• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PERMAINAN MENARA KUBUS TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA DI BPM HARIYATI, Amd. Keb - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN PERMAINAN MENARA KUBUS TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA DI BPM HARIYATI, Amd. Keb - Elib Repository"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN PERMAINAN MENARA KUBUS TERHADAP

PERKEMBANGAN BALITA

DI BPM HARIYATI, Amd. Keb

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan

Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

WAHYU NIRMA SAPUTRI

B1501322

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN PERMAINAN MENARA KUBUS TERHADAP

PERKEMBANGAN BALITA

DI BPM HARIYATI

Wahyu Nirma Saputri

2

, Kusumastuti, S. SiT, M. Kes

3

INTISARI

Latar Belakang:

Dunia anak adalah dunia bermain, di mana

anak-anak menjadi lebih aktif untuk bergerak. Selain itu, mereka akan memiliki

perkembangan fisik dan psikologis yang lebih cepat. Mereka mampu

mengembangkan kreativitas, melakukan eksperimen, mengeksplorasi dan

belajar melalui permainan. Kemampuan buruk anak-anak mungkin

disebabkan oleh kurangnya kegiatan yang dapat merangsang motorik halus

mereka. Permainan kubus dapat diterapkan untuk meningkatkan

perkembangan motorik anak-anak, yaitu motor keras dan lunak mereka.

Ini juga dapat membantu meningkatkan keterampilan bahasa dan

keterampilan sosial mereka. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

memberikan perawatan kebidanan dengan menerapkan permainan kubus

untuk meningkatkan perkembangan anak-anak.

Tujuan:

Mengetahui pengaruh permainan kubus terhadap peningkatan

perkembangan anak di Puskesmas Kebidanan Indepenent, Bidan Haryati

di Adimulyo.

Metode:

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis.

Responden adalah 5 balita. Data diperoleh melalui wawancara, observasi,

dan dokumentasi.

Hasil:

Setelah bermain game kubus, semua peserta (100%) mengalami

peningkatan yang baik dalam perkembangan motorik (keras dan lunak),

keterampilan berbahasa, dan juga keterampilan sosial.

Kata kunci:

Permainan kubus, pengembangan, anak-anak

Kepustakaan : (2007-2014)

Jumlah Halaman : VII + 68 halama + 13 lampiran

1

Judul

2

Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan

(6)

vi

SCIENTIFIC PAPER

THE INFLUENCE OF CUBE GAME ON GROWTH DEVELOPMENT OF

UNDER-FIVE CHILDREN IN INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC OF

MIDWIFE HARYATI AT ADIMULYO, KEBUMEN

1

Wahyu Nirma Saputri

2

, Kusumastuti, S. SiT, M. Kes

3

ABSTRACT

Background:

The world of children is a world of play, during which children

become more active to mobile. Besides, they will have faster physical and

psychological developments. They are able to develop their creativity, to do

experiment, to explore and to learn through games. Poor capability of children

may be caused by their lack of activities that can stimulate their fine motor. Cube

game can be applied to improve the motor development of children, i.e. their hard

and soft motor. It can also help to improve their language skill and social skill.

Therefore, the writer is interested in providing midwifery care by applying cube

game

to improve children’s development

.

Objective:

To know the influence of cube game on improving the development of

children in Indepenent Midwifery Clinic of Midwife Haryati at Adimulyo.

Method:

This study is an analytical descriptive. The respondents were 5

under-five children. Data were obtained through interview, observation, and

documentation.

Result:

After playing cube game, all participants (100%) had good improvement

in their development of motor (hard and soft), language skill, and also social skill.

Keywords:

Cube game, development, children

Literature: (2007-2014)

Number of Pages: VII + 68 pages + 13 appendices

1

Title

2

Student of DIII Program of Midwifery Department

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum

Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan taufiq

dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal

Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul

Penerapan Permainan Menara Kubus

Terhadap Perkembangan Anak

”.

