• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KESETIMBANGAN KIMIA pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III KESETIMBANGAN KIMIA pdf"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III KESETIMBANGAN KIMIA

Amonia (NH3) merupakan salah satu zat kimia yang paling banyak

diproduksi. Amonia digunakan terutama untuk membuat pupuk, yaitu urea dan

ZA. Penggunaan amonia yang lain, yaitu untuk membuat resin, bahan mesiu, dan

berbagai senyawa nitrogen lainnya. Di bidang industri, amonia dibuat dari gas

nitrogen dan gas hidrogen. Gas nitrogen diperoleh dan udara, sedangkan gas hidrogen

dan gas alam. Persamaan termokimia reaksi pembuatan amonia dinyatakan sebagai

berikut.

N2(g) + 3H2(g) ---> 2NH3(g)

AH =

92 kJ

Stoikiometri reaksi menunjukkan bahwa 1 mol nitrogen bereaksi dengan 3

mol hidrogen membentuk 2 mol amonia. Akan tetapi, dari percobaan diketahui bahwa

hasil seperti itu tidak pernah dicapai. Artinya, jika direaksikan 1 mol nitrogen dengan 3

mol hidrogen ternyata tidak dapat menghasilkan 2 mol amonia, tetapi selalu

kurang dan 2 mol. Mengapa hal itu terjadi? Ternyata, reaksi berlangsung

tidak tuntas.

Reaksi "seperti berhenti" setelah sebagian nitrogen dan hidrogen bereaksi. Reaksi

berakhir dengansuatu campuran yang mengandung NH3, N2, dan H2. Keadaan

seperti itulah yang disebut

keadaan setimbang.

Jadi, keadaan setimbang adalah

suatu keadaan di mana zat-zat pereaksi dan hasil reaksi terdapat bersama-sama,

tetapi tidak ada lagi perubahan yang dapat diamati. Dengan kata lain, campuran

masih mengandung zat-zat pereaksi, tetapi reaksi seolah-olah sudah berhenti.

Dikatakan seolah-olah berhenti karena ternyata reaksi tetap berlangsung pada tingkat

mikroskopis. Hal itulah yang akan diuraikan pada bagian berikut.

(2)

kesetimbangan, yaitu besaran yang menyatakan seberapa tuntas suatu reaksi. Selanjutnya

akan dibahas pengaruh konsentrasi, suhu, tekanan, dan katalis terhadap kesetimbangan.

4.1. Kesetimbangan Dinas

4.1.a. Reaksi Reversible dan Irreversible

Perhatikanlah kertas yang terbakar. Apakah abu hasil pembakaran kertas dapat diubah kembali menjadi kertas seperti semula? Pengalaman menunjukkan bahwa proses itu tidak dapat dilakukan, bukan? Reaksi seperti itu kita golongkan sebagai reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak dapat balik (irreversible).

Apakah ada reaksi kimia yang dapat balik? Dalam kehidupan sehari-hari sulit menemukan reaksi yang dapat balik. Proses-proses alami umumnya berlangsung searah, tidak dapat balik. Namun, di laboratorium maupun dalam proses industri, banyak reaksi yang dapat balik. Reaksi yang dapat balik kita sebut reaksi reversible. Salah satu di antaranya adalah reaksi antara nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Jika campuran gas nitrogen dan hidrogen dipanaskan akan menghasilkan ammonia.

N2(g) + 3H2 ---> 2NH3(g) (4.1)

Sebaliknya, jika amonia (NH3) dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen dan hidrogen.

2NH3(g) ---> N 2( g ) + 3 H , ( g ) ( 4 . 2 )

Apabila diperhatikan, ternyata Reaksi (4.2) merupakan kebalikan dari Reaksi (4.1). Kedua reaksi itu dapat digabung .ebagai berikut.

N2(g) + 3H2(g) 2 N H 3 ( g ) ( 4 . 3 )

Tanda dimaksudkan untuk menyatakan reaksi dapat balik. Reaksi ke kanan disebut reaksi maju; reaksi ke kiri disebut reaksi balik.

3.1.b. Keadaan Setimbang

(3)

Bayangkanlah suatu ruangan tertutup di mana 1 mol gas nitrogen dipanaskan bersama 3 mol gas hidrogen. Pada awalnya, hanya terjadi satu reaksi yaitu pembentukan amonia.

