• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Week 2 Sampling

Methods

Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL)

RE

091305

11/05/2018

Environmental Laboratory

(2)

Mengapa Metode

Sampling Penting?

(3)

Metode Sampling

Memegang peranan sangat penting, akan

mempengaruhi data hasil analisis.

Apabila terdapat kesalahan dalam pengambilan

sampel, maka sampel yang diambil tidak representatif

sehingga ketelitian dan teknik peralatan yang baik

akan terbuang percuma.

Kesimpulan yang diambil juga akan salah.

(4)

Hal yang harus diperhatikan

Pemilihan lokasi yang tepat

Penetapan frekuensi pengambilan sampel

Cara pengambilan sampel

Perlakuan sampel di lapangan.

(5)

Pemilihan Lokasi Pengambilan

Sampel

a.

Pada lokasi hulu sungai yang dimaksudkan untuk mengetahui

kualitas air secara alamiah sebagai

base line station

.

b.

Pengaruh kegiatan manusia terhadap kualitas air dan pengaruhnya

untuk pemanfaatan tertentu, sebagai

“impact station”.

c.

Point Source. Lokasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sumber

penyebaran bahan-bahan yang berbahaya, sehingga dapat

ditanggulangi.

Letak lokasi dapat di hulu ataupun di hilir sungai, bergantung pada

sumber dan jenis zat berbahaya tersebut apakah alamiah ataupun

buatan.

(6)
(7)

7

Kali Br antas Kali Porong Kali Surabaya Jetis Perning Porong Driyorejo Karanglo Kali Tengah Kali Sadar Kali Marmoyo

Stasiun Tinggi Muka Air Stasiun Curah Hujan

SISTEM PENGALIRAN SUNGAI

KALI SURABAYA

Kali Kedurus Kali Mas Kali Wonokromo Pintu Air Mlirip PDAM Karangpilang Bendung Gunungsari Pintu Air Wonokromo Bendung Gubeng Pintu Air Jagir Bendung Lengkong Baru
(8)

Bagaimana cara

mengambil sampel?

(9)

Pemilihan Titik Pengambilan Sampel (1)

9

Bila diambil dari

saluran, sungai dsb

yang kedalaman tidak

lebih dari 5 m, dan

aliran cukup turbulen

maka diambil ½ sampai

2/3 penampang basah

Mulut botol searah

dengan arah aliran,

agar sampah tidak

masuk dalam botol

sampel

(10)

Contoh Cara Sampling

(11)

Pemilihan Titik Pengambilan Sampel (2)

11

Bila diambil dari saluran atau

sungai yang terdiri dari

aliran terpisah, harus diambil

pada bagian aliran terbesar

Bila penampang tidak sama,

diambil di tengah aliran

utama (di atas jembatan,

ponton atau perahu)

Bila sungai bermuara, pilih di

tempat yang tidak

dipengaruhi air pasang

(12)

Pemilihan Titik Pengambilan sampel (3)

12

Bila diambil dari saluran

kota, maka ambil pada

saluran yang dianggap

mewakili

Berasal dari point source

atau non point source

RS

Permukiman

Padat

Sekolah

Bengkel

A

B

D

E

C

G

F

(13)

Lokasi pengambilan sampel

a. Jembatan

Pengambilan sampel dari jembatan lebih mudah dilaksanakan dan

titik

pengambilan sampel dapat diidentifkasikan secara pasti.

b. Pos pengukur debit air

Pos pengukur debit air biasanya dilengkapi dengan alat pencatat

tinggi

muka air otomatis ataupun lintasan tali (

cable way

). Sarana

tersebut

dimanfaatkan untuk membantu pengambilan sampel. Selain itu,

data

debit air dapat pula dimanfaatkan apabila diperlukan.

c. Bendung

Pengambilan sampel pada bendung juga sangat menguntungkan

karena di lokasi bendung umumnya terdapat pengukur debit serta

catatan-catatan lain yang berguna untuk evaluasi kualitas air.

13

(14)

Perubahan kualitas air

Perubahan disebabkan oleh perubahan

konsentrasi unsur yang masuk ke dalam air ,

perubahan konsentrasi yang ada di dalam air,

kecepatan aliran, dan volume air.

1 Perubahan sesaat

Kejadian yang tiba-tiba dan seringkali tidak

dapat diramalkan (hujan lebat)

Tumpahan dan bocoran dari limbah industri

atau pertanian.

14

(15)

Perubahan kualitas air

2 Perubahan terus-menerus

Turunnya hujan atau turunnya suhu yang beraturan

tiap-tiap musim.

