• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: modifikasi bola takraw, sepak sila, hasil belajar Abstract: This study was aimed to determine the effect of modifications

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kata kunci: modifikasi bola takraw, sepak sila, hasil belajar Abstract: This study was aimed to determine the effect of modifications"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Modifikasi Bola Takraw Terhadap Hasil Belajar

Sepak Sila Siswa Kelas VIII SMP

Sunarto, Andika Triansyah, Wiwik Yunitaningrum Program Studi Penjaskesrek FKIP Untan, Pontianak

Email: sunartopjkr12@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi bola takraw terhadap hasil belajar sepak sila siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah True-Experimental Design dengan desain Pretest-posttets Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 109 siswa, dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sistematis sampling dengan kelipatan 3 berjumlah 36 siswa yang di bagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil hipotesis (Uji-t), kelas eksperimen diperoleh thitung sebesar 11,19 dengan tabel distribusi t pada taraf signifikan ( ) = 5% dengan ttabel sebesar 1,740. Artinya thitung 11,19 > ttabel1,740, maka Ha diterima. Sedangkan kelas kontrol thitung 5,45 > ttabel 1,740, maka Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh modifikasi bola takraw terhadap hasil belajar sepak sila kelas VIII SMP Negeri 21 Pontianak. Perhitungan effect size dengan modifikasi bola takraw memberikan pengaruh sebesar 10,64% terhadap hasil belajar sepak sila siswa.

Kata kunci: modifikasi bola takraw, sepak sila, hasil belajar

Abstract: This study was aimed to determine the effect of modifications ball takraw on learning outcomes sila eighth grade students of SMP Negeri 21 Pontianak. The method used is True-Experimental Design with Design Pretest-Posttest Control Group Design. The population in this study amounted to 109 students, with a sampling technique used was the systematic sampling with a multiple of 3 of the 36 students were divided into experimental class and control class. From the results of the hypothesis (t-test), the experimental class obtained t at 11.19 with t distribution table at significant level (α) = 5% by ttabel 1,740. That is

tamounted 11.19> ttabel 1,740, so Ha is received. While the control class

tamounted 5.45> ttabel 1,740, so Ha is received. This means that there are

significant modifications to the learning outcomes takraw ball football sila class VIII SMP Negeri 21 Pontianak. Result of calculation of effect

size with modification takraw ball was 10.64% on student’s learning

outcomes football.

(2)

endidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan mata pelajaran yang melibatkan aktivitas fisik dan pembiasaan pola hidup sehat, sehingga dapat merangsang pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan juga perkembangan individu yang seimbang. Menurut Simanjuntak (2011: 5), “pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, yang dikelola melalui aktifitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya”. Sedangkan menurut Husdarta (2011:3), “pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik dalam hal fisik, mental, serta emosional”. Berdasarkan pengertian diatas dapat diketahui bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang melibatkan aktivitas fisik dan pembiasaan pola hidup sehat, sehingga dapat merangsang pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, serta kemampuan dan keterampilan individu yang seimbang.Salah satu jenis bidang olahraga yang diajarkan kepada siswa adalah sepak takraw.

Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Menurut Armelia (2008:4),“sepak takraw adalah olahraga yang mempunyai banyak nama, sepak dalam bahasa Malaysia berarti tendang dan takraw dalam bahasa Thailand berarti bola anyaman, jadi sepak takraw dapat juga diartikan sebagai bola tendang”. Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik. Kemampuan yang sangat penting dan sangat perlu adalah kemampuan dasar bermain sepak takraw. Salah satu teknik dasar dari sepak takraw adalah sepak sila. Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan. Menurut Prawirasaputra (1999/2000: 24), “sepaksila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam”. Sepaksila digunakan untuk menerima dan menguasai bola, mengumpan untuk serangan smash dan untuk menyelamatkan serangan lawan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Negeri 21 Pontianak, hasil belajar siswa pada teknik dasar sepak sila masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai KKM siswa 75, jumlah siswa yang dapat melakukan teknik dasar sepak sila dan tidak. Dari data yang diperoleh sebanyak 7 orang yang bisa melakukan teknik dasar sepak sila, sedangkan 29 orangnya masih belum bisa melakukan teknik dasar sepak sila dengan benar, dikarenakan ada beberapa yang menjadi pertimbangan, yaitu siswa takut memainkan sepak takraw disebabkan bola yang digunakan terlalu keras dan tidak sesuai untuk pembelajaran dasar sepak takraw dan siswa juga kesulitan saat melakukan teknik dasar seperti sepak sila dalam pembelajaran sepak takraw yang pernah diajarkan sebelumnya. Berdasarkan masalah yang dipaparkan, maka perlu adanya upaya yang harus dilakukan untuk menghindari permasalahan yang terjadi. Untuk itu diperlukan suatu media pembelajaran yang menarik sehingga dapat membuat proses belajar mengajar menjadi efektif.

