ANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM RESPIRASI
SISTEM RESPIRASI
▸ Baca selengkapnya: soal anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler
(2)Perkembangan sistem respirasi pada
Perkembangan sistem respirasi pada
masa intrauterine
masa intrauterine
Janin mulai menunjukkan gerak Janin mulai menunjukkan gerak
pernapasan sejak usia sekitar 18 minggu.
pernapasan sejak usia sekitar 18 minggu.
Perkembangan struktur alveoli paru
Perkembangan struktur alveoli paru
sendiri baru sempurna pada usia 24-26
sendiri baru sempurna pada usia 24-26
minggu.
ssurfaktan mulai diproduksi sejak minggu urfaktan mulai diproduksi sejak minggu
ke-20, tetapi jumlah dan konsistensinya
ke-20, tetapi jumlah dan konsistensinya
sangat minimal dan baru adekuat untuk
sangat minimal dan baru adekuat untuk
survival ekstrauterin pada akhir trimester
survival ekstrauterin pada akhir trimester
ketiga.
ketiga.
Aliran keluar-masuk yang terjadi pada Aliran keluar-masuk yang terjadi pada
pernapasan janin intrauterin bukanlah
pernapasan janin intrauterin bukanlah
aliran udara, tetapi aliran cairan amnion.
aliran udara, tetapi aliran cairan amnion.
Seluruh struktur saluran napas janin
Seluruh struktur saluran napas janin
sampai alveolus terendam dalam cairan
sampai alveolus terendam dalam cairan
amnion tersebut
Minggu 24
Minggu 24
Paru-paru mulai mengambil oksigen
Paru-paru mulai mengambil oksigen
meski bayi masih menerima oksigen
meski bayi masih menerima oksigen
dari plasenta. Untuk persiapan hidup
dari plasenta. Untuk persiapan hidup
di luar rahim, paru-paru bayi mulai
di luar rahim, paru-paru bayi mulai
menghasilkan surfaktan yang
menghasilkan surfaktan yang
menjaga kantung udara tetap
menjaga kantung udara tetap
Minggu 25
Minggu 25
Bayi cegukan, apakah anda
Bayi cegukan, apakah anda
merasakannya? Ini tandanya ia sedang
merasakannya? Ini tandanya ia sedang
latihan berhafas. Ia menghirup dan
latihan berhafas. Ia menghirup dan
mengeluarkan air ketuban. Jika air
mengeluarkan air ketuban. Jika air
ketuban yang tertelan terlalul banyak,
ketuban yang tertelan terlalul banyak,
Minggu 27
Minggu 27
Minggu pertama trisemester ketiga,
Minggu pertama trisemester ketiga,
paru-paru, hati dan sistem kekebalan
paru-paru, hati dan sistem kekebalan
masih harus dimatangkan. Namun
masih harus dimatangkan. Namun
jika ia dilahirkan, memiliki peluang
jika ia dilahirkan, memiliki peluang
85% untuk bertahan. Panjangnya
85% untuk bertahan. Panjangnya
Minggu 32 Minggu 32
Jari tangan dan kaki telah tumbuh
Jari tangan dan kaki telah tumbuh
sempurna, begitu pula dengan bula mata,
sempurna, begitu pula dengan bula mata,
alis dan rambut di kepala bayi yang semakin
alis dan rambut di kepala bayi yang semakin
jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi
jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi
mulai rontok tetapi sebagian masih ada di
mulai rontok tetapi sebagian masih ada di
bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan
bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan
berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kema
kemammpuan bertahan hidup di luar rahim puan bertahan hidup di luar rahim
sudah lebih baik apabila ia dilahirkan pada
sudah lebih baik apabila ia dilahirkan pada
minggu ini.