Perubahan musim akan menyebabkan terjadinya

perubahan komposisi air serta kecepatan

self

purifcation.

Perubahan secara teratur dapat pula terjadi setiap

hari secara alamiah, misalnya perubahan pH, oksigen

terlarut, suhu dan alkaliniti.

Kegiatan industri dan pertanian pada suatu daerah

dapat pula mempengaruhi kualitas air secara teratur

selama periode terjadinya kegiatan pembuangan

limbahnya. Sedangkan kegiatan domestik dapat

menyebabkan perubahan harian dan mingguan.

Perubahan kualitas air yang teratur dapat pula

disebabkan oleh adanya pengaturan debit air yang

dilakukan secara teratur dan terus menerus untuk

keperluan tertentu.

15
(16)

Debit air

Konsentrasi zat-zat tertentu di dalam air

dipengaruhi oleh debit air sungai atau volume

sumber air.

Selama debit aliran yang kecil di musim

kemarau, frekuensi pengambilan sampel perlu

ditingkatkan terutama pada sungai yang

menampung limbah industri, domestik dan

pertanian.

Pengukuran debit air diperlukan pula untuk

menghitung jumlah beban pencemaran dan

diperlukan pula untuk membandingkan

kualitas air pada debit rendah dan debit besar

selama periode pemantauan.

16

(17)

Pengaruh Debit Air

17

A

B

Jarak, waktu

K

ad

ar

p

en

ce

m

ar

an

A

B

A

B

B

A

L A M I N E R

T U R B U L E N

(18)

Penetapan parameter yang

diperiksa

Parameter-parameter yang penting diperiksa

sesuai dengan pemanfaatan airnya dan batasan

kadar dari parameter-parameter tersebut sesuai

standar kualitas air setempat.

Mempengaruhi pemanfaatan air pada saat ini dan

masa yang akan datang.

(19)

Sampling Air Tanah

(20)

Standar/Peraturan/Baku Mutu…?

Stream standard/efuent standard…..?

(21)

Kurva Perubahan Beban Pencemaran

21 11/05/2018 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

0 1 2 3 4 5 6

0 12 24

Waktu (jam) K o n se n tr as i (m g /L ) 0 2 4 6 8 10 12

0 12 24

Waktu (jam )

(22)

Studi pendahuluan

Tujuan

untuk mengetahui kadar parameter-parameter dalam air di lokasi yang

akan diambil dan perubahan-perubahan kualitas air yang terjadi.

Di sungai :

a)

setiap minggu selama satu tahun;

b)

setiap hari berturut-turut selama 7 hari, diulangi lagi setiap 13 minggu

sekali (empat kali selama satu tahun);

c)

setiap empat jam selama 7 hari berturut-turut, diulangi setiap 13 minggu

sekali.

d)

setiap jam selama 24 jam dan diulangi lagi setiap 13 minggu sekali;

Di danau dilakukan lima hari berturut-turut diulangi setiap 13 minggu

sekali.

Lokasi yang telah tercemar dan dekat dengan titik pemanfaatan, maka

frekuensi pengambilan sampel dapat diperbanyak. Dari data yang diperoleh

pada studi pendahuluan tersebut kemudian dihitung ketelitian dan

confdence

limit

dari parameter utamanya.

22

(23)

Penetapan frekuensi pengambilan

sampel air

Apabila studi pendahuluan belum dilaksanakan atau

ditangguhkan maka frekuensi pengambilan sampel

(untuk sementara) dapat dilakukan sebagai berikut:

a)

untuk sungai, diambil setiap 2 minggu;

b)

untuk waduk atau danau, diambil setiap 8 minggu;

c)

untuk air tanah, diambil setiap 12 minggu.

Dalam penentuan frekuensi pengambilan sampel ini

perlu juga dipertimbangkan kemampuan analisis

dan ketelitian yang diperlukan.

Apabila jumlah sampel yang dapat ditangani terbatas,

maka lebih baik mengurangi jumlah lokasi daripada

mengurangi frekuensi pengambilan sampel.

23

(24)

24

Tipe-tipe Sampel

Grab samples

Sebuah sampel yang diambil pada sebuah titik sampling yang

spesifk pada waktu yang cepat (beberapa detik atau menit)

Composite samples

Sampel yang terdiri atas campuran beberapa grab sampel.

Sampel yang dihasilkan lebih representratif dan heterogenous

untuk sampel yang konsentrasinya sangat bervariasi menurut

waktu dan/atau tempat.

