• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMERINTAHAN YANG BERSIH DALAM KERANGKA RENCANA AKSI DAERAH PEMBERANTASAN KORUPSI (RAD-PK) (Studi Di Kabupaten Pemalang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMERINTAHAN YANG BERSIH DALAM KERANGKA RENCANA AKSI DAERAH PEMBERANTASAN KORUPSI (RAD-PK) (Studi Di Kabupaten Pemalang)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PEMERINTAHAN YANG BERSIH DALAM KERANGKA

RENCANA AKSI DAERAH PEMBERANTASAN KORUPSI (RAD-PK)

(Studi Di Kabupaten Pemalang)

1

Muhammad Fauzan, Baht aruddin dan Hikmah Nuraini Fakult as Hukum dan Fakult as Ilmu Sosial dan Ilmu Polit ik

Universit as Jenderal Soedirman Purwokert o E-mail : f auzanht n@yahoo. co. id

Abst r act

Thi s r esear ch r el at ed t o t he impl ement at ion of good gover nance, f r ee f r om cor r upt ion, col l usi on and nepot i sm. The appr oach used i n t hi s r esear ch i s a descr i pt ive qual i t at ive appr oach. The Locat ion of r esear ch conduct ed i n t he Di st r i ct of Pemal ang. Based on t he r esear ch r esul t s can pr esent ed t hat t he Di st r i ct of Pemal ang i s commi t t ed and f ul l y suppor t s t he gover nment pol i cy in er adi cat i ng cor r upt ion. Dist r i ct of Pemal ang suppor t t o ef f or t s t o mor e i nf or mat ion acceler at e t he er adi cat ion of cor r upt ion st at ed i n t he t he Regional Act ion Pl an t o Accel er at e t he Er adi cat i on of Cor r upt ion (RAD-PK) i n 2011 -2016 whi ch r ef er s t o t he Medi um Ter m Development Pl an (RPJM) Di st r i ct of Pemal ang f r om 2011 t o 2016 and t he Nat ional Act ion Pl an f or Er adi cat i on of Cor r upt ion (RAN-PK) and t he Pr esi dent of Republ i c of Indonesi a Inst r uct ion No. 5 Year 2004 on Acceler at i ng t he er adi cat ion of cor r upt i on. RAD-PK 2011-2016 Di st r i ct of Pemal ang i s a document t hat cont ai ns an act i on pr ogr am t hat aims t o acceler at e t he er adi cat ion of cor r upt ion. RAD-PK as a pr ogr am of act ion cont ai ni ng concr et e measur es t hat have been agr eed by t he st akehol der s in t he ar ea, so i t has been a commit ment of l ocal gover nment s pr event i on ef f or t s cor r upt ion t hr ough t he development of pr ogr ams and act ivi t i es ai med at impr oving publ i c ser vi ces and t he appl i cat i on of t he pr i nci pl es of good gover nance.

Keywor ds: gover nance, er adi cat ion, cor r upt ion

Abst rak

Penelit ian ini berkait an dengan pelaksanaan pemerint ahan yang bersih, yang j auh dari korupi, kolusi, dan nepot isme. Met ode yang digunakan dalam penelit ian ini adalah met ode diskript if dengan pendekat an kualit at if . Lokasi penelit ian dilaksanakan di Kabupat en Pemalang. Berdasarkan hasil penelit ian dapat dikemukakan bahwa Kabupat en Pemalang berkomit men dan mendukung penuh t erhadap kebij akan pemerint ah dalam upaya pemberant asan korupsi. Dukungan Kabupat en Pemalang t erhadap upaya percepat an pemberant asan korupsi lebih lanj ut dit uangkan dalam Rencana Aksi Daerah Percepat an Pemberant asan Korupsi (RAD-PK) Tahun 2011 -2016 yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupat en Pemalang 2011 – 2016 dan Rencana Aksi Nasional Pemberant asan Korupsi (RAN- PK) sert a Inst ruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2004 t ent ang Percepat an Pemberant asan Korupsi. RAD – PK 2011 – 2016 Kabupat en Pemalang merupakan sebuah dokumen yang memuat program aksi yang bert uj uan unt uk mempercepat pemberant asan korupsi. RAD–PK sebagai suat u program aksi memuat langkah–langkah konkrit yang t elah disepakat i para pemangku kepent ingan di daerah, sehingga t elah menj adi komit men pemerint ah daerah dalam melakukan upaya pencegahan t erj adinya korupsi melalui pengembangan program dan kegiat an yang bert uj uan unt uk perbaikan pelayanan publik sert a penerapan prinsip– prinsip t at a kepemerint ahan yang baik.

Kat a kunci : pemerint ahan, pemberant asan korupsi

(2)

Pendahuluan

Tindak pidana korupsi diyakini merupakan ancaman serius yang akibat nya t idak saj a me-nyerang sendi-sendi perekonomian nasional suat u negara, t et api j uga dapat mempengaruhi sist em perekonomian int ernasional sert a mele-mahkan nilai-nilai keadilan di semua negara. Berdasarkan kenyat aan t ersebut , pemberant as-an das-an sekaligus pencegahas-an t erj adinya t indak pidana korupsi bukan hanya merupakan t ang-gung j awab sat u negara saj a, namun membu-t uhkan kerj asama anmembu-t ar negara/ inmembu-t ernasional, t ermasuk di dalamnya t anggung j awab seluruh elemen masyarakat bangsa t anpa melihat st a-t us sosial dan laa-t ar belakangnya.

Bangsa-bangsa di duniapun akhirnya me-nyadari t ingkat parahnya korupsi di negara-negara yang ada di dunia sehingga pada akhir-nya lahirlah Uni t ed Nat ions Convent i on Agai nst Cor r upt ion yang menandai babak baru dalam perlawanan masyarakat dunia t erhadap korup-si. Pemberant asan t indak pidana korupsi harus dilakukan secara luar biasa harus diakui meru-pakan pengakuan bahwa kej ahat an korupsi yang selama ini ada dalam kehidupan berma-syarakat , berbangsa dan bernegara t elah men-capai t araf t ersist emat isir dengan berbagai po-la, menyeluruh dan sulit dit anggulangi.2

Korupsi di Indonesia sudah menj adi f nomena yang sangat mencemaskan, karena t e-lah semakin meluas dan merambah pada lem-baga eksekut if , legislat if dan yudikat if . Kondisi t ersebut t elah menj adi salah sat u f akt or peng-hambat ut ama pelaksanaan pembangunan di In-donesia. Ket idakberhasilan pemerint ah membe-rant as korupsi j uga semakin melemahkan cit ra pemerint ah dimat a masyarakat dalam pelaksa-naan pemerint ahan yang t ercermin dalam ben-t uk keben-t idakpercayaan masyarakaben-t , keben-t idakpa-t uhan masyarakaidakpa-t idakpa-t erhadap hukum, dan ver-t ambahnya j umlah angka kemiskinan absoluver-t . Apabila t idak ada perbaikan yang berart i, maka kondisi t ersebut akan sangat membahayakan kesat uan dan persat uan bangsa.

2 Bambang Wi dj oj ant o, “ Har monisasi Peran Penegak Hu-kum Dal am Pemberant asan Korupsi ” , Jur nal Legi sl asi Indonesi a Vol . 4 No. 1 Mar et 2007, Jakart a Sel at an: Dit j en Perat ur an Perundang-undangan. hl m. 1

Frekuensi dan sampai seberapa j auh ko-rupsi yang t erj adi di Indonesia menurut cat a-t an sa-t aa-t isa-t ik, baik yang diaj ukan ke pengadilan dan yang t ercat at pada kej aksaan (dalam pro-ses pemeriksaan) akan t et ap dalam t ingkat an konst an, sement ara t ingkat penget ahuan ma-syarakat mengenai kej ahat an serupa berbeda dari wakt u ke wakt u, at au dengan perkat aan lain, penget ahuan masyarakat t ent ang korupsi mengalami ket erbat asan, sehingga kelihat annya t ingkat korupsi st abil, sedangkan hakekat -nya meningkat .3 Dat a Indonesi a Cor r upt ion Wat ch (ICW) mengungkapkan, hingga kini su-dah ada 16 kement erian yang t elah t erj erat ka-sus korupsi. Kement erian ini ada yang masih dalam dugaan kasus korupsi maupun sudah ada put usan pengadilan yang t et ap. Sebagian besar (kement erian) di Era pemerint ahan SBY, seba-gian sebelum KPK dibent uk.4

Di era ref ormasi t unt ut an pelaksanaan kepemerint ahan yang baik (good gover nance) semakin kuat dij alankan sehingga dit et apkan-lah TAP MPR RI No. XI/ MPR/ 1999 t ent ang Pe-nyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepot isme (KKN) dan di-perkuat lagi dengan UU No. 2 Tahun 1999 t en-t ang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN. Pemerint ah semakin menegaskan t ekad unt uk sent iasa bersungguh-sungguh me-wuj udkan penyelenggaraan pemerint ahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good gover nan-ce dan pemberant asan korupsi.