N2( g) + 3H2( g) - - >2NH3( g ) . . . (4.4)

Seperti telah disebutkan di atas, amonia dapat pula terurai membentuk nitrogen dan hidrogen. Oleh karena itu, segera setelah terbentuk, sebagian amonia akan terurai kembali membentuk gas nitrogen dan gas hidrogen.

2NH3(g) --> N2(g) + 3H2(g) ... (4.5)

Selanjutnya, kedua reaksi tersebut akan berlangsung secara simultan (bersama-sama) menurut reaksi dapat balik berikut.

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ... (4.6)

Misalkan laju reaksi maju v1 dan laju reaksi balik v2. Sebagaimana telah dipelajari dalam Bab 3, nilai v1 bergantung pada konsentrasi N2 dan H2, sedangkan nilai v2bergantung pada konsentrasi NH3. Pada awal reaksi, v1 mempunyai nilai maksimum, sedangkan v2 = 0 (karena NH3 belum ada). Selanjutnya, seiring dengan berkurangnya konsentrasi N2 dan H2, nilai v1 semakin lama semakin kecil. Sebaliknya, dengan bertambahnya konsentrasi NH3, nilai v2 semakin lama semakin besar. Pada suatu saat, laju reaksi maju (v1) menjadi sama dengan laju reaksi balik (v2). Hal itu berarti bahwa laju menghilangnya suatu komponen sama dengan laju pembentukan komponen itu. Berarti,

H2

Wakt u - - >

Gambar 3.b. 1 Perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju keadaan setimbang untuk reaksi:

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) Konsentrasi N2 dan H2 (pereaksi) turun, konsentrasi NH3 (hasil reaksi) naik. Pada keadaan setimbang, konsentrasi masingmasing zat tetap.

Gambar 3.b.2 Grafik perubahan laju reaksi terhadap waktu pada reaksi bolak-batik: N2(g) + 3H2(g) = 2NH3(g)

(4)

sejak v

1

= v

2

, jumlah masing-masing komponen tidak berubah terhadap

waktu. Oleh karena itu, tidak ada perubahan yang dapat diamati atau diukur (sifat

makroskopis tidak berubah), reaksi seolah-olah telah berhenti. Kita katakan bahwa

campuran telah mencapai keadaan setimbang (kesetimbangan). Akan tetapi, melalui

percobaan dapat ditunjukkan bahwa dalam keadaan setimbang tersebut reaksi tetap

berlangsung pada tingkat molekul (tingkat mikroskopis). Artinya, reaksi antara nitrogen

dengan hidrogen membentuk amonia tetap berlangsung, demikian pula penguraian

amonia membentuk nitrogen dan hidrogen. Oleh karena itu, kesetimbangan kimia

disebut

kesetimbangan

dinamis.

Perubahan konsentrasi N

2

, H

2

, dan NH

3

terhadap waktu.

3.2. Tetapan Kesetimabangan

3.2.a. Hukum Kesetimbangan

Suatu hasil percobaan terhadap reaksi kesetimbangan antara gas karbon monoksida

dengan gas hidrogen membentuk gas metana dan uap air dapat dilihat pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1 Susunan Kesetimbangan Reaksi antara Gas Karbon Monoksida

dengan Gas Hidrogen Membentuk Metana pada Suhu 1200 K

CO(g) +3H.,(g) CH,(g) + H

2

O(a)

Konsentrasi Awal Konsentrasi pada Keadaan Setimbang

(M) (M) [CH4] [H2O]

[CO] [H2] [CO] [H2] [CH4] [11201 [CO] [H2]3

0,1000 0,3000 0,0613 0,1839 0,0387 0,0387 3,93 0,2000 0,3000 0,1522 0,1566 0,0478 0,0478 3,91 0,1000 0,4000 0,0479 0,2437 0,0521 0,0521 3,92 0,1000 0,1000 0,0894 0,0683 0,0106 0,0106 3,94

Data dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa komposisi kesetimbangan

bergan-tung pada perbandingan mol pereaksinya. Namun demikian, terdapat suatu hubungan

yang tetap antara konsentrasi kesetimbangan, yaitu nisbah hasil kali konsentrasi

setimbang zat-zat produk terhadap hasil konsentrasi setimbang zat-zat pereaksi,

(5)

Maximillian Gulberg

dan

Peter Wage

pada tahun 1864, dan selanjutnya disebut hukum

kesetimbangan. Nilai dan hukum kesetimbangan disebut tetapan kesetimbangan dan

dinyatakan dengan lambang Ungkapan hukum kesetimbangan untuk reaksi

kese-timbangan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut.