Minggu 33
Minggu 33
Vernix yang menutupi kulit bayi
Vernix yang menutupi kulit bayi
sudah cukup tebal. Paru-parunya
sudah cukup tebal. Paru-parunya
hampir matang dan ia terus berlatih
hampir matang dan ia terus berlatih
pernafasan setiap hari. Pada minggu
pernafasan setiap hari. Pada minggu
ini, ia mulai berada dalam posisi
ini, ia mulai berada dalam posisi
Minggu 34
Minggu 34
Bayi yang dilahirkan pada minggu ini,
Bayi yang dilahirkan pada minggu ini,
paru-parunya sudah cukup matang.
paru-parunya sudah cukup matang.
ukuran rata-ratanya 2250 gram dan
ukuran rata-ratanya 2250 gram dan
32 cm sehingga ia sudah mampu
32 cm sehingga ia sudah mampu
bertahan hidup tanpa bantuan
bertahan hidup tanpa bantuan
Minggu 37 Minggu 37
Meskipun sudah cukup bulan, bayi masih
Meskipun sudah cukup bulan, bayi masih
terus berkembang. Ia mulai menghasilkan
terus berkembang. Ia mulai menghasilkan
kortison, hormon yang membantu
kortison, hormon yang membantu
kematangan paru-paru untung mengambil
kematangan paru-paru untung mengambil
udara tanpa bantuan.
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI
FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL
PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN
Ketidaknyamanan dan gangguan Ketidaknyamanan dan gangguan
memperberat penyakit saluran respirasi
Diafragma naik atau terjadi desakan Diafragma naik atau terjadi desakan
diafragma akibat dorongan rahim yang
diafragma akibat dorongan rahim yang
membesar
membesar
Pernafasan menjadi lebih pendek dan Pernafasan menjadi lebih pendek dan
dalam (frekuensi 14-15 x/menit) akibat
dalam (frekuensi 14-15 x/menit) akibat
peningkatan penggunaan oksigen
peningkatan penggunaan oksigen Peningkatan konsumsi oksigenPeningkatan konsumsi oksigen
Progesteron menyebabkan hiperventilasiProgesteron menyebabkan hiperventilasi Penurunan kadar CO2 menyebabkan Penurunan kadar CO2 menyebabkan
alkalosis
ADAPTASI /PERUBAHAN
ADAPTASI /PERUBAHAN
FISIOLOGI PADA BBL
FISIOLOGI PADA BBL
Selama dalam uterus, janin mendapatkan Selama dalam uterus, janin mendapatkan
oksigen dari pertukaran gas melalui
oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran
plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran
gas harus melalui paru – paru.
a. Perkembangan paru-paru
a. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang
muncul dari pharynx yang bercab
muncul dari pharynx yang bercabaang dan ng dan kemudian bercabang kembali membentuk
kemudian bercabang kembali membentuk
struktur percabangan bronkus proses ini
struktur percabangan bronkus proses ini
terus berlanj
terus berlanjuut sampai sekitar usia 8 t sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan
tahun, sampai jumlah bronkus dan
alveolus
alveolus akan sepenuhnya berkembang, akan sepenuhnya berkembang,
walaupun janin memperlihatkan adanya
walaupun janin memperlihatkan adanya
gerakan napas sepanjang trimester II dan
gerakan napas sepanjang trimester II dan
III.
Paru-paru yang tidak matang akan Paru-paru yang tidak matang akan
mengurangi kelangsungan hidup BBL
mengurangi kelangsungan hidup BBL
sebelum usia 24 minggu. Hal ini
sebelum usia 24 minggu. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan
disebabkan karena keterbatasan
permukaan alveolus, ketidakmatangan
permukaan alveolus, ketidakmatangan
sistem kapiler paru-paru dan tidak
sistem kapiler paru-paru dan tidak
tercukupinya jumlah surfaktan.
b. Awal adanya napas
b. Awal adanya napas
Faktor-faktor yang berperan pada
Faktor-faktor yang berperan pada
rangsangan nafas pertama bayi adalah :
rangsangan nafas pertama bayi adalah :
1). Hipoksia pada akhir persalinan dan
1). Hipoksia pada akhir persalinan dan
rangsangan fisik lingkungan luar rahim
rangsangan fisik lingkungan luar rahim
yang merangsang pusat pernafasan di
yang merangsang pusat pernafasan di
otak.
2). Tekanan terhadap rongga dada, yang
2). Tekanan terhadap rongga dada, yang
terjadi karena kompresi paru - paru
terjadi karena kompresi paru - paru
selama persalinan, yang merangsang
selama persalinan, yang merangsang
masuknya udara ke dalam paru - paru
masuknya udara ke dalam paru - paru
secara mekanis.
secara mekanis.
