• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kompres Hangat Jahe - AFIK SAUSAN FIQRIAH BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kompres Hangat Jahe - AFIK SAUSAN FIQRIAH BAB II"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kompres Hangat Jahe

Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah salah satu bumbu dapur yang sudah lama dimanfaakan sebagai tanaman obat sebagai bumbu dapur, rimpang jahe digunakan untuk mengolah masakan dan panganan. Pemakaian jahe sebagai tanaman obat semakin berkembang dengan pesat seiring dengan mulai berkembangnya pemakaian bahan-bahan alami untuk pengobatan. Semula penggunaannya hanya berdasarkan kebiasaan orang tua zaman dahulu, yang diwariskan secara turun temurun. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang dilengkapi dengan penelitian yang mendukung. Berdasarkan penelitian dan pengalaman, jahe sebagai obat dengan rasanya yang panas dan pedas, telah terbukti dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Peluruh masuk angin, sakit pinggang, encok, muntah-muntah dan nyeri otot. jahe merah biasa digunakan sebagai campuran obat. Hal ini disebabkan efek farmakologis. Karena jahe mengandung senyawa gingerol dan shogaol yaitu senyawa panas dan pedas yang terkandung dalam jahe dan gingerdione, zingeron yang dapat menghambat prostaglandin dengan cara menghambat enzim sikloogsigenase yang berperan dalam pembentukan prostaglandin. Menurut Herniani,(2011). Jahe memiliki efek anti inflamasi non steroid dimana ketika di gunakan sebagai kompres rasa pedas dan hangat dari jahe tersebut akan mengurangi peradangan,

meredakan nyeri, kaku, dan spasme otot (Damaianti, 2012)

(2)

Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan

cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang membutuhkan Asmadi, (2008). Kompres adalah suatu upaya dalam mengatasi kondisi fisik dengan cara memanipulasi suhu tubuh atau dengan memblokir efek rasa sakit. Kompres cukup berguna dalam mengatasi aneka penyakit ringan dan gejala-gekalanya. Misalnya pada demam, memar, bengkak, nyeri otot, gatal-gatal, kram, gangguan psikis, dan ketegangan syaraf Jaelani,(2009).

B. Nyeri

1. Pengertian nyeri

Nyeri adalah perasaan kompleks, banyak faktor yang mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap nyeri. Menurut international association for the study of pain, nyeri adalah pengalaman emosional dan sensorik yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Perasaan nyeri sebenarnya merupakan peringatan akan adanya kerusakan jaringan, sehingga mengingatkan manusia untuk menghindarkan diri dari bahaya yang dapat mengancam nyawa atau berakibat fatal. Satyanegara, (2014).

Nyeri adalah salah satu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subyektif. Keluhan sensorik yang dinyatakan seperti pegal, linu, dapat di anggap sebagai

modalitas nyeri. Arif Mutaqqin,(2008). 2. Klasifikasi Nyeri

Nyeri di bagi menjadi 2 yaitu menurut smeltze,S.C bare B.G, (2002) dalam buku khoerul latif,(2014):

a. Nyeri akut

Nyeri biasanya mereda jika ganguan yang menjadi penyebab teratasi, onset baru,durasinya kurang dari 6 bulan.

b. Nyeri kronik

(3)

Keterangan:

0 : tidak nyeri, 1-3 : nyeri ringan, secara subyek dapat berkomunilasi dengan baik. 4-6 : nyeri sedang, subyek menyeringai dan dapat menunjukan lokasi nyeri, dapat mengikuti perintah dengan baik. 7-9 : nyeri berat, tidak dapat mengikuti peintah tidak dapat dialihkan dengan teknik nafas dalam. 10 : nyeri hebat, subyek tidak dapat lagi perkomunikasi.

C. Gout arthritis

1. Pengertian gout arthritis

Penyakit gout arthritis adalah zat hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam urat ini biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urin dalam kondisi normal. Penumpukan kristal kristal asam urat ini biasanya pada persendian yang akibatnya persendian menjadi nyeri dan bengkak atau meradang. Adapun penumpukan kristal-kristal asam urat pada ginjal dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal. ketidak mampuan ginjal dalam mengeluarkan zat asam urat dalam darah disebabkan oleh ginjal itu sendiri yang sedang bermasalah atau ginjal yang kurang sehat. Sandjaya,(2014).

Menurut Misnadiarly (2007), Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, sedangkan purin adalah golongan protein. Asam urat adalah asam lemah yang pada pH normal akan terionisasi didalam daah dan jaringan, menjadi ion urat yang akan menjadi garam, sembilaln puluh delapan persen ekstraseluler (diluar sel) akan membentuk garam mono sodium urat

(MSU). Pada arthritis gout yaitu terjadi pembentukan kristal MSU, kristal MSU di bentuk oleh beberapa benyebab yaitu berkurangnya jumlah air dalam

(4)

akut, peradangan sendi kronik berulang, terganggunya fungsi ginjal,

terbentuknya batu asam urat diginjal, gout arhritis berhubungan dengan tingginya asam urat serum apabila diabaikan dapat mengakibatkan kerusakan sendi karena adanya penumpukan kristal di persendian.

