• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017

No. 63/11/Th. XI, 6 November 2017

Keadaan Ketenagakerjaan

Sulawesi Tenggara

Agustus 2017

• Angkatan kerja pada Agustus 2017 sebanyak 1.200.605 orang berkurang 53.019 orang (4,23 persen) dibanding Agustus 2016 dan berkurang 60.803 orang (4.82 persen) dibanding Februari 2017

• Penduduk bekerja di Sulawesi Tenggara pada Agustus 2017 sebanyak 1.160.974 orang berkurang sebanyak 58.574 orang (4.8 persen) dibanding Agustus 2017 dan berkurang 60.910 orang (4.98 persen) dibanding Februari 2017

• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2017 sebesar 3,30 persen, naik 0,58 poin dibanding Agustus 2016 dan naik 0,16 poin dibanding Februari 2017.

• Pada Agustus 2017, sebesar 63,71 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal turun 4,82 persen poin dibanding Agustus 2016.

• Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Jasa Kemasyarakatan (2,37 persen poin), Sektor Industri (1,05 persen poin), Sektor Lembaga keuangan (0,49 persen poin); dan Sektor Listrik, Gas dan Air Minum (0,25 persen poin).

• Pada Agustus 2017, terdapat 36,44 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 10,76 persen setengah penganggur dan 25,68 persen pekerja paruh waktu.

Agustus

2017: Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

sebesar 3,30 persen

BERITA

RESMI

(2)

2

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017

1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran

Jumlah Angkatan Kerja Sulawesi Tenggara pada Agustus 2017 sebanyak 1.200.605 orang, berkurang 60.803 orang dibanding Februari 2017 (semester lalu) dan berkurang 53.019 orang dibanding Agustus 2016 (setahun yang lalu). Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebanyak 1.160.974 orang, berkurang 60.910 orang dibanding keadaan semester lalu dan berkurang 58.574 orang dibanding keadaan setahun yang lalu. Sementara itu, jumlah pengangguran sebanyak 39.631 orang, mengalami kenaikan sekitar 67 orang dibanding semester lalu dan bertambah sebanyak 5.555 orang dibanding setahun yang lalu.

Sejalan dengan turunnya jumlah Angkatan Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan. TPAK pada Agustus 2017 tercatat sebesar 68,70 persen, turun 4,35 persen poin dibanding semester lalu dan turun sebesar 4,77 persen poin dibanding setahun yang lalu. Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2016–2017 Status Keadaan

Ketenagakerjaan Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017

Agst 2016-Agst 2017 Agst 2016-Feb 2017

Orang Persen Orang Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Penduduk Usia Kerja 1.706.390 1.726.913 1.747.544 40.154 2,35 20.631 1.19

Angkatan Kerja 1.253.624 1.261.448 1.200.605 -53.019 -4,23 60.843 -4,82

Bekerja 1.219.548 1.221.884 1.160.974 -58.574 -4,80 -60.91 -4,98

Pengangguran 34.076 39.564 39.631 5.555 16,30 67 0,17

Bukan Angkatan Kerja 452.766 465.465 546.939 93.173 20,53 81.474 17,50

Sekolah 150.079 148.879 162.205 12.126 8,08 13.326 8,95

Mengurus Rumah Tangga 267.604 265.906 331.001 63.397 23,69 65.095 24,48

Lainnya 35.083 50.68 53.733 18.65 53,16 3.053 6,02

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Agustus 2017, TPAK laki-laki sebesar 82,58 persen sementara TPAK perempuan hanya 54,93 persen. Jika dibanding kondisi setahun yang lalu TPAK perempuan mengalami penurunan sebesar 6,49 persen poin dan TPAK laki-laki juga mengalami penurunan sebesar 3,04 persen poin (Gambar 1).

Gambar 1

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin, 2016–2017

85,62 85,45 82,58 61,42 60,74

54,93 73,47 73,05

68,70

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017

TPAK (%)

(3)

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya belum berhasil menekan tingkat pengangguran, ditunjukkan oleh TPT yang bergerak naik dari 2,72 persen pada Agustus 2016 menjadi 3,30 persen pada Agustus 2017 (Gambar 2).

TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 5,46 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya 2,23 persen. Dibandingkan setahun yang lalu, terjadi kenaikan tingkat pengangguran baik di perkotaan maupun di perdesaan, yaitu TPT di perkotaan naik sebesar 1,51 persen poin, dan TPT di perdesaan naik sebesar 0,10 persen poin.

Gambar 2

Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2016–2017

0,87 1,51 4,61 5,83 2,33 5,01 1,55 2,35 3,03 8,84 9,79 5,89 0,01 2,39 4,82 6,96 4,6 5,08 ≤ SD SMP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas TPT (%)

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017

3,95 3,80

5,46

2,132,72 2,81 2,23

3,14 3,30

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017

TPT (%)

Kota Desa Total

Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2017, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 6,96 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Universitas sebesar 5,08 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan Universitas. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 0,01 persen. Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, TPT mengalami kenaikan hampir di semua jenjang pendidikan, kecuali pada tingkat pendidikan SD ke bawah.

2. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2017, penduduk Sulawesi Tenggara paling banyak bekerja pada Sektor Pertanian 37,07 persen, disusul oleh Sektor Jasa Kemasyarakatan dan Perdagangan masing-masing sebanyak 20,86 persen dan 19,15 persen (Gambar 3 dan Lampiran 1).

Dilihat berdasar tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja. Kontribusi penyerapan tenaga kerja bergerak fluktuatif antar semesternya. Selama Agustus 2016–Agustus 2017, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Jasa Kemasyarakatan (2,37 persen poin), Sektor Industri (1,05 persen poin), Sektor Keuangan (0,48 persen poin) dan Sektor Listrik,

(4)

Pertanian (1,85 persen poin), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (1,16 persen poin), Sektor Perdagangan (0,80 persen poin), Sektor Pertambangan dan Sektor Konstruksi (0,17 persen poin).

Gambar 3

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2016–2017

0,20 1,57 2,11 4,69 6,65 7,42 19,95 18,49 38,92

Listrik, gas dan air Keuangan Pertambangan Transportasi Konstruksi Industri Perdagangan Jasa kemasyarakatan Pertanian Agustus 2016 0,60 1,21 2,23 3,68 5,45 9,22 19,60 18,42 39,59 Februari 2017 0,45 2,05 1,94 3,53 6,48 8,47 19,15 20,86 37,07 Agustus 2017

3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Dari seluruh penduduk bekerja di Sulawesi Tenggara pada Agustus 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai (33,17 persen). Diikuti status Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/buruh tidak dibayar (22,03 persen), Pekerja Keluarga/tidak dibayar (18,76 persen), dan status Berusaha sendiri (18,32 persen). Sementara penduduk yang bekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 3,11 persen.

Gambar 4

Persentase Penduduk Bekerja di Sulawesi Tenggara Menurut Status Pekerjaan Utama, 2016–2017

Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja dengan status Buruh/ karyawan/pegawai mengalami kenaikan secara kontinyu yaitu dari 27,20 persen pada Agustus 2016, naik menjadi 29,06 persen pada Februari 2017 dan menjadi 33,17 persen pada Agustus 2017. Sementara itu, pekerja keluarga/tidak dibayar persentasenya menurun dari 23,57 persen (Agustus 2016) menjadi 18,76 persen (Agustus 2017).

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka pada Agustus 2017 penduduk bekerja di Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak

(5)

421.279 orang (36,29 persen) bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 739.695 orang (63,71 persen) bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja formal mengalami peningkatan baik dibanding kondisi Agustus 2016 maupun Februari 2017. Selama setahun terakhir pekerja formal meningkat dari 31,47 persen pada Agustus 2016 menjadi 36,29 persen pada Agustus 2017 (Gambar 5).

Gambar 5

Jumlah dan Persentase Penduduk Bekerja di Sulawesi Tenggara Menurut Kegiatan Formal/ Informal, 2016–2017

4. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2017 di Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SMP ke bawah sebanyak 636.031 orang (54,78 persen). Sedangkan penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA sederajat) sebanyak 312.253 orang (26,90 persen). Adapun penduduk bekerja berpendidikan tinggi sebanyak 212.690 orang (18,32 persen) mencakup 39.506 orang berpendidikan Diploma dan 173.184 orang berpendidikan Universitas (Gambar 6 dan Lampiran 1).

Gambar 6

Persentase Penduduk Bekerja di Sulawesi Tenggara Menurut Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan, 2016–2017

55,44 59,54 54,78

28,66 26,20 26,90

15,90 14,25 18,32

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017

(6)

Perbaikan kualitas penduduk bekerja ditunjukkan oleh meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi. Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 15,90 persen pada Agustus 2016 menjadi 18,32 persen pada Agustus 2017. Sementara persentase penduduk bekerja berpendidikan rendah dan menengah turun masing- masing sebesar 0,66 persen poin dan 1,76 persen poin.

5. Pekerja Penuh/Tidak Penuh

Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut Angkatan Kerja adalah pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Indikator ini mampu menjelaskan bahwa tidak semua penduduk bekerja memiliki produktivitas yang tinggi, diindikasikan oleh perbedaan jam kerja. Pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu.

Persentase pekerja penuh pada Agustus 2017 sebesar 63,56 persen. Jumlah ini menurun dibandingkan keadaan Agustus 2016 (66,70 persen). Sedangkan persentase pekerja tidak penuh sebesar 36,44 persen, naik 3,14 persen poin jika dibanding Agustus 2016 (33,30 persen). Pekerja setengah penganggur, persentasenya naik dari 9,19 persen (Agustus 2016) menjadi 10,76 persen (Agustus 2017). Sementara persentase pekerja paruh waktu naik dari 24,11 persen pada Agustus 2016 menjadi 25,69 persen pada Agustus 2017.