Interaksi antara system pernapasan, Interaksi antara system pernapasan,
kardiovaskuler dan susunan saraf pusat
kardiovaskuler dan susunan saraf pusat
menimbulkan pernapasan yang teratur
menimbulkan pernapasan yang teratur
dan berkesinambungan serta denyut yang
dan berkesinambungan serta denyut yang
diperlukan untuk kehidupan.
3).
3). Penimbunan karbondioksida (CO2)Penimbunan karbondioksida (CO2)
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat
dalam darah dan akan merangsang
dalam darah dan akan merangsang
pernafasan. Berurangnya O2 akan
pernafasan. Berurangnya O2 akan
mengurangi gerakan pernafasan janin,
mengurangi gerakan pernafasan janin,
tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan
tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan
menambah frekuensi dan tingkat gerakan
menambah frekuensi dan tingkat gerakan
pernapasan janin.
pernapasan janin.
4). Perubahan suhu
4). Perubahan suhu
Keadaan dingin akan merangsang Keadaan dingin akan merangsang
pernapasan.
c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk
c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk
bernapas
bernapas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
berfungsi untuk :
1). Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
1). Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
2). Mengembangkan jaringan alveolus
2). Mengembangkan jaringan alveolus
paru-paru untuk pertama kali.
Agar alveolus dapat berfungsi, harus Agar alveolus dapat berfungsi, harus
terdapat survaktan
terdapat survaktan (lemak lesitin (lemak lesitin /sfingomielin
/sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ) yang cukup dan aliran darah ke paru – paru. Produksi surfaktan dimulai
ke paru – paru. Produksi surfaktan dimulai
pada 20 minggu kehamilan, dan
pada 20 minggu kehamilan, dan
jumlahnya meningkat sampai paru-paru
jumlahnya meningkat sampai paru-paru
matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan).
matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan).
Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi
Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi
tekanan permukaan paru dan membantu
tekanan permukaan paru dan membantu
untuk menstabilkandinding alveolus
untuk menstabilkandinding alveolus
sehingga tidak kolaps pada akhir
sehingga tidak kolaps pada akhir
pernapasan.
Tidak adanya surfaktan menyebabkan Tidak adanya surfaktan menyebabkan
alveoli kolaps setiap saat akhir
alveoli kolaps setiap saat akhir
pernapasan, yang menyebabkan sulit
pernapasan, yang menyebabkan sulit
bernafas. Peningkatan kebutuhan ini
bernafas. Peningkatan kebutuhan ini
memerlukan penggunaan lebih banyak
memerlukan penggunaan lebih banyak
oksigen dan glukosa. Berbagai
oksigen dan glukosa. Berbagai
peningkatan ini menyebabkan stres pada
peningkatan ini menyebabkan stres pada
bayi yang sebelumnya sudah terganggu.
d. Dari cairan menuju udara
d. Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di Bayi cukup bulan mempunyai cairan di
paru-parunya. Pada saat bayi melewati
paru-parunya. Pada saat bayi melewati
jalan lahir selama persalinan, sekitar
jalan lahir selama persalinan, sekitar
sepertiga cairan ini diperas keluar dari
sepertiga cairan ini diperas keluar dari
paru-paru.
paru-paru.
Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio
sesaria kehilangan keuntungan dari
sesaria kehilangan keuntungan dari
kompresi rongga dada dan dapat
kompresi rongga dada dan dapat
menderita paru-paru basah dalam jangka
menderita paru-paru basah dalam jangka
waktu lebih lama.
Dengan beberapa kali tarikan napas yang Dengan beberapa kali tarikan napas yang
pertama udara memenuhi ruangan trakea
pertama udara memenuhi ruangan trakea
dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru
dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru
dikeluarkan dari paru-paru dan diserap
dikeluarkan dari paru-paru dan diserap
oleh pembuluh limfe dan darah.
Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan
Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan
fungsi kardiovaskuler
fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi yang memadai merupakan faktor Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan
yang sangat penting dalam mempertahankan
kecukupan pertukaran udara.
kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan
hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan
mengalami vasokontriksi. Jika hal ini terjadi,
mengalami vasokontriksi. Jika hal ini terjadi,
berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka
berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka
guna menerima oksigen yang berada dalam
guna menerima oksigen yang berada dalam
alveoli, sehingga menyebabkan penurunan
alveoli, sehingga menyebabkan penurunan
oksigen jaringan, yang akan memperburuk
oksigen jaringan, yang akan memperburuk
hipoksia.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan Peningkatan aliran darah paru-paru akan
memperlancar pertukaran gas dalam
memperlancar pertukaran gas dalam
alveolus dan akan membantu
alveolus dan akan membantu
menghilangkan cairan paru-paru dan
menghilangkan cairan paru-paru dan
merangsang perubahan sirkulasi janin
merangsang perubahan sirkulasi janin
menjadi sirkulasi luar rahim.