Gout arthritis merupakan penyakit yang disebabkan adanya penumpukan kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin yang disebabkan karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat melalui urin sehingga terbentuklah kristal yang berada dalam cairan sendi, maka menyebabkan penyakit gout.

Menurut Djoewono, (2011) asam urat merupakan sisa metabolisme tubuh, yang mana masih banyak di kalangan masyarakat mengkaitkan semua penyakit yang menyerang sendi sebagai asam urat, asam urat terjadi akibat kadarnya melebihi batas normal , saat asam urat melebihi batas normal asam urat merembes masuk dalam persendian kemudian terjadilah pengendapan dalam sendi yang mana akan menimbulkan nyeri, karena asam urat yang mengendap akan mengkristal dan mengakibatkan nyeri yang spontan, nyeri asam urat akut datang secara mendadak dan nyeri kronis menahun dapat menjadi akut karena kambuh akibat pola konsumsi yang tidak dapat menghindari zat yang dapat memicunnya, asam urat kambuh pada cuaca yang dingin dikarenakan endapan asam urat yang mana garam MSUM akan lebih cepat mengeras yang akan mengendap di persendian pada cuaca yang dingin. Gout artitis terbentuk akibat dari sisa metabolisme tubuh yaitu ureum di dapat

dari metabolisme protein dalam darah yang tinggi, sehingga mengendap dalam persendian yang mengkristal dan dapat mengakibatkan peradangan dalam

sendi yang membentu tofi, maka dari itu gout arthritis merupakan salah satu golongan dari rematik atau radang hanya saja faktor penyebabnya yang berbeda.

1. Etiologi

1) Konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin (protein tinggi) 2) Konsumsi alkohol karena alkohol dapat menyebabkan pembuangan asam

urat lewat urin berkurang.

3) Penyakit ginjal karena dapat menghambat pembuangan asam urat.

(5)

genetik, ketidakseimbangan hormon dan pengeluaran asam urat yang

terganggu di ginjal. kemudian untuk faktor yang kedua faktor sekunder meliputi konsumsi makanan yang tinggi purin, alkohol dan obat-obatan. 2. Manifestasi klinis

a. Serangan artritis gout akut pertama kali ditandai dengan:

Proses peradangan dengan satu sendi (monoartikular), diantaranya timbul pada sendi di pangkal ibu jari, jari kaki. Radang sendi tersebut timbul dengan gejala lengkap berupa:

Nyeri hebat, Bengkak, Kulit di atas sendi yang sakit berwarna kemerahan dan jika diraba terasa panas. Rasa nyeri hebat biasaya timbul menjelang pagi hari dan Pada gejala lainya seperti demam, dingin dan nadi cepat, serangan pertama ini bisa pula menyerang persendian yang lainnya, seperti:

1) Sendi di pergelangan kaki. 2) Sendi di pangkal jari tangan. b. Serangan akut kedua (interkritikal)

Tidak ditemukan tanda-tanda radang namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat, benjolan bening yang muncul dibawah kulit akibat timbunan kristal di luar sendi . Hal ini menunjukan bahwa peradangan tetap berlangsung namun tidak memberikan keluhan. untuk gejala gout yang berat akan menyebabkan perubahan bentuk di bagian tubuh tertentu. 3. Patofisiologi

Gout arthritis merupakan suatu kondisi adanya gangguan metabolisme purin yang menghasilkan sejumlah asam urat yang abnormal dalam tubuh.

Purin merupakan hasil pencernaan dari protein. Ketidak mampuan metabolisme purin akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebih di dalam plasma darah (hiperurisemia), sehingga mengakibatkan kristal urat menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan mengakibatkan respon inflamasi dan timbul rasa nyeri. (Risnanto&Uswatun, 2014).

(6)

nyeri, kemudian terjadi perubahan gerbang yang akhirnya dapat merubah

sensasi nyeri yang datang sebelum sampai ke korteks serebri menimbulkan persepsi nyeri di reseptor otot sehingga nyeri dapat berkurang. Tjay & Rahardja h.312 (2007)

4. Pathways proses penyakit a. Pada sendi:

Peningkatan kadar purin

Deposisi monosodium urat

Inflamasi pada persendian nyeri

Akut : pembentukan kristal pada

metabolisme synovial dan tulang rawan artikular Sumber : Risnanto&Uswatun, 2014,

b. Pathways pengompresan

Inflamasi pada persendian

Nyeri

Dilakukan kompres jahe

Menimbulkan efek hangat

Terjadi proses vasodilatasi

Peredaran darah menjadi lancar

Nyeri terasa berkurang

(7)