Laporan Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai

syarat memperoleh gelar ahli madya kebidanan.

Selama penyusunan Proposal KTI ini penulis mendapat bimbingan,

masukan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga Proposal KTI ini dapat

terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1.

Herniyatun, M.Kep.Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKES) Muhammadiyah Gombong,

2.

Eka Novyriana, S.ST,M.P.H. selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

STIKES Muhammadiyah Gombong,

3.

Kusumastuti, S. SiT.,M.Kes selaku pembimbing akademik yang telah banyak

membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal KTI,

4.

Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik material

maupun moril, dorongan semangat dan doa yang tiada henti,

5.

Semua teman-teman seperjuangan DIII Kebidanan, yang telah memberikan

dukungan dan bantuan dalam penyusunan Proposal KTI,

6.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan Proposal KTI.

Menyadari akan berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik

pengetahuan maupun pengalaman tentunya Proposal KTI ini masih terdapat

banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah bagi

kita semua (Amin).

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gombong, Agustus 2018

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

INTISARI...v

ABTRACT... ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Tujuan ... 6

C.

Manfaat ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

TinjauanTeori ... 8

1.

Balita ... 8

2.

Tumbuh Kembang ... 10

3.

Bermain ... 18

4.

Permainan Balok Kubus ... 27

B.

Kerangka Teori ... 32

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian ... 33

B.

Partisipan ... 34

C.

Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

D.

Teknik Pengumpulan Data ... 35

E.

Instrumen Peneletian ... 37

F.

Etika Penelitian ... 39

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Manajemen Kasus An. D Sebelum Penerapan...41

Tanggal 18 Juli 2018

Tabel 2. Evaluasi Ke 1 An. D Tanggal 26 Juli 20018...42

Tabel 3. Manajemen Kasus An. M Sebelum Penerapan...43

Tanggal 18 Juli 2018

Tabel 4. Evaluasi An. M Ke 1 Tanggal 26 Juli 2018...44

Tabel 5. Manajemen Kasus An. Z Sebelum Penerapan...45

Tanggal 18 Juli 2018

Tabel 6. Evaluasi An. Z Ke 1 Tanggal 26 Juli 2018...46

Tabel 7. Manajemen Kasus An. Kh Sebelum Penerapan...47

Tanggal 18 Juli 2018

Tabel 8. Evaluasi An. Kh Ke 1 Tanggal 26 Juli 2018...48

Tabel 9. Manajemen Kasus An. Zk Sebelum Penerapan...59

Tanggal 18 Juli 2018

Tabel 10. Evaluasi An. Zk Ke 1 Tanggal 26 Juli 2018...50

Tabel 11. Karakteristik Ibu Balita Dari Segi Umur...51

Tabel 12. Karakteristik Ibu Dari segi Pendidikan...51

Tabel 13. Karakteristik Ibu Dari Segi Ekonomi...52

Tabel 14. Perkembangan Anak Sebelum Dilakukan Permainan...53

Tabel 15. Perkembangan Anak Setelah Dilakukan Permainan...54

Tabel 16. Perubahan Perkembangan Anak...55

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lembar DDST Denver II ... 17

Gambar 2 Permainan Menara Kubus ... 21

Gambar 3 Permainan Menara Kubus Dengan Berhitung... 21

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

1 menjadi lebih aktif bergerak. Selain itu perkembangan fisik dan psikis semakin pesat. Anak-anak mampu mengembangkan kreatifitas, bereksperimen, bereksplorasi dan belajar melalui sebuah permainan (Bachruddin, 2008). Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Pendidikan

anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu disiplin ilmu

pendidikan yang secara khusus memperhatikan, menelaah, dan mengembangkan berbagai interaksi edukatif antara anak usia dini dengan pendidik untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan potensi anak secara optimal (Wiyani dkk, 2012).