Fadillah Put ra secara provokat if memas-t ikan bahwa seluruh belahan dunia sekarang t ak berani berbeda pendapat ket ika konsep

good gover nance dikat akan sebagai solusi ber-bagai persoalan kehidupan di dunia ini. Mu-lai dari pengat uran pemerint ahan di t ingkat nasio-nal hingga pedesaan, konsep good gover nance

menj adi solusi. Bahkan sekolah, BUMN, perban-kan, dunia bisnis, Ket ua RT, warung hingga

3 Sri Sumawarni, “ Korupsi Sebagai Tindak Pidana Dal am UU No. 3 Tahun 1971 dan UU No. 20 Tahun 2001 Tent ang Pember ant asan Ti ndak Pi dana Korupsi” , Jur nal Hukum Khai r a Ummah Vol . III, No. 2, Sept ember 2008, Semar ang: Fakul t as Hukum UNISSULA. hl m. 226 4 M. Purwadi , “ Per an KY dal am Pengawasan Hakim Ti pi

(3)

penj ual nasi goreng sekarang t elah menyepa-kat i bahwa mereka harus menerapkan good go-ver nance t heor y dalam prakt ek keseharian me-reka.5

Penyelenggaraan pemerint ahan yang baik (Good Gover nance) adalah pemerint ahan yang memberikan berbagai kemudahan, kepast ian dan bersih dalam menyediakan pelayanan dan perlindungan dari berbagai t indakan sewenang-wenang baik at as diri, hak at aupun hart a ben-danya. Oleh karena it u sangat waj ar apabila t unt ut an penyusunan kebij akan pemerint ah yang bersih dalam kerangka rencana aksi dae-rah pemberant asan korupsi t erut ama dit uj ukan pada pembaharuan administ rasi negara dan j uga penegak hukum.

Menurut Menurut Abdul Gani Abdullah, good gover nance it u berhubungan erat dengan manaj emen pengelolaan kebij akan pembangun-an (khususnya bidpembangun-ang hukum). Apabila seorpembangun-ang pej abat publik akan mengambil keput usan lam melaksanakan pembangunan, t erlebih da-hulu dia harus menerapkan prinsip-prinsip pe-nyelenggaraan pemerint ahan yang baik sehing-ga hasil akhirnya secara menyeluruh adalah suat u perint ah yang baik. Keput usan yang di-ambil oleh seroang pej abat publik baik it u berbent uk kebij akan (beschi ki ng) maupun at u-ran umum (r egel i ng) harus benar-benar berda-sarkan kewenangan yang diberikan undang-un-dang maupun yang dilimpahkan oleh pej abat . Ciri good gover nance di sini adalah keput usan t ersebut diambil secara demokrat is, t ranspa-ran, akunt abilit as, dan benar.6Good gover nan-ce adalah prinsip yang menget engahkan kese-imbangan hubungan ant ara masyarakat dengan negara sert a negara dengan pribadi. Dengan demikian set iap kebij akan publik seharusnya melibat kan berbagai sekt or baik masyarakat maupun sekt or privat dengan code of conduct nya yang j elas.7

5 Fadil l ah Put ra, “ Perangkap Good Governance dal am Liber al isasi Konst it usi Indonesia” , Jur nal Konst i t usi Vol . 4 No. 2, Juni 2007. Jakar t a: Mahkamah Konst it usi . 6 Abdul Gani Abdul l ah, “ Legal Dr af t ing dan Good

Governance”, Jur nal Keadi l an Vol . 5. No. 2 2002, Jakart a: Pusat Kaj i an Hukum Dan Keadil an.

7 Tet en Masduki, “ Impl ement asi Prinsi p Good Governance di Indonesia” , Jur nal Keadi l an Vol . 5. No. 2 2002, Jakart a: Pusat Kaj i an Hukum Dan Keadil an.

Pert imbangan lahirnya Rancangan Undang Undang (RUU) Administ rasi Pemerint ahan set i-daknya menunj ukan upaya pemerint ah unt uk memberikan kepast ian hukum at as set iap t in-dakan yang dilakukan pemerint ah dan upaya unt uk mencipt akan perlindungan hukum kepada warga masyarakat secara adil dan t idak berpi-hak guna mewuj udkan penyelenggaraan admi-nist rasi pemerint ahan yang t ransparan, mudah, cepat , t epat , past i, ef isien, ef ekt if dan part isi-pat if . Hal inilah yang menj adi sebab mengapa

Good Gover nance berhadapan secara kasat mat a dengan t indak pidana korupsi yang ber-laku di birokrasi.8

Banyaknya perat uran perundang-undang-an mengenai korupsi yperundang-undang-ang dibuat sej ak t ahun 1957, sebenarnya memperlihat kan besarnya niat bangsa Indonesia unt uk memberant as ko-rupsi hingga saat ini, baik dari sisi hukum pida-na mat erial maupun hukum pidapida-na f ormal (hu-kum acara pidana). Walaupun demikian, masih didapat i kelemahan yang dapat disalahgunakan oleh t ersangka unt uk melepaskan diri dari j e-rat an hukum.

Terlepas dari kuant it as perat uran perun-dang-undangan yang dihasilkan, dalam pelaksa-naannya, inst rumen normat if t ernyat a belum cukup unt uk memberant as korupsi. Permasa-lahan ut ama pemberant asan korupsi j uga ber-hubungan dengan sikap dan perilaku. St rukt ur dan sist em polit ik yang korup t elah melahirkan apat isme dan sikap yang cenderung t oleran t er-hadap perilaku korupsi. Akibat nya sist em sosial yang t erbent uk dalam masyarakat t elah mela-hirkan sikap dan perilaku yang permisif dan menganggap korupsi sebagai suat u hal yang wa-j ar dan normal. Sebagai cont oh di bidang pe-layanan publik, biaya ekst ra at au pungut an liar meru-pakan gambaran sehari-hari yang umum t erli-hat pada kant or-kant or pelayanan masya-rakat . Masyamasya-rakat dapat melihat dengan kasat mat a dan merasakan prakt ik korupsi yang se-makin marak dan meluas. Laporan pengaduan pun banyak mengalir dari masyarakat , selain

(4)

it u, korupsi j uga banyak t erj adi pada kegiat an-kegiat an pemerint ah yang berhubungan dengan penerimaan dan pembelanj aan uang negara.

Korupsi selain t erkait dengan at uran nor-mat if yang lemah, sikap dan perilaku j uga dise-babkan karena lemahnya sist em manaj emen sumber daya manusia dari penyelenggara pe-merint ahan, mulai dari sist em rekruit men, karir dan promosi sert a penilaian kinerj a sampai kepada remunerasinya. Cukup banyak cont oh birokrasi nepot isme dalam sist em rekruit men, karir dan promosi pegawai negeri sipil yang me-rupakan bibit -bibit korupsi yang berkembang dalam set iap lini pemerint ahan sampai dengan saat ini.

Penanganan korupsi selama ini mengha-dapi berbagai hambat an serius yang dikelom-pokkan menj adi empat .9 Per t ama, hambat an st rukt ural, yait u hambat an yang bersumber dari prakt ek-prakt ek penyelenggaraan negara dan pemerint ahan yang membuat penanganan t in-dak pidana korupsi t iin-dak berj alan sebagaimana mest inya. Termasuk dalam kelompok ini diant a-ranya meliput i egoisme sekt oral dan inst it u-sional yang menj urus pada pengaj uan dana se-banyak-banyaknya unt uk sekt or dan inst ansinya t anpa memperhat ikan kebut uhan nasional seca-ra keseluruhan sert a berupaya menut up-nut upi penyimpangan-penyimpangan yang t erdapat di sekt or dan inst ansi yang bersangkut an, belum berf ungsinya f ungsi pengawasan secara ef ekt if , lemahnya koordinasi ant ara aparat pengawa-san dan aparat penegak hukum, sert a lemahnya sist em pengendalian int ern. Kedua, hambat an kult ural, yait u hambat an yang bersumber dari kebiasaan negat if yang berkembang di masyara-kat . Termasuk dalam kelompok ini diant aranya meliput i: masih adanya sikap sungkan dan t ole-ran diant ara aparat ur pemerint ah yang dapat menghambat penanganan t indak pidana korup-si, kurang t erbukanya pimpinan inst ansi sehing-ga sering t erkesan t oleran dan melindungi pela-ku korupsi, campur t angan eksepela-kut if , legislat if dan yudikat if dalam penanganan t indak pidana

9 Agung Dj oyosoekart o, Diani sadiawat i, Hera Set iaw at i , 2008, Membangun Si st em Int egr i t as dal am Pember an-t asan Kor upsi di Daer ah, Jakart a: Kemit raan, hl m. 51

korupsi, rendahnya komit men unt uk menangani korupsi secara t egas dan t unt as, sert a sikap masa bodoh sebagian besar masyarakat t erha-dap upaya pemberant asan korupsi. Ket i ga,

hambat an inst rument al, yait u yang bersumber dari kurangnya inst rumen pendukung dalam bent uk perat uran perundang-undangan yang membuat penanganan t indak pidana korupsi t idak berj alan sebagaimana mest inya. Keem-pat , hambat an manaj emen, yait u hambat an yang bersumber dari diabaikannya at au t idak dit erapkannya prinsip-prinsip manaj emen yang baik yang membuat penanganan t indak pidana korupsi t idak berj alan sebagaimana mest inya.