D. Konsep keperawatan keluarga terhadap gout arthritis

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen kesehatan RI, 2014). yang mana dikatakan bahwa keluarga merupakan unit terkecil masyarakat terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan dari segi ekonomi hingga masalah kesehatan seperti pada penderita gout arthritis atau yang biasa di sebut di kalangan masyarakan adalah asam urat ini yang sering ditemukan atau diderita oleh lansia yaitu usia 40 keatas di mana dalam keperawatan keluarga di usia empat puluhan tersebut masuk dalam tahap kedelapan keluarga usia lanjut. Tahap terakhir perkembangan keluarga yaitu dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal. Proses tua lanjut dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai proses stressor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stressor tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan pekerjaan serta perasaan menurunnya produktifitas dan fungsi kesehatan.

Pada tahap ini pasangan satu sama lain saling peduli saling merawat terutama pada penderita asam urat tersebut yang mana salah satu keluhan yang paling terlihat yaitu nyeri, jika dilihat dari tahap perkembangan ini dalam keperawatan keluarga adalah tahap terakhir.

Tugas perkembangan pada tahap ini adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan

(8)

E. Definisi Keperawatan Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen kesehatan RI, 2014).Dalam konsep keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota. Keluarga merupakan aspek terpentingdalam unit terkecil dalam masyarakat, penerima asuhan, kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga saling berhubungan, dan menempati posisi antara individu dan masyarakat (Friedman, 2010)

Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau perkawinan. Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat. Jadi, dapat di simpulkan bahwa pengertian keluarga adalah sekumpulan orang terdekat oleh suatu ikatan perkawinan, darah serta adopsi dan tinggal dalam satu rumah.

a. Fungsi keluarga

Menurut Marilyn M. Friedman (2010) fungsi keluarga di bedakan menjadi 5 yaitu:

a. Fungsi Afektif

Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.

b. Fungsi Sosialisasi

Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan untuk menjadikan anak sebagai anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota keluarga.

c. Fungsi Reproduksi

Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

d. Fungsi Ekonomi

(9)

e. Fungsi Perawatan Keluarga

Menyediakan kebutuhan fisik,makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan. (Marlyn M. Fredmen, hal 86; 2010).

b. Struktur Keluarga

Struktur keluarga oleh friedman di gambarkan sebagai berikut: a. Struktur komunikasi

Komunikasi dalam sutu keluarga di katakan berfungsi apabila dilakukan secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai dan hierarki kekuatan. Komunikasi keluarga bagi pengirim yakni mengungkapkan perasaan dengan jelasdan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik. Penerima pesan mendengarkan pesan, memberikan umpan balik, dan valid.

Komunikasi dalam keluarga dikatakan tidak berfungsi apabila tertutup, adanya isu atau berita negatif, tidak berfokus pada satu hal, dan selalu mengulang isu dan pendapat sendiri. Komunikasi keluarga bagi pengirim bersifat asumsi, ekspresi perasaan tidak jelas, judgemental ekspresi, dan komunikasi tidak sesuai. Penerima pesan gagal mendengar, diskualifikasi, ofensif (bersifat negatif), terjadi miskomunikasi dan kurang atau tidak valid.

1) Karakteristik pemberi pesan

a) Yakin dalam mengemukakan suatu pendapat. b) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.

c) Selalu menerima dan meminta timbal balik 2) Karakter pendengar

a) Siap mendengarkan b) Memberikan umpan balik c) Melakukan validasi b. Struktur peran

(10)

c. Struktur kekuatan

Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain. Hak (lagimate power), paksa (coercive power), dan efektif (efektif power).

d. Struktur nilai dan norma

Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu.sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat sekitar keluarga.

1) Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak, dapat mempersatukan anggota keluarga.

2) Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga.

3) Budaya, kumpulan dari pada perilaku yang dapat di pelajari, dibagi, dan di tularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

F. Tipe dan bentuk keluarga

Tipe keluarga menurut Friedman (2010) yaitu sebagai berikut: a. Nuclear Family

Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.

b. Exstended Family

Keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

c. Reconstitud Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya,baik itu bawaan dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.

d. Middle Age / Aging couple

(11)

e. Dyadic Nuclear

Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah satu bekerja dirumah.

f. Single Parent

Satu orangtua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.

g. Dual Carier

Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak. h. Commuter Married

Suami istri atau keduanya orang kaier dan tingal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.

i. Single Adult

Wanita atau pria yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk menikah.

j. Three Generation

Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah. k. Institutional

Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti. l. Comunal

Satu rumah terdiri dari satu atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.

m. Group Marriage

Satu rumah terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua

adalah orangtua dari anak-anak. n. Unmarried parent and child

Ibu dan anak dimana pernikahan tidak dikehendaki, anaknya di adopsi. o. Cohibing Couple

Dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan (friedman, 2010).