Rendahnya kemampuan anak disebabkan oleh kurangnya kegiatan

(13)

2

STIKES Muhammadiyah Gombong sering terlambat memeriksakan atau berkonsultasi dengan dokter atau para medis lainnya (Soetjiningsih, 2007). Komitmen merupakan niat dan identifikasi strategi yang direncanakan menyebabkan pelaksanaan perilaku kesehatan. Sedangkan perilaku dibentuk oleh sifat perilaku individu yang dipertimbangkan oleh faktor biologis, faktor psikologis dan faktor social (Pender, 2012).

Hasil pengamatan Laura E.Berk dalam Suyadi (2010) menunjukkan hasil bahwa ketika anak bermain mampu mengembangkan keterampilan motoriknya sehingga akan terbangun pola gerakan sederhana. Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang berisi tentang kegiatan menjiplak, menggunting, bermain balok, membentuk dengan plastisin, melipat, dan lain-lain yang harus dicapai dan dilaksanakan dalam pengembangan motorik halus anak (Permendiknas, 2009).

(14)

3

STIKES Muhammadiyah Gombong suasana yang menyenangkan, rileks, ceria, mendidik, dan dapat menumbuhkan aktivitas dan kreativitas.

Bermain merupakan proses mempersiapkan diri untuk memasuki dunia selanjutnya dan merupakan cara untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak seperti aspek motorik, sosial, emosi, dan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan menggunakan alat permainan, anak terstimulasi untuk berkembang dengan baik perkembangannya. Masa kanak-kanak merupakan masa paling awal dalam rentang kehidupan yang akan menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya. Masa kanak-kanak terbagi dalam dua bagian yaitu masa kanak-kanak awal yang berlangsung dari usia dua tahun sampai enam tahun dan masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun sampai tiga belas tahun pada anak perempuan dan empat belas tahun pada anak laki-laki (Erna, 2009).

(15)

4

STIKES Muhammadiyah Gombong Aspek perkembangan anak usia dini ada 5 yaitu aspek nilai agama dan moral, aspek kognitif, aspek bahasa, aspek sosial emosional, dan aspek fisik motorik. Kelima aspek tersebut harus mendapat stimulasi yang seimbang agar dapat meningkat secara optimal. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa perkembangan fisik-motorik merupakan salah satu aspek penting yang perlu distimulasi sejak usia dini (Izzati, 2008).

Perkembangan anak balita periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian (Hanum, 2010).

Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan perkembangan anak. Anak akan meningkatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar melalui penglihatannya. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk memberikan mainan warna-warni pada usia tiga bulan pertama. Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana anak mulai belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek yang digunakan dalam permainan (Hidayat, 2011).

(16)

5

STIKES Muhammadiyah Gombong baik. Pada masa ini dilakukan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik – motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian dan lain–lain (Putri, 2014).

Perkembangan motorik dibutuhkan anak dalam periode tumbuh kembang untuk mendukung perkembangan di tahap selanjutnya yaitu pada tahap usia sekolah. Perkembangan motorik yang terjadi meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri seperti kemampuan fisik anak, postur (posisi tubuh), keseimbangan dan juga memerlukan tenaga yang lebih banyak (Putri, 2014).

Perkembangan motorik salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara saraf, otot, otak dan spinal cord (Endah, 2008). Motorik halus melibatkan otot-otot kecil dengan menekankan pada kemampuan memindahkan benda dari tangan yang berkoordinasi dengan otak dalam melakukan suatu kegiatan seperti mencorat-coret, menggoyangkan ibu jari, memilih garis yang lebih panjang, mencontohkan bentuk dan menyusun menara kubus dengan tujuan meningkatkan perkembangan motorik halus (Fadhilah, 2014).