Selain hambat an t ersebut di at as, dalam penanganan pemberant asan korupsi yang masih menj adi masalah adalah masih lemahnya sist em pengawasan t erhadap lembaga penegak hukum. Masyarakat t elah semakin skept is dan curiga dengan pengawasan int ernal yang dilakukan oleh masing-masing lembaga penegak hukum, bahkan seringkali dit uduh sebagai t empat me-lindungi aparat yang bersalah. Walaupun peng-awasan ekst ernal saat ini t elah semakin int ensif dilakukan oleh masyarakat , namun masih men-j adi kendala berupa ket erbat asan masyarakat unt uk memperoleh akses inf ormasi t erhadap proses penanganan perkara korupsi maupun put usan t erhadap perkara korupsi. Hal ini men-j adi t unt ut an ut ama, khususnya dari kelompok masyarakat yang menaruh perhat ian pada ma-salah korupsi.

(5)

Berkait an dengan peningkat an kualit as pelayanan publik sebagai upaya percepat an pemberant asan korupsi, Inst ruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 diarahkan pada beberapa bidang. Bidang pencegahan t indak pidana korupsi de-ngan kegiat an meliput i: per t ama, penyempur-naan sist em pelayanan publik dengan hasil yang diharapkan adalah kej elasan dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dalam wakt u, biaya dan persyarat an; kedua, pengelolaan la-poran hart a kekayaan penyelenggaraan Negara dengan hasil yang diharapkan peningkat an j um-lah Pej abat / Pej abat Negara Waj ib Lapor; dan

ket i ga, peningkat an ef ekt if it as pengawasan pe-nyelenggaraan pemerint ahan daerah, pembina-an aparat ur dpembina-an penpembina-angpembina-anpembina-an pengadupembina-an masya-rakat dengan hasil yang diharapkan adalah per-baikan kinerj a perangkat daerah. Bidang penin-dakan t indak pidana korupsi melalui kegiat an dukungan t erhadap upaya-upaya penindakan t indak pidana korupsi dengan hasil yang diha-rapkan adalah peningkat an kelancaran pena-nganan kasus oleh Aparat Penegak Hukum sert a j umlah Perat uran Daerah yang direvisi. Bidang monit oring dan evaluasi melalui kegiat an moni-t oring, evaluasi dan pelaporan dengan hasil yang diharapkan ant ara lain peningkat an keper-cayaan masyarakat t erhadap kesungguhan dan komit men Pemerint ah Daerah dalam membe-rant as korupsi sert a memperj elas langkah-lang-kah Pemerint ah Daerah t erhadap komit men pemberant asan korupsi, di mana pada dua ca-bang pemerint ahan inilah yang berhubungan dengan masyarakat dalam hal pelayanan dan perlindungan.

Permasalahan

Berdasarkan lat ar belakang t ersebut , ma-ka dapat diket engahma-kan perumusan masalah yait u: Bagaimanakah implement asi pemerint ah-an yah-ang bersih dalam kerah-angka Rencah-ana Aksi Daerah Pemberant asan Korupsi (RAD-PK) di Ka-bupat en Pemalang?

Met ode Penelitian

Kegiat an penelit ian ini dilakukan dalam upaya unt uk menganalisis pelaksanaan kebij ak-an pemerint ahak-an Kabupat en Pemalak-ang dalam

mewuj udkan pemerint ahan yang bersih dalam kerangka rencana aksi daerah pemberant asan korupsi (RAD-PK). Sehubungan dengan it u, me-t ode penelime-t ian yang dipilih yaime-t u meme-t ode des-kript if dengan pendekat an kualit at if . Dalam pendekat an kualit at if , dat a yang dikumpulkan umumya berbent uk kat a-kat a, gambar dan bu-kan angka-angka, kalaupun ada angka-angka si-f at nya hanya sebagai penunj ang. Dat a dimak-sud meliput i t ranskrip wawancara, cat at an dan lapangan, f ot o-f ot o, dokumen pribadi, not a, dan cat at an lain-lain. At as alasan it ulah dipilih-nya pendekat an kualit at if -deskript if .

Pembahasan

Salah sat u program good gover nance ada-lah pemberant asan korupsi, kolusi dan nepot is-me. Korupsi menurut Klit goard dit imbulkan karena ada monopoli, kekuasaan, dan diskresi yang begit u besar. Selama masih ada sent rali-sasi kekuasaan dan at uran-at uran yang t idak j elas dan t idak ada pert anggungj awaban publik maka akan menimbulkan peluang korupsi.10 Di Indonesia dapat lihat peluang korupsi begit u besar, birokrasi begit u panj ang, gaj i pegawai negeri yang kecil, t idak adanya sist em publ i c compl ai n dan hampir semua part ai polit ik men-cari uang unt uk membesarkan part ainya.

Seiring dalam upaya pencegahan dan pemberant asan korupsi, kolusi dan nepot isme (KKN), sert a mewuj udkan peran masyarakat un-t uk mencegah dan memberanun-t asnya, maka pe-merint ah Indonesia t elah mengeluarkan ber-bagai perat uran perundang-undangan, ant ara lain UU No. 3/ 1971 t ent ang Pemberant asan Tin-dak Pidana Korupsi; UU No. 11/ 1980 t ent ang Pemberant asan Tindak Pidana Suap; UU No. 28/ 1999 t ent ang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepo-t isme; UU No. 31/ 1999 Nepo-t enNepo-t ang PemberanNepo-t asan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 20/ 2001 t ent ang Perubahan at as UU No. 31/ 1999 t ent ang Pem-berant asan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 30/ 2002 t ent ang Komisi Pemberant asan Tindak Pi-dana Korupsi; PP No. 30/ 1980 t ent ang Disiplin

(6)

Pegawai Negeri sipil; PP No. 71/ 2000 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Peran Sert a Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegah dan Pemberant asan Tindak Pidana Korupsi. Ins-t ruksi Presiden No. 5 / 2004 Ins-t enIns-t ang PercepaIns-t an Pemberant asan Korupsi.

Pemberant asan korupsi sebagai salah sat u priorit as dalam kebij akan nasional dan komit -men unt uk secara berkesinambungan mewuj ud-kan t at a pemerint ahan yang baik dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepot isme. Upaya pem-berant asan korupsi secara represif selama ini dianggap masih lamban Inst ruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 t ent ang Percepat an Pemberant asan Korupsi t ersebut secara umum menginst ruksi-kan kepada seluruh j aj aran pemerint ah dan se-cara khusus pada inst ansi t ert ent u, unt uk me-laksanakan t ugas-t ugas t ert ent u dalam rangka mempercepat upaya pemberant asan korupsi.

Pada t ingkat daerah didorong unt uk me-nyusun Rencana Aksi Daerah Pemberant asan Korupsi (RAD-PK) yang merupakan suat u doku-men yang doku-menj adi pedoman penyearah imple-ment asi komit men pemerint ah daerah dalam menanggulangi korupsi. Program aksi ini berisi-kan langkah-langkah konkrit yang t elah disepa-kat i para pemangku kepent ingan di daerah da-lam rangka percepat an pemberant asan korupsi. Pada prinsipnya program aksi ini menunj uk pa-da komit men pemerint ah pa-daerah pa-dalam mela-kukan upaya pencegahan t erj adinya korupsi melalui pengembangan program dan kegiat an yang bert uj uan unt uk perbaikan pelayanan pub-lik, penat aan sist em keuangan sert a perbaikan sist em administ rasi pemerint ahan daerah.

Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Dalam Pemberant asan Korupsi (RAD-PK) merupakan t indak lanj ut dan amanat dari Inst ruksi Presi-den No. 5 Tahun 2004 t ent ang Percepat an Pem-berant asan Korupsi menj adi suat u keharusan dalam rangka membangun kerangka sist em da-lam pencegahan korupsi, sehingga dada-lam pelak-sanaannya diperlukan t indakan represif , maka pengenaan t indakan hukum harus t et ap dilaku-kan. Unt uk it u komit men dari aparat yang ber-wenang bersama dengan elemen masyarakat

merupakan f akt or pent ing agar RAD-PK berj alan sesuai dengan harapan.

Implement asi RAD-PK di Kabupat en Pe-malang dalam kurun wakt u 2007-2011 diarah-kan pada t iga bidang. Bidang Pencegahan Tindak Pidana Korupsi, dengan kegiat an ant ara lain: per t ama penyempurnaan sist em pelaya-nan publik dengan hasil yang diharapkan adalah kej elasan dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dalam wakt u, biaya dan persyara-t an; kedua, pengelolaan laporan hart a kekaya-an penyelenggarakekaya-an negara dengkekaya-an hasil ykekaya-ang diharapkan adalah peningkat an j umlah pej abat negara waj ib lapor; dan ket i ga, peningkat an ef ekt ivit as pengawasan penyelenggaraan peme-rint ahan daerah, pembinaan aparat ur, dan pe-nanganan pengaduan masyarakat dengan hasil yang diharapkan adalah perbaikan kinerj a pe-rangkat daerah.

Langkah-langkah pencegahan t indak pida-na korupsi di Kabupat en Pemalang disesuaikan dengan dikt um yang ada pada Kement rian PAN yait u: per t ama, Penet apan Pej abat / Penyeleng-gara NePenyeleng-gara yang Waj ib LHKPN di lingkungan Pemerint ah Kabupat en Pemalang; kedua, Pene-t apan kinerj a; ket i ga, Peningkat an Kualit as Pe-layanan Publik; keempat, Penet apan Program dan Wilayah Bebas Korupsi; kel i ma, Pelaksana-an Kepres No. 80 Tahun 2003; keenam, Penet a-pan Kesederhanaan Hidup; ket uj uh, Dukungan t erhadap Aparat Penegak Hukum t erhadap Upa-ya Penindakan Korupsi; kedel apan, peningkat -an pengawas-an d-an pembina-an aparat ur; ke-sembi l an, penerapan prinsip-prinsip t at a kepe-merint ahan yang baik di lingkungan Pekepe-merint ah Daerah Kabupat en Pemalang; dan kesepul uh, peningkat an pelayanan publik dan meniadakan pungut an liar dalam pelaksanaannya.