=

��

��

4

(

2

)

2 3

Nilai tetapan kesetimbangan bergantung pada suhu. Untuk contoh di

atas, nilai tetapan kesetimbangan yaitu 3,92 pada suhu 1200 K. Perubahan suhu

akan

mengubah

komposisi

kesetimbangan,

sehingga

nilai

tetapan

kesetimbangannya berubah.

3.2.b. Hubungan Nilai Tetapan Kesetimbangan antara Reaksi -reaksi

yang Berkaitan

Reaksi dapat balik yang melibatkan S02(g), 02(g), dan S03(g) dapat dinyatakan

dengan tiga cara berikut.

(1)

2S0

2(g) + 02(g)

2S03(g)

K = K1

( 2 )

2S 0

3

(g)

2S0

2

(g) + 0

2

(g)

K =

K

2

( 3 )

S 0

2

(g) +

½

0

2

(g)

S0

3

(g)

K =

K

3

Bagaimanakah hubungan antara nilai tetapan kesetimbangan reaksi-reaksi

itu? Dalam hal ini, berlaku aturan-aturan sebagai berikut.

(1)

Jika persamaan reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga K juga dibalik.

(2)

Jika koefisien reaksi kesetimbangan dibagi dengan faktor

n,

maka harga tetapan

kesetimbangan yang barn adalah akar pangkat

n

dari harga tetapan kesetimbangan

yang lama.

(3)

Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n, maka harga tetapan

kesetimbangan yang barn adalah harga tetapan kesetimbangan yang lama

dipangkatkan dengan

n.

(6)

Reaksi (2) adalah kebalikan dari reaksi (1). Jadi,

2

=

1

�1

Reaksi (3) sama dengan reaksi (1), tetapi koefisiennya dibagi dua,

sehingga

1

=

11/2

atau

3

=

1

Latihan.

1.

Tulislah persamaan tetapan kesetimbangan (K dan K

p

) untuk sistem

kesetimbangan berikut.

a.

CaCO

3

CaO(s) + CO

2

(g)

b.

Ca

3

(PO

4

)

2

(s)

3Ca

2+

(aq) + 2PO

43-

(aq)

2.

Sebanyak 4 mol gas HI dipanaskan dalam suatu ruangan 5 liter pada 458°C

sehingga sebagian terurai dan membentuk kesetimbangan 2HI(g)

H

2

(g) + 1

2

(g).

Apabila pada keadaan setimbang terdapat 0,5 mol I

2

, tentukanlah harga tetapan

kesetimbangan K dan K reaksi itu pada 458°C.

3.

Dalam suatu ruangan 2 liter dipanaskan kristal La

2

(C

2

0

4

)

3

sehingga sebagian

terurai membentuk sistem kesetimbangan heterogen:

La

2

(C

2

0

4

)

3

(s)

La

2

0

3

(s) + 3C0(g) + 3CO

2

(g)

Pada suatu suhu

T terdapat kesetimbangan di mana tekanan total gas dalam

ruangan itu = 0,2 atm. Tentukan harga tetapan kesetimbangan K

p

pada suhu

tersebut.

4.

Reaksi N

2

0

4

(g)

2NO

2

(g) mempunyai harga K = 0,25 pada T°C.

Pada suhu yang sama tentukanlah harga K reaksi:

a. 2NO

2

(g)

N

2

0

4

(g)

b. NO

2

(g)

½ N

2

0

4

(g)

(7)

Telah disebutkan bahwa reaksi dapat balik

(reversible)

berlangsung tidak

tuntas. Apakah tingkat ketuntasan dapat dipengaruhi oleh faktor luar? Untuk menjawab

pertanyaan ini, marilah kita perhatikan Tabel 4.2 berikut. Tabel tersebut memuat data

tentang pengaruh suhu dan tekanan pada reaksi kesetimbangan antara gas nitrogen

dengan gas hidrogen membentuk amonia.

