku pengguna (konsumen) dalam menggunakan media sosial adalah untuk mencari mengenai informasi suatu produk, sedangkan perusahaan atau pelaku usaha

Untuk cara termudah untuk menggunakan metode apa saja berdampak pada game yang secara global dalam berbelanja secara langsung atau cara cek tarif secara online system for

Jika terdapat suatu informasi yang baik terhadap perusahaan emiten, maka para investor akan bereaksi secara berlebihan untuk membeli saham pada perusahaan emiten tersebut dan

Jika terdapat suatu informasi yang baik terhadap perusahaan emiten, maka para investor akan bereaksi secara berlebihan untuk membeli saham pada perusahaan emiten tersebut dan