WORKSHOP
“MEMBANGUN BISNIS ONLINE”
Oleh:
Budi Sudarmawan, S.E.
SESI I
PENGANTAR
A. Perkembangan Internet User
Jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna internet. Dari 252,4 juta jiwa penduduk Indonesia di tahun 2015, 88,1 juta (atau 34,9%) diantaranya adalah pengguna internet. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2016 dengan total 132,7 juta pengguna internet dari 254,6 juta jiwa penduduk (52,1%), naik sebesar 49,3% dibandingkan dengan jumlah pengguna pada tahun 2015.
Sumber: kumparan.com/soprema-ugm/inilah-tantangan-ekonomi-digital-indonesia
Fakta ini didukung oleh hasil riset dari wearesocial.com yang pada tahun 2017 merilis Digital Statistical Indicators di Indonesia dengan hasil sebagai berikut:
penggunaan media sosial, sebanyak 106 juta jiwa atau sebesar 40% merupakan pengguna aktif platform media sosial.
B. Perubahan Bisnis di Era digital 1. Transformasi Digital
Transformasi digital mengacu pada perubahan yang terkait dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek masyarakat. Pola perilaku masyarakat Indonesiapun turut berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Kini segala sesuatu terasa lebih mudah untuk didapatkan hanya dalam genggaman. Setiap orang bisa mendapatkan berbagai poduk barang dan jasa dengan mengakses internet sekaligus. Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini industri ekonomi digital tumbuh subur. Perubahan yang dipicu oleh generasi millennial ini akan terus terjadi. Itulah sebabnya mengapa banyak sekali pegiat usaha saat ini yang tumbuh dari kalangan anak muda.
Pergeseran perilaku ini akhirnya juga membuat bidang bisnis ramai-ramai mengubah
business model-nya. Tansformasi digital yang melahirkan business model baru juga menciptakan sistem perekonomian yang mengacu pada digitalisasi.
2. Ekonomi Digital
1) Knowledge (Ilmu Pengetahuan)
Fokus bisnis dan ekonomi secara umum adalah mengelola sumber daya secara efektif dan efisien yang kemudian dapat diterjemahkan menjadi bentuk pengetahuan. Dalam ekonomi digital pengetahuan merupakan sumber daya utama dan sumber daya tradisional lainnya bersifat sekunder. Pengetahuan bisa menjadi kekuatan dan cara untuk memperoleh kesempatan baru untuk mengubah hidup menjadi lebih. Ini berarti bahwa organisasi harus memaksa untuk mengubah budaya organisasi lama pada karyawan dan lebih fokus untuk mengembangkan pengetahuan dari pekerja.
2) Digitization (Pendigitalan)
Seluruh aspek pengetahuan saat ini bisa disimpan dalam format digital. Digitazion merupakan suatu proses transformasi informasi dari berbagai bentuk menjadi format digital (0 dan 1). Berbeda seperti pada model ekonomi konvensional dimana hampir seluruh informasi bersifat analog dan fisik, pada ekonomi digital informasi dapat tersebar secara cepat dan masif dalam jumlah besar hampir ke seluruh dunia.
3) Virtualization (Virtualisasi)
Virtualiasasi memungkinkan seseorang untuk memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan dapat menjangkau seluruh calon pelanggan di dunia, baik itu business to consumer ataupun business to business.
4) Molecularization (Prinsip Adaptasi)
Organisasi yang akan bertahan dalam era ekonomi digital adalah yang berhasil menerapkan bentuk molekul, yaitu sistem dimana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi dengan setiap perubahan dinamis yang terjadi di lingkungan sekitar perusahaan.
5) Integration / Internetworking (Prinsip kerja dunia maya)
Tidak ada perusahaan yang dapat bekerja sendiri tanpa menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain, demikian salah satu prasyarat untuk dapat berhasil di dunia maya. Konsep bisnis yang ingin menguasai sumber daya sendiri dari hulu ke hilir tidak akan bertahan lama di dalam ekonomi digital.
6) Disintermediation (Tanpa mediasi)
7) Convergence (Penggabungan)
Kunci sukses perusahaan dalam bisnis digital adalah tingkat kemampuan dan kualitas perusahaan dalam mengkonvergensikan tiga sektor industri, yaitu computing, communications, dan content.
- Komputasi merupakan inti dari industri digital sebagaipusat syaraf pengolahan data dan informasi yangdibutuhkan.
- Industri komunikasimerupakan infrastruktur teknologi informasi sebagai saluran data dan informasi.
- Content yang merupakan jenis pelayanan atau jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan kepada pasar. Di sini persaingan yang sesungguhnya pada industri.
8) Innovation (Inovasi)
Dalam bisnis dunia digital keunggulan kompetitif sangat sulit dipertahankan mengingat apa yang dilakukan seseorang atau perusahaan lain sangat mudah untuk ditiru. Oleh karena itulah inovasi secara cepat dan terus-menerus dibutuhkan agar sebuah perusahaan dapat bertahan.
9) Prosumption (kecenderungan konsumen yang juga menjadi produsen)
Di dalam ekonomi digital batasan antara konsumen dan produsen yang selama ini terlihat jelas menjadi kabur. Hampir semua konsumen teknologi informasi dapat dengan mudah menjadi produsen yang siap menawarkan produk dan jasanya kepada masyarakat dan komunitas bisnis.
10)Immediacy (cepat tanggap & peka)
Di dunia maya, publik dihadapkan pada beragam perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sama. Dalam memilihnya, mereka hanya menggunakan tiga kriteria utama:
cheaper, better, dan faster. Melihat hal inilah maka perusahaan harus selalu peka terhadap berbagai kebutuhan publik yang membutuhkan kepuasan pelayanan tertentu.
11)Globalization (Globalisasi)
Esensi dari globalisasi adalah runtuhnya batas-batas ruang dan waktu. Ilmu pengetahuan sebagai sumber daya utama, tidak mengenal batasan geografis sehingga segmentasi market yang selama ini sering dilakukan berdasarkan batas-batas waktu dan ruang pun harus didefnisikan kembali mengingat bahwa seluruh masyarakat telah menjadi satu di dalam dunia maya, baik komunitas produsen maupun konsumen.
12)Discordance (Pertentangan & Kekacuan)
dengan kehidupan sehari-hari. Semakin ringkasnya bentuk organisasi dan otomatisasi akan menyebabkan terjadinya pengangguran, persaingan yang sangat ketat, broker kehilangan mata pencarian, budaya luar yang mudah ditiru dan merusak, dan lain sebagainya.
C. Perubahan … Peluang atau Ancaman?
Sumber: businessinsider.sg
Hasil riset McKinsey dengan judul "Digital America: A Tale of Have and Have-Mores" menunjukkan bagaimana jumlah agen wisata di AS kurang dari setengah dibandingkan jumlah 15 tahun yang lalu. Pada sisi lain, jumlah pendapatan hotel dapatkan dari pemesanan online justru mengalami kenaikan signifikan sekitar 7 kali lipat selama periode yang sama.
Sumber: Cetin , Tamer. 2017. The Rise of Ride Sharing in Urban Transport: Threat or Opportunity?
Layanan ride-share telah menjadi sangat populer di transportasi perkotaan yang ditandai dengan maraknya startup ride-share. Kondisi ini tentu menjadi masalah dan ancaman yang serius bagi keberadaan jasa taksi konvensional. Bahkan beberapa peneliti kebijakan umum menyimpulkan bahwa ride-share akan menyebabkan kematian transportasi umum, jika pemerintah tidak melakukan intervensi di bidang ini. Namun, perkembangan pada pasar justru menunjukkan hal yang sebaliknya. Sementara persaingan antara model transportasi perkotaan menyebabkan penurunan yang signifikan pada tarif taksi, kesejahteraan konsumen dan efisiensi ekonomi malah semakin meningkat. KENAPA?
D. Bisnis Online
1. Apa itu bisnis online?
Merupakan segala macam bentuk kegiatan ekonomi atau bisnis yang dilakukan secara digital atau online. Kegiatan ini secara otomatis akan melibatkan dua pihak atau lebih dalam prosesnya.
2. Yang perlu dipersiapkan
Setiap manusia berhak untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Namun ada banyak hambatan pada setiap diri manusia untuk maju meraih kesuksesannya. hambatan terbesar adalah Mental Block. Mental block ada dalam diri kita, menghalangi untuk bergerak maju sehingga kita tidak bisa berpikir lebih baik. Bayangkan ada sebuah tembok pemisah antara pikiran kita dengan tindakan yang akan kita lakukan.
b. Belajar membangun komunikasi yang baik
Karena sifat transaksi online yang meniadakan aspek pertemuan fisik antara penjual dan pembeli, membangun kepercayaan calon konsumen melalui transaksi online menjadi hal wajib yang harus dikuasai.
c. Belajar ilmu pemasaran
Bagaimana cara menjual efektif dan efisien khususnya secara online dengan memahami aspek psikologis dan perilaku konsumen.
3. Mengapa harus GO ONLINE?
a. Perubahan pasar dan perilaku pengguna internet
b. Akselerasi teknologi
SESI II
MODEL BISNIS ONLINE
Secara umum, model bisnis yang bisa dijalankan secara online bisa dikelompokkan menjadi 7 (tujuh) kelompok besar. Mengapa mengetahui macam-macam model bisnis online ini penting? Jawabannya adalah akan membantu untuk bisa memilih mana yang cocok buat Anda karena tidak ada satu bisnis yang cocok untuk semua orang.
1. Online shop atau menjual produk fisik
Ini merupakan model bisnis online yang paling dikenal oleh masyarakat umum. Sebagian besar dari Anda sudah pernah belanja secara online dari e-Commerce besar seperti Lazada, Bhinneka, atau dari marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak dan lain lain. Atau bahkan mungkin dari media sosial yang dimanfaatkan untuk lapak jual beli seperti Facebook, Instagram, BBM.
Jadi saat terjun ke bisnis ini, Anda perlu menentukan produk apa yang akan dijual, dimana membeli barang dengan harga lebih murah lalu menjualnya ke tempat lain dengan harga lebih tinggi. MENJADI PEDAGANG MURNI. Tentu diperlukan strategi khusus yang agar Anda tidak perlu bersaing dengan pemain e-Commerce besar.
Atau ini?
Ataukah ini?
JAWABANNYA TIDAK!!!
Ketiga contoh di atas merupakan big e-commerce yang tidak dimungkin bagi kita untuk memasukinya, dengan tiga alasan:
- Butuh proses yang lama (long term business)
b. Produk apa yang tepat untuk dijual?
Ini merupakan salah satu aspek yang cukup sulit. Dibutuhkan riset produk dan riset kompetitor yang cukup lama dan sabar untuk mengawalinya. Juga prioritaskan pasar lokal / dalam negeri untuk menghindari tingkat persaingan yang berat pada saat masih awal dalam membangun bisnis.
2. Jual produk atau jasa pihak lain (affiliate marketing)
Affiliate marketing sebenarnya model bisnis yang dari dulu sudah ada, cuma namanya saja yang bertransformasi. Dulu aktifitas bisnis seperti ini kita sebut bisnis makelar. Bedanya Cuma pada aspek affiliate marketing itu bekerjanya di dunia online sehingga bisa saja disebut makelar online.
Secara sederhana bisa dijelaskan tugas utama dari seorang affiliate marketer adalah mengirimkan visitor/pengunjung sebanyak-banyaknya ke website merchant/toko partner kita. Saat visitor/pengunjung itu melakukan pembelian atau melakukan suatu transaksi di website merchant, si merchant akan tahu bahwa visitor itu datang dari Anda dan oleh sebab itu Anda akan diberi komisi oleh merchant tersebut.
Kelebihan affiliate marketing: - Biaya awal relatif sangat rendah
- Tidak perlu memproduksi barang sehingga tidak ada biaya produksi - Bisa menjual apa saja
- Pasar seluruh dunia - Potensi penghasilan besar - Resiko kecil
Kekurangan affiliate marketing: - Income sangat bergantung pada pihak lain
- Tidak pernah membangun dan memiliki sebuah aset (customer database)
Contoh perusahaan yang menyediakan sarana menjadi affilate marketer adalah: - Clickbank.com
- Rakuten.com
- Cj.com (CJ Affiliate by Conversant) - Amazon.com
3. Jual jasa dan keahlian (service provider)
Kalau dua contoh di atas lebih ke arah jual produk yang ada fisiknya, model bisnis online yang satu ini dilakukan dengan cara menjual jasa, seperti misalkan Traveloka, Agoda yang menjual jasa booking tiket dan hotel. Tidak perlu mendirikan perusahaan besar terlebih dahulu untuk jual jasa. Jual jasa dan keahlian bisa dilakukan dari rumah Anda seperti melayani jasa design website, jasa penerjemah buku, jasa buat stempel, jasa membuat program atau lainnya. Semua jasa tersebut jelas bisa dijual secara online. Saat ini juga banyak tersedia website outsourcing di luar negeri seperti Fiverr.com, Elance.com, Upwork.com (gabungan dari elance.com dan odesk.com), Freelancer.com yang mirip marketplace akan tetapi khusus menyediakan tempat jual dan beli jasa.
4. Jual alat bantu (tools) dan sistem
Ada cukup banyak orang yang sukses dengan membuat dan menjual tools/alat bantu, software dan jasa pendukung lainnya seperti:
a. Website Themes sehingga orang lain bisa dengan mudah membuat website yang bagus dan profesional.
b. Website Plugin, Add-Ons dan semisal dimana Anda membuatnya untuk digunakan customer untuk meningkatkan fitur website mereka.
c. Web Based System & Software dimana misalkan Anda buat software administrasi atau software SEO atau apapun dimana customer Anda bayar sekali atau bayar bulanan untuk bisa menggunakan software/system ini.
5. Jual informasi dan pengetahuan (information business)
6. Jual iklan (advertising)
Model bisnis berbasis iklan ini, selain jual produk fisik, merupakan salah satu model bisnis yang populer dan banyak orang tahu. Gambaran sederhana Anda buat website agar banyak dikunjungi orang, lalu menawarkan iklan kepada perusahaan atau orang lain yang berminat. Secara umum portal berita seperti Detik, KapanLagi, Yahoo, Kaskus, Republikas dan masih banyak lagi merupakan contoh model bisnis yang menggunakan advertising untuk menghasilkan uang.
7. Jual aplikasi platform mobile (mobile apps)
Model bisnis yang terakhir ini merupakan model bisnis yang sedang menjadi tren, yaitu membuat aplikasi untuk smartphone, terutama yang berbasis Apple IOS (iPhone based) atau untuk yang berbasis Android. Untuk terjun ke bisnis ini tidak mesti harus menguasai bahasa pemrograman. Untuk membut aplikasi Anda bisa mempekerjakan orang untuk membuat aplikasi kategori Games (yang paling populer), Tools & Utilities, Productivity, Photo & Video Editing dan masih banyak kategori aplikasi lainnya. Cara menghasilkan uang dari model bisnis ini (monetizing) ada dua, yaitu dengan cara menjual aplikasinya (aplikasi premium) dan melalui aplikasi gratis dengan tayangan iklan.