Tabel 4.2 Rendemen Amonia Hasil Reaksi Nitrogen dengan Hidrogen pada

Berbagai Suhu dan Tekanan. N

2

(g) + 3H

2

(g)

2NH

3

(g) AH =

-92,2 kJ

[Suhu °C

Hasil NH3, °A

10,0 atm 30,0 atm 50,0 atm 100 atm 300 atm 600 atm

1.000 atm

200

50,7

67,6

74,4

81,5

90,0

95,4

98,3

300

14,7

30,3

39,4

52,0

71,0

84,2

92,6

400

3,9

10,2

15,3

25,1

47,0

65,2

79,8

500

1,2

3,5

5,6

10.6

26,4

42,2

57,5

600

0,5

1,4

2,3

4,5

13,8

23,1

31,4

700

0,2

0,7

1,1

2,2

7,3

12,6

12,9

Perhatikanlah lajur pertama pada tabel itu, yaitu percobaan pada suhu tetap

200°C dengan variasi tekanan. Data tersebut menunjukkan bahwa semakin besar

tekanan, semakin besar pula persentase amonia. Jadi, dapat dikatakan bahwa penambahan

tekanan menggeser kesetimbangan ke kekanan. Kemudian, perhatikanlah data pada

kolom pertama, yaitu percobaan pada tekanan tetap sebesar 10 atm dengan suhu yang

bervariasi. Data tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin kecil

persentase amonia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penambahan suhu

menggeser kesetimbangan itu ke kiri.

Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kanan, jika produk bertambah atau pereaksi

berkurang.

Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri, jika produk berkurang atau pereaksi

bertambah.

(8)

Mengapa kesetimbangan di atas bergeser ke kanan ketika tekanan diperbesar?

Mengapa pula bergeser ke kiri ketika suhu dinaikkan? Bagimana kita mengetahui arah

pergeseran kesetimbangan?

Pada tahun 1884,

Henri Louis Le Chatelier

(1850-1936) berhasil menyimpulkan

pengaruh faktor luar terhadap kesetimbangan. Kesimpulan Le Chatelier tersebut kini kita

kenal sebagai azas Le Chatelier sebagai berikut:

Bila terhadap suatu kesetimbangan

dilakukan suatu tindakan (aksi), maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang

cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut.

Secara singkat, azas Le Chatelier

dapat disimpulkan sebagai berikut:

Reaksi =

Aksi

Cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan.

Marilah kita bahas penerapan azas Le Chatelier untuk meramalkan arah pergeseran

kesetimbangan.

3.3.b. P enga r uh Konsentr a si

Sesuai dengan azas Le Chatelier (reaksi =

aksi), jika konsentrasi salah satu komponen

diperbesar maka reaksi sistem adalah mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya, jika

konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah

komponen itu.

Jika konsentrasi preaksi diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

3.3.c. P enga r uh Teka na n

Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volum akan memperbesar konsentrasi semua komponen. Sesuai dengan azas Le Chatelier, maka sistem akan bereaksi dengan mengurangi tekanan. Sebagaimana Anda ketahui, tekanan gas bergantung pada jumlah molekul dan tidak bergantung pada jenis gas. Oleh karena itu, untuk mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih kecil.

Sebaliknya, jika tekanan dikurangi dengan cara memperbesar volum, maka sistem

akan bereaksi dengan menambah tekanan dengan cara menambah jumlah molekul.

Reaksi akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih besar.

(9)

 Jika tekanan diperkecil (volum diperbesar), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya terbesar.

(a) (b) (c)

Gambar 3.3.c. Pengaruh volum dan tekanan pada kesetimbangan N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g).

(a) Campuran gas N2, H2, dan NH3 pada kesetimbangan. (b) Ketika tekanan ditingkatkan dengan memperkecil volum, campuran tidak lagi setimbang<Kc). (c) Reaksi bergeser ke arah kanan, jumlah total molekul gas menurun sampai terbentuk

kestabilan kembali (Qc = Ks).