(7)

erha-dap produk hukum Pemerint ah Kabupat en Pe-malang.

Bidang Monit oring dan Evaluasi melalui kegiat an monit oring, evaluasi dan pelaporan dengan hasil yang diharapkan ant ara lain pe-ningkat an kepercayaan masyarakat t erhadap kesungguhan dan komit men Pemerint ah Daerah dalam memberant as korupsi sert a memperj elas langkah-langkah Pemerint ah Daerah t erhadap komit men pemberant asan korupsi.

Kabupat en Pemalang sej ak t ahun 2007 t elah memiliki RAD-PK yang dit uangkan dalam Perat uran Bupat i Pemalang No. 67 Tahun 2007 yang merupakan payung hukum dalam upaya pencegahan KKN selama 2007-2011. RAD-PK t ersebut selama ini t elah diimplement asikan secara part isipat if . Selama kurun wakt u 2007 – 2011 sebenarnya pemerint ah Kabupat en Pema-lang t elah mengimplement asikan beberapa langkah kebij akan yang sinergis dengan upaya pemberant asan korupsi di Kabupat en Pema-lang dengan Pema-langkah-Pema-langkah sebagai berikut .

Per t ama, penerbit an Inst ruksi Bupat i Nomor 6 Tahun 2007 t ent ang Pemakaian Lencana Ben-dera Merah Put ih. Kebij akan ini mulanya dit e-rapkan bagi aparat ur pemerint ah daerah yang dimaksudkan sebagai upaya menerj emahkan dan menumbuhkan j iwa pat riot isme sehingga diharapkan selalu t ert anam kesadaran peran aparat ur sebagai pelayanan masyarakat . Se-iring dengan berj alannya wakt u respon masya-rakat t erhadap penerapan kebij akan t ersebut meluas hingga kalangan pelaj ar, hal t ersebut sebagai upaya dini penerapan j iwa pat riot isme dan menj aga konsist ensi upaya penyelengga-raan kehidupan yang bebas korupsi, kolusi dan nepot isme. Kedua, penerbit an Surat Edaran Bu-pat i Pemalang Nomor 3186/ 426/ Org t ent ang Himbauan Penggunaan Alat Transport asi Sepe-da. Kebij akan ini dit erapkan khususnya bagi aparat ur yang secara geograf i memungkinkan unt uk dilaksanakan misalnya j arak yang t idak t erlalu j auh (radius 5 km). Hal ini j uga sebagai upaya cont oh kepada masyarakat bahwa pe-nyelenggaraan kesederhanaan hidup dapat di-t empuh j uga dalam pelaksanaan di-t ugas keseha-rian. Ket i ga, penerbit an Keput usan Bupat i Pe-malang Nomor. 050/ 01. C/ 2008 t ent ang

Pem-bent ukan Unit Pelayanan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerint ah Kabupat en Pemalang Tahun 2008. Kebij akan ini relevan dalam rangka t ert ib administ rasi pengadaan barang/ j asa sehingga t erwuj ud t ransparasi dan akunt abilit as dalam penyelenggaraannya.

Selain beberapa langkah t ersebut di at as, pemerint ah Kabupat en Pemalang j uga mene-rapkan kebij akan yang sif at nya lebih ment at if . Wuj ud kebij akan yang lebih imple-ment at if ini ant ara lain: per t ama, pencanangan area bebas pungut an liar, sebagai wuj ud t ekad pemerint ah daerah khususnya pada inst it usi pe-layanan sepert i Unit Pepe-layanan Perizinan dan Invest asi. Kegiat an ini berupa pemasangan pa-pan himbauan dan spa-panduk unt uk mengingat kan t ekad memberant as korupsi. Kedua, pemberian balas j asa (r ewar d) dan hukuman (puni shment) bagi aparat yang melaksanakan t ugas kesehari-an. Kegiat an ini dilaksanakan pada saat apel pagi minggu pert ama set iap bulan berdasarkan laporan dan absensi yang dilakukan oleh SKPD kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Hal ini dilakukan sebagai bent uk perhat ian pim-pinan sehingga bawahan merasa mendapat kan perlakuan yang adil at as segala t indakan yang dilakukannya. Ket i ga, penandat angan Pakt a In-t egriIn-t as bagi penyelenggara pemerinIn-t ahan dae-rah mulai dari perangkat desa, kecamat an, sampai Sat uan Kerj a Perangkat Daerah (SKPD) di t ingkat kabupat en sampai pej abat negara sepert i bupat i dan wakil bupat i. Kegiat an ini diharapkan sebagai bent eng moral unt uk t idak melakukan penyimpangan bagi segenap apara-t ur dalam seapara-t iap apara-t indakan yang dilakukan sela-ma melaksanakan t ugas.

(8)

menj iwai bagi semua pemangku kepent ingan di Kabupat en Pemalang dalam bert indak.

Gambaran mengenai implement asi RAD– PK Kabupat en Pemalang dalam kurun wakt u 2007-2011 berdasarkan hasil penelit ian yang di-lakukan pada berbagai SKPD secara umum

da-pat diinvent ariskan berbagai program yang dij alankan dan permasalahan yang dihadapi. Secara umum implement asi RAD–PK Kabupat en Pemalang dan hambat an yang dit emui dapat di-lihat pada t abel berikut :

Tabel 1 Gambaran Umum Implement asi RAD-PK 2007-2011 kabupat en Pemalang dan Hambat annya

KEGIATAN/ PROGRAM HAMBATAN

Bidang Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Secara umum hambat an dan permasalahan yang dit emui dalam implement asi RAD – PK Kabupat en Pemalang 2007-2011 adalah : 1. Program Penyempurnaan Sist em Pelayanan Publik

 Fasilit asi pelayanan masyarakat melalui penyel engga-raan pelayanan sat u pint u (one st op ser vi ce)

 Peningkat an pelayanan air bersih

 Fasilit asi pelayanan perizinan pert anahan 2. Program Kesederhanaan Hidup

 Penghemat an pemakaian list rik di set iap SKPD  Penghemat an pemaikaian t elepon di set iap SKPD  Penghemat an pemaikaian BBM di set iap SKPD

3. Program Peningkat an Pengawasan dan Pembinaan Apara-t ur

 Pemeriksaan Kasus pengaduan masyarakat at as dugaan korupsi

 Rakor pengendalian operasional dan kegiat an (Dalop-t an) khususnya pengadaan barang dan j asa

4. Program Penerapan Prinsip-prinsip t at a kepemerint ahan yang baik

 Transparansi, part isipasi dan akunt abilit as t at a kepe-merint ahan di lingkungan Pemda

 Kurangnya sosialisasi RAD-PK pada aparat ur pemerint ah dimana sosialisasi sebat as pada pej abat eselon semat a hal ini menj adikan RAD-PK hanya sebuah dokumen program/ kegiat an semat a belum menj adi j iwa bagi aparat ur pemerint ah dalam memberant as korupsi.

 Program/ kegiat an yang ada beberapa ma-sih merupakan kegiat an seremonial  Belum semua SKPD memiliki persepsi dan

pemahaman yang sama t ent ang pelaksa-naan kebij akan pemerint ahan yang bersih dalam kerangka rencana aksi daerah pem-berant asan korupsi (RAD-PK)

 Sist em pelayanan publik yang belum sepe-nuhnya pro publik

 Penerapan Prinsip-prinsip good governance yang belum opt imal

 Masih lemahnya pengawasan t erhadap lem-baga penegak hukum

 Belum t erbent uknya Tim Monev RAD – PK Bidang Penindakan Tindak Pidana Korupsi

Program Dukungan Terhadap Lembaga Penegak Hukum  Mendukung penegakan hukum dalam penindakan pelaku

t ipikor

 Meningkat kan koordinasi dan persamaan persepsi ant ar lembaga int ernal dan ekst ernal dengan lembaga penegak hukum

 Kurangnya survey mengenai implement asi RAD-PK yang dipublikasikan

 Belum adanya evaluasi implement asi RAD-PK

Bidang Monitoring dan Evaluasi Tindak Pidana Korupsi

1.Pembent ukan t im monit oring

2.Pengumpulan inf ormasi t ent ang proses hukum 3.Mengadakan Survey

4.Mengadakan Pemant auan t erhadap pelaksanaan RAD-PK yang menyangkut perbaikan perat uran

Berdasarkan t abel diat as, dapat dikat a-kan bahwa selama ini Rencana Aksi Daerah Ka-bupat en Pemalang 2007-2011 t elah diimple-ment asikan secara part isipat if oleh aparat ur pemerint ah di lingkungan Pemda Kabupat en Pemalang. Maksudnya adalah bahwa program dan kegiat an yang ada dalam RAD–PK dalam

(9)

bah-wa RAD–PK masih sebat as sebuah dokumen yang berisi berbagai program at au kegiat an yang bersif at seremonial.