Integrated samples

Sampel yang terdiri atas campuran beberapa grab sampel yang

diambil pada titik sampling yang berbeda secara bersamaan

dengan memperhatikan beban aliran.

(25)

Grab Sample

Karakteristik yang tidak berubah dalam suatu periode

atau dalam batas jarak tertentu

Untuk sumber alamiah, tetapi tidak mewakili keadaan

air buangan atau sumber air yang banyak dipengaruhi

bahan buangan.

Karakteristik banyak berubah: beberapa sampel sesaat

diambil berturut-turut untuk jangka waktu tertentu,

dan pemeriksaannya dilakukan sendiri-sendiri.

Jangka waktu pengambilan sampel antara 5 menit

sampai 1 jam atau lebih. Umumnya periode pekerjaan

pengambilan sampel selama 24 jam. Pemeriksaan

beberapa parameter tertentu memerlukan metode

sampel sesaat seperti pengukuran suhu, pH, kadar gas

terlarut, oksigen terlarut, karbon dioksida, sulfda,

sianida dan klorin.

25

(26)

Composite Sample: Time

Menunjukkan keadaan rata-rata dari tempat tersebut

dalam suatu periode.

Umumnya pengambilan sampel dilakukan

terus-menerus selama 24 jam: bisa jangka waktu yang lebih

pendek, misalnya hanya selama periode

beroperasinya industri atau selama terjadinya proses

pembuangan.

Tidak dapat dilakukan untuk pemeriksaan beberapa

unsur yang memerlukan pemeriksaan sampel sesaat.

Untuk mendapatkan sampel gabungan waktu perlu

diperhatikan agar setiap sampel yang dicampurkan

mempunyai volume yang sama. Apabila volume akhir

dari suatu sampel gabungan 2 liter sampai 3 liter,

maka untuk selang waktu 1 jam selama periode

pengambilan sampel 24 jam dibutuhkan volume

sampel masing-masing sebanyak 100 sampai dengan

120 mL.

26
(27)

Composite Sample: Place

Menunjukkan keadaan rata-rata dari suatu

daerah atau tempat pemeriksaan.

Metode pengambilan sampel gabungan

tempat ini berguna apabila diperlukan

pemeriksaan kualitas air dari suatu

penampang aliran sungai yang dalam atau

lebar, atau bagian-bagian penampang tersebut

memiliki kualitas yang berbeda.

Tidak dilakukan untuk pemeriksaan kualitas

air danau atau waduk, sebab pada umumnya

kualitas air danau/waduk menunjukkan gejala

yang berbeda kualitasnya karena kedalaman

atau lebarnya. Dalam hal ini selalu digunakan

metode pemeriksaan secara terpisah.

27

(28)

Metode Sampling

Manual sampling

Automatic sampling

28

(29)

Cara pengambilan sampel manual

Mudah diatur waktu dan tempatnya, serta

dapat menggunakan bermacam-macam alat

sesuai dengan keperluannya.

Apabila diperlukan volume sampel yang lebih

banyak, sampel dapat diambil lagi dengan

mudah.

Biaya pemeliharaan alat tidak besar bila

dibandingkan dengan cara otomatis.

Keberhasilan pengambilan sampel sangat

tergantung pada keterampilan petugas yang

melaksanakannya.

29

(30)

Cara pengambilan sampel manual

(2)

Dapat menyebabkan perbedaan perlakuan

yang dapat mengakibatkan perbedaan hasil

pemeriksaan kualitas air.

Sesuai untuk diterapkan pada pengambilan

sampel sesaat pada titik tertentu dan untuk

jumlah sampel yang sedikit.

Untuk pengambilan sampel yang rutin dan

berulang-ulang dalam periode waktu yang

lama cara manual memerlukan biaya dan

tenaga kerja yang besar.

30

(31)

Cara pengambilan sampel

secara otomatis

Sesuai untuk pengambilan composite sample

gabungan waktu dan sampel yang diambil rutin

secara berulang-ulang.

Diambil pada interval waktu yang tepat secara

terus-menerus dan secara otomatis dapat

dimasukkan ke dalam beberapa botol sampel

secara terpisah atau ke dalam satu botol untuk

mendapatkan sampel campuran.

Pemeriksaan sampel secara terpisah dari tiap-tiap

botol dapat menunjukkan kemungkinan adanya

kelainan pada masing-masing sampel, serta dapat

memberikan nilai minimum dan maksimum dalam

periode waktu tertentu. Sedangkan hasil

pemeriksaan dari sampel komposit merupakan

hasil rata-rata selama periode pengukuran.

(32)

Cara pengambilan sampel secara otomatis (2)

Dari hasil air komposit yang dicampur tidak

dapat diperiksa parameter-parameter seperti:

oksigen terlarut, pH, suhu, logam-logam terlarut

dan bakteri, karena parameter-parameter

tersebut dapat berubah oleh waktu atau

dihasilkan suatu reaksi kimia antara zat-zat

tersebut dari sampel-sampel yang berlainan.

Alat pengambil sampel otomatis dirancang

khusus untuk mengetahui perbedaan

karakteristik sumber air dan air limbah setiap

waktu, debit, berat jenis cairan dan kadar zat

tersuspensi, serta bahan-bahan yang mengapung.

Memerlukan biaya yang lebih mahal untuk

konstruksi alat dan pemeliharaannya, serta

operator yang terlatih.

(33)

Pemeriksaan kualitas air di lapangan

Parameter yang dapat berubah dengan cepat

dan tidak dapat diawetkan, maka

pemeriksaannya harus dikerjakan di lapangan.

Suhu, pH, alkaliniti, asiditas, oksigen terlarut

(DO) dan penetapan gas lainnya. Penetapan

gas tersebut seperti oksigen dan karbon

dioksida, pemeriksaannya dapat ditangguhkan

dalam waktu beberapa jam apabila sampel

disimpan dalam botol BOD yang terisi penuh.

Peralatan yang dipergunakan di lapangan

terlebih dahulu dikalibrasi dan ketelitian alat

cukup memenuhi keperluannya. Selain itu,

juga diperlukan persiapan pereaksi, larutan

standar dan alat-alat gelas secukupnya.

33

(34)

Faktor yang mempengaruhi kualitas

air

Reaksi-reaksi yang dapat mempengaruhi kadar suatu zat selama

penyimpanan

1 Reaksi secara biologi

Aktiftas metabolisme dari mikroorganisme, dapat mengubah kadar nitrat,

nitrit,

ammonia, N-organik, fosfat organik, sulfat dan menurunkan kadar fenol

serta

indikator zat organik seperti BOD, COD, DO dan nilai permanganat.

2 Reaksi secara kimia

Dapat menyebabkan bahan-bahan polimer menjadi depolimer dan

sebaliknya, serta

terjadinya reaksi oksidasi dan reduksi. Perubahan kadar gas terlarut

dalam air dapat

merubah pH dan alkaliniti, sulfda, sulft, ferro, sianida, dan iodida dapat

hilang karena

oksidasi. Kromium valensi 6 dapat direduksi menjadi valensi 3.

3 Reaksi secara fsika

Dapat menyebabkan penyerapan koloid, zat-zat terlarut, atau zat-zat

tersuspensi oleh

permukaan tempat wadah sampel. Penyimpanan air di dalam botol gelas

dalam waktu

yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya penggerusan natrium,

silika dan boron,

dapat pula terjadi penggumpalan zat-zat koloid yang diserap oleh

sedimen.

34

(35)

Perlakuan pendahuluan

sampel

1 Penyaringan

Untuk pemeriksaan logam terlarut, silika dan fosfor

terlarut,

dengan melewatkan sampel melalui kertas saring yang

ukuran

porinya 0,45 µm.

2 Ekstraksi

Untuk pemeriksaan pestisida serta minyak dan lemak,

dengan cara memasukkan sampel dan larutan

pengekstrak

dengan volume tertentu ke dalam labu pemisah.

Pisahkan zat

yang terekstrak ke dalam tempat khusus dan ditutup

rapat

untuk pemeriksaan selanjutnya.

35
(36)

Cara pengawetan sampel

1.

Pendinginan

2.

Secara Kimia

3.

Pengaturan waktu

36

(37)

Pendinginan

Dilakukan dengan menyimpan sampel pada

suhu kurang lebih 4

o

C dan lebih baik lagi

ditempat gelap.

Dimaksudkan untuk memperlambat aktivitas

biologi dan mengurangi kecepatan reaksi

secara kimia dan fsika.

Keuntungan metode ini adalah tidak

mengganggu unsur-unsur yang ditetapkan.

Bila pendinginan tidak mungkin dilakukan

pada suhu 4

o

C maka botol sampel dapat

disimpan dalam bongkahan-bongkahan es.

37

(38)

Pengawetan secara kimia

a) Pengasaman

Dengan penambahan asam sampai pH ≤2, biasanya dilakukan untuk

pengawetan

logam terlarut dan logam total sehingga pemeriksaannya dapat ditunda

selama

beberapa minggu. Khusus untuk logam merkuri waktu penyimpanan

paling lama 7 hari

dan bila perlu disimpan lebih lama lagi harus ditambahkan bahan

pengoksidasi biasanya

KMnO

4

atau K

2

Cr

2

O

7 ‘

dapat menghalangi aktiftas biologi, sehingga dapat

digunakan

untuk pemeriksaan unsur-unsur yang dapat mengalami perubahan secara

biologi.

b) Biosida

Akan menghalangi aktiftas biologi, larutan HgCl

2

dalam sampel sekitar

20-40 mg/L.

Penggunaan bahan ini harus hati-hati karena pengukuran kadar merkuri

dalam

konsentrasi rendah karena dapat terkontaminasi oleh HgCl2.

c) Keadaan khusus

Penetapan unsur-unsur tertentu memerlukan perlakuan yang tersendiri.

Sebagai contoh

untuk pengawetan sianida ditambahkan larutan NaOH sehingga pH

menjadi 10-11.

38

(39)
(40)
(41)
(42)

Pengaturan waktu

Dapat dihindari kesalahan pemeriksaan yang

disebabkan oleh perubahan unsur selama

penyimpanan. Batas waktu pemeriksaan tidak

boleh melebihi batas waktu maksimum

penyimpanan agar tidak terjadi perubahan unsur

yang tidak dikehendaki (lihat tabel 1060 I pada

buku APHA)

42

(43)

Persyaratan alat pengambil

sampel

a.

terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi

sifat sampel;

b.

mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya;

c.

contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah

penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di

dalamnya;

d.

mudah dan aman di bawa;

e.

kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.

(44)

Alat Sampling Sederhana

(45)

Alat pengambil contoh air sumur gali

(46)
(47)

Alat pengambil contoh air sumur bor tipe

Bailer

(48)

Persyaratan wadah pengambil

sampel

a.

terbuat dari bahan gelas atau plastik Poli Etilen

(PE) atau Poli Propilen (PP) atau tefon (

Poli

Tetra Fluoro Etilen, PTFE);

b.

dapat ditutup dengan kuat dan rapat;

c.

bersih dan bebas kontaminan;

d.

tidak mudah pecah;

e.

tidak berinteraksi dengan sampel.

(49)

Penyimpanan sampel

Dapat dibuat dari bahan gelas atau bahan plastik.

Harus dapat ditutup dengan kuat dan rapat

Keuntungan pemakaian wadah gelas : mudah mencucinya,

mengecek keadaannya serta mensterilisasikannya, tapi mudah

pecah selama pengangkutan.

Pemakaian wadah dari plastik tidak mudah pecah dan tahan

terhadap pembekuan, akan tetapi sulit membersihkannya.

Yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tempat wadah

sampel yaitu:

a)

penyerapan zat-zat kimia dari bahan wadah oleh sampel,

misalnya bahan organik dari plastik, natrium, boron dan silika

dari gelas;

b)

penyerapan zat-zat kimia dari sampel oleh wadah, misalnya

penyerapan logam-logam oleh gelas atau bahan-bahan organik

oleh plastik;

c)

terjadinya reaksi langsung antara sampel dengan wadah,

misalnya fuorida dengan gelas.

49

(50)

Tempat Sampel

Harus bersih (jika untuk analisa bakteri harus

steril), dibilas air suling, dan sampel tsb.

Gunakan ember atau alat khusus.

Isi tempat sampel sampai penuh, tutup rapat

Analisa BOD ambil sampel 1000 mL,

didinginkan 4

°

C, maksimum pengawetan 6 jam

Sampel logam disimpan dalam botol kaca atau

plastik PE

50

(51)

Pengepakan dan pengangkutan

sampel

Harus diberi label terlebih dahulu untuk

menghindari tertukarnya sampel.

Dicantumkan lokasi pengambilan, tanggal,

jam, pengawet yang ditambahkan serta

petugas yang mengambil sampel.

Label ditempelkan pada tiap-tiap wadah dan

diusahakan agar label tersebut tidak rusak

atau hilang selama pengangkutan.

Botol-botol sampel ditutup rapat dan

dimasukkan ke dalam kotak yang telah

dirancang khusus sehingga tidak pecah atau

tumpah selama pengangkutan dari lapangan

ke laboratorium.

51

(52)

Gangguan pada penyimpanan dan pengangkutan

sampel

Gas CO

2

dan O

2

lenyap ke udara

Zat tersuspensi dan koloid

membentuk fok

Fe

2+

Fe

3+

Ca

2+

dan CO

3

2-

CaCO

3

Lumut, ganggang, jamur

O

2

berkurang

Bakteri

berkembang biak

52

(53)

Label sampel dan catatan

lapangan

Petugas pengambil sampel harus mempunyai

label yang berisi keterangan : lokasi, tanggal dan

waktu nomor dan jenis sampel, suhu air dan

udara, tinggi muka air atau debit, keadaan cuaca,

keadaan fsik sumber air, keadaan lingkungan

lokasi pengambilan sampel, hasil pemeriksaan di

lapangan dan nama petugas.

53

(54)

Alat pendukung sampling

a.

pH meter; konduktimeter; DO meter

b.

termometer;

c.

meteran;

d.

water level meter atau tali yang telah dilengkapi

pemberat dan terukur panjangnya; dan

e.

Global Positioning System (GPS).

(55)

Sarana pendukung untuk pelakukan sampel

Alat pendingin

Alat ini dapat menyimpan contoh pada 4°C ± 2°C,

digunakan untuk menyimpan contoh untuk

pengujian sifat fsika dan kimia.

Alat penyaring

Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau

pompa tekan serta saringan berpori 0,45 μm.

Alat ekstraksi (corong pemisah)

Corong pemisah terbuat dari bahan gelas atau

tefon yang tembus pandang dan mudah

memisahkan fase pelarut dari contoh.

(56)

Mass Balance

(57)

Mass Balance/Kesetimbangan Massa

Diperiksa jika ada 2 aliran bergabung

1. di anak sungai/saluran;

2. di bagian hulu;

3. di bagian hilir

Beban di hilir = beban di hulu + beban di anak

sungai/saluran

57

(58)

Contoh soal

58

Q2 = 1000 L/s

BOD2 = 3 mg/L

Q1 = 3800 L/s

BOD1 = 2 mg/L

Q3 = ?

BOD3 = ?

(59)

Contoh soal

59

Q2 = 1000 L/s

BOD2 = 15 mg/L

Q1 = 3000 L/s

BOD1 = 4 mg/L

Q3 = ?

BOD3 = ?

11/05/2018 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

Pabrik Kertas

Q = 100 L/s

(60)

Kurva Perubahan Beban Pencemaran

60

(61)

61

(62)

Bibliograf

1.

Pedoman Pengamatan Kualitas Air, Jilid I: Pedoman

Pengambilan Contoh Sumber Air, 1986, Departemen

Pekerjaan Umum, Jakarta.

2.

American Public Health Association, American Water

Works Association, Water Pollution Control

Federation, 1998,

Standard Methods for the

Examination of Water and Wastewater,

18 th Edition,

APHA, Washington DC.

3.

United Nations Environment Programme, World

Health Organization, United Nations Educational,

Scientifc and Cultural Organization, World

Meteorological Organization,

GEMS/Water

Operational Guide

, 1992, Third Edition, National

Water Research Institute, Burlington-Canada

62

(63)

Let’s Have a Great Sem!

63

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

Referensi

Dokumen terkait

Dari tiga kabupaten contoh, konsumsi kayu bakar tertinggi adalah konsumsi kayu bakar rumah tangga desa contoh Kabupaten Sukabumi (256 kg/bulan), kemudian disusul oleh desa

In our opinion, the financial statements give a true and fair view of (or “present fairly, in all material respects,”) the financial position of the Company as of December 31,

Elektrokardiografi adalah alat kesehatan digunakan untuk merekam akti!itas Elektrokardiografi adalah alat kesehatan digunakan untuk merekam akti!itas elektro atau kelistrikan

Sering dijumpai mahasiswa yang mengambil jurusan Teknik Informatika tidak menduga akan mendapatkan mata kuliah matematika. Mahasiswa menganggap bahwa mengambil

(Ha) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh pembelajaran Metode Diskusi terhadap motivasi belajar peserta didik pada materi pokok pasar di SMP Negeri

PENGOLAHAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PER RESPONDEN DAN PER UNSUR PELAYANAN UNIT PELAYANAN : KECAMATAN MEDAN BARU.. ALAMAT

Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan

memberitahukan tentang cara yang baik untuk menyelesaikan masalah?” “Ada beberapa hal yang Bapak/Ibu bisa lakukan, misalnya, menceritakan masalah Bapak/Ibu kepada orang lain