Contoh Soal 4.5 Menerapkan Azas Le Chatelier

Ditentukan kesetimbangan:

(1)

N

2

(g) + 3H

2

(g)

2NH

3

(g)

(2)

2HI(g)

H

2

(g) +

12

(g)

Ke arah mana kesetimbangan bergeser, jika tekanan diperbesar?

Jawab:

Jika tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah

koefisiennya terkecil.

(1)

N

2

(g) + 3H

2

(g)

2NH

3

(g)

Jumlah koefisien di ruas kiri = 3; sedangkan di ruas kanan =

2. Kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

(2)

2HI(g)

H

2

(g) + I

2

(g)

Jumlah koefisien di ruas kiri = 2; sedangkan di ruas kanan = 2.

Kesetimbangan tidak bergeser.

(10)

Penambahan atau pengurangan komponen yang berupa padatan atau cairan murni tidak

mempengaruhi kesetimbangan. Hal ini dapat dipahami sebagai berikut. Penambahan

komponen

yang berupa larutan atau gas akan berpengaruh pada kerapatan antarpartikel

dalam campuran. Jika suatu komponen gas atau terlarut ditambahkan, maka konsentrasi

meningkat, sehingga sistem bereaksi untuk mengurangi konsentrasi. Jika yang

ditam-bahkan berupa padatan atau cairan murni, hal itu tidak mengubah konsentrasi karena

jarak antarpatikel dalam padatan dan cairan adalah tetap.

Demikian juga halnya pada perubahan tekanan atau volum. Perubahan tekanan

atau volum tidak mempengaruhi konsentrasi padatan atau cairan murni. Jadi, ketika

mempertimbangkan pengaruh tekanan dan volum, koefisien komponen padat tidak

diperhitungkan. Tekanan hanya berpengaruh pada sistem kesetimbangan gas.

Komponen padat atau cair tidak menggeser kesetimbangan.

Catatan:

Dalam sistem larutan (pelarut air), penambahan air dalam jumlah yang signifikan

dapat juga berarti memperbesar volum, sehingga kesetimbangan akan bergeser ke ruas

yang jumlah koefisiennya terbesar.

Contoh Soal 4.6

Mener a pka n Aza s Le Cha telier

Diketahui reaksi kesetimbangan

BiC1

3

(aq) + H

2

0(/) BiOC1(s) + 2HC1(aq)

Ke arah mana kesetimbangan bergeser jika pada suhu tetap:

a. ditambahkan BiC1

3

?

b. ditambahkan air?

Jawab:

a. Penambahan BiC1

3

, salah satu pereaksi, menggeser kesetimbangan ke kanan.

b. Penambahan air merupakan penggeseran (memperbesar volum), maka

kesetimbangan akanbergeser ke kanan, yaitu ke arah koefisien yang lebih besar

(jumlah koefisien di ruas kiri = 1, yaitu koefisien dari BiC1

3

; sedangkan

jumlah koefisien di ruas kanan = 2, yaitu koefisien dari HC1. Koefisien dari

H

2

O dan BiOC1 tidak diperhitungkan).

(11)

Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika suhu sistem kesetimbangan dinaikkan, maka

reaksi sistem adalah menurunkan suhu, kesetimbangan akan bergeser ke pihak

reaksi yang menyerap kalor (ke pihak reaksi endoterm). Sebaliknya jika suhu

diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi eksoterm.

ika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi

endoterm.

Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi

eksoterm. Perhatikanlah contoh soal berikut.

Contoh

Soal

4.7

Menga na lisis

penga r uh

suhu

pa da

kesetimba nga n

Ditentukan reaksi kesetimbangan:

(1) N2(g) + 3H2(g)---> 2NH3(g) ∆�= -92,2 kJ

(2) H20(g) ---> 2 12(g) + 02(g) ∆� = +242 kJ

Ke arah mana kesetimbangan bergeser jika suhu dinaikkan?

Jawab:

Pada kenaikan suhu, kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi endoterm.

Pada kesetimbangan (1), reaksi bergeser ke kiri.

Pada kesetimbangan (2), reaksi bergeser ke kanan.

3.4. Kesetimbanagn Dalam Industri

Kondisi reaksi menentukan hasil reaksi kesetimbangan dalam industri.