Sosialisasi mengenai RAD–PK hanya ber-sif at parsial pada pej abat Pemda Pemalang se-hingga banyak aparat Pemda t idak menget a-hui apa sebenarnya subt ansi dari adanya RAD–PK sehingga t idak merasa perlu unt uk menj adi-kan dikt um–dikt um yang ada didalamnya sebagai panduan dalam berkarya dalam keseharian. Ma-ka yang t erj adi adalah RAD–PK hanyalah sebuah dokumen semat a sama sepert i dokumen lainnya yang hanya ada sebagai f ormalit as bahwa do-kumen it u memang harus ada sebagai suat u ket ent uan. Hal inilah yang menj adikan belum semua SKPD memiliki persepsi dan pemahaman yang sama t ent ang pelaksanaan kebij akan pe-merint ahan yang bersih dalam kerangka renca-na aksi daerah pemberant asan korupsi (RAD-PK)

Adanya rasa apat is dari aparat ur t ent ang pelaksanaan RAD–PK t elah menj adikan kegiat an yang ada sebagai suat u rut init as yang hanya dilaksanakan sebagi sebuah f ormalit as. Kondisi ini t elah membuat penj aminan akan program dan kegiat an RAD–PK seolah t erabaikan karena belum adanya monit oring dan evaluasi. Ke de-pan unt uk memperbaiki kinerj a dari berbagai program dan kegiat an yang ada dalam RAD–PK perlu dibent uk suat u t im monit oring dan eva-luasi RAD–PK. Hal ini pent ing karena dengan adanya t im monit oring dan evaluasi ini di-harapkan kegiat an dalam RAD–PK menj adi lebih t erpant au. Selain membent uk t im monit oring dan evaluasi diperlukan pula suat u cara yang j i-t u uni-t uk mensosialisasikan apa ii-t u RAD–PK ke-pada seluruh aparat pemerint ah daerah. Salah sat u cara yang bisa dit empuh adalah melalui saf ari RAD–PK bagi semua aparat di semua SK-PD. Saf ari ini j uga bisa digunakan sebagai j aring aspirasi aparat t iap SKPD unt uk memberikan masukan, saran dan krit ik t erhadap RAD–PK yang ada. Dari f orum sepert i inilah biasanya ide-ide segar dan kreat if yang mengusung aspi-rasi budaya dan kearif an lokal muncul yang se-lanj ut nya bisa kit a j adikan sebagai suat u ke-giat an unggulan yang mencirikan sekaligus membedakan Kabupat en Pemalang dengan

ka-bupat en lainnya sehingga menj adi sebuah ke-unggulan komparat if .

Suat u kearif an lokal at au sering disebut

l ocal wi sdom dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal budinya (kognisi) unt uk bert indak dan bersikap t erha-dap sesuat u, obj ek, at au perist iwa yang t er-j adi dalam ruang t ert ent u. Pengert ian di at as, disusun secara et imologi, di mana wi sdom di-pahami sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan akal pikirannya dalam bert indak at au bersikap sebagai hasil penilaian t erhadap sesuat u, obj ek, at au perist iwa yang t erj adi. Sebagai sebuah ist ilah wisdom sering diart ikan sebagai ‘ kearif an/ kebij aksanaan’ . kearif an lo-kal dapat dit emui dalam nyayian, pepat ah, sa-sant i, pet uah, semboyan, dan kit ab-kit ab kuno yang melekat dalam perilaku sehari-hari. Kea-rif an lokal biasanya t ercermin dalam kebia-saan-kebiasaan hidup masyarakat yang t elah berlangsung lama. Keberlangsungan kearif an lo-kal akan t ercermin dalam nilai-nilai yang berla-ku dalam kelompok masyarakat t ert ent u. Nilai-nilai it u menj adi pegangan kelompok masyara-kat t ert ent u yang biasanya dapat diamat i melalui sikap dan perilaku mereka sehari-hari yang t idak t erpisahkan. Kemunculan kearif an lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari proses t r i al and er r or dari berbagai macam pe-nget ahuan empiris maupun non empiris at au yang est et ik maupun int uit if . Kearif an lokal le-bih menggambarkan sat u f enomena spesif ik yang biasanya akan menj adi ciri khas komuni-t as kelompok komuni-t ersebukomuni-t

(10)

Ka-bupat en Pemalang yang Sehat , Cerdas, Ber-daya Saing dan Berakhlak Mulia” .

Kabupat en Pemalang berkomit men dan mendukung penuh t erhadap kebij akan pemerin-t ah dalam upaya pemberanpemerin-t asan korupsi. Duku-ngan Kabupat en Pemalang t erhadap upaya per-cepat an pemberant asan korupsi lebih lanj ut dit uangkan dalam Rencana Aksi Daerah Percepadit -an Pember-ant as-an Korupsi (RAD-PK) Tahun 2012-2016 yang mengacu pada Rencana Pemba-ngunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabu-pat en Pemalang 2011 – 2016 dan Rencana Aksi Nasional Pemberant asan Korupsi (RAN-PK) dan Inst ruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 t ent ang Percepat an Pemberant asan Korupsi, yang me-nginst ruksikan kepada para Gubernur, Bupat i dan Walikot a dalam rangka percepat an pem-berant asan korupsi melalui peningkat an kuali-t as pelayanan publik.

Inst ruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 masih sesuai dengan t uj uan keempat RPJMD Kabu-pat en Pemalang 2011–2016 yait u meningkat kan t at a kelola pemerint ahan daerah yang baik, melalui pelayanan prima sesuai dengan prin-sip-prinsip good gover nance. Selanj ut nya sasa-ran Peningkat an Kapasit as Pemerint ahan Dae-rah Guna Perwuj udan Kepemerint ahan yang Baik dan Pelayanan Prima Kabupat en Pemalang adalah: t ersusunnya orient asi t arget capaian st andar pelayanan minimum pelayanan dasar, meningkat nya kualit as pengawasan dan st at us audit keuangan daerah, meningkat nya penanga-nan kasus korupsi, kolusi dan nepot isme, me-ningkat nya kualit as pelayanan administ rasi ke-pendudukan melalui sist em inf ormasi adminis-t rasi kependudukan, meningkaadminis-t kan kapasiadminis-t as pemerint ah daerah, penguat an aspek-aspek pe-rencana daerah, aspek kelembagaan, kepega-waian dan aset daerah.

St rat egi unt uk mencapai meningkat kan t at a kelola pemerint ahan daerah yang baik, melalui pelayanan prima sesuai dengan prin-sip-prinsip good gover nance yait u: per t ama, meningkat kan kapasit as dan prof esionalisme aparat ur pemerint ah daerah melalui pendidi-kan lanj ut , diklat dan bint ek bagi segenap apa-rat ur pemerint ah. Kedua, meningkat kan

prasa-rana dan saprasa-rana pelayanan publik di set iap SK-PD, kecamat an dan pemerint ah desa/ kelurahan agar kinerj a pelayanan publik lebih baik. Ket i -ga, meningkat kan t ransparansi dan akunt abili-t as penyelenggaraan pemerinabili-t ahan dan pemba-ngunan melalui pengembangan monit oring, evaluasi dan pelaporan keuangan. Keempat ,

menegakkan hukum t erhadap prakt ik Korupsi, Kolusi dan Nepot isme dan penyalahgunaan we-wenang. Kel ima, meningkat kan pelayanan ad-minist rasi kependudukan dan pencat at an sipil melalui pelayanan dengan t eknologi inf ormasi (TI) dan peningkat an kesadaran masyarakat .

Dalam rangka mewuj udkan pemerint ahan yang bersih dalam kerangka rencana aksi dae-rah pemberant asan korupsi Kabupat en Pema-lang t et ap mempriorit askan pada upaya pe-ningkat an kualit as pelayanan publik sebagai upaya percepat an pemberant asan korupsi. Oleh karena it u RAD-PK Kabupat en Pemalang Tahun 2012-2016 masih dipriorit askan pada dua bi-dang yait u bibi-dang pencegahan t indak pidana korupsi dan bidang monit oring dan evaluasi. Pa-da biPa-dang pencegahan t inPa-dak piPa-dana korupsi, kegiat an yang dilakukan ant ara lain: per t ama, penyempurnaan sist em pelayanan publik de-ngan hasil yang diharapkan adalah kej elasan dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dalam wakt u, biaya dan persyarat an di semua pelayanan publik; kedua, pengelolaan laporan hart a kekayaan penyelenggaraan negara de-ngan hasil yang diharapkan adalah peningkat an j umlah Pej abat Negara Waj ib Lapor dan sebagai sarana pengawasan t erj adinya t ipikor; ket i ga, peningkat an ef ekt ivit as pengawasan penyeleng-garaan pemerint ahan daerah, pembinaan apa-rat ur, dan penanganan pengaduan masyarakat dengan hasil yang diharapkan adalah perbaikan kinerj a perangkat daerah.

(11)

pelaksa-naan Kepres No. 80 Tahun 2003 j o Perpres 54 Tahun 2010; penet apan kesederhanaan hidup; dukungan t erhadap aparat penegak hukum t er-hadap Upaya penindakan korupsi; peningkat an pe-ngawasan dan pembinaan aparat ur; pene-rapan prinsip-prinsip t at a kepemerint ahan yang baik di lingkungan Pemerint ah Daerah Kabu-pat en Pemalang; peningkat an pelayanan publik dan meniadakan pungut an liar dalam pelaksa-naannya/ LPL.