Perubahan sistem respirasi /
Perubahan sistem respirasi /
pernapasan yang terjadi Pada Lansia
pernapasan yang terjadi Pada Lansia
A. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem A. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem
Respirasi pada lansia Respirasi pada lansia
Pada usia lanjut terjadi Pada usia lanjut terjadi
perubahan-perubahan anatomik yang mengenai perubahan anatomik yang mengenai
hampir seluruh susunan anatomik tubuh, hampir seluruh susunan anatomik tubuh,
dan perubahan fungsi sel, jaringan atau dan perubahan fungsi sel, jaringan atau
organ. organ.
1. Perubahan Anatomik Sistem Respirasi
1. Perubahan Anatomik Sistem Respirasi
Menurut Stanley, 2006, perubahan anatomi
Menurut Stanley, 2006, perubahan anatomi
yang terjadi pada sistem respiratory akibat
yang terjadi pada sistem respiratory akibat
penuaan sebagai berikut :
penuaan sebagai berikut :
a. Paru-paru kecil dan kendur.
a. Paru-paru kecil dan kendur.
b. Hilangnya recoil elastic.
b. Hilangnya recoil elastic.
c. Pembesaran alveoli.
c. Pembesaran alveoli.
d. Penurunan kapasitas vital ; penurunan
d. Penurunan kapasitas vital ; penurunan
PaO2 dan residu.
e. Pengerasan bronkus dengan peningkatan
e. Pengerasan bronkus dengan peningkatan
resistensi.
resistensi.
f. Klasifikasi kartilago kosta, kekakuan
f. Klasifikasi kartilago kosta, kekakuan
tulang iga pada kondisi pengembangan
tulang iga pada kondisi pengembangan
g. Hilangnya tonus otot toraks, kelemahan
g. Hilangnya tonus otot toraks, kelemahan
kenaikan dasar paru.
kenaikan dasar paru.
h. Kelenjar mucus kurang produktif.
h. Kelenjar mucus kurang produktif.
i.
i. Penurunan sensivitas sfingter Penurunan sensivitas sfingter
esophagus.
esophagus.
j. Penurunan sensivitas kemoreseptor
2. Perubahan-perubahan fisiologis Sistem
2. Perubahan-perubahan fisiologis Sistem
Respirasi
Respirasi
Proses penuaan menyebabkan beberapa
Proses penuaan menyebabkan beberapa
perubahanstructural dan fungsional pada
perubahanstructural dan fungsional pada
toraks dan paru – paru. Kita ketahui
toraks dan paru – paru. Kita ketahui
bahwa tujuan pernapasan adalah untuk
bahwa tujuan pernapasan adalah untuk
pertukaran oksigen dan karbondioksida
pertukaran oksigen dan karbondioksida
antara lingkungan eksternal dan darah.
Pada lansia ditemukan alveoli menjadi Pada lansia ditemukan alveoli menjadi
kurang elastic dan lebih berserabut serta
kurang elastic dan lebih berserabut serta
berisi kapiler – kapiler yang kurang
berisi kapiler – kapiler yang kurang
berfungsi, sehingga kapasitas penggunaan
berfungsi, sehingga kapasitas penggunaan
menurun karena kapasitas difusi paru –
menurun karena kapasitas difusi paru –
paru untuk oksigen tidak dapat memenuhi
paru untuk oksigen tidak dapat memenuhi
permintaan tubuh.
Daya pegas paru – paru berkurang, Daya pegas paru – paru berkurang,
sehingga secara normal menahan thoraks
sehingga secara normal menahan thoraks
sedikit pada posisi terkontraksi disertai
sedikit pada posisi terkontraksi disertai
dengan penurunan kekuatan otot rangka
dengan penurunan kekuatan otot rangka
pada toraks dan diafragma. Karena
pada toraks dan diafragma. Karena
dinding toraks lebih kaku dan otot
dinding toraks lebih kaku dan otot
pernapasan menjadi lemah,
pernapasan menjadi lemah, makamaka
menyebabkan kemampuan lansia untuk
menyebabkan kemampuan lansia untuk
batuk efektif menurun.