Banyak pembuatan zat kimia yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan. Agar efisien, kondisi

reaksi haruslah diusahakan sedemikian sehingga menggeser kesetimbangan ke arah produk

dan meminimalkan reaksi balik. Pada bagian berikut kita akan membahas bagaimana prinsip

kesetimbangan diterapkan pada pembuatan amonia dan asam sulfat.

3.4.a. Pembuatan Amonia menurut Proses Haber-Bosch

Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volum. Walaupun demikian, senyawa

nitrogen tidak terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3

yang disebut sendawa chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak,

(12)

senyawa nitrogen, disebut fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat

penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk

amonia. Selanjutnya, amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam

nitrat dan pram nitrat.

Dasar teori pembuatan amonia dan nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber

(1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia, untuk

produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia, juga dan

Jerman.

Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah:

N2(g) + 3H2(g) ---> 2NH3(g) ∆�= —92,4 kJ

erdasarkan prinsip kesetimbangan, kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke

kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi

tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500°C. Di pihak lain,

karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan temperatur akanmengurangi rendemen.

Pada awalnya proses Haber-Bosch dilangsungkan pada suhu sekitar 500°C dan tekanan

sekitar 150 - 350 atm dengan katalis, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al203, MgO,

CaO, dan K20. Dewasa ini, dengan kemajuan teknologi, digunakan tekanan yang jauh lebih

besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang

terbentuk segera dipisahkan. Diagram alur dari proses Haber-Bosch untuk sintesis amonia

diberikan pada Gambar 4.5.

Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi hingga mencapai tekanan

yang diinginkan. Campuran gas kemudian dipanaskan dalam suatu ruangan bersama

katalisator sehingga terbentuk amonia. Campuran gas kemudian didinginkan sehingga amonia

mencair. Gas nitrogen dan gas hidrogen yang belum bereaksi (dan juga amonia yang tidak

mencair) diresirkulasi, sehingga pada akhimya semua diubah menjadi amonia.

(13)

Satu lagi contoh industri yang berdasarkan reaksi kesetimbangan ialah pembuatan asam

sulfat yang dikenal dengan proses kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringkaskan sebagai

berikut.

1.

Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida.

S(s) + 02(g) -->S02(g)

2.

Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida.

2S02(g) + 02(g) 2S03(g)

3.

Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat.

H2SO4(aq) + S03(g) ---> H2S207(/)

4.

Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat. H2S207(l)

+ H20(l) H2SO4(aq)

Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi

kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintesis amonia, reaksi ini hanya

berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi, pada suhu tinggi justru kesetimbangan bergeser

ke kiri. Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500°C dan katalis V205. Sebenarnya

tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan temyata tidak

diimbangi penambahan hasil yang memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak

digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm.

3.5. Rangkuman Materi

1.

Reaksi kimia ada yang berlangsung searah ada pula yang dapat balik.

Reaksi dapat balik yang berlangsung dalam sistem tertutup akan berakhir

dengan kesetimbangan.

2.

Kesetimbangan tercapai pada saat laju reaksi maju sama dengan laju

reaksi balik.

3.

Pada keadaan setimbang tidak terjadi perubahan makroskopis, tetapi

pada tingkat mikroskopis reaksi tetap berlangsung. Oleh karena itu,

kesetimbangan kimia disebut juga kesetimbangan dinamis.

(14)

5.

Tetapan kesetimbangan

(K)

adalah nisbah konsentrasi produk terhadap

pereaksi, masingmasing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, dan

merupakan bilangan konstan.

6.

Sistem kesetimbangan gas juga mempunyai tetapan kesetimbangan

tekanan (K

r

). Nilai tetapan kesetimbangan tekanan adalah nisbah tekanan

dari produk terhadap pereaksi, masingmasing dipangkatkan dengan

koefisien reaksinya.

7.

Hubungan K

p

dengan

Kp K ( R T ? '

8.

Posisi kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti suhu,

tekanan, dan konsentrasi.

9.

Pengaruh konsentrasi, tekanan, dan suhu terhadap letak kesetimbangan

dapat diramalkan dengan azas La Chatelier.

10.

Prinsip-prinsip kesetimbangan diterapkan dalam industri untuk mencapai

hasil yang optimum.