(3)

Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad A, 2011: 3),“bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”. Pada proses pembelajaran olahraga menggunakan media yang dapat mempermudah proses pembelajaran. untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi diperlukan adanya modifikasi pada bola takraw.

Modifikasi adalah menciptakan, menyesuaian dan menampilkan suatu alat, sarana dan prasarana yang baru, unik, dan menarik terhadap suatu proses belajar mengajar pendidikan jasmani.Modifikasi juga sebagai salah satu alternatif atau solusi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani, modifikasi merupakan implementasi yang sangat berintegrasi dengan aspek pendidikan lainnya.

Menurut Samsudin (2008: 63), “modifikasi adalah suatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan siswa untuk melakukan kegiatan atau aktifitas diatasnya, di bawahnya, di dalam, di antaranya, misalnya: bangku swedia, gawang, star block, mistar peralatan lompat tinggi, alat pemukul dan lainnya”. Jadi, modifikasi dapat dilakukan untuk menciptakan alat pembelajaran yang berbeda, misalnya memodifikasi bola takraw dengan tali andong yang dianyam berbentuk bulat menyerupai bola takraw. Sehingga siswa tidak lagi merasa takut karena karateristik tali andong yang lebih ringan dan lembut. Dari segi harga pun lebih murah, tahan lama, serta mudah didapatkan. Dengan demikian media pembelajaran ditujukan untukmempermudah siswa dalam melakukanteknik dasar sepak sila. Oleh sebab itu penulis ingin mengajukan judul ”Pengaruh Modifikasi Bola Takraw Terhadap Hasil Belajar Sepak Sila Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Pontianak”.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen bentuk True Experimental Design dengan desain One Pretest-posttes Control Group Design.

Tabel 1

Pola Pretest-posttes Control Group Design

Grup Pretest Perlakuan Posttest

R Eksperimen O1 X O2

R Kontrol O3 - O4

Keterangan :

R : Randomized

O1 : Pretest kelas eksperimen O2 : Posttest kelas eksperimen O3 : Pretest kelas kontrol O4 : Posttest kelas kontrol

X : Perlakuan pada kelas eksperimen (Sugiyono, 2015: 111)

(4)

teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut dengan menggunakan kelipatan 3 (Sugiyono, 2015: 123), sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 siswa laki-laki yang di kelompokkan menjadi dua kelas yang terdiri dari 18 orang kelas eksperimen dan 18 orang kelas kontrol.

Adapun alat dan bahan yang akan digunakan antara lain: (a) Lapangan/ halaman kosong digunakan untuk pemberian materi dan tes ujian praktik; (b) Pluit digunakan untuk mempermudah dalan pengkondisian siswa; (b) Perlengkapan yang digunakan adalah modifikasi bola takraw yang terbuat dari tali andong, 10 bola takraw, kun, digunakan sebagai media pelaksanaan tes; (d) Kamera digunakan untuk dokumentasi serta membantu dalam evaluasi gerak siswa; (e) Formulir tes dan alat tulis digunakan untuk mencatat hasil yang dicapai dalam pelaksanaan uji tes; dan (f) Pembantu peneliti terdiri dari guru Penjasorkes dan petugas pelaksanaan tes.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes dan pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes keterampilan. Instrumen yang divalidasi adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar penilaian, dan bola yang telah di modifikasi. Instrumen penelitian ini divalidasi oleh dua orang ahli dalam sepak takraw. Berikut instrument yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 2