Dekalsifikasi iga dan peningkatan Dekalsifikasi iga dan peningkatan
klasifiaksi dari akrtilago kostal juga terjadi.
klasifiaksi dari akrtilago kostal juga terjadi.
Membran mukosa lebih kering, sehingga
Membran mukosa lebih kering, sehingga
menghalangi pembuangan secret dan
menghalangi pembuangan secret dan
menciptakan risiko tinggi terhadap infeksi
menciptakan risiko tinggi terhadap infeksi
pernapasan. (Maryam, 2008).
Sedangkan menurut Stokslager, 2003 perubahan Sedangkan menurut Stokslager, 2003 perubahan fisiologis pada sisitem pernapasan sebagian
fisiologis pada sisitem pernapasan sebagian
berikut:
berikut:
1. Pembesaran hidung akibat pertumbuhan
1. Pembesaran hidung akibat pertumbuhan
kartilago yang terus-menerus.
kartilago yang terus-menerus.
2. Atrofi umum tonsil.
2. Atrofi umum tonsil.
3. Deviasi trakea akibat perubahan di tulang
3. Deviasi trakea akibat perubahan di tulang
belakang yang menua.
belakang yang menua.
4. Peningkatan diameter dada anteropsterior
4. Peningkatan diameter dada anteropsterior
sebagai akibat perubahan metabolism kalsium
sebagai akibat perubahan metabolism kalsium
dan kartilago iga.
5. Kekakuan paru ; penurunan jumlah dan 5. Kekakuan paru ; penurunan jumlah dan
ukuran alveolus.
ukuran alveolus.
6. Kifosis.
6. Kifosis.
7. Degenerasi atau atrofi otot pernapasan
7. Degenerasi atau atrofi otot pernapasan
8. Penurunana kapasitas difusi
8. Penurunana kapasitas difusi
9. Penurunanan kekuatan otot inspirasi
9. Penurunanan kekuatan otot inspirasi
dan ekspirasi; penurunan kapasitas vital
dan ekspirasi; penurunan kapasitas vital
10. Degenerasi jaringan paru, yang
10. Degenerasi jaringan paru, yang
menyebabkan penurunan kemampuan
menyebabkan penurunan kemampuan
recoil elastic paru dan peningkatan
recoil elastic paru dan peningkatan
kapasitas residual.
11. Ventilasi buruk pada area basal (akibat
11. Ventilasi buruk pada area basal (akibat
tertutupnya jalan napas ) yang
tertutupnya jalan napas ) yang
mengakibatkan penurunan area
mengakibatkan penurunan area
permukaan untuk pertukaran gas dan
permukaan untuk pertukaran gas dan
pertukaran tekanan oksigen.
pertukaran tekanan oksigen.
12. Penurunan saturasi oksigen sebesar 5%
12. Penurunan saturasi oksigen sebesar 5%
13. Penurunana cairan respiratorik sekitar
13. Penurunana cairan respiratorik sekitar
30%, peninggian risisko infeksi paru dan
30%, peninggian risisko infeksi paru dan
sumbat mukus.
sumbat mukus.
14. Toleransi rendah terhadap oksigen
b.
b. Sistem respirasiSistem respirasi. Pada penuaan terjadi . Pada penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru. Kapasitas
perubahan jaringan ikat paru. Kapasitas
parutetap, tetapi volume cadangan paru
parutetap, tetapi volume cadangan paru
bertambah. Volume tidal bertambah untuk
bertambah. Volume tidal bertambah untuk
mengompensasi kenaikan ruang rugi paru.
mengompensasi kenaikan ruang rugi paru.
Udara yang mengalir ke paru berkurang.
Perubahan pada otot, kartilago dan sendi Perubahan pada otot, kartilago dan sendi toraks mengakibatkan gerakan pernafasan
toraks mengakibatkan gerakan pernafasan
terganggu dan kemampuan perengangan
terganggu dan kemampuan perengangan
toraks berkurang. Umur tidak
toraks berkurang. Umur tidak
berhubungan dengan perubahan otot
berhubungan dengan perubahan otot
diafragma.