Bidang Penindakan Tindak Pidana Korupsi Melalui kegiat an t erhadap upaya-upaya penin-dakan t indak pidana korupsi dengan hasil yang diharapkan adalah peningkat an kelan-caran pe-nanganan kasus oleh aparat penegak hukum sert a j umlah Perda yang direvisi. Kegiat an dari penindakan t indak pidana korupsi meliput i: pe-nerbit an izin pemeriksaan oleh aparat penegak hukum dan pengawasan represif t erhadap pro-duk hukum Pemerint ah Kabupat en Pemalang.

Bidang Monit oring dan Evaluasi melalui kegiat an monit oring, evaluasi dan pelaporan dengan hasil yang diharapkan ant ara lain pe-ningkat an kepercayaan masyarakat t erhadap kesungguhan dan komit men Pemerint ah Da-erah dalam memberant as korupsi sert a mem-perj elas langkah-langkah Pemerint ah Daerah t erhadap komit men pemberant asan korupsi.

RAD–PK meskipun menggunakan ist ilah “ pemberant asan” namun kegiat annya lebih di-mit men pemerint ah daerah dalam melakukan upaya pencegahan t erj adinya korupsi melalui pengembangan program dan kegiat an yang ber-t uj uan unber-t uk perbaikan pelayanan publik serber-t a penerapan prinsip–prinsip t at a kepemerint ahan yang baik. Berikut ini adalah program dan ke-giat an dalam RAD–PK 2012–2016 Kabupat en Pe-malang.

Tabel 2 Program dan Kegiat an RAD–PK Kabu-pat en Pemalang Tahun 2012-2016 Bi-dang Pencegahan Tindak Pidana Ko-rupsi

NO. PROGRAM/ KEGIATAN 1.

2.

3.

Program: Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Kegiat an :

1. Transparansi Pengelolaan Dana Bant uan Pendidikan

2. Transparansi Pengelolaan Dana Bant uan Kesehat an

3. Penanaman nilai-nilai ant i korupsi pada Pendidikan Dasar dan Menengah 4. Peningkat an Kualiat as Pelayanan

Kepen-dudukan melalui e-KTP

5. Peningkat an Kualit as Pelayanan perizin-an,

6. Fasilit asi Pelayanan Peizinan Pert anahan 7. Penyempurnaan Pelaksanaan Pengadaan

Barang dan Jasa

Program: Kesederhanaan Hidup Kegiat an:

1. Penggunaan kendaraan dinas hanya un-t uk kegiaun-t an kedinasan

2. Penghemat an Penggunaan BBM 3. Penghemat an penggunaan list rik 4. Penghemat an Penggunaan Telepon

2. Fasiliat asi sist em kehadiran pegawai 4. Program: Peningkatan Pengawasan & Pem-

binaan Aparatur Kegiat an :

1. Fasilit asi pengaduan masyarakat at as du-gaan korupsi

2. Rakor pengendalian operasional dan ke-giat an khususnya dalam pengadaan ba-rang dan j asa

3. Penguat an kemampuan ment al dan ro-hani bagi semua pej abat di lingkup Pem-da melalui kegiat an kerohanian sebagai pendidikan karakt er.

4. Penyusunan dan penerapan kurikulum berbasis ant i korupsi unt uk berbagai diklat Pemda

5. Program: Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kepemerintahan yang Baik Kegiat an :

1. Transparansi, part isipat if & akunt abilit as t at a kepemerint ahan di Lingkup Pemda 2. Pembuat an laporan kegiat an besert a

pembiayaan SKPD yang dipasang secara t erbuka di set iap SKPD

3. Sist em Jaringan Dokument asi dan Inf ormasi Hukum yang t erpadu

(12)

Peningkat an kualit as pelayanan publik masih menj adi priorit as dalam bidang pence-gahan korupsi dalam RAD–PK 2012-2016 Kabu-pat en Pemalang. Peningkat an kualit as pelaya-nan publik masih relevan dengan amanat da-lam Inst ruksi Presiden No. 5/ 2004 dimana pada dikt um ke empat diamanat kan kepada berba-gai inst ansi baik pusat at aupun daerah unt uk meningkat kan kualit as pelayanan kepada pu-blik baik dalam bent uk j asa at aupun perij inan melalui t ransparansi dan st andarisasi pelaya-nan yang meliput i persyarat an–persyarat an, t arget wakt u penyelesaian, dan t arif biaya yang harus dibayar oleh masyarakat unt uk menda-pat kan pelayanan t ersebut sesuai perat uran perundang-undangan dan menghapuskan pungu-t an-pungupungu-t an liar.

Berbicara mengenai pelayanan publik mau t idak mau harus berurusan dengan yang namanya birokrasi. Birokrasi dalam posisi ini lebih sebagai suat u organisasi yang besar de-ngan pola sent ralist ik yang memiliki posisi, wewenang dan kekuasaan yang sangat kuat dalam memobilisasi sumber daya pembangu-nan, perencanaan maupun pelaksanaan peme-rint ahan. Padahal Salah sat u f akt or rendahnya pemberian pelayanan yang berkuait as adalah rendahnya sumberdaya manusia.11 Pada dasar-nya peranan birokrasi adalah sebagai pelayan publik (publ i c ser vant), sehingga dapat dikat a-kan sebagai uj ung t ombak pelayanan publik karena di ranah inilah t erj adi int eraksi lang-sung ant ara pemberi pelayanan dengan ma-syarakat sebagai penerima layanan.

Pelayanan publik dapat diart ikan sebagai suat u pelayanan umum yang dilaksanakan oleh pemerint ah dalam rangka memenuhi kebut uh-an masyarakat . Dalam kapasit asnya sebagai

publ i c ser vant maka t ugas ut ama dari peme-rint ah adalah memberikan pelayanan bagi ma-syarakat nya sesuai dengan t unt ut an akan sit ua-si dan kondiua-si perubahan perkembangan yang

11 Dwiyant o Indiahono, “ Gagasan Ref ormasi Birokrasi dal am Rancangan Undang Undang (RUU) Tent ang Admi -nist r asi Pemerint ahan” , Jur nal Di nami ka Hukum Vol . 11 No. 1, Januari 2011, Purwokert o: Fakul t as Hukum UNSOED. hl m. 176

t erus t erj adi. Kondisi saat ini menunt ut suat u pelayanan yang lebih baik, sederhana, cepat dan murah.

Pelayanan yang cepat , t epat , akurat , mu-rah dan ramah, sert a sederhana bagi masya-rakat Indonesia masih sebat as harapan. Selama ini pelayanan yang diperoleh masyarakat ber-kait an dengan pelayanan publik masih j auh dari harapan, karena pelayanan yang diperoleh ada-lah lamban, berbelit -belit , mahal dan rawan t erj adinya korupsi. Kondisi ini t ent unya menun-t umenun-t unmenun-t uk diadakannya perubahan pada lemba-ga-lembaga pelayanan publik agar mereka da-pat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat . Oleh karena it u Program dan Ke-giat an RAD–PK Kabupat en Pemalang Tahun 2012-2016 Bidang Pencegahan Tindak Pidana Korupsi diuraikan pada bagian di bawah ini.

Peningkat an Kualit as Pelayanan Publik. Sepert i yang diamanat kan dalam Inst ruk-si Preruk-siden No. 5 Tahun 2004 t ent ang Percepa-t an PemberanPercepa-t asan Korupsi, yang menginsPercepa-t ruk-sikan kepada para Gubernur, Bupat i dan Wali-kot a dalam rangka percepat an pemberant asan korupsi melalui peningkat an kualit as pelayan-an publik dengpelayan-an meningkat kpelayan-an kualit as pela-yanan kepada publik dalam bent uk j asa at au pun perij inan melalui t ransparansi dan st anda-risasi pelayanan yang meliput i persyarat an-per-syarat an, t arget wakt u penyelesaian, dan t arif biaya yang harus dibayar oleh masyarakat unt uk mendapat kan pelayanan t ersebut sesuai pera-t uran perundang-undangan dan menghapuskan pungut an-pungut an liar. Inst ruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 bert uj uan unt uk mencegah t er-j adinya penyimpangan dalam bent uk kolusi, ko-rupsi dan nepot isme

Kegiat an yang ada dalam rangka mening-kat kan kualit as pelayanan publik adalah se-bagai berikut . Per t ama, peningkat an kualit as pelayanan perizinan, melalui penyelenggaraan

(13)

mela-lui Sist em Layanan Inf ormasi Manaj emen, yait u suat u sist em dimana unt uk f ormulir persyara-t an bisa diunduh melalui inpersyara-t ernepersyara-t . Selanj upersyara-t nya j uga perlu adanya t inj au ulang perat uran-per-at uran yang menghamburan-per-at OSS set a menyusun perat uran yang dapat menunj ang pelaksanaan OSS sepert i adanya at uran mengenai kemuhan at aupun pemberian keringanan biaya da-lam perizinan t ert ent u. Inovasi t ersebut t erse-but akan memberi nilai lebih OSS Pemalang de-ngan daerah lainnya dan j uga menj adi keung-gulan komparat if .