3.6. Latihan

I. PILIHAN GANDA

1. Suatu kesetimbangan dikatakan dinamis, apabila dalam keadaan setimbang

…….

A.

reaksi berjalan ke dua arah dan bersifat mikroskopis

B.

ada perubahan dari kin ke kanan tetapi jumlahnya setimbang

C.

reaksi dari kiri selalu sama dengan reaksi dari kanan

D.

perubahan kesetimbangan dari kiri dan kanan yang berlangsung

terus-menerus

E.

reaksi berlangsung terus-menerus bersifat makroskopis

"Hari ini, Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun endatang, kecuali dua hal: orang-orang di sekeliling Anda dan buku -buku yang Anda baca."

(15)

2.

Larutan FeC1

3

bereaksi dengan larutan KSCN membentuk ion (FeSCN)

2+

yang

berwarna merah menurut persamaan:

Fe

3+

(aq) + SCN

-

(aq)

Fe(SCN)

2+

(aq)

Apabila pada suhu tetap pada sistem itu ditambah air, maka . . . .

A.

kesetimbangan akan bergeser ke kanan, warna makin merah dan harga

K

bertambah

B.

kesetimbangan bergeser ke kiri, warna makin merah, dan harga

K

berkurang

C.

kesetimbangan bergeser ke kiri, warna luntur, dan harga

K

berkurang

D.

kesetimbangan bergeser ke kiri, warna luntur tetapi harga

K

tetap

E.

kesetimbangan tidak bergeser

3. Di antara persamaan reaksi kesetimbangan di bawah ini, kesetimbangan yang

bergeser ke kanan jika tekanan diperbesar adalah . . . .

A.

2HI(g)

H

2

(g) + I

2

(g)

D. 2N0(g) + 0

2

(g)

2NO

2

(g)

B.

N

2

0

4

(g)

2NO

2

(g)

E. S(s) + 0

2

(g)

S0

2

(g)

C.

CaCO

3

(s)

CaO(s) + CO

2

(g)

4. Pada reaksi kesetimbangan berikut,

N

2

(g) + 3H

2

(g)

2NH

3

(g)

MI =

-92 kJ

jika suhu diturunkan, maka ... .

A.

NH

3

akan bertambah

D. H

2

akan bertambah

B.

NH

3

akan berkurang

E. N

2

dan H

2

akan bertambah

C.

N

2

akan bertambah

5. Untuk reaksi kesetimbangan berikut, CO(g) + 3H

2

(g)CH

4

(g) + H

2

0(g) bila pada

suhu tetap volum sistem diperkecil maka . . . .

A.

kesetimbangan bergeser ke kanan dan harga

K

semakin besar

B.

kesetimbangan bergeser ke kiri dan harga

K

semakin kecil

C.

kesetimbangan bergeser ke kanan dan harga

K

semakin kecil

D.

kesetimbangan bergeser ke kiri dan harga

K

semakin besar

E.

kesetimbangan bergeser ke kanan dan harga

K

tetap

6. Pada reaksi kesetimbangan:

3Fe(s) + 4H

2

0(g) Fe

3

0

4

(s) + 4H

2

(g) OH = positi

kesetimbangan akan bergeser ke kanan apabila . . . .

A.

pada suhu tetap ditambah serbuk besi

B.

pada suhu tetap ditambah suatu katalis

C.

pada suhu tetap tekanan diperbesar dengan memperkecil volum

D.

pada volum tetap suhu dinaikkan

E.

pada volum tetap suhu diturunkan

(16)

hampa dimasukkan zat X dan Y dengan jumlah mol yang sama, dan bila

tercapai kesetimbangan akan selalu berlaku . . . .

A.

[Y] = [Q]

D. [Y] < [X]

[X] < [Y] E. [X] + [Y] > [P] + [Q]

8. Pada reaksi kesetimbangan A + BC + D, kesetimbangan akan lebih cepat tercapai

apabila . . . .

A.

zat A ditambah

D. digunakan katalis

B.

tekanan diperbesar

E. suhu dinaikkan

C.

volum diperbesar

9. Reaksi penting pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak

ialah 2S02(g) + 02(g) 2S03(g)

All =

-.188,2 kJ

Agar diperoleh hasil optimum, maka faktor yang dapat diubah adalah . .