Penilaian Teknik Dasar Sepak Sila

Dimensi Indikator Unsur Gerak Yang Dinilai Skor 1 2 3 4

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh modifikasi bola takraw terhadap hasil belajar Sepak Sila pada siswa kelas VIII putra SMPN 21 Pontianak, maka akan dilakukan analisis data dengan menggunakan komposisi dan penghitungan secara manual. Adapun tahapan yang akan digunakan yaitu sebagai berikut: 1. Uji Pra Syarat Analisis

a. Uji Normalitas

(5)

menggunakan pengujian normalitas dengan rumus Chi-kuadrat. Rumus dasar Chi-kuadrat adalah sebagai berikut:

Keterangan: = chi kuadrat

= frekuensi yang diobservasi = frekuensi yang diharapkan = selisih data dengan (Arikunto, 2006: 314).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui analisis varian datanya homogen. Maka dalam penelitian ini, pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut :

F =

Keterangan: Bahwa varians (kuadrat dari simpangan baku). (Arikunto, 2006: 321).

2. Uji t-Test

Jika kedua data tersebut berdistribusi normal dan homogen maka data penelitian akan dianalisis dengan menggunakan uji t. Adapun rumusnya adalah:

t =

Keterangan:

D : perbedaan antara pre-test dan post-test N : banyaknya subjek penelitian

Db : atau df adalah N-1 (Nurgiyantoro, dkk, 2009: 190). 3. Effect Size

Untuk menghitung seberapa besar pengaruh modifikasi bola takraw terhadap hasil belajar sepak sila siswakelas VIII SMP Negeri 21 Pontianak, maka digunakan rumus Glass dalam Sutrisno (1992: 4.9).

ES =

Keterangan: ES : effect size

: rata-rata nilai posttestkelas eksperimen : rata-rata nilai posttest kelas kontrol Sc : standar deviasi posttest kelas kontrol

(6)

0,2 < ES < 0,8 = tergolong sedang ES > 0,8 = tergolong tinggi (Cohen dalam Sutrisno, dkk, 1992: 4.9)

Nilai dari effect size kemudian dimasukkan ke dalam tabel luas di bawah lengkung normal standar 0 ke Z, kemudian dikalikan 100% sehingga diperoleh nilai persentase peningkatan teknik dasar sepak sila dengan menggunakan modifikasi bola takraw (Sugiyono: 2015: 453).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh modifikasi bola takraw terhadap hasil belajar sepak sila siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Pontianak. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 siswa laki-laki yang dibagi menjadi 2 kelas, yaitu: terdiri dari 18 orang kelas eksperimen dan 18 orang kelas kontrol. Dari sampel tersebut diperoleh data hasil pre-test kelas eksperimen (sebelum diberi perlakuan) dan post-test kelas eksperimen (setelah diberi perlakuan) sedangkan kelas kontrol diperoleh data pre-test (tidak diberikan perlakuan) dan post-test (tidak diberikan perlakuan). Adapun hasil dari pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Deskripsi Data Penelitian

Nilai pretest dan posttest siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Pontianak dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2

Nilai Pretest dan Posttest

Kelas Pretest Posttest

SD SD

Eksperimen 18,33 13 26 4,03 22,33 15 28 3,88 Kontrol 18,94 14 26 3,96 21,83 14 28 3,54

2. Analisis Data Penelitian

Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Adapun pengujian persyaratan analisis dilakukan dengan: a. Uji Normalitas

(7)

Tabel 3

Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Kelas Pretest Posttest

N X2

hitung X2tabel Ket N X2hitung X2tabel Ket

E 18 18,33 3,6 5,9 Normal 18 22,33 2,3 5,9 Normal

K 18 18,94 1,8 5,9 Normal 18 21,83 2,5 5,9 Normal

b. Homogenitas

Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk menguji kesamaan varian antara kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas ini berfungsi sebagai persyaratan dalam pengujian perbedaan, dimana jika terdapat perbedaan antar kelompok yang diuji, perbedaan ini betul-betul merupakan perbedaan nilai rata-rata. Apabila Fhitung < Ftabel, maka data pretest dan posttest dinyatakan homogen. Hasil uji homogenitas data pre-test dan post-test dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4

Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Kelas Pretest Posttest

N Varian Fhitung Ftabel Ket N Varian Fhitung Ftabel Ket

E 18 15,33 1,08 2,77 Homogen 18 14,22 1,08 2,77 Homogen

K 18 14,78 1,25 2,77 Homogen 18 11,81 1,25 2,77 Homogen

c. Uji Pengaruh

Uji pengaruh yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak yaitu dengan menggunakan analisis uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji pengaruh data pre-test dan post-test dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5

Hasil Uji-t Pretest dan Posttest

Kelas Pretest Posttest

N Varian Fhitung Ftabel Ket N Varian Fhitung Ftabel Ket

E 18 15,33 1,08 2,77 Homogen 18 14,22 1,08 2,77 Homogen

K 18 14,78 1,25 2,77 Homogen 18 11,81 1,25 2,77 Homogen

d. Effeck Size

Untuk melihat besarnya peningkatan teknik dasar sepak sila dapat dari hasil perhitungan effect size dan % peningkatan pada tabel 12.

Tabel 6

Hasil Effect Size dan % Peningkatan

Keterangan Skor Hasil

Effect Size 0,27

(8)

Tabel di atas menunjukan besarnya pengaruh modifikasi bola takraw terhadap hasil belajar sepak sila dengan peningkatan sebesar 10,64%.

Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian True Experimen yaitu penelitian sunguh-sunguh dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk meningkatkan hasil belajar yang dimiliki siswa dalam proses pembelajaran sepak takraw pada materi sepak sila dengan menggunakan modifikasi bola takraw yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Pontianak. Modifikasi bola takraw yang dimaksud adalah bola yang terbuat dari tali andong kemudian di anyam sehingga berbentuk bulat menyerupai bola yang sesungguhnya.

Penelitian ini sudah dilakukan oleh Andi (dalam skripsi 2015: 41) dengan hasil penelitian pre-test sebesar 13,5% dan post-test sebesar 17% dengan persentase peningkatan sebesar 25%, sedangkang Dony Setiawan (dalam skripsi 2014: 36) dengan hasil penelitian pre-test adalah 14,5 danpost-test adalah 17,5 dengan persentase peningkatan kemampuan teknik dasar sepak sila sebesar 24,48%. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh modifikasi bola takraw pada proses belajar mengajar.

Pada proses penelitian ini, kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan tes awal (pretest) secara bersama guna untuk mengetahui kemampuan dasar siswa, selajutnya kelas eksperimen diberikan perlakuan (treatmen) dengan proses pembelajaran pada materi sepak taktaw dengan menggunakan modifikasi bola takraw sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan seperti kelas eksperimen dan bola yang digunakan adalah bola takraw yang sesungguhnya karena kelas kontrol hanya untuk pembanding dan pembelajaran dilakukan secara mandiri. Proses pembelajaran dilakukan pada sore hari sebanyak 4 kali pertemuan dan setiap pertemuan diadakan evaluasi. Maka dari itu pada pertemuan ke empat, peneliti melihat perkembangan siswa yang cukup signifikan, lalu dilakukan tes akhir (posttest). Tes akhir dilakukan bertujuan untuk membandingkan kemampuan dasar dan kemampuan akhir setelah pembelajaran.