Program ini ada kesamaan dengan yang dilaksanakan di beberapa Daerah, sepert i Ka-bupat en Purbalingga. Pelayanan perizinan dan invest asi pada awalnya kewenangannya berada pada berbagai dinas t eknis unt uk selanj ut nya digabung dan dij adikan dalam sat u lembaga baru yait u Kant or Pelayanan Perizinan dan In-vest asi (KPPI) sebagai skala priorit as unt uk me-nekan seminimal mungkin biaya ekonomi t inggi yang membebani masyarakat pengguna j asa kant or-kant or yang berhubungan dengan pela-yanan perizinan dengan j alan menat a ulang pe-layanan perizinan melalui mekanisme One St op Ser vi ce (OSS) sert a melakukan deregulasi de-ngan mengkaj i dan merevisi Perda-Perda per-izinan yang t idak sesuai lagi dengan t unt ut an kondisi global. Sasaran dibent uknya KPPI ada-lah t ercipt anya pelayanan dengan prosedur yang lebih sederhana, cepat , akurat dan t rans-paran.12

Luaran yang diharapkan dari adanya OSS Plus adalah t erwuj udnya perat uran yang men-dukung OSS, hasil yang diharapkan adalah me-ningkat nya j umlah berbagai perij inan. Pening-kat an berbagai perizinan akan t ercapai j ika di dukung oleh sarana prasarana yang memadai (gedung, penat aan ruang, sist em layanan dll) dan sosialisasi yang menyeluruh diset iap keca-mat an sebagai t empat pendelegasian dalam pengelolaan sebagian perizinan. Fasilit asi pe-ningkat an pelayanan kesehat an masyarakat , melalui t ransparansi pengelolaan dana bant

12 Hikmah Nuraini , “ One St op Servi ce Al t ernat if Model Pel ayanan Pubik yang Ter int egr asi” , Jur nal Vi si Publ i k Vol . 4 No. 2 Apr il 2008. Puwokert o: Jurusan Adminit r asi Negara FISIP UNSOED.

an kesehat an. Kegiat an ini dapat dilakukan dengan mengadakan program KIS (Koordinasi, Int egrasi dan Sinkronisasi) berbagai program-program kesehat an masyarakat yang t elah ada selama ini. Luaran dari kegiat an ini adalah t er-bent uknya KIS sist em pelayanan kesehat an masyarakat , sert a sosialisasi program–program kesehat an masyarakat . Selain it u j uga diharap-kan adiharap-kan munculnya t rans-paransi dalam pe-ngelolaan bant uan kesehat an. Hasilnya adalah meluasnya inf ormasi t ent ang program kesehat -an masyarakat d-an cara mendapat d-an meng-gunakannya.

Kedua, peningkat an kualit as pelayanan Kependudukan melalui e-KTP. Kegiat an ini me-rupakan program yang t engah dit erapkan di Pemalang dalam rangka menert ibkan dat a ke-pendudukan berbasis int ernet . Luaran adanya sist em kependudukan (KTP) yang t erint egrasi. Hasilnya adalah adanya dat a kependudukan yang valid dengan sat u ident it as yang mult i f ungsi.

Ket i ga, f asilit asi pelayanan peizinan per-t anahan. Kegiaper-t an ini masih merupakan ke-giat an yang perlu dilakukan dimana mahalnya biaya pengurusan sert if ikat menj adi kendala, sehingga banyak masyarakat yang belum men-sert if ikat kan t anahnya. Kegiat annya adalah so-sialisasi program-program pert anahan sepert i Program Larasit a oleh Tim yang t elah di ben-t uk. Hasilnya adalah meningkaben-t nya ben-t ransparans dalam persyarat an sert if ikat . Keempat, pe-nyempurnaan pelaksanaan pengadaan barang dan j asa. Kegiat an pelaksanaan pengadaan ba-rang dan j asa t elah diat ur dengan j elas di Keppres No. 80 t ahun 2003 dengan beberapa perubahannya dan t erakhir dengan Perpres No. 54 Tahun 2010 t ent ang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerint ah, dimana unt uk kegiat annya adalah melalui inf ormasi pengadaan barang dan j asa melalui media massa

(14)

mencipt akan generasi masa depan yang penuh kej uj uran sehingga korupsi dapat dicegah se-cara dini maka adanya kurikulum berbasis ant i korupsi sebagai muat an lokal akan sangat membant u dalam pencipt aan generasi ant i ko-rupsi. Unt uk it u diperlukan suat u sist em pela-yanan pendidikan yang pro masyarakat dan bi-sa dij angkau oleh semua lapibi-san masyarakat . Apalagi unt uk saat ini berbagai dana bant uan pendidikan sangat melimpah. Agar dana yang ada bisa bermanf aat bagi semua lapisan ma-syarakat perlu adanya pengawasan dalam pe-ngelolaannya, salah sat unya adalah dengan t ransparansi pengelolaan bant uan operasional sekolah.

Unt uk kegiat an e-KTP, f asilit asi pelayan-an perizinpelayan-an pert pelayan-anahpelayan-an, dpelayan-an pelaypelayan-an keseha-t an akan lebih ef ekkeseha-t if j ika unkeseha-t uk sosialisasinya dapat dilakukan secara t erint egrasi sepert i melalui perkumpulan PKK at au Dasa Wisma de-ngan melibat kan berbagai st af t erkait bidang masing-masing. Dimana pada pert emuan se-pert i inilah sosialisasi akan berj alan ef ekt if dan mengena sampai pelosok.

Kesederhanaan Hidup

Kegiat an yang ada pada program keseder-hanaan hidup adalah sebagai berikut . Per t ama, penggunaan kendaraan dinas hanya unt uk ke-giat an kedinasan. Penggunaan mobil dinas sela-yaknya memang unt uk kedinasan, namun yang sering t erj adi adalah kendaraan dinas sering digunakan unt uk kepent ingan pribadi/ keluarga. Luaran yang ingin dicapai adalah adanya ef ekt i-f it as penggunaan mobil dinas yang kait annya adalah dengan ef ekt if nya pengeluaran BBM mo-bil dinas dan j uga memunculkan perilaku pej a-bat unt uk bij aksana dalam penggunaan mobil dinas. Kedua, penghemat an penggunaan BBM, list rik, air, t elepon. Kegiat an ini adalah unt uk mengef isienkan pengeluar-an unt uk pemakaian list rik, BBM, Telpon dan air pada inst ansi peme-rint ah sehingga hasil yang dicapai adalah ada-nya ef esiensi belanj a unt uk keempat barang t ersebut . Ket i ga, kampanye hidup sederhana dan bersahaj a oleh pej abat Pemerint ah Daerah. Kegiat an ini diharapkan dilakukan oleh pej abat

Pemda dengan misal t idak membawa pulang mobil dinas, selalu menyambangi st af nya. Tuj u-annya adalah agar mereka memberikan cont oh bagi st af nya t ent ang kesederhanaan dan peri-laku yang ber-sahaj a dengan memberikan per-hat ian walau pun it u cuma senyum dan sapa.

Penet apan Kinerj a

Penet apan kinerj a dilakukan melalui be-berapa cara. Per t ama, pemberian r ewar d dan

puni shment bagi pegawai. Berupa kegiat an pemberian apresiasi bagi aparat yang berpres-t asi dengan model pemberian award yang pem-beriannya diberikan langsung oleh bupat i dan dimasukkan dalam media. Kondisi ini akan sa-ngat meningkat kan ment al aparat unt uk be-kerj a dengan sepenuh hat i karena ada perhat i-an dari at asi-an j adi penghargai-an buki-an semat a dalam bent uk uang. Kedua, f asiliat asi sist em kehadiran pegawai. Kegiat an ini bisa dilakukan dengan sist em f i nger pr i nt bagi yang sudah me-miliki f asilit asnya, bagi yang belum ada adalah adanya buku absensi dengan sist em penanda t anganan 4x, pagi saat masuk, saat mau ist i-rahat , habis ist ii-rahat dan j am pulang kerj a.

Peningkat an Pengawasan dan Pembinaan Aparat ur

Peningkat an pengawasan dan pembinaan aparat ur dilakukan melalui beberapa langkah.

Per t ama, f asilit asi pengaduan masyarakat at as dugaan korupsi. Kegiat an ini lebih pada bagai-mana penanganan at as pengaduan masyarakat at as dugaan korupsi, yang sebenarnya bisa di-lakukan melalui SMS at aupun t elepon cent er

yang di sebarluaskan pada masyarakat , sehing-ga masyarakat menget ahui adanya t empat pe-ngaduan at as dugaan korupsi. Kedua, rakor pe-ngendalian operasional dan kegiat an khusus-nya dalam pengadaan barang dan j asa. Kegiat -an ini diharapkan dapat mengef isienkan pelak-sanaan pengadaan barang dan j asa, sehingga monit oring dan evaluasinya menj adi lebih mu-dah

(15)

pendi-dikan karakt er. Kegiat an ini dapat dilakukan dengan kegiat an yang sudah ada misal kegiat -an ist ighosah. Keempat , penyusunan dan pene-rapan kurikulum berbasis ant i korupsi unt uk berbagai diklat Pemda. Unt uk berbagai diklat yang dilakukan pemda Pemalang diharapkan unt uk selalui memasukan mat eri ant i korupsi.

Penerapan Prinsip-prinsip Tat a Kepemerin-t ahan yang Baik

Penerapan prinsip ini dilakukan melalui t ransparansi, part isipat if dan akunt abilit as t a-t a kepemerina-t ahan di Lingkup Pemda. Kegia-t an ini dilakukan dengan cara proses penyusu-nan, pelaksanaan dan dalam pert anggung-j a-waban APBD; pembuat an laporan kegiat an be-sert a pembiayaan SKPD yang dipasang secara t erbuka di set iap SKPD; sist em Jaringan Doku-ment asi dan Inf ormasi Hukum yang t erpadu; Pelaksanaan penerapan Pakt a Int egrit as secara konsist en dan pengawasannya oleh komponen masyarakat .