Apabila terjadi perubahan otot diafragma, Apabila terjadi perubahan otot diafragma, otot torak menjadi tidak seimbang dan
otot torak menjadi tidak seimbang dan
menyebabkan distorsi dinding toraks
menyebabkan distorsi dinding toraks
selama respirasi berlangsung. Kalsifikasi
selama respirasi berlangsung. Kalsifikasi
kartilago kosta mengakibatkan penurunan
kartilago kosta mengakibatkan penurunan
mobilitas tulang rusuk sehingga ekspansi
mobilitas tulang rusuk sehingga ekspansi
rongga dada dan kapasitas ventilasi paru
rongga dada dan kapasitas ventilasi paru
menurun.
Perubahan Sistem Respirasi pada PenuaanPerubahan Sistem Respirasi pada Penuaan
Perubahan Morfologis dan Struktur
Perubahan Morfologis dan Struktur Thoraks Thoraks 1. Kalsifikasi pada bronkus dan kartilago
1. Kalsifikasi pada bronkus dan kartilago
costae
costae
2. Peningkatan kekakuan sendi
2. Peningkatan kekakuan sendi
kostovertebralis
kostovertebralis
3. Peningkatan diameter AP
3. Peningkatan diameter AP
4. Peningkatan kerja otot pernafasan,
4. Peningkatan kerja otot pernafasan,
penggunaan otot bantu pernafasan
Perubahan FungsionalTHORAKS
Perubahan FungsionalTHORAKS
1. Peningkatan tahanan dinding dada
1. Peningkatan tahanan dinding dada
2. Penurunan keefektifan
2. Penurunan keefektifan
3. Penurunan volume tidal
3. Penurunan volume tidal
4. Peningkatan
4. Peningkatan exercise induce exercise induce hyperpnea
hyperpnea
5. Penurunan ventilasi sadar maksimal
5. Penurunan ventilasi sadar maksimal
6. Penurunan kekuatan batuk
6. Penurunan kekuatan batuk
7. Peningkatan resiko aspirasi
Perubahan Morfologis dan StrukturPerubahan Morfologis dan Struktur PARUPARU
1. Peningkatan ukuran duktus alveolus
1. Peningkatan ukuran duktus alveolus
2. Penurunan jaringan penyokong
2. Penurunan jaringan penyokong
3. Peningkatan ukuran alveolus
3. Peningkatan ukuran alveolus
4. Peningkatan pemenuhan alveolus
Perubahan Fungsional PARU
Perubahan Fungsional PARU
1. Penurunan area pertukaran gas
1. Penurunan area pertukaran gas
2. Peningkatan ruang rugi fisiologis
2. Peningkatan ruang rugi fisiologis
3. Penurunan elastisitas regangan paru
3. Penurunan elastisitas regangan paru
4. Penurunan kapasitas vital paru
4. Penurunan kapasitas vital paru
5. Penurunan volume cadangan inspirasi
6. Peningkatan volume cadangan ekspirasi
6. Peningkatan volume cadangan ekspirasi
7. Peningkatan volume residu dan volume
7. Peningkatan volume residu dan volume
residu fungsional.
residu fungsional.
8. Penurunan arus ventilasi paru
8. Penurunan arus ventilasi paru
9. Penurunan distribusi ventilasi
9. Penurunan distribusi ventilasi
10. Peningkatan penutupan aliran udara
10. Peningkatan penutupan aliran udara
bebas
bebas
11. Peningkatan desaturasi arterial
12. Peningkatan tahanan terhadap aliran
12. Peningkatan tahanan terhadap aliran
udara pada saluran udara yang kecil.
udara pada saluran udara yang kecil.
13. Pengurangan jaringan kapiler paru
13. Pengurangan jaringan kapiler paru
14. Penurunan distribusi perfusi
14. Penurunan distribusi perfusi
15. Peningkatan hambatan kapasitas difusi
15. Peningkatan hambatan kapasitas difusi
16. Peningkatan jaringan ikat pada tunika
16. Peningkatan jaringan ikat pada tunika
intima kapiler
intima kapiler
17. Penurunan ventilasi untuk perfusi yang
17. Penurunan ventilasi untuk perfusi yang
sebanding.