Setelah proses penelitian dilakukan maka tahap selanjutnya yaitu menganalisis uji pengaruh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol antara tes awal dan tes akhir, dimana berdasarkan hasil analisis data penelitian maka dapat dinyatakan bahwa pada tes awal pada kelas eksperimen diperbolehkan nilai kemampuan yang lebih rendah dibandingkan tes akhir begitu pula dengan kelas kontrol. berdasarkan hasil tersebut bahwa terlihat peningkatan antara tes awal dan tes akhir. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis uji pengaruh yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh modifikasi bola takraw terhadap hasil berlajr sepak sila dalam pembelajaran sepak takraw siswa SMP Negeri 21 Pontianak yang signifikan. Rata-rata hasil belajar sepak sila siswa pada pretest kelas eksperimen sebesar 18,22% sedangkan pada posttest kelas eksperimen sebesar 22,55% dan pretest kelas kontrol sebesar 19,5 sedangkan posttest kelas kontrol sebesar 21,61.

(9)

sehingga menyerupai bola takraw yang sesungguhnya, modifikasi bola takraw yang lebih ringan, murah, dan aman digunakan bagi siswa atau pemula serta dapat membantu mengefektifkan proses belajar mengajar. Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam penelitian ini yaitu peneliti sedikit kesulitan untuk mengumpulkan siswa pada sore hari kemudian susahnya mengkordinir siswa dikarenakan kelas yang berbeda-deda. Meskipun demikian, peneliti dan guru mata pelajaran yang megajar selalu berkordinasi dengan masalah-masalah tersebut, sehinga penelitian dapat bejalan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dilakukan dengan menganalisis uji pengaruh dimana nilai ttest kelas eksperimen sebesar 11,19 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,740sedangkan, ttest kelas kontrol sebesar 5,45 lebih besar dari nilai ttabel 1,740, dapat ditarik kesimpulan yang menjawab hipotesis penelitian yaitu hipotesis diterima dengan peningkatan sebesar 10,64%. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan dengan modifikasi bola takraw terhadap hasil belajar sepak sila pada kelas eksperimen.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Pontianak, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Modifikasi bola takraw dapat menjadi alternatif untuk meningkatakan hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjasorkes; dan (2) Pihak yang terkait diharapkan dapat menanbah sarana dan prasarana guna pendidikan penjasorkes untuk meningkatkan kesegaran jasmani maupun rohaniserta meningkatkan prestasi olahraga.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Armelia. 2008. Bermain Sepak Takraw. Jakarta: Aneka Ilmu.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Husdarta. 2011. Manajemen Pendidikan Jasmani.Bandung: Alfabeta.

(10)

Nurgiyantoro, Burhan; Gunawan; Marzuki. 2009. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Prawirasaputra, Sudrajat. 1999/2000. Sepak Takraw. Jakarta: Departemen

Pendidikan Dan KebudayaanDirektorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Samsudin.2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI. Jakarta: PT. Fajar Interpratama.

Setiawan, Dony. 2014. Pengaruh Pendekatan Media Bola Plastik terhadap Hasil Sepak Sila dalam Pembelajaran Sepak Takraw pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pontianak. (Skripsi). Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan.

Simanjuntak, G, Victor.2011.Analisis Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani SD.Pontianak:Universitas Tanjungpura.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.

Gambar

Tabel 2 Penilaian Teknik Dasar Sepak Sila

Referensi

Dokumen terkait

Pokja Pengadaan Barang/Jasa pada Sekretariat DPRD Kabupaten Jepara akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan Jasa

→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Biaya Tidak Tetap yang akan selesai dipelajari

Bahan yang digunakan antaralain: kristal Na Sitrat, Na 2 CO 3 anhidrous, akuades, kupri sulfat, ksistal kuprti asetat, laritan reselsinol, HCl

Sedangkan dengan teknik dua titik, apabila sistem bersifat basa digunakan 2 buffer standar yaitu pH 7,00 dan 10,01, dan jika asam berupa pH 4,01 dan 7,00, kalibrasi

Namun dampak yang relatif kuat dari perlambatan perekonomian dunia dan domestik menyebabkan arus masuk modal yang masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Contohnya kes Commissioner of Religious Affairs Terengganu lwn Tengku Mariam ([1970] 1 MU 222). Perkara yang timbul dalam kes itu ialah tentang sah atau tidaknya wakaf khas yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh Etika Kerja, Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Marc, la sucia rata es una novela corta, rápida y extremadamente divertida que se divide en diálogos de Marc y un policía y en extractos de su « libro perfecto » y