1. Tahap dan perkembangan keluarga

a. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)

(12)

keluarga masing-masing, Suami istri yang membentuk keluarga baru

tersebut perlu mempersiapkan kehidupan yang baru karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari. Masing-masing pasien menghadapi perpisahan dengan keluarga orangtuanya dan mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan masing-masing. Hal ini yang sudah diputuskan adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai anak dan berapa jumlah anak yang diharapkan. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah Membina hubungan intim dan memuaskan, Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial, Mendiskusikan rencana memiliki anak.

1) Menetapkan tujuan bersama. 2) Merencanakan anak (KB)

3) Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk menjadi orangtua.

b. Tahap perkembangan keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family)

Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun). Kehamilan dan kelahiran bayi perlu disiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting. Kelahian bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi

kebutuhan bayi. Masalah yang sering terjadi dengan kelahiran bayi adalah pasangan merasa diabaikan karena faktor perhatian kedua pasangan tertuju

pada bayi. Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya. Tugas perkembangan pada masa ini adalah Persiapan menjadi orangtua, Membagi peran dan tanggung jawab, Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang menyenangkan, Mempersiapkan dana atau biaya untuk child bearing, Memfasilitasi role learning anggota keluarga, Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita, Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

(13)

kebutuhan-kebutuhan dan minat dari anak prasekolah dalam meningkatkan

pertumbuhannya. Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan sangat bergantung pada orangtua. Kedua orang tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa, sehingga kebutuhan anak, suami/istri, dan pekerjaan (punya waktu atau paruh waktu) dapat terpenuhi. Orangtua menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng dengan cara menguatkan kerja sama antara suami istri. Orang tua mempunyai peran untuk menstimulasi perkembangan individual anak, khususnya kemandirian anak agar tugas perkembangan anak pada fase ini tercapai.

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti, kebutuhan tempat tinggal, privasi, dan rasa aman, Membantu anak untuk bersosialisasi, Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi, Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar), Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot), Pembagian tanggung jawab anggota keluarga, Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.

d. Tahap keempat keluarga dan anak usia sekolah (famillies with children) Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia

6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini jumlah keluarga mencapai jumlah maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain

aktifitas di sekolah, masing-masing anak memiliki aktifitas dan minat sendiri demikian pula orangtua yang mempunyai aktifitas dan minat sendiri demikian pula dengan orangtua yang memiliki aktifitas yang berbeda dengan anak. Untuk itu, keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkembangan. Pada tahap ini keluarga (orangtua) perlu belajar berpisah dengan anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi, baik aktifitas di sekolah maupun di luar sekolah.

(14)

Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual,

Menyediakan aktifitas untuk anak, Menyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan mengikut sertakan anak.

e. Tahap kelima keluarga dengan anak remaja (familles with teenagers)

Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak mulai meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuannya orangtua melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dan meningkat otonominya, Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga, Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua, hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

f. Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching center famillies) .

g. Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini bergantung pada banyaknya anak pada keluarga atau jika anak belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orangtua. Tujuan pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk berperan dalam melepas anaknya untuk hidup sendiri.

h. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families)

Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah

dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap ini semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktifitas.

(15)

i. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut

Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal. Proses tua lanjut dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai proses stressor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stressor tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan pekerjaan serta perasaan menurunnya produktifitas dan fungsi kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

Na diklofenak merupakan derivat fenil asetat, yang mempunyai efek farmakologi adalah penghambat siklooksigenase yang kuat dengan efek antiinflamasi, analgetik dan

Kajian ini juga bertujuan untuk mengenal pasti tahap penerimaan pelajar politeknik terhadap peranan perkhidmatan Unit Psikologi, Kaunseling dan Kerjaya (UPKK) dalam membantu

Adalah wajar apabila permintaan peninjauan kembali terhadap putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum oleh terpidana atau ahli warisnya dikecualikan

Platform software bersifat Open Source dan paling banyak didukungkan pada perangkat-perangkat mobile saat ini, karena hampir sebagaian besar vendor terutama untuk produk

Tujuan dari pelaksanaan Bimtek Konseling Online ini adalah untuk memberikan wawasan kepada para Guru SD yang tergabung di dalam Persatuan Guru Republik Indonesia

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa (Permendagri No.29 Tahun 2006) dalam Pasal

Buah pisang membantu tubuh untuk menyimpan cadangan kalsium, fosfor, serta nitrogen, yang berfungsi membangun perbaikan dan regenerasi jaringan pada tubuh..

Khalayak dilihat sebagai bagian dari interpretive communitive yang selalu aktif dalam mempersepsi pesan dan memproduksi makna, tidak hanya sekedar menjadi individu pasif yang