• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREFERENSI MAKAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI GUNUNG MERU PADANG SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH DEWI APRIANI NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREFERENSI MAKAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI GUNUNG MERU PADANG SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH DEWI APRIANI NIM."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PREFERENSI MAKAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis)

DI GUNUNG MERU PADANG SUMATERA BARAT

ARTIKEL ILMIAH

DEWI APRIANI

NIM. 11010272

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMBAR

(2)
(3)

PREFERENSI MAKAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis)

DI GUNUNG MERU PADANG SUMATERA BARAT

Oleh

Dewi Apriani1, Nurhadi1, Armein Lusi Zeswita2 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

1. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

aprianid9@gmail.com

ABSTRACT

Long-tailed macaques on Gunung Meru in Padang, West Sumatera are accustumed to artificial food given visitors, now no longer liked natural food. The aim of the reseach is determine the long-tailed macaque eating preferences on Gunung Meru in Padang, West Sumatera. The research was conducted on 28, 31 August and 3 September 2015 by using continous recording methods. From this reseach, it is found that there are 13 items of natural food eaten long-tailed macaque such as Mangifera indica, Durio zibetinus, Eugenia sp., Cyperus sp. Morinda citrifolia, Hibiscus tiliaceus, Fibraurea tinctoria, Ficus auriculata, Citrus aurantifolia, Psidium guajava, Cocos nucifera, Arthocarpus integra, lice long-tailed macaque, and 19 items of artificial food eaten by long-tailed macaque such as boiled peanuts, snak “kacang ampera”, nescaffe (coffe), water melon, papaya, snack kuping gajah, bread, cooked rice, martabak, saos botol (sauce), sauce of fried food, vegetable, coconut pulp, banana, snack , borobudur peanut, candy, fried food, and sweet potato.

Key words: Preferences, Long-tailed macaque, Gunung Meru

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman jenis primata yang tinggi. Salah satu jenis primata yang umum kita jumpai adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Monyet ekor panjang hidup dalam kelompok sosial yang terdiri atas banyak jantan (5-11 ekor) dan banyak betina (6-19 ekor) dengan struktur hirarki sosial atau tingkatan sosial (Farida, 2008). Menurut Hadi, Suryobroto dan Farajallah (2007) monyet ekor panjang distribusi geografis yang luas di benua dan di daerah tropis Asia Tenggara. Monyet ekor panjang

merupakan primata yang cepat

menyesuaikan diri dengan habitatnya.

Mereka dapat hidup pada habitat dataran rendah dan dataran tinggi.

Gunung Meru Padang merupakan

salah satu daerah perbukitan yang

memisahkan kota Padang dengan Kabupaten Pesisir Selatan. Gunung Meru adalah perbukitan yang berdekatan dengan pesisir pantai dan merupakan daerah yang kaya

akan sumber daya alam. Salah satu kekayaan alam yang ada di Gunung Meru adalah Satwa liar monyet ekor panjang. Gunung Meru merupakan bukit berbatu yang ditumbuhi oleh pepohonan dan cocok bagi monyet ekor panjang untuk beraktivitas. Monyet ekor panjang pada dasarnya adalah pemakan buah-buahan, daun tua, daun muda, biji, tunas, serangga dan terkadang hewan kecil (Hambali, Ismail, Zain, Amir dan Karim (2014). Namun hal tersebut tidak lagi terjadi monyet ekor panjang turun ke jalan raya untuk memakan makanan yang diberikan pengunjung yang singgah untuk beristirahat maupun memanjakan mata mereka untuk berwisata.

Kegiatan pengunjung memberi

makanan ini menjadi kebiasaan bagi monyet ekor panjang, sehingga malas untuk mencari makanan sendiri dan juga monyet ekor panjang sangat menyukai makanan manusia karena makanan manusia rasanya enak, selain itu kualitas makanannya juga lebih tinggi. Seperti yang dikatakan oleh Saj,

(4)

Sicotte dan Paterson (1999) bahwa makanan manusia kualitas lebih tinggi dibandingkan

dengan makanan liar sehingga dapat

memenuhi tuntutan metabolik tubuh dengan cepat. Dengan begitu waktu makan akan

berkurang dan dapat meninggkatkan

aktivitas lainnya.

Menurut Kamal et al. (1997) semakin lama monyet ekor panjang berada di daerah pemberian makan maka semakin besar periode kawin terjadi. Apabila periode

kawin menjadi besar maka akan

meningkatnya populasi monyet ekor

panjang. Maka akan terjadi ketidak seimbangan ekosistem.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis telah melakukan penelitian tentang preferensi makan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Gunung Meru Padang. Penelitian ini bertujuan unyuk mengetahui preferensi

makan monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) di kawasan Gunung Meru Padang.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28, 31 Agustus dan 3 September

2015 dengan menggunakan metode

continoes recording methods dan

pengamatan langsung di lapangan untuk memperoleh data. Teknik pengumpulan data

dilakukan dengan observasi langsung

dengan melakukan pengkoleksian makanan alami monyet ekor panjang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dengan bentuk tabel. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Gunung Meru Padang, Sumatera Barat dan identifikasi spesimen dilakukan di Laboratorium Botani STKIP PGRI Sumbar, Padang.