Gambar 7

Persentase Pekerja Penuh, Setengah Penganggur dan Paruh Waktu, 2016–2017

6. Penjelasan Teknis

a. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. b. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (termasuk yang

punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran. c. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah,

mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. d. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.

66,70% 62,49% 63,56%

9,19% 9,40% 10,76%

24,11% 28,10% 25,69%

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017

(7)

e. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapat pekerjaan, dan kegiatannya terdiri dari: • Mencari pekerjaan.

• Mempersiapkan usaha.

• Tidak mencari pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa).

• Tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

f. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah

penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. h. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja

yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor formal adalah penduduk berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/pegawai. i. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam

seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan terdiri dari : • Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35

jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). • Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam

seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela). j. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau

instansi/ kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh/karyawan/pegawai yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan/pegawai, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor konstruksi batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu.

(8)

Lampiran 1

Karakteristik Penduduk Bekerja, Agustus 2016–Agustus 2017

Karakteristik Penduduk

Bekerja

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Agst 2016-Agst 2017 Agst 2016-Agst 2017

Orang Persen Orang Persen Orang Persen Orang Persen Orang Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

SD ke bawah 457.711 37,53 511.764 41,88 452.958 39,02 -4.753 1,48 -58.806 -2,87

Sekolah Menengah Pertama 218.425 17,91 215.801 17,66 183.073 15,76 -35.352 -2,14 -32.728 -1,89

Sekolah Menengah Atas 276.917 22,71 262.624 21,49 256.175 22,07 -20.742 -0,64 -6.449 0,57

Sekolah Menengah Kejuruan 72.581 5,95 57.542 4,71 56.078 4,83 -16.503 -1,12 -1.464 0,12

Diploma I/II/III 47.322 3,88 35.170 2,88 39.506 3,40 -7.816 -0,48 4.336 0,52

Universitas 146.592 12,02 138.983 11,37 173.184 14,92 26.592 2,90 34.201 3,54

Jumlah 1.219.548 100 1.221.884 100,00 1.160.974 100,00 -58.574 0,00 -60.910 0,00

Lapangan Pekerjaan Utama

Pertanian 474.619 38,92 483.685 39,59 430.346 37,07 -44.273 -1,85 -53.339 -2,52

Pertambangan dan

Penggalian 25.771 2,11 27.295 2,23 22.479 1,94 -3.292 -0,18 -4.816 -0,30

Industri 90.446 7,42 112.681 9,22 98.33 8,47 7.884 1,05 -14.351 0,75

Listrik, Gas dan Air 2.449 0,20 7.335 0,60 5.191 0,45 2.742 0,25 -2.144 -0,15

Konstruksi 81.113 6,65 66.587 5,45 75.254 6,48 -5.859 -0,17 8.667 1,03 Perdagangan 243.357 19,95 239.467 19,60 222.351 19,15 -21.006 -0,80 -17.116 -0,45 Transportasi, Pergudangan,dan Komunikasi 57.187 4,69 44.971 3,68 41.033 3,53 -16.154 -1,15 -3.938 -0,15 Keuangan 19.072 1,56 14.786 1,21 23.806 2,05 4.734 0,49 9.02 0,84 Jasa Kemasyarakatan 225.534 18,49 225.077 18,42 242.184 20,86 16.65 2,37 17.107 2,44 Jumlah 1.219.548 100,00 1.221.884 100,00 1.160.974 100,00 -58.574 0,00 -60.91 0,00

Status Pekerjaan Utama

Berusaha sendiri 206.514 16,93 241.467 19,76 212.723 18,32 6.209 1,39 -28.744 -1,44

Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/

tidak dibayar 267.9 21,97 272.756 22,32 255.81 22,03 -12.09 0,07 -16.946 -0,29

Berusaha dibantu buruh

tetap/dibayar 52.119 4,27 48.093 3,94 36.145 3,11 -15.974 -1,16 -11.948 -0,82 Buruh/karyawan/pegawai 331.67 27,20 355.034 29,06 385.134 33,17 53.464 5,98 30.1 4,12 Pekerja bebas 73.909 6,06 43.868 3,59 53.364 4,60 -20.545 -1,46 9.496 1,01 Pekerja keluarga/tidak dibayar 287.436 23,57 260.666 21,33 217.798 18,76 -69.638 -4,81 -42.868 -2,57 Jumlah 1.219.548 100,00 1.221.884 100,00 1.160.974 100,00 -58.574 0,00 -60.91 0,00