Tabel 3 Program dan Kegiat an RAD–PK Kabu-pat en Pemalang Tahun 2012-2016 Bi-dang Penindakan Tindak Pidana Ko-rupsi

NO PROGRAM/ KEGIATAN

1. Program: Dukungan terhadap Lembaga Penegak Hukum

Kegiat an:

1. Mendukung penegak hukum dalam pe-nindakan t ipikor

2. Meningkat kan koordinasi dan persama-an persepsi persama-ant ar lembaga pemeriksa int ernal dan ekst ernal dengan penegak hukum

Kegiat an RAD–PK Pemalang 2012-1016 da-lam Bidang Penindakan Tindak Pidana Korupsi dilakukan dengan dua cara. Per t ama, mendu-kung penegak hukum dalam penindakan t ipikor, kegiat an yang dilakukan dalam rangka mendu-kung penegak hukum dalam penindakan t indak pidana korupsi adalah dengan melakukan sosia-lisasi perat uran perundangundangan di bidang pemberant asan korupsi; mendukung set iap pro-ses kegiat an yang berkait an dengan penanga-nan t indak pidana korupsi. Hasil yang diharap-kan adalah meningkat nya kepercayaan masya-rakat t erhadap aparat ur pemerint ah dan

pe-negak hukum dalam upaya pemberant asan ko-rupsi.

Kedua, meningkat kan koordinasi dan per-samaan persepsi ant ar lembaga pemeriksa in-t ernal dan eksin-t ernal dengan penegak hukum. Kegiat an ini dilakukan dengan membent uk f o-rum kerj asama ant ara pemda, kepolisian dan lembaga-lembaga t erkait unt uk meyesuaikan persepsi t ent ang cara–cara penindakan t indak pidana korupsi. Sehingga hasil yang di-peroleh adalah berj alannya t indak lanj ut t emuan hasil pemeriksaan t indak pidana korupsi secara hu-kum.

Tabel 4 Program dan Kegiat an RAD–PK

Kabupat en Pemalang Tahun 2012-2016 Bidang Monit oring dan Evaluasi Tindak Pidana Korupsi

NO PROGRAM/ KEGIATAN

1. Program : Monitoring dan Evaluasi Kegiat an :

1. Pembent ukan t im Monev

2. Pengumpulan inf ormasi t ent ang proses hukum t ipikor

3. Mengadakan survey t ent ang RAD-PK 4. Mengadakan monev dalam implement asi

RAD-PK

(16)

prog-ram dan kegiat annya apakah sudah sesuai at au belum, sehingga bisa dilakukan perbaikan.

Penut up Simpulan

Beberapa simpulan dari pembhasan di at as sebagai berikut . Per t ama, RAD-PK Kabupa-t en Pemalang 2007-2011 Kabupa-t elah diimplemenKabupa-t asi-kan secara part isipat if oleh aparat ur pemerin-t ah di lingkungan Pemda Kabupapemerin-t en Pemalang.

Kedua, RAD-PK masih sebat as sebuah dokumen yang berisi berbagai program at au kegiat an yang bersif at seremonial. Ket i ga, sosialisasi mengenai RAD–PK hanya bersif at parsial pada pej abat Pemda Pemalang. Keempat , belum se-mua SKPD memiliki persepsi dan pemahaman yang sama t ent ang pelaksanaan kebij akan pe-merint ahan yang bersih dalam kerangka renca-na RAD-PK. Kel i ma, belum adanya survey ma-syarakat mengenai persepsi implement asi RAD– PK. Keenam, belum opt imalnya monit oring dan evaluasi t erhadap implement asi RAD–PK.

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah seba-gai berikut . Per t ama, hasil evaluasi implemen-t asi RAD-PK selayaknya dibuka secara implemen-t ranspa-ran kepada publik. Kedua, Perbaikan met odo-logi sosialisasi dan kampanye publik RAD-PK sa-ngat diperlukan, agar rencana aksi ini menj adi kepent ingan daerah dan diket ahui semua pihak.

Ket i ga, perlu dibent uk suat u t im monit oring dan evaluasi. Keempat, mengadakan survey t ent ang implement asi RAD–PK di lingkup Pemda Pemalang. Kel i ma, mensinergikan upaya penye-lenggaraan kebij akan pemerint ahan yang bersih dalam kerangka rencana aksi daerah pemberan-t asan korupsi (RAD-PK) agar RAD–PK bukan ha-nya menj adi dokumen yang berisi program/ ke-giat an t api mampu menj adi j iwa segenap apa-rat dalam upaya memberant as korupsi.

Daft ar Pust aka

Abdullah, Abdul Gani. “ Legal Draf t ing dan Good Governance” . Jur nal Keadi l an. Vol. 5 No.

2 t ahun 2002. Jakart a: Pusat Kaj ian Hukum dan Keadilan;

Dj oyosoekart o, Agung. Diani Sadiawat i, Hera Set iawat i. 2008. Membangun Si st em Int egr i t as dal am Pember ant asa Kor upsi di Daer ah, Kemi t r aan. Jakart a;

Indiahono, Dwiyant o. “ Gagasan Ref ormasi Birokrasi Dalam Rancangan Undang Un-dang (RUU) Tent ang Administ rasi Peme-rint ahan” . Jur nal Di nami ka Hukum. Vol. 11 No. 1. edisi Januari 2011. Purwo-kert o: Fakult as Hukum UNSOED;

---. “ Korupsi Versus Good Governance: Ana-lit is Krit is Pemberdayaan Pers Melawan Korupsi” Jur nal Il mu Hukum Ammana Gappa. Vol. 17 No. 1 edisi Maret 2009. Makassar: FH Universit as Hassanudin;

Kligoard, Robert . 2005. Penunt un Pember an-t asan Kor upsi dal am Pemer i nan-t ahan Dae-r ah. Jakart a: Yayasan Obor Indonesia; Manan, Bagir. 1999. Good Gover nance Hi ndar

-kan Rakyat dar i Ti nda-kan Negar a yang Mer ugi kan. Kompas , 15 November 1999; Masduki, Tet en. “ Implement asi Prinsip Good

Governance di Indonesia” . Jur nal Keadi l -an No. 2 Vol. 5 Tahun 2002. Jakart a: Pusat Kaj ian Hukum Dan Keadilan;

Nuraini, Hikmah. “ One St op Service Alt ernat if Model Pelayanan Pubik yang Terint e-grasi” . Jur nal Vi si Publ i k. Vol. 4 No. 2 edisi April 2008. Purwokert o: Jurusan Ilmu Administ rasi Negara, FISIP UNSOED;

Purwadi, M. “ Peran KY dalam Pengawasan Hakim Tipikor: Memberikan “ Perhat ian” Pada Pengadilan Tipikor” . Bul et in Komi si Yudi si al. Vol. VI No. 1 edisi Agust us 2011. Jakart a: Komisi Yudisial;

Put ra, Fadillah. “ Perangkap good governance dalam Liberalisasi Konst it usi Indonesia” .

Jur nal Konst i t usi. Vol. 4 No. 2 Edisi Ju-ni 2007. Jakart a: Mahkamah Konst it usi;

Sumawarni, Sri. “ Korupsi Sebagai Tindak Pida-na Dalam UU No. 3 Tahun 1971 dan UU No. 20 Tahun 2001” . Jur nal Hukum Khai -r a Ummah. Vol. III No. 2 edisi Sept ember 2008. Semarang: FH UNISSULA;

(17)

Gambar

Tabel 1 Gambaran Umum Implement asi RAD-PK 2007-2011 kabupat en Pemalang dan Hambat annya
Tabel 2 Program dan Kegiat an RAD–PK Kabu-
Tabel 4 Program

Referensi

Dokumen terkait

Dari keseluruhan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis hubungan antara karakteristik perusahaan,

Ini berkaitan dengan asumi bahwa jika tidak ada dukungan yang positif dari orang tua atau masyarakat, maka pengelolaan pendidikan sebagai investasi pembangunan manusia menjadi

Dari hasil penelitian menggunakan ONE-WAY MANOVA dan uji lanjut kontras ortogonal didapatkan perbedaan antara air minum sebelum diproses dengan air minum yang melalui

Di episode 10, Koro-sensei sangat ingin menonton Sonic Ninja di Hawaii karena filmnya terlebih dulu dirilis di Amerika. Karena tak sabar, selesai mengajar Koro-sensei

Anggota tim mengakses aplikasi pendukung kegiatan pemberian label perangkat keras TIK, kemudian memilih kode satuan kerja Kantor Pusat Pengolahan Data dan Dokumen

Dari penelitian yang sudah dilakuka, terdapat beberapa saran agar kedepannya frontend aplikasi mobile e-recruitment menggunakan flutter dapat dimanfaatkan dengan lebih

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tahapan deasetilasi ulang pada sintesis kitosan dari limbah udang terhadap

Kedua, isu dampak positif investasi pada lapangan kerja menjadi isu utama karena memiliki dampak ekonomi dan politik yang lebih substansial dengan lonjakan eksposur