Hasil dan Pembahasan

Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan 13 jenis makanan alami dan 19 jenis makanan buatan atau diberikan oleh pengunjung yang dimakan oleh monyet ekor panjang. Pada Tabel 1 diketahui 13 jenis makanan alami yang dikonsumsi oleh monyet ekor panjang tidak saja memakan bagian buah (frugivorous). Tetapi monyet ekor panjang juga memakan daun, leher akar

dan nira. Beberapa tumbuhan hanya

dimakan buahnya saja seperti mangga (Mangifera indica), mengkudu (Morinda

citrifolia), jeruk nipis (Citrus aurantifolia),

nangka (Arthocarpus integra), Ficus

auriculata dan Fibraurea tinctoria hanya daun muda saja. Tumbuhan yang dimakan oleh monyet ekor panjang buah dan juga daun muda seperti durian (Durio zibetinus), jambu air (Eugenia sp.) dan jambu biji (Psidium guajava). Selain buah dan daun muda dari tumbuhan, monyet ekor panjang juga memakan leher akar dari rumput teki (Cyperus sp.), nira kelapa nira (Cocos nucifera), daun muda dan nektar dari bunga

Hibiscus tiliaceus. Selain tumbuhan monyet ekor panjang juga memakan kutu, ini didapatkan dari tubuh sendiri atau monyet ekor panjang lain pada saat aktivitas

grooming.

Monyet ekor panjang memakan 19

jenis makanan buatan atau makanan yang

diberikan pengujung. Makanan buatan yang dimakan adalah kacang rebus, kacang ampera yang tebuat dari singkong yang dipotong berbentuk dadu, buah semangka dan pepaya,snack kuping gajah, roti, nasi, sisa martabak, saos botol, saos / sambal gorengan, sayur kangkung dan ampas kelapa yang didapat dari sampah yang dibuang di tepi pantai, pisang, snack coklat ciki-ciki,

kacang borobudur, permen, bakwan

(gorengan), dan ubi jalar.

Monyet ekor panjang di Gunung Meru Padang memakan banyak jenis makanan, baik itu makanan alami maupun

makanan buatan atau makanan yang

diberikan oleh pungunjung. Menurut Farida (2008) monyet ekor panjang di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur Jakarta, memasukan semua jenis makanan kedalam mulutnya dan disimpan di kantung pipi, kemudian lari ketempat yang aman untuk dihabiskan.

Monyet ekor panjang memakan makanan alaminya pada waktu pagi hari sebelum pengunjung ramai datang. Selain itu waktu makan monyet ekor panjang untuk memakan makanan alaminya yaitu disela-sela aktivitas grooming, bermain, mounting, agonistik, presenting dan inspeksi. Wahyuni (2012) juga menyatakan bahwa ada lima perilaku monyet ekor panjang di Telaga

Warna adalah mounting, bermain, makan,

(5)

masing-masing adalah lokomosi sebesar 31%, istirahat 29%, makan 18%, bermain

7% dan mounting (kawin) 1,7%.

Tabel 1. Makanan alami yang dimakan monyet ekor panjang di Gunung Meru Padang, Sumatera Barat.

Spesies Makanan Alami Nama Lokal Bagian Yang Dimakan

1. Mangifera indica Mangga Buah

2. Durio zibetinus Durian Bunga, buah dan daun muda

3. Eugenia sp. Jambu air Buah dan daun muda

4. Cyperus sp. Rumput teki Leher akar

5. Morinda citrifolia Mengkudu Buah

6. Hibiscus tiliaceus Waru Daun muda, nektar dari bunga

7. Fibraurea tinctoria - Daun muda

8. Ficus auriculata - Buah dan daun muda

9. Citrus aurantifolia Jeruk nipis Buah

10.Psidium guajava Jambu biji Buah dan daun muda

11.Cocos nucifera Kelapa Nira

12.Arthocarpus integra Nangka Buah

13.Kutu - -

Tabel 2. Makanan buatan yang dimakan monyet ekor panjang di gunung Meru Padang Sumatera Barat

Makanan Yang Dimakan

1. Kacang rebus 11.Saos/sambal gorengan

2. Snack kacang ampera (singkong) 12.Sayur kangkung

3. Kopi nescaffe 13. Ampas kelapa

4. Semangka 14. Pisang

5. Pepaya 15. Snack coklat ciki-ciki

6. Snack kuping gajah 16.Kacang Borobudur

7. Roti 17. Permen

8. Nasi 18.Bakwan (gorengan)

9. Martabak 19. Ubi jalar

10. Saos botol

Frekuensi makan makanan alami monyet ekor panjang di Gunung Meru tidak terlalu sering, ini diakibatkan oleh monyet ekor panjang yang malas untuk mencari makanan alaminya dan juga kelompok monyet ekor panjang ini sudah terbiasa dengan makanan buatan atau yang diberikan oleh pengunjung.