(17)

6

STIKES Muhammadiyah Gombong dan berintraksi dengan lingkungannya (Kepmenkes RI, 2013). Hasil penelitian Ariyana (2008) mengenai perkembangan motorik halus anak didapatkan perkembangan motorik halus anak normal 75,4% dan motorik halus anak yang abnormal 24,6 % (Ariyani, 2008).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh permainan terhadap perkembangan balita pada balita yang mengalami gangguan pertumbuhan. B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui penilaian permainan menara kubus terhadap peningkatan perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan sosial pada balita.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik ibu balita

b. Mengetahui perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa,

dan sosial anak sebelum diberi perlakuan bermain menara kubus.

c. Melakukan penilaian perkembangan motorik kasar, motorik halus,

(18)

7

STIKES Muhammadiyah Gombong C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pasien

Untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan sosial pada anak.

2. Bagi Institusi

Sebagai referensi kepustakaan tentang pengaruh permainan menara kubus terhadap perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa dan sosial balita.

3. Bagi BPM

Dapat menambah pengetahuan bagi bidan tentang pengaruh permainan menara kubus terhadap perkembangan balita.

4. Bagi Penulis

(19)

STIKES Muhammadiyah Gombong

DAFTAR PUSTAKA

Adriana. (2013). Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak. jakarta: slemba medika.

Aziz. (2010). Keperawatan dan teknis analisi data. jakarta: selemba medika.

Gwin, P. &. (2008). pediatric. lois: health.

Hartono. (2008). Teori partifolio dan analisis investasi. yogyakarta: BPFE.

Hurlock. (2008). Perkembangan anak jilid 2. jakarta: erlangga.

Lindawati. (2013). Faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik anak usia pra sekolah. jakarta: poltekkes jakarta.

RI, Depkes. (2012). Stimulasi tumbuh kembang balita dan anak prasekolah. bandung: deteksi dini.

Rusmin. (2007). Perkembangan anak. jakarta: pengembangan.

Soetjiningsih. (2012). Tumbuh kembng anak. jakarta: GCO.

Sujono. (2009). Asuhan keperawaan pada anak. yogyakarta: graha ilmu.

Adriana (2013). Perkembangan anak. jakarta: selemba media.

Soetidjoningsih (2012). Perkembangan motorik anak. jakarta.

Kemenkes RI. (2013). deteksi tumbuh kembang. jakarta: depkes.

kurikulum tingkat satuan pendidikan nasional. (2007). jakarta: candra.

(20)

STIKES Muhammadiyah Gombong

Media, p. (2006). education games (menjadi cerdas dan ceria dengan permainan edukatif). yogyakarta: anang ismail.

Soetjiningsih. (2012). tumbuh kembang anak. jakarta: EGC.

Tedjasaputra. (2007, agustus 15). pemberian asi ekslusif. Dipetik agustus 15, 2007, dari cited: hiperlink

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Gambar

Gambar 4 Kerangka Teori ........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

menurunkan serum kalium Signifikan Efek tidak jelas Kadar Kalium 3,50-5,10.

• Mobile Computing adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan aplikasi pada piranti berukuran kecil, portable, dan wireless serta mendukung komunikasi.. •

Terdapat perbedaan kadar kuersetin ekstrak daun dan akar tanaman sambung nyawa (Gynura procumbens [Lour.] Merr.) pada kultivasi hidroponik sistem DFT dan

Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Lima bulan Maret Tahun Dua Ribu Tiga Belas, kami yang bertandatangan di bawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa ULP RSUD Balaraja Tahun

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan CR1aa sebagai medium sederhana dalam proses pematangan, fertilisasi dan kultur embrio domba dan mengkaji pengaruh status

sebagai serangkaian langkah yang dilakukan manajer untuk meningkatkan atau menurunkan jumlah laba yang dilaporkan dalam tahun berjalan yang merupakan tanggung jawabnya tanpa

b. Kemudian penulis akan melakukan analisis komparatif.. Pada halaman berikut ini adalah contoh perhitungan laba kotor yang diperoleh CU Lantang Tipo dan PT Fortuna Motor

Responden 7 : Pendapat saya diatas adalah orang pada gambar tersebut memiliki pola hidup yang teratur, walaupun mungkin memiliki rutinitas kehidupan sehari hari