Status Pekerjaan Formal/Informal

Formal 383.789 31,47 403.127 32,99 421.279 36,29 37.49 4,82 18.152 3,29

Informal 835.759 68,53 818.757 67,01 739.695 63,71 -96.064 -4,82 -79.062 -3,29

(9)

Karakteristik Penduduk

Bekerja

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Agst 2016-Agst 2017 Agst 2016-Agst 2017

Orang Persen Orang Persen Orang Persen Orang Persen Orang Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Jumlah Jam Kerja per Minggu

1-7 22.424 1,84 41.512 3,40 31.041 2,67 8.617 0,83 -10.471 -0,72 8-14 91.827 7,53 91.27 7,47 78.844 6,79 -12.983 -0,74 -12.426 -0,68 15-24 156.416 12,83 148.311 12,14 147.499 12,70 -8.917 -0,12 -812 0,57 25-34 135.451 11,11 177.197 14,50 165.707 14,27 30.256 3,17 -11.49 -0,23 ≥ 35*) 813.43 66,70 763.594 62,49 737.883 63,56 -75.547 -3,14 -25.711 1,06 Jumlah 1.219.548 100,00 1.221.884 100,00 1.160.974 100,00 -58.574 0,00 -60.91 0,00

Pekerja Penuh/Tidak Penuh

Pekerja Penuh ( ≥ 35 jam*)) 813.43 66,70 763.594 62,49 737.883 63,56 -75.547 -3,14 -25.711 1,06

Pekerja Tidak Penuh (1-34

jam) 406.118 33,30 458.29 37,51 423.091 36,44 16.973 3,14 -35.199 -1,06

- Setengah Penganggur 112.103 9,19 114.898 9,40 124.894 10,76 12.791 1,57 9.996 1,35

- Pekerja Paruh Waktu 294.015 24,11 343.392 28,10 298.197 25,69 4.182 1,58 -45.195 -2,42

Jumlah 1.219.548 100,00 1.221.884 100,00 1.160.974 100,00 -58.574 0,00 -60.19 0,00

Keterangan : *) termasuk sementara tidak bekerja

Sumber : Diolah dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2016, Februari 2017 dan Agustus 2017

(10)

Lampiran 2

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota (persen) Agustus 2017

Kabupaten/Kota TPT (Persen) (1) (2) 7401 Buton 2,47 7402 Muna 5,65 7403 Konawe 1,94 7404 Kolaka 2,97 7405 Konawe Selatan 1,65 7406 Bombana 0,47 7407 Wakatobi 2,43 7408 Kolaka Utara 2,62 7409 Buton Utara 1,48 7410 Konawe Utara 4,23 7411 Kolaka Timur 2,08 7412 Konawe Kepulauan 5,41 7413 Muna Barat 0,56 7414 Buton Tengah 1,69 7415 Buton Selatan 2,61 7471 Kota Kendari 7,22 7472 Kota Bau-Bau 7,07 7400 Sulawesi Tenggara 3,30

(11)
(12)

Diterbitkan oleh:

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

BPS Provinsi Sulawesi Tenggara

Jl. Boulevard No. 1

Kendari, Sulawesi Tenggara 93231

Dani Jaelani, S.Si, MT

Kepala Bidang Statistik Sosial

Telepon: 0401-3121751, Pesawat 74002 E-mail: jaelani@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Pada alat tenun ini benang lusi dalam posisi vertikal dan selalu tegang karena ada pemberat atau beban, sedangkan benang pakan disisipkan dengan suatu alat yang disebut

Parameter yang diambil dari pedometer adalah durasi estrus, langkah total selama estrus, langkah rata-rata selama estrus, langkah maksimum selama estrus, langkah normal pada

Waktu yang digunakan mahasiswa mengunakan internet antara10 sampai 40 jam per bulannya, artinya mahasiswa Universitas Bina Darma termasuk dalam kategori medium users ,

Analisis Tobin’s Q < 1 maka menunjukkan bahwa nilai buku aset perusahaan lebih besar dari nilai pasar perusahaan, sehingga perusahaan akan menjadi sasaran akuisisi

Langkah-langkah utama yang dilakukan dalam perancangan awal antara lain 1) Membuat kerangka modul pembelajaran biologi berbasis metakognisi tentang materi sistem koordinasi yang

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan Kumon, diketahui bahwa Program “Coba Gratis” dari Kumon ditujukan untuk mengenalkan metode Kumon kepada anak, baik dari segi

Desain bendung Batang Air Haji berdasarkan hasil perhitungan sebagai berikut, lebar efektif bendung 37 meter, mercu bendung tipe ogee, tinggi bendung 3 meter, tipe kolam

Nama pengapalan yang sesuai dengan PBB : Tidak diatur Kelas Bahaya Pengangkutan : Tidak diatur Kelompok Pengemasan (jika tersedia) : Tidak diatur. Bahaya Lingkungan :