Monyet ekor panjang memakan makanan buatan lebih banyak daripada makanan alaminya, terlihat dari kelompok monyet yang sudah turun ke jalan tidak akan kembali lagi naik ke bukit gunung

(6)

pengunjung memberikan makanan, selama waktu menunggu pengunjung datang monyet ekor panjang melakukan aktivitas lainnya

seperti grooming, bermain, mounting,

agonistik, presenting dan inspeksi. Apabila sudah ada pengunjung datang barulah monyet ekor panjang mendekati pengunjung untuk meminta makanan.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa preferensi atau pilihan

makan monyet ekor panjang adalah

makanan buatan atau makanan yang

diberikan pengunjung. Monyet ekor panjang lebih banyak memakan makanan buatan atau

makanan yang diberikan pengunjung

daripada makanan alami. Terdapat 19 jenis makanan buatan atau makan yang diberikan pengunjung dan 13 jenis makanan alami yang dimakan monyet ekor panjang. Penelitian lanjutan pada kelompok yang sama untuk melihat aktifitas grooming, mounting dari monyet ekor panjang di gunung Meru Padang Sumatera Barat. Penelitian jenis-jenis pohon tidur dari monyet ekor panjang di gunung Meru Padang Sumatera Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Farida, H. 2008. Aktivitas Makan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

di Bumi Perkemahan Cibubur.

Skripsi. Biologi FMIPA. IPB. Bogor. Hadi, I., B. Suryobroto; D.

Perwitasari-Farajallah. 2007. Food Preference of Semi- Provisioned Macaques Based on Feeding Duration and Foraging

Parti Size. Hayati Journal of

Biosciences. Vol 14. p 13-17. Hambali, K., A. Ismail; B. M. Md-Zain; A.

Amir; F. A. Karim. 2014. Diet of

Long-Tailed Macaques (Macaca

fascicularis) at the Entrance of Kuala Selangor Nature Park (Anthropogenic Habitat): Food Selection That Leads to Human-Macaques Conflict. Acta Biologica Malaysiana. 3(2) : 58-68. Kamal, K. B., A. Boug; P. F. Brain. 1997.

Effect of Food Provisioning on the Behaviour of Commensal Hamadryas

Baboons, Papio Hamadryas, at Al Hada Mountain in Western Saudi Arabia. Zoology in the Middle East. Vol 14: 11-22.

Saj, T., P. Sicotte; J. D. Paterson. 1999.

Influence of Human Food

Consumption on the Time Budget of Vervets. International journal Of Primatology. Vol 20: 977-994. Wahyuni, H. 2014. Perilaku Afiliasi dan

Perilaku Agonistik Monyet Ekor

Panjang (Macaca fascicularis)

Dewasa di Telaga Warna Bogor Jawa Barat. Skripsi. Biologi FMIPA. IPB. Bogor.

Gambar

Tabel 2. Makanan buatan yang dimakan monyet ekor panjang di gunung Meru Padang Sumatera  Barat

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian kombinasi pupuk organik dan anorganik berpengaruh nyata pada tinggi tanaman pada pengamatan 42, 56 dan

Untuk mendeskripsikan tipe-tipe relasi leksikal dan properti makna yang terdapat dalam naskah film The Best Exotic Marigold Hotel dengan menggunakan teori

Dari hasil ini menunjukkan adanya kesamaan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aldo Herlambang Gardjito dkk (2014), Diana Khairani Sofyan (2013), Fariz Ramanda

pendukung kehidupan bayi anda (plasenta, rahim, membrane, cairan dan pasokan darah ibu) bertumbuh selama kehamilan, berkembang sesuai yang dibutuhkan untuk memenuhi

Terna merupakan ide pusat dalam suatu cerita, atau merupakan pokok pikiran yang utama atau yang terpenting. Pokok pikiran utama dalam naskah Ma'rifatul Bayan ini,

DENGAN UNSUR ASOSIASI PERUSAHAAN DAN ASOSIASI PROFESI MEMBENTUK LEMBAGA UNTUK PENGEMBANGAN JASA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran DL , PBL , dan TPS dengan pendekatan saintifik terhadap kompetensi

Anak Usia Dini adalah anak dimana hampir sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain dengan bermain itulah Anak UsiaDini tumbuh dan mengembangkan seluruh aspek yang