A.

menambah katalis dan menurunkan suhu

B.

menaikkan suhu dan tekanan reaksi

C.

menurunkan tekanan dan menambah suhu

D.

menaikkan tekanan dan menurunkan suhu

E.

memperbesar volum dan menambah suhu

10. Ke dalam ruangan tertutup dimasukkan 1 mol gas A dan 1 mol gas B. Setelah bereaksi

menurut persamaan 2A + 3B A2B3 dan dicapai kesetimbangan, masih terdapat

0,25 mol gas B. Kalau volum ruang 1 dm

3

, maka tetapan kesetimbangan reaksi

12. Sebanyak 20 mL oksigen dan 40 mL belerang dioksida direaksikan pada suhu dan

tekanan tetap membentuk belerang trioksida menurut reaksi setimbang:

2S0

2

(g) + 0

2

(g)

2S0

3

(g)

Bila volum akhir sistem adalah 45 mL, maka belerang trioksida yang terbentuk

adalah . . . .

A.

15 mL

D. 30 mL

B.

20 mL

E. 45 mL

(17)

II. HUBUNGAN ANTARHAL

13. Jika suatu reaksi mencapai kesetimbangan, maka komposisi campuran reaksinya

tidak akandapat berubah selama suhu tidak berubah

SEBAB

tetapan kesetimbangan reaksi kimia bergantung pada suhu.

14. Katalis mempengaruhi kesetimbangan reaksi

SEBAB

katalis mempengaruhi laju reaksi.

III. ASOSIASI PILIHAN GANDA

15. Pada 298 K, reaksi N

2

0

4

(g)2NO

2

(g) AH = 57,2 kJ diketahui dapat mencapai

kesetimbangan dengan K

p

= 0,14. Dapat disimpulkan bahwa . . . .

(1)

reaksi tersebut bersifat endoterm

(2)

jika dua mol NO

2

bereaksi pada 298 K hingga mencapai kesetimbangan, maka

akan diserap kalor sebanyak 57,2 kJ

(3)

jika reaksi dimulai dengan N

2

O

4

, maka dalam kesetimbangan konsentrasi NO

2

lebih rendah dan konsentrasi N

2

O

4

peningkatan suhu akan meningkatkan kadar N

2

O

4

dalam campuran reaksi dalam

Gambar

Gambar 3.b.2 Grafik perubahan laju reaksi terhadapN2(g) + waktu pada reaksi bolak-batik:  3H2(g)  = 2NH3(g)
Gambar 3.3.c.  Pengaruh volum dandengan kestabilan kembali(a)bergeser ke Campuran gas  tekanan pada kesetimbangan N2(g) + 3H2(g)           2NH3(g)

Referensi

Dokumen terkait

Transinternalisasi merupakan bagian ketiga dari proses Internalisasi, dalam proes internalisasi yang dikaitkan dengan pembinaan peserta didik atau anak asuh ada tiga tahap yang

Saran kepada seluruh perawat agar terus melakukan proses pemeliharaan alat kesehatan dengan baik sehingga alat-alat di ruangan dalam keadaan bersih, rapi, dan

Dari penelitian ini diharapkan aparat atau petugas lalu lintas di terminal Blok M dapat mencari solusi lain dalam menjaga ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Terminal Blok

Data spatial dapat digunakan untuk menunjang kemajuan pariwisata di Kota Makassar yang berupa database pariwisata, seperti peta tematik yang dapat berupa lokasi

Disamping itu hal yang mendasari untuk menganalisa rubrik opini pada surat kabar Jawa Pos dengan menggunakan teknik analisis isi kuantitatif sebab menurut

3.7.3 Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum utama termodinamika 3.7.4 Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume

ADE SYAHPUTRA L 4 Akademi Kebidanan Pamenang KQD Musabaqah Khaththil Qur'an Golongan Dekorasi 151302043 MELI PUSPITA PAMOLASARI P 5 Institut Seni Indonesia

#ebagian masalah em!si!nal munul segera setelah str!ke, sebagai akibat kerusakan di !tak&#34; ;ampir B)&gt; pasien str!ke sedikit banyak mengalami masalah em!si!nal, misalnya