• Tidak ada hasil yang ditemukan

H UKUM DALAMP ROBABILITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "H UKUM DALAMP ROBABILITAS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

P

ROBABILITAS

Widya Rahmawati

Most of this presentation is from Iwan Ariawan, 2006.

A

PAKAH

P

ROBABILITAS

?

Konsep Dasar Probabilitas (peluang) adalah memperkirakan kemungkinan terjadinya suatu kejadian berdasarkan pendekatan yang sudah ada.

Jika kita mengetahui keseluruhan peluang (probabilitas) dari kemungkinan outcome yang terjadi, seluruh probabilitas kejadian akan membentuk suatu distribusi probabilitas

2

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

A

PAKAH

P

ROBABILITAS

?

Probabilitas suatu kejadian merupakan suatu ukuran kemungkinan terjadinya suatu kejadian Probabolitas kejadian A dinyatakan dengan P(A)

3

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

P

ENDEKATAN

P

ROBABILITAS

•Memperkirakan peluang berdasarkan pengetahuan dari proses yang terjadi •Contoh: melempar dadu , koin

Pendekatan

Klasik

•Memperkirakan peluang berdasarkan data (kejadian) sebelumnya •Contoh: peluang BBLR pada ibu hamil

anemia, peluang kematian bayi di Ind

Pendekatan

Empiris

•Memperkirakan peluang berdasarkan opini ahli atau perasaan

•Contoh: peluang tim AREMA menang, peluang Indonesia mendapat emas

Pendekatan

Subyektif

4

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 1

“Peluang terjadinya suatu kejadian adalah antara 0 dan 1”(0 ≤ P ≤ 1)

Berapa peluang munculnya gambar pada koin yang dilempar?

1 2

3

Berapa peluang munculnya angka 1?

Berapa peluang munculnya angka ganjil?

5

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 2

Kebalikan suatu kejadian A adalah komplemen A

(A’) dan P(A’) = 1 – P (A)

Contoh:

 Peluang seorang anak menderita penyakit diare adalah = 0,15

 Peluang seorang anak tidak menderita penyakit diare adalah = 1 – 0,15 = 0,85

6

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

(2)

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 3

Kejadian A dan B adalah mutually exclussive

(tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama, kejadian peluang yang mencegah terjadinya peluang yang lain)

A B

7

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 3

Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive (tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama), peluang terjadinya kejadian A dan B terjadi bersama-sama adalah 0

P (A & B) = 0 Contoh:

 Peluang seorang memiliki golongan darah O adalah 0,5

 Peluang seorang memiliki golongan darah A adalah 0,25

 Peluang seorang memiliki golongan darah O dan A

adalah 0 8

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 4

Kejadian A dan B adalah mutually exclussive

(tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama)

A B

9

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 4

Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive (tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama), peluang terjadinya kejadian A atau B adalah penjumlahan dari penjumlahan dari kedua peluang tersebut.

P (A atau B) = P (A) + P (B) Contoh:

 Peluang seorang memiliki golongan darah O adalah 0,5

 Peluang seorang memiliki golongan darah A adalah 0,25

 Peluang seorang memiliki golongan darah O atau A adalah 0,5 + 0,25 = 0,75

10

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 5

Kejadian A dan B adalah mutually exclussive

(tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama)

A B

11

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 5

Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive (tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama),

penjumlahan dari semua peluang adalah 1

P (A) + P (B) + P (C) + P(D) = 1

Contoh:

 Peluang seorang memiliki golongan darah O adalah 0,5

 Peluang seorang memiliki golongan darah A adalah 0,25

 Peluang seorang memiliki golongan darah B adalah 0,15

 Peluang seorang memiliki golongan darah AB adalah 0,1

 Peluang seorang memiliki golongan darah O, atau A, atau

B, atau AB adalah 0,5 + 0,25 + 0,15 + 0,1 = 1 12

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

(3)

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 6

Jika suatu kejadian A dan B adalah bukan mutually exclussive

kejadian A dapat terjadi bersama dengan B

P (A atau B) = P (A) + P (B) - P (A & B)

Contoh:

 Peluang seorang menderita diare adalah 0,15

 Peluang seorang menderita ISPA adalah 0,20

 Peluang seorang menderita diare dan ISPA adalah 0,05

 Maka:

 Peluang seorang menderita diare atau ISPA adalah 0,15 + 0,2 – 0,05 = 0,3

13

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 6

Kejadian A dan B adalah bukan mutually exclussive dan independent

kejadian A dapat terjadi bersama dengan B

B A AB

14

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 7

Jika suatu kejadian A dan B adalah

independent, (tidak berhubungan, bisa terjadi bersamaan, tetapi hanya sekedar kebetulan) maka kejadian A dan B terjadi bersamaan

adalah perkalian kedua peluang tersebut Jika A dan B independent, P (A dan B) = P (A) *

P (B) Contoh:

 Peluang seorang laki-laki = 0,54

 Peluang seorang menderitadiare = 0,2

 Peluang seorang laki-laki dan menderita diare = 0,54

* 0.2 = 0.108 15

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

H

UKUMDALAM

P

ROBABILITAS

Hukum 8

Jika A dan B tidak independent,

P (A dan B) = P (A) * P (B│A)

Peristiwa satu dipengaruhi oleh peristiwa lain

Contoh:

 Peluang (kurang gizi) = 0,05  P(A)

 Peluang (menderita diare) = 0,02  P(B)

 Peluang (menderita diare dari yang kurang gizi) = 0,3  P (B│A)

 Peluang (menderita diare dari yang tidak kurang gizi) = 0,005  P (B│A’)

 Maka:

 Peluang seorang anak untuk kurang gizi dan menderita

diare = 0,05 * 0.3 = 0.015 16

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

C

ONTOH

L

AIN

Diare Tidak Diare Total

Kurang Gizi 15 35 50

Gizi Normal 5 945 950

Total 20 980 1000

P (kurang gizi) = 0,05  P(A) P (menderita diare) = 0,02  P(B)

P (menderita diare dari yang kurang gizi) = 0,3  P (B│A) P (menderita diare dari yang tidak kurang gizi) = 0,005  P (B│A’)

Maka:

Peluang seorang anak untuk kurang gizi dan menderita diare =

0,05 * 0.3 = 0.015 17

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

C

ONTOH

L

AIN

Hipertensi Tidak Hipertensi

Total

Obesitas 150 150 300

Tidak Obesitas 50 650 700

Total 200 800 1000

P (obesitas) = 0,3

P (hipertensi) = 0,2

P (hipertensi│ obesitas) = 150 / 300 = 0,5

P (hipertensi│tidak obesitas) = 50/700 = 0,07 P (A dan B) = P (A) * P (B│A)

Maka:

P seseorang dari populasi menderita obesitas dan hipertensi

= 150 / 1000 = 0,15 = 0,3 * 0,5 = 0,15

18

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

(4)

LATIHAN SOAL

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

19

DIKETAHUIBAHWA % PRAKTEK ASI EKSKLUSIF

HINGGA 6 BULANDI KOTA A ADALAH 9%.

a. Perkiraan peluang seorang bayi di wilayah Kota A untuk mendapatkan ASI eksklusif pada tahun 2012 yang ditanyakan kepada ahli, disebut sebagai pendekatan ...

b. Perkiraan peluang seorang bayi di Kota A yang secara

acak dipilih untuk mendapatkan ASI Eksklusif pada tahun 2012 dengan mempertimbangkan % tahun lalu dan ada tidaknya program/strategi baru terkait ASI eksklusif dikenal sebagai pendekatan....

c. Apabila secara acak dipilih seorang bayi di wilayah kota A, kemudian secara acak ditebak bayi tersebut diberi ASI Eksklusif/tidak (dengan menggunakan koin/lotre), maka pendekatan probabilitas ini disebut pendekatan...

20

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

2) DIKETAHUIPELUANGSEORANGANAKDI

WILAYAH KOTA B UNTUKMENDERITABATUK

PILEKPADAMUSIMHUJANADALAH 0,25.

Jika secara acak dipilih satu anak, maka peluang anak yang terpilih tersebut untuk tidak

menderita batuk pilek adalah sebesar....

21

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

3) DIKETAHUI: PELUANGSESEORANGUNTUK

MEMILIKIGOLONGANDARAH O=0,4; A=0,3;

B=0,2; AB=0,1;

a. Peluang seseorang untuk memiliki

golongan darah A dan B adalah…

b. Peluang seseorang untuk memiliki golongan darah A atau B adalah…

c. Peluang seseorang untuk memiliki golongan darah A atau B atau AB

adalah…

d. Peluang seseorang untuk memiliki

golongan darah A, B, AB atau O adalah…

22

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

4) P

ELUANGSESEORANGDIKELAS

A

UNTUK

MEMAKAIKACAMATAADALAH

0,3. P

ELUANG

SESEORANGUNTUKMENGALAMIANEMIA

ADALAH

0,4.

Jika secara acak dipilih satu mahasiswa, maka peluang 1 mahasiswa yang terpilih tersebut untuk

a. memakai kaca mata dan mengalami anemia adalah sebesar…

b. memakai kaca mata atau mengalami anemia

adalah sebesar…

23

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

5) Diketahui:

Peluang kurang gizi [P(A)] = 0,075 ;

Peluang menderita ISPA [P(B)] = 0,025;

Peluang menderita ISPA dari yang kurang gizi [P (B│A)] = 0,8;

Peluang menderita ISPA dari yang tidak kurang gizi [P (B│A’)] = 0,2;

maka Peluang seorang anak dari populasi untuk mengalami kurang gizi dan menderita ISPA adalah…

24

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

(5)

R

INGKASAN

1. “Peluang terjadinya suatu kejadian adalah

antara 0 dan 1” (0 ≤ P ≤ 1)

2. Kebalikan suatu kejadian A adalah komplemen A (A’) dan P(A’) = 1 – P (A)

3. Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive, peluang terjadinya kejadian A dan B terjadi bersama-sama adalah 0  P (A & B) = 0

4. Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive, peluang terjadinya kejadian A atau B adalah penjumlahan dari penjumlahan dari kedua peluang tersebut  P (A atau B) = P (A)

+ P (B) 25

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

R

INGKASAN

5. Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive, penjumlahan dari semua peluang adalah 1  P (A) + P (B) + P (C) + P(D) = 1

6. Jika suatu kejadian A dan B adalah bukan

mutually exclussive  P (A atau B) = P (A) + P (B) - P (A & B)

7. Jika suatu kejadian A dan B adalah

independent, maka kejadian A dan B terjadi bersamaan adalah perkalian kedua peluang tersebut  P (A dan B) = P (A) * P (B)

8. Jika A dan B tidak independent  P (A dan

B) = P (A) * P (B│A) 26

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

2

Nurul Muslihah, 2010. Probabilitas dan Distribusi Probabilitas.

Iwan Ariawan, 2006. Probability.

27

N

u

tr

it

io

n

B

io

s

ta

tis

tic

s

, W

id

y

a

, P

S

Ilm

u

G

iz

i

F

K

U

B

, 2

0

1

Referensi

Dokumen terkait

3) Tidak selalu memberikan gambaran obyek yang seharusnya (R. Ibrahim dan Nana Syahodih, 1993 : 82) Kelemahan-kelemahan yang diuraikan di atas hendaknya dapat diatasi

Tujuan: Mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien penyakit paru obstruktif kronik dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Rumah Sakit PKU

akal, bahasa, dan lingkungan para pendengarnya. Sebab manusia secara fitrah terdiri atas tiga macam. Salah satunya manusia yang secara fitrah memiliki tendensi pada kebenaran.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis bentuk dan fungsi yang menggunakan teori pergeseran dan pemertahana yang terjadi pada masyarakat di Galang,

tentang pengaruh sari buah nanas ( Ananas comosus (L.) Merr.) dan lama penyimpanan terhadap jumlah koloni bakteri pada ikan bandeng menggunakan uji anava dua

Dengan demikian, gaya desain bangunan Gereja Hati Kudus Yesus Surabaya mendapat pengaruh dari perkembangan gaya kolonial Belanda yang ada pada tahun 1920 dan gaya lain

- Pintu pada Art Nouveau ini memiliki ciri-ciri menggunakan material kayu jati dengan panel- panel persegi, bentuk yang mendominasi adalah bentuk-bentuk geometris

While the templates we offer in this book can be used to structure your writing at the sentence level, they can also be expanded as needed to